• Tidak ada hasil yang ditemukan

11. Model Pembelajaran Saintifik MP Penjasorkes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "11. Model Pembelajaran Saintifik MP Penjasorkes"

Copied!
258
0
0

Teks penuh

(1)

Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan. Naskah ini kami beri judul “Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan Pendekatan Saintifik”. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian autentik.

pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan persiapan pembelajaran.

Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah saudara-saudara sekalian.

Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.

(2)

Kata Pengantar i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULIAN A. Latar Belakang B. Tujuan

C. Ruang Lingkup D. Landasan Hukum

1 2 2 3 BAB II PEMBELAJARAN KOMPETENSI

A. Pembelajaran Pendekatan Saintifik B. Penilaian Autentik

5 8 BAB III ANALISIS KOMPETENSI

A. Prosedur Analisis B. Hasil Analisis

10 16

BAB IV PENUTUP 35

DAFTAR PUSTAKA 36

(3)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut disusun standar pendidikan nasional, terdiri atas: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

(4)

mengembangkan pendekatan, teknik dan instrumen penilaian hasil belajar dengan pendekatan autentik. Penilaian memungkinkan para pendidik mampu menerapkan program remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar lambat dan program pengayaan bagi peserta didik yang termasuk kategori pebelajar cepat.

Pemerintah telah menetapkan pelaksanaan kurikulum 2013 secara terbatas pada 1.270 SMA di 33 provinsi pada 295 kabupaten/kota mulai tahun pelajaran 2013/2014 untuk kelas X. Untuk mendukung implementasi pelaksanaan kurikulum tersebut pemerintah telah melatih guru inti dan guru sasaran serta menyediakan silabus, buku guru, dan buku siswa untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya diharapkan dapat memanfaatkan buku-buku yang ada (dari kurikulum 2006 dan buku sebelumnya) mulai menerapkan kurikulum 2013 mengacu pada silabus yang telah disediakan.

Untuk menyiapkan kemampuan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran saintifik serta melakukan penilaiain autentik menggunakan silabus sebagai acuan, perlu penjabaran operasional antara lain dalam mengembangkan materi pembelajaran, mengembangkan langkah pembelajaran serta merancang dan melaksanakan penilaian autentik. Oleh karena itu diperlukan rambu-rambu yang bisa memfasilitasi guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi, dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.

B. Tujuan

Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan: Memberikan rambu-rambu bagi guru dalam menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar

(1) Mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan materi pokok dari silabus mata pelajaran

(2) Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik (3) Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian

(5)
(6)

Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:

1. Penjelasan dan langkah-langkah pembelajaran saintifik 2. Langkah-langkah analisis kompetensi;

3. Penilaian otentik; dan

4. Hasil analisis kompetensi untuk membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

D. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum

(7)

PEMBELAJARAN KOMPETENSI

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Penguatan pendekatan saintifik perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

(8)

menjadi pembelajaran berbasis kompetensi; (5) pembelajaran parsial menjadi pembelajaran terpadu; (6) pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menjadi pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; (7) pembelajaran verbalisme menjadi keterampilan aplikatif; (8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); (9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat; (10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); (11) pembelajaranyang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; (12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; (13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan (14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input –proses–output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

A. Pembelajaran Pendekatan saintifik

(9)

peserta didik (Zamroni, 2000; & Semiawan, 1998).

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir, namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan: 1992).

Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.

(10)

berfungsi untuk membentuk landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans: 1990).

Sesuai dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari natural science, pembelajaran fisika harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomuni-kasikan.

(1) Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati fakta atau fenomena mencakup mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.

(2) Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun pengetahuan siswa dalam bentuk konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Tujuannnya agar siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi (critical thingking skill) secara kritis, logis, dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diksusi dan kerja kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk dengan menggunakan bahasa daerah.

(3) Kegiatan mencoba/mengumpulkan data/informasi bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan siswa untuk memperkuat pemahaman konsep dan prinsip/prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan prosedural. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melaksanakan kegiatan, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data/informasi. Pemanfaatan sumber belajar termasuk teknologi informasi dan komunikasi sangat disarankan dalam kegiatan ini.

(11)

berpikir metakognitif.

(5) Kegiatan mengomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini dilakukan agar siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/ atau unjuk karya.

Tantangan baru dinamika kehidupan yang makin kompleks menuntut aktivitas pembelajaran bukan sekedar mengulang fakta dan fenomena keseharian yang dapat diduga melainkan mampu menjangkau pada situasi baru yang tak terduga. Dengan dukungan kemajuan teknologi dan seni, pembelajaran diharapkan mendorong kemampuan berpikir siswa hingga situasi baru yang tak terduga.

Agar pembelajaran terus menerus membangkitkan kreativitas dan keingintahuan siswa, kegiatan pembelajaran kompetensi dilakukan dengan langkah sebagai berikut

1. Menyajikan atau mengajak siswa mengamati fakta atau fenomena baik secara langsung dan/atau rekonstruksi sehingga siswa mencari informasi, membaca, melihat, mendengar, atau menyimak fakta/fenomena tersebut 2. Memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dalam menemukan konsep, prinsip,

hukum, dan teori serta langkah prosedural

3. Mendorong siswa aktif mencoba melaui kegiatan langsung praktik di lapangan

4. Memaksimalkan pemanfaatan tekonologi dalam mengolah data, mengembangkan penalaran dan memprediksi fenomena

5. Memberi kebebasan dan tantangan kreativitas dalam mengomunikasikan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki melalui presentasi dan/atau unjuk karya dengan aplikasi pada situasi baru yang terduga sampai tak terduga.

B. Penilaian Autentik

(12)

produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik; dan (3) Wiggins mendefinisikan penilaian autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.

Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.

Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen asesmen yang memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik disebut juga penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian autentik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran.

(13)

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan menggunakan jurnal, penilaian diri, dan/atau penilaian antar teman. Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Penilaian keterampilan melalui tes praktik, penilaian proyek, dan penilaian portofolio.

Jenis-jenis penilaian autentik dalam mata pelajaran pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terdiri atas: (1) penilaian kinerja; (2) evaluasi diri; (3) esai; (4) proyek; dan (5) portofolio.

1. Pengamatan Sikap

Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria penilaian jurnal adalah sbb:

 Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.  Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.

 Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.  Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara

kronologis.

 Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan komunikatif.

 Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap peserta didik

 menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta didik.

(14)

acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama, menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman adalah sbb:

• Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik • Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana • Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik

• Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta didik

• Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda

• Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau sebenarnya

• Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)

• memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu kompetensi peserta didik

• Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur

• Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah sampai kemampuan tertinggi.

(15)

terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks. 3. Tes Lisan.

Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan. Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:

 Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf pengetahuan yang hendak dinilai.

 Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.

 Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi jawabannya sendiri.

 disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.

4. Penilaian Melalui Penugasan.

(16)

 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

 Tugas dapat dikerjakan selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.

 Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan peserta didik.

 Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.

 Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.

 Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota.  Tugasharus bersifat adil (tidak bias gender atau latar belakang sosial

ekonomi).

 Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.

 Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. 5. Tes Praktik.

Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya. (Juknis PHB PPMP Kemdikbud, 2013). Kriteria Tes Praktik adalah sbb:

 Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar.

 Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik.

 Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas.  Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,  Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum

 Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)

(17)

 Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.

 Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).  Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.

 Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.

 Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik. 6. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.

 Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.

 Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.

 Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek. Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

(18)

kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

7. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

 Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.

 Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.

 Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.

 Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.

(19)

dokumen portofolio yang dihasilkan.

(20)

A. Prosedur Analisis

Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.

Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut.

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

(21)

Sikap Spiritual

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan

(22)

berikut

(1)Melakukan linearisasi kompetensi dasar dari KI 3 dan KI 4 sesuai materi pokok seperti tabel berikut ini.

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4)

Materi Pokok (Dalam

Silabus) 3.1 Menganalisis variasi

dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan

koordinasi gerak yang baik.

4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.

 Permainan bola besar menggunak an sepak bola

 Permainan bola besar menggunak an bola voli

 Permainan bola besar menggunak an bola basket

3.2 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan

permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi gerak yang baik.

 Permainan bola kecil menggunak an

(23)

Silabus)  Permainan

bola kecil

 Permainan bola kecil menggunak an

permainan Tenis Meja *)

Dan seterusnya

(2) Mengembangkan kompetensi dasar dari KI 3 dan materi pokok (silabus) menjadi materi pembelajaarn yang terdiri atas: fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

(4) Mengembangkan alternatif pembelajaran mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan yang diperlukan untuk mengembangkan sikap sosial dan sikap religius.

(5) Mengidentifikasi nilai-nilai sikap dari KI 2 dan KI 1 yang relevan (6) Merancang penilaian sikap.

Prosedur analisis dapat diilustrasikan dengan diagram berikut ini.

22 Materi Pokok

(Silabus) Materi Pokok

(Silabus)

Materi Pembelajaran

Fakta, Konsep, Prinsip, dan

Prosedur

Alternatif Kegiatan Pembelajaran:

Mengamati, Menanya, Mencoba, Mengasosiasi,

dan Mengomunikasik

an

Pembelajaran Pembelajaran

(Silabus)

Indikator Sikap, Pengethuan,

dan Keterampilan

untuk Penilaian Penillaian

(Silabus) Penillaian

(Silabus)

Lulusan yang : Cerdas, Kreatif, Produktif, dan

(24)

Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan). Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori, yaitu:

(1) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau diamati. Contoh fakta adalah pertandingan sepak bola, grafik perkembangan penderita HIV?AIDS dan sebagainya.

(2) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling berhubungan. Contoh konsep adalah tendangan sudut, kesehatan reproduksi, dan sebagainya.

(3) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang berkaiatan. Contoh yang merupakan prinsip adalah pemainan fairplay, empat sehat lima sempurna, dan sebagainya. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah hukum, teori, dan azas. (4) Prosedur, merupakan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis

dalam menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi pada aspek keterampilan. Contoh prosedur antara lain: tata cara start jongkok, prosedur perlombaan lari estafet, dan sebagainya 2. Mengembangkan Alternatif Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan.

3. Merumuskan indikator pencapaian

Dalam penyusunan indikator pencapaian perlu diperhatikan hal-hal berikut ini

(1) Indikator dirumuskan dengan kata kerja operasional yang terukur, didalamnya terdapat dua unsur, yiatu tingkat kompetensi dan konten (pengetahuandan keterampilan)

(25)

minimal yang tercantum pada kompetensi dasar maupun kompetensi inti dan dapat dikembangkan hingga ke tingkat yang paling tinggi untuk mencapai target pencapaian kompetensi sesuai dengan karakteristik dan daya dukung sekolah dan lingkungannya

(4) Tingkat kompetensi pada aspek sikap adalah menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan

(5) Tingkat kompetensi pada aspek pengetahuan adalah mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevalasi, dan mengkreasi (6) Tingkat kompetensi pada aspek keterampilan adalah mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta

(7) Keseluruhan indikator yang disusun memadai untuk mencapai kompetensi dasar, kompetensi inti, dan standar kompetensi lulusan 4. Mengembangkan alternatif penilaian (Penilaian Autentik)

a. Aspek sikap melalui pengamatan, yaltu penilaian diri, penilaian sebaya, dan/atau jurnal. Penilaian sikap melalui pengematan menggunakan lembar pengamatan atau daftar cheklist pengamatan yang memuat aspek sikap yang daiamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada indikator sikap yang dijabarkan dari KI-1 dan KI-2 pada saat dilakukan analisis kompetensi. Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan sikap religius dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa. Penjabaran penilaian sikap dalam tabel analisis perlu direlasikan/dihubungkan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan peserta didik.

b. Aspek pengetahuan melalui tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan. Pemilihan bentuk penugasan dijabarkan dalam tabel analaisis menjadi aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian. Aspek penilaian tugas ini bermanfaat dalam mengembangkan rubrik dan pedoman penskoran. c. Aspek keterampilan melalui tes praktik, proyek dan penilaian portofolio.

(26)

Kompetensi Dasar (KI 3) Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok(Dalam Silabus) 3.1 Menganalisis variasi

dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan

koordinasi gerak yang baik.

4.1Mempraktikkan variasi dan kombinasi

keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.

 Permainan bola besar menggunak an sepak bola

 Permainan bola besar menggunak an bola voli  Permainan bola besar menggunak an bola basket

3.2Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan

permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.

4.2Mempraktikkan variasi dan kombinasi

keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi gerak yang baik.

 Permainan bola kecil menggunak an

permainan Softball *)  Permainan

bola kecil menggunak an

permainan Bulutangkis *)

 Permainan bola kecil menggunak an

permainan Tenis Meja *)

3.3 Menganalisis variasi dan kombinasi

keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) untuk menghasilkan koordinasi gerak yang

4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi

keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) dengan

koordinasi gerak yang baik.

 Atletik (Lompat jauh) *)

(27)

Silabus) baik.

3.4 Menganalisis variasi dan kombinasi

keterampilan olahraga beladiri untuk

menghasilkan

koordinasi gerak yang baik.

4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi

keterampilan olahraga beladiri dengan

koordinasi gerak yang baik.

Beladiri (pencak silat)

3.5 Menganalisis konsep latihan,pengukuran, dan hasil

pengembangan komponen kebugaran jasmani.

4.5 Mempraktikkan latihan, pengukuran, dan analisis hasil latihan

pengembangan komponen kebugaran jasmani.

Kebugaran jasmani

3.6 Menganalisis dua jenis rangkaian keterampilan senam. lantai untuk menghasilkan

koordinasi gerak yang baik.

4.6 Mempraktikan dua jenis rangkaian keterampilan senam. lantai dengan koordinasi gerak yang baik.

Senam lantai

3.7 Menganalisis variasi dan kombinasi

keterampilan rangkaian aktivitas gerak ritmik untuk menghasilkan

koordinasi gerak yang baik.

4.7 Mempraktikkan variasi dan kombinasi rangkaian aktivitas gerak ritmik dengan koordinasi gerak yang baik.

Aktivitas gerak ritmik

3.8Menganalisis

keterampilan tiga gaya renang yang berbeda, dan mengidentifikasi teknik dan peralatan yang digunakan untuk tindakan

penyelamatan di air. *

4.8 Mempraktikkan

keterampilan tiga gaya renang yang berbeda dengan koordinasi yang baik, dan teknik

penyelamatan

kecelakaan di air dengan menggunakan peralatan yang ada (tali,

pelampung, galah, skoci dan lain sebagainya).*

Renang

3.9 Menganalis berbagai jenis makanan dan minuman yang

bermanfaat terhadap kesehatan,

pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

4.9 Menyajikan hasil analisis berbagai jenis makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.

(28)

Silabus)

3.10Menganalisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan.

4.10 Menyajikan hasil analisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan

pengurangan biaya perawatan kesehatan.

Pencegahan penyakit melalui aktivitas fisik

3.11 Mengidentifikasi jenis-jenis dan

menganalisis bahaya penggunaan

NARKOBA dan

psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas

4.11 Menyajikan hasil identifikasi dan analisis bahaya penggunaan NARKOBA dan

psikotropika terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat luas

(29)

Kompetens

i Dasar Materi Poko

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian

3.1Menganal isis variasi dan

kombinasi keterampil an gerak salah satu permaina yang baik.

4.1Memprak 1. Teknik

mengoper 2. Teknik

mengontrol

Mengamati  Mencari

dan ( mengoper , n individu

Observasi 1.Sportif 2.Fairplay akan kaki bagian cetak atau media an kaki bagian posisi tubuh saat

melakukan teknik tersebut 2. Melakukan

(30)

Poko an n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 5. Posisi

badan ol bola dengan

 Mengamati pertanding an sepak bola secara langsung dan atau di TV/Video  Bermain

1.Menemu akan kaki bagian an kaki bagian

tubauh saat melakukan teknik tersebut 3. Melakukan

(31)

Poko kaki, kakian n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian bagian luar

dan dan benar. 5.

Prosedur : 1. Sikap awal 2. Perkenaan bermain.

(32)

Poko kakian n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian dengan

bola

3. Sikap akhir atau gerakan lanjutan 4. Sikap

tubuh 5. Bermain

sepak bola dengan peraturan yang

sederhana/ dimodfifika si.

Menanya  Secara

bergantian saling bertanya tentang keterampil an teknik dasar

sepak bola, misalnya : bagaimana jalannya bola jika ( mengoper ,

mengontrol ,

menggiring

, dan

menembak bola ke gawang) dengan menendan g pada bagian bawah/das ar bola “bagaiman a

(33)

Poko an pergerakann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian bola?”, apa

yang akan terjadi bila menendan g pada titik tengah bola, berapakah kekuatan yang diberikan kepada bola untuk sampai pada titik sasaran yang akan di tuju.  Secara

(34)

Poko an yangn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian dipergunak

an dalam permainan sepak bola. Eksplorasi  Mengoper

(35)

Poko an perbedaan,n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian disiplin,

dan toleransi selama bermain  Mengontrol

bola dengan berbagai variasi menggunak an kaki kanan dan kiri secara individual, berpasanga n, atau berkelompo k dengan menunjukk an

bertanggun g jawab dan disiplin  Mengontrol

(36)

Poko an bolan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian dengan

berbagai variasi menggunak an satu kaki secara individual dengan menunjukk an

bertanggun g jawab dan disiplin  Menggiring

bola dengan berbagai variasi menggunak an kaki kanan dan kiri secara individual dengan menunjukk an

bertanggun g jawab dan disiplin  Menembak

(37)

Poko an dengann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian berbagai

variasi dari berbagai sudut gawang  Mengkombi

nasikan gerakan mengontrol dengan gerakan menendan g

menggunak an kaki kanan dan kiri

 Mendiskusi kan setiap keterampil an teknik dasar

keterampil an gerak sepakbola ( mengoper, mengontrol ,

(38)

Poko an menembakn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian bola ke

gawang) dengan benar dan membuat kesimpulan nya.

 Mendiskusi kan

kekuatan dan

kelemahan yang sering dilakukan saat

melakukan variasi keterampil an teknik dasar

permainan sepakbola ( Mengoper, mengontrol ,

menggiring , posisi, dan

(39)

Poko an dengann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian benar dan

membuat kesimpulan nya.

 Mendiskusi kan

bagaimana cara

memperbai ki

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat

melakukan keterampil an teknik dasar

permainan sepakbola (mengump an,

mengontrol ,

menggiring , posisi, dan

(40)

Poko an dengann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian benar dan

membuat kesimpulan nya.

Mengasosias i

 Membandin gkan hasil pengamata n

pertanding an sepak bola

(langsung atau TV) dengan penampilan gerak di kelas

dalam ( Mengoope r,

mengontrol ,

menggiring , posisi, dan

(41)

Poko an hinggan Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian menemuka

n pola yang paling sesuai untuk diterapkan di dalam permainan.  Menemuka

n variasi pola

(mengump an,

mengontrol ,

menggiring , posisi, dan

menembak bola ke gawang) yang paling sesuai untuk kebutuhan sendiri  Menemuka

n dan

(42)

Poko an untukn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian kebutuhan

individual peserta didik dengan menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain., merubah posisi/bagi an kaki yang

berkenaan dengan bola.

Mengkomuni kasikan  Melakukan

(43)

Poko an dengann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian menggunak

an

peraturan yang

dimodifikas i dengan menerapka n variasi dan

kombinasi teknik menendan g,

menahan, menggiring

, dan

menembak bola ke gawang serta menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

(44)

Poko an selaman Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian bermain.

 Menunjukk an perilaku menerima  Memberika

n saran  Mencari

dan dan smash

(45)

Poko an bola volian n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 1. Teknik

passing bawah 2. Teknik

passing atas 3. Teknik

servis 4. Teknik

smash elektronik  Peserta

didik

mengamati pertanding an bola voli secara langsung dan atau di TV dan servis dan smash 2.Bertandin

g bola voli dengan 1.Sportif 2.Fairplay an variasi dan

cetak atau media

(46)

Poko passingan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian atas, servis

dan smash 2. Variasi atas, servis dan smash 3.

Prosedur : 1. Passing lengan dan perkenaan  Peserta

(47)

Poko gerakanan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian lanjutan

2. Passing atas : sikap kaki dan lengan, ayunan lengan dan perkenaan bola, gerakan lanjutan 3. servis :

bawah, mengapun g,

overhand round-house servis, jumping servis 4. Smash :

langkah awal, tolakan untuk meloncat, memukul bola saat di langkah awal,

bermain.

Menanya  Peserta

didik secara bergantian saling bertanya tentang teknik variasi dan kombinasi teknik dasar bola voli,

misalnya : bagaimana jalannya bola jika (passing bawah, passing atas,

servis, dan smash) dengan cara 1, apa yang akan terjadi bila menggunak an cara 2

(48)

Poko tolakanan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian untuk

meloncat, memukul bola saat di udara, dan

menudara, dan

mendarat

untuk (passing bawah, passing atas,

servis, dan smash), manakah yang hasilnya lebih baik, bagaimana pergerakan bola bila merubah titik

perkenaan bola

(49)

Poko an atas,n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian servis, dan

smash)?  Peserta

didik saling bertanya tentang manfaat permainan bola voli terhadap kesehatan  Peserta

didik saling bertanya tentang otot-otot yang dominan yang

dipergunak an dalam permainan bola voli  Peserta

(50)

Poko an meningkatkn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian an

keterampil an variasi dan

kombinasi permainan bola voli

Eksplorasi  Melakukan

passing bawah dengan berbagai variasi secara individual, berpasanga n, dan berkelompo k dengan menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

(51)

Poko an dann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian toleransi

selama bermain.  Melakukan

passing atas dengan berbagai variasi secara individual, berpasanga n, dan berkelompo k dengan menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.  Melakukan

(52)

Poko an berbagain Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian variasi

secara individual dan

berpasanga n dengan menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.  Melakukan

(53)

Poko an an perilakun Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian kerjasama,

bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.  Mengkombi

nasikan gerak melompat dan

memukul bola

 Mendiskusi kan setiap keterampil an teknik dasar

(54)

Poko an servis, dann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian smash)

dengan benar dan membuat kesimpulan nya.

 Mendiskusi kan

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat

melakukan teknik variasi permaian bola voli permainan bola voli (passing bawah, passing atas,

(55)

Poko an Mendiskusin Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian kan

bagaimana cara

memperbai ki

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat

melakukan variasi keterampil an teknik dasar

permaian bola voli (passing bawah, passing atas,

servis, dan smash) dengan benar dan membuat kesimpulan nya.

(56)

Poko an i n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  Menemuka

n

hubungan perkenaan bola

dengan tangan dengan jalannya/pe rgerakan bola saat melakukan passing  Menemuka

n

hubungan posisi togok dengan jalannya/pe rgerakan bola

 Menemuka

n dan

(57)

Poko an didik dalamn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian variasi dan

kombinasi teknik permaian bola voli (passing bawah, passing atas,

servis, dan smash) dengan menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.

Mengkomuni kasikan

(58)

Poko an dengann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian menggunak

an

peraturan yang

dimodifikas i dengan menerapka n variasi dan

kombinasi teknik permainan bola voli (passing bawah, passing atas,

servis, dan smash) serta menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

(59)

Poko an selaman Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian bermain.

 Menunjukk an perilaku menerima  Memberika

n saran  Mencari

(60)

Poko Indonesia.an n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 1. Teknik

melempar ring basket

Prinsip bola basket (melempar, bola ke ring basket)

 Peserta didik n individu

2.Bermain 1.Sportif 2.Fairplay 3. Mengan

alisis cetak atau media bola ke ring basket 2. Melakukan

(61)

Poko 1.Keterampilan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian ring basket secara ring basket baik

individu maupun kelompok 3.

Bertanding basket

dan atau di TV dan membuat catatan tentang variasi teknik dan kombinasi teknik permainan bola basket (melempar, bola ke ring basket).  Peserta

(62)

Poko denganan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian peraturan

yang

dimodifikas i

Prosedur : 1.

Melempar : lurus, dipantulka n, dari atas kepala, dan dari samping 2.

Menangka p

tergantung pada

situasi teman, timing dan taktik 3.

Menggiring bola : tinggi, rendah, dan

campuran menurut

tentang variasi teknik dan kombinasi teknik permainan bola basket (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket) yang dilakukan oleh temannya selama bermain.

Menanya  Peserta

(63)

Poko kebutuhanan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 4.

menembak bola ke ring basket : satu tangan di atas

kepala, melangkah tembakan lay-up, sambil meloncat, kaitan, dan menangka p bola dilanjutkan dengan lay-up

praktik tentang keterampil an teknik dasar bola basket, misalnya : bagaimana jalannya bola jika (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket) dengan cara 1, apa yang akan terjadi bila menggunak an cara 2 untuk

(menggirin

g ,

melempar, menangkap dan

(64)

Poko an basket)n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian manakah

yang hasilnya lebih baik?  Peserta

didik saling bertanya tentang manfaat permainan bola basket terhadap kesehatan  Peserta

didik saling bertanya tentang otot-otot yang dominan yang

dipergunak an dalam permainan bola basket  Peserta

(65)

Poko an s latihann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian untuk

meningkatk an

keterampil an variasi dan

kombinasi permainan bola basket Eksplorasi

 Variasi dan kombinasi keterampil an teknik bola basket (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket)  Memantulk

(66)

Poko an kanan dann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian tangan kiri

dalam posisi di tempat dan bergerak secara individu dengan menunjukk an nilai percaya diri dan

disiplin.  Melempark

an bola dengan berbagai varisi

(67)

Poko an menunjukkn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian an nilai

percaya diri dan

disiplin.  Menembak

an bola ke jaring

dengan berbagai variasi menggunak an satu atau dua tangan dalam posisi diam dan

bergerak secara individu dengan menunjukk an nilai percaya diri dan

disiplin.  Melakukan

(68)

Poko an menggunakn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian an tangan

kanan dan tangan kiri secara individu dengan menunjukk an nilai percaya diri dan

disiplin.  Melempark

an dan menangkap bola

menggunak an satu atau dua tangan dengan berbagai variasi dalam posisi diam dan

(69)

Poko an menunjukkn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian an nilai

kerjasama, percaya diri, disiplin dan

toleransi.  Mendiskusi

kan setiap keterampil an teknik dasar bola basket (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket) dengan benar dan membuat kesimpulan nya.

 Mendiskusi kan

(70)

Poko an saatn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian melakukan

teknik dasar permainan bola

basket (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket) dengan benar dan membuat kesimpulan nya.

 Mendiskusi kan

bagaimana cara

memperbai ki

kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat

(71)

Poko an keterampiln Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian an teknik

dasar permainan bola basket (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket) dengan benar dan membuat kesimpulan nya.

Mengasosias i

 Membandin gkan hasil pengamata n

(72)

Poko an penampilann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian gerak di

kelas dalam (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket).  Menemuka

n dan

menetapka n pola yang sesuai untuk kebutuhan individual peserta didik dalam (melempar, menangkap ,

menggiring

, dan

(73)

Poko an an perilakun Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian kerjasama,

bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.

Mengkomuni kasikan  Melakukan

permainan bola basket dengan menggunak an

peraturan yang

dimodifikas i dengan menerapka n variasi dan

(74)

Poko an ( melemparn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian ,

menangkap ,

menggiring

, dan

menembak bola ke ring basket) yang telah dipelajari serta menunjukk an perilaku kerjasama, bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.  Menunjukk

an perilaku menerima kekalahan dan

(75)

Poko an kemenangn Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian an tidak

berlebihan  Memberika

n saran

all Fakta1.Sejarah perkemban gan Softball Dunia dan club softball atau

Mengamati  Mencari

dan n individu

Observasi Kegiatan 1.Latihan

lempar tangkap bola dengan berbagai formasi tahapan teknik melempa r,

menangk ap, berlari ke base, tongkat pemukul 4. Menem

Tugas : cetak atau media 2. Melakukan

(76)

Poko an n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian 1. Teknik

melempar

 Peserta didik

mengamati pertanding an Softball secara langsung dan atau di TV dan 1.Sportif 2.Fairplay

berlari ke base dan

2.Mengana lisis kelebihan dan kekurang an variasi dan kelompok 3. Melakukan

(77)

Poko menggunaan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  Peserta

didik bermain softball dan yang

lainnya mengamati pertanding an tersebut atau

(78)

Poko baseftballan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian dengan

peraturan yang

dimodifikas i

Prosedur : 1. Melempar

bola : dengan ayunan atas, ayunan samping, bawah, lecutan tangan 2.

Menangka p bola : yang

bergulir ke tanah, melambun g, lurus 3. Berlari ke

base : lurus, mengait, dan dengan

Menanya  Peserta

didik secara bergantian saling mempertan yakan tentang variasi keterampil an teknik dasar

permainan softball, misalnya : bagaimana jalannya bola jika cara

memegang bola di ubah,

apakah ketepatan lemparan dipengaruh i oleh perubahan cara

(79)

Poko kepalaan n Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian lebih dulu

4. Memukul bola

mengguna kan

tongkat pemukul : dengan ayunan penuh, tanpa ayunan

bola, apakah jenis lemparan mempenga ruhi

ketepatan lemparan, apakah terdapat perbedaan dalam (melempar, menangkap , berlari ke base,

memukul bola

menggunak an tongkat pemukul) apabila menggunak an

pendekatan yang

berbeda.  Peserta

(80)

Poko an permainann Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian softball

terhadap kesehatan  Peserta

didik saling bertanya tentang otot-otot dominan yang

dipergunak an dalam permainan softball  Peserta

didik saling bertanya tentang bagaimana bentuk/jeni s latihan untuk

meningkatk an

keterampil an variasi dan

(81)

Poko an Eksplorasin Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian  Berdasarka

n data hasil pengamata n media TV/video atau

permainan teman, peserta didik memprakti kan

berbagai variasi dan kombinasi keterampil an teknik dasar

permainan sofball (melempar, menangkap , berlari ke base,

memukul bola

(82)

Poko an an perilakun Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian kerjasama,

bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain  Memperag

akan

variasi dan kombinasi teknik melempar dan

menangkap bola

(83)

Poko an an perilakun Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian kerjasama,

bertanggun g jawab, mengharga i

perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.  Memperag

akan

Referensi

Dokumen terkait

Peratu ran Pemerintah Nomor 58 Ta h im 2005 tentang Pengelolaan Keu angan D

Pertumbuhan ekonomi dalam perspektif Islam harus memasukkan aspek aksiologis (nilai, moral) agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya diorientasikan kepada kesejahteraan

Pada grafik Gambar 12 dilihat bahwa setiap skenario memiliki nilai Precision, Reccal, Accuracy, dan Error-rate yang berbeda beda yang saling terhimpit dengan garis

[r]

The chair conformation is so stable because it eliminates angle strain (all C — C — C angles are 109.5 0 ), and torsional strain (all hydrogens on adjacent C atoms are

Jepang memang tidak memiliki kepentingan langsung di Paracel atau Kepulauan Spratly, namun Jepang sebagai negara yang bertopang pada ekonominya yang kuat memiliki kepentingan untuk

Maka dari itu kepala sekolah menginginkan adanya aplikasi pencatatan aktivitas guru secara online dan hal yang mendasari kepala sekolah ingin dibuatkan aplikasi

Dengan melihat penjelasan di atas, rule yang dihasilkan dari proses asosiasi sangat membantu perusahaan untuk menentukan jenis barang apa yang harus