• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Lokasi Meja Pada Food Court Menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) Berbasis Aplikasi Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Lokasi Meja Pada Food Court Menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) Berbasis Aplikasi Android"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Sistem Informasi Lokasi Meja

Pada Food Court Menggunakan RFID (

Radio

Frequency Identification

) Berbasis Aplikasi

Android

Sri Hastuti1, Raditya Artha Rochmanto2, Slamet Indriyanto3

1,2,3 Prodi D3 Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.

Email: 17201024@ittelkom-pwt.ac.id, raditya@ittelkom-pwt.ac.id, slamet@ittelkom-pwt.ac.id Abstract—The location of the food court is placed in

crowded places and there are usually many customer tables that are widespread in the location. This can lead to slow and less efficient bookings, both in terms of time and the process of delivering food or beverages due to difficulty finding a customer's table. Based on the exposure above, has been designed table location information system in food court using RFID based android application. In this system allows customers to inform the location of the table to the food vendor using RFID. In hardware device design required a microcontroller NodeMCU ESP8266 and for the design of android software applications using APP Inventor. Google Firebase's realtime database platform was chosen to connect hardware and software devices. The measurement result of this system design was obtained that the system made is capable of producing RFID reading output precisely with an accuracy rate of 100% in accordance with the location of the buyer's table. While the average delay obtained from this system is 0.81 seconds. This tool can read RFID cards without obstructions as far as 4.1 cm and can not read cards when blocked by metal

Index TermsFood Court, RFID, NodeMCU ESP8266, App Invetor2, Firebase

AbstrakLokasi food court yang ditempatkan di tempat-tempat yang ramai dikunjungi dan biasanya terdapat banyak meja pelanggan yang tersebar luas dilokasi tersebut. Hal ini dapat menyebabkan pemesanan yang lambat dan kurang efisien, baik dari segi waktu maupun proses pengantaran makanan atau minuman karena kesulitan mencari meja pelanggan. Berdasarkan pemaparan diatas, telah dirancang sistem informasi lokasi meja pada food court menggunakan RFID berbasis aplikasi android. Pada sistem ini memungkinkan para pelanggan dapat menginformasikan lokasi meja kepada penjual makanan menggunakan RFID. Pada perancangan perangkat hardware dibutuhkan sebuah mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan untuk perancangan aplikasi software android menggunakan APP Inventor. Platform database realtime Google Firebase dipilih untuk menghubungkan perangkat hardware dan software. Hasil pengukuran dari desain sistem ini didapatkan bahwa sistem yang dibuat mampu menghasilkan keluaran pembacaan RFID secara tepat dengan tingkat akurasi 100% sesuai dengan lokasi meja pembeli. Sedangkan rata-rata keterlambatan yang didapatkan dari sistem ini adalah sebesar 0,81 detik. Alat ini dapat membaca kartu RFID tanpa halangan sejauh 4,1 cm dan tidak dapat membaca kartu apabila dihalangi oleh bahan logam.

Kata KunciFood Court, RFID, NodeMCU ESP8266, App Invetor2, Firebase.

I. PENDAHULUAN

Secara umum food court merupakan tempat makan terpusat yang luas dan terdiri dari beberapa kios penjual makanan yang berbeda sehingga pelanggan dapat memilih menu makanan sesuai dengan selera masing-masing. Lokasi food court yang ditempatkan di mal-mal besar atau pusat perbelanjaan, universitas, dan sekolah-sekolah menjadi tempat yang ramai dikunjungi. Hal ini menyebabkan pengantar makanan kesulitan dalam mengantarkan makanan atau minuman pesanan pelanggan. Dampaknya, waktu yang diperlukan agar makanan sampai kepada pelanggan menjadi lebih lama. Padahal, satu hal yang menjadi pilihan bagi para pelanggan adalah kenyamanan tempat serta efisiensi waktu [1].

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis mengambil salah satu contoh permasalahan pada sebuah kantin di kawasan Yayasan Pendidikan Telkom Purwokerto. Kantin tersebut menggunakan sistem food court pada pelayanannya dimana pada area kantin disediakan banyak kursi dan meja berjajar. Pada saat jam istirahat banyaknya pelajar dan mahasiswa yang makan di kantin tersebut, terkadang membuat para pengantar makanan kebingungan dalam mengantarkan makanan ke lokasi meja pelanggan hal ini disebabkan kondisi kantin yang penuh dan para pelanggan memilih lokasi meja yang acak pada area kantin. Pada kasus tersebut diperlukan peningkatan pelayanan agar orang yang ingin mengantar makanan ke pelanggan tidak direpotkan lagi mencari lokasi meja pelanggan ke seluruh area kantin, sehingga dapat berdampak pada kenyamanan dan efisiensi waktu yang dirasakan pelanggan dalam menunggu pesanan .

Pada penelitian ini, akan membahas tentang perancangan sistem yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Sistem ini menggunakan teknologi RFID untuk menginformasikan kepada pengantar atau penjual makanan agar lebih cepat dan efisien dalam mengantarkan pesanan. Secara prinsip RFID menggunakan 2 buah perangkat utama, yaitu RFID tag dan RFID reader. RFID tag merupakan perangkat yang menyimpan informasi berupa penomoran kode unik, sedangkan RFID reader merupakan perangkat yang membaca informasi di dalam RFID tag tersebut[7].

(2)

ditemukan sebuah riset terkait sistem pemesan makan dan informasi lokasi meja pelanggan, hanya saja belum menggunakan aplikasi Android dan jenis mikrokontroler menggunakan tipe yang kurang handal [2]. Maka dari itu penulis merancang sebuah sistem informasi yang dapat mengetahui lokasi meja pelanggan dengan menggunakan sistem RFID dan merancang sebuah aplikasi mobile berbasis Android yang nantinya akan dipadukan dengan sistem RFID tersebut. Adanya aplikasi ini diharapkan dapat mempermudah pelayanan.

Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa studi literatur dari penelitian terdahulu yang relevan untuk dijadikan referensi yaitu penelitian Penelitian Dharma A., Agung N. J. dan Andrew B. O. pada tahun 2015 yang

berjudul “Analisa Performansi RFID Reader MFRC522

Pada Sistem Informasi Lokasi Meja Pelanggan Food

Court” memaparkan hasil yang dianalisa adalah

kecepatan baca RFID reader, kecepatan tulis RFID, ketepatan baca RFID, dan pengiriman data dari Arduino ke database. Hasil yang diperoleh adalah sistem dapat membaca data dari kartu RFID secara cepat, yakni selama 0.009 detik, penulisan data ke kartu sebesar 0,01 detik, pengiriman data ke database sebesar 0,077 detik, dan dengan tingkat keakuratan ketepatan baca mencapai 100%[3].

Penelitian Muhammad R. pada tahun 2015 yang

berjudul “Sistem Pemesanan Makanan dan Informasi Lokasi Meja Menggunakan RFID” memaparkan hasil

perancangan dengan kesimpulan menunjukan bahwa RFID memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi pada pemesanan makanan, tiap tag mempunyai identitas menu makanan masing-masing yang akan diproses identifikasi secara spesifik. Setelah memesan makanan dengan RFID maka menu makanan dapat di lihat pada LCD16x2 untuk mengetahui makanan apa saja yang dipesan, tampilan LCD yang sebelumnya di proses oleh Arduino Uno [2].

Penelitian Jos Forman T., Steven R. S. dan Alicia A.

E. S. dengan judul “Rancang Bangun Aplikasi

Pemesanan Menu Makanan Restoran Berbasis Android”

pada tahun 2016 memaparkan pada client-side (Aplikasi Android), dimana data berasal dari Server yang diakses oleh Aplikasi Android menggunakan Web Service, yang nantinya Client akan mengirim data pemesanan menu ke Server melalui Web Service[4].

Penelitian Anastasia T., Sherwin R. U. A. S. dan

Benefit N. pada tahun 2017 dengan judul “Rancang

Bangun Sistem Pemesanan Menu Makanan Berbasis

Arduino Uno” menggunakan App Inventor dalam

merancang aplikasi berbasis Android dan pemograman mikrokontoler dengan Bahasa Arduino menggunakan Arduino IDE[5].

Penelitian George R. dan Radius T. pada tahun 2018

dengan judul “Penerapan Firebase Realtime Database

Pada Prototype Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis

Android” memaparkan hasil perancangan aplikasi pemesanan makanan dengan menerapkan Teknologi Firebase Realtime Database sehingga dapat membantu dalam memberikan informasi tempat makan dan proses pemesanan makanan yang lebih mudah dan cepat[6].

II. METODOLOGI PENELITIAN

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari perangkat NodeMCU, RFID MFRC522, LCD

OLED, buzzer, dan LED. Kemudian dilakukan perancangan software meliputi pembuatan aplikasi dengan menggunakan APP Inventor untuk pembuatan aplikasi di Android secara online yang menampilkan data lokasi keberadaan meja pelanggan dan informasi pesanan. Setelah perancangan hardware dan software untuk tiap-tiap perangkat maka selanjutnya adalah melakukan pengujian sesuai dengan parameter[9].

Sesuai dengan flowchart alur penelitian pada Gambar 1 dimulai dari pencarian literatur yang dilakukan dengan membaca buku-buku, jurnal ilmiah dan beberapa artikel dari internet yang dapat menunjang dari cara kerja dan sistem setiap perangkat yang digunakan. Pada Diagram Blok perancangan hardware merupakan proses pengumpulan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membikin perangkat RFID yang nantinya akan diletakan diatas meja. Pada blok diagram pembuatan hardware merupakan proses pembuatan sistem informasi lokasi meja pada food court.

Pada diagram blok, perancangan software merupakan proses pembuatan aplikasi berbasis Android dengan menggunakan App Invertor secara online yang akan menampilkan denah dan nomor meja dan database menggunakan platform Firebase. Setelah perancangan hardware dan software maka selanjutnya adalah melakukan pengujian sesuai dengan parameter, jika pada pengujian tersebut tidak sesuai dengan parameter atau terdapat kesalahan maka akan dilakukan perancangan

(3)

hardware dan software kembali hingga pengujian tersebut berhasil dan apabila pada pengujian tersebut sesuai dengan parameter maka akan langsung dibuat hasil data berdasarkan pada pengujian tersebut, kemudian ditarik sebuah kesimpulan apakah sistem bekerja dengan baik atau tidak.

A. Perancangan Hardware

Diagram keseluruhan sistem informasi lokasi meja pelanggan di atas diawali dari prototype sistem informasi lokasi meja pelanggan yang dipasangkan di meja makan, kemudian sistem informasi lokasi meja pelanggan akan mencari koneksi internet dan membaca kode unik kartu RFID tag menggunakan sensor MFRC522 yang bekerja pada frekuensi 13.56 MHz[10]. Untuk catu daya pada hardware menggunakan power supply 5V yang dihubungkan ke mikrokontroler. Semua komponen akan didesain dalam satu box, sehingga membentuk sebuah sistem terpadu. Hardware akan mengirimkan pembacaan data dari nomor unik setiap kartu RFID ke server firebase menggunakan jaringan WiFi sehingga aplikasi Android dapat merespon jika ada perubahan data pada server firebase.

Diagram keseluruhan sistem informasi lokasi meja pelanggan di atas diawali dari prototype sistem informasi lokasi meja pelanggan yang dipasangkan di meja makan, kemudian sistem informasi lokasi meja pelanggan akan mencari koneksi internet dan membaca code unik kartu RFID tag menggunakan sensor MFRC522 yang bekerja pada frekuensi 13.56 MHz[10]. Untuk catu daya pada hardware menggunakan power supply 5V yang dihubungkan ke mikrokontroler. Semua komponen akan didesain dalam satu Box, sehingga membentuk sebuah sistem terpadu. Hardware akan mengirimkan pembacaan data dari nomor unik setiap kartu RFID ke server firebase menggunakan jaringan WiFi sehingga aplikasi Android dapat merespon jika ada perubahan data pada server firebase.

Pada Gambar 3 Schematic keseluruhan sistem informasi lokasi meja pelanggan, LCD Display OLED 128x64 terhubung ke NodeMCU menggunakan pin komunikasi I2C(Inter Integrated Circuit) pada pin D1 dan D2 sedangkan RFID Reader terhubung menggunakan pin komunikasi SPI(Serial Peripheral Interface) pada pin D4,D5,D6 dan D7. Selain itu buzzer terhubung pada pin A0, LED 1 dan LED 2 masing-masing terhubung ke pin D0 dan D8.

B. Perancangan Software

Pemograman NodeMCU pada penelitian ini menggunakan aplikasi Arduino IDE. Aplikasi yang bersifat open source dalam lingkup bahasa pemograman Arduino. Pada Flowchart program pada hardware NodeMCU pertama yaitu mencari koneksi internet, jika koneksi berhasil maka lampu LED hijau akan menyala kemudian jika koneksi gagal atau tidak di temukan maka

LED hijau tidak akan menyala. Selanjutnya mendapatkan password WiFi dari database server dan menampilkannya pada LCD Display. Lalu inisialisasi RFID reader, jika ada kartu yang terdeteksi maka lampu LED merah akan menyala dan nomor kartu yang terbaca akan dikirim ke database server, jika nomor kartu tidak terbaca maka lampu LED merah tidak akan menyala dan RFID reader dalam keadaan siap membaca kartu.

Pada perancangan software untuk aplikasi Android menggunakan APP Inventor 2 yang dapat diakses secara online. Di dalam Web aplikasi tersebut sudah menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan pemograman berbasis blok program sehingga mudah dalam penggunaannya[8]. Aplikasi tersebut akan didesain dengan 2 tampilan yang pertama login sebagai kasir yang nantinya akan menampilkan menu-menu makanan yang tersedia di kantin dan setting WiFi dan yang kedua login sebagai penjual yang menampilkan denah meja pelanggan dan pesanan pelanggan. Perancangan Aplikasi Android terdapat 2 flowchart program yaitu flowchart pada aplikasi kasir dan flowchart pada aplikasi penjual. Berikut flowchart pada tampilan aplikasi kasir:

Gb. 2. Diagram Keseluruhan Sistem Informasi Lokasi Meja Pelanggan

(4)

Gambar 5 flowchart software Android login sebagai kasir dimulai dari tampilan awal berupa login dan masukan password. Kemudian akan muncul tampilan untuk memilih kantin sesuai dengan permintaan

pelanggan, selanjutnya pilih menu makanan yang dipesan dan lakukan pembayaran. Berikut flowchart program pada tampilan aplikasi penjual:

Gambar 6 flowchart software Android login sebagai penjual dimulai dari tampilan awal berupa login dan masukan password. Kemudian akan muncul tampilan denah meja pelanggan, apabila ada pesanan maka pilih nomor meja yang ada pada denah meja pelanggan untuk mengetahui pesanan pelanggan. Jika tidak ada pesanan maka kembali lagi pada tampilan denah meja pelanggan. C. Sekenario Pengujian Akurasi Pembacaan RFID

Pada pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai akurasi dari pembacaan RFID Reader MFRC522 terhadap kartu RFID Tag pada aplikasi Androidyang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan cara meletakan hardware pada nomor meja yang berbeda dan dipilih secara acak menggunakan 5 kartu RFID yang berbeda. Hasil scan pada meja akan dibandingkan dengan tampilan pada aplikasi android, apakah sesuai dengan nomor kartu atau tidak.

D. Sekenario Pengujian Delay dari Keseluruhan Sistem Pada pengujian delay sistem secara keseluruhan dilakukan pencatatan waktu dari awal scan kartu ke RFID Reader yang ada di meja makan sampai aplikasi mendeteksi posisi kartu ada dimeja nomor berapa menggunakan timer. Lalu di rata-rata dari 50 percobaan yang dilakukan. Pengujian ini diharapkan dapat

Gb. 4. Flowchart Program pada NodeMCU.

Mulai

Login Sebagai Kasir

Pilih Kantin

Pilih Menu Kantin

Pembayaran

Selesai

Gb. 5. Flowchartsoftware Android dengan Login

Sebagai Kasir. Mulai Login Sebagai Penjual Tampilan Lokasi Meja Pelanggan Ada Pesanan ?

Klik Nomor Meja Ya

Selesai

Tidak

Gb. 6. Flowchartsoftware Android dengan Login

Sebagai penjual.

5 Kartu RFID yang disediakan dipilih 1 secara

acak

Meja yang terpasang RFID dipilih 1 secara

acak Pembacaan Hasil Tampilan Pada Aplikasi Pencatatan Hasil Pengujian Sesuai atau Tidak Pengujian diulang sebanyak 50 Kali

(5)

mengetahui dari kehandalan sistem yang telah dibuat. E. Sekenario Pengujian Pengujian Jarak Pembacaan RFID

Pada pengujian jarak pembacaan RFID dilakukan

dengan menggunakan bahan-bahan non logam dan logam serta dilakukan pada posisi didalam dan diluar box rangkaian. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui jarak maksimal pembacaan yang dapat dilakukan oleh perangkat hardware.

F. Sekenario Pengujian Sistem Keseluruhan

Pada pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan untuk menguji apakah pesanan yang datang sesuai dengan menu yang di pesan dan diantarkan ke meja yang sesuai dengan pesanan. Pengujian dimulai dari proses pemesanan pada aplikasi kasir, kemudian apakah pesanan yang sampai ke aplikasi penjual sudah sesuai dan lokasi meja pelanggan terdeteksi pada aplikasi penjual. Pengujian dilakukan berulang sebanyak 50 kali. Diharapkan pada pengujian ini mengetahui tentang kehandalan sistem dan keakurasian dari sistem.

III. HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Implementasi Hardware

Pada implentasi Hardware dilakukan sesuai dengan perancangan awal dan dapat dilihat pada Gambar 11. Pada Gambar 11 bagian (a) merupakan tampilan dari papan PCB yang sudah di desain. Papan tersebut berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen menggunakan jalur tembaga. Komponen yang terdapat diatas papan tersebut antara lain mikrokontroler NodeMCU, buzzer, 2 LED dan PCB reader serta terdapat pin header untuk menggubungkan LCD dengan rangkaian. Pada bagian (b) merupakan tampilan dari box yang digunakan untuk menutupi rangkaian. Pada box terdapat LCD OLED yang terpasang pada bagian depan

box serta tombol reset yang terletak pada bagian samping box. Box yang digunakan berbahan plastik dan berukuran 12,5x8,5x5,3 cm.

B. Hasil Implemetasi Software

Pada implentasi Software untuk pemograman

NodeMCU V3 menggunakan aplikasi arduino IDE. Pemograman dilakukan sesuai dengan rancangan pada flowchart. Sehingga menghasilkan sebuah algoritma yang sesuai dan perangkat dapat berjalan dengan baik.

Dalam membuat perancangan aplikasi software untuk aplikasi Android menggunakan APP Inventor dan terdapat beberapa screen diantara :

Pada tampilan awal aplikasi menampilkan logo aplikasi dan nama pembuat aplikasi ITTP Smart Canteen selama lima detik. Pada tampilan pilih user ada 2 pilihan login yaitu, login sebagai kasir atau login sebagai penjual. Untuk tampilan login sebagai kasir, pengguna

aplikasi harus memasukkan username dan password yang telah diatur.

Pemesanan menu makanan dilakukan pada user kasir. Pembeli akan memilih kantin mana yang akan dilakukan pemesanan makanan setelah itu pelanggan akan diberikan kartu RFID dengan kode kartu yang sesuai dengan menu pesanan, setelah itu pada user penjual akan ditandakan warna kuning pada denah meja pelanggan. Pemberian Halangan

Logam/ Non Logam

Melakukan Tap RFID Pengujuran Jarak Pemabcaaan Pencatatan Hasil Pembacaan Penggantian Jenis Halangan

Gb. 9. Diagramblok pengujian jarak pembacaan RFID

Lakukan Scan Kartu RFID pada RFID

Reader Memulai Stopwatch Lokasi Kartu Terbaca pada Aplikasi Stopwatch di Hentikan Pencatatn Hasil Stopwatch Pengujian Diulang Sebanyak 50 Kali

Gb. 8. DiagramPengujian Delay Keseluruhan Sistem

Lakukan Pemesanan pada Aplikasi Kasir

Melilhat Pesanan yang dipesan pada Aplikasi Penjual

Melihat Lokasi Meja Pembeli pada Aplikasi Penjual Pencatatan Hasil Blok 1, 2 dan 3 Pengujian Diulang Sebanyak 50 Kali

Gb. 10. Diagram Pengujian Sistem Keseluruhan

Gb. 11 Prototype Sistem Informasi Lokasi Meja Pelanggan

Gb. 12Tampilan awal, pilih user dan login pada aplikasi

Gb. 13Tampilan pilih menu user kasir, denah meja dan

(6)

Warna kuning menendakan bahwa ada pesanan masuk pada penjual, setelah pesanan selesai penjual menekan tombol selesai dan kemudian denah pun berubah menjadi warna hijau.

C. Hasil Pengujian Akurasi Pembacaan RFID

Hasil pengujian akurasi pembacaan RFID dilihat dari tabel 1 sangat akurat dan tidak ada satupun kesalahan.

Hal ini menunjukkan, bahwa sistem yang dibuat mampu menghasilkan keluaran secara tepat dengan tingkat akurasi 100%.

D. Hasil Pengujian Delay Keseluruhan Sistem

Pada kecepatan baca, RFID reader mampu membaca data dari kartu dalam waktu rata-rata selama 0.81 detik

dengan delay terlama 1,72 detik dan delay tercepat 0,52 detik durasi waktu pembacaan RFID yang berbeda dikarenakan koneksi internet yang tidak stabil. Hal ini menunjukkan, bahwa sistem yang dibuat mampu mengirimkan data secara cepat dan tepat.

E. Hasil Pengujian Jarak Pembacaan RFID

Pada percobaan ini didapatkan hasil bahwa pengujian jarak menggunakan Box dan tidak menggunakan box

mendapatkan hasil yang berbeda terhadap 4 bahan yang digunakan untuk uji coba sebagai penghalang. Pada saat menggunakan project box mendapatkan nilai jarak yang lebih kecil, hal ini dikarenakan bahwa dengan menggunakan project box antara RFID reader dan kartu sudah terpisah sejauh 7 mm. Sedangkan ketika tidak

menggunakan box, material penghalang langsung bersentuhan dengan RFID reader hal ini menyebabkan tingkat sensistifitas yang didapatkan jauh lebih tinggi tidak menggunakan project box, karena tidak ada jarak pemisah antar material penghalang dan RFID reader. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa, RFID tag dapat terbaca apabila diberikan penghalang berupa tripleks, plastik mika, kertas karton, dan kaca namun tidak dapat terbaca apabila diberikan penghalang berupa besi, pcb, dan alumunium dikarekan sifat dari bahan yang dapat memantulkan sinyal dari RFID. Sehingga sinyal pembacaan dari kartu RFID tidak dapat di baca oleh RFID reader.

F. Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan

Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa pengunaan sistem ini sangat akurat dengan nilai keakurasian sebesar 100% tanpa ada nya kesalahan pemesanan maupun kesalahan pembacaan kartu RFID.

TABLEI

HASIL PENGUJIAN AKURASI PEMBACAAN RFID Jumlah Pengujia n Jumlah Kartu Nomer meja Sistem Pengamb ilan Kartu Jumlah Pembacaan Kartu yang Sesuai Persentasi Keakurasi an (%) 10 kali 5 1 Acak 10 100 10 kali 5 2 Acak 10 100 10 kali 5 3 Acak 10 100 10 kali 5 4 Acak 10 100 10 kali 5 5 Acak 10 100 TABLEII

HASIL PENGUJIAN DELAY KESELURUHAN SISTEM

Jumlah Pengujian

Nomer

Kartu Rerata Delay Keseluruhan

12 kali A1 0,81 detik 8 kali A2 8 kali A3 12 kali A4 10 kali A5 TABLEIII

HASIL PENGUJIAN JARAK PEMBACAAN RFID

TANPA PROJECT BOX

No. Penguji

an

Jenis Penghalang dan Ketebalan Jarak Maksimal Pembacaan Sensor (cm) 1 Tanpa Penghalang 4,1 2 Triplex 2,5 mm 3,7 3 Plastik Mika 0,8mm 4,1 4 Kertas Karton 2,5mm 3,9 5 Kaca 3mm 3,9 6 Plat Besi 1,5mm 0 7 PCB Fiber 1 Layer 1,4mm 0 TABLEIV

HASIL PENGUJIAN JARAK PEMBACAAN RFID MENGGUNAKAN PROJECT BOX

No. Penguji

an

Jenis Penghalang dan Ketebalan Jarak Maksimal Pembacaan Sensor (cm) 1 Tanpa Penghalang 3,5 2 Triplex 2,5 mm 3 3 Plastik Mika 0,8mm 3,5 4 Kertas Karton 2,5mm 3,4 5 Kaca 3mm 3,5 6 Plat Besi 1,5mm 0 7 PCB Fiber 1 Layer 1,4mm 0 TABLEV

HASIL PENGUJIAN KESELURUHAN SISTEM

BERDASAR NOMER KARTU

Jumlah Pengujian 50 kali

Jumlah kartu 5

Jumlah pembacaan kartu yang

sesuai 50 kartu

Jumlah pembacaan kartu yang tidak sesuai pada aplikasi penjual

0 kartu

Persentasi Keakurasian 100%

TABLEVI

HASIL PENGUJIAN KESELURUHAN SISTEM

BERDASAR NOMER MEJA

Jumlah Pengujian 50 kali

Jumlah meja 5

Proses pemilihan meja Acak

Jumlah nomer meja yang

sesuai 50 meja

Jumlah nomer meja yang

tidak sesuai 0

(7)

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah didapatkan dalam penelitian ini, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

▪ Telah berhasil merancang sistem informasi lokasi meja pada food court menggunakan RFID (Radio Frequency Identification) berbasis aplikasi android. ▪ Telah berhasil membangun suatu sistem informasi lokasi meja yang dapat dimonitoring melalui smart phone android.

▪ Telah berhasil merancang sistem mikrokontroler NodeMCU dan RFID Reader MFRC522 untuk membaca RFID Tag dari pelanggan dan mengirimkan data lokasi meja pelanggan ke database server.

▪ Dari hasil pengujian akurasi pembacaan RFID dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat mampu menghasilkan keluaran secara tepat dengan tingkat akurasi 100%.

▪ Dari hasil pengujian delay keseluruhan sistem RFID reader mampu membaca data dari kartu RFID tag dalam waktu rata-rata 0.50 detik.

▪ Dari hasil pengujian jarak pembacaan RFID dapat disimpulkan bahwa, RFID tag dapat terbaca dengan baik apabila diberikan penghalang berupa bahan jenis non logam dan tidak dapat terbaca apabila diberikan penghalang berupa bahan jenis logam. ▪ Dari hasil pengujian sistem keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa pengunaan sistem informasi lokasi meja pada food court sangat akurat dengan nilai keakurasian sebesar 100% tanpa ada nya kesalahan pemesanan maupun kesalahan pembacaan kartu RFID.

REFERENSI

[1] A. Zebua, "Dampak Perkembangan Teknologi Informasi,"

Kompasiana.com, [Online] .Available: https://www.kompasiana.

com/arozisokhi_azjava/5517b539a333115107b65fc3/dampak-perkembangan-teknologi-informasi. [Accessed 21 1 2020]

[2] M. Nurul. Agung, "Evaluasi Aplikasi Dan Jaringan Pada Sistem

Informasi Lokasi Meja Pelanggan Menggunakan RFID Di Foodcourt" e-Proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015

[3] A. N. J. S. M. d. A. B. O. S. M. Dharma Anjarrahman, "Analisis

Performansi RFID Reader MFRC522 Pada Sistem Informasi," e-Proceeding of Engineering , vol. 2, p. 1, 2015.

[4] S. R. S. d. A. A. E. S. Jos Forman Tompoh, "Rancang Bangun

Aplikasi Pemesanan Menu," E-journal Teknik Informatika, vol. 9, pp. 1-2, 2016..

[5] S. R. U. A. S. d. B. N. Anastasia Tjan, "Rancang Bangun Sistem

Pemesanan Menu," E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, vol. 6, pp. 1-3, 2017.

[6] R. T. George Richard Payara, "Jurnal Teknik Informatika dan

Sitem Informasi", 01 01 2018. [Online]. Available: https://journal.maranatha.edu/index.php/jutisi/article/view/1476. [Accessed 13 03 2020].

[7] M. Latief. Sistem Identifikasi Menggunakan Radio Frequency

Identification (RFID)," Saintek, Vol 5, No 1, 2015

[8] R.D. Axel. “Rancang Bangun Aplikasi Berbasis Android Untuk Informasi Kegiatan dan Pelayanan Gereja”. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer Vol.6 no.1 (2017)

[9] E. Mulyana, “App Inventor: Ciptakan Sendiri Aplikasi Androidmu”, Yogyakarta, ANDI, 2012

[10] P.K. Olla, “Pemanfaatan Teknologi Rfid (Radio Frequency Identification) Dalam Layanan Registrasi Rekam Medis” Jurnal

Gambar

Diagram  keseluruhan  sistem  informasi  lokasi  meja  pelanggan di atas diawali dari prototype sistem informasi  lokasi meja pelanggan yang dipasangkan di meja makan,  kemudian sistem informasi lokasi meja pelanggan akan  mencari koneksi internet dan memb
Gambar  6  flowchart  software  Android  login  sebagai  penjual  dimulai  dari  tampilan  awal  berupa  login  dan  masukan  password
TABLE VI

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, efek anthelmintik perasan umbi bawang putih terhadap cacing Ascaridia galli secara in vitro dibandingkan dengan larutan piperazine sitrat sebagai

Gagasan yang ingin diungkapkan oleh pemelajar adalah ‘bersahabat baik’. Kata amitié bermakna ‘perasaan saling mengasihi yang bukan didasari oleh hubungan darah atau

 Mampu memperkirakan jenis dan jumlah bahan (material), sumber daya manusia, peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap aktivitas 13  Mahasiswa mampu

Knowledge management dapat di implementasikan dalam sistem informasi perpustkaan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan agar dapat diterima oleh masyarakat umum. Sistem

3. Kami bersedia memfasilitasi PT Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi pernyataan-pernyataan, dokumen dan informasi yang kami serahkan

Kombinasi perlakuan 2,4-D 0,3 mg/l + Benzyl Adenin 0,1 mg/l merupakan perlakuan terbaik yang dapat menghasilkan struktur kalus yang lebih remah, warna putih kekuningan dan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat karunia serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu penulisan skripsi dengan judul “

Berdasarkan dari hasil posttest mengenai skala keterbukaan diri dalam komunikasi antar teman sebaya pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Rembang dapat diketahui dalam