• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1102461 Chapter 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1102461 Chapter 1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pelajaran Bahasa Indonesia secara garis besar bertujuan untuk membentuk

siswa terampil berbahasa, yaitu terampil dalam menyimak, berbicara, membaca,

dan menulis.Tarigan (2008, hlm. 1) mengatakan bahwa ketarampilan berbahasa

mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak/mendengarkan,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Setiap

keterampilan tersebut berhubunganerat sekali dengan tiga keterampilan lainnya.

Berbahasa dengan baik berarti menguasai keterampilan berbahasa. Di

antara keterampilan berbahasa yang lain, keterampilan berbahasa yang tidak

dikuasai oleh setiap orang adalah keterampilan menulis. Alwasilah (dalam

Zainurrahman, 2011, hlm. v) menyatakan bahwa menulis termasuk keterampilan

produktif, yaitu keterampilan mencipta dan menyajikan bahasa. Keterampilan ini

hanya bisa diperoleh melalui latihan-latihan yang ketat dengan

penguasaan-penguasaan konsep tertentu.

Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan oleh Tarigan (2008, hlm.

2) bahwa setiap manusia hanya bisa memperoleh dan mengembangkan

keterampilan menulis dengan menguasai konsep-konsep teoretis tertentu, disertai

dengan latihan-latihan yang sudah pasti “jatuh-bangun” dalam mencapai

penguasaan keterampilan tersebut. Dari kedua pendapat tersebut dapat dimaklumi

mengapa tidak semua orang dapat menulis dengan baik.

Dalam dunia akademik kegiatan menulis merupakan tuntutan bagi setiap

orang untuk dikuasai.Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam,

meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan memengaruhi pembaca.

Tarigan (2008, hlm. 25) mengungkapkan kemajuan suatu bangsa dan negara

dapatdiukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut. Oleh

karena itu, penguasaan keterampilan menulis menjadi hal yang sangat penting.

Namun, pada kenyataannya kemampuan menulis siswa-siswa

sekolahmasih belum menggembirakan. Dalam artikel yang ditulis Alwasilah

(2)

ucap-dengar dibanding baca-tulis. Fenomena ini pun menjadi permasalahan dalam

pembelajaran menulis di mana siswa akhirnya kurang mendapatkan latihan yang

cukup. Guru lebih banyak memberikan teori daripada praktik. Keterampilan

menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan

praktik yang banyak dan teratur.

Keterampilan menulis dapat diasah melalui pembelajaran sastra.

Penyampaian materi sastra dalam mata pelajaran bahasa Indonesia akan

bermanfaat karena sastra merupakan materi autentik yang berharga sebagai

pemerkaya bahasa/budaya dan menumbuhkan kepekaan sosial/moral. Selain itu,

sastra juga dapat menerampilkan kemampuan berbahasa, meningkatkan cipta dan

rasa, menumbuhkan kepekaan imajinasi, menghaluskan watak, dan menambah

pengalaman budaya siswa (Moody, 1974; Collie & Slater, 1987, hlm. 3-6).

Of course, if work of literature were of nouse in interpreting and dealing with world of relity, there would be no very good reason for spending much time on them,whether in developing or in an other societies. If, however, it can be shown that works of literature, or even a certain selection of them, can have a relevance to these problem of reality then we must certainly consider them of some important. It is in the conviction that literary studies...(Moody, 1971, hlm. 6).

Salah satu materi sastra yang dapat melatih keterampilan menulis siswa

adalah mengarang/menulis cerita pendek (cerpen). Materi cerpen diambil karena

penulisan cerpen di Indonesia masih kurang memuaskan. Sumardjo (2004, hlm. 4)

mengemukakan bahwa penulisan cerpen di Indonesia masih bersifat amatir.

Hasil-hasil tulisan juga nampak monoton dan kurang dalam.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran menulis cerpen, siswa harus

mampu menuangkan ide atau gagasannya menjadi sebuah cerita yang utuh. Hal

ini pun menjadi permasalahan tersendiri, di mana siswa kesulitan dalam mencari

dan menuangkan ide atau gagasan sebagai landasan cerita. Mereka akan

menunggu ide selama 15 menit ketika memulai menulis. Mereka terus berpikir

dan berpikir tanpa mencoretkan tulisan satu kalimat pun (Cahyani, dalam

Yulianeta dkk. [Ed.], 2011, hlm. 164). Hal ini terjadi karena mereka tidak

(3)

Selain itu, siswa pun kesulitan dalam mengembangkan cerita. Maka,

seorang pendidik dituntut untuk kreatif dalam memberikan stimulus agar siswa

mampu menulis cerpen sesuai dengan karakteristik yang diinginkan. Solusi

permasalahan pembelajaran menulis cerpen adalah dengan transformasi teks

sastra.

Teks sastra adalah suatu jaringan yang terbangun dari berbagai sistem,

kode, dan tradisi yang didedahkan oleh teks-teks sastra sebelumnya. Berbagai

sistem, ide, dan tradisi dari teks-teks lain di luar sastra juga berandil dalam

membangun makna sebuah teks. Segers (2000, hlm. 41) mengemukakan bahwa

sebagai sebuah proses komunikasi, hubungan antara teks dan pembaca

memerankan dua buah fungsi. Pertama, pembaca menandai hubungan skema

tekstual. Pembaca menyusun ikatan tidak sekehendak hati berdasarkan

pengalaman dan harapan miliknya, namun menandai berdasarkan kesesuaiannya

dengan struktur tekstual. Kedua, dunia teks literer diciptakan untuk pembaca dari

perspektif yang berubah-ubah. Pembaca memiliki tugas untuk menghubungkan

perspektif itu agar cocok dengan struktur tekstual.

Transformasi dapat membantu siswa dalam membangun sebuah teks sastra

(cerpen) berdasarkan teks lain sebagai hipogramnya. Transformasi ini dikenal pula

dengan istilah alih wahana. Setidaknya ada dua konsep penting yang dicakup oleh

istilah itu: pertama, wahana adalah medium yang dimanfaatkan atau dipergunakan

untuk mengungkapkan sesuatu; kedua, wahana adalah alat untuk membawa atau

memindahkan sesuatu dari satu tempat ke tempat lain. Sesuatu yang bisa

dialih-alihkan itu bisa berwujud gagasan, amanat, perasaan, atau sekadar suasana

(Damono, 2012, hlm. 1-2). Dengan demikian, transformasi memiliki arti

mengalihbentukkan atau mengubah bentuk suatu karya ke bentuk karya lain.

Penelitian terkait model transformasi pernah dilakukan sebelumnya,

misalnya penelitian yang dilakukan oleh Titin Setiartin Ruslan (2013) mengenai

pengembangan model pembelajaran transformasi teks cerita rakyat melalui

penguatan bentuk cerita bergambar. Penelitian ini membuktikan bahwa model

transformasi berhasil meningkatkan kemampuan membaca siswa. Selain itu, N.

Yuli Mutiara (2013) mengenai penerapan transformasi cerpen dalam pembelajaran

(4)

kemampuan menulis siswa. Kemudian, Yogas Novia Alamsyah (2010) mengenai

peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui teknik transformasi film. Hasil

penelitian membuktikan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas

eksperimen yang menggunakan teknik transformasi mendapatkan hasil yang lebih

baik. Hal ini yang melandasi penulis untuk mengujicobakan model transformasi

pada pembelajaran cerpen.

Dalam penelitian ini, peneliti berfokus pada penggunaan model

transformasi lirik lagu naratif yang digunakan dalam pembelajaran menulis

cerpen. Hal inilah yang membedakan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

Peneliti berinovasi menggunakan lirik lagu sebagai teks hipogram yang

selanjutnya dijadikan sebuah cerpen.Pemilihan lirik lagu karena para remaja lebih

familiar terhadap karya seni ini. Selain itu, lagu dapat membangkitkan imajinasi,

menstimulus siswa dalam menulis cerpen, serta menciptakan suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Penggunaan model transformasi lirik lagu

naratif diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan menulis

cerpen.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(1) Bagaimanakah profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN 1

Cimahi?

(2) Bagaimanakah proses pembelajaran menulis cerpen melalui model

transformasilirik lagu naratif pada siswa kelas VII SMPNegeri 1 Cmahi?

(3) Apakah terdapat perbedaan signifikan kemampuan menulis cerpen siswa

kelas VII SMPN 1 Cimahi sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui

(5)

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain:

(1) mendeskripsikan profil pembelajaran menulis cerpen siswa kelas VII SMPN

1 Cimahi;

(2) mendeskripsikan proses pembelajaran menulis cerpen melalui model

transformasi liriklagu naratif pada siswa kelas VII SMPN 1 Cmahi; dan

(3) membuktikan perbedaan signifikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas

VII SMPN 1 Cimahi sebelum dengan sesudah diberi perlakuan melalui model

transformasi lirik lagu naratif.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat

praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan

ilmu bahasa dan sastra Indonesia. Selain itu, dengan adanya penelitian ini

bisa menambah referensi teknik pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

khususnya dalam menulis cerpen.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa,

dan peneliti. Adapun penjelasan dari ketiganya adalah sebagai berikut.

a. Bagi pendidik matapelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, penelitian ini

diharapkan dapat memberikan alternatif teknik pembelajaran bahasa dan

sastra Indonesia, terutama dalam pembelajaran menulis cerpen.

b. Bagi peserta didik, melalui penelitian ini diharapkan dapat lebih

terangsang memunculkan ide, tokoh, alur, dan konflik dalam pembelajaran

(6)

c. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan

dan pengalaman di bidang penelitian, khususnya dalam pengalaman

menulis cerpen.

E. Struktur Organisasi

Penelitian ini terdiri dari 5 bab yang di dalamnya berisi hal-hal yang

berkaitan dengan penelitian.

Bab I berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi. Pada

latar belakang penelitian, peneliti menguraikan konteks penelitian yang

dilakukan. Permasalahan yang akan diteliti secara spesifik diuraikan dalam

rumusan masalah. Tujuan dan manfaat penelitian menguraikan tujuan dan

manfaat dari penelitian ini. Sementara struktur organisasi penelitian

menguraikan sistematika penulisan pada penelitian ini.

Bab II dalam penelitian ini meliputi kajian pustaka berupa konsep teori

mengenai bidang yang dikaji (meliputi model transformasi, lirik lagu,

keterampilan menulis, dan cerpen), anggapan dasar, dan hipotesis penelitian.

Pada bab III berisi penjabaran metode penilitian yang rinci, dimulai

dari metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan

data, dan instrumen penelitian. Metode penelitian yang dipilih adalah metode

penelitian eksperimen kuasi dengan desain two group yang terdapat kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang

terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menganalisis temuan berkaitan

dengan masalah penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian; dan

pembahasan atau analisis temuan yang merupakan hasil dari penelitian. Dalam

bab ini peneliti memaparkan hasil yang telah diperoleh dari pengambilan data.

Bab V mencakup kesimpulan dan saran. Bab ini menyajikan penafsiran

dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan peneliti. Saran

(7)

Bagian terakhir dalam skripsi ini adalah daftar pustaka dan

lampiran-lampiran. Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan

digunakan dalam penulisan skripsi oleh peneliti. Lampiran-lampiran berisi

Referensi

Dokumen terkait

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Pembelajaran menulis cerpen melalui teknik transformasi dan media film pendek (PTK pada siswa kelas x sma negeri 15 bandung semester ii tahun pelajaran

Pembelajaran menulis cerpen di kelas kontrol tidak menggunakan metode CIRC berbasis tayangan video berita,.. melainkan metode terlangsung dengan media

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media video tutorial efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa.. Kata Kunci : Menulis, Cerpen,

mengenai teknik transformasi lirik lagu dalam menulis karangan narasi bahasa. Perancis dengan

Analisis Proses Alih Wahana Lirik Lagu dan Cerpen “Kau Puisi”, “U’ll.. Sorry”, dan

Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Sugestopedia dengan Media Lagu The Panas Dalam Bank pada Pembelajaran Menulis teks cerpen ini dilaksanakan.. di Sekolah

langkah, atau teknik yang digunakan oleh guru ketika melaksanakan.. pembelajaran menulis teks naratif personal di dalam kelas. Kisi-kisi serta.. lembar