• Tidak ada hasil yang ditemukan

Standar Penomoran Perkara hasil Rapat Pokja 111213

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Standar Penomoran Perkara hasil Rapat Pokja 111213"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR PENOMORAN PERKARA

MAHKAMAH AGUNG RI

JAKARTA

(2)

A. Kaidah Umum

Penomoran perkara di pengadilan negeri dilakukan sesuai dengan ketentuan Buku II Mahkamah Agung RI (Pola Bindalmin). Nomor perkara pada perkara perdata dibuat oleh Kasir berdasarkan nomor urut dalam buku jurnal keuangan. Nomor perkara pada perkara pidana dibuat oleh petugas Meja 1 berdasarkan tata urutan penerimaan perkara.

Penulisan nomor perkara tidak dimulai dengan angka 0. Penulisan angka menggunakan numeral (arab) dimulai dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Penulisan nomor perkara pada putusan harus ditulis cetak tebal (bold), di bawah judul dengan awalan huruf kapital dan diikuti huruf kecil dengan berjarak satu spasi garis antara judul dengan penomoran. Kata nomor tidak disingkat menjadi No.

B. Rangkaian

Rangkaian nomor perkara adalah sebagai berikut: angka, garis miring, jenis perkara (berupa singkatan huruf pertama menggunakan huruf kapital diakhiri dengan titik, diikuti dengan singkatan jenis perkara), garis miring, tahun, garis miring, PN (huruf kapital), spasi, kode pengadilan yang menyidangkan (Lihat bagian F. Singkatan PN).

Seperti contoh sebagai berikut:

Nomor 123/Pdt.G/2010/PN Jkp

Nomor 231/Pid.B/2010/PN Kpg

C. Huruf dan jarak antar huruf

(3)

D. Kaidah Khusus

I. Perdata

Klasifikasi perdata umum dan perdata khusus memperhatikan ketentuan Buku II Mahkamah Agung (Pola Bindalmin). Perkara perdata umum terbagi atas perkara gugatan yang menggunakan kode Pdt.G (contoh: Nomor 123/Pdt.G/2010/PN Wat) dan perkara permohonan yang menggunakan kode Pdt.P (contoh: Nomor 123/Pdt.P/2010/PN Wat).

Perkara perdata khusus yaitu perkara perdata yang diatur melalui peraturan perundang-undangan khusus (sesuai tabel).

Penomoran perkara perdata, baik dalam berita acara maupun dalam putusan, dibuat secara berurut berdasarkan nomor unit pada buku jurnal.

Beberapa catatan khusus dalam pemberian nomor:

- perkara verzet terhadap putusan verstek (contoh: Nomor 123/Pdt.G/2010/PN Wat) tidak didaftar sebagai perkara baru, dengan tata urut penomoran sebagai berikut:

Nomor 123/Pdt.Plw/2010/PN Wat.

- perkara perlawanan pihak ketiga (derden verzet) didaftarkan sebagai perkara baru, dengan tata urut penomoran sebagai berikut:

(4)

- Gugatan intervensi mengikuti perkara pokok (tidak di daftar dan tidak diberi nomor perkara baru).

Perkara perdata khusus meliputi:

1. Permohonan Pernyataan Pailit dan Permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (Pailit-PKPU)

2. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 3. Arbitrase (Arbt)

4. Perkara-perkara pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 5. Perkara-perkara pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) 6. Penyelesaian Hubungan Industrial (PHI)

7. Perkara Partai Politik (Parpol)

8. Perkara Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

Penomoran perkara perdata khusus adalah sebagai berikut, nomor (tidak disingkat menjadi No.), spasi, angka, garis miring, jenis perkara (berupa singkatan huruf pertama menggunakan huruf kapital diakhiri dengan titik, diikuti dengan kata “Sus”, tanda hubung, singkatan perkara khusus), garis miring, tahun, garis miring, kode pengadilan yang menyidangkan (PN spasi Singkatan PN).

Khusus pengadilan niaga, kode pengadilannya adalah PN spasi Niaga spasi Singkatan PN.

1. Nomor 123/Pdt.Sus-Pailit/2010/PN Niaga Smg. Nomor 123/Pdt.Sus-PKPU/2010/PN Niaga Smg.

Nomor 123/Pdt.Sus-Actio Pauliana/2010/PN Niaga Smg. Nomor 123/Pdt.Sus-Renvoi/2010/PN Niaga Smg.

Nomor 123/Pdt.Sus-Homologasi/2010/PN Niaga Smg. Nomor 123/Pdt.Sus-Gugatan Lain-lain/2010/PN Niaga Smg. 2. Nomor 24/Pdt.Sus-HKI/2010/PN Niaga Sby.

3. Nomor 15/Pdt.Sus-Arbt/2010/PN Niaga Smg. 4. Nomor 28/Pdt.Sus-KPPU/2010/PN Btm. 5. Nomor 12/Pdt.Sus-BPSK/2010/PN Plg. 6. Nomor 1/Pdt.Sus-PHI/2010/PN Bdg. 7. Nomor 123/Pdt.Sus-Parpol/2010/PN Cbn. 8. Nomor 12/Pdt.Sus-KIP/2010/PN Yyk.

II. Pidana

Penomoran tindak pidana umum (berasal dari KUHP) menggunakan kode Pid.B untuk perkara dengan acara biasa, Pid.S untuk perkara dengan acara singkat, Pid.C untuk perkara dengan acara cepat (tindak pidana ringan) dan Pid.LL untuk pelanggaran lalu-lintas.

(5)

pidana ringan, pelanggaran lalu lintas dan penghinaan ringan. Seperti contoh berikut:

Nomor 123/Pid.B/2010/PN Jkb Nomor 1/Pid.S/2011/PN Jks Nomor 4/Pid.C/2011/PN Jku

Penomoran tindak pidana khusus (yang diatur diluar KUHP) menggunakan kode Pid.Sus, seperti misalnya:

Nomor 200/Pid.Sus/2011/PN Sby (Narkotika) Nomor 201/Pid.Sus/2011/PN Sby (Terorisme) Nomor 202/Pid.Sus/2011/PN Sby (Pencucian Uang) Nomor 204/Pid.Sus/2011/PN Sby (Perdagangan Orang)

Untuk pengadilan khusus seperti Pengadilan Tipikor, Pengadilan HAM, Pengadilan Perikanan dan Pengadilan Anak, penulisan nomor adalah sebagai berikut, nomor (tidak disingkat menjadi No.), spasi, angka, garis miring, jenis perkara (berupa singkatan huruf pertama menggunakan huruf kapital diakhiri dengan titik, diikuti dengan kata “Sus”, tanda hubung, singkatan pengadilan khusus), garis miring, tahun, garis miring, kode pengadilan yang menyidangkan (PN spasi Singkatan PN). Seperti contoh sebagai berikut:

Nomor 200/Pid.Sus-TPK/2010/PN Smg Nomor 200/Pid.Sus-HAM/2011/PN Mdn Nomor 200/Pid.Sus-Prk/2011/PN Jku Nomor 200/Pid.Sus-Anak/2010/PN Bdg

E. Ringkasan Kode Perkara Berdasarkan Klasifikasi Perkara

Klasifikasi

Pdt.Plw (untuk perkara verzet atas putusan verstek) Pdt.Bth (untuk perkara derden verzet)

Perdata Khusus

3

Permohonan Penyataan Pailit dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)

Pdt.Sus-Pailit Pdt.Sus-PKPU

Pdt. Sus-Gugatan Lain-lain Pdt.Sus-Actio Pauliana Pdt.Sus-Renvoi

Pdt.Sus-Homologasi 4 Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Pdt.Sus-HKI

5 Arbitrase Pdt.Sus-Arbt

(6)

Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)

7

Perkara-perkara pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)

Pdt.Sus-BPSK

8 Perkara Penyelesaian Hubungan Industrial (PHI)

Pdt.Sus-PHI

9 Perkara Partai Politik (Parpol) Pdt.Sus-Parpol

10 Perkara Keterbukaan Informasi Publik

Pdt.Sus-KIP

Pidana

Umum 11

Pidana Biasa Pid.B

Pidana Singkat Pid.S

Pidana Cepat Pid.C (Tindak Pidana Ringan)

Pid.LL

Pengadilan Khusus

12 Pengadilan HAM Pid.Sus-HAM

13 Pengadilan Tipikor Pid.Sus-TPK 14 Pengadilan Perikanan Pid.Sus-PRK 15 Pengadilan Anak Pid.Sus-Anak

Pidana

Khusus 16

Tindak Pidana Khusus Lain-lain:

KDRT

Tindak Pidana Lingkungan Hidup

Tindak Pidana Kehutanan Tindak Pidana Pemberitaan Tindak Pidana Pencucian Uang Tindak Pidana Narkotika dan Obat Terlarang

Terorisme

Perdagangan Manusia Hak Kekayaan Intelektual

Pid.Sus

F. Kode Singkatan Kota

(7)
(8)

No. PT / PN Kode

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

No. PT / PN Kode

1 PN Tangerang Tng

2 PN Serang Srg

3 PN Pandeglang Pdl

4 PN Rangkasbitung Rkb

XXIX PT BANGKA BELITUNG BBL

1 PN Pangkalpinang Pgp

2 PN Sungai Liat Sgl

3 PN Tanjung Pandan Tdn

XXX PT GORONTALO GTO

1 PN Gorontalo Gto

2 PN Limboto Lbo

3 PN Tilamuta Tmt

Referensi

Dokumen terkait

Untuk jasa Konsultansi Pekerjaan seperti tersebut diatas atas dasar Penetapan Kualifikasi dengan Nomor : 03/PAN-PU/BA-SS.1/PSW/2013, Tanggal 14 Februari 2013 dengan uraian

Maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Metode Flipped Classroom mencoba mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan media pembelajaran digital, yaitu video pembelajaran.. Media video mempunyai merupakan

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Unit Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kabupaten Tulang Bawang akan melaksanakan pelelangan seleksi sederhana Prakualifikasi pengadaan

 Setiap Orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. 

Pada awal disini input yang di pergunakan adalah gambar dari hasil kamera, dari input tersebut di kelola untuk di jadikan gambar grayscale, dimana konversi gambar grayscale

Surat ฀eputusan Dir Polair Polda Lampung Nomor : Skep / 04 / XII / 2013 tanggal 23 Desember 2013 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Panitia Pengadaan Jasa

Maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut