• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISISPENERAPANPERENCANAANPAJAKPPh21SEBAGAIUPAYA MENGOPTIMALKANPAJAKPENGHASILANPADABADANUSAHANON AKADEMIKUNIVERSITASBRAWIJAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISISPENERAPANPERENCANAANPAJAKPPh21SEBAGAIUPAYA MENGOPTIMALKANPAJAKPENGHASILANPADABADANUSAHANON AKADEMIKUNIVERSITASBRAWIJAYA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISISPENERAPANPERENCANAANPAJAKPPh21SEBAGAIUPAYA MENGOPTIMALKANPAJAKPENGHASILANPADABADANUSAHANON

AKADEMIKUNIVERSITASBRAWIJAYA Oleh:RizkiApriliaDewi

DosenPembimbing:Dr.MohamadKhoiruRusydi,M.Ak.,CA.,Ak. Abstrak,Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmenentukanpelaksanaan perencanaan pajak yang tepatsesuaidengan UU Perpajakan untuk menghematpajak.Penelitianinimenggunakananalisisdeskriptifkualitatif tanpaanalisisstatistik.Analisisperbedaankoreksifiskalsebelum dan sesudah perencanaan pajak menghasilkan kenaikan laba bersih dan penguranganPajakPenghasilanPasal29( PPh29).Badanusahanon-akademikUniversitasBrawijayamenerapkanperencanaanpajaksesuai denganUndang-UndangPerpajakan,dimanaprosesperhitunganPasal21 PajakPenghasilan(PPh21)menggunakanmetodeGrossUpuntuktujuan penghematanpajak.Perusahaan-perusahaantersebutjugamengenakan pajak pada pembayaran yang dibawa pulang sesuaidengan pajak penghasilanpasal21(PPh21).

atakunci:PerencanaanPajak,PajakPenghasilan,MetodeGrossUp,Take HomePay

Abstract,The purpose of this study is to determine the proper implementationoftaxplanninginaccordancewithTaxationLawtosave tax.This research applies qualitative descriptive analysis without statisticalanalysis.Theanalysisoffiscalcorrectiondifferencesbefore andaftertaxplanningresultsinanetincomeincreaseandanArticle29 IncomeTax(PPh29)reduction.Thenon-academicbusinessentitiesof Universitas Brawijaya applythe taxplanning in accordance with the TaxationLaw,wherethecalculationprocessoftheArticle21IncomeTax (PPh 21)employs Gross Up method fortax-saving purpose.The companiesalsoimposetaxontakehomepayaccordingtoArticle21 incometax(PPh21).

Keywords:TaxPlanning,IncomeTax,GrossUpMethod,TakeHomePay

PENDAHULUAN

Pajakmerupakansalahsatusumberpenerimaan pentingyangakan digunakanuntukmembiayaipengeluarannegara,baikpengeluaranrutin maupunpengeluaranpembangunan(Suandy,2016).SesuaidenganUU Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

(2)

Perpajakan,pajakdidefinisikansebagaikontribusiwajibkepadanegara yangterutangolehorangpribadiataubadanyangbersifatmemaksa berdasarkanundang-undang,dengantidakmendapattimbalbaliksecara langsungdandigunakanuntukkeperluannegarabagisebesar-besarnya kemakmuran rakyat.Berdasarkan isiundang-undang tersebut,terlihat jelas bahwa pajak merupakan sumber pendapatan bagi negara. Sedangkan,bagiperusahaanpajakadalahbebanyangakanmengurangi lababersihsuatuperusahaan.

Pemerintahsaatinimengandalkanpenerimaannegaradarisektor perpajakan,yangmanainibisadilihatdariAPBNsekitar70%penerimaan negaraberasaldarisektorperpajakan.Begitubesarnyaperanansektor perpajakan dalam mendukung penerimaan Negara,maka dibutuhkan kesadaran seluruh lapisan masyarakatakan pentingnya pajak bagi kehidupanberbangsadanbernegara.Namun,bagiperusahaanataubadan usaha,pajakmerupakansalahsatubebanutamayangakanmengurangi lababersihmakawajarjikatidaksatupunperusahaanataubadanusaha yangdengansenanghatidansukarelamembayarpajak.Salahsatucara yangdapatditempuhsebagaiupayapenghematanpajakadalahdengan melaksanakan manajemen pajakyang baik.Manajemen pajakadalah suatucarayangdapatdilakukantanpaharusmelanggarhukum sebagai upayapemenuhankewajibanperpajakannamunpajakyangdibayarkan dapatlebihrendah(Suandy,2008).Tigapersyaratanyangharusdilakukan untukdapatmenyelenggarakanmanajemenpajakyangbaik,yaitu(1) Pemahaman ketentuan peraturan perundangan-undangan; (2) Penempatan personil yang kompeten dan professional; (3) penyelenggaraanakuntansiyangterverifikasi.Tujuanmanajemenyaitu menerapkanperaturanperpajakansecarabenardanusahaefisiensiuntuk mencapailaba.

Upaya minimalisasidengan cara ini,selain tidak sejalan dengan prinsipmanajemendanetikabisnis,jugamelanggarhukum pidanayang manasaksinyaberupasanksiadministrasidanbisaberupahukuman

(3)

penjara.Sedangkanpenghindaranpajak(taxavoidance),walaupunmasih mempunyaikonotasiyangsamasebagaitindakankriminal,namunsuatu halyangjelasberbedadisini,bahwapenghindaranpajakadalahperbuatan legalyangmasihdalam ruanglingkupperpajakandantidakmelanggar ketentuanperaturanperundang-undanganperpajakan.

Perencanaanpajakadalahtindakanperstrukturanyangterkaitdengan konsekuensipotensipajaknya,yangpenekanannyakepadapengendalian setiaptransaksiyangadakonsekuensipajaknya(Zain,2007).Tujuannya adalah bagaimana pengendalian tersebutdapatmengefisiensijumlah pajakyang akan ditransferke pemerintah,melaluiapa yang disebut sebagaipenghindaranpajak(taxavoidance)danbukanpenyelundupan pajak(taxevasion)yangmerupakantindakanfiskalyangtidakakandi toleransi(Zain,2008).

Perencanaanpajakdapatdilihatdenganduaprespektifyangberbeda. Pertama,prespektifteoritradisional,bahwaaktivitasperencanaanpajak untukmentransferkesejahteraandarinegarakepadapemegangsaham (Desaidan Dharmapala,2006).Dengan melaluiaktivitasperencanaan pajakyaitumelakukantindakanterstrukturagarbebanpajakserendah mungkindenganmemanfaatkanperaturanyangadauntukmemperoleh peningkatanlabasetelahpajakyangakanberdampakpadapeningkatan nilaiperusahaan,denganmengabaikantingkatcomplianceperusahaan. Kedua,dariprespektifagencytheory,bahwamelaluiaktivitasperencanaan pajak dapatmemfasilitasikesempatan manajerialuntuk melakukan tindakan oportunisme dengan memanipulasilaba atau penempatan sumber daya yang tidak sesuai serta kurang transparan dalam menjalankan operasional perusahaan sehingga perencanaan pajak berdampaknegatifterhadapnilaiperusahaan(DesaidanDharmapala, 2006,Freiese,2006,danMinnicket.al,2010).

Penelitianterdahuluterkaitpengaruhperencanaanpajakterhadapnilai perusahaan mempunyaiarah yang bervariasi(negatif dan positif). Penelitianyangmenemukanhubungannegatifperencanaanpajakdengan

(4)

nilaiperusahaanyaitu(Wahab,2012)dan(HanlondanSlemrod,2009) menemukanhubungannegatifsignifikanperencanaanpajakdengannilai perusahaan. Pengaruh negatif ini,menunjukkan bahwa manajerial cenderungberprilakuoportunistikdalam melakukanaktivitasperencanaan pajaksehinggamenurunkannilaiperusahaansertabenefityangdiperoleh lebihkecildaripadacostyangdikeluarkanmaupunresikoterdeteksinya lebih tinggi.Adapun penelitian yang menemukan pengaruh positif perencanaanpajakterhadapnilaiperusahaandiantaranyaadalah(Wilson, 2009),(Wang,2010)dan(Martaniet.al.,2012).Hubunganpositiftersebut menunjukkan bahwa manajerialmelakukan perencanaan pajak dalam rangkameningkatkannilaiperusahaandanbenefityangdiperolehlebih besardaripadacostmaupunresikonya.Sedangkan(Desaiet.al.,2009) menemukanpengaruhnamuntidaksignifikanperencanaanpajak(tax planning)dengannilaiperusahaandalam kontekspadaperusahaandi Amerika.

Perencanaanpajakpadaumumnyaselaludimulaidenganmeyakinkan apakahsuatutransaksiataukejadianmempunyaidampakperpajakan. Apabila kejadian tersebutmempunyaidampakpajak,apakah dampak tersebutdapatdiupayakan untuk dikecualikan atau dikurangijumlah pajaknya. Selanjutnya,apakah pembayaran tersebut dapat ditunda pembayarannya(Suandy,2011).Sesuaidenganprinsipekonomiuntuk mencarikeuntungansemaksimalmungkindenganbiayayangseminimal mungkin,makapelaksanaanperencanaanpajakpadasuatubadanusaha sangatdiperlukandalam mengurangibebanpajak.Salahsatubentuk badanusahayangperlumenerapkanperencanaanpajakadalahBadan UsahaNonAkademikUniversitasBrawijaya.

BadanUsahaNonAkademikUniversitasBrawijayaadalahdepartemen yang membawahibeberapa unitusaha komersialyang menunjang kebutuhan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Brawijaya. BadanUsahaNonAkademikdidirikanpadatahun2015melaluiSKRektor No.363/2015,yang merupakan bagian dariBadan Pengelola Usaha

(5)

UniversitasBrawijaya.BUNAterdiridariunitusaha:UBSportCenter,UB Media,UB GuestHouse,UB Kantin,UB Coffee,dan Griya Brawijaya. Sebagaipengelola usaha yang berorientasipada laba,BUNA juga mempunyaitujuan untuk mendapatkan laba semaksimalmungkin, sehinggadiperlukanperencanaanyangbaiksebagaiupayapenghematan pengeluaranpadabadanusahatersebut.Sesuaidenganlatarbelakang masalahdanrumusanmasalahyangtelahdijabarkandiatas,tujuanyang hendakdicapaidalam penelitian iniadalah sebagaiberikut:1)Untuk mengetahui Penerapan Perencanaan Pajak Pph 21 SebagaiUpaya MengoptimalkanPajakPenghasilanPadaBadanUsahaNonAkademik Universitas Brawijaya.2)Untuk memberitahukan kepada masyarakat dalam haliniwajibpajak(WP)bahwaperencanaanpajak(taxplanning) yangbaikdanbenar

METODOLOGIPENELITIAN

PenelitianinidilakukandiBadanUsahaNonAkademikUniversitas Brawijaya(BUNAUB)yangmerupakanBadanPengelolaUsahaUniversitas Brawijaya yang berlokasidiJl.MT.Haryono 169 Gedung Layanan BersamaLt.1Lowokwaru,Malang.Penelitianinimerupakanpenelitian kualitatifdeskriptif.DefinisipenelitiankualitatifmenurutSekaran(2017) merupakan penelitian yang melibatkan data/informasiyang bersifat deskriptifdan tidakdapatdiukursecaralangsung.MenurutSugiyono (2017: 23), penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami dan mengeksplorasifenomena utama pada objek yang diteliti,sehingga memperolehpemahamanyangmendalam.Dengankatalainpenelitian kualitatifadalahpenelitianyangberfokuspadapengamatanatassuatu objekdenganmenggunakandatakualitatifbaikyangdiperolehsecara primer maupun sekunder dengan tujuan memperoleh pemahaman mendalam danmenemukankesimpulandalam bentukkata-kata.Dalam penelitian inipenelitimenggunakan pendekatan deskriptif.Penelitian denganpendekatandeskriptifadalahpenelitianyangdilakukandengan caramembuatdeskripsipermasalahanyangtelahdiidentifikasi.Data

(6)

yang akan digunakan dalam penelitian inidiperoleh dengan metode pengambilandatasebagaiberikut:Studikepustakaan,Studilapangan,dan Analisis.Datayangakandigunakanpenulisdalam penelitianiniadalah sebagaiberikut:DataprimerdanDatasekunder.Teknikanalisisdatayang digunakandalam penelitianiniadalahpenelitiandeskriptifkualitatiftanpa mengunakan analisa statistik. Adapun langkah-langkahnya yaitu: Pengumpulandatayang diperlukanyaitulaporankeuangankomersial 2019,laporan fiskaltahun 2019 dan kebijakan-kebijakan perusahaan. Evaluasiterhadapkoreksifiskalyangdilakukanolehperusahaandengan memahamiprosedurdankebijakanyangberlakudiperusahaanterkait denganperpajakan.Membuatperencanaanpajakterhadapbiaya-biaya operasionaldanbiaya-biayaumum danadministarsiperusahaandengan cara memaksimalkan biaya yang diperkenankan sebagaipengurang (deductible).

HASILDANPEMBAHASAN

DarihasilpengumpulandatadiBadanUsahaNonAkademikUniversitas Brawijaya,penulismelihatbeberapakebijakanyangdiantaranya:

1. Dasarpenyusunanlaporankeuangan

PerusahaantelahmenerapkanStandarAkuntansiKeuanganEntitas TanpaAkuntabilitasPublik(SAKETAP)untukmenyusunlaporan keuanganyangdimulaipadatanggal1Januari2019.Olehkarena itulaporankeuangantahun2019disajikanberdasarkanSAKETAP. Manajemen Perusahaan berpendapatbahwa laporan keuangan tahun2019,telahdisajikansesuaiSAKETAPdantelahmemenuhi semuapersyaratannya

2.Piutangusaha

Piutangusahadibedakanmenjadipiutangpihakyangmempunyai hubungan istimewa dan piutang pihak ketiga.Piutang usaha disajikandalam bersihsetelahdikurangidenganpenyisihanpiutang taktertagihberdasarkanreview individualmasing-masing saldo piutangpadaakhirtahun.

(7)

3.Piutanglain-lain

Piutanglain-lainadalahpiutangkepadakaryawandanperusahaan ataspinjamanyangdiberikanolehPerusahaan

4.Persediaan

Biayaperolehanditentukandenganmenggunakanmetoderata-rata (averagemethod).Hargaperolehanbarangditentukandarinilai persediaanyangdimiliki.Perusahaantidakmelakukanpenyisihan kerugian untuk persediaan awal,mutasidan persediaan tahun berjalanakandihapuskandandibebankanpadalaporanlabarugi periodeberjalan.

5. Uangmuka

Uang muka bermanfaatmenunjukkan komitmen pembelidan mengurangirisikobagipenjual.Umumnyapemberipinjamanakan menawarkansukubungalebihrendahdenganuangmukayang lumayan besar.Dalam haliniuang muka meliputiuang muka belanja,mutasidanuangmukatahunberjalan.

6. Biayadibayardimuka

Biaya dibayar di muka adalah prepaid expenses yaitu pengeluaran yang dibayarkan untuk keperluan dalam tahunbukumendatang,seperti pembayaranbiayadibayar dimuka,biayasewadanasuransidibayardimuka.

7. Aktivatetap

Asettetap disajikansebesarhargaperolehansetelahdikurangi akumulasipenyusutandanakumulasinilai.Tarifpenyusutanaset tetapdihitungdenganmenggunakanmetodegarislurus(strai ght-linemethod)berdasarkantaksiranmasamanfaatekonomisaset tetapsebagaiberikut:

a. MesincetakHam 3tahun

b. Kendaraan 8tahun

Pengeluaranuntukperbaikandanpemeliharaandibebankanpada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pengeluaran yang

(8)

memperpanjang masa manfaat aset atau memberimanfaat ekonomisdimasayangakandatangdalam bentukpeningkatan kapasitas,mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, dikapitalisasi.Asettetapyangsudahtidakdigunakanlagiatauyang dijual,dikeluarkandarikelompokasettetapyangbersangkutan, laba atau rugiyang timbuldikreditkan atau dibebankan pada operasitahunberjalan

8.Pengakuanpendapatandanbeban

Penjualandiakuidalam periodeakuntansiketikafakturnyadibuat danbarangdiserahkanpadapelanggan.Bebandiakuipadasaat terjadinya(accrualbasis).

9.Pajakpenghasilan

Perusahaan megakuikewajiban atasseluruh pajakpenghasilan periodeberjalandanperiodesebelumnyayangbelum dibayar.Jika jumlah yang telah dibayaruntuk periode berjalan dan periode sebelumnyamelebihijumlahyangterutanguntukperiodetersebut, Perusahaan harus mengakuikelebihan tersebutsebagaiaset. Perusahaantidakmengakuiadanyapajaktangguhan.

10. Imbalanpascakerja

BerdasarkanSAKETAPmengenai“ImbalanKerja”biayaimbalan pascamasakerjakaryawanberdasarkanUndang-UndangTenaga KerjaNo.13tahun2003ditentukandenganmenggunakanmetode aktuarialprojectedunitcredit.Keuntungandankerugianaktuarial diakuisebagaipenghasilanataubebanapabilaakumulasibersih keuntunganataukerugianaktuarialyangbelum diakuiuntuksetiap program padaakhirtahunpelaporansebelumnyamelebihijumlah 10% nilaikinidarikewajibanimbalanpastipadatanggaltersebut danselamarata-ratamasakerjakaryawandenganmenggunakan metodegarislurus.Selanjutnya,biayajasalaluyangtimbulakibat perubahan kewajiban kerja dari program sebelumnya harus diamortisasisampaiimbalan kerja tersebuttelah menjadihak

(9)

karyawan.

Dari laporan keuangan perusahaan tersebut,antara laporan laba/rugikomersialdanfiskalterdapatperbedaan,yangmanaperbedaan tersebutdikarenakan adanya perbedaan tetap dan perbedaan waktu. Denganadanyaperbedaantersebutmakauntuklabasebelum pajakyang dihitungberdasarkanstandarakuntansiperludilakukanrekonsiliasifiskal terhadapbiaya-biayayangtidakdiperbolehkansebagaipengurang(non deductible).Daridataperusahaantersebutdapatdilihatdarilabasebelum pajak menurut laporan keuangan komersial adalah sebesar Rp 2.596.001.143,94.Sementarauntuklabasebelum pajaksetelahkoreksi fiskaladalahsebesarRp 2.128.793.999,-.Jaditerdapatkoreksifiskal sebesarRp467.207.144,94.Koreksifiskaltersebutterdiridaribeberapa biaya yang diantaranya adalah biaya PPh pasal 21 sebesar Rp 236.628.170,-danBiayapajaklainyaRp.259.756.132,-Berikutiniadalah analisadanevaluasiuntukbiaya-biayaperusahaanyangdilakukankoreksi fiskaldalam laporankeuanganperusahaan:

1. BiayaPPhpasal21

Totalpenghasilan seluruh karyawan pada tahun 2019 yang dikeluarkanolehperusahaanyangmasukkedalam komponen biayaPPhpasal21adalahsebesarRp5.688.234.386,67,-yang manabiayainiterdiridari:

1.GajikaryawansebesarRp,-3.466.950.526,67

2.Tunjangan keluarga karyawan sebesar Rp 1.990.359.736,00

3.UangmakansebesarRp.230.924.124,00,

-Daripenghasilanyang diterimakaryawantersebutperusahaan membayarbiayaPPhpasal21sebesarRp236.628.170,-yang manabiayainiditanggungolehperusahaansehinggakaryawan menerima penuh tanpa dipotong pajaknya.Dengan demikian maka metoda dalam penghitungan PPh pasal21 perusahaan menggunakanmetodaperhitungannetmethod.Padadasarnya

(10)

penghitunganPPh21terdapat3metodayangdapatdipakaiyang diataranyaadalah:

a.Gross method :merupakan metoda pemotongan pajak dimana karyawan menanggung sendiri jumlah pajak penghasilannya

b.Netmethod:merupakanmetodapemotonganpajakdimana perusahaanmenanggungpajakkaryawannya

c.Gross-Upmethod:merupakanmetodapemotonganpajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besardengan jumlah pajak yang akan dipotong darikaryawan.Metoda inidiformulasikan untuk menyamakan jumlah pajak yang akan dibayar dengan tunjangan pajak yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya.Danbiayainimerupakanpengurang(deductible) BerikutiniadalahperbandinganperhitunganPPhpasal21jika dihitungberdasarkanketigametodatesebut:

(11)

Tabel1

PerbandinganMetodeGross,NetdanGross-Up

Metoda Gross Net Gross-Up

PenghasilanSetahun

Gajikaryawan 3.466.950.526,67 3.466.950.526,67 3.466.950.526,67 Tunjangankeluarga 1.990.359.736 1.990.359.736 1.990.359.736 Uangmakan 230.924.124,00 230.924.124,00 230.924.124,00

TunjanganPajakPPh21 185377476,4

Jumlah 5.688.234.386,67 5.688.234.386,67 5.873.611.863,07 Pengurangan Biayajabatan (284411719,4) (284411719,4) (293680593,2) Iuranpensiun (26184660,07) (26184660,07) (27038008,56) Penghasilannetto 5.377.638.007,20 5.377.638.007,20 5.552.893.261,31 PTKP (2.596.001.143,9 4)(2.596.001.143,4)9 (2.596.001.143,4)9 PKP 2.781.636.863,26 2.781.636.863,26 2.956.892.117,37 Pajakterutang 236.628.170 236.628.170 251.628.170 DikeluarkanPerusahaan5.688.234.386,67 5.688.234.386,67 5.873.611.863,07

Berdasarkanperbandinganperhitunganketigametodatersebutsepertinya yangterbaikuntukperusahaanadalahmenggunakangross-upmethod, sebabmetodatersebutuntukbiayaPPhpasal21dibebankankekaryawan. Namunmetodainibelumtentubisaditerapkandiperusahaankarena:

1.Penghasilan yang diterima karyawan(take home pay)akan menjadiberkurangkarenadipotongbiayaPPhpasal21yang harusdibayarkekasnegara

2.SelamainiuntukbiayaPPhpasal21selaludibayarkanoleh perusahaan

DengandemikianmakametodaperhitunganPPhpasal21 denganmenggunakangrossmethodakansulitkemungkinannya untukdirealisasikan.DikarenakanperhitunganpajakPPhpasal 21 menggunakan net method, maka biaya yang sudah dikeluarkanolehperusahaansebesarRp236.628.170,-bukan merupakanpengurangpajak(nondeductible)dengandemikian

(12)

makauntukperlakuanperpajakannyainimenjadikoreksifiskal JikaperusahaanuntukperhitunganPPhpasal21meggunakanmetoda gross-up yang mana biaya PPh pasal21 diberikan dalam bentuk tunjangan ke karyawan,maka biaya inimenjadipengurang pajak (deductible)sehinggatidakmenjadikoreksifiskal.Perbandinganjumlah penghasilanyangditerimakaryawan(takehomepay)antaraperhitungan PPhpasal21menggunakannetmethoddangross-upmethodadalah sama.Namun jika menggunakangross-up method perusahaan akan membayarlebihbesaruntukbiayaPPhpasal21sebesarRp.251.628.170, -dikarenakanbiayaPPhpasal21yangdibayarperusahaandimasukan kedalam komponengajiyangdiberikandalam bentuktunjanganPPhpasal 21.Walaupun untuk biaya PPh pasal21 yang dibayarperusahaan meningkatnamunbiayainimerupakanbiayayangdapatdikurangkan (deductible)sehinggatidakmenjadikoreksifiskal.PerhitunganbiayaPPh pasal21 dengan menggunakangross up method bisa menghemat pembayaranpajaksepanjangpenghasilankaryawanyangbersangkutan masukkedalam rangedimanatarifpajaknyamasihdibawahtarifPPh Badan. Jika perusahaan menggunakan metoda gross-up dalam melakukanperhitunganPPhpasal21makabisadilihatperbandingan antaralaporanlaba/rugidanrekonsiliasifiskalnyaadalahsebagaiberikut:

Tabel2

PerbandinganSebelum danSetelahMenggunakanMetodeGross-Up

Keterangan Sebelum Sesudah

PendapatanUsahaBersih 20.516.575.996,0 0 20.516.575.996,00 BebanPokokPenjualan BiayaTenagaKerja (5.688.234.386,6 7) (5.873.611.863,07) BiayaNonTenagaKerja (8.226.613.910,33 ) (8.226.613.910,33) TotalBebanPokokPenjualan (13.914.848.297,

00)(14.100.225.773,40) LabaKotor 6.601.727.699,00 6.416.350.222,60 BebanUsaha 4.005.726.555,06 3.825.726.555,06 LabaUsaha 2.596.001.143,94 2.590.623.667,54

(13)

PajakPenghasilan 251.628.170 236.628.170 LabaBersih 2.344.372.973,94 2.353.995.497,54 Penyesuaian untuk merekonsiliasilaba komersialmenjadilaba fiskal adalahsebagaiberikut:

Tabel3

PerbandinganLabaKomersialMenjadiLabaFiskal

Keterangan Sebelum Sesudah

Labakomersialsebelumpajak

penghasilan 2.596.001.143,94 2.596.001.143,94 Perbedaanpermanen

BiayapajakPPh21 236.628.170

Biayapajaklainya 259756132 259756132 Perbedaanwaktu

Imbalankaryawan 82531425 82531425 Pendapatandikenakanpajakfinal

Jasagiro (37054812) (37054812)

PenghasilanKenaPajak–Bersih 20.516.575.996,0

0 20.279.947.826,00 TaksiranPajakpenghasilan

25%xRp20.516.575.996,00 5.129.143.999

25%xRp20.279.947.826,00 5.069.986.957 Taksiranhutangpajak 5.129.143.999 5.069.986.957 Pajakdibayardimuka

Pajakpenghasilan22 (1.750.350.000) (1.750.350.000) Pajakpenghasilan25 (1.250.000.000) (1.250.000.000) Jumlahpajakdibayardimuka (3.000.350.000) (3.000.350.000) JumlahPPhpasal29yangharusdibayar 2.128.793.999 2.069.636.957

BerdasarkanhasilperbandingandapatdiketahuibahwaperhitunganPPh pasal21makabisadilihatperbandinganantaralaporanlaba/rugidan rekonsiliasifiskalnyamenunjukkanbahwalababersihsebelum dilakukan rekonsiliasifiskalyaitu sebesar Rp.2.344.372.973,94 dan setelah dilakukan yaitu sebesar Rp. 2.353.995.497,54 sehingga terjadi peningkatanlababersihsebesarRp.9.622.523,60.Adapununtukjumlah PPhpasal29yangharusdibayarmenunjukkanadanyapenurunansebesar

(14)

Rp. 59.157.042,- dari Rp. 2.128.793.999 menjadi sebesar Rp. 2.069.636.957,

-KESIMPULANDANSARAN

Berdasarkan hasilanalisisdata yang telah dilakukan mengenai penerapanperencanaanpajaksebagaiupayapenghematanpajakpada badanusahanonakademikUniversitasBrawijayamakadapatdisimpulkan sebagaiberikut:Hasilanalisisperbedaanjumlahkoreksifiskalsebelum dan sesudah perencanaan (tax planning) dapat diketahui bahwa perhitunganPPhpasal21yangditunjukkandarilaporanlaba/rugidan rekonsiliasifiskalnya sebelum dilakukan perencanaan(tax planning) terjadipeningkatanlababersih.JumlahPPhpasal29yangharusdibayar menunjukkanadanyapenurunan.Kondisiinimenunjukkanbahwadengan melakukanperencanaan(taxplanning)makabadanusahanonakademik Universitas Brawijaya dapatmelakukan penghematan sejumlah biaya pajakyangharusdibayarkansehinggamempengaruhijumlahlabayang dihasilkan. Badan usaha non akademik Universitas Brawijaya melaksanakanpemenuhankewajibanperpajakandenganmenggunakan perencanaanpajak(taxplanning)secaral engkapsesuaidenganUndang-Undang Perpajakan dalam proses perhitungan PPh pasal21 dengan menggunakan metoda gross up sebagaiupaya untuk melakukan penghematanpembayaranpajakdansesuaidenganketentuanyangtelah ditetapkan. Perusahaan juga melakukan atau menerapkan sistem perhitunganpajakpenghasilanyangakanditerimaolehkaryawan(take homepay)sehinggapenghasilanakanberkurangkarenadipotongbiaya PPhpasal21yangharusdibayarkekasNegara.

Berdasarkankesimpulanhasilpenelitianmakasaranyangdapat diajukandalam penelitianiniyaitusebagaiberikut:Diharapkanperusahaan dalam melakukanperhitunganPPhpasal21menggunakanmetodagross upkarenabisamenghematpembayaransesuaidenganketentuanyang telah ditetapkan.Haltersebutdengan pertimbangan bahwa dengan menggunakan metodegrossup,makaperusahaanakanmemperoleh

(15)

keuntungan-keuntungan yaitu akan menerima penghematan pajak penghasilanbadandanperusahaantidakakandirugikandarisegifiskal karena dalam pembayaran PPh Pasal21 karyawan perusahaan tidak dikenai koreksi fiscal. Sebaiknya perusahaan dalam melakukan perencanaanpajakdilakukandenganteliti,sistematisdanoptimal,agar PPhpasal21karyawandapatmenjadiyangpalingefisien.Perusahaan perlumengatisipasipemberlakuanUUperpajakanyangbaru,khususnya padaPPhpasal21yangterusmengalamiperubahandariwaktukewaktu, agarseluruhkaryawandapatmengetahuidanmemahamipelaksanaanUU tersebut, sehingga perusahaan tidak melakukan kesalahan dalam melaksanakankewajibanPPhpasal21.

(16)

DAFTARPUSTAKA

Australian Accounting Standard Board.2015.AASB 141 Agriculture. Australia.

Argiles,J.M.,JosepG.B.danTeresaM.2009.FairValueandHistorical CostAccounting ofBiologicalAssets:PredictabilityofFinancial Information.Working Papersin Economics.Vol.14 (2),87-113. Diambildari:https://doi.org/10.1016/S1138-4891(11)70029-2.(12 Juni2019)

Aryanto,Y.H.2010.TheoreticalFailure ofIAS 41:Agriculture,The Indonesian Institute of Accountants. Diambil dari: https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1808413.(15 Juni2019)

Eltanto,D.P.2014.PerlakuanAkuntansidanPPHatasIndustriAgrikultur. Tax & Accounting Review. Vol. 4 (1). Diambil dari: http://publication.petra.ac.id.(12Juni2019)

Economics and Finance, Vol. 32, 777 – 783. Diambil dari: https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01461-6.(12Juni2019) Fargher,N.2001.ManagementPerceptionsofFairValueAccountingforAll

FinancialInstruments.AustralianAccountingReview,Vol .11(2),62-72.Diambildari:https://doi.org/10.1111/j.1835-2561.2001.tb00188. (12Juni2019)

Feleaga,L.,NiculaeF.,danVasileR.2012.Theoreticalconsiderations aboutimplementationofIAS41inRomania.TheoreticalandApplied Economics Volume XIX (2012), No. 2(567), pp. 31-38. http://www.store.ectap.ro/articole/686.pdf.(12Juni2019)

IndianAccountingStandardsBoard.2011.IndAS41,Agriculture.India. Diakses dari http://mca.gov.in/Ministry/pdf/INDAS41.pdf. (1 Agustus2019)

InternationalAccountingStandardBoard.2000.InternationalAccounting Standard41:Agriculture.

Huffman,A.A.2018.AssetUse and the Relevance ofFairValue Measurement:Evidencefrom IAS41.ReviewofAccountingStudies, Vol. 23(4), 1274-1314. Diambil dari: https://link.springer.com/article/10.1007/s11142-018-9456-0. (12 Juni2019)

(17)

BiologicalAssetsandAgriculturalProduceintheCzechRepublic. Procedia Economics and Finance 12,213 – 220.Diambildari: https://doi.org/10.1016/S2212-5671(14)00338-4.(15Juni2019) Jensen,MichaelC.2001.ValueMaximization,StakeholderTheory,and

The Corporate Objective Function.JournalofApplied Corporate Finance.Vol.14 (3).Diambildari:https://doi.org/10.1111/j. 1745-6622.2001.tb00434.x.(14September2019)

Kasmir.2014.Analisis Laporan Keuangan ,EdisiPertama,Cetakan Ketujuh.Jakarta:PT.RajagrafindoPersada.

Kieso,D.E.,J.J Weygandt,dan T.D Warfield.2014.Intermediate Accounting,SecondEdition,InternationalStudentVersion.NewYork: JohnWilley&SonsInc.

Kiswara,A.2012.AnalisisPenerapanInternationalAccountingStandard (IAS)41padaPT.SampoernaAgro,Tbk.DiponegoroJournalof Accounting, Vol 1(2)-1. Diambil dari: http://ejournal -s1.undip.ac.id/index.php/accounting.(15Juni2019)

Korompis,C.W.M.2016.AnalisisPerlakuanAkuntansiAgrikulturPada PetaniKelapaPadaDesaDiDaerahLikupangSelatan:Dampak RencanaPenerapanEDPSAKNo.69TentangAgrikultur.JurnalRiset Akuntasi Going Concern, Vol 11(2). Diambil dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/view/13058/12643. (12Juni2019)

Mates,D.,VeronicaG.,ElenaH.,IonelB.,OvidiuB.,AuraD.,MariaM.,dan AlinA.2015.BiologicalAssetsandTheAgriculturalProductsinThe ContextofTheImplementationofTheIas41:ACaseStudyofThe RomanianAgro-FoodSystem.ArchivesofBiologicalSciences67(2), 705-714.

Miranda,H.D.,LoidaE.M.,JeanetteA.B.M.,danNormitoR.Z.2017. Accounting Practices and International Accounting Standard (IAS)/PhilippineAccountingStandard(PAS)41ComplianceofCattle Farms:Evidencefrom thePhilippines.JournalofGlobalBusiness and Trade, Vol.13(1), 55-77. Diambil dari: https://ssrn.com/abstract=2996499.(15Juni2019)

Muhammad,K.,danE.K.Ghani.2014.A FairValueModelforBearer BiologicalAssetsinPromotingCorporateGovernance.Journalof AgriculturalStudies.Malaysia.

Natasari,D.,danR.Wulandari.2017.AkuntansiAsetBiologis:Perlukah AdopsiInternationalPublicSectorAccountingStandard(IPSAS)27

(18)

Dalam Standar AkuntansiPemerintahan (SAP)?.JurnalGama Societa.Diambildari:http://journal.ugm.ac.id.(13Juni2019)

Sayekti,Y.,RirinI.,AisaT.A.,danDjokoS.2018.TheImplementationof AccountingStandardsforAgriculture(PSAK 69):TheAnalysisof Companies’Readiness.InternasionalJournalofAccounting and Taxation, Vol 6(2), 23-28. Diambil dari: https://doi.org/10.15640/ijat.v6n2a3.(13Juni2019)

Sekaran,U.,dan B.Bougie.2013.ResearchMethodsforBusiness.Sixth Edition.Inggris:JohnWiley&SonsLtd.

Sekaran,U.,dan B.Bougie.2017.MetodePenelitianuntukBisnis.Edisi6 Buku2.Jakarta:SalembaEmpat.

Sharma,R.S.2012.AccountingforAgriculture.InternationalJournalof RecentResearchandReview,Vol.II.

Silva,J.D.,AmauryJ.R.,&GuillermoB.2016.JudgmentoftheRelevance ofFairValueinBiologicalAssets:AExperimentalAnalysisonthe Market Perception Versus the Academic Perception. Diambil dari: https://ssrn.com/abstract=2803418.(13Juni2019)

Sugiyono.2017.MetodePenelitianKualitatif.Bandung:Alfabeta.

Suwardjono.2005.TeoriAkuntans:PerekayasaanLaporanKeuangani. Yogyakarta:LP3ES

Thurrun.B.M.I.2010.ApplyingIAS41inMalaysia,AccountantsToday. Tyas,E.L.A.,danNurulF.2012.EvaluasiPenerapanStandarAkuntansi

Keuangan Dalam Pelaporan Aset Biologis (StudiKasus Pada Koperasi“M”).Jurusan AkuntansiFakultasEkonomidan Bisnis. UniversitasBrawijaya.

Vazakidis,A.,AthianosS.,dan EkateriniL.2010.TheImportanceof Information Through Accounting Practice in AgriculturalSector -EuropeanDataNetwork.JournalofSocialSciences,Vol.6,Vol.2, 221-228.Diambildari:https://ssrn.com/abstract=1829426.(13Juni 2019)

Wulandari,R.2018.AnalisisPerlakuan AkuntandiAsetBiologisPada PerusahaanSektorAgrikulturSubsektorPerkebunanyangTerdaftar DiBursaEfekIndonesia(BEI).IntitutAgamaIslam NegeriSurakarta. Skripsi.FakultasEkonomidanBisnisIslam.InstitutAgamaIslam Negeri Surakarta: Surakarta. Diambil dari: http://eprints.iai n-surakarta.ac.id/id/eprint/2944.(13Juni2019)

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis spasial menunjukkan bahwa sebaran kejadian pneumonia terbanyak terjadi di RW 2 dan RW 8 Kelurahan Bandarharjo dan RW 8 Kelurahan Tanjung Mas dengan pola faktor

Suatu atom dikatakan tereksitasi (terbangkit) jika satu atau bebarapa electron mempunyai energi yang lebih besar dari tingkat energinya sendiri.. Dalam keadaan

Uji hipotesis persial (uji t) dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing independen yaitu kualitas pelayanan (X 1 ) dan harga (X 2 ) terhadap variabel

Gaya geser rencana Kolom Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus Berdasarkan SNI 2847-2013 pasal 21.6.5.5., kuat gaya geser rencana Ve ditentukan dari kuat momen maksimum,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: luas dan struktur komunitas vegetasi mangrove di Pulau Parang; pemodelan algoritma kandungan nilai klorofil-a untuk

Produk yang ditawarkan oleh Fruity Rolls Cake adalah fruity rolls cake cup dan fruity rolls mini yang memiliki varian rasa buah naga, buah jeruk, dan buah

Abstraksi. Pernikahan merupakan hal yang sakral, karena berhubungan dengan suatu pilihan untuk membuat suatu keluarga dengan orang lain sebagai pasangan hidup. Namun

Kakiay, dalam bukunya “Pengantar Sistem Simulasi” Menyatakan bahwa Simulasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk memecahkan atau menguraikan persoalan- persoalan dalam