&s* -tor
BUPATI BENGKAYANG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PERATURAN BUPATI BENGKAYANG
NOMOR 45 TAHUN 2014
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH
KABUPATEN BENGKAYANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BENGKAYANG,
Menimbang : a. b.Mengingat
: 1. 2. 3.bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam
Pasal 13 ayat (5) Peraturan Daerah Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan Kabupaten Bengkayang; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Pajak pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang;
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Dati II Bengkayang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3823);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
Undang-Undang Nomor 1 'Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indoneia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5049);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4576) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5155);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemer
intah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
13. Pajak Daerah yang selanjutnya di sebut Pajak
adalah kontr
ibusi wajib kepada Daerah yang
terutang oleh pribadi atau badan yang berssifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4738);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian Dan Pemanfaatan
Insentif Pemungutan Pajak Daerah Dan Retr
ibusi
Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5161);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5165);
17. Peraturan Pemer
intah Nomor 91 Tahun 2010
tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau
Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5179);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2014 ten tang Pembentukan Produk Hukum
Daerah;
20. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Bengkayang; 21. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Kabupaten Bengkayang;
23. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran
2014;
24. Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkayang Tahun Anggaran 2014.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN
BUPATI TENTANG STANDAR
OPERASIONAL DAN PROSEDUR PELAYANAN PAJAK
PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATETv.
BENGKAYANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang di maksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Bengkayang.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah.
4. Bupati adalah Bupati Bengkayang.
5. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.
6. Dinas Pendapatan Daerah adalah bagian Perangkat Daerah yang mempunyai kewenangan di bidang Pajak Daerah di Kabupaten Bengkayang.
7. Dinas adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang.
8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang.
9. Sekretaris adalah Sekretaris pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang.
10. Pendapatan Daerah adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
ll. Kinerja adalah keluaran/hasil dar
i kegiatan/program
yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur.
12.Fungsi adalah perwujudan tugas pemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional.
13. Program adalah penjabaran kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi Satuan Kerja Perangkat Daerah
14. Kegiatan adalah bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satu atau lebih unit kerja pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personal (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau ke semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam bentuk barang/jasa.
15. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya di
singkat UPTD adalah unit pelaksana teknis Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkayang.
16. Standar Operasional Prosedur Pelayanan yang
selanjutnya di singkat SOP Pelayanan adalah
mekanisme proses pelayanan Pajak yang digunakan sebagai pedoman bagi aparatur Dinas Pendapatan Daerah di dalam memberikan pelayanan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB II
JENIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN PAJAK
PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG
Pasal 2
(1) SOP Bidang Perencanaan dn Pengembangan Pendapatan Daerah yang
terdir
i dar
i :
b. SOP Penyusunan Laporan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah; c. SOP Pengarsipan Berkas Pajak Daerah;
d. SOP Pengkajian dan Evaluasi Penabayaran Pajak Daerah; dan
e. Penyusunan Data Potensi Pajak Daerah.
(2) SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) tercantum dalam
Lampiran I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 3
(1) SOP Bidang Pajak Daerah yang terdiri dari:
a. SOP Pelayanan Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah
(NPWPD);
b. SOP Pelayanan Pendaftaran Pajak Reklame; c. SOP Penetapan Pajak Reklame;
d. SOP Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN), Surat
Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan
Pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB), Surat Ketetapan Pajak Daerah
Tambahan (SKPDT);
e. SOP Pelayanan Verifikasi Pajak Hotel, Restoran, Hiburan dan Sarang
Burung Walet;
f. SOP Pelayanan Permohonan Keringanan/Keberatan Pajak Daerah; g. SOP Pelayanan Penagihan Piutang Pajak Hotel, Restoran, Hiburan
dan Walet.
h. SOP Pelayanan Perporasi Bon Bill/Tiket/Karcis untuk Pajak Hotel,
Pajak Restoran dan Pajak Hiburan;
i. SOP Pembuatan Laporan Intensifikasi Pajak reklame; j. SOP Pembuatan Surat Peringatan;
k. SOP Pengecekan Lapangan;
1. SOP Pembuatan NOPD;
m. SOP Pelayanan Pemberian Informasi Pajak Daerah;
n. SOP Penerbitan STPD;
o. SOP Pemanggilan Wajib Pajak Sebagai Teguran Per
tama Wajib Pajak
p. SOP Pelayanan Pemberian Surat Peringatan sebagai Teguran Kedua
dan Ketiga bagi Wajib Pajak Menunggak; dan
q. SOP Penerbitan Daftar Piutang Pajak.
(2) SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) tercantum dalam
Lampiran II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 4
(1) SOP Bidang Pengelolaan PBB dan BPHTB yang terdiri dari :
a. SOP Pelayanan Pendaftaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB);
b. SOP Pelayanan Validasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB);
c. SOP Pelayanan Verif
ikasi BPHTB;
d. SOP Pembuatan Laporan Realisasi Penerimaan Piutang
e. SOP Pelayanan Pembuatan PBB Baru, Pecah, Gabung, Salinan, Perbaikan dan Mutasi;
f. SOP Pelayanan Pembuatan Keberatan, Keringanan, Pengurangan
PBB;
g. SOP Pembuatan Laporan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan Objek
Pajak PBB-P2 dan BPHTB; dan
h. SOP Pelayanan Penagihan Piutang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
(2) SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) tercantum dalam
Lampiran III, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 5
(1) SOP Bendaharawan Penerima yang terdiri dari :
a. SOP Pelayanan Pembayaran Pajak Daerah Tahun Berjalan; b. SOP Pelayanan Pembayaran BPHTB Tahun Berjalan; dan c. SOP Pelayanan Pembayaran Piutang Pajak Daerah.
(2) SOP Pelayanan Pembayaran Piutang PBB-P2.SOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV, yang meruoakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB HI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bengkayang.
Ditetapkan di Bengkayang
pada tanggal 18 Peambgr 2014
//bupati bengkayang,^
^JL -4 SURYADMAN GIDOT
Diundangkan di Bengkayang
pada tanggal 19 Desembcr 2014
@J SEKRETARIS DAERAHJ4ABUPATEN BENGKAYANG 1/
KRlSTIANUS ANYIM
3 3
s a i
* S 1
| 5 a
-1}
O COm
Ill
e f 1
s i -a
3 bo a.3?
I S S
1 11
@S sIs |s
2 .p
"3 3 o @? ;81 !
5 s
$ 8, g
lit
g iE fi
si
15f g|
Hi
I
to to m aSil!
D -S -S41 -a il
I p!
13.1 l a
m o. oi cq -a x c -2, b s -aII g
11
11 5
3 & a
If SI
lish
B -2, @ a 3 5 S._llj
a S
Is
if 3
a 3 -s 3 i3 3
P. u C 'Cail
HI
II s
X g -oi- g"
@ 3 M *Ij
IS @S --S JS cMil
i1
@ -a@II
ilii
* c njj a 3
@@3 -Ss a \
iiiia-s iiiia-s 3 g a @flihi!
jlilfIf
I u fl d m Si d ( v M 11 f *> i. .5 S, g, m a. p. .t-S 3 .SS 3 g a
S-Si!
a * c [-3 5 "3 %li ra
@? .3, g @ g.S S f13 i 11
I
2
ci
I -S
B -ai
Q ^Hi
n v i.fc 5
CD -a a. _5
Ill
3II
n o S@s i
m q < @5 !iIII
1! s I
m Q < f i ft h111
IF
is
III
"fi.1
* _j SI K
^ -a O. * cf'Bll
ML
@s ^-g s i s
ill
S_O_111
s_J_i.@112 II
1 I .= i @O CL. (n tt. % 2 -3 -3 Ea
I
&3 3
6 4.S.i3I
i
Sj=J
iiii
1 * J--S
I .2,"'21 s a
| 5 a 1
JS 3 -S S
a a. c -pIII |
I ill
111
c o s S a x> qS I 2 I
^ t Q a @3 "> S 'c5 fi
e- s -3S JS B
3 q
f
i j> a
" a eill s
S '-3 m a.a.
is J>
<a -h "3 <13 Q
3 3
; CQ <LJi l l
jj "o 5Ml
a s.2 S i
Ill
IS A T I a, Jr?9
@> .cs p COs
II
. . 3E 3
a. A51-J a g
@31 I
: Q" -5 '-B O ; a, g cl i z q K z i to g 2III
J I
* S ?
_ fa Q c jb a S s I CQ CQ -aIll
111
Hi
CQ en tHI
e'-s f S. S S M S .1 CQ O3 1O "OIf
1!
if
jjQ
11
n
1*1
4 J
8.1
a * I
@e S i111
a ^ xiil?
3 9ell I
1 .3 -S @S 5:s 6
g a gs
S ^ B :
a e 3 |s
& s.a
I
sS s
3 $
5 S j-o .nin
Ill
a s ,Ml
I 2
@a k |Its
si
III
I
II
\
Iff a, | .3 @7 -o z co E I Ss a
I -a 3 1 i -S ; i S 'F E @ S 3 : a ^ , tIf
I
sH
l-s
sIf
m
8 1- -2.q I 2
i?5
111
3 S
I S P #
- -i * c 31 o. a Q 55 f t * 53 * - cd z "2e l
g SI
5 ^Us
S B
s sM 3
e I
a. C CO .o a @aIF
cI s
@g -i @9 BIs!
flp
la Is
@S 2 "g <E P 5 ^a a I1 @3 S X @2 % I :iII*i%ti
& S a
1 1
s s21 1
6 11 i
e 5. w cu
si
.*
Si
If
Q ^ C_Ji_
I II
Ml ? .* g.i .f j g *
@ S ca S3i
ill
?! i-i
3 3
" F "i I * ',hi ;
lit
m
3 -3 I1 1> >.
I
a s
11
II
&
If
&_ 3 ? "3. '3 s"3Ill
S3*
*j CD gj. 1 *
i
a x E2.K [if!
I 4
ill
Is 3
i'sJ i
-til
s m 1 1 v 3 BHi
1
a 3
@3%3 ;3
? @ @ @@33 i
@all
'53 mh
@g -g 1
s If
@a .s 'IQ gj
Ill
Ill
S 's.11
ni
" &s I
s g.i|
jf'a11
a
TV
E 3Si
if
I 3J
Ill
g.3 ; 51 *@" @= I Ia-s :g 2 -a s
S S
if
'S S S S S3 aq 5
S -3 a cjggj
i :
5) Q,11
S I .
lii
; c *C a : & JJ;a 3
s i
@g fl
!
11
|<g <3 S J
1 S
ill
I -a c g \ a @ h e 3 ( s sII
II
" a@s i
3 * o (Sif
kL
OfaS QS 3 | &
s liti
Mil I
|Si |!
Ml
Ill
@a @? 5. " el?!!!"!
@It
I S
@ O "8 ^ fe mil l!
g jgj
I N"8ii
6 @" 1 S1 -iSlfi
- g -g e a g ^ a 5 ii Si g EIt"
Jl'M
s III
I If
Hi
jil
I!
S-si = 8 it El "sa illie
u
fffgtl
If
111!
5 If?
H\
i
@a O.@Ill
Iff
ill
D.'gli 3
m
Ill
Is
lm
IgUI IS
I Iff
Hi!
"S o'3-Ill
JT|B !L|
' si"II
II
si
Ill
I
HI
II I
S&!
I Miff
: s E a p wo @O' ff c 3 S Ed a z g {d D- @ D 3"^-|s sit
II
||
%7
III
li
2 8?
sip I
fillf
it i**
-q 5It
!
!r
-0 -2, g oill's
2 f o g
: a w T5 en } g W . 3S g! S & f
If Is
Is? I
@ !!
& SS
a f o g.Hi
;L S
8. i S- g L-*ss
%
2S
L&lf
!@? 5 9t
ff D 2 O &@ s- a gfill
l a s s
151
ri
iff
[ w a aI?
Is
@1 5.2
3 I@\
-.'sII
41
o. E p 3If
% . a V <@ 5 a o-g-s
i
1
{
PI
S. 3-@-t (Mu
V
II
I
5 <5. I
II :
Ill
' 1 !
IP
III
CO H 5Iff
: w SI'l l
til
g' P =@ S g- B p. 3 Q.s-f!
@ s iI!
III!
IS I
Mi
Ill
of .3?!
i f!
rh
II
t
p
s s
d -a12
| 3 f B B
111B
@1 st
!3 l
x o. n w3 1 *i|
w e "Is
p. to " 2.i $%
2 %
s :
H 3 C 3 3si p
I ^
iff
J 3 3 I Se S 111
S ? I
il
u
a 5Ill
El
&@ @ to 31
fit
s g
Is
I*
en < -o wP 3 cSf S
c * 5 ! 1 S |. 1?_ 3 lsil
2.2 Z
si
Ill
C P- CO 3 ff c ' E S S Sf D. <"@6IS
lf|
@s ib!
iff]
tj & aeif c
f D 5 2! I i- i
: c. 5 D@ IS a
- . 5f S
g-lit
a 3 a S s-5 S o" 1"*"I 1 a * 3.
f ff I f I
III |i
Si | S S i
8- = = s 3 9 p a c *iffll
" K S sin
1 3 3 1-L! !fi
II Pi
5 5 s
I' " a$1%
5- S 3 1it
r?
11!
3tB -,2 n @"*1 g
H
f. 3 5stra
II
3? 9 @?JS ? i
_ 5 II
Ill
III
fig
ill
i It
? @!!till
I "
Ill
I'fll
I life
If Jg?
\
\
B ei I V S Wi I I B. g. Iff
lit!!
"Pi
J|||
C 5 8 S g
T) 3 bf D1 Bof si
ll ill
It | e s
2 S -a B . . to jt,-f I-f I
ii Is
i5 &
>TS
It
If
if
ss
3. S B T O OIs
III!
Ill's
33 @a'<s 9* 2T i S1^sgg
11
3 @ c S Q. HIS
Is
@ Bm
S "S51
s i
?3
nj o "o w e s|S CD C ; x- -^ ';^g
i j
3 ?l<
iff!
|if 1
fl'j!
@ 5 d@U S"T W O ^ tfl J1 f If *I|
!@? ??!
' 13
fig
ill
[3|
|l|
Hi
til
S ir *
s g-8iff!
3 CO "?i-al?
- 03 -rj CDHi.
jit
I li
D3 CD T) 2S a
H
e s
f&es
* B Ssi
l &'s
Ift
111
ill
In
ill
f c Sn Sg I g 3
TJ fl> W rtB f ! g I
liiS
3 2 a g2
3 s L s 3. > o- g B I a w g1.11
a. & Oi s- !
il
BJ S1 B 3II
@ B HUs
r S @fill
f
l
it
Pi
it;
@ I I
!!3
? f
II
5? Z tps s
Is
f f 9m
1. 3
$3
5' Cflf |
e =5!!
II
If
@ 3|3
s i
||
I|
f!
is
ff
II
@o a cbi gf
Ill
' S i ll
11
5 &
m" to S-_B.|| gal
If III
M l
SP SB. . i 3 I -0 B a rt "B B g
s s j sI B B 3
a s p fl s n a 3 R c' 9fill
S o ?T aIt
S"*ill
5
I1
t
t,
O P -@ ^j 5" co B ^5' cr ~o ofill
III,
M "" 3 @8 ? a & S I ^- t;1 8?
s
Is
w
IS
if!
I
s
CL g co 3 @ 3S
C D 3 m @a cuS g
p o. m en m o) a. Q CL CQ w cqai s i
1.2 a
1
a c1
1
I 3 ! I s
o 2 Q fai
Q Ki
@S i *
E s
8.1
& &&
2
1 1 1
I?
s i
-il
3 < -s , M 2 S =3g g &
s HS i ^s
I!
I
s
S1 cle g
li
a!
i;i
-a a[III
v 3 3 "3His
o P 3 "5Kh
iS
Mi
s S Si iIll
III
a $
hi
lag
|s Mc
3
IS1a n
@S <"Ilil :
a jg s is 2 ^ Q S1^eg
li
eg
l|
S 2
m m s 60 @s ais
@@p s\sl
s a|
5 *
if
2 , 8 '!iS g lf
Q. "d CL, O, T3D-||
,3 3 4> H 3 C5 111
Ijfl
J @@ S '8 S S 2 a t S S Jfill
a o. o a S -2 z S5 3i
S js j
3 S I
In!
a ai I
llj
I I o.
1 8.1
" O Aill
nil
a | 3
11" I S
2 ~S3
3 S , * @ill I
I s3
2 5 ^
li
S = 2 S
l a @ <? fc S 1 g
I li111
** 3 ao 3 ^3 @ ! s S >S S I
g 1 I I -S . I
Cu s*> a S C C t* @ 3 fi @ n S S 3I
s
i H m Q
13
! H3
2 @a mIll
@ 3
III 11
|g jg
u
s i
a *
u s
il
8.sisi
IUI4
left ^ n n @g s.J iJ
IP B \ % -, -a sLS g o, O a. i/i 3 3 S " a 8 o CO 3 D3 0- to I >\
1
& 3 <
a l l"
!
Ill I
a- i |
a a