• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SDT 1005699 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SDT 1005699 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan uraian-uraian data yang diperoleh maka dapat disimpulkan

bahwa pembelajran seni tari bagi narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II

B Tasikmalaya berjalan efektif walaupun ada beberapa kendala yang telah diutarakan

sebelumnya, dari hasil wawancara di akhir pembelajaran juga memberikan kejelasan bagaimana

hasil pembelajaran seni tari yang dirasakan manfaatnya oleh narapidana yang mengikutinya,

dan menurut staf pegawai pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan yang sepakat dengan

pentingnya pembelajaran tersebut. Pembelajaran seni tari dianggap sangat penting dan

berkontribusi besar dalam proses pembinaan kepribadian dan kemandirian Warga Binaan

Pemasyarakatan atau narapidana. Berdasarkan hasil penilaian pembelajaran seni tari mengenai 3

Kompetensi penilaian yaitu Aspek Kognitif, aspek Afektif dan aspek Psikomotor pada

narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya, didapatkan hasil

yaitu penilaian keseluruhan dari para narapidana mencapai nilai rata-rata 77,4 untuk Aspek

Kognitif atau pengetahuan tari, nilai rata 79 untuk Aspek Afektif atau sikap dan nilai

rata-rata 78,8 untuk Aspek Psikomotor atau keterampilan menari.

Berdasarkan analisis hasil pembelajaran menimbulkan sikap apresiatif terhadap materi

pembelajaran seni tari yang disampaikan oleh pengajar, sikap disiplin dan kepercayaan diri

dalam mengutarakan pendapat, menirukan serta menciptakan gerak sendiri, dan mengikuti

kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran dan timbul semangat baru untuk menambah wawasan

dan menggali kembali potensi seni yang dimiliki oleh masing-masin individu dan kelompok

narapidana, serta narapidana mempunyai keterampilan di bidang tari dan mengetahui cara

mengolah tubuhnya sebagai media utama dalam gerak

B. Saran

Saran dari peneliti sekaligus pengajar dalam proses pembelajaran seni tari bagi

Narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya adalah sebagai

berikut:

1. Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya:

Demi pembinaan kepribadian dan kemandirian Warga Binaan Pemasyarakatan atau

narapidana alangkah baiknya pembinaan dalam bentuk pembelajaran seni tari dijadikan

program kerja pembinaan yang rutin dan diikuti narapidana perempuan yang berpotensi baik

dalam hal tersebut.

(2)

Hanna Rosiana H, 2015

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperbaiki keadaan dalam tekanan pidana dan tekanan-tekanan lainnya dalam

masa pidana alangkah baiknya bila narapidana perempuan membuat kegiatan agar sibuk dalam

hal-hal positif yang bisa bermanfaat dan mengobati ketegangan atau tekanan akibat

permasalahan yang dimiliki. Pembelajaran dari pembinaan-pembinaan yang dilaksanakan

diharapkan diikuti dengan baik dan senang hati, begitupun bila ingin mengajukan program baru

seperti pengajuan pengadaan pembinaan kepribadian dan kemandirian di bidang seni termasuk

seni tari. Pembinaan-pembinaan tersebut termasuk dalam bentuk pembelajaran seni tari akan

berperan dalam mengembalikankepercayaan diri dari narapidana, sikap optimis terhadap

sesuatu dan kehidupan, serta kerja sama dan komunikasi baik yang secara tidak bertahap dilatih

dalam proses pembelajran, hal tersebut akan menambah kualitas seseorang narapidana yang

akan siap menghadapi masa pidana dan kembali hidup dengan baik serta bermanfaat di

Referensi

Dokumen terkait

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

Yang dimaksud dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang pengelolaannya berada di bawah kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur antara lain Rumah

Pembayaran Retribusi Daerah adalah besarnya kewajiban yang harus dipenuhi oleh Wajib Retribusi sesuai dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah dan Surat Tagihan

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH PADA DINAS PANGAN, TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR:. NO JENIS

[8] Luthfi P., Yoeswono, Triyono dan Iqmal Tahir., “Pengaruh Temperatur dan Kecepatan Pengadukan Terhadap Konversi Biodiesel dari Minyak Kelapa dengan Pemanfaatan Abu

Gambar L asil Analisa 69 LAMPIR AAS KAD RI METIL. ar hasil ana

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik