Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan Peneliti dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif dengan tujuan untuk
memperoleh data secara lengkap, rinci, dan mendalam. Adapun penelitian
deskriptif menurut Best (dalam Darmadi, 2012, hlm. 186) mengemukakan
bahwa “Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.” Dari
definisi tersebut menunjukan bahwa penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
secara alami dan bukan bersifat artifisial atau buatan.
Darmadi (2012, hlm. 286) mengemukakan bahwa “Pendekatan kualitatif
adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.”
Hal tersebut sama dengan apa yang dikemukakan oleh Putra dan Dwilestari
(2013, hlm. 67) bahwa “Penelitian kualitatif fokusnya adalah manusia dan interaksinya dalam konteks sosial.”
Dari beberapa pengertian di atas terkait dengan metode penelitian yang
Peneliti pilih dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui gejala-gejala sosial yang ada baik secara
individu ataupun kelompok, dilakukan secara alami dan bukan buatan, meneliti
data-data yang bersifat tertulis dan menghasilkan data-data secara deskriptif
dari subjek yang telah diteliti.
Alasan kenapa Peneliti memilih metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif adalah karena penelitian ini menunjukkan sikap menghargai manusia
yang diteliti. Penelitian ini juga tidak memperlakukan manusia sebagai benda
atau objek, maka dari itu istilah yang digunakan adalah subjek penelitian bukan
objek peneltian. Selain itu, data hasil penelitian bersifat alamiah atau apa
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nyata dan sebenarnya dari karakter anak usia dini dengan pengaruh pola asuh
orang tua.
Desain penelitian merupakan tahapan-tahapan kegiatan penelitian yang
disusun secara berurutan oleh peneliti. Diantaranya perencanaan, pelaksanaan
dilapangan, analisis data sampai pembuatan laporan penelitian.
Pada tahap perencanaan atau pra lapangan, peneliti melakukan studi
literatur, observasi pendahuluan serta penyusunan instrumen penelitian. Dalam
kegiatan studi literatur, peneliti melakukan kajian teoritis yang bisa digunakan
sebagai bahan rujukan untuk dijadikan fokus pada penelitian ini, sedangkan
ketika observasi pendahuluan peneliti mengobservasi kegiatan atau aktivitas
anak yang berhubungan dengan karakter sehingga dapat dijadikan bahan untuk
melakukan observasi selanjutnya. Setelah itu barulah peneliti menyusun
instrumen penelitian.
Pada tahap pelaksanaan lapangan, peneliti mengumpulkan data dengan
melakukan observasi dan wawancara di tempat penelitian. Observasi dilakukan
terhadap aktivitas atau kegiatan anak dan proses pembelajaran yanng bertujuan
untuk memperoleh data tentang karakter anak usia dini. Sedangkan wawancara
dilakukan terhadap Kepala Sekolah, guru dan orang tua untuk memperoleh
data yang meliputi pengaruh pola asuh terhadap karakter anak usia dini.
Pada tahap analisis data, peneliti mengolah data yang diperoleh dari
lapangan melalui kegiatan sebagai berikut : (1) Penyusunan dan
pengelompokkan data lapangan yang diperoleh melalui kegiatan observasi dan
wawancara, (2) Menganalisis data lapangan, (3) Menyusun draf laporan awal
(4) Pengumpulan data lanjutan untuk melengkapi laporan awal, (5) Pengolahan
dan analisis data tujuan, dan (6) Mengadakan triangulasi, pengggalian dan
pelacakan data yang diperlukan untuk mencari keobjektifan data yang sudah
diperoleh.
Pada tahap terakhir yaitu peneliti membuat laporan ketika ketiga tahapan
diatas selesai dilakukan.
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Partisipan penelitian
Subjek penelitian yang dijadikan sumber data utama adalah Kepala
Sekolah, satu orang guru, dan siswa serta orang tua kelas B PAUD Nurul
Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung.
Pemilihan subjek penelitian tersebut dengan beberapa
pertimbangan sebagai berikut :
1) Subjek penelitian terlibat aktif selama proses pengamatan dan
pengambilan data karakter anak dan pola asuh orang tua.
2) Keleluasan waktu yang dimiliki sehingga dapat menggali informasi
yang dibutuhkan oleh peneliti tentang karakter dan pola asuh orang tua.
b. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan
Otonom Gorda Bandung. Alasan mengambil lokasi tersebut karena anak di
PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung menurut hasil
wawancara pada gurunya bahwa ketercapaian karakter anak sudah
dikatakan berhasil dan mencari apakah ada kendala dalam proses
penanaman karakter pada anak. Oleh karena itu sangat diperlukan
pengamatan secara langsung di lapangan.
Dalam penentuan lokasi dan subjek penelitian di atas, Peneliti
merujuk kepada Sugiyono (2012, hlm. 297) yang mengemukakan bahwa
“Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity)
yang berinteraksi secara senergis.
C.Instrumen Penelitian
Bila dilihat dari karakteristik penelitian kualitatif, maka tidak dapat
dipungkiri bahwa peneliti sendirilah yang berperan sebagai instrumen
penelitian. Hal ini sesuai dengan pedapat Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 76)
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Atas dasar fakta itulah, dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah
si peneliiti. Bukan tes yang distandarkan. Karena tes dan kuesioner tidak bisa
menggali kedalaman, hanya cocok untuk menggali data permukaan.”
Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya
peranan peneliti dalam melaksanakan penelitian yang menggunakan metode
penelitian kualitatif khususnya sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan
data.
Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan
dari rumusan masalah dan tujuan dilakukannya penelitian tentang pola asuh
orang tua terhadap karakter anak usia dini di PAUD Nurul Qur’ani jalan
Otonom Gorda Bandung.
D.Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah sipeneliti dengan
berinteraksi langsung kepada siswa, guru dan orang tua murid bahkan Kepala
Sekolah untuk mendapatkan data yang alamiah atau apa adanya.
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan sejumlah data
dan informasi yang dipergunakan pada suatu penelitian dengan menggunakan
alat ukur. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi.
1. Observasi
Dalam pengumpulan data melalui observasi, Peneliti merujuk
kepada Faisal (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 310) yang mengatakan bahwa
“Mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi
(participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan
tersamar (overt observation), dan observasi yang tak berstruktur
(unstructured observation).” Maka dari itu, observasi yang akan
digunakan adalah observasi partisipatif. Peneliti mengamati dan mencatat
dengan cermat karakter anak dan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua
serta untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terbatas berpartisifasi untuk membantu guru. Sementara membantu,
Peneliti tetap melakukan pengamatan untuk mengumpulkan data yang
lengkap.
Dengan demikian pengamatan langsung memudahkan peneliti
untuk mencari data dan informasi tentang karakter anak dan pengaruh pola
asuh orang tua. Sehingga dapat terjawab data yang telah diperoleh dan
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
2. Wawancara
Dalam mengumpulkan data melalui wawancara, Peneliti merujuk
kepada Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 77) yang mengemukakan bahwa
“Dalam penelitian kualitatif wawancara biasanya tidak dilakukan secara
formal. Karena itu dikenal sejumlah istilah terkait dengan wawancara yaitu
wawancara naturalistik, wawancara terbuka dan wawancara mendalam.”
Maka dari itu, Peneliti mengunakan teknik wawancara naturalistik
untuk menunjang kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan dari
beberapa responden yaitu Kepala Sekolah, satu orang guru dan orang tua
murid kelas B di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung.
Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan
informasi tentang karakter anak dan pola asuh orang tua ini dilakukan
secara informal dalam bentuk berbincang-bincang atau mengobrol dengan
berbagai pertanyaan terbuka untuk mencari informasi yang mendalam dan
lengkap.
Data mengenai karakter anak usia dini di PAUD Nurul Qur’ani
Jalan Otonom Gorda Bandung dikumpulkan melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi langsung kepada Kepala Sekolah, satu orang guru kelas B
di PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung.
Begitu pula data yang berhubungan dengan pola asuh orang tua
dilakukan melalui observasi dan wawancara terhadap orang tua kelas B di
PAUD Nurul Qur’aniJalan Otonom Gorda Bandung.
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam melengkapi pengumpulan data melalui dokumentasi sebagai
pelengkap, Peneliti merujuk kepada Sugiyono (2012, hlm. 329) yang
mengemukakan bahwa “Dokumen merupakan catatan peristiwa, yang sudah berlalu.”
Maka dari itu, disamping melakukan observasi dan wawancara,
Peneliti juga meminta dan mengumpulkan dokumentasi sebagai pelengkap
data penelitian. Dokumen yang dimaksudkan bisa berbentuk tulisan,
gambar, video atau karya-karya monumental dari subjek penelitian yang
berhubungan dengan pola asuh orang tua dan karakter anak usia dini.
Dokumen tersebut dapat diperoleh dari Kepala Sekolah, Guru serta
orangtua murid kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorba
Bandung.
Dokumen yang dibutuhkan dalam peelitian ini adalah sebagai
berikut:
a) Profil sekolah
b) Profil guru
c) Struktur organisasi sekolah
d) Profil orang tua dan anak kelas B
e) Buku catatan pribadi murid
f) Kartu laporan pribadi murid
g) Catatan lapangan
h) Menganalisis dokumen publik (misalnya memo, notulen, rekaman, foto
dan arsip resmi)
E.Analisis Data
Dalam pelaksanaan analisis data ini, Peneliti merujuk kepada Ali (2011,
hlm. 248) yang mengemukakan bahwa “Maksud utama analisis data adalah
untuk membuat data itu dapat dimengerti, sehingga penemuan yang dihasilkan
bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Pelaksanaan alanisis data dilakukan
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jenis data yang dihasilkan yaitu data yang diperoleh dari lapangan berupa
catatan hasil wawancara,observasi dan dokumentasi. Data tersebut
dideskripsikan berupa uraian atau pembahasan. Pengolahan data tersebut
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan penelitian terdapat hasil yang menarik
kesimpulan tentang pola asuh orang tua terhadap karakter anak.
Namun dalam pelaksanaanya, Peneliti harus menempuh tiga langkah
utama yang harus dilakukan menurut Miles and Huberman (dalam Ali, 2011,
hlm. 249) yang mengemukakan bahwa “Analisis data menempuh tiga langkah
utama, yaitu reduksi data, display atau sajian data, dan verifikasi
dan/pengumpulan data.”
1. Reduksi data
Reduksi data adalah proses menyederhanakan, memilih,
merangkum dan lebih memfokuskan kepada hal-hal yang penting dan
membuang hal-hal yang dirasakan tidak perlu dalam pengumpulan data ke
dalam catatan lapangan.
2. Display atau sajian data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yang harus
Peneliti lakukan adalah mendisplay data. Dalam hal ini, Peneliti merujuk
kepada Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 341) yang
menyatakan bahwa “the most frequent form of display data for qualitative
research data in the past has been narrative tex”. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
teks yang bersifat naratif.
Display atau sajian data yang dapat dilakukan Peneliti adalah dengan menyajikan data dalam uraian singkat yang dirangkai untuk
memudahkan dalam membuat kesimpulan sehingga data akan tersusun dan
terorganisir dalam pola hubungan dari data yang telah diperoleh. Hal
tersebut dilakukan agar data yang telah disimpulkan oleh peneliti akan
semakin mudah difahami.
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah selanjutnya dalam menganalisis data kualitatif adalah
dengan malakukan verifikasi dan/pengumpulan data yang dapat diartikan
sebagai penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam hal ini, kesimpulan
awal dari data yang telah dikumpulkan masih bersifat sementara bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat. Akan tetapi, bila dalam kesimpulan
tersebut terdapat bukti-bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan
yang diperoleh termasuk kedalam kesimpulan yang kredibel.
F.Keabsahan Data
Dalam hal ini, keabsahan data yang akan dilakukan Peneliti merujuk
kepada Putra dan Dwilestari (2013) yang mengatakan bahwa:
Penelitan kualitatif menjadikan peneliti sebagai instrumen utama
spengumpulan data. Karena itu sangat tidak mungkin memeriksa
keabsahan instrumen seperti yang dilakukan dalam penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif mengembangkan berbagai jenis instrumen, yaitu
wawancara, pengamatan, tes, angket, dan berbagai skala. Tes, angket dan
berbagai skala biasanya diuji coba dan diperiksa keabsahannya. Data yang
shahih dan andal hanya dapat dihasilkan oleh instrumen yang telah teruji
keabsahannya. Karena itu untuk wawancara dan observasi pun dibuat
protokol atau pedomannya. (hlm. 87).
Dalam penelitian kualitatif tentu saja berbeda keadaannya dengan
kuantitatif. Kualitatif instrumen utamanya adalah manusia, oleh karena itu
keabsahan datanyalah yang diperiksa. Pemeriksaan keabsahan data dibagi
kedalam empat indikator yaitu : (1) kredibilitas (2) kebergantungan dan (3)
kepastian (Putra dan Dwilestari, 2013, hlm. 88).
Dari keempat indikator keabsahan data tersebut, Peneliti memlih uji
kredibilitas untuk keabsahan data penelitian. Didalam uji kredibilitas sendiri
terdapat beberapa teknik yang dapat dipilih oleh seorang peneliti. Diantaranya
menurut Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 88) yang mengemukakan bahwa
Irma Khoirsyah Riati, 2016
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perpanjangan pengamatan, (2) peningkatan ketekunan pengamatan, (3)
Triangulasi, (4) pengecekan teman sejawat, (5) pengecekan anggota (6) analisis
kasus negatif dan (7) kecukupan referensial.”
Bersadarkan pendapat di atas, Peneliti memilih uji kredibilitas data dengan
menggunakan Triangulasi. Menurut Putra dan Dwilestari (2013, hlm. 89)
mengemukakan bahwa “Triangulasi adalah pengecekan data dengan cara pengecekan atau pemeriksaan ulang. Dalam bahasa sehari-hari triangulasi ini
sama dengan cek dan ricek. Tekniknya adalah pemeriksaan kembali data
dengan tiga cara, yaitu: (1) Triangulasi sumber, (2) metode, dan (3) waktu.
a. Triangulasi sumber mengharuskan Peneliti mempunyai lebih dari satu
sumber informasi untuk mngetahui kebenaran dari data yang
diperoleh.
b. Triangulasi metode adalah menggunakan lebih dari satu metode yang
harus digunakan. Penggunaan metode yang berbeda akan
menghasilkan data yang valid. Bila tadi Peneliti menggunakan
wawancara sebagai metode yang dipilih, kini Peneliti harus
melakukan pengamatan atas apa yang akan diteliti, karena data dari
apa yang didapat melalui pengamatan tidak terdapat dalam
wawancara, begitu pula sebaliknya.
c. Triangulasi waktu adalah mengamati kegiatan anak dimulai ketika
anak datang kesekolah sampa anak memasuki kelas. Selain itu,
Peneliti juga mengamati aktvitas dan kegiatan anak ketika bersama
teman-temannya, guru dan bahkan orangtuanya ketika disekolah.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan alasan Peneliti menguji
keabsahan data dengan menggunakan pemeriksaan kredibilitas lalu menguji
kredibilitas data dengan trinangulasi data adalah karena triangulasi sendiri telah
banyak dilakukan dalam penelitian kualitatif dan hasil data yang diperoleh
memberikan peluang paling besar terdahap keabsahan data penelitian yang