Kata Pengantar i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULIAN
A. Latar Belakang B. Tujuan
C. Ruang Lingkup D. Landasan Hukum
1 2 2 3 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI
A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik B. Penilaian Autentik
5 8 BAB III ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis B. Hasil Analisis
10 16
BAB IV PENUTUP 35
DAFTAR PUSTAKA 36
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus.
Sedangkan Strategi penilaian disiapkan untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.
Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar
1. Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian 4. Merancang penilaian otentik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi;
3. Penilaian otentik; dan
4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian otentikautentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengobservasimengamati,
bertanyamenanya, mencoba/mengumpulkan data,
mengasosiasi/bernalarmenalar, dan mengomunikasikanmengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses.
Untuk memperkuat Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Untuk mendorong kemampuan Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning). Prinsip pembelajaran yang digunakan pada kurikulum 2013 menekankan
didik mencari tahu; (2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar; (3) dari pendekatan tekstual menuju menjadi pendekatan proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah; (4) dari pembelajaran berbasis konten menuju menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) dari pembelajaran parsial menuju menjadi
pembelajaran terpadu; (6) daripembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) daripembelajaran verbalisme menuju menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Penilaian otentikautentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian otentikautentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input – proses – output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
A. Pendekatan Pembelajaran saintifik
kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni: , 2000; & Semiawan: , 1998).
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer: , 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam
Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).
Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa melalui pengembangan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).
Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikanmengomunikasikan. (1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan
konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.
(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prisnsip, prosedur, hukum dan terori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemapuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.
(3)Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan otomasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.
direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga siswa melakukan aktifitas antara lain menganalisis data, mengelompokan,
membuat kategori, menyimpulkan, dan
memprediksi/mengestimasi dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan mengasosiasi memungkinkan siswa berpikir kritis tingkat tinggi (higher order thinking skills) hingga berpikir metakognitif.
(5) Kegiatan mengomunikasikanmengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikanmengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.
Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.
Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut
1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/ atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut 2. Memfasilitasi diskusi dan Tanya tanya jawab dalam menemukan konsep,
prinsip, hukum,dan teori
3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan eksperimen
4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena
5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam
keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.
B. Penilaian Autentik
Penilaian autentik (authentic assessment) menurut beberapa sumber sebagaimana tertulis dalam Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut: (1) American Library Association mendefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran; (2) Newton Public School, mengartikan penilaian otentikautentik sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian
otentikautentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
Penilaian otentikautentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian otentikautentik
cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian
otentikautentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian
otentikautentik adakalanya disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian otentikautentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian otentikautentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentikautentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan.
Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting. Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan. Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara
kronologis.
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:
• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik • Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana • Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
penafsiran makna ganda/berbeda
• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya
• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik
• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan.
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
4. Penilaian Melalui Penugasan.
Instrumen penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang harus dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai dengan karakteristik tugas. Kriteria penugasan adalah sbb:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota. Tugasharus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial
ekonomi).
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
5. Tes Praktik.
adalah sbb:
Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.
Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik, Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid). Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi). Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik. 6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Sikap Spiritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah sebagai berikut.
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut
(1) Melakukan linierisasi linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1. Memahami bahan,
media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa
3.2. Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa
4.1. Membuat karya seni rupa dua dimensi berdasarkan melihat model
Bahan, media, jenis, simbol, nilai estetika dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
keterampilan yang terkait dengan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Tahapan penyusunan indikator dari tingkat yang terendah sampai tertinggi, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati,
menanya, mencoba, mengasosiasi, dan
mengomunikasikanmengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.
(5)Menyusun indikator Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan
(6) Merancang penilaian yang diperlukansikap.
Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.
1.Mengembangkan Pengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:
Materi Pokok (Silabus) Materi Pokok
(Silabus)
Materi Pembelajaran
Fakta, Konsep, Prinsip, dan
Prosedur
Alternatif Kegiatan Pembelajaran:
Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi,
dan Mengomunikasik
an
Pembelajaran (Silabus) Pembelajaran
(Silabus)
Indikator Sikap, Pengethuan,
dan Keterampilan
untuk Penilaian Penillaian
(Silabus) Penillaian
(Silabus)
Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan
(1)Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh karya lukisan, benda jatuhpertunjukan wayang, foto air mengalir, gedung menjulang tinggi, gunung meletus, dan sebagainya.
(2)Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, dan spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan.Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan adalah pementasan, pameran, dan batik kontemporer. (3)Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara
konsep-konsep yang berkaiatan. Contoh yang merupakan prinsip adalah keselarasan warna, keseimbangan gerak tari, estetika seni rupa dan sebagainya.
(4)Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Contoh prosedur adalah langkah gerak dasar tari tradisional, dan teknis dasar bermain gitar.
2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikanmengomunikasikan.
3. Merumuskan indikator pencapaian
Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini
(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten
dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran dan penilaian dalam silabus
(3) Tingkat kompetensi indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya
(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan
(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi (6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,
menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta
(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan 4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)
a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya,
dan/atau jurnal. Penilaian sikap dilakukan melalui pengematan menggunakan lembar pengamatan atau daftar ceklis cheklist pengematan pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
b. Aspek pengetahuan melalui tes dan non testes tertulis, tes lisan,
c. Aspek keterampilan melalui observasi tes praktik, proyek dan penilaian portofolio. Penilaian keterampilan mencakup dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan ranah konkrit. Jabaran penilaian keterampilan pada tabel analisis merinci aspek penilaian yang dilakukan dan direlasikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.
B. Hasil Analisis Kompetensi
1. Hasil Pemasangan Kompetensi Dasar a. Seni Rupa Kelas X
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1. Memahami bahan,
media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa 3.2. Menerapkan jenis,
simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa
4.1. Membuat karya seni rupa dua dimensi berdasarkan melihat model
Bahan, media, jenis, simbol, nilai estetika dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
3.1. Memahami bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa. 3.2. Menerapkan jenis,
simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa.
4.2. Membuat karya seni rupa tiga dimensi berdasarkan melihat model
Bahan, media, jenis, simbol, nilai estetika dan teknik dalam proses berkarya seni rupa tiga dimensi
3.3. Memahami pameran karya seni rupa
4.3. Memamerkan hasil karya seni rupa
Prosedur dan tata cara menyelenggara kan kegiatan pameran karya seni rupa
3.4. Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa.
4.4. Membuat tulisan kritik karya seni rupa
mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan hasil
(Dalam Silabus)
pengamatan rupa
b. Seni Musik Kelas X
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Memahami karya
musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya
4.1Menyanyikan lagu- lagu berdasarkan jenisnya
Penyajian karya musik
3.2 Menganalisis karya musik berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya
4.2 Menampilkan permainan musik berdasarkan jenisnya
Penampilan karya buatan sendiri
3.3 Memahami rancangan pergelaran musik
4.3 Mempergelarkan musik dengan
memperhatikan nilai-nilai estetis
Pergelaran musik karya sendiri
3.4 Menganalisis karya-karya musik dan kegiatan pergelaran musik
4.4Membuat tulisan
tentang beragam musik dan lagu-lagunya
Kritik Musik
c. Seni Tari Kelas X
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1Memahami konsep,
teknik dan prosedur dalam menirukan ragam gerak dasar tari
4.1 Menirukan ragam gerak dasar tari sesuai
dengan
hitungan/ketukan
Menirukan ragam gerak dasar tari berdasarkan konsep, teknik, dan prosedur
3.2 Menerapkan simbol, jenis, dan nilai estetis dalam konsep ragam gerak dasar tari
4.2 Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus) penerapan symbol, jenis,dan nilai estetika
3.3 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam pergelaran tari
4.3 Mempergelarkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan unsur
pendukung pertunjukan
Menirukan ragam gerak dasar tari
3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan fungsinya dalam kritik tari
4.4 Membuat tulisan kritik karya seni tari
mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarkan hasil pengamatan
Meragakan gerak dasar tari sesuai iringan
Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)
Materi Pokok (Dalam Silabus) 3.1 Memahami konsep,
teknik dan prosedur berkarya teater
4.1 Menerapkan watak tokoh sesuai dengan naskah yang dibaca
Penokohan
3.2Menerapkan simbol, jenis, dan nilai estetis dalam konsep teater
4.2Menampilkan teater berdasarkan naskah
Menampilkan teater
berdasarkan naskah 3.3Mengevaluasi hasil
pergelaran teater berdasarkan konsep, teknik dan prosedur.
4.3 Mempergelarkan teater hasil kreasi sesuai tata pentas
Menampilkan teater sesuai dengan tata pentas
3.4Mengevaluasi naskah drama dan pergelaran teater berdasarkan simbol, jenis, fungsi dan nilai estetis serta tokohnya dalam kritik teater.
4.4 Membuat tulisan kritik teater mengenai simbol, jenis, nilai estetis, fungsi dan tokohnya berdasarkan hasil evaluasi
2. Hasil Analisis Kompetensi Dasar a. Seni Rupa Kelas X
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompeten si Dasar Materi Pokok Materi Pembelajaran Alternatif Pembelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1. Memahami bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa 3.2. Menerapka n jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa Bahan, media, jenis, simbol, nilai estetika dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi Fakta
1. Karya lukisan 2. Karya
reklame 3. Karya Ilustrasi 4. Karya grafis 5. Karya batik 6. dll.
Konsep
Definisi karya seni rupa dua dimensi.
Prinsip
1. Jenis dan simbol karya seni rupa dua dimensi
Mengamati
1. Melihat karya seni rupa dua dimensi melalui media cetak (buku, majalah, brosur, dsb.), internet dan kegiatan pameran
2.Mengamati proses pembuatan karya seni rupa dua dimensi
Menanyakan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 4.1. Membuat karya seni rupa dua dimensi berdasarka n melihat model
2. Nilai estetika pada karya seni rupa dua dimensi 3. Media dan
teknik dalam berkarya seni rupa dua dimensi. Prosedur langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi 2. Menanyakan langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi
Mengeksplorasi
1. Mengumpulkan informasi tentang jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa. 2. Bereksperimen
dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya seni rupa dua dimensi
Mengasosiasi
1. Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain ,
Kompeten
si Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator SikapPenilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
1. membuat karya seni rupa dua dimensi 2. menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh 3. mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai karya seni rupa dua dimensi 7. Menyampa ikan hasil pengumpul an dan simpulan informasi yang diperoleh. 8. Mempertan ggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai karya seni rupa dua dimensi dua dimensi Projek Membuat karya tulis tentang jenis-jenis karya seni rupa dua dimensi. Laporan: Presentasi tentang karya seni rupa dua dimensi Tes
UH : uraian
3.1.
Memahami bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa. Bahan, media, jenis, simbol, nilai estetika dan teknik dalam proses berkarya Fakta
1. Karya patung 2. Karya monument 3. Karya Arsitektur 4. Karya furniture
5. Karya topeng 6. dll.
Mengamati
1. Melihat karya seni rupa tiga dimensi melalui media cetak (buku, majalah, brosur, dsb.), internet dan kegiatan pameran
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 3.2. Menerapka n jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa. 4.2. Membuat karya seni rupa tiga dimensi berdasarka n melihat model seni rupa tiga
dimensi KonsepDefinisi seni rupa tiga dimensi.
Prinsip
1. Jenis dan simbol karya seni rupa tiga dimensi 2. Nilai estetika
pada karya seni rupa tiga dimensi 3. Media dan
teknik berkarya seni rupa tiga dimensi. Prosedur langkah-langkah membuat karya seni rupa tiga dimensi
seni rupa tiga dimensi
Menanyakan
1. Menanyakan tentang konsep seni rupa tiga dimensi yang ada dan berkembang 2. Menanyakan
langkah-langkah membuat karya seni rupa tiga dimensi
Mengeksplorasi
1. Mengumpulkan informasi tentang unsur- unsur dan jenis-jenis karya seni rupa tiga dimensi
2. Bereksperimen dengan beragam teknik dan media dalam membuat karya seni rupa tiga dimensi
Mengasosiasi
1. Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain ,
mengenai: bahan, media, jenis, aktivitas berkesenia n 2. Menunjukk an sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapres iai seni dan pembuatny a 3. Menunjukk an sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,me nghargai karya seni dan pembuatny a 2. Mengama ti proses apresiasi dan pembuat an karya seni rupa tiga dimensi 3. Membuat karya seni rupa tiga dimensi dengan obyek-obyek yang berbeda nilai estetis dalam seni rupa tiga dimensi. Melaporkan secara lisan dan tulisan mengenai karya seni rupa tiga dimensi. simbol dan nilai estetis karya seni rupa tiga dimensi. Laporan: Presentasi tentang karya seni rupa tiga dimensi Tes
UH : uraian
Kompeten
si Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator SikapPenilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
simbol, teknik dan estetika yang terkandung di dalamnya 2. menghubungkan data-data yang diperoleh dengan kegiatan berkarya Mengkomunikasi
1. membuat karya seni rupa tiga dimensi 2. menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh 3. mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai karya seni rupa tiga dimensi 3.3. Memahami pameran karya seni rupa 4.3. Memamerk an hasil karya seni rupa Prosedur dan tata cara menyeleng garakan kegiatan pameran karya seni rupa Fakta
1. Karya seni rupa
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 7. dll. Konsep 1. Definisi pameran karya seni rupa 2. Konsep pameran yang akan diselenggarak an Prinsip 1. Unsur-unsur pameran karya seni rupa 2. Tata cara
penyelenggar aan pameran seni rupa Prosedur langkah-langkah persiapan dan penyelenggara an pameran seni rupa.
prosedur dan tata cara
menyelenggarakan kegiatan pameran karya seni rupa
Mengeksplorasi
1. mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur dan tata cara penyelenggaraan pameran 2. menentukan konsep pameran yang akan diselenggarakan Mengasosiasi 1. Membandingkan penyelenggaraan pameran di sekolah dan di tempat lain mengenai unsur-unsur, prosedur dan tata cara. 2. Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan persiapan penyelenggaraan pameran Mengkomunikasi 1. melaksanakan kegiatan pameran n 2. Menunjukk an sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapres iai seni dan pembuatny a 3. Menunjukk an sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,me nghargai karya seni dan pembuatny a 2. Mengama ti prosedur dan tata cara penyelen ggaraan kegiatan pameran seni rupa. 3. Pameran karya seni rupa hasil karya siswa. penyeleng garaan kegiatan pameran seni rupa. Menentukan konsep pameran yang akan diselenggara kan. karya, penataan karya dan penyelen ggaraan pameran. Laporan Presentasi tentang proposal penyelengg araan pameran seni rupa. Tes
UH : uraian
Kompeten
si Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator SikapPenilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
2. menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh 3. menyampaikan konsep penyelenggaraan pameran yang telah disusun 3.4. Memahami jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa.
4.4. Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol dan nilai estetis berdasarka n hasil pengamata n Jenis, simbol, fungsi dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa
Fakta
1. Karya seni rupa
dua dimensi 2. Karya seni rupa tiga dimensi 3. Simbul-simbul karya seni rupa Konsep Kritik karya seni rupa Prinsip
1. Fungsi karya seni rupa 2. Nilai estetis
karya seni rupa Prosedur Tata cara penulisan karya Mengamati membaca ulasan tentang karya seni rupa di media cetak Menanyakan 1. menanyakan istilah-istilah dalam penulisan karya seni rupa 2. menanyakan tentang penulisan karya
seni rupa di media cetak
Mengeksplorasi
mengumpulkan informasi tentang prosedur dan tata cara penulisan karya seni rupa
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
seni rupa. 1. Membandingkan
karya sendiri dan karya orang lain , mengenai
prosedur penulisan karya seni rupa 2. menghubungkan
data-data dalam proses
penulisan yang dilakukan
Mengkomunikasi
1. menulis ulasan tentang karya seni rupa yang dibuat teman sekelas 2. menyampaikan
hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh
Tes
UH : uraian
b. Seni Musik Kelas X
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Materi Pembelajara n Alternatif Pembelajara n
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.1 Memahami karya musik berdasarka n simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya 4.1 Menyanyika
n n menampilka
n karya musik 3.
Menerapkan teknik vokal dan
instrument dalam penyajian musik
Prosedur
1.
Mempelajari beberapa jenis lagu 2. Mencoba menyanyika n beberapa jenis lagu 3.
Menampilka n lagu yang dipelajari di depan kelas
ulkan informasi dari berbagai sumber belajar tentang tentang jenis, konsep, teknik penyajian karya musik 2. Mengidenti
fikasi perbedaan konsep, teknik, dan prosedur penampila n musik
Mengasosia si
1. Menunjukk an bahwa konsep, teknik, dan prosedur penampila n musik ada kemiripan
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaraMateri n
Alternatif Pembelajara
n
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dengan bidang seni pertunjuka n lainnya 2. Memband
ingkan konsep, teknik, dan prosedur dalam membuat karya musik
Mengomuni kasi
1. Menampil kan karya musik dengan bernyanyi dan bermain musik 2. Membuat
tulisan kritik musik topik penyajian musik
3.2 Menganalisi
s karya
Penampila n karya
Fakta
1. Sajian
Mengamati
1. Membaca 1. Menunju
Observasi:
1. Mengamati 1. Menjelaska 1. Ide dan 1. Bereksper
Unjuk Kerja
n n musik
berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya 4.2 Menampilka n permainan musik berdasarkan jenisnya buatan
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaraMateri n
Alternatif Pembelajara
n
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
dalam penyajian musik
Prosedur
1. Mencari ide
2. Membuat Lirik, melodi, akord dan notasi lagu 3.
Menampilka n lagu yang diciptakan di depan kelas
musik 2. Mengidenti
fikasi perbedaan konsep, teknik, dan prosedur penulisan karya musik
Mengasosia si
1.Membandi ngkan konsep, teknik, dan prosedur pada berkarya musik dengan produk seni lainnya
Mengkomu nikasi
1. Meny
anyikan lagu karya sendiri 2. Memaink
an alat musik dengan lagu ciptaan
n sendirin 3.3 Memahami
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaraMateri n
Alternatif Pembelajara
n
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
musik 3.
Menerapkan teknik vokal dan
instrument dalam penyajian musik
4. Mengatur pertunjukkan musik
Prosedur
1. Mencari ide
2. Membuat Lirik, melodi, akord dan notasi lagu 3. Membuat managemen pertunjukkan yang baik
4.Menampilk an lagu yang diciptakan di acara Pentas Seni Sekolah
teknik, dan prosedur dalam pergelarant karya musik 2. Mengidenti
fikasi perbedaan konsep, teknik, dan prosedur karya musik yang ada
3. Membandin gkan konsep, teknik, dan prosedur dalam pergelaran musik
Mengasosia si
1. Membandin gkan konsep, teknik, dan prosedur pada penyajian musik dengan seni
terhadap lingkung an dan sesama, menghar gai karya seni dan pembuat nya
5. Melakuka n sajian musik yang diciptaka n di acara pentas seni sekolah.
sekolah
Portofolio:
n pertunjukan n lainnya Mengkomu nikasi 1. Menyanyi kan lagu 2. Memperge larkan musik 3.4 Menganalisi s karya-karya musik dan kegiatan pergelaran musik 4.4 Membuat tulisan tentang beragam musik dan lagu-lagunya Kritik
Musik Fakta1. Sajian karya seni musik di pergelaran musik 2. Ulasan dan kritik Musik di Media Elektronik 3. Karya musik dan kritik terhadap musik di internet Konsep 1. Teori musik 2. Teknik penulisan Notasi Musik 3. Teori tangganada, Mengamati 1. Membaca dan mendenga rkan informasi tentang kepanitian , undangan, persiapan pergelaran musik Menanyaka n 1.Menanyak an konsep, teknik, dan prosedur dalam pergelaran musik Mengekspl orasi 1. Menunju kkan sikap kerjasam abertang gung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesen ian 2. Menunju kkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapr esiai seni dan Observasi: 1. Mengamati jenis-jenis karya musik melalui media cetak dan internet. 2. Mengamati proses apresiasi dan pembuatan karya musik 1. Menjelaska n konsep penyajian karya musik 2. Menjelaska n jenis, simbol dan nilai estetis dalam seni musik vocal dan instrumenta l. 3. Membedaka n beberapa hasil karya seni musik. Tes tertulis 1. konsep penyajian karya musik 2. Jenis, simbol dan nilai estetis dalam seni musik vocal dan instrument al
Kompetensi
Dasar MateriPokok PembelajaraMateri n
Alternatif Pembelajara
n
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
melodi, dan harmoni
Prinsip
1. Menyimak karya musik yang ada 2.
Menganalisa konsep musik pada sebuah karya musik 3.
Menyimpulka n hasil dari pengamatan
Prosedur
1. Mencari karya-karya musik dari beberapa jenis musik 2. Membuat analisa terhadap musik yang dibuat 3. Membuat tulisan berupa kritik terhadap karya seni musik
1. Mengump ulkan informasi dari berbagai sumber belajar tentang konsep, teknik, dan prosedur dalam pergelaran t karya musik 2. Mengiden
tifikasi perbedaa n konsep, teknik, dan prosedur karya musik yang ada 3. Membandi
ngkan konsep, teknik, dan prosedur dalam pergelara n musik
Mengasosia
pembuat nya 3. Menunju
n si n 1. Membandi
ngkan konsep, teknik, dan prosedur pada penyajian musik dengan seni pertunjuk an lainnya
Mengkomu nikasi
1. Membuat tulisan tentang kritik musik
c. Seni Tari Kelas X
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuannya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompeten
si Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator SikapPenilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
3.1 Memaha mi konsep, teknik dan prosedu r dalam meniruk an ragam gerak dasar tari 4.1 Meniruk an ragam gerak dasar tari sesuai dengan hitunga n/ketuka n Ragam gerak dasar tari berdasarka n konsep, teknik, dan prosedur Fakta
1. Karya tari tradisonal 2. Karya tari
tradisional klasik 3. Karya tari
tradisional kerakyatan 4. Karya tari
Nusantara 5. Karya tari
kreasi 6. Karya tari
kontemporer Konsep Definisi ragam gerak dasar tari Prinsip
1. Ragam gerak dasar tari
Mengamati
1. Membaca dari berbagai sumber belajar tentang ragam gerak dasar tari berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur
2. Mendengarkan berbagai musik iringan dasar gerak tari
3. Mengamati ragam gerak tari berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur sesuai iringan Menanya
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur 2. Musik iringan
ragam gerak dasar tari Prosedur Langkah-langkah menirukan ragam gerak dasar tari prosedur 2. Menanyakan berbagai macam musik iringan ragam gerak dasar tari
Mengeksplorasi
1. Mencari contoh gerak dasar tari berdasarkan teknik, konsep, dan
prosedur sesuai iringan
2. Merangkai berbagai gerak dasar tari sesuai dengan teknik, konsep, dan prosedur sesuai iringan
3. Mendiskusikan gerak dasar tari berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur sesuai iringan 4. Mendiskusikan berbagai macam musik iringan gerak dasar tari
Mengasosiasi
Kompeten
si Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator SikapPenilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
dengan daerah lain berdasarkan teknik, konsep, dan
prosedur
2. Membandingkan bentuk penyajian gerak dasar tari daerah tempat tinggal siswa dengan daerah lain 3. Membandingkan
musik iringan gerak dasar tari di
lingkungan tinggal siswa dengan daerah lain
Mengomunikasikan
1. Menampilkan rangkaian gerak dasar tari
berdasarkan teknik, konsep, dan
prosedur sesuai iringan
2. Membuat sinopsis gerak dasar tari sesuai dengan tari yang diperagakan secara sederhana
dengan daerah lain
Melaporkan secara tertulis mengenai sinopsis gerak dasar tari
dengan tari yang diperagaka n secara sederhana
Tes
UH : uraian
3.3 Menerap kan simbol, jenis, dan nilai
Ragam gerak tari dasar berdasarka n
Fakta
1. Gerak leher/ kepala
2. Gerak lengan/ tangan
Mengamati
1. Membaca dari berbagai sumber belajar tentang ragam gerak dasar
1. Menunjukk an sikap santun, jujur, cinta
Observasi
1. Membaca dan mendeng arkan
1. Menjelaska n konsep ragam gerak
Tes Uraian
1. Definisi ragam gerak dasar tari
1. Menyamp aikan hasil pengump
Projek
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian estetis dalam konsep ragam gerak dasar tari 4.2 Menamp ilkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan penerapan simbol, jenis,dan nilai estetika
3. Gerak tubuh 4. Gerak kaki 5. dll. Konsep Definisi simbol, jenis,dan nilai estetika ragam gerak dasar tari Prinsip
1. Simbul dan jenis ragam gerak dasar tari
2. Nilai estetis ragam gerak dasar tari Prosedur Langkah-langkah menampilkan rangkaian gerak dasar tari berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis sesuai iringan
tari berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis 2. Mendengarkan
berbagai musik iringan dasar gerak tari
3. Mengamati ragam gerak tari
berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis sesuai iringan
Menanya
1. Menanyakan ragam gerak dasar tari berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis 2. menanyakan
berbagai macam musik iringan ragam gerak dasar tari
Mengeksplorasi
1. Mencari contoh gerak dasar tari berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis sesuai iringan
2. Merangkai berbagai gerak dasar tari sesuai dengan
damai dalam mengapres iai seni dan pembuatny a 2. Menunjukk an sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,me nghargai karya seni dan pembuatny a 3. Menunjukk melalui media audio visual tentang ragam gerak dasar tari berdasark an symbol, jenis, dan nilai estetis serta musik iringan 2. Mendisku sikan ragam gerak dasar tari dan musik iringan dasar tari berdasark an simbol, jenis, dan nilai estetis 3. Meragaka dasar tari berdasarka n penerapan simbol, jenis,dan nilai estetika 2. Menjelaska n simbol, jenis,dan nilai estetika ragam gerak dasar tari Melaporkan secara lisan dan tulisan mengenai kritik tari berdasark an penerapa n simbol, jenis,dan nilai estetika 2. Simbol, jenis,dan nilai estetika ragam gerak dasar tari Laporan: Presentasi tentang kritik tari berdasarka n simbol, jenis, dan nilai estetis Tes
UH : uraian
Kompeten
si Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator SikapPenilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
simbol, jenis, dan nilai estetis sesuai iringan
3. Mendiskusikan gerak dasar tari berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis sesuai iringan
4. Mendiskusikan berbagai macam musik iringan gerak dasar tari
Mengasosiasi
1. Membandingkan gerak dasar tari di lingkungan tempat tinggal siswa dengan daerah lain berdasarkan
simbol, jenis, dan nilai estetis 2. Membandingkan
bentuk penyajian gerak dasar tari daerah tempat tinggal siswa dengan daerah lain 3. Membandingkan
musik iringan gerak dasar tari di
lingkungan tinggal siswa dengan daerah lain
an sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan
sesama,me nghargai karya seni dan
pembuatny a
n gerak tari bentuk sesuai dengan hitungan
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
Mengomunikasikan
1. Menampilkan rangkaian gerak dasar tari berdasarkan simbol, jenis, dan nilai estetis sesuai iringan
2. Membuat kritik tari
3.3 Memaha mi konsep, teknik dan prosedu r dalam pergelar an tari 4.3 Memper gelarkan ragam gerak dasar tari sesuai dengan unsur penduku ng pertunju kan Ragam gerak dasar tari berdasarka n teknik, konsep, dan prosedur sesuai iringan Fakta
1. Wiraga (dasar keterampilan gerak tubuh/ fisik penari) 2. Wirama (pola
untuk mencapai gerakan yang harmonis) 3. Wirasa (penghayatan dan penjiwaan dalam tarian) Konsep Definisi teknik, konsep, dan prosedur ragam gerak Mengamati
1. Membaca dari berbagai sumber belajar tentang ragam gerak dasar tari berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur
2. Mendengarkan berbagai musik iringan dasar gerak tari
3. Mengamati ragam gerak tari berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur sesuai iringan Menanya
1. Menanyakan ragam gerak dasar tari
Kompeten
si Dasar MateriPokok PembelajaranMateri PembelajaranAlternatif Indikator SikapPenilaian IndikatorPengetahuanPenilaian IndikatorKeterampilanPenilaian
dasar tari
Prinsip
1. Konsep ragam gerak dasar tari
2. Teknik ragam gerak dasar tari Prosedur Langkah-langkah mempergelarka n ragam gerak dasar tari
berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur 2. menanyakan berbagai macam musik iringan ragam gerak dasar tari
Mengeksplorasi
1. Mencari contoh gerak dasar tari berdasarkan teknik, konsep, dan
prosedur sesuai iringan
2. Merangkai berbagai gerak dasar tari sesuai dengan teknik, konsep, dan prosedur sesuai iringan
3. Mendiskusikan gerak dasar tari berdasarkan teknik, konsep, dan prosedur sesuai iringan 4. Mendiskusikan berbagai macam musik iringan gerak dasar tari
Mengasosiasi
1. Membandingkan gerak dasar tari di
2. Menunjukk an sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,me nghargai karya seni dan pembuatny a 3. Menunjukk an sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama,me nghargai karya seni dan pembuatny a sikan ragam gerak dasar tari dan berbagai macam musik iring