Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. MetodePenelitian
Metodepenelitianadalahsuatucara yang di tempuhuntukmemperolehtujuan. Adapuntujuanpenelitianadalahmengungkapkan, menggambarkan, danmenyimpulkanhasilpemecahanmasalahmelaluicaratertentucaratertentusesuaidenganpr osedurpenelitian. Keberhasilansuatupenelitianilmiahtidakterlepasdarimetodepenelitian yang digunakan.
Sugiyono (2011:15),
menyimpulkanbahwametodepenelitiankulitatifadalahmetodepenelitian yang berlandaskanpadafilsafatpostpositivisme, digunakanuntukmenelitipadakondisiobyek yang alamiah, (sebagailawannyaeksperimen) dimanapenelitiadalahsebagai instrument kunci, pengambilansampelsumber data dilakukansecarapurposive dansnowbaal, teknikpengumpulandengantrianggulasi (gabungan), analisis data bersifatinduktif/kualitaif,
danhasilpenelitiankualitatiflebihmenekankanmaknadaripadageneralisasi.
Surakhmand (1998:131) menjelaskantentangmetode, terutamamanfaatpenelitiansebagaiberikut :
Metodemerupakancarautama yang dipergunakanuntukmencapaisuatutujuan, misalnyauntukmengujiserangkaianhipotesa,
denganmempergunakantehnikdanalat-alattertentu. Cara utamaitudipergunakansetelahpenyelidimemperhitungkankewajaranditinjaudaritu juanpenyelidikansertadarisituasipenyelidikan.
Sementaraitu, Nana (2005:52) mengungkapkanBahwa
“metodepenelitianmerupakanrangkaiancaraataukegiatanpelaksanaanpenelitian yang
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didasariolehasumsi-asumsidasar, pandangan-pandanganfilosofidanideologis, pertanyaandanisu-isu yang dihadapi.”
Sesuaidenganmasalah yang akandiungkapkanyaituProgram PendidikanInklusiUntukAnakBerkebutuhanKhusus Di SekolahAlam Bandung, makametode yang digunakanolehpenulisdalampenelitianiniadalahmetodekualitatif.
B. Subjek dan Tempat Penelitian
Penelitiandilaksanakan di SekolahAlam Bandung yang beralamat di jalanCikalapa II no 4 Tanggulan.Dago Pojok.Dago.Bandung Jawa Barat.Pemilihantempatpenelitianini di dasarkanpadakebutuhan data penelitian, yaitu Program PendidikanInklusi di SekolahAlam.
Subjek dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dan bersedia memberikan informasi-informasi yang berisi keterangan dan data penting yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Subjek dalam penelitian ini adalah:
1. Guru
2. Kepala Satuan Pendidikan Sekolah Dasar (KSP SD) 3. Wakasek Kurikulum
C. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Menurut Lofland (dalam Moleong, 2007: 157) “Sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain”. Untuk teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Nasution (dalam Sugiyono, 2012: 226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Selain itu, Marshall (dalam Sugiyono, 2012: 226) menyatakan “through observation, the researcher learn abaout behavior and the meaning attached to those behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kehidupan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan obsevasi ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2011: 317). Wawancara sangat memudahkan peneliti untuk menggali lebih dalam lagi mengenai data yang dibutuhkan dari para responden dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi di lapangan dimana hal ini tidak bisa ditemukan dengan observasi. Data yang dikumpulkan melalui wawancara nantinya akan bersifat verbal dan hasil dari wawancara ini harus direkam agar memudahkan peneliti untuk mendokumentasikan berbagai data yang telah didapat dan informasi yang disampaikan oleh responden.
Moleong (2007: 190) mengungkapkan “wawancara yang dilakukan adalah wawancara yang bersifat terstruktur”. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk memudahkan peneliti dalam melakukan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap beberapa responden yang telah ditentukan dengan berpedoman pada instrumen yang telah dibuat. Wawancara mendalam dilakukan dengan menggali informasi guna diperoleh data secara jelas sehingga dapat melengkapi temuan-temuan dari penelitian.
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi ini dilakukan karena sejumlah besar fakta dan data itu tersimpan di dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Alasan lain peneliti melakukan studi dokumentasi sesuai dengan pendapat Nasution (1996:85) menjelaskan bahwa :
Data dalam penelitian naturalistik kebanyakan diperoleh dari sumber manusia (human resources) melalui wawancara dan observasi. Namun terdapat pula data yang bersumber bukan dari manusia (non hum an resources), diantaranya dokumen, foto dan bahan statistik. Dokumen sendiri terdiri dari tulisan pribadi seperti buku harian, surat-surat dan dokumentasi resmi.
Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif dengan mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian akan dapat dipercaya bila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik yang telah ada.
D. TeknikAnalisis Data
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1 Komponen dalam analisis data (flow model)
Sugiyono (2008:337)
1. Reduksi Data
Data atauinformasi yang
diperolehdarilapangansebagaibahanmentahdiringkas, disusunlebihsistematis,
sertaditonjolkanpokok-pokokpenting yang
sesuaidengantujuanpenelitiansehinggalebihmudahuntukmendeskripsikanmengenai pelaksanaanpembelajarangerakanshalatpadasiswaTunanetra.
2. Display Data
Pengumpulan data darihasilpenelitian yang
dilakukansecarabertahapataukeseluruhandengancaramengklasifikasikandanmenyaj ikan data sesuaidenganpokokpermasalahan agar lebihmudahdipahami.
Karenateknikpengumpulan data
sepertiwawancaradanobservasiitutidakcukupsatuataudua kali saja, diperlukanbeberapa kali sehingga data yang diperolehsesuaidengan yang diharapkan.
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Seluruhkegiatanpenelitian yang telahdilakukandibuatkesimpulandarisemua data yang terkumpuldan yang diolah, untukkemudian dicariapakahsemua data layakdimasukkandanditerapkansesuaidenganrancanganpenelitian.
Dalamtahapini, penelitimembuatrumusanproposisi yang terkaitdenganprinsiplogika, mengangkatnyasebagaitemuanpenelitian, kemudiandilanjutkandenganmengkajisecaraberulang-ulangterhadap data yang ada, pengelompokkan data yang telahterbentuk, danproposisi yang telahdirumuskan. Langkahselanjutnyayaitumelaporkanhasilpenelitianlengkap, dengan „temuanbaru‟ yang berbedadengantemuan yang sudahada.
E. PengujianKeabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data mempunyai tujuan untuk menetapkan keabsahan data. Pelaksanaan pemeriksaan keabsahan data itu sendiri didasarkan pada kriteria yang digunakan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data dilakukan dengan uji kredibilitas. Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi (Sugiyono, 2012: 270). Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2012: 270-273).
Dalam melaksanakan pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Moleong (2007: 330) menyebutkan bahwa “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”. Triangulasi menurut Patton (dalam Moleong, 2007: 331) terdapat dua strategi, yaitu : (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu isi dari data, kemudian dilakukan pengkodean dengan menggunakan analisis konten, dan diorganisasi dengan cara sedemikian rupa dengan menggunakan analisis domain berdasarkan kategori-kategori yang ditemukan. Kemudian dilakukan analisis komparatif dengan melakukan cek silang di antara kedua data tersebut. Setiap sumber data di crosscheck dengan sumber data lainnya. Dengan demikian, validitas data yang ada dapat dipertanggung jawabkan, karena data akhir yang didapat adalah hasil perbandingan dari berbagai metode pengambilan datanya.
Pengujian Keabsahan Data dalam penelitian ini menggunakan teknik Triangulasi. Teknik Triangulasi menurut sugiyono (2012: 330) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (dalam Moleong 2004: 226) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
Triangulasi dengan sumberberarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatifmenurut Patton (Moleong 2012: 330). Hal inidapatdicapaidenganMoleong (2005:331) yaitu:
1. Membandingkan data hasilpengamatandengan data hasilwawancara;
2. Membandingkanapa yang dikatakan orang di depanumumdenganapa yang dikatakannyasecarapribadi;
3. Membandingkanapa yang dikatakan orang tentangsituasipenelitiandenganapa yang dikatakannyasepanjangwaktu;
4. Membandingkankeadaanperspektifseseorangdenganberbagaipendapatdanpandang an orang;
5. Membandingkanhasilwawancaradenganisisuatudokumen yang berkaitan. F. InstrumenPenelitian
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengumpul data, penganalisis, penafsir data,
danpadaakhirnyamenjadipeloporhasilpenelitiannya, keberadaanpenelitisebagai instrument merupakanalatpengumpul data utama.Moleong (2007:9) mengemukakanbahwa
“Hanyamanusiasebagaialatsajalah yang
dapatberhubungandenganrespondenatauobyeklainnyadanhanyamanusialah yang mampumemahamikaitankenyataan-kenyataan di lapangan.”
Instrumenpenelitiandalampenelitiankualitatifiniadalahpenelitiitusendiri.Karenapeneli tisecaralangsungsebagaiinstrumenmakapenelitiharusmemilikikesiapanketikamelakukanpe nelitian, mulaidaritahappersiapansebelumkelokasipenelitiandansegalasesuatu yang dibutuhkanketikakegiatanpenelitianakandilakukan.
Sebagaipedomandalammelakukanpenelitianmakadigunakan: 1. Pedomanwawancara
Yaitusebagaiacuan yang digunakanketikamelakukanwawancara, yang berisipokok-pokokmasalah yang
akanmenjadibahanpembicaraandanmenetapkanpihak-pihak yang akandiwawancarai.
Pedomanwawancarainidisusunsebelummelaksanakanwawancara. 2. Pedomanobservasi
Yaitusebagaiacuandalammelakukanobservasiataupengamatanlangsungterhadapkas
us, sehinggaakandiperolehaspek-aspek yang
ditelitisecaralangsungberdasarkankepadapedomanobservasi yang telahdipersiapkan. 3. PedomanDokumentasi
Helmi Hasbi Ash-Siddiqi , 2014
PROGRAM PENDIDIKAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH ALAM BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1
Teknik Triangulasi (Moleong, 2012: 330)
Bagan di atasmerupakanalurtekniktriangulasi yang digunakanolehpeneliti, data
hasilobservasidibandingkandengan di ceksilang data
hasilwawancaradariberbagaisumber.Data hasilobservasijugadibandingkandengan di
ceksilang data hasildokumentasi.Demikian pula data