• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1200049 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1200049 Chapter3"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian

yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dalam penelitian eksperimen

variabel-variabel yang ada termasuk variabel bebas atau independent variable

dan variabel terikat (dependent variable), sudah ditentukan secara tegas oleh

para peneliti sejak awal penelitian (Sukardi, 2003, hlm. 178).

Berdasarkan pernyataan dari Sukardi di atas, jelas bahwa penelitian ini

menggunakan penelitian eksperimen karena adanya variabel bebas yaitu

Model Induktif Kata Bergambar dan variabel terikat yaitu Pembelajaran

Menulis Naratif Personal.

Penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai

metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena

sebab-akibat (causal effect relationship) (Sukardi, 2003, hlm. 179).

Penelitian eksperimen ini sebenarnya untuk menjawab perbedaan pada kondisi yang dikontrol oleh peneliti dengan kondisi yang sama sekali tidak

mendapat tindakan. Untuk itulah dalam penelitian eksperimen ini, siswa

terbagi menjadi dua kelompok. Kedua kelompok itu sama-sama diteliti, hanya

saja dibedakan melalui pemberian tindakan dan tidak. Salah satu kelompok

siswa akan diberikan tindakan berupa pembelajaran dengan Model Induktif

Kata Bergambar, sedangkan kelompok yang lain menjadi kelas kontrol yang

tidak diberi pembelajaran dengan Model Induktif Kata Bergambar tetapi

menggunakan metode konvensional yang biasa guru lakukan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Azwar (1998, hlm. 110) yang

menyatakan bahwa kelompok eksperimen adalah kelompok perlakuan yang

diberi perlakuan berupa variabel bebas, sedangkan kelompok kontrol adalah

kelompok perlakuan yang tidak diberi perlakuan apa-apa, atau diberi

perlakuan palsu.

Sejalan dengan pendapat Azwar, Nazir (1988, hlm. 74) mengatakan

(2)

condition), di mana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Jelas

yang dimaksud dari kondisi yang diatur oleh peneliti merupakan tindakan

yang dilakukan pada kelompok eksperimen.

Tujuan dari penelitian eksperimen ini untuk menemukan perbandingan

antara kelompok eksperimen (yang diberi tindakan) dengan kelompok kontrol

(yang tidak diberi perlakuan berupa variabel bebas). Sekaligus untuk

mengetahui hubungan sebab akibat yaitu untuk memastikan perolehan

informasi tentang variabel mana yang menyebabkan sesuatu terjadi dan

variabel mana yang memperoleh akibat dari terjadinya perubahan dalam suatu

kondisi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif kuasi

eksperimen atau eksperimen semu. Hal ini dikarenakan objek penelitian

adalah manusia yang ketika kegiatan atau prosesi penelitian berlangsung,

aspek yang menyertai dirinya seperti perasaan, dll tidak bisa dipisahkan. Pada

dasarnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan Model

Induktif Kata Bergambar. Karena untuk mengukur keefektifan itulah, peneliti

memilih desain yang dinamakan Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2013, hlm. 116).

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

O1 X O2 E (Eksperimen) O3 C O4 K (kontrol)

Keterangan :

E : Kelas Eksperimen

K : Kelas Kontrol

O1 : Tes awal pada kelas eksperimen

(3)

O3 : Tes awal pada kelas kontrol

O4 : Tes akhir pada kelas kontrol

X : Perlakuan atau treatment pada kelas eksperimen

C : Perlakuan pada kelas kontrol

Pada pelaksanaanya peneliti pertama-tama melakukan tes awal

menulis teks naratif personal. Tes ini diberikan kepada dua kelas yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Setelah tes awal dilakukan, pembelajaran

dilakukan seperti biasa terhadap kedua kelas tersebut, tetapi ada perlakuan

khusus (treatment) pada kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, peneliti

memberikan perlakuan dengan menerapkan Model Induktif Kata Bergambar

sedangkan pada kelas kontrol tidak demikian, kelas kontrol tidak diberikan

perlakuan. Perlakuan yang dimaksud adalah pembelajaran menggunakan

Model Induktif Kata Bergambar. Hal ini dimaksudkan agar nanti kelas

kontrol bisa menjadi kelas pembanding apakah perlakuan yang diberikan

terhadap kelas eksperimen berhasil atau tidak.

Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen, peneliti memberikan tes akhir yaitu postes terhadap dua kelas tersebut guna mengukur

kemampuan kelas eksperimen setelah diberikan treatment lalu

membandingkan hasil tes tersebut dengan kelas kontrol. Apakah ada

peningkatan kemampuan menulis teks naratif personal yang signifikan atau

tidak pada kelas eksperimen.

B. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian tentu harus ada teknik yang

digunakan. Berikut ini adalah rancangan teknik yang digunakan oleh peneliti.

1) Wawancara

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia yang bertujuan untuk menggali data tentang profil

pembelajaran yang biasa guru mata pelajaran laksanakan dan masalah yang

(4)

2) Angket Siswa

Angket dibagikan kepada siswa sebanyak dua kali, yaitu sesudah dan

sebelum melakukan tes yang bertujuan sebagai informasi pendukung dalam

penelitian ini.

3) Dokumen (RPP Guru)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru digunakan untuk

mengetahui bagaimana langkah-langkah pembelajaran menulis teks naratif

personal di kelas sebelum diterapkannya Model Induktif Kata Bergambar.

RPP guru akan dianalisis dengan menggunakan lembar analisis RPP guru.

4) Observasi

Observasi disebut juga pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui

proses pembelajaran selama penerapan Model Induktif Kata Bergambar yang

peneliti terapkan dalam pembelajaran dan untuk mengetahui hasil yang

ditimbulkan setelah pembelajaran menggunakan model tersebut.

5) Tes

Tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini adalah tes

menulis teks naratif personal. Tes dilaksanakan dua kali yaitu pada saat prates dan postes yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan perkembangan

kemampuan siswa dalam menulis teks naratif personal.

C. Instrumen Penelitian

Arikunto (1993, hlm. 121) menyebutkan bahwa instrumen penelitian

ialah alat pada waktu peneliti menggunakan suatu metode. Dalam penelitian

ini, pengertian instrumen yang merupakan alat untuk mengukur kemampuan

awal dan kemampuan akhir siswa, atau bisa disebut juga kemampuan

sebelum dan sesudah siswa mendapatkan metode (Model Induktif Kata

Bergambar).

1. Instrumen Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara ini berisi pertanyaan terkait bagaimana proses,

(5)

pembelajaran menulis teks naratif personal di dalam kelas. Kisi-kisi serta

lembar wawancara terhadap guru yang peneliti buat adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru

Teknik

Pengumpulan

Data

Rumusan

Masalah Sasaran Instrumen

Wawancara Bagaimana

profil

1. Metode apa yang bapak/ibu gunakan dalam

pembelajaran menulis teks

naratif personal?

2. Bagaimana langkah-langkah

pelaksanaan metode

tersebut?

3. Cocok atau tidakkan metode

tersebut dalam pelaksanaan

pembelajaran menulis teks

naratif personal?

4. Bagaimana respon siswa

saat bapak/ibu menerapkan

metode tersebut?

5. Bagaimana hasil belajar

siswa setelah bapak/ibu

menggunakan metode

tersebut?

6. Materi apa saja yang

bapak/ibu berikan ketika

pelaksanaan pembelajaran

menulis teks naratif

personal?

(6)

gunakan untuk menunjang

proses pembelajaran menulis

teks naratif personal?

8. Alat evaluasi seperti apa

yang bapak/ibu gunakan

dalam pembelajaran menulis

teks naratif personal?

9. Bagaimana kesesuaian

antara alat evaluasi dengan

indikator?

10.Apa saja kendala yang

dihadapi bapak/ibu dalam

pembelajaran menulis teks

teks naratif personal?

(7)

Lembar Wawancara Guru

1. Metode apa yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran menulis teks naratif

personal?

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan metode tersebut?

3. Cocok atau tidakkan metode tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran menulis teks

naratif personal?

4. Bagaimana respon siswa saat bapak/ibu menerapkan metode tersebut?

5. Bagaimana hasil belajar siswa setelah bapak/ibu menggunakan metode tersebut?

6. Materi apa saja yang bapak/ibu berikan ketika pelaksanaan pembelajaran menulis

teks naratif personal?

7. Media apa yang guru gunakan untuk menunjang proses pembelajaran menulis teks

naratif personal?

8. Alat evaluasi seperti apa yang bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran menulis teks

naratif personal?

9. Bagaimana kesesuaian antara alat evaluasi dengan indikator?

10.Apa saja yang menjadi kendala dalam pembelajaran menulis teks teks naratif

personal?

b. Angket Siswa

Dalam penelitian ini angket dibagikan kepada siswa sebelum dan sesudah

melakukan tes menulis teks naratif personal yang bertujuan sebagai sumber

informasi pendukung dalam penelitian ini. Angket sebelum perlakuan

bertujuan untuk mengetahui pengalaman serta pengetahuan siswa dalam

menulis teks naratif personal. Angket setelah perlakuan bertujuan untuk

mengetahui efektivitas Model Induktif Kata Bergambar terhadap kemampuan menulis teks naratif personal siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi dan lembar

(8)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Angket Sebelum Perlakuan

Teknik

Pengumpulan

Data

Rumusan

Masalah Sasaran Instrumen

Angket Bagaimana profil

kemampuan

menulis teks

naratif personal di kelas VII di

SMPN 6 Cimahi?

Siswa 1) Apakah kamu mengetauhi

teks naratif personal atau

pengalaman pribadi?

2) Apakah kamu pernah

membaca teks naratif

personal atau pengalaman

pribadi?

3) Apakah kamu pernah

menulis teks naratif

personal atau pengalaman

pribadi?

4) Apakah kamu pernah

diajarkan menulis teks

naratif personal atau

pengalaman pribadi?

5) Bagaimana cara guru

mengajarkan materi

tentang menulis teks

naratif personal atau

pengalaman pribadi?

6) Apa tanggapanmu

mengenai pembelajaran menulis teks naratif

personal atau pengalaman

pribadi yang diberikan

(9)

Tabel 3.5

Lembar Angket Sebelum Perlakuan

No.

Apakah kamu mengetahui teks

naratif personal atau pengalaman

pribadi?

Apakah kamu pernah diajarkan

menulis teks naratif personal

atau pengalaman pribadi?

5.

Bagaimana cara guru

mengajarkan materi tentang

menulis teks naratif personal

atau pengalaman pribadi?

6.

Apa tanggapanmu mengenai

pembelajaran menulis teks

naratif personal atau pengalaman

pribadi yang diberikan oleh

guru?

(10)

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Angket Setelah Perlakuan

Teknik

Pengumpulan

Data

Rumusan

Masalah Sasaran Instrumen

Angket Bagaimanakan

proses

teks naratif personal.

2) Pembelajaran menulis menggunakan Model

Induktif Kata

Bergambar di kelas

terasa menyenangkan.

3) Saya menyukai Model

Induktif Kata

Bergambar.

4) Pembelajaran menulis

menggunakan Model

Induktif Kata

Bergambar dapat

memudahkan saya

dalam menulis teks

naratif personal.

5) Penggunaan Model

Induktif Kata

Bergambar dapat

meningkatkan

pemahaman saya

dalam menulis teks

naratif personal.

6) Model Induktif Kata

(11)

bermanfaat bagi saya

khususnya dalam

proses pembelajaran.

Tabel 3.7

Lembar Angket Setelah Perlakuan

No. Pertanyaan

Jawaban

Keterangan

Ya Tidak

1. Saya menjadi tahu teks naratif

personal.

2. Pembelajaran menulis

menggunakan Model Induktif

Kata Bergambar di kelas terasa

menyenangkan.

3. Saya menyukai Model Induktif

Kata Bergambar.

4. Pembelajaran menulis

menggunakan Model Induktif

Kata Bergambar dapat

memudahkan saya dalam

menulis teks naratif personal.

5. Penggunaan Model Induktif

Kata Bergambar dapat

meningkatkan pemahaman saya

dalam menulis teks naratif

personal.

(12)

bermanfaat bagi saya khususnya

dalam proses pembelajaran.

c. Dokumen (RPP Guru)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru mata pelajaran

digunakan untuk mengetahui metode apa dan bagaimana langkah-langkah

pembelajaran menulis teks naratif personal di kelas sebelum diterapkannya

Model Induktif Kata Bergambar. RPP guru akan dianalisis dengan

menggunakan lembar analisis RPP guru. Berikut ini adalah lembar analisis RPP

guru yang digunakan oleh peneliti.

Tabel 3.8

Lembar Analisis RPP Guru

Aspek yang Dinilai

Hasil

Pengamatan Keterangan

Ya Tidak

Pendahuluan

1. Mengondisikan kelas

2. Ketepatan tujuan

pembelajaran dengan

kemampuan menulis

teks naratif personal

3. Kesesuaian pokok

pembahasan yang

menunjang kemampuan

siswa dalam menulis

teks naratif personal

4. Menggiring peserta

didik pada materi

pembelajaran

Kegiatan Inti

(13)

pembelajaran yang

digunakan sesuai

dengan metode yang

dipilih

6. Penggunaan media

pembelajaran yang

mendukung

pembelajaran

7. Ketergambaran dari

aktivitas siswa dengan

metode yang dipakai

guru untuk menunjang

pembelajaran menulis

teks naratif personal

Penutup

8. Umpan balik

(tugas/pokok bahasan

yang disampaikan)

9. Refleksi

d. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengamati bagaimana kualitas Model

Induktif Kata Bergambar dalam pembelajaran menulis teks naratif personal,

sekaligus menjawab cocok atau tidaknya model tersebut untuk pembelajaran

menulis teks naratif personal. Dalam penelitian ini peneliti terlibat langsung

dalam pengumpulan data, dan melakukan interaksi langsung dengan sumber

data. Berikut ini adalah lembar observasi yang peneliti gunakan pada kelas

eksperimen.

(14)

Lembar Observasi Pembelajaran Menulis Teks Naratif Personal

Menggunakan Model Induktif Kata Bergambar

No. Penampilan Mengajar Hasil Pengamatan Keterangan

Ada Tidak

1. Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Guru mengondisikan kelas dan

membangun kesiapan siswa dalam

menerima pelajaran (membersihkan

kelas, merapikan pakaian, dan

mendata kehadiran siswa)

b. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

c. Guru menyampaikan garis besar

pembelajaran hari ini, yaitu menulis

teks naratif personal

d. Guru menggali pengetahuan awal

siswa mengenai pengalaman yang

tak terlupakan oleh siswa

2. Penerapan Model Induktif Kata

Bergambar

Tahap 1: Pengenalan kata bergambar  Guru menampilkan sebuah gambar

yang tak asing bagi siswa (foto

lingkungan SMPN 6 Cimahi)

 Guru membangun ingatan siswa

tentang pkejadian yang pernah dialami dalam tempat yang terdapat

pada gambar tersebut

Tahap 2: Identifikasi kata bergambar  Siswa mengidentifikasi apa yang

mereka lihat dari gambar tersebut

(15)

gambar yang telah diidentifikasi

tadi. (Guru menggambar sebuah

panah yang menghubungkan antara

gambar dan kata yang memiliki arti

sama dengan gambar yang ditandai

siswa)

 Guru menyebutkan kata-kata yang

sudah terkumpul

 Guru membuat bagan yang berisi kata-kata yang sudah terkumpul

Tahap 3: Review kata bergambar  Guru membaca/ me-review bagan

kata bergambar (mengucapkan)

 Guru memberi contoh merangkai

kalimat dari kata bergambar yang

sudah diidentifikasikan

 Guru memberi contoh teks naratif

personal menggunakan kata

bergambar

 Guru membimbing siswa

menemukan unsur teks naratif

personal dari tulisan guru

Tahap 4: Menyusun kata dan kalimat  Siswa menyusun sebuah kalimat,

kalimat-kalimat, atau suatu paragraf

secara langsung yang berhubungan

dengan kata bergambar tadi

 Guru membimbing siswa

menemukan cara menulis teks

naratif personal menggunakan kata

bergambar

(16)

dengan unsur yang telah ditemukan

tadi dengan bimbingan guru

2. Kemampuan Menutup Pelajaran

a. Meninjau kembali atau

menyimpulkan materi kompetensi

yang diajarkan

b.Memberi kesempatan bertanya

c. Menginformasikan materi ajar berikutnya

e. Tes

Instrumen tes yang diberikan kepada siswa dalam penelitian ini

terbagi menjadi dua kali tes, yang pertama yaitu prates yang bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana kreativitas dan kemampuan siswa dalam menulis

pengalaman pribadinya. Yang kedua ialah postes yang betujuan untuk melihat

perkembangan siswa setelah diberikan treatment atau perlakuan yaitu adanya

pembelajaran menggunakan model induktif kata bergambar.

Pada saat prates berlangsung, siswa diminta untuk menuliskan

pengalaman pribadinya yang paling mereka ingat. Khusus untuk kelas

eksperimen, setelah diadakannya prates akan mendapatkan perlakuan yaitu

pembelajaran menggunakan model induktif kata bergambar untuk menulis

naratif personal atau pengalaman pribadinya. Dan pada postes, akan terukur

kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut ini

adalah kisi-kisi dan lembar tes yang akan diujikan oleh peneliti terhadap

(17)

Tabel 3.10

Kisi-kisi Instrumen Tes (Prates dan Postes)

Kompetensi

Dasar

Bahan

Kelas Materi Indikator

Bentuk

dan bahasa yang

baik dan benar.

VII Teks

Uraian Buatlah sebuah teks

naratif tentang

pengalaman pribadi

dengan ketentuan

sebagai berikut: 1) Tema :

lingkungan

sekolah;

2) waktu

mengerjakan 40

menit;

3) tulislah dengan

(18)

Tabel 3.11

Lembar Tes Menulis Teks Naratif Personal (Prates dan Postes)

Nama :

Kelas :

Petunjuk Umum

1) Mohon diisi dengan sebaik-baiknya, jawabanmu membantu penelitian ini.

2) Tes ini dilakukan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan mempengaruhi nilai

mata pelajaran bahasa Indonesiamu

3) Tulislah identitasmu pada lembar yang telah disediakan!

4) Waktu pengerjaan maksimal 40 menit.

5) Tulis di lembar jawaban yang sudah disediakan!

1. Ingatlah kembali sebuah pengalaman yang paling menarik yang tak terlupakan

olehmu!

2. Buatlah sebuah teks naratif personal atau pengalaman pribadi dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Tema lingkungan sekolah;

2) Tulislah dengan memperhatikan kelengkapan unsur teks naratif personal (tokoh

dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, gaya bahasa, dan tema)!

3) Perhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca yang benar!

Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis teks naratif personal, tentu

dibutuhkan sebuah kriteria penilaian sebagai pedoman dalam menganalisis hasil tes

siswa. Berikut ini adalah kriteria penilaian tes menulis teks naratif personal.

Tabel 3.12

Kriteria Penilaian Tes Menulis Teks Naratif Personal

No Aspek yang

Dinilai

Skala

Penilaian Deskripsi

Bobot

Penilaian

1. Kelengkapan

unsur teks 4

Unsur teks naratif personal lengkap (tokoh, latar,

(19)

naratif personal 3 Unsur teks naratif personal hanya ada lima

2 Unsur teks naratif personal hanya ada empat

1 Unsur teks naratif personal hanya tiga

2.

mendukung membentuk kesatuan dalam

mengemukakan tema

5 3 Jika salah satu unsur tidak mendukung kesatuan

dalam mengemukakan tema

2 Jika dua unsur tidak mendukung kesatuan dalam mengemukakan tema

1 Jika tiga unsur tidak mendukung kesatuan dalam mengemukakan tema

3. Kelogisan cerita

4

Topik yang dikemukakan bersifat faktual (berdasarkan kenyataan, tidak mengada-ada), jenis

penceritaan menggunakan sudut pandang orang

pertama, mengacu pada tema yang ditentukan

dalam soal 5

3 Ada satu kriteria yang tidak sesuai

2 Ada dua kriteria yang tidak sesuai

1 Ada tiga kriteria yang tidak sesuai

4.

Kesesuaian

format teks

naratif

4

Jika teks mencantumkan judul, nama penulis,

narasi, dan dialog. Tulisan ditulis penuh dari

2 Jika dua aspek teks naratif tidak tercantum

1 Jika tiga aspek teks naratif personal tidak tercantum

5.

Ketepatan

penggunaan

bahasa

4

Jika penggunaan diksi bervariasi, kalimat efektif

dan tidak ambigu, struktur kalimat benar (sesuai

kaidah), dan penyusunannya dalam paragraf

memiliki unsur kohesi (memenuhi kriteria

(20)

kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf

tersebut bersama-sama mendukung suatu hal atau

tema tertentu) dan koherensi (memenuhi kriteria

kepaduan apabila semua kalimat yang membangun

paragraf saling terkait antara kalimat yang satu dan

kalimat lainnya yang membentuk paragraf

tersebut)

3 Jika ada satu kriteria yang tidak sesuai

2 Jika ada dua kriteria yang tidak sesuai

1 Jika ada tiga atau lebih kriteria yang tidak sesuai

6.

Ketepatan

penggunaan

EYD

4 Jika 90% menggunakan EYD yang benar (ejaan, tanda baca, dan penggunaan huruf kapital)

3

3 Jika 75% menggunakan EYD yang benar

2 Jika 60% menggunakan EYD yang benar

1 Jika 45% menggunakan EYD yang benar

(Uji pakar oleh Nenden Lilis A., M.Pd. dan Dr. H. E. Kosasih, M.Pd.)

Berdasarkan kriteria penilaian di atas, akan diketahui kemampuan siswa dalam

menulis teks naratif personal. Nilai yang siswa peroleh antara sangat baik, baik, cukup,

ataupun kurang. Rentang nilai yang diberikan adalah sebagai berikut.

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh X 100

Skor Maksimum

Tabel 3.13

Tabel Penilaian Akhir

Tingkat Penguasaan Kategori Nilai Keterangan

85-100 A Sangat Baik

75-84 B Baik

60-74 C Cukup

40-59 D Kurang

(21)

(Nurgiyantoro, 2001, hlm. 399)

1. Instrumen Perlakuan

Dalam penelitian ini dilakukan sebuah treatment atau perlakuan

terhadap kelas eksperimen dengan penerapan Model Induktif Kata

Bergambar. Sedangkan untuk kelas kontrol tidak diberikan perlakuan dengan

model tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan keefektifan

model pembelajaran yang digunakan peneliti. Berikut ini adalah rancangan

pembelajaran dengan Model Induktif Kata Bergambar.

Tabel 3.14

Skenario Pembelajaran dengan Menggunakan

Model Induktif Kata Bergambar

Sintak Tujuan

Kegiatan

yang ada dalam

(22)

pernah dikunjungi

yang ditemukan

dalam gambar

merangkai kata

menjadi kalimat

(23)

kata yang sudah

kata bergambar

yang sudah

terkumpul

2. Bersama guru

mencoba

membuat teks

naratif personal

dari gambar

yang tersedia

3. Menemukan

unsur teks

naratif personal

dari contoh teks

naratif personal

yang diberikan

oleh guru.

15

(24)

unsur teks

naratif

personal dari

tulisan guru.

menyusun teks

naratif

naratif personal

dengan unsur

yang telah

ditemukan tadi dengan

Rekapitulasi Hasil Uji Pakar

No Penimbang Bidang

Keahlian Rekomendasi

1. Nenden Lilis A., M.Pd.

Pengajaran

Sastra

Indonesia

Jabarkan penilaian

pada lembar tes,

tuliskan pada lembar

tes bahwa siswa

diminta mengingat dulu

kejadian yang tak

terlupakan.

pada lembar tes, perinci

(25)

3. Ana Masliana, S.Pd.

Pengajaran

Bahasa

Indonesia

Perjelas bahwa naratif

personal sama dengan

pengalaman pribadi.

2. Teknik Pengolahan Data

Peneliti akan mengolah data menggunakan rumus statistik karena data

yang didapatkan berupa angka-angka dan dapat diklasifikasikan.

Langkah-langkah pengolahan data dalam yang akan dilakukan pada penelitian adalah

menilai hasil tes, uji reliabilitas, normalitas, homogenitas dan hipotesis.

1. Penilaian Hasil Tes

Berikut ini langkah-langkah dalam menilai hasil tes prates dan postes

siswa kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

a. Memeriksa kelengkapan data dan hasil tes menulis siswa prates dan postes.

b. Memberikan skor terhadap hasil prates dan postes baik untuk kelas

eksperimen, maupun kelas kontrol sesuai dengan kriteria penilaian yang ada.

Pemberian nilai pada hasil tes siswa adalah sebagai berikut.

Nilai Akhir = Skor yang diperoleh X 100

Skor Maksimum

Tabel 3.13

Tabel Penilaian Akhir

Tingkat Penguasaan Kategori Nilai Keterangan

85-100 A Sangat Baik

75-84 B Baik

60-74 C Cukup

40-59 D Kurang

0-39 E Sangat Kurang

(Nurgiyantoro, 2001, hlm. 399)

c. Menghitung presentase jawaban dari angket siswa yang diberikan kepada

siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Berikut ini merupakan cara

(26)

Keterangan:

P = Presentase

Fo = Frekuensi responden yang menjawab pilihan dalam setiap

pertanyaan.

N = Jumlah responden

Dengan tafsiran penilaian sebagai berikut.

0% = tidak ada

1% - 5% = hampir tidak ada

6% - 25% = sebagian kecil

26% - 49% = hampir setengahnya

50% = setengahnya

51% - 75% = lebih dari setengahnya

76% - 95% = sebagian besar

96% - 99% = hampir seleruhnya

100% = seluruhya

2. Uji Reliabilitas

Berikut ini adalah rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas:

a) Jumlah kuadrat siswa(testi)

b) Jumlah kuadrat penguji

(27)

d) Jumlah kuadrat kekeliruan

Setelah itu, hasil dari data tersebut dimasukkan ke dalam format

ANAVA (Analysis of Varians) sebagai berikut:

Tabel 3.16

Format ANAVA

Sumber

Variansi SS Dk Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 SSt∑dt2

N-1

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1) (K-1) SSk∑d2kk

(N-1) (K-1)

Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan:

rn : Reliabilitas yang dicari

Vt : Variansi dari testi

Vkk : Variansi dari kekeliruan

Hasil perhitungan reliabilitas yang telah diperoleh lalu disesuaikan

dengan tabel Guilford, yaitu:

Tabel 3.17

(28)

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

0,60 – 0,80 Reliabilitas tinggi

0,40 – 0,60 Reliabilitas sedang

0,20 – 0,40 Reliabilitas rendah

0,00 – 0,20 Reliabilitas sangat rendah

(Subana, dkk, 2005, hlm. 104)

3. Uji Normalitas

Peneliti akan menguji normalitas dengan cara manual dengan bantuan

software Microsoft Excel. Peneliti menggunakan Uji Korlmorgov-Smirnov,

serta menggunakan grafik histogram. Pasangan hipotesis nol dan hipotesis

tandingannya adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Hi : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Peneliti menggunakan uji statistik Korlmorgov-Smirnov dengan mengambil taraf signifikansi (α) sebesar 0,05. Kriteria pengujiannya adalah terima H0 jika signifikansi > 0,05 dan tolak H0 jika nilai signifikasi < 0,05.

Berikut langkah yang digunakan untuk menghitung Chi-kuadrat (Riduwan,

2012, hlm.121).

1) Menentukan skor terbesar dan terkecil

2) Menentukan rentangan (R) dengan rumus:

R = skor terbesar-skor terkecil

3) Menentukan banyaknya kelas (BK) dengan rumus:

BK = 1 + 3,3 (log n)

4) Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus:

i =

5) Menentukan Derajat Kebebasan (DK) dengan rumus:

DK = BK – 1

6) Mencari mean dengan rumus:

(29)

7) Menghitung simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus:

S = √

8) Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan dengan langkah-langkah

sebagai berikut.

(1) Menentukan batas kelas

(2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

Z = x

(3) Mencari luas 0 – Z dari tabel kurva normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

(4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 –

Z , yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua

dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya kecuali untuk angka yang

berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

(5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden.

(6) Mencari chi-kuadrat (X2hitung) dengan rumus:

keterangan: X2 = Chi-kuadrat

fo = frekuensi yang diobservasi

fe = frekuensi yang diharapkan

(7) Membandingkan (X2hitung) dengan (X2tabel) menggunakan bantuan tabel X2

dengan tingkat kepercayaan 95% (@ = 0,05). Kaidah keputusannya adalah:

Jika X2hitung X2tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Jika X2hitung X2tabel, maka data tersebut berdistribusi tidak normal

(30)

Peneliti menguji homogenitas dengan cara manual dengan bantuan

software Microsoft Excel. Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk

mengatahui apakah varians populasinya homogen (sama) atau heterogen

(tidak sama). Pedomannya adalah sebagai berikut:

H1: Nilai signifikansi < 0,05, artinya data berasal dari populasi yang

mempunyai varians tidak sama (heterogen)

H0: Nilai signifikansi > 0,05, artinya data berasal dari populasi yang

mempunyai varian sama (homogen).

Uji homogenitas dilakukan dua kali yaitu pada saat prates dan postes

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= nilai yang dicari

Vb = varian terbesar

Vk = varian terkecil

Data yang dinyatakan homogen jika <

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan signifikansi perbedaan

dua variabel dengan kritertia jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0

diterima. Hal itu artinya tidak ada perbedaan siginifikan antar skor prates dan

skor postes. Sebaliknya, jika thitung > ttabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.

Hal itu artinya terdapat perbedaan signifikan antara skor prates dan skor

postes. Berikut ini adalah langkah-langkah menguji hipotesis mengunakan

uji-t.

Mx =

Ʃx2= Ʃx2 -

My =

(31)

Keterangan:

M = Nilai rata-rata per kelas

x = deviasi setiap nilai x2 dan x1 (eksperimen)

y = deviasi setiap nilai y2 dan y1 (kontrol)

Kemudian, masukan hasil penghitungan di atas ke dalam rumus uji-t,

yaitu menggunakan rumus sebagai berikut.

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Arikunto (1993, hlm. 102) bahwa populasi adalah keseluruh

subjek penelitian. Maka populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VII

SMPN 6 Cimahi.

b. Sampel

Silalahi (1999, hlm. 16) menyatakan bahwa sampel merupakan jumlah

satuan yang dianalisis yang diambil dari populasi, sehingga sampel adalah

bagian dari dan merupakan representasi dari populasi. Penelitian ini bisa

disebut sebagai penelitian sampel (Arikunto, 1993, hlm. 104) karena yang

diteliti hanya sebagian dari populasi yang dianggap dapat

menggeneralisasikan hasilnya.

Pemilihan sampel yang peneliti ambil menggunakan cara sampel

bertujuan atau purposive sample. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan

cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, ataupun daerah,

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Misalnya dengan pertimbangan

atau pilihan dari guru bidang studi.

Berdasarkan hasil angket yang disebar serta perbincangan dengan

guru mata pelajaran bahasa Indonesia, kelas VII L dan VII K memiliki

kemampuan yang homogen. Terlihat pula dari angket yang disebar bahwa

kesulitan dalam menulis naratif personal atau pengalaman pribadi adalah

(32)

VII L sebagai kelas kontrol dan VII K sebagai kelas eksperimen yang akan

mendapatkan treatment dengan menggunakan Model Pembelajaran Induktif

Kata Bergambar. Hasil tes terhadap kedua kelas itulah yang nantinya akan

dibandingkan dan menentukan berhasil atau tidaknya Model Pembelajaran

Induktif Kata Bergambar terhadap kemampuan siswa menulis naratif

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Sebelum Perlakuan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikansi antara tingkat kapasitas vital paru siswa yang mengikuti ekstrakurikuler futsal dan

4.3 Analisis Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Jurusan Administrasi Bisnis (D3)

Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan di kelompok intervensi (

Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja melalui berbagai program yang responsif terhadap kebutuhan remaja;5. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB

Setelah data Formulirnya diinput maka FO bisa mencetak Form Pernyataan Keikutsertaan Tabungan Qurban dan secara otomatis file .PDF Pernyataan Tabungan Qurban ini akan dikirim

Dengan sistem pengambilan keputusan ini akan memperbaiki pendistribusian obat-obatan terhadap pihak-pihak terkait lebih akurat dan data yang lebih terjamin, sehingga

Hipertensi masih menjadi masalah terbesar bagi kesehatan terutama pada lansia, karena hipertensi lebih banyak dialami oleh lansia dibandingkam dengan para usia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap pengambilan keputusan petani untuk menanam cabai rawit hibrida