• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pascasarjana Magister manajemen, STIE Nobel Indonesia Makassar 2. Program Pascasarjana Magister manajemen, STIE Nobel Indonesia Makassar 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Program Pascasarjana Magister manajemen, STIE Nobel Indonesia Makassar 2. Program Pascasarjana Magister manajemen, STIE Nobel Indonesia Makassar 3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

https://e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/JMMNI/index

208

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI DAN

KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS SOSIAL (PROGRAM KELUARGA HARAPAN) PKH

DI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN

Andi Sukmawati MS*1, Saban Echdar2, Maryadi3

*1Program Pascasarjana Magister manajemen, STIE Nobel Indonesia Makassar

2Program Pascasarjana Magister manajemen, STIE Nobel Indonesia Makassar

3Program Pascasarjana Magister manajemen, STIE Nobel Indonesia Makassar

E-mail : *1sukmawatiaisyah84@gmail.com , 2sabanechdar@gmail.com , 3ahmadmaryadi@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) pada Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan dengan mengambil 67 pegawai sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Selain itu, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Selanjutnya, penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Komitmen Organisasi, Kinerja.

ABSTRACT

This study is intended to analyze the effect of the application of information systems and organizational commitment on the performance of employees of the Family Hope Program (PKH) at the Social Service of Pangkajene and Islands Regency by taking 67 employees as the research sample. The results of this study prove that the application of information systems has a positive and significant effect on the performance of the employees of the Family Hope Program (PKH) of the Social Service of Pangkajene and Islands Regency. In addition, organizational commitment has a positive and significant effect on the performance of employees of the Family Hope Program (PKH) of the Pangkajene and Islands District Social Service. Furthermore, the implementation of information systems and organizational commitment together has a positive and significant effect on the performance of the employees of the Family Hope Program (PKH) of the Social Service of Pangkajene and Islands Regency.

Keywords: Information Systems, Organizational Commitment, Performance.

PENDAHULUAN

Salah satu kegiatan dalam organisasi adalah melakukan pelayanan. Pelayanan merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa.

(2)

Mengingat kebutuhan masyarakat akan pelayanan semakin besar maka tidaklah mengherankan apabila masalah pelayanan mendapat perhatian baik dari oleh pengguna layanan maupun penyedia layanan itu sendiri. Dalam hal ini yang sangat berkaitan dengan pelayanan masyarakat adalah organisasi-organisasi pemerintah yang bergerak di bidang jasa dan bertugas memberikan pelayanan kepada publik. “Pelayanan Publik yang dimaksud adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau individu dalam bentuk barang/jasa kepada masyarakat baik secara individu maupun kelompok atau organisasi” (Istianto, 2011: 106). Bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah dikatakan berkualitas bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat. Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan merupakan salah satu lembaga atau instansi pemerintah yang disediakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai lembaga penyedia pelayanan publik maka dituntut semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya terutama yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat, karena memiliki peran lebih besar yang menyangkut kepentingan umum.

Suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama membutuhkan seorang pemimpin demi tercapai kesuksesan dan peningkatan kinerja. Gaya kepemimpinan adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk memahami suksesnya kepemimpinan dalam hubungan mana kita memusatkan perhatian pada hal apa yang dilakukan pemimpin tersebut (Winardi, 2013:78). Menurut Robbins (2011:167) gaya kepemimpinan menggambarkan pemimpin yang cenderung melibatkan pegawai dalam mengambil keputusan, mendelegasikan wewenang, mendorong parti sipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih pegawai.

Keberadaan SIM mendukung peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas organisasi pemerintah dan dunia usaha. Informasi yang dihasilkan dari berbagai cara pengolahan data melalui SIM tersebut diperuntukan bagi keperluan pimpinan untuk mengerjakan pekerjaan manajemen. Secara umum manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, manganggarkan, mengorganisasikan, mengarahkan, menggiatkan, mengawasi, dan melaporkan kegiatan masing-masing unit organisasi agar keseluruhan tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif (Amsyah, 2012:4).

Setiap organisasi ingin pegawainya memiliki kinerja yang tinggi dalam bekerja. Banyak upaya yang dilakukan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawainya, baik melalui pelatihan, pemberian insentif, jenjang karier, dan lain sebagainya. Dengan kinerja pegawai yang tinggi, diharapkan tujuan organisasi akan dapat tercapai sebagaimana telah direncanakan. Dalam suatu organisasi yang sudah besar dan berkembang, terkadang dilakukan pemisahan unit-unit atau bagian-bagian dalam organisasi menjadi lebih spesifik.

Pemisahan ini kemungkinan akan menyebabkan komunikasi antar pegawai menjadi terhambat, komunikasi tidak berjalan secara efektif, karena masing-masing unit terpisah memiliki task duty serta visi masing-masing.

Dalam perkembangan yang kompetitif dan mengglobal, organisasi membutuhkan pegawai yang memiliki kinerja yang maksimal. Menurut Mangkunegara (2012) bahwa

"Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan kepadanya". Menurut Mathis dan Jackson (2012) menyatakan bahwa kinerja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi pada organisasi antara lain, yaitu: (1) Jangka waktu output: mengacu pada penyelesaian tugas dalam waktu yang diperkenankan. (2) Kehadiran di tempat kerja: mengacu pada ketaatan jadwal kerja sebagaimana ditugaskan. (3) Sikap kooperatif: mengacu pada kerja sama dan komunikasi dengan supervisi dan rekan kerja serta bekerja sesuai dengan beban kerja yang diberikan.

(3)

https://e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/JMMNI/index

210 Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah suatu tatanan bagi proses pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penayajian data dan informasi yang diperlukan untuk menunjang administrasi dan manajemen yang berkaitan dengan pegawai di sektor pemerintahan (Musanef, 2011: 21). Informasi yang dikehendaki pada umumnya harus memenuhi kriteria sebagai berikut (Rivai, 2009:1017). (1) Tepat waktu. Manajer atau departemen kepegawaian haruslah memiliki akses untuk memutakhirkan informasi. Jika selama ini masih menggunakan sarana informasi yang relative sederhana, maka tugas manajer harus mengejar sarana informasi yang mutkhir. (2) Akurat. Manajer atau departemen kepegawaian harus mampu bergantung pada akurasi informasi yang disediakan.

Segala bentuk informasi yang tidak akurat, perkiraan, dugaan, taksiran akan berdampak buruk juga bagi sebuah organisasi. (3) Ringkas. Manajer atau departemen kepegawaian harus dapat pula menyerap banyak informasi pada setiap saat. (4) Relevan. Manajer atau departemen kepegawaian harus mendapatkan informasi, tidak hanya informasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu. Sementara bentuk informasi lain yang belum dapat difungsikan dapat disimpan atau cukup diketahui secara terbatas. (5) Lengkap. Manajer atau departemen kepegawaian harus mampu mendapatkan informasi secara lengkap, tidak sepotong-potong.

Selain komunikasi yang efektif, kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh komitmen para pegawai terhadap organisasi. Robbins (2011) menyatakan bahwa, "Komitmen organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuantujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tertentu". Menurut Greenberg dan Baron (2013), faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah:

karakteristik pekerjaan (job characteristics), alternatif peluang karir dalam perusahaan (alternative employment opportunities), karakteristik personal (personal characteristics), dan dukungan perusahaan (treatment of newcomers).

Berdasar pada uraian diatas maka penelitian ini disusun melalui konsep kerangka pemikiran yang dapat digambarkan sebagi berikut:

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Penerapan Sistem Informasi (X

1

)

a. Tepat waktu b. Akurat c. Ringkas d. Relevan e. Lengkap

Komitmen Organisasi (X

2

)

a. Rasa memiliki b. Tanggung jawab

pekerjaan c. Menjaga

keanggotaan dalam organisasi

Kinerja Pegawai (Y)

a. Penyelesaian tepat waktu b. Motivasi kerja c. Inisiatif dalam

bekerja d. Kemampuan

kerja sama H

1

H

2

(4)

Melalui gambar kerangka konsep di atas maka akan terdapat empat hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu:

1. Diduga penerapan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

2. Diduga komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

3. Diduga penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian survey. Peneltian Survey dilakukan pada populasi besar dan kecil, tetapi data yang dianalisis berasal dari sampel yang diambil dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan periode September-November 2019 dengan sampel penelitian sebanyak 67 pegawai Dinas Sosial di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda (multiple regression

analysis) yang didahului dengan uji validitas dan uji reliabiitas terhadap data

penelitian uji hipotesis digunakan uji t untuk menguji hubungan secara parsial dan uji f menguji hubungan secara simultan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil

Deskripsi Variabel Penelitian

Penerapan sistem informasi menunjukkan 47 (70,1%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa pegawai hendaknya dapat menggunakan fasilitas Simpeg dengan baik. Terdapat 51 (76,1%) pegawai Dinas Sosial yang menyatakan bahwa Simpeg sudah digunakan secara optimal dalam mendukung kinerja karyawan. Ada sekitar 37 (55,2%) pegawai Dinas Sosial menginginkan (setuju) bahwa pihak organisasi mengembangkan bahan ajar berbasis SIMPEG untuk memudahkan pegawai menggunakan perangkat yang ada secara optimal.

Terdapat 50 (74,6%) pegawai Dinas Sosial menyatakan setuju mengenai adanya peraturan yang jelas dalam pemanfaatan sarana Simpeg agar tercapai hasil kerja yang maksimal.

Selanjutnya, ada 30 (44,8%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa kurangnya pengawasan terhadap Simpeg telah mengganggu keefektifitasan kerja karyawan. Komitmen organisasi menunjukkan 35 (52,2%) pegawai Dinas Sosial setuju untuk selalu ingin dilibatkan dalam setiap kegiatan dalam organisasi. Terdapat 53 (79,1%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa dengan penuh perhatian pegawai menerima perlakuan yang baik dari atasan. Terdapat 36

(5)

https://e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/JMMNI/index

212 (53,7%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa organisasi ditempat pegawai bekerja sangat berarti bagi pegawai. Ada 49 (73,1%) setuju bahwa pegawai Dinas Sosial akan merasa rugi meninggalkan organisasi ini untuk memilih pekerjaan lain yang belum jelas masa depannya.

Selanjutnya, terdapat 34 (50,7%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa hasil kerja yang baik menghasilkan adanya promosi jabatan kepada mereka.

Kinerja menunjukkan 45 (67,2%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa tugas yang diberikan organisasi memampukan pegawai untuk lebih meningkatkan kemampuannya. Ada 48 (71,6%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa pekerjaan yang mereka kerjakan sesuai dengan apa yang diperintahkan kepada oleh atasan. Ada 36 (53,7%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa dalam bekerja, mutu pengawasan selalu dengan baik untuk membantu agar hasil pekerjaan menjadi lebih maksimal. Sebanyak 48 (71,6%)pegawai Dinas Sosial setuju bahwa pengembangan kerja yang mereka kerjakan mempunyai hasil sehingga membuat mereka selalu semangat. Sebanyak 51 (76,1%) pegawai Dinas Sosial mengakui bahwa telah terjalin hubungan yang baik antara atasan dan bawahan. Sekitar 30 (44,8%) pegawai Dinas Sosial mengakui bahwa telah terjalin hubungan yang baik antara sesama pegawai organisasi.

Terdapat 50 (74,6%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa organisasi ini memberikan kesempatan yang sama untuk maju dan menempati posisi tertentu. Sebanyak 52 (77,6%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa organisasi memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pegawai untuk mengembangkan karirnya. Ada 51 (76,1%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa organisasi memberikan gaji yang sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama. Selanjutnya, terdapat sebanyak 52 (77,6%) pegawai Dinas Sosial setuju bahwa organisasi memberikan nilai nominal gaji yang dapat memenuhi kebutuhan hidup.

Pengujian Hipotesis

H

1

: Pengaruh Penerapan Sistem Informasi (X

1

) Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan (Y)

Berikut ini adalah tabel hasil analisis regresi linier sederhana. Untuk memudahkan dalam mengolah dan menganalisis data, maka peneliti menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistics 22.

Tabel 1. Koefisien Determinasi X1 terhadap Y Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .808a .653 .648 .10538 1.752

a. Predictors: (Constant), Penerapan sistem Informasi b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dideskripsikan R square (R2) menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 sebesar 0,653 artinya persentase kontribusi pengaruh variabel penerapan sistem informasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial sebesar 65,3%, sedangkan sisanya sebesar 34,7% dipengaruhi oleh variabel lain. Adjusted R square adalah R square yang telah disesuaikan. Nilai yang didapat sebesar 0,648. Nilai ini juga menunjukkan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, namun biasanya digunakan untuk mengukur regresi yang menggunakan

(6)

lebih dari dua variabel bebas. Standard Error of the Estimate adalah ukuran kesalahan prediksi. Nilai yang diperoleh sebesar 0,10538. Artinya kesalahan dalam memprediksi kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 0,10538.

Tabel 2. Uji-F X1 terhadap Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.359 1 1.359 122.346 .000b

Residual .722 65 .011

Total 2.080 66

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Penerapan sistem Informasi

Berdasarkan output diperoleh Fhitung sebesar 122,346 dan signifikansi sebesar 0,000.

Pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df1=1 dan df2=67-1-1=65, maka diperoleh nilai Ftabel

sebesar 3,990. Fhitung > Ftabel (122,346 > 3,990) dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan penerapan sistem informasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Tabel 3. Uji T X1 terhadap Y Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.352 .251 5.379 .000

Penerapan sistem Informasi

.683 .062 .808 11.061 .000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Kinerja

Diketahui bahwa nilai thitung sebesar 11,061. Sedangkan nilai ttabel (α = 0,05, db = 65) = 2,000. Nilai thitung = 11,061 > ttabel = 2,000 artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan sistem informasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

H

2

: Pengaruh Komitmen Organisasi (X

2

) Terhadapa Kinerja Pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Y).

Berikut ini adalah tabel hasil analisis regresi linier sederhana. Untuk memudahkan dalam mengolah dan menganalisis data, maka peneliti menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistics 22.

Tabel 4. Koefisien Determinasi X2 terhadap Y

(7)

https://e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/JMMNI/index

214 Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .870a .756 .752 .08835 1.930

a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dideskripsikan R square (R2) menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 sebesar 0,756 artinya persentase kontribusi pengaruh variabel komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial sebesar 75,6%, sedangkan sisanya sebesar 24,4% dipengaruhi oleh variabel lain. Adjusted R square adalah R square yang telah disesuaikan. Nilai yang didapat sebesar 0,752. Nilai ini juga menunjukkan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, namun biasanya digunakan untuk mengukur regresi yang menggunakan lebih dari dua variabel bebas. Standard Error of the Estimate adalah ukuran kesalahan prediksi. Nilai yang diperoleh sebesar 0,08835. Artinya kesalahan dalam memprediksi kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan adalah sebesar 0,08835.

Tabel 5. Uji F X2 terhadap Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.573 1 1.573 201.504 .000b

Residual .507 65 .008

Total 2.080 66

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi

Berdasarkan output diperoleh Fhitung sebesar 201,504 dan signifikansi sebesar 0,000.

Pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df1=1 dan df2=67-1-1=65, maka diperoleh nilai Ftabel

sebesar 3,990. Fhitung > Ftabel (201,504 > 3,990) dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Tabel 6. Uji T X2 terhadap Y Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.180 .208 5.669 .000

Komitmen

Organisasi .717 .051 .870 14.195 .000 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Kinerja

(8)

Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui bahwa nilai thitung sebesar 14,195. Sedangkan nilai ttabel (α = 0,05, db = 65) = 2,000. Nilai thitung = 14,195 > ttabel = 2,000 artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

H

3

: Pengaruh Penerapan Sistem Informasi (X

1

) dan Komitmen Organisasi (X

2

) terhadap Kinerja Pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Y).

Berikut ini adalah tabel hasil analisis regresi linier sederhana. Untuk memudahkan dalam mengolah dan menganalisis data, maka peneliti menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistics 22.

Tabel 7. Koefisien Determinasi X2 dan X2 terhadap Y Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .882a .777 .770 .08510 1.905

a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Sistem Informasi b. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dideskripsikan R square (R2) menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 sebesar 0,777 artinya persentase kontribusi pengaruh variabel penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi secara bersamaan terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 77,7%, sedangkan sisanya sebesar 22,3% dipengaruhi oleh variabel lain selain penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi. Adjusted R square adalah R square yang telah disesuaikan. Nilai yang didapat sebesar 0,770. Nilai ini juga menunjukkan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, namun biasanya digunakan untuk mengukur regresi yang menggunakan lebih dari dua variabel bebas. Selanjutnya, Standard Error of the Estimate adalah ukuran kesalahan prediksi. Nilai yang diperoleh sebesar 0,08510. Artinya kesalahan dalam memprediksi nilai kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan sebesar 0,08510.

Tabel 8. Uji F X2 dan X2terhadap Y

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.617 2 .808 111.639 .000b

Residual .463 64 .007

Total 2.080 66

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Sistem Informasi

Berdasarkan output diperoleh Fhitung sebesar 111,639 dan signifikansi sebesar 0,000.

Pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df1=2 dan df2= 67-2-1=64, maka diperoleh nilai Ftabel

(9)

https://e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/JMMNI/index

216 sebesar 3,140. Fhitung > Ftabel (111,639 > 3,140) dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Tabel 9. Uji T X2 dan X2terhadap Y Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.022 .210 4.854 .000

Sistem Informasi .225 .091 .266 2.463 .016 .297 3.363 Komitmen

Organisasi .533 .089 .646 5.973 .000 .297 3.363

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan tabel di atas, maka diketahui bahwa nilai thitung sebesar 4,854. Sedangkan nilai ttabel (α = 0,05, db = 65) = 2,000. Nilai thitung = 4,854 > ttabel = 2,000 artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.

Selanjutnya, signifikansi adalah besarnya probabilitas atau peluang untuk memperoleh kesalahan dalam dalam mengambil keputusan. Jika pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05, artinya peluang memperoleh maksimal 5%. Dengan kata lain kita percaya bahwa 95% keputusan adalah benar. Nilai-nilai pada output kemudian dimasukkan ke dalam persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 1,022 + 0,225 X1 + 0,533 X2 + e Arti angka-angka pada persamaan di atas adalah sebagai berikut.

1. Nilai konstanta (a) adalah 1,022; artinya jika penerapan system informasi dan komitmen organisasi bernilai 0 (nol), maka kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Bulukumba bernilai positif (+1,022).

2. Nilai koefisien regresi X1 sebesar 0,225 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu skor penerapan sistem informasi akan meningkatkan nilai kinerja pegawai Dinas Sosial sebesar 0,225. Dan sebaliknya, jika skor penerapan sistem informasi turun satu skor, maka nilai kinerja pegawai Dinas Sosial juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,225 dengan asumsi variabel lain bernilai tetap.

3. Nilai koefisien regresi X2 sebesar 0,533 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu skor komitmen organisasi akan meningkatkan nilai kinerja pegawai Dinas Sosial sebesar 0,533. Dan sebaliknya, jika skor komitmen organisasi turun satu skor, maka nilai kinerja pegawai

PEMBAHASAN

Pengaruh penerapan sistem informasi (X

1

) terhadap kinerja pegawai Dinas

Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH (Y)

(10)

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan, penerapan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Hasil ini menujukkan bahwa responden penelitian berpendapat dengan penerapan sistem informasi yang baik yang diterapkan oleh para pegawai maka akan berimplikasi terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Hal tersebut menyatakan bahwa penerapan sistem informasi yang diterapakan pada Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH sudah sangat baik. Para pegawai dan pimpinan (Kepala) Dinas Sosial telah bekerjasama dalam menerapkan sebuah sistem informasi yang baik di dalam lingkup pemerintah daerah.

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan pada salah satu responden I- PKH/Dinsos-5, beliau mengatakan bahwa penerapan sistem informasi yang dibangun oleh para pegawai di Dinas Sosial pada Program Keluarga Harapan sangat begitu penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan dan peningkatan kinerja pegawai.

Kemudian beliau melanjutkan bahwa penerapan sistem informasi yang dibangun oleh para pegawai, kerjasama tim atau para pegawai dapat menghasilkan pekerjaan sesuai yang diharapkan. Selanjutnya responden I-PKH/Dinsos-2 mengatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kinerja para pegawai Dinas Sosial adalah dengan cara seluruh pekerjaan yang dilakukan harus sesuai dengan prosedur yang tetapkan atau SOP, para pegawai menerapkan sistem informasi manajemen, dan selalu mengomunikasikan pimpinan atau atasan agar kebijakan dan prosedur yang dikeluarkan dapat dijalankan oleh seluruh pegawai Dinas Sosial.

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dita dan Putra (2016). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa penerapan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan. Integritas karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan integritas karyawan sebagai pemoderasi penerapan sistem informasi akuntansi dan integritas karyawan, menunjukkan integritas karyawan dapat memoderasi. Kinerja pegawai di dalam sebuah institusi merupakan salah satu indikator tercapainya tujuan organisasi, dalam hal ini adalah keberhasilan dari suatu penerapan Sistem Informasi. Kinerja pegawai yang dibangun tidak terlepas dari sosok individu itu sendiri yaitu para pegawai. Para pegawai sebuah institusi pemerintahan berupaya untuk selalu meningkatkan kinerja mereka dalam berorganisasi yang diartikan sebagai tolak ukur seseorang untuk selalu bekerja pada sebuah instansi.

Pengaruh komitmen organisasi (X

2

) terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH (Y)

Hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini adalah bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Artinya, dengan komitmen yang baik yang dimiliki oleh pegawai dalam suatu instansi maka akan menghasilkan suatu kinerja yang baik dari pegawai tersebut. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sapitri (2016) dan Sutanto dan Ratna (2015). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa komitmen organisasional mempengaruhi kinerja pegawai, komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu, komitmen organisasi yang tinggi pada suatu instansi/institusi akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap kinerja pegawai dalam instansi/institusi tersebut.

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai atau prestasi kerja adalah komitmen organisasi. Hal yang menjadi tuntutan organisasi terhadap anggotanya adalah komitmen pegawai terhadap organisasi di tempat bekerja. Komitmen organisasi merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan pegawai untuk bertahan sebagai anggota dalam organisasi. Komitmen merupakan identifikasi dan

(11)

https://e-jurnal.stienobel-indonesia.ac.id/index.php/JMMNI/index

218 keterkaitan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi. Pegawai dengan komitmen organisasi yang tinggi memiliki perbedaan sikap dibanding yang berkomitmen rendah.

Komitmen organisasi yang tinggi menghasilkan performa kerja, rendahnya tingkat absen dan rendahnya tingkat keluar-masuk (turnover) pegawai. Komitmen yang tinggi menjadikan individual peduli dengan nasib organisasi dan berusaha menjadikan organisasi kearah yang lebih baik. Dengan adanya komitmen yang tinggi kemungkinan penurunan kinerja dapat dihindari. Komitmen organisasi memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Tujuan dari komitmen organisasi adalah untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang terjadi agar tidak terjadi terus menerus. Komitmen organisasi yang dijalankan dengan baik akan dapat meningkatkan prestasi dan disiplin kinerja dari para pegawai yang akan selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakannya.

Pengaruh penerapan sistem informasi (X

1

) dan komitmen organisasi (X

2

) terhadap kinerja pegawai Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH (Y)

Pengujian signifikan bertujuan untuk mengetahui signifikansi korelasi ukuran penerapan sistem informasi (X1) dan komitmen organisasi (X2) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Sosial (Program Keluarga Harapan) PKH di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Uji signifikansi dilakukan dengan menggunakan uji F. berdasarkan hasil uji F pada Tabel 5.8a diperoleh nilai Fhitung sebesar 111,639 dan signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, dimana nilai Fhitung (111,639) lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,140 (df1=2 dan df2=67-2-1=64) sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa secara simultan, penerapan sistem informasi (X1) dan komitmen organisasi (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (Y).

Proporsi variasi dalam variabel kinerja pegawai (Y) dijelaskan oleh variabel penerapan sistem informasi (X1) dan komitmen organisasi (X2) secara simultan ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi ganda (R2). Berdasarkan tabel 5.8.a diketahui nilai R2 adalah 77,7%

artinya sebesar 77,7% yang menunjukkan bahwa peningkatan kinerja pegawai (Y) dijelaskan oleh variabel penerapan sistem informasi (X1) dan komitmen organisasi (X2) secara simultan dan sisanya sebesar 22,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.

Berdasarkan penerimaan hipotesis ini menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi memiliki pengaruh simultan dan signifikan terhadap kinerja pegawai PKH Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya sebuah penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi dalam sebuah institusi pemerintahan dalam mewujudkan kinerja pegawai pada instansi tersebut. Peningkatan kinerja pegawai pada institusi pemerintah dapat dicapai bila pegawai disetiap institusi pemerintahan tersebut menerapkan sistem informasi manajemen. Begitu pula dengan komitmen organisasi, komitmen organisasi dalam institusi pemerintahan juga memiliki peran penting dalam peningkatan kinerja pegawai pada institusi tersebut.

KESIMPULAN

Penelitian ini menyimpulkan bahwa Penerapan sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Sebuah penerapan sistem informasi yang baik di dalam sebuah instansi pemerintah dapat mewujudkan kinerja pegawai pada instansi pemerintah tersebut. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Komitmen organisasi dalam sebuah institusi pemerintahan akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap kinerja pegawai dalam instansi pemerintah tersebut. Penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan

(12)

signifikan terhadap kinerja pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Di dalam setiap instansi pemerintah, penerapan sistem informasi dan komitmen organisasi begitu penting dalam meningkatkan kinerja pegawai pada instansi pemerintah itu sendiri. Keberhasilan dalam peningkatan kinerja pegawai dapat dicapai bila pegawai Dinas Sosial mampu menerapkan sistem informasi manajemen yang tinggi. Begitu pula dengan komitmen organisasi yang tinggi dari pegawai, komitmen organisasi yang tinggi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja pegawai pada suatu institusi.

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Zulkifli. 2012. Manajemen Sistem Informasi. Cet ke-4. Jakarta: PT. Gramedia.

Dita, Made Ambara, dan Putra, I Wayan. 2016. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Integritas Karyawan Sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 15 (1), 614-640.

Greenberg, J., and Baron, R.A. 2013. Behavior in Organization. Eighth Edition. Prentice Hall: Pearson Education International Australia

Istianto, Bambang. 2011. Manajemen Pemerintahan dalam Persfektif Pelayanan Publik.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Mangkunegara, A.A., dan Anwar, Prabu. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya.

Mathis, R.L., dan Jackson, J.H. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku II (Penerjemah Jimmy Sadeli dan Bayu Prawira Hie). Jakarta: Penerbit PT.

Salemba Empat

Musanef. 2011. Manajemen Kepegawaian Indonesia. Jilid II. Jakarta: PT Gunung Agung Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke

Praktik. Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2011. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontraversi, Aplikasi. Jilid I. Alih bahasa: Pujaatmaka, H dan Molan, B. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Sapitri, Ranty. 2016. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Listrik Negara Area Pekanbaru. JOM Fisip, 3 (2), 1-9.

Sutanto, E.M., dan Ratna, A. 2015. Pengaruh Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Berdasarkan Karakteristik Individual. Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen, 9(1), 56-70.

Winardi. 2013. Manajemen Prilaku Organisasi. Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Senam ergonomik adalah suatu teknik senam yang bermanfaat untuk mengembalikan atau membetulkan posisi dan kelenturan sistem saraf dan aliran darah,

Dalam proses pembuatan cerita animasi Blabla lebih mengedepankan metode gerakan dan ekspresi, maka dari itu dibutuhkan referensi agar gerakan dapat terlihat lebih hidup

Penerapan transaksi non tunai, Akuntabilitas, dan Transparansi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM MAGISTER DAN DOKTOR PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHAP..

Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel Kompetensi yaitu 0,440 bertanda positif, artinya Kompetensi berbanding lurus atau searah terhadap Kinerja dan hasil

Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling). Penghematan penggunaan area untuk produksi, gudang, dan servis. Pendayagunaan yang lebih besar dari pemakaian mesin,

Pengembangan media pembelajaran komik ini didasari oleh rendahnya tingkat pengetahuan siswa – siswi di SD Negeri 2 Tegalharjo tentang pentingnya gizi seimbang yang dibuktikan

Jumlah rajungan pada fase bulan pumama terdiri dari rajungan jantan sebesar 236 ekor, dan rajungan betina sebesar 523 ekor, dengan rasio jumlah kelamin jantan betina Tugas Akhir