• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADEPOKAN KESENIAN TRADISIONAL PENCAK SILAT DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PADEPOKAN KESENIAN TRADISIONAL PENCAK SILAT DI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya mengenai perencanaan dan perancangan

Padepokan Kesenian Tradisional Pencak Silat di Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

a. Padepokan Pencak silat yang akan direncanakan merupakan Padepokan Pencak Silat

tingkat Nasional. Dengan fasilitas dan kemampuan pelayanan stadion utama untuk

kegiatan pertandingan dan even-even lainnya, gedung pengelola, pendopo agung,

perpustakaan dan museum, musholla, kantin unyuk siswa padepokan, penginapan dan

kawasan rekreasi yang sekaligus dapat digunakan untuk berlatih bagi siswa dan atlit

padepokan.

b. Padepokan Kesenian Tradisional Pencak Silat di Semarang secara garis besar

direncanakan memiliki fasilitas dan pelayanan sebagai beruikut :

- Stadion utama atau pondok gedeh

- Gedung pengelola

- Fasilitas kantin

- Perpustakaan dan museum

- Pendopo agung

- Musholla

- Kawasan asri untuk tempat wisata

- Penginapan

4.2 Batasan

Perencanaan dan perancangan Padepokan Kesenian Tradisional Pencak Silat di

Semarang dalam pembahasannya hanya dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

a. Lokasi perencanaan Padepokan Kesenian Tradisional Pencak Silat di Semarang,

berada pada BWK II tepatnya di Kecamatan Gajah Mungkur karena berada di kawasan

perdagangan dan jasa yang sesuai dengan RURTK.

b. Lingkup kegiatan yang akan diwadahi adalah pelatihan terhadap siswa Pencak Silat

baru dan atlit, pertandingan, pertemuan, acara atau event di luar Pencak Silat,

(2)

c. Standar dan persyaratan ruang mengacu pada standarisasi hasil studi banding

Padepokan Pencak Silat Indonesia dan disesuaikan dengan kondisi tapak di Kabupaten

Semarang.

d. Titk berat perencanaan dan perancangan adalah masalah-masalah arsitektural,

permasalahan di bidang ekonomi, politik dan di bidang lain di luar bidang arsitektur

selanjutnya tidak akan dibahas, kecuali selama masih berkaitan dan mendukung

masalah utama.

4.3 Anggapan

Anggapan dalam proses perencanaan dan perancangan Padepokan Kesenian

Tradisional Pencak Silat di Semarang diasumsikan sebagai berikut :

a. Tapak terpilih dianggap telah memenuhi persyaratan dan siap digunakan dengan

batas-batas yang ada. Dalam penyediaan pembebasan tanah dianggap tidak terdapat

masalah.

b. Tapak dalam kondisi siap diolah / dibangun, bangunan yang telah ada di site bila

dimungkinkan dianggap tidak ada.

c. Studi kelayakan struktur dan daya dukung tanah dianggap telah dilaksanakan dan dapat

digunakan untuk rekomendasi proses perencanaan dan perancangan selanjutnya.

d. Dana untuk pembangunan Padepokan Kesenian Tradisional Pencak silat di Semarang

yang direncanakan dianggap telah tersedia dan sesuai dengan program perencanaan

dan perancangan.

e. Jaringan utilitas-utilitas seperti air bersih, listrik, telepon dan sanitasi dapat difungsikan

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat Penelitian: Dapat mengetahui hubungan antara panjang tungkai kanan dengan kecepatan tendangan lurus kanan pada pesilat di Padepokan Pencak Silat Untung Suropati

ANALISIS TEKNIK PENCAK SILAT BERDASARKAN HASIL PENILAIAN PADA KEJUARAAN PENCAK SILAT KATEGORI TANDING TINGKAT PROVINSI ANTAR PELAJAR DI SEMARANG TAHUN 2016..

ini tidak segera ditangani, maka akan menjadi suatu masalah yang serius bagi. pihak Padepokan Silaturahmi karena dapat mempengaruhi kepuasan

 Gedung Kesenian Jaw a Tengah di Sem arang sebagai pengangkat nilai kesenian dari Jawa Tengah agar dapat diket ahui, dilihat , dinikmat i, dipelaj ari , dan

Gedung Kesenian Jawa Tengah di Semarang yang diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik2. Penyusun mengucapkan terima kasih

Dibutuhkan sebuah bangunan SMK Kesenian Tradisional yang representatif, yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk mengakomodir semua kegiatan belajar dan mengajar suatu

Kedua masalah tersebut, antara lain adalah: (1) kesenian berbasis keunikan dan kearifan lokal selama ini kurang berkembang; dan (2) keberadaan kesenian tradisional (rakyat)

Dapat disimpulkan bahwa pemberian pelatihan dengan metode simulasi dapat meningkatkan keterampilan atlet, sehingga diharapkan atlet pencak silat di Padepokan Tapak Suci PIMDA