• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampung Bebas Pelecehan: Inovasi Penyuluhan dan Pengembangan Masyarakat Melalui Kesenian Pencak Silat Merpati Putih di Kelurahan Sendangmulyo, Kota Semarang Sebagai Sarana Pemberantasan Kekerasan Seksual

N/A
N/A
harits

Academic year: 2024

Membagikan "Kampung Bebas Pelecehan: Inovasi Penyuluhan dan Pengembangan Masyarakat Melalui Kesenian Pencak Silat Merpati Putih di Kelurahan Sendangmulyo, Kota Semarang Sebagai Sarana Pemberantasan Kekerasan Seksual "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kampung Bebas Pelecehan: Inovasi Penyuluhan dan Pengembangan Masyarakat Melalui Kesenian Pencak Silat Merpati Putih di Kelurahan Sendangmulyo, Kota Semarang Sebagai Sarana Pemberantasan Kekerasan

Seksual

Diajukan sebagai tugas untuk memenuhi nilai Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat

Disusun:

Muhammad Ahsan Haritsah Pramudita 13040221140076 Pilar Bayu Sakti 13040221120009

PROGRAM STUDI S-1 ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2023

i

(2)

ii

(3)

1 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat adalah sekelompok individu yang hidup dan tinggal secara bersamaan dalam suatu lingkungan geografis tertentu. Dalam berlangsungnya kehidupan masyarakat mereka melakukan interaksi sosial, merumuskan norma atau nilai- nilai, membangun struktur sosial, serta menghasilkan suatu kebudayaan.

Kebudayaan sendiri adalah seperangkat ide, gagasan, kebiasaan, pandangan, atau cara hidup yang dimiliki suatu masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari nya secara turun-temurun. Wujud dari kebudayaan itu sendiri dapat beragam, salah satunya yakni kesenian yang merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat. Kesenian merupakan perwujudan dari kebudayaan yang dibuat oleh masyarakat sebagai bagian dari ekspresi, pemberdayaan, penanda suatu identitas kolektif dan sebagai bentuk apresiasi atas kebudayaan itu sendiri. Kesenian menurut Koentjaraningrat (2005 : 19) diartikan sebagai suatu ciptaan dari pemikiran dan perilaku manusia yang fungsional, estetis, dan indah, sehingga dapat dinikmati panca indera manusia yang meliputi penglihatan, pengecap, perasa, dan pendengar. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa sebuah kesenian tercipta karena adanya ide dari manusia untuk menuangkan rasa keindahan dalam jiwanya sehingga dapat dinikmati oleh panca indera manusia.

Pencak silat, merupakan jenis kesenian bela diri khas Indonesia. Di era modern, jenis bela diri silat sudah menjadi salah satu kesenian bela diri yang bergengsi dan sudah mendunia. Pencak silat ini menyebar secara luas di Indonesia, sehingga banyak sekali jenis dan perguruan silat yang bermunculan di Indonesia, salah satu perguruan yang cukup terkenal adalah perguruan silat Merpati Putih. Perguruan silat Merpati Putih terbentuk pada 2 April 1963, di Yogyakarta. Silat Merpati Putih ini merupakan hasil budaya yang diturunkan oleh Sang Guru Saring Hadi Purnomo kepada kedua putranya, yaitu Poerwoto Hadi Purnomo dan Santoso Hadi Purnomo (Alm). Pada awalnya ilmu bela diri pencak silat Merpati Putih ini hanya sebagai suatu kesenian bela diri turun temurun keluarga saja, tetapi Sang Guru memberikan sebuah wejangan kepada anaknya untuk menyebarluaskan seni bela diri ini kepada seluruh masyarakat untuk kepentingan sosial. Oleh karena itu, kesenian pencak silat dapat menjadi sarana self-defense untuk menjaga diri dari potensi kekerasan maupun pelecehan seksual yang marak terjadi di jaman sekarang.

(4)

Dengan dijalankannya program inovasi penyuluhan dan pengembangan masyarakat melalui kesenian bela diri silat, kita dapat mencegah maraknya kasus pelecehan seksual yang ada di lingkungan sekitar kita, sekaligus sebagai upaya pelestarian bentuk kesenian bela diri tradisional. Pencak silat tidak hanya merupakan seni bela diri fisik tetapi juga mencakup nilai-nilai pendidikan karakter. Melalui latihan pencak silat, para pesilat dapat mengembangkan disiplin diri, rasa tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap orang lain. Nilai-nilai inilah yang dapat membentuk mentalitas yang menolak kekerasan, termasuk kekerasan seksual. Dengan mengangkat martabat pencak silat sebagai simbol kebanggaan lokal, masyarakat dapat merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga citra positif kampung mereka.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas mengenai program inovasi penyuluhan dan pengembangan masyarakat melalui kesenian bela diri pencak silat Merpati Putih, kami mengusulkan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan mendasar seperti:

1. Apa saja nilai budaya yang ditanamkan oleh kesenian pencak silat?

2. Bagaimana nilai-nilai budaya dari kesenian pencak silat dapat membantu mencegah terjadinya kekerasan seksual?

3. Bagaimana Pencak Silat Merpati Putih dapat menjadi sarana pencegahan dan penanggulangan kekerasan, terutama kekerasan seksual di lingkungan masyarakat Kelurahan Sendangmulyo

4. Bagaimana dampak dari program inovasi dan penyuluhan masyarakat melalui bela diri pencak silat merpati putih terhadap pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak?

1.3 TUJUAN PROGRAM

Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengembangan Masyarakat (PKM- PM) ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai tugas untuk pemenuhan nilai Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengembangan Masyarakat

2. Untuk mempertahankan dan melestarikan kesenian bela diri pencak silat 3. Bentuk upaya dari pencegahan pelecehan seksual dan kekerasan seksual 4. Menjadi suatu inovasi dalam penyuluhan terkait perlindungan kekerasan

seksual

(5)

3 1.4 MANFAAT PROGRAM

Kegunaan dan manfaat dari PKM Inovasi Penyuluhan dan Pengembangan Masyarakat Melalui Kesenian Pencak Silat Merpati Putih Sebagai Sarana Pemberantasan Kekerasan Seksual adalah:

1. Bagi Mahasiswa: Menanamkan watak yang baik, menjadi pribadi yang hormat, serta menghargai keberadaan suatu budaya atau kesenian. Menjadi agent of change dalam memberikan perlindungan dari tindak asusila.

Membawa dan menambah wawasan baru tentang pengaplikasian nilai budaya pada suatu isu sosial.

2. Bagi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran serta kewaspadaan terhadap pencegahan kekerasan seksual. Menambah keterampilan dan pengetahuan dalam bela diri, serta dapat memberikan dukungan kepada peran pencak silat sebagai sarana sosial yang tidak hanya mempertahankan tradisi bela diri tetapi juga berperan aktif dalam pembentukan karakter dan pencegahan kekerasan.

3. Bagi Komunitas Perguruan Pencak Silat Merpati Putih: Menjadi sarana untuk mempromosikan bentuk kesenian bela diri tradisional serta menjaga eksistensi dari keberadaan komunitas Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA Kelurahan Sendangmulyo merupakan salah satu dari 12 kelurahan di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, yang terletak kurang lebih 3 km dari ibu kota kecamatan dan sekitar 11 km dari pusat kota. Kelurahan ini memiliki luas wilayah sekitar 358,57 hektar, terdiri dari 32 RW dan 278 RT, dengan jumlah penduduk sebanyak 41.849 jiwa, termasuk 21.024 perempuan dan 13.052 kepala keluarga.

Wilayah ini memiliki warisan budaya yang kaya, dengan tradisi dan praktik budaya Islam yang lazim seperti sedekah bumi, tingkepan pari, dan pencak silat, meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam. Kesenian pencak silat memiliki pengaruh yang signifikan dalam kehidupan masyarakat di Kelurahan Sendangmulyo. Nilai-nilai dan tradisi lokal yang tertanam dalam pencak silat, seperti akhlakul karimah, kepedulian sosial, dan cinta tanah air, dapat ditanamkan melalui latihan pencak silat. Hal ini berkontribusi pada pelestarian kearifan lokal dan warisan budaya di dalam masyarakat. Selain itu, masyarakat di Kelurahan Sendangmulyo memiliki rasa kebersamaan dan gotong royong yang tinggi, yang

(6)

daerah tersebut berkontribusi pada kohesi sosial dan pelestarian nilai-nilai tradisional di antara warga.

4 Selagi untuk permasalahan terkait adanya kekerasan maupun pelecehan seksual yang terjadi di Kelurahan Sendangmulyo masih dapat dikatakan jarang terjadi, namun pernah dalam satu kejadian terdapat korban dari aksi begal payudara pada 11 Juni 2022 yang lalu (dikutip dari Radar Semarang pada artikel “Begal Payudara Beraksi di Sendangmulyo, Tertangkap dan Sempat Diamuk Massa”, Sabtu 11 Juni 2022). Oleh karena itu alangkah baiknya kita dapat mencegah, serta meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran kita terhadap tindak asusila melalui kesenian bela diri pencak silat.

Perguruan Silat Merpati Putih merupakan salah satu dari berbagai perguruan silat yang berada dan berkembang di Kelurahan Sendangmulyo, kata “Merpati Putih” sendiri merupakan singkatan dari Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang artinya itu “mencari sampai mendapatkan tindakan yang benar dengan ketenangan”. Sehingga diharapkan sesorang anggota merpati putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Seni beladiri ini didasarkan atas empat sikap, watak, dan perilaku sebagaimana sudah diturunkan dari sang guru, yaitu welas asih, percaya diri sendiri, keserasian, dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari, yang terakhir adalah menghayati dan mengamalkan sikap serta ketakwaan kepada tuhan yang maha esa. SDN Sendangmulyo 04 menjadi salah satu tempat latihan Pencak Silat Merpati Putih, dimana masyarakat mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia berpartisipasi dalam kegiatan kesenian bela diri ini. Oleh karena itu, kami rasa bahwa lokasi ini merupakan sasaran tempat yang cocok dan tepat untuk diberlakukan pengembangan serta inovasi penyuluhan program PKM yang direncanakan.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan atau tahapan kerja dalam menciptakan kampung bebas pelecehan adalah:

1. Survei lokasi di Kelurahan Sendangmulyo, Kota Semarang dan melihat potensi apa yang dapat dikembangkan dalam hal menciptakan kampung bebas pelecehan.

2. Melakukan pendidikan karakter mengenai pelecehan seksual bagi seluruh warga masyarakat.

3. Melakukan pelatihan pencak silat bagi masyarakat khususnya perempuan sebagai pertahanan diri.

(7)

4. Menciptakan rambu-rambu dan tulisan di pojok-pojok kampung mengenai kekerasan seksual.

5. Bekerjasama dengan aparat berwajib dalam menindaklanjuti kasus pelecehan yang terjadi.

5 Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan pelaksanaan kerja diatas adalah:

1. Memanfaatkan potensi yang ada sebagai sarana pengembangan masyarakat.

2. Terciptanya kampung sebagai lingkungan yang bebas pelecehan seksual.

3. Terciptanya masyarakat yang aware terhadap masalah pelecehan seksual.

4. Melestarikan potensi dalam masyarakat yaitu pencak silat BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. ANGGARAN BIAYA

Dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat (PKM-PM) ini biaya keseluruhan yang diusulkan ke DIKTI adalah Rp. 9.100.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

NO JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp.)

1. Barang habis pakai (untuk kebutuhan poster, rambu-rambu, dll)

3.000.000 2. Peralatan penunjang (panggung, sound

system, sarpras Penyuluhan)

3.500.000 3. Perjalanan (bensin, sewa pick up, transport

logistik)

1.800.000

4. Lain-lain 800,000

(8)

4.2 JADWAL KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN BULAN

1 2 3

1. Survei lokasi

2. Pengenalan program kepada masyarakat

3. Merancang dan konsultasi mengenai program pengembangan masyarakat.

4. Melaksanakan kegiatan penyuluhan pada masyarakat

5. Melaksanakan kegiatan pelatihan pencak silat

6. Mengadakan event sebagai bentuk pengenalan kampung bebas pelecehan.

(9)

7 DAFTAR PUSTAKA

Arsi, M. W. K. a. A. (2015). Pembentukan Karakter di Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong Merpati Putih. Forum Ilmu Sosial, 42(2), 206–

221. https://doi.org/10.15294/fis.v42i2.9338

Kistanto, N.H. (2017) ‘Tentang Konsep Kebudayaan’, Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2). doi:10.14710/sabda.v10i2.13248.

Kusumo, E., & Lemy, D. M. (2021). PENGEMBANGAN BUDAYA PENCAK SILAT SEBAGAI ATRAKSI PARIWISATA BUDAYA DI INDONESIA (STUDI PADA PERGURUAN PENCAK SILAT MERPATI PUTIH).

Jurnal Pariwisata Pesona, 6(1), 75–80.

https://doi.org/10.26905/jpp.v6i1.5872

P, A.A. (2022) Begal Payudara Beraksi di Sendangmulyo, Tertangkap Dan Sempat Diamuk Massa, Radar Semarang. Available at:

https://radarsemarang.jawapos.com/Semarang/721396509/begal-payudara- beraksi-di-sendangmulyo-tertangkap-dan-sempat-diamuk-massa

(Accessed: 19 December 2023).

Pramana Widagda, S. et al. (2022) ‘Atraksi pencak silat Merpati Putih sebagai Daya Tarik wisata dalam upaya Melestarikan Warisan Budaya Indonesia’, Media Wisata, 20(1), pp. 136–147. doi:10.36276/mws.v20i1.316.

Geografis Dan Penduduk (2023) Selamat Datang di Website Kelurahan Sendangmulyo. Available at:

https://sendangmulyo.semarangkota.go.id/geografisdanpenduduk (Accessed: 20 December 2023).

Referensi

Dokumen terkait