• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. Model Pembelajaran Saintifik MP Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3. Model Pembelajaran Saintifik MP Kimia"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.

Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.

Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.

(2)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang B. Tujuan

C. Ruang Lingkup D. Landasan Hukum

1 2 2 3 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI

A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik B. Penilaian Autentik

5 8 BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis B. Hasil Analisis

10 16

BAB IV PENUTUP 35

DAFTAR PUSTAKA 36

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.

(4)

Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:

Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar

(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran

(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik (3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian

(4) Merancang penilaian otentik

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:

(1) Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik (2) Langkah-langkah analisis kompetensi;

(3) Penilaian otentik; dan

(4) Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

(5)

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum

(6)

BAB II

PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

(7)

menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

A. Pendekatan Pembelajaran saintifik

(8)

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).

Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

(9)

berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.

(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.

(3) Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.

(10)

(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.

Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut

1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut 2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,

hukum,dan teori

3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen

4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.

B. Penilaian Autentik

(11)

upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen assesmeni yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.

Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.

(12)

diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

1. Pengamatan Sikap

Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:

 Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.  Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

 Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.  Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara

kronologis.

 Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.

 Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik

 menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

(13)

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:

• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik • Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana • Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik

• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik

• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda

• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya

• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)

• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik

• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur

• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.

2. Tes tertulis.

Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

(14)

dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan.

Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:

 Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.

 Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

 Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.

 disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.

4. Penilaian Melalui Penugasan.

Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:

 Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.  Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

 Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.

 Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.

(15)

 Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.

 Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.  Tugasharus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial

ekonomi).

 Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.

 Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. 5. Tes Praktik.

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb:

 Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.

 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

 Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.  Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,  Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum

 Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)

Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb:

 Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).  Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).  Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.

 Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.

(16)

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

 Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

 Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

 Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

7. Penilaian Portofolio

(17)

perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

 Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

 Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.

 Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

 Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

 Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.

 Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.

 Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian

(18)

BAB III

ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

(19)

kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.

Kompetensi Deskripsi Kompetensi

Sikap Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

(20)

Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut

(1) Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) 3.1 Memahami hakikat

ilmu kimia, metode ilmiah dan

keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia

dalam kehidupan. Hakikat ilmu

kimia Metode

ilmiah dan keselamatan kerja

3.2 Menganalisis

perkembangan model atom

4.2 Mengolah dan menganalisis

perkembangan model atom.

Perkembangan model atom

(21)

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

(3) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 4 menjadi indikator keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.

(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan (6) Merancang penilaian sikap.

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

1. Pengembangkan Materi pembelajaran

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:

(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh fakta adalah peristiwa kebakaran, es mencair dan air menguap, besi berkarat, dan sebagainya.

Materi Pokok (Silabus) Materi Pokok

(Silabus)

Materi Pembelajaran

Fakta, Konsep, Prinsip, dan

Prosedur

Alternatif Kegiatan Pembelajaran:

Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi,

dan Mengomunikasik

an

Pembelajaran (Silabus) Pembelajaran

(Silabus)

Indikator Sikap, Pengethuan,

dan Keterampilan

untuk Penilaian Penillaian

(Silabus) Penillaian

(Silabus)

Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan

(22)

(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep adalah reaksi, larutan, endapan, dan sebagainya.

(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari berapa contoh. Contoh prinsip adalah hukum Dalton, persamaan reaksi dan sebagainya. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas.

(4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran kimia, langkah kerja ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok. Contoh: percobaan elektrolisis, percobaan menentukan kecepatan reaksi, dan lain-lain.

2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu

mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data,

mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. 3. Merumuskan indikator pencapaian

Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini

(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)

(2) Penyusunan indikator mengacu pada kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus

(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya

(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan

(23)

(6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan 4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya, dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui pengematan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran. c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.

Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

B. Hasil Analisis Kompetensi

(24)

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1. Memahami hakikat

ilmu kimia, metode ilmiah dan

keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan.

Hakikat dan Peran Kimia dalam kehidupan serta Metode Ilmiah Peran kimia

dalam kehidupan.  Hakikat ilmu

kimia

 Metode ilmiah dan

keselamatan kerja

3.2. Menganalisis perkembangan model atom

4.2.Mengolah dan menganalisis

perkembangan model atom.

Struktur Atom dan Tabel Periodik Partikel partikel penyusun atom Nomor atom dan

nomor massa Isotop, isobar,

isoton

Perkembangan model atom Konfigurasi

elektron dan diagram

orbital

Bilangan kuantum dan bentuk orbital.

Sistem periodik unsur (sifat keperiodikan unsur)

3.3. Menganalisis struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.

4.3.Mengolah dan

menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum. 3.4. Menganalisis

hubungan

konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

4.4.Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsure

3.5. Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya

dengan sifat fisik materi.

4.5 Mengolah dan menganalisis

perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen

koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.

 Senyawa kovalen polar dan non polar.  Ikatan logam  Gaya antar

3.6. Menganalisis kepolaran senyawa.

(25)
(26)

2.Hasil Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran KIMIA

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa

ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

3.1. Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan. ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamata

Mengamati

(Observing)

 Mengamati

produk-produk kimia dalam kehidupan (gambar atau videonya), misalnya sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka dan lain lain.

 Membaca artikel

tentang peran kimia dalam perkembangan dan sosial) 2. kimia dalam kehidupan 2.

menjelaskan peran kimia dalam kehidupan dan

perkembang an ilmu lain 3.

menjelaskan hakikat ilmu kimia, terkait kerja ilmiah 2.

menggunaka n pembakar spirtus variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air.

PresentasiKel ompok

aspek:

1. Penguasaan Isi

4.1 Menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan

(27)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

kimia dalam kehidupan. kesehatan) dan peran kimia dalam

menyelesaikan masalah global.

 Membaca artikel

tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan

keselamatan kerja di laboratorium.

Menanya (Questioning)

 Mengajukan

pertanyaan berkaitan dengan hasil pengamatan, misalnya: - Apa yang dipelajari

dalam kimia? - Apa manfaatnya

belajar kimia dan kaitannya dengan karir masa depan?

Mengumpulkan Data

(Experimenting)

Mengkaji literatur

tentang peran kimia dalam kehidupan, 5. mengenal

tata tertib laboratoriu m.

6.

(28)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

IPTEK, dan dalam menyelesaikan masalah global.

Mengunjungi

laboratorium untuk mengenal alat-alat dan bahan kimia serta tata tertib laboratorium.

Mendiskusikan

kerja seorang ilmuwan kimia dalam melakukan penelitian untuk memperoleh produk kimia menggunakan metode ilmiah meliputi: penemuan masalah, perumusan masalah, kajian pustka,

menentukan variabel, membuat hipotesis,

melakukan percobaan dan mengolah data serta membuat laporan.

Merancang dan

melakukan percobaan terkait kerja ilmiah, misalnya menentukan variabel yang mempengaruhi

(29)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

kelarutan gula dalam air.

Mengasosiasi

(Associating)

Menyimpulkan

hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan

keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan.

Mengkomunikasi kan

(Communicatin g)

Mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusi tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium serta peran kimia dalam kehidupan dengan tata bahasa yang benar.

3.2. Menganalisi

s perkembangan model atom

3.3. Menganalisi

s struktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika

Struktur

Mengamati partikel

partikel penyusun atom dan

menentukan nomor atom dan nomor massa suatu unsur

1.

Menunjuka n sikap positip (individu dan sosial) dalam teori atom Dalton hingga teori

Portofoli

asikan peta konsep

1. Penguasaan Isi

(30)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

kuantum.

3.4. Menganalisi

s hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk

menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. 4.2.Mengolah dan menganalisis perkembangan model atom. 4.3.Mengolah dan

menganalisis truktur atom berdasarkan teori atom Bohr dan teori mekanika kuantum.

4.4.Menyajikan hasil analisis

hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk

menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat

Konfigurasi

elektron dan diagram

orbital

Bilangan

kuantum dan bentuk orbital.

Sistem

periodik unsur (sifat keperiodika

serta Isotop, isobar, isoton

Mengamati

perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.

Mengamati

perkembangan tabel periodik unsur untuk menentukan golongan dan perioda

berdasarkan kulit dan subkulit atom serta sifat

keperiodikan unsur

Menanya (Questioning)

Mengajukan

pertanyaan berkaitan dengan partikel partikel penyusun atom, misalnya: adakah unsur yang sama mempunyai netron berbeda?

Mengajukan

pertanyaan yang berkaitan dengan

diskusi

atom Niels Bohr.

Menentukan

jumlah proton, elektron, dan netron suatu atom unsur berdasarkan nomor atom dan nomor massanya.

Menentukan

isotop, isobar, dan isoton beberapa unsur.

Menuliskan

konfigurasi

Menentukan

elektron valensi suatu atom. berdasarkan

Menuliskan

konfigurasi

kan bentuk-bentuk orbital.

Menentukan

kulit dan sub kulit serta hubunganny adengan bilangan kuantum.

Mempresent

asikan peta konsep mengenai perkembang an tabel periodik

Menentukan

periode dan

Menjawab 3 Metode Penyajian

Portofolio/Pro

duk (fokus

(31)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

struktur atom, misalnya:

bagaimana partikel dasar tersusun dalam atom (konfigurasi elektron)? dimana kemungkinan keberadaan elektron dalam orbital (bilangan kuantum)?

Mengajukan

pertanyaan berkaitan dengan tabel periodik, misalnya: apa dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik,

bagaimana hubungan

konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik, apa yang menyebabkan keteraturan sifat unsur dalam tabel periodik?

Mengumpulkan Data

(Experimenting)

Mengamati nomor

atom dan nomor massa beberapa unsur dalam tabel periodik untuk menentukan jumlah

Menjelaskan

kelemahan teori atom Bohr

Menjelaskan

gagasan utama teori atom mekanika kuantum

Menentukan

bilangan kuantum (kemungkin an elektron berada)

Menggambar

kan bentuk-bentuk Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital.

Menentukan

kulit dan sub

 Meng dalam tabel periodik.

Mengaitkan

konfigurasi elektron suatu unsur dengan atom relatif dari tabel periodik.

Menganalisis

(32)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

elektron, proton dan netron unsur tersebut.

Menganalisis

jumlah proton, elektron, dan netron suatu unsur untuk menentukan isotop, isobar dan isoton.

Menganalisis

perkembangan model atom untuk menentukan konfigurasi elektron, diagram orbital, bilangan kuantum dan bentuk orbital serta hubungannya dengan letak unsur dalam tabel periodik.

Menganalisis tabel

dan grafik hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan

keelektronegtifan)

Mengasosiasi

(Associating)

Menyimpulkan

bahwa golongan dan perioda unsur ditentukan oleh

kulit serta hubunganny a dengan bilangan kuantum.

Membanding

kan

perkembang an sistem periodik melelui studi kepustakaan .

Menentukan

periode dan golongan unsur-unsur dalam tabel periodik.

Mengaitkan

konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodic

Mengklasifik

(33)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

nomor atom dan konfigurasi elektron.

Menyimpulkan

adanya hubungan antara konfigurasi elektron suatu unsur dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan

keelektronegtifan)

Mengkomunikasi kan

(Communicatin g)

Mempresentasikan perkembangan teori atom dan

perkembangan tabel periodik unsur dengan

menggunakan tata bahasa yang benar.

Menunjukka

n massa atom relatif dari tabel periodik.

menentuka

n hubungan antara nomor atom dengan sifat keperiodika n unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektrone gtifan)

membandin

(34)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

atomnya atau letaknya dalam SPU

3.5. Membandin

gkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan

hubungannya dengan sifat fisik materi. sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul. 4.5 Mengolah dan

menganalisis perbandingan proses

pembentukan ikatan ion,

ikatan ion,

ikatan

interaksi

antar partikel

kepolaran

senyawa.

 Mengamati

struktur Lewis beberapa unsur.

 Membaca tabel

titik leleh beberapa senyawa ion dan senyawa kovalen

 Membaca titik

didih senyawa hidrogen halida.

Menanya (Questioning)

 Bagaimana

hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis?

 Dari tabel titik

leleh muncul pertanyaan, mengapa ada senyawa yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi?

 Mengapa atom

logam cenderung melepaskan elektron

sedangkan atom 1.

Menunjuka n sikap positip (individu dan sosial) dalam data hasil percobaan unsur untuk mencapai a ikatan ion.

Menjelaskan (duplet dan oktet).

Menggamba

rkan elektron valensi suatu unsur menggun kan proses terbentukny a ikatan ion Me

nggambar-kan proses terbentukny

1. Penguasaan Isi

(35)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan

hubungannya dengan sifat fisik materi.

4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa. 4.7 Meramalkan

bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron).

oksigen dapat mengikat dua atom hidrogen sedangkan atom nitrogen dapat mengikat tiga atom hidrogen?

 Apakah ada

hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa?

 Mengapa titik

didih air tinggi pada hal air mempunyai massa molekul relatif kecil?

Mengumpulkan Data

(Experimenting)

 Mengingatkan

susunan elektron valensi dalam orbital.

 Menggambarkan

awan elektron valensi berdasarkan susunan elektron dalam orbital.

 Menganalisis

pembentukan yang titik lelehnya rendah dan ada yang titik lelehnya tinggi?

Menganalisi

s penyebab perbedaan titik leleh antara

Menghitung

jumlah PEB dan PEI suatu molekul

Menggamba

rkan bentuk molekul

(36)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

berdasarkan atom untuk mencapai kestabilan).

 Membandingkan

proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan kovalen.

 Menganalisis

penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.

 Menganalisis

beberapa contoh pembentukan senyawa kovalen dan senyawa ion.

 Menganalisis

beberapa contoh senyawa kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, kovalen rangkap tiga dan kovalen koordinasi.

 Menganalisis sifat

logam dengan proses

pembentukan ikatan logam.

 Menganalisis

(37)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

hubungan antara keelektronegatifa n unsur dengan kecenderungan interaksi antar molekulnya

 Menganalisis

pengaruh interaksi antarmolekul terhadap sifat fisis materi.

 Merancang

percobaan kepolaran beberapa senyawa (mewakili

senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik) serta

mempresentasika n hasilnya untuk menyamakan persepsi.

 Melakukan

percobaan terkait kepolaran beberapa senyawa (mewakili

senyawa kovalen, kovalen polar dan senyawa ionik).

 Mengamati dan

mencatat hasil percobaan kepolaran senyawa.

Menjelaskan

hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis

senyawa?

Menjelaskan

perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen)

Menjelaskan

proses pembentuka n ikatan logam dan hubunganny a dengan sifat fisis logam.

Menghubun

gkan sifat fisik materi dengan jenis ikatannya.

(38)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

 Menganalisis dan

menyimpulkan hasil percobaan dikaitkan dengan data

keelektronegatifa n.

Mengasosiasi

(Associating)

 Menganalisis

konfigurasi elektron dan struktur Lewis dalam proses pembentukan ikatan kimia.

 Menyimpulkan

bahwa jenis ikatan kimia berpengaruh kepada sifat fisik materi.

Mengkomunikasi kan

(Communicatin g)

Menyajikan hasil

analisis perbandingan pembentukan ikatan.

 Menyimpulkan

hasil percobaan tentang

kepolaran senyawa dan mempresentasika n dengan

menggunakan bahasa yang

(39)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

benar.

Mengamati (Observing)

 Mengamati

bentuk molekul beberapa senyawa melalui gambar/

molymod/anima si.

Menanya (Questioning)

 Bagaimana

menentukan bentuk molekul suatu senyawa?

 Bagaimana

hubungan antara bentuk molekul dengan kepolaran senyawa?

Mengumpulkan Data

(Experimenting)

 Mengkaji

literatur untuk meramalkan bentuk molekul dan

mengkaitkan hubungan bentuk molekul dengan

kepolaran senyawa.

Mengasosiasi

(Associating)

(40)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom.

 Menyimpulkan

hubungan bentuk molekul dengan

 Menyajikan

gambar bentuk molekul

berdasarkan teori jumlah pasangan ektron di sekitar inti atom.

Menyajikan

hubungan

kepolaran senyawa dengan bentuk molekul. 3.8 Menganalisis

sifat larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan daya hantar listriknya. 4.8 Merancang, melakukan, dan

Larutan

Mengkaji literatur

tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Menanya (Questioning)

Mengajukan

pertanyaan apakah semua

1.Menunju kan sikap positip (individu dan sosial) dalam serta saat presentasi sifat larutan elektrolit dan

Merancang

percobaan

Melakukan

percobaan.

 Laporan

praktikum

kinerja:

(41)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit .

larutan dapat menghantarkan arus listrik? Mengapa ketika banjir orang bisa tersengat arus listrik? Apa manfaat larutan elektrolit dalam kehidupan?

Mengumpulkan Data

(Experimenting)

Merancang

percobaan untuk menyelidiki sifat larutan

berdasarkan daya hantar listrik dan mempresentasikan hasilnya untuk menyamakan persepsi.

Melakukan

percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.

Mengamati dan

mencatat data hasil

percobaan.daya hantar listrik pada beberapa larutan.

Mengasosiasi

(Associating)

Menganalisis data

hasil percobaan untuk larutan ke dalam n penyebab kemampuan sikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa olit serta larutan data hasil percobaan.

elektrolit kuat, larutan

elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.

PresentasiKel ompok

aspek:

(42)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya (larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit).

Mengelompokkan

larutan

berdasarkan jenis ikatan dan menjelaskannya.

Menyimpulkan

bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen polar

Mengkomunikasi kan

(Communicatin g)

Menyajikan laporan hasil percobaan tentang daya hantar listrik larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan nonelektrolit.

3.9 Menganalisis perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi serta menentukan bilangan oksidasi atom dalam molekul

Mengamati (Observing)

Mengamati ciri-ciri

perubahan kimia (reaksi kimia), misalnya buah (apel, kentang atau pisang) yang dibelah dan dibiarkan di udara

1.

Menunjuka n sikap positip (individu dan sosial) dalam data hasil percobaan

n bilangan oksidasi,

Merancang

(43)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

3.10 Menerapkan aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana. 4.9 Merancang,

melakukan, 4.10 Menalar

aturan IUPAC dalam

penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana.

unsur

terbuka serta mengamati karat besi untuk

menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi.

Menyimak

penjelasan tentang perkembangan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Menanya (Questioning)

Mengajukan

pertanyaan mengapa buah apel, kentang atau pisang yang tadinya berwarna putih setelah dibiarkan di udara menjadi berwarna coklat? Mengapa besi bisa berkarat?

Bagaimana

menentukan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion?

Mengumpulkan Data

(Experimenting)

Merancang

percobaan reaksi pembakaran dan serah terima

kelompok

redoks dlm kehidupan sehari-hari

Menentukan

bilangan oksidasi atom unsur dalam

Menuliskan

reaksi pembakara n hasil percobaan.

Menerapkan

aturan IUPAC untuk penamaan senyawa anorganik dan organik sederhana. dan organik sederhana.

reaksi

1. Penguasaan Isi

(44)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

elektron serta mempresentasikan hasilmya untuk menyamakan persepsi.

Melakukan

percobaanreaksi

pembakaran dan serah terima elektron.

Mengamati dan

mencatat hasil percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.

Mendiskusikan

hasil kajian literatur untuk menjawab pertanyaan tentang bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Mengasosiasi

(Associating)

Menganalisis data

untuk

menyimpulkan reaksi pembakaran dan serah terima elektron

Menuliskan reaksi

pembakaran hasil percobaan.

Menyamakan

jumlah unsur sebelum dan

nama senyawa

-senyawa kimia menurut aturan IUPAC

(45)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

sesudah reaksi.

Berlatih

menuliskan persamaan reaksi pembakaran.

Menuliskan reaksi

serah terima elektron hasil percobaan.

Berlatih

menuliskan persamaan reaksi serah terima elektron.

Menganalisis dan

menyimpulkan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Mengkomunikasi kan

(Communicating )

Menyajikan hasil

percobaan reaksi pembakaran dan serah terima elektron.

Menyajikan

penyelesaian penentuan bilangan oksidasi unsur dalam senyawa atau ion.

Mengamati (Observing)

Mengkaji literatur

(46)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.

Menanya (Questioning)

Bagaimana

menerapkan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.

Mengumpulkan Data

(Experimenting)

Mengkaji literatur

untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.

Mendiskusikan

aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa.

Mengasosiasi

(Associating)

Menyimpulkan

(47)

Kompetensi Dasar MateriPokok PembelajaMateri

ran

Alternatif Pembelajaran

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

Berlatih memberi

nama senyawa sesuai aturan IUPAC. penerapan aturan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana menurut aturan IUPAC.

3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar

Massa atom

relatif (Ar) dan Massa molekul relatif (Mr)

Persamaan

reaksi

Konsep Mol

Fakta relatif (Ar) dan Massa

Mengamati (Observing)

Membaca literatur

tentang massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum dasar kimia dan konsep mol.

Mengkaji literatur

tentang penerapan konsep mol dalam perhitungan kimia.

Menanya (Questioning)

Mengajukan

pertanyaan bagaimana cara menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif suatu senyawa? dan sosial) dalam relatif dan massa relatif dan massa relatif. Jika diketahui

Melakukan

percobaan data hasil

Tugas

Merancang

Gambar

tabel periodik dan
Tabel Periodikpartikel penyuspartikel penyusun
tabel periodik unsur
tabel konfigurasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam harus memasukkan aspek aksiologis (nilai, moral) agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diorientasikan kepada kesejahteraan

Pada grafik Gambar 12 dilihat bahwa setiap skenario memiliki nilai Precision, Reccal, Accuracy, dan Error-rate yang berbeda beda yang saling terhimpit dengan garis

Program PAMSIMAS Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Program Peningkatan Sarana, Prasarana. Perumahan

The chair conformation is so stable because it eliminates angle strain (all C — C — C angles are 109.5 0 ), and torsional strain (all hydrogens on adjacent C atoms are

[r]

Jepang memang tidak memiliki kepentingan langsung di Paracel atau Kepulauan Spratly, namun Jepang sebagai negara yang bertopang pada ekonominya yang kuat memiliki kepentingan untuk

Maka dari itu kepala sekolah menginginkan adanya aplikasi pencatatan aktivitas guru secara online dan hal yang mendasari kepala sekolah ingin dibuatkan aplikasi

Dengan melihat penjelasan di atas, rule yang dihasilkan dari proses asosiasi sangat membantu perusahaan untuk menentukan jenis barang apa yang harus