• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Fleksibilitas Pada Pemain Pencak Silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Fleksibilitas Pada Pemain Pencak Silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Dani Ibrahim Harahap

Tempat/ Tanggal Lahir : Rantauprapat/ 5 Januari 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Bunga Asoka, GG. Pribadi, Medan Telepon/ Hp : 085362909198

II. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1999-2000 : TK Nur Ibrahimy Rantauprapat 2. Tahun 2000-2006 : SD N 116241 Kampung Baru 3. Tahun 2006-2009 : SMP N 1 Rantau Selatan 4. Tahun 2009-2012 : SMA N 1 Rantau Selatan III. Riwayat Pelatihan

-

IV. Riwayat Organisasi

1. Tahun 2014 : Anggota Departement Mahasiswa Internasional PEMA FK USU

(2)

Lampiran 2

PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN:

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Salam sejahtera,

Nama saya Dani Ibrahim Harahap dan akan melakukan penelitian dengan judul : “Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas pada Pencak Silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh IMT terhadap fleksibilitas. Dengan diketahuinya hal tersebut, maka ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang penting bagi masyarakat khususnya para anggota pencak silat.

(3)

Saya sangat mengharapkan keikut sertaan Saudara/i dalam penelitian ini, karena selain bermanfaat untuk diri sendiri, juga bermanfaat untuk orang lain, khususnya bagi pemain atlet pencak silat Merpati Putih USU. Selama penelitian ini, Saudara/i tidak dibebankan biaya apapun. Semua data/keterangan dari Saudara/i bersifat rahasia,tidak diketahui orang lain. Apabila keberatan, Saudara/i bebas untuk menolak mengikuti penelitian ini. Jika sudah mengerti dan bersedia mengikuti penelitian ini maka Saudara/i dapat mengisi lembar persetujuan.

Pemeriksaan yang akan dilakukan diatas lazimnya tidak akan menimbulkan hal yang berbahaya bagi Saudara/i . Namun bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang setelah Saudara/i mengikuti penelitian ini, maka Saudara/i dapat menghubungi saya.

Nama : Dani Ibrahim Harahap

Alamat institusi : FK USU, Jl.dr.Mansyur No.5, Medan Alamat rumah : Jalan Bunga Asoka, Gg pribadi No 2 Medan Handphone : 0853-6290-9198

Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Anda, saya ucapkan terima kasih

Medan,...2015 Peneliti,

(4)

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Umur : Alamat : No. Hp :

Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai penelitian yang berjudul “Hubungan IMT dengan Fleksibilitas pada Pemain Pencak Silat Merpati Putih USU. Setelah mengetahui dan menyadari sepenuhnya risiko yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia dengan sukarela menjadi subjek penelitian tersebut dan patuh akan ketentuan-ketentuan yang dibuat peneliti. Jika sewaktu-waktu ingin berhenti, saya berhak untuk tidak melanjutkan mengikuti penelitian ini tanpa ada sanksi apapun.

Yang menyatakan, Medan, 2015 Peneliti,

(5)

Lampiran 4

LEMBAR IDENTITAS SUBJEK PENELITIAN

Tanggal :

Tanggal Bulan Tahun

Nama Lengkap :

Alamat :

Usia : Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Kelainan Pinggang Belakang : Ya Tidak

Menjadi Anggota ≥ 1 Bulan : Ya Tidak

(6)

Lampiran 5

Lembar Pencatatan Hasil Pengukuran

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas pada Pencak Silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara

Nama :

Usia :

Berat Badan : Kg

Tinggi Badan : cm

IMT : Kg/m2

Tingkat Fleksibilitas Normoweight

< 18,5- 22,9 kg/m2

Overweight ≥ 23 kg/m 2

Sit and Reach Test :

Hasil Pengukuran (cm)

Ke-1 Ke-2 Ke-3

Tingkat Fleksibilitas Baik

≥ 60

(7)

Table Percentile Ranks for the Modified Sit and Reach Test

Age Category (Men)

Percentile ≤18 19-35 36-49 ≥50

Rank cm cm cm cm

99 52,8 51,1 48,0 41,1

95 49,8 48,0 46,2 40,1

90 46,2 43,7 40,9 38,1

80 45,2 43,2 37,1 33,8

70 40,6 40,1 35,3 31,2

60 38,6 38,1 34,0 29,2

50 36,8 36,6 32,0 25,9

40 35,6 34,3 29,5 24,6

30 34,0 33,0 27,4 23,6

20 30,0 29,5 25,1 22,4

10 24,1 23,4 21,1 19,8

05 21,3 20,1 17,8 18,3

01 18,3 17,8 13,0 10,2

(8)

Table Percentile Ranks for the Modified Sit and Reach Test

Age Category (Women)

Percentile ≤18 19-35 36-49 ≥50

Rank cm cm cm cm

99 57,4 53,3 50,3 43,7

95 49,5 49,0 48,8 39,9

90 47,5 45,5 44,2 38,1

80 45,2 42,4 41,1 36,1

70 41,9 41,1 38,6 34,5

60 40,6 40,1 36,8 31,2

50 38,6 37,6 34,3 28,2

40 36,8 36,8 32,5 25,7

30 34,8 34,8 31,0 23,4

20 32,0 32,0 27,9 21,1

10 29,0 25,7 24,6 19,0

05 23,9 20,6 21,6 9,4

01 16,5 6,6 5,1 3,8

(9)
(10)
(11)

Lampiran 7

Hasil Output Data Penelitian

Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki 41 73.2 73.2 73.2

Perempuan 15 26.8 26.8 100.0

Total 56 100.0 100.0

USIA

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 12 21.4 21.4 21.4

19 8 14.3 14.3 35.7

20 16 28.6 28.6 64.3

21 11 19.6 19.6 83.9

22 7 12.5 12.5 96.4

23 2 3.6 3.6 100.0

(12)

Fleksibilitas

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang

Baik 21 37.5 37.5 37.5

Baik 35 62.5 62.5 100.0

Total 56 100.0 100.0

IMT

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid normoweight 39 69.6 69.6 69.6

overweight 17 30.4 30.4 100.0

Total 56 100.0 100.0

2imt * fleksibilitas Crosstabulation Count

fleksibilitas

Total Kurang

(13)

2imt normoweight 11 28 39

overweight 10 7 17

Total 21 35 56

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 4.736a 1 .030

Continuity Correctionb 3.519 1 .061

Likelihood Ratio 4.660 1 .031

Fisher's Exact Test .039 .031

Linear-by-Linear

Association 4.651 1 .031

N of Valid Casesb 56

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,38.

(14)

Correlations

fleksibilitas 2imt

Spearman's rho fleksibilitas Correlation

Coefficient 1.000 -.291

*

Sig. (2-tailed) . .030

N 56 56

2imt Correlation

Coefficient -.291

*

1.000

Sig. (2-tailed) .030 .

N 56 56

(15)

Lampiran 8

(16)

Lampiran 9

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abramowitz, M., 2004. Diseases and Disorder: Obesity. USA : Lucent Books: 4. Availabel from: http://eprints.undip.ac.id/44412/3/ADHITYA_ PRADANA 22010110120064_BAB_2_KTI.pdf. [Accesed 10 Mei 2015].

Bird, H. A., Calguneri, M., & Wright, V., 1981. Changes in joint laxity occurring during pregnancy. Annals of the Rheumatic Diseases, 40, 209-212. Availabel from: http://www.unm.edu/~lkravitz /Article%20 folder/ flextrain. html [Accesed 22 Mei 2015].

Boraczyński, Tomasz., Boraczyńska, Lola Brygida., & Urniaż, Jerzy., 2009. The Influence of Physical Activity on Body Composition and The Level Of Student’s Flexibility.Medicina Sportiva; 13(1) : 13-6.

Canadian Fitness Education Services (CFES)., 2008. Fitness KnowledgeHomestudy Program. Availabel from :

http://canadianfitnessonline.net/ch_8_flexibility_definition_of_flexibility.htm l. [Accesed 28 Mei 2015].

Chapman, E. A., 1971. Effects of exercise upon joint mobility of young and old men. Doctoral Dissertation, University of Southern California. Availabel from:http://www.unm.edu/~lkravitz/Article%20folder/flextrain.html.

[Accesed 22 Mei 2015].

CNY Orthopedic Sports Medicine., 2000. Benefits of Flexibility Training. Global Health & Fitness. Availabel from: http://www.drcarr.net/index. php~practiceId=10013&dir=article&lib=Article&articleId=2100.html.

[Accesed 22 Mei 2015].

Dewi, Ariani. Kurnia., 2014. Kontribusi Kelincahan dan Kecepatan Terhadap Tendangan Sabit pada Atlet Pencak Silat Putra Usia 12-14 Tahun. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya. Vol. 2, No. 2. Fernandes, R.A., Christofaro, D.G.D., Cucato, G.G., Agostini, L., Oliveria, A.R.,

Junior, I. F. F., 2007. Nutritional Status, Physical Activity Level, Waist Circumference, and Flexibility in Brazilian Boys. Revista Brasileira de Cineantropometria & Desempenho Humano 207; 9 (4) : 321-26.

(18)

44412/3/ADHITYAPRADANA 22010110120064 BAB2_KTI.pdf [Accesed 10 Mei 2015].

Holland, G. J., 1968. The physiology of flexibility: A review of the literature. Kinesiology Review, 49-62. Availabel from: http://www.unm.edu /~lkravitz/Article%20folder/flextrain.html [Accesed 22 Mei 2015].

Kantachuvessiri, Aree. Sirivichayakul, Chukiat. KaewKungwal, Jaranit. Tungtrongchitr, Rungsunn. & Lotrakul, Manote., 2005. Factors associated with obesity among workers in a metropolitan waterworks authority. Southeast Asian J Trop Med Public Health.

Kardjono., 2008. Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. Bandung : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI.

Kravitz, Len., & Heyward, Vivian., 1995. Flexibility Training. Availabel from:

http://www.unm.edu/~lkravitz/Article%20folder/flextrain.html. [Accesed 22 Mei 2015].

Lubis, Haslan Muhaimin., Sulastri, Delmi., Afriwardi., 2015. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Ketahanan Kardiorespi, Kekuatan dan Ketahanan Otot dan Fleksibilitas pada Mahasiswa Laki-Laki Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Andalas Angkatan 2013. Jurnal Kesehatan Andalas 4 : 142-50. Moehyi, Syahmien., 1997. Pengukuran Makanan dan Diet untuk Penyembuhan

Penyakit. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Availabel from :

http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimus-gdl-wahyusarig-5984. [Accesed 22 Mei 2015].

Nelson, G. A., & Kokkonen, J., 2007. Stretching anatomy. United States : Human Kinetics.

Notoatmodjo, S. 2010. Metode Pengambilan Sampel. In: Notoatmodjo, S., ed. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 126.

Pasbakhsh, H., Ghanbarzadeh, M., & Ebadi, G., 2011 Relationships between skinfold thickness, body mass index and physical fitness of female students. Studies in Physical Culture & Tourism, 18(2), 149-155.

(19)

Primana, D.A., 2006. Fleksibilitas Sendi Wanita Lanjut Usia pada Berbagai Komposisi Tubuh. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Vol. 6, No. 1.

Purnama, Aditya., 2007. Hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas Lumbal pada Laki-laki Dewasa Kelompok Umur 19-21 Tahun. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Radcliffe, James C., Farentinos, Rober., 1999. High Powered Plyoometrics. Canada. Human Kinetics. Availabel from: http://ejournal.unri.ac.id/index.php /JPFKIP/article/view/2498/2455 [Accesed 29 November 2015]

Robergs, Robert. A., & Keteyian, Steven. J., 2003. Fundamental of Exercise Physiology for Fitness, Performance, and Health. United States : Mc Graw Hill.

Sastroasmoro, S. 2008. Pemilihan Subjek Penelitian. In: Sastroasmoro, S., Ismael, S., ed. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi 3. Jakarta: Sagung Seto.

Shinta, Anna., 2007. Pengaruh Latihan Hatha Yoga Selama 12 Minggu terhadap Fleksibilitas Statik Wanita Berusia 50 Tahun ke Atas. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Sugondo, Sidartawan., 2009. Obesitas. In :Setiati, S., Alwi, I., Sudoyo. A. W., Simadibrata, K, M., Setiyohadi, B., & Syam, A. F., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5. Jakarta Pusat.

Utari, Agustini., 2007. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Tingkat Kesegaran Jasmani pada Anak Usia 12-14 Tahun. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Ward, TaNiqua., 2013. Exploring the Relationship between Trunk Adiposity and Trunk Flexibility., Journal of Student Research 2 : 22-8.

(20)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini kerangka konsep tentang hubungan indeks massa tubuh dengan pemain pencak silat Merpati Putih USU adalah :

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 3.2 Kerangka Hubungan Variabel Independen :

Indeks Massa Tubuh

Variabel Dependent : Fleksibilitas

Baik

Normoweight Fleksibilitas

Kurang Baik IMT

Baik

Overweight Fleksibilitas

(21)

3.2. Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian adalah indeks massa tubuh. 3.2.2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian adalah fleksibilitas.

3.2.3. Definisi Operasional

Defenisi operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masing-masing variabel penelitian. Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut : Mempersilahkan pasien naik ke atas timbangan, dengan terlebih dahulu melepaskan alas kaki, penutup kepala, meletakkan tas, handphone, dan barang-barang lainnya. Setelah itu, memposisikan pasien dalam keadaan diam, tegak lurus, pandangan menghadap kedepan dan membelakangi alat timbangan. Selanjutnya melakukan pengukuran tinggi badan. Mempersilahkan pasien untuk berdiri, lalu menempelkan tumit kaki, bokong, dan bagian belakang tubuh ke dinding. Lalu meminta pasien untung menghadap kedepan tegak lurus lalu melakukan pengukuran tinggi badan. Setelah dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan, maka dilakukan perhiungan indeks massa tubuh.

Hasil ukur :

(22)

Skala ukur : Kategori b. Fleksibilitas

Definisi : Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang gerak sendi secara penuh.

Alat ukur : Penggaris dan meja

Cara ukur : Pengukuran dengan metoda Sit and Reach Test. Sebelum melakukan percobaan, melakukan pemanasan terlebih dahulu. Saat melakukan tes, responden melepaskan sepatu. Meminta responden untuk duduk di lantai dengan pinggang, punggung, dan kepala menempel ke dinding. Kaki responden diekstensi maksimal dan telapak kaki ditempelkan ke kotak sit and reach test. Letakkan satu tangan di tangan yang lain dan responden berusaha meraih kedepan sejauh mungkin tanpa melepaskan kepala dari dinding. Kemudian peneliti meletakkan penggaris diatas kotak sampai ujungnya menyentuh jari responden. Kemudian penggaris dipegang pada tempatnya sampai keseluruhan tes selesai. Sekarang kepala dan punggung responden dapat lepas dari dinding, kemudian responden berusaha meraih kedepan sebanyak tiga kali secara bertahap. Pada peregangan yang ketiga, responden berusaha meraih sejauh mungkin indikator pada penggaris dan bertahan pada posisi tersebut selama minimal dua detik. Pastikan selama tes kaki responden tetap menempel pada lantai. Catat angka terakhir yang ditunjukkan oleh ujung jari responden. Pengukuran dilakukan sebanyak tiga kali dan yang diambil adalah nilai yang tertinggi.

Hasil ukur : Tingkat fleksibilitas dilihat berdasarkan tabel Percentile Ranks for the Modified Sit and Reach Test (lampiran 4), lalu dikategorikan berdasarkan skor yaitu :

- ≥ 60 : Fleksibilitas Baik

(23)

3.3. Hipotesa

H0 : Tidak ada hubungan IMT dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih USU.

(24)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan IMT dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih USU.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan pada bulan September-November tahun 2015.

4.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Gedung Asrama Putera (tempat latihan para pemain pencak silat Merpati Putih USU) di Jl.Dr. Mansyur, Medan.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah pemain pencak silat Merpati Putih USU. Populasi merupakan pemain pencak silat Merpati Putih USU berjenis kelamin laki-laki dan perempuan berusia 18-23 tahun.

Sampel penelitian ini adalah subjek yang diambi dari pemain pencak silat Merpati Putih USU yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Kriteria inklusi dan eklusi penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Kriteria inklusi

1) Responden adalah pemain pencak silat Merpati Putih USU 2) Responden berjenis kelamin pria dan wanita

3) Responden berusia 18-23 tahun.

4) Responden terdaftar menjadi anggota pemain pencak silat Merpati Putih USU minimal 1 bulan terakhir.

(25)

6) Responden bersedia menjadi subjek penelitian. b) Kriteria eksklusi

1) Responden mengalami kelainan pinggang belakang

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara consecutive sampling, yaitu semua subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro, 2013). Jumlah sampel minimal dihitung dengan menggunakan rumus berikut : (Notoadmodjo, 2008).

� = ��

2 (1− �)

� 2

dengan:

n : Besar sampel

Zα : Nilai distribusi normal baku (tabel Z)

P : Proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi d :Derajat penyimpangan terhadap populasi yang

diinginkan

Berdasarkan rumus tersebut, maka nilai n dapat dihitung dengan

menggunakan nilai, Zα = 1.96 yang didapatkan dari tabel distribusi Z pada α (2

arah)= 0.05. P ditetapkan dari penelitian sebelumnya yang berjudul fleksibilitas sendi wanita lanjut usia pada berbagai komposisi tubuh (Primana, 2006)

Jadi, jumlah sampel minimun yang akan dijadikan sebagai responden adalah 96 responden.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

(26)

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Proses pengolahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistic Package for Social Science) dengan proses sebagai berikut :

a. Editing

Dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. b. Coding

Selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk angka atau bilangan menjadi bentuk huruf atau kalimat.

c. Entry

Kemudian data dimasukkan ke dalam program komputer SPSS. d. Cleaning

Apabila semua data dari setiap responden selesai dimasukkan, dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembenaran atau koreksi.

e. Saving

Data yang telah dimasukkan dan telah diperiksa disimpan dalam folder.

f. Analisis data

(27)

4.6. Alur Penelitian Penyusunan Proposal

Informed Consent Responden

Etichal Clearance

Pengukuran Berat Badan

Pengukuran Tinggi Badan Pengambilan Data

Pengukuran Fleksibilitas dengan Metode Sit and Reach

Test Perhitungan dan Analisa

Data

Penyusunan Hasil

Seminar Hasil

(28)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di tempat latihan Merpati Putih USU yang berlokasi di Jalan dr.Mansyur (Gedung Asrama Putera USU), Medan.

Merpati Putih USU memiliki jadwal latihan sebanyak tiga kali selama satu minggu. Latihan dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis mulai pukul 16.00 – 18.00 WIB, dan pada hari Minggu dimulai pukul 08.00 – 10.00 WIB.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Sampel penelitian ini adalah anggota Pemain Pencak Silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara yang telah memenuhi kriteri inklusi dan ekslusi. Jumlah sampel yang didapat pada penelitian ini sebanyak 56 orang, jumlah ini tidak sesuai dengan jumlah sampel pada awal perhitungan rumus besar sampel yaitu 96 orang. Hal ini disebabkan karena tidak semua sampel hadir saat pengambilan data sampai batas waktu akhir pengumpulan data.

Tabel 5.1. Karakteristik Sampel Penelitian

Indeks Massa Tubuh Normoweight 39 69,6

Overweight 17 30,4

(29)

kelamin perempuan sebanyak 15 orang (26,8%). Berdasrakan kelompok umur, kelompok umur ≥ 19 tahun merupakan kelompok umur terbanyak, yaitu 44 orang (78,5%) sedangkan kelompok umur < 19 tahun adalah sebanyak 12 orang (21,4%).

Berdasarkan kelompok fleksibilitas, yang memiliki fleksibilitas baik sebanyak 35 orang (62,5%) dan distribusi sampel yang memiliki fleksibilitas kurang baik sebanyak 21 orang (37,5%). Berdasarkan kelompok indeks massa tubuh, yang memiliki indeks massa tubuh normoweight sebanyak 39 orang (69,6%) dan distribusi sampel yang memiliki indeks massa tubuh overweight sebanyak 17 orang (30,4%).

5.1.3. Hasil Analisa Statistik

Hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara dengan analisis Chi-Square dapat dilihat melalui tabel berikut.

Tabel 5.2. Perbandingan Indeks Massa Tubuh Menurut Fleksibilitas Fleksibilitas Berdasarkan tabel 5.2, didapatkan bahwa sampel yang memiliki indeks massa tubuh normoweight memiliki fleksibilitas yang baik sebanyak 28 orang (71,8%) dan fleksibilitas yang kurang baik sebanyak 11 orang (28,2%), sedangkan pada sampel yang memiliki indeks massa tubuh overweight memiliki fleksibilitas yang baik sebanyak 7 orang (41,2%) dan fleksibilitas yang kurang baik sebanyak 10 orang (58,8%).

(30)

Berdasarkan analisis menggunakan uji Spearman nilai r= -0,291 dan p= 0,030 (p < 0,05) yang berarti terdapat korelasi negatif yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas. Tanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan, jika satu variabel naik, maka satu variabel yang lain malah turun. Dari penelitian ini disimpulkan tanda negatif yang berarti semakin tinggi nilai indeks massa tubuh maka semakin rendah nilai fleksibilitas. Nilai r = -0,291, artinya menunjukkan derajat hubungan yang rendah.

5.2.Pembahasan

Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang gerak. Faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas sangat banyak, diantaranya usia, jenis kelamin, jenis sendi dan komposisi tubuh atau indeks massa tubuh. Pengukuran fleksibilitas pada penelitian ini menggunakan metoda Sit and Reach Test.

Berdasarkan kelompok fleksibilitas, lebih dari 60% pemain pencak silat Merpati Putih USU memiliki fleksibilitas yang baik. Penelitian yang dilakukan Lubis, Sulastri dan Afriwardi (2015), didapatkan fleksibilitas baik sebesar 84,7% pada sampel yang diteliti menggunakan metode sit and reach test. Seorang pemain pencak silat tidak hanya membutuhkan daya tahan saja dalam bertanding, akan tetapi terdapat beberapa komponen-komponen lain yang harus dimiliki pemain pencak silat. Komponen lainnya yang tidak kalah penting adalah kecepatan, kekuatan, fleksibilitas dan kelincahan (Radcliffe dan Farentionos, 1999). Kebugaran fisik terdiri dari berbagai komponen, yaitu kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan jantung-paru, fleksibilitas, komposisi tubuh, dan ketangkasan (Robergs, 2003). Untuk mencapai prestasi yang optimal, seorang pemain pencak silat tidak hanya menguasai berbagai teknik dan kemahiran, mereka juga membutuhkan kebugaran fisik yang baik. Pemain pencak silat yang memiliki kebugaran fisik yang kurang baik, mustahil pemain dapat bertahan bertanding dan mengeluarkan teknik-teknik selama 2 menit kali 3 babak (Dewi, 2014).

(31)

juga diperoleh Lubis, Sulastri, dan Afriwardi (2015) , yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas yang menggunakan penilaian sit and reach test. Dari hasil penelitian ini, terdapat korelasi negatif yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan sit and reach test. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ward (2013) yang bertujuan

(32)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Indeks massa tubuh pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara mayoritas normoweight

2. Fleksibilitas pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara mayoritas baik

3. Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas 6.2. Saran

Adapun saran peneliti berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk penilaian fleksibilitas dibagian tubuh yang lain dengan metode yang berbeda.

(33)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Fleksibilitas

2.1.1. Definisi fleksibilitas

Fleksibilitas mengacu pada kemampuan ruang gerak sendi atau persendian tubuh. Kemampuan gerak sendi ini berbeda di setiap persendian dan bergantung pada struktur anatomi disekitarnya, seberapa jauh sendi itu digunakan secara normal, ada tidaknya cidera, dan ketegangan otot. (CFES, 2008). Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang gerak sendi secara penuh. (CNY, 2000). Sedangkan menurut Robergs dan Keteyian (2003), fleksibilitas adalah kemampuan untuk memaksimalkan berbagai gerak sendi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fleksibilitas merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan pergerakan dalam ruang gerak sendi. Keberhasilan untuk menampilkan gerakan demikian sangat ditentukan oleh luasnya ruang gerak sendi dan faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi fleksibilitas.

2.1.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Fleksibilitas.

Fleksibilitas dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain umur, jenis kelamin, jenis sendi, latihan fisik, kehamilan dan jaringan lemak tubuh.

1. Umur

(34)

2. Jenis kelamin

Wanita cenderung lebih fleksibel daripada laki-laki pada usia yang sama, baik muda maupun tua menurut Holland (1968) dalam Kravitz dan Heyward (1995). Perbedaan umur dikaitkan dengan variasi dan anatomi pada struktur sendi. 3. Jenis sendi

Hal ini sangat tidak dipungkiri bahwa fleksibilitas spesifik pada sendi. Misalnya, penari dilatih menunjukkan lebih unggul fleksibilitas bagian atas daripada fleksibilitas pada bagian pergelangan kaki dan kaki. (Kravitz dan Heyward, 1995). Jarak total pergerakan di sekitar sendi sangat spesifik dan bervariasi dari satu sendi ke sendi yang lainnya (pinggul, batang, bahu), serta dari satu individu ke individu lainnya (Powers dan Howley, 2007).

4. Latihan fisik

Peningkatan fleksibilitas statik dapat ditingkatkan dengan latihan fisik yang rutin, salah satunya dengan pelatihan Hatha Yoga selama 12 minggu (Shinta, 2007). Program peregangan secara teratur membantu menjaga rentang gerak sendi dan dapat membantu meningkatkannya (Powers dan Howley, 2007).

5. Kehamilan

Selama kehamilan, sendi panggul dan ligamentumnya dalam keadaan relaksasi dan memiliki ruang gerak sendi yang lebih besar menurut Bird, Calguner, Wright (1981) dalam Kravitz dan Heyward (1995). Hormon yang bertanggung jawab dalam menyebabkan perubahan ini adalah hormon relaxin. Setelah melahirkan, produksi hormon ini menurun dan ligamentum kembali menjadi lebih tegang.

6. Jaringan lemak tubuh

(35)

2.1.3. Manfaat Fleksibilitas

Meningkatkan dan memelihara berbagai gerak yang baik pada sendi dapat meningkatkan kualitas hidup. Fleksibilitas yang baik membuat otot dan sendi menjadi lebih sehat. Meningkatkan elastisitas otot dan jaringan ikat di sekitar sendi memungkinkan kebebasan bergerak yang lebih besar dan kemampuan individu untuk berpartisipasi dalam berbagai jenis olahraga dan aktifitas rekreasional. Fleksibilitas yang memadai juga membuat aktifitas hidup sehari-hari seperti memutar, mengangkat, membungkuk lebih mudah untuk dilakukan (Powers dan Howley, 2007).

Program latihan peregangan secara teratur dapat meningkatkan peregangan sirkulasi bagi otot yang diregangkan, mencegah nyeri punggung bawah dan masalah tulang belakang lainnya, meningkatkan dan mempertahankan keselarasan posisi yang baik, meningkatkan gerakan tubuh yang tepat dan membantu untuk mengembangkan dan memelihara keterampilan motorik (Powers dan Howley, 2007).

Pelatihan fleksibilitas berupa peregangan yang teratur dapat meningkatkan suplai darah dan nutrisi ke struktur sendi. Peregangan meningkatkan suhu jaringan yang selanjutnya meningkatkan sirkulasi dan transportasi nutrisi. Hal ini memungkinkan elastisitas lebih besar dari pada jaringan sekitarnya dan dapat meningkatkan kinerjanya. Selain itu, peregangan dapat juga meningkatkan cairan sinovial sendi, yang merupakan cairan pelumas yang dapat meningkatkan perpindahan nutrisi yang lebih banyak ke sendi (CNY, 2000).

Selain itu, latihan fleksibilitas secara teratur membantu menurunkan rasa sakit dan nyeri dikarenakan stres psikologis dan berkontribusi untuk menurunkan kecemasan, menurunkan tekanan darah, dan tingkat pernapasan. Peregangan juga membantu meringankan kekakuan otot yang berulang yang dijumpai saat istirahat atau saat latihan (CNY, 2000).

2.3. Indeks Massa Tubuh

2.3.1. Definisi Indeks Massa Tubuh

(36)

kejadian obesitas. Secara fisiologis, obesitas diartikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat mengganggu kesehatan. pengukuran lemak tubuh secara langsung sangat sulit, sehingga pengukuran lemak tubuh menggunakan body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) untuk menentukan berat badan lebih dan obesitas pada orang dewasa (Sugondo, 2009).

Untuk mengetahui nilai IMT dapat dihitung dengan rumus berikut:

IMT = Berat badan (kg ) Tinggi badan (m2)

2.3.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

Hubungan antara lemak tubuh dan IMT ditentukan oleh bentuk tubuh dan proporsi tubuh, sehingga dengan demikian IMT belum tentu memberikan kegemukan yang sama bagi semua populasi. Secara meta-analisis beberapa kelompok etnik yang berbeda, dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, jenis kelamin yang sama, menunjukkan Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih tinggi 1,3 kg/m2 dan etnik Polinesia memiliki IMT lebih tinggi 4,5 kg/m2 dibandingkan etnik Kaukasia. Sebaliknya, nilai IMT pada bangsa Cina, Ethiopia, Indonesia dan Thailand adalah 1,9 kg/m2, 4,6 kg/m2, 3,2 kg/m2, dan 2,9 kg/m2 lebih rendah daripada etnik Kaukasia (Sugondo, 2009).

Wilayah Asia Pasifik pada saat ini telah mengusulkan kriteria indeks massa tubuh sebagai berikut :

Tabel .2.1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT.

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Berat Badan Kurang <18,5

Normal 18,5-22,9

(37)

Beresiko Menjadi Obes 23,0-24,9

Obes I 25,0-29,9

Obes II ≥30

Sumber 2.1. The Asia-Pacific Perspective: Redefining Obesity And Its Treatment (2000).

2.3.3. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Indeks Massa Tubuh. 1. Usia

Terdapat hubungan yang segnifikan antara usia yang lebih tua dengan IMT tergolong kategori obesitas. Responden yang berusia 50-59 tahun, memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan usia 40-49 tahun, hal ini dicurigai oleh karena lambatnya proses metabolisme, penurunan aktivitas fisik, dan frekuensi konsumsi pangan yang lebih sering. (Kantachuvessiri dkk, 2005).

2. Jenis kelamin

Nilai IMT yang tinggi banyak ditemukan pada laki-laki. Namun, angka kejadian obesitas lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan kejadian obesitas pada laki-laki. (Hill, 2006).

3. Genetik

Anak dari orang tua yang mempunyai berat badan normal ternyata memiliki angka kejadian 10% resiko terjadinya obesitas. bila salah satu orang tua yang mengalami obesitas, maka peluang anak menjadi obesitas sekitar 40%. Sedangkan anak yang memiliki kedua orang tua yang mengalami obesitas, keungkinan terjadinya peluang obesitas 70-80%. (Hill, 2006).

4. Asupan Makan

(38)

gula serta rendah serat seperti makanan cepat saji. Makanan cepat saji berkontribusi terhadap peningkatan indeks massa tubuh seseorang.

Orang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak lebih cepat mengalami peningkatan berat badan dibanding mereka yang mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dengan jumlah kalori yang sama. (AbramowItz, 2004).

5. Aktivitas Fisik

Obesitas tidak hanya dikarenakan makanan yang berlebihan, tetapi bisa juga dikarenakan aktivitas fisik yang berkurang sehingga terjadi kelebihan energi. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi berkurangnya aktivitas fisik antara lain adanya berbagai fasilitas yang memberikan berbagai kemudahan yang mengakibatkan aktivitas fisik menurun (Moehyi, 1997).

2.4. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas

Beberapa penelitian sebelumnya, meneliti hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas. Penelitian yang dilakukan Fernandes et al. (2007) yang meneliti hubungan antara status gizi, aktifvitas fisik, lingkar pinggang dan fleksibilitas pada 73 orang anak laki-laki berusia antara 9 sampai 14 tahun. Hasilnya didapatkan pada kelompok anak-anak yang obes menunjukkan tingkat fleksibilitas yang rendah dibandingkan dengan kelompok anak yang normoweight. Sedangkan pada kelompok anak yang overweight dengan normoweight tidak dijumpai perbedaan yang bermakna pada tingkat fleksibilitasnya.

(39)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang gerak sendi secara penuh. Latihan fleksibilitas membantu menyeimbangkan kelebihan aktivitas fisik, sehingga sangat penting untuk memahami dengan jelas manfaat yang dihasilkan dari program pelatihan fleksibilitas. Fleksibilitas sangat bermanfaat bagi setiap orang dalam melakukan kegiatan sehari-hari diantaranya, meningkatkan penampilan fisik, mengurangi kejadian dari cidera, mengurangi kesakitan otot, mengurangi resiko nyeri punggung belakang, meningkatkan aliran darah dan nutrisi di jaringan dan banyak lainnya (CNY, 2000)

Fleksibilitas penting sekali pada hampir semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi seperti senam, loncat indah, atletik, anggar, gulat dan banyak jenis olahraga lainnya. Selain itu, fleksibilitas penting juga bagi semua orang dan segala umur. Khususnya bagi orang tua, semakin tua seseorang maka sendi, ligamen, dan tendonnya menjadi semakin kaku sehingga mengurangi fleksibilitas (Kardjono, 2008).

Meningkatkan fleksibilitas bagi pemain pencak silat sangat penting. Dengan meningkatkan fleksibilitas akan mengalami peningkatan efisiensi gerak dan mengurangi kejadian cidera. Fleksibilitas yang baik membawa manfaat yang positif terhadap otot dan sendi, membantu mencegah terjadinya cidera, membantu meminimalisir pemendekan otot dan membantu mengefisienkan aktifitas fisik (Nelson & Kokkonen, 2007).

Faktor-faktor yang mempengaruhi fleksibilitas sangat banyak, diantaranya usia, jenis kelamin, jenis sendi dan komposisi tubuh atau indeks massa tubuh. (Kravitz dan Heyward, 1995). Indeks massa tubuh merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam menentukan kriteria proporsi tubuh seseorang (Sugondo, 2009).

(40)

Kedokteran Universitas Diponegoro yang meneliti hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas lumbal pada laki-laki dewasa didapatkan hasil terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas lumbal. Penelitian yang dilakukan oleh Boraczyński, dkk (2009) yang meneliti hubungan antara fleksibilitas dengan komposisi tubuh pada sekelompok mahasiswa yang mendapatkan hasil bahwa semakin rendah indeks massa tubuh seseorang, semangkin tinggi tingkat fleksibilitasnya. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Utari (2007), tidak didapatkan hubungan antara IMT dengan fleksibilitas yang dinilai menggunakan tes lentuk togok ke muka baik pada subyek laki-laki maupun subyek perempuan.

Berdasarkan hal di atas peneliti ingin melakukan penelitian untuk melihat bagaimana hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih USU.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih USU?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih USU

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui indeks massa tubuh pemain pencak silat Merpati Putih USU.

2. Untuk mengetahui fleksibilitas pemain pencak silat Merpati Putih USU.

3. Untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih USU. 1.4 Manfaat Penelitian

(41)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan fleksibilitas.

2. Bidang Pendidikan

Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis dan sistematis serta mampu menyelenggarakan suatu penelitian berdasarkan metode yang baik dan benar.

3. Bidang Pengabdian Masyarakat.

(42)

ABSTRAK

Latar Belakang: Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang gerak sendi secara penuh. Fleksibilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jaringan lemak tubuh. Pemain pencak silat membutuhkan fleksibilitas yang baik agar dapat bergerak melalui ruang gerak sendi secara penuh.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara.

Metode: Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan menggunakan metode pengambilan sampel consecutive sampling.

Hasil: Dari 56 pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara yang memenuhi kriteria inklusi, bahwa responden yang memiliki indeks massa tubuh normoweight yang memiliki fleksbilitas yang baik terdapat sebanyak 28 orang (71,7%), sedangkan responden yang memiliki indeks massa tubuh overweight memiliki fleksibilitas yang kurang baik sebanyak 10 orang (58,8%). Dari hasil uji hipotesis Chi-Square didapati hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas dimana p= 0,03 (p < 0,05). Sedangkan dari hasil uji hipotesis Sperman didapat nilai r= -0,291 dan p= 0,030 (p < 0,05), yang berarti terdapat korelasi negatif yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas dengan tingkat korelasi lemah.

Simpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas.

(43)

ABSTRACT

Introduction: Flexibility is a joint's ability to move through space in full motion. Flexibility is influence by some factors, including body’s fat tissue. Martial art’s player require good flexibility to move through space in full motion.

Objective: The purpose of this study was to find out the association between body mass index and martial art’s players flexibility at Merpati Putih in University of North Sumatra.

Method: This was a cross sectional study with the sampling method used was consecutive sampling.

Result: There are 56 people from martial art’s players at Merpati Putih in University of North Sumatra that met the inclusion criteria, found that respondents with normoweight had good flexibility were 28 people (71.7%), while respondents with overweight had good flexibility were 10 people (58.8 %). By using Chi-Square test, there was a significant association between body mass index with flexibility with p = 0.03 (p <0.05).Still, by spearman correlation test showed negative correlation between body mass index with the flexibility with r = -0.291 and p = 0.030 (p <0.05) so the level of correlation is weak.

Conclusion: However this study found that there was a significant association between body mass index with flexibility.

(44)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN

FLEKSIBILITAS PADA PEMAIN PENCAK SILAT MERPATI

PUTIH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

DANI IBRAHIM HARAHAP 120100006

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(45)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN

FLEKSIBILITAS PADA PEMAIN PENCAK SILAT MERPATI

PUTIH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh :

DANI IBRAHIM HARAHAP 120100006

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(46)
(47)

ABSTRAK

Latar Belakang: Fleksibilitas adalah kemampuan bersama untuk bergerak melalui ruang gerak sendi secara penuh. Fleksibilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jaringan lemak tubuh. Pemain pencak silat membutuhkan fleksibilitas yang baik agar dapat bergerak melalui ruang gerak sendi secara penuh.

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas pada pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara.

Metode: Penelitian ini menggunakan studi cross sectional dengan menggunakan metode pengambilan sampel consecutive sampling.

Hasil: Dari 56 pemain pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara yang memenuhi kriteria inklusi, bahwa responden yang memiliki indeks massa tubuh normoweight yang memiliki fleksbilitas yang baik terdapat sebanyak 28 orang (71,7%), sedangkan responden yang memiliki indeks massa tubuh overweight memiliki fleksibilitas yang kurang baik sebanyak 10 orang (58,8%). Dari hasil uji hipotesis Chi-Square didapati hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas dimana p= 0,03 (p < 0,05). Sedangkan dari hasil uji hipotesis Sperman didapat nilai r= -0,291 dan p= 0,030 (p < 0,05), yang berarti terdapat korelasi negatif yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas dengan tingkat korelasi lemah.

Simpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan fleksibilitas.

(48)

ABSTRACT

Introduction: Flexibility is a joint's ability to move through space in full motion. Flexibility is influence by some factors, including body’s fat tissue. Martial art’s player require good flexibility to move through space in full motion.

Objective: The purpose of this study was to find out the association between body mass index and martial art’s players flexibility at Merpati Putih in University of North Sumatra.

Method: This was a cross sectional study with the sampling method used was consecutive sampling.

Result: There are 56 people from martial art’s players at Merpati Putih in University of North Sumatra that met the inclusion criteria, found that respondents with normoweight had good flexibility were 28 people (71.7%), while respondents with overweight had good flexibility were 10 people (58.8 %). By using Chi-Square test, there was a significant association between body mass index with flexibility with p = 0.03 (p <0.05).Still, by spearman correlation test showed negative correlation between body mass index with the flexibility with r = -0.291 and p = 0.030 (p <0.05) so the level of correlation is weak.

Conclusion: However this study found that there was a significant association between body mass index with flexibility.

(49)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan laporan akhir hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Kepada Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan

5. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr.Milahayati Daulay, M.Biomed, yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di lapangan, sehingga selesainya laporan hasil penelitian ini. Juga kepada dr.Malayana Rahmita Nasution, Sp.PK dan dr. Dairion Gatot, Sp.PD. KHOM selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini.

(50)

7. Kepada orangtua penulis, Ayahanda Burhanuddin Harahap, S.Pd dan Ibunda Nyak Helwani, S.Pd, serta abang dan adik penulis, Andi Wansah Harahap, S.Kom dan Adelina Harahap yang senantiasa mendukung dan memotivasi penulis.

8. Ucapan terimakasi penulis sampaikan kepada teman-teman pencak silat Merpati Putih Universitas Sumatera Utara yang memberikan saya waktu dan tempat agar pelaksanaan penelitian ini dapat berlangsung.

9. Kepada sahabat-sahabt penulis Johanes, Jeslyn, Andika, Desy, Juni, Rini, Wulan, Ananda, Gilang, Jaka, Sudirman, Roby, Ridha, Rini, Haizil, Ayu, Maya, Okta, Riri, Ugo, Citra, Ipin, Anhar, Dini, Tasya dan seluruh sahabat-sahabat yang lainnya yang tidak dapat diucapkan satupersatu yang selama ini sangat membantu penulis selama masa perkuliahan dan mengumpulkan data selama waktu penelitian ini berlangsung.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.

Medan, 07 Desember 2015

(51)

DAFTAR ISI

2.1.1. Definisi Fleksibilitas ... 4

2.1.2. Fakto-Faktor yang Mempengaruhi ... 4

2.1.3. Manfaat Fleksibilitas ... 6

2.2. Indeks Massa Tubuh ... 7

2.2.1. Definisi Indeks Massa Tubuh... 7

2.2.2. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ... 7

2.2.3. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan IMT ... 8

2.3. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Fleksibilitas ... 9

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 11

3.1. Kerangka Konsep ... 11

3.2. Variabel dan Definisi Operasional ... 12

3.3. Hipotesis ... 14

BAB IV METODE PENELITIAN ... 14

4.1. Jenis Penelitian ... 15

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 15

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 15

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 17

(52)

4.6. Alur Penelitian ... 18

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 19

5.1. Hasil Penelitian ... 19

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 19

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel ... 19

5.1.3. Hasil Analisa Statistik ... 20

5.2. Pembahasan ... 21

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 23

6.1. Kesimpulan ... 23

6.2. Saran ... 23

(53)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman 2.1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan 8

IMT

5.1. Karakteristik Sampel Penelitian 19

(54)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1 Kerangka Konsep Penelitian 11

(55)

LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian Lampiran 3 Lembar Persetujuan

Lampiran 4 Lembar Identitas Subjek Penelitian Lampiran 5 Lembar Pencatatan Hasil Pengukuran Lampiran 6 Data Induk Penelitian

Gambar

Table Percentile Ranks for the Modified Sit and Reach Test
Table Percentile Ranks for the Modified Sit and Reach Test
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
Tabel 5.1. Karakteristik Sampel Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

Ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan volume oksigen maksimum pada pemain futsal MUFC karanganyar. Kata kunci: Futsal, Kelincahan, VO 2 Max, Indeks

Kesimpulan: Secara statistik menunjukkan bahwa indeks massa tubuh berhubungan dengan kelincahan pada pemain futsal pria usia 19-23 tahun UKM futsal Fakultas

Kesimpulan: Secara statistik menunjukkan bahwa indeks massa tubuh berhubungan dengan kelincahan pada pemain futsal pria usia 19-23 tahun UKM futsal Fakultas

Nilai sig = 0,000 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan ketahanan otot ( push-up ) pada pemain bola basket, walaupun

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan ketahanan otot pada pemain bola

Setelah mempelajari dan mendapatkan penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai penelitian yang berjudul Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Ketahanan Otot pada Pemain

Ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan volume oksigen maksimum pada pemain futsal MUFC karanganyar. Kata kunci: Futsal, Kelincahan, VO 2 Max, Indeks

upaya pembentukan karakter, dan karakter yang berhasil dibentuk oleh Silat Merapti Putih.Lebih lanjut terdapat tiga hambatan yang dialami Silat Merpati Putih dalam