• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 154 BAB VI

HASIL RANCANGAN 6.1. Hasil Rancangan Kawasan

Hasil Rancangan menggunakan konsep Serenity in Fluidity yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, yaitu dengan menggunakan lingkungan yang tenang dengan mengambil unsur-unsur alam sebagai ketenangan di dalam bangunan yang mampu mempengaruhi kesehatan rehabilitan dan pengguna yang lainnya. Pada umumnya setiap unsur alam tersebut digunakan pada tiap jenjang penyembuhan dari awal hingga akhir. Konsep desain tersebut tidak hanya diterapkan pada sebagian kecil bangunan tapi diterapkan pada keseluruhan kawasan dari awal hingga akhir sehingga tercipta keharmonisan antara bangunan dengan lingkungan disekitarnya yang dapat mendorong dan membantu proses penyembuhan para rehabilitan.

Gambar 6.1 Siteplan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(2)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 155 Pada gambar 6.1 tentang rancangan siteplan terlihat perpaduan bentukan atap bangunan dengan elemen landscape seperti rumput, kolam ikan, slasar, berbagai jenis vegetasi dan elemen landscape lain yang ada disekitar bangunan.

Rancangan siteplan juga mempertimbangkan kondisi lingkungan yang ada disekitar tapak seperti batas yang melingkupi seluruh sisi tapak. Atap yang digunakan pada tiap-tiap massa bangunan menggunakan atap tropis dengan material genteng tanah liat agar mengoptimalkan indera penglihatan manusia dengan mengurangi efek dari material dingin seperti metal ataupun besi. Pada beberapa bangunan juga menggunakan skylight yang dapat membuat cahaya matahari masuk dan menerangi ruangan di dalamnya. Pada salah satu bangunan juga menggunakan kolam air yang terbuat dari tempered glass sebagai atap (Bottom Glass Pool) agar cahaya dapat dibiaskan dan efek bayangan yang ditimbulkan oleh kolam air adalah dapat mengoptimalkan kembali sensitifitas indera yang dimiliki para rehabilitan dan pengguna lain seperti terlihat pada gambar 6.2.

(3)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 156

SKYLIGHT

BOTTOM GLASS POOL

Gambar 6.2 Keterkaitan Rancangan dengan Kondisi Lingkungan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Adapun spesifikasi mengenai massa bangunan yang ada pada kawasan serta gambaran visual dari kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang terlihat pada gambar 6.3t.

(4)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 157 Kantin dan

Area Servis Penginapan Rehabilitan Rehabilitasi

Sosial Penginapan

Pengelola

Masjid

Rehabilitasi Medis Kantor Pengelola

Gedung Pertemuan

Lapangan Olahraga

Gambar 6.3 Spesifikasi Massa Bangunan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Terdapat beberapa jenis bangunan yang ada pada kawasan, diantaranya adalah:

1. Massa kantor pengelola dan penginapan tamu, yang digunakan sebagai lobby pengunjung serta untuk staff pengelola kawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba.

2. Massa rehabilitasi medis, yang digunakan sebagai tempat penanganan pertama para rehabilitan.

3. Massa rehabilitasi sosial, yang digunakan sebagai tempat rehabilitasi pasca medis, penanganan psikologis dari pengguna, dan pemberian terapi vokasional untuk bekal bagi para rehabilitan.

(5)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 158 4. Massa penginapan rehabilitan, yang digunakan sebagai tempat tinggal para

rehabilitan selama berada pada tiap tahapan penyembuhan ketergantungan.

5. Massa kantin dan area servis, yang digunakan sebagai tempat makan para rehabilitan dan sebagai area servis berupa laundry.

6. Massa penginapan pengurus, yang digunakan sebagai tempat tinggal beberapa pengurus yang menjaga kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba.

7. Massa masjid, yang digunakan sebagai tempat ibadah para pengguna kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba.

8. Massa gedung olahraga, yang digunakan sebagai tempat futsal bagi para pengguna Kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba.

9. Massa gedung pertemuan, yang digunakan sebagai tempat diadakannya pertemuan.

6.2 Hasil Rancangan Tapak

Hasil perancangan tapak memiliki beberapa poin yang dapat terlihat secara utuh pada konsep Serenity in Fluidity yang berdasar pada tema healing environment, yaitu Zoning, Sirkulasi, Bentuk Bangunan pada Tapak, dan Landscape.

6.2.1 Zoning

Terdapat 3 zoning pada Kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba yaitu zona publik, zona semi privat, dan zona privatyang terlihat pada gambar 6.4.

Zona publik merupakan area yang dapat digunakan oleh para pengunjung umum seperti para keluarga ataupun para tamu yaitu kantor pengelola dan penginapan

(6)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 159 tamu, masjid, gedung olahraga, dan gedung pertemuan. Sedangkan untuk zona semi privat adalah area yang lebih banyak digunakan oleh para rehabilitan dan pengurus tetapi pada saat-saat tertentu seperti pada jam jenguk, pengunjung umum diperbolehkan untuk memasuki ruang di area tersebut.

PUBLIK PRIVAT

SEMI PRIVAT

Gambar 6.4 Pembagian Zona Kawasan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Terdapat 2 bangunan yang tergolong zona semi privat yaitu pada area rehabilitasi medis dan area rehabilitasi sosial. Pada zona privat memiliki area privasi yang hanya memperbolehkan para rehabilitan dan para pengelola untuk berada pada area tersebut. Diantaranya adalah penginapan rehabilitan, kantin dan area servis, dan penginapan pengurus.

(7)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 160 6.2.2 Sirkulasi Pada Tapak

Jenis-jenis sirkulasi yang ada pada tapak terbagi atas 5 jenis sirkulasi, yaitu sirkulasi UGD, sirkulasi rehabilitan, sirkulasi pengelola, sirkulasi pengunjung.

Adapun penjelasan sirkulasi pada tapak dengan menggunakan gambar adalah sebagai berikut:

Pada gambar 6.5 terlihat sirkulasi UGD merupakan sirkulasi penting yang ada pada tiap-tiap kawasan bangunan kesehatan. Akses UGD berada pada sisi timur tapak dan berdekatan dengan entrance masuk kawasan agar mempermudah keluar masuknya ambulan serta mempercepat proses pemindahan pasien rehabilitasi.

Gambar 6.5 Sirkulasi UGD (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(8)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 161 Terdapat 2 jenis sirkulasi untuk para rehabilitan, yang pertama adalah menggunakan area UGD untuk para rehabilitan yang sedang berada pada kondisi darurat dan sirkulasi yang kedua adalah melewati gedung kantor pengelola dan penginapan tamu yang memiliki lobby sehingga dari lobby tersebut para rehabilitan diarahkan menuju rehabilitasi medis seperti terlihat pada gambar 6.6.

Gambar 6.6 Sirkulasi Rehabilitan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Terdapat 3 jenis pengelola pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba diantaranya adalah dokter dan perawat pada Gedung Rehabilitasi Medis, para therapist pada bangunan rehabilitasi sosial, para pengelola administrasi pada

(9)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 162 Kantor Pengelola, dan para petugas servis. Dokter dan perawat medis menggunakan entrance pada area UGD dan pada lobby Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu.

Selain itu para therapist juga menggunakan lobby Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu untuk menuju Gedung Rehabilitasi Sosial.

Pengelola administrasi dapat menggunakan lobby Gedung Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu sebagai tempat sirkulasi dan entrance menuju area perkantoran yang berada juga di gedung tersebut. Sirkulasi bagi para petugas servis adalah sirkulasi yang ada pada sisi selatan gedung rehabilitasi medis dan sisi timur kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba seperti terlihat pada gambar 6.7.

Gambar 6.7 Sirkulasi Pengelola (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(10)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 163 Sirkulasi pengunjung kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang terbagi atas 2 golongan seperti terlihat pada gambar 6.8, yang pertama adalah pengunjung pribadi yang menggunakan mobil dan sepeda motor.

Sedangkan yang kedua adalah pengunjung yang menggunakan bis. Bagi pengunjung yang menggunakan motor dan dan mobil dapat masuk menuju drop off area pengunjung lalu memarkirkannya kendaraannya di tempat parkir. Bagi pengunjung yang menggunakan bis dapat memarkirkannya di tempat parkir bis dan berjalan menuju Gedung Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu.

Parkir Mobil dan Motor

Parkir Bis

Gambar 6.8. Sirkulasi Kendaraan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Secara umum sirkulasi kendaraan hanya berada pada sisi timur tapak sedangkan pada area dalam kawasan pusat rehabilitasi narkoba diperuntukkan bagi para pejalan kaki seperti terlihat pada gambar 6.9. Slasar diberikan pada area sirkulasi di dalam tapak agar memudahkan para rehabilitan melintasi area therapeutic garden serta memberikan kenyamanan pada para pengguna termasuk para rehabilitan da para pengelola. Pemisahan sirkulasi di luar dan didalan kawasan

(11)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 164 pusat rehabilitasi tersebut agar mengoptimalkan pengaruh dari tema healing environment pada tingkat penyembuhan ketergantungan para rehabilitan.

Gambar 6.9 Sirkulasi di dalam tapak (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.2.3 Bentuk dan Tampilan Bangunan pada Tapak

Bentuk lengkung mendominasi setiap bentukan massa bangunan dan bentukan tatanan landscape yang ada pada healing garden. Bentukan tersebut mengacu pada salah satu prinsip yang digunakan pada tema healing environment yaitu comfortable shape seperti terlihat pada gambar 6.10.

(12)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 165 Gambar 6.10 Perspektif Kawasan

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada gambar 6.11 terlihat orientasi tiap-tiap massa bangunan adalah pada healing garden yang berada di tengah kawasan. Akan tetapi beberapa bangunan yang berhubungan langsung dengan area dropp off pengunjung dan rehabilitan memiliki orientasi ke sirkulasi utama.

Gambar 6.11Orientasi Massa Bangunan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(13)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 166 Adapun mengenai tampak bangunan yang ada pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang dapat dilihat pada gambar tampak dan potongan kawasan. Seperti terlihat pada gambar 6.12, secara tampilan keseluruhan bangunan terdapat beberapa bagian yang menggunakan bata ekspose untuk memberikan pengaruh terhadap indera penglihatan dan peraba para rehabilitan. Penggunaan bata ekspose memberikan tekstur khusus material alam yang dapat meningkatkan sensibilitas para rehabilitan atau pengguna lain. Selain itu warna material yang alami dipadu dengan warna dari elemen lansekap dapat memunculkan kepekaan indera penglihatan para pengguna.

Gambar 6.12 Tampak dan Potongan Kawasan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada malam hari, nuansa ketenangan dapat muncul pada kawasan tersebut sehingga para rehabilitan dapat lebih tenang untuk mengikuti tahapan terapi yang dilakukan pada malam hari seperti terlihat pada gambar 3.13.

(14)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 167 Gambar 6.13 Suasana Malam Hari

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.2.4 Landscape

Tatanan landscape yang ada pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang dimaksudkan sebagai healing garden, yaitu taman yang digunakan sebagai area penyembuhan berbadasarkan elemen-elemen yang ada pada taman. Beberapa unsur yang ada pada taman adalah vegetasi, kolam ikan, dan pedestrian. Adapun penjelasan dari unsur landscape adalah sebagai berikut.

6.2.4.1 Vegetasi

Pemilihan vegetasi pada tapak dipengaruhi oleh tema healing environment dan konsep serenity in fluidity yang mengoptimalkan kepekaan setiap indera yang dimiliki oleh manusia. Selain melatih kepekaan indera penglihatan, berbagai jenis vegetasi pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang juga melatih kepekaan indera penciuman dengan menggunakan aroma dari berbagai vegetasi berupa bunga dan tanaman perdu seperti terlihat pada gambar 6.14.

(15)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 168 Gambar 6.14 Tanaman Pada Kawasan

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Beragam vegetasi tidak hanya diletakkan di luar bangunan atau pada tatanan landscape tetapi juga digunakan pada inner court seperti terlihat pada gambar 6.15.

Pemanfaatan inner court dimaksudkan untuk mengaplikasikan juga kesegaran dan aroma yang dimiliki tanaman pada beberapa ruang, seperti pada lobby kantor pengelola, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial, dan penginapan rehabilitan.

(16)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 169 Gambar 6.15 Inner Court

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Jenis vegetasi pengarah seperti palem diletakkan pada sirkulasi masuk dan keluar serta pada area parkir. Pada area landscape yang luas diberikan jenis pohon yang bersifat menaungi untuk menciptakan lingkungan yang teduh dan sejuk.

Selain itu pohon tersebut diletakkan pada area sirkkulasi pejalan kaki di dalam kawasan Rehabilitasi Pengguna Narkoba.

6.2.4.2 Kolam

Salah satu unsur landscape yang digunakan sebagai healing garden pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang adalah kolam.

Terdapat 2 jenis kolam pada landscape tersebut yaitu kolam air mancur dan kolam ikan. Kolam air mancur berada di tengah healing garden dan disekitarnya terdapat beberapa tempat duduk yang dapat digunakan oleh rehabilitan untuk beristirahat.

Kolam air mancur memberikan suara gemericik yang dapat menstimulasikan ketenangan psikologis bagi para pengguna khususnya para rehabilitan. Suara gemericik juga dapat mengoptimalkan indera pendengaran manusia seperti terlihat pada gambar 6.16. Selain suara air dari kolam tersebut, tatanan landscape yang

(17)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 170 teduh juga akan mengundang berbagai jenis burung untuk berada di healing garden tersebut sehingga perpaduan dari suara burung akan dapat memberikan ketenangan psikologis bagi para rehabilitan.

Gambar 6.16 Kolam (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada gambar 6.17 terdapat 4 kolam yang digunakan sebagai kolam ikan dan 1 kolam air mancur. Keberadaan dari kolam ikan tersebut dapat menambah kesatuan dari tatanan landscape. Selain itu terdapat beberapa aktivitas para rehabilitan atau pengguna lain yang berhubungan langsung dengan kolam yaitu adanya ruang bersama outdoor yang ada di atas kolam ikan sehingga para pengguna dapat merasakan efek aliran kolam. Dampak lain dari adanya kolam ikan tersebut adalah untuk mengajak para rehabilitan untuk lebih produktif dan lebih aktif dalam proses pengembangbiakan ikan.

(18)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 171 Kolam ikan

Kolam ikan Kolam ikan Kolam ikan

Kolam Air Mancur

Gambar 6.17 Letak Kolam Ikan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Kolam pada area rehabilitasi selain digunakan sebagai alat terapi melalui suara juga digunakan sebagai kolam pengembangbiakan ikan lele yang diolah oleh para rehabilitan. Para rehabilitan diajak untuk lebih aktif dalam setiap kegiatan pengembangbiakan ikan. Kolam dibagi menjadi beberapa area yaitu kolam induk yang dipakai sebagai tempat induk lele. Sedangkan kolam penetasan digunakan utuk menetaskan telur lele hingga berumur 1 bulan. Kolam pembesaran digunakan untuk tempat pembesaran lele dari umur 1 bulan hingga siap di konsumsi seperti terlihat pada gambar 6.18.

(19)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 172 Kolam induk

Kolam penetasan Kolam pembesaran

Gambar 6.18 Jenis Kolam Ikan Lele (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.2.4.3 Pedestrian

Penggunaan pedestrian pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba dimaksudkan agar para rehabilitan lebih aktif untuk bergerak dan berjalan dan melatih fisiknya agar daya tahan tubuhnya meningkat. Pedestrian yang ada di dalam tapak dan ditunjang dengan tatanan landscape yang baik dapat menghasilkan perpaduan kesehatan fisik dan psikologis yang seimbang. Kelelahan akibat berjalan jauh dapat teralihkan oleh bentuk visual yang tercipta dari landscape dan view dari sisi barat tapak. Selain itu slasar yang memiliki elemen vegetasi dan air dapat meneduhkan pengguna yang melewati pedestrian tersebut seperti terlihat pada gambar 6.19.

(20)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 173 Gambar 6.19 Pedestrian di dalam Tapak

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.3 Hasil Rancangan Ruang dan Bentuk Bangunan

Hasil Rancangan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang merupakan penerapan konsep Serenity in Fluidity pada bangunan.

Penerapan tersebut meliputi keseluruhan bangunan seperti penempatan ruang, bentuk bangunan, fasad bangunan yang juga terhubung dengan fungsi bangunan secara keseluruhan. Terdapat 12 bangunan pada tapak dan diantaranya erdapat 4 massa yang memiliki fungsi sama. Adapun penjelasan dari hasil perancangan tiap bangunan adalah sebagai berikut.

6.3.1 Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu

Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu merupakan bangunan yang tergolong publik karena berada di area depan kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba. Terdapat 3 fungsi dalam bangunan ini, diantaranya adalah sebagai lobby yang digunakan sebagai penangkap kedatangan utama bagi para pengunjung

(21)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 174 ataupun rehabilitan. Di area lobby tersebut juga terdapat pusat informasi sehingga pengunjung tidak kesulitan berada di kawasan tersebut seperti terlihat pada gambar 6.20.

Gambar 6.20 Denah Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Selain itu pusat informasi juga dapat mengarahkan keluarga yang ingin melakukan proses administrasi pada kantor administrasi. Fungsi kedua dari Gedung tersebut adalah sebagai kantor administrasi yang mengelola kawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kabupaten Malang secara administratif. Pada area kantor terdapat ruang staff, ruang direktur, ruang rapat, serta ruang lain yang melengkapi area kantor. Fungsi ketiga dari bangunan tersebut adalah sebagai penginapan tamu yang berada di lantai 2 seperti terlihat pada gambar 6.21.

(22)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 175 Gambar 6.21 Potongan Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Dari gambar 6.22 terlihat bahwa entrance utama merupakan center of interest dari bangunan tersebut sehingga para rehabilitan dapat langsung menuju entarance masuk secara mudah.

Gambar 6.22 Tampak Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Berikut ini merupakan suasana ruang dari bangunan Kantor Pengelola dan Penginapan tamu yang terdapat lobby dan berhubungan langsung dengan inner court yang dapat terlihat pada gambar 6.23.

(23)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 176 Gambar 6.23. Interior Kantor Staff di Gedung Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.3.2 Rehabilitasi Medis

Gedung rehabilitasi medis merupakan drop off utama bagi rehabilitan yang sedang dalam keadaan darurat dan dibawa ke UGD. Pada gedung rehabilitasi terdapat 3 entrance yang digunakan oleh pengguna yaitu entrance UGD, entrance dari lobby gedung kantor pengelola dan penginapan tamu, serta entrance servis yang berada di sisi barat bangunan seperti terlihat pada gambar 6.24.

(24)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 177 Gambar 6.24 Denah Rehabilitasi Medis

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Ruang ruang yang ada di dalam gedung rehabilitasi medis berhubungan langsung dengan penyembuhan secara medis. Ruang-ruang didalamnya pun terbagi atas 2 fungsi, yaitu area UGD, dan area pemeriksaan medis seperti terlihat pada gambar 6.25.

Gambar 6.25 Potongan Rehabilitasi Medis (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(25)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 178 Gambar 6.26Tampak Rehabilitasi Medis

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada gambar 6.26 terlihat bahwa secara visual bangunan Rehabilitasi Medis tetap menyatu dengan landscape disekitarnya tanpa meninggalkan sirkulasi yang penting di dalamnya. Pada segi interior ruang rehabilitasi medis, diberikan suasana yang tenang dengan warna coklat agar tercipta suasana yag hangat. Selain itu pemberian indirect lighting agar rehabilitan lebih nyaman saat berbaring sehingga mempercepat proses pemulihan seperti terlihat pada gambar 6.27.

Gambar 6.27 Interior Ruang Rawat Inap di Gedung Rehabilitasi Medis (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(26)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 179 6.3.3 Rehabilitasi Sosial

Bangunan Rehabilitasi Sosial digunakan sebagai tempat rehabilitasi yang berhubungan dengan psikologis serta hubungan sosial para rehabilitan. Pada bangunan ini juga digunakan sebagai tempat terapi vokasional yang menunjang para rehabilitan agar saat keluar dari tempat rehabilitasi pengguna narkoba dapat berperan aktif dalam masyarakat dan memberi dampak positif kepada masyarakat luas. Selain itu berbagai jenis terapi tersebut digunakan agar rehabilitan tidak kembali punya keinginan untuk menggunakan narkoba lagi.

Gambar 6.28 Denah Lantai 1 Rehabilitasi Sosial (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada bangunan rehabilitasi sosial terdapat ruang kunjungan yang digunakan sebagai tempat pertemuan antara rehabilitan dengan anggota keluarga seperti terlihat pada gambar 6.28. Selain itu di area sirkulasi juga terdapat skylight yang dapat mengoptimalkan masuknya cahaya matahari ke dalam bangunan. Filter pada skylight juga dapat membuat cahaya matahari yang masuk lebih lembut dan tidak terlalu panas seperti terlihat pada gambar 6.29 dan 6.30.

(27)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 180 Gambar 6.29 Potongan Rehabilitasi Sosial

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Gambar 6.30 Tampak Rehabilitasi Sosial (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada gambar 6.31 terlihat bahwa kolam kaca diletakkan pada bangunan rehabilitasi sosial agar merefleksikan cahaya matahari dengan baik, selain itu cahaya matahari yang terkena air dapat membuat suatu banyangan yang memberi tekstur tersendiri bagi ruangan dibawahnya. Selain itu warna bias air yang berwarna biru dapat menenangkan para rehabilitan.

(28)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 181

Gambar 6.31 Interior Lobby di Gedung Rehabilitasi Sosial (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada lantai 2 terdapat ruang terapi fisik dan studio musik, serta roof garden yang digunakan sebagai tempat bersantai. Penempatan ruang terapi fisik dan studio musik yang intensitas kebisingannya lebih besar di lantai 2 bertujuan agar tidak mengganggu ruang terapi lain yang membutuhkan ketenangan seperti terlihat pada gambar 6.32.

Gambar 6.32 Denah Lantai 2 Rehabilitasi Sosial (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(29)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 182 6.3.4 Penginapan Rehabilitan

Bangunan penginapan rehabiliatan memiliki fungsi sebagai tempat tinggal para rehabilitan saat berada pada proses penyembuhan ketergantungan. Terdapat 4 bangunan penginapan rehabilitan, 3 bangunan digunakan untuk laki-laki, dan 1 bangunan untuk perempuan. Penginapan rehabilitan untuk laki-laki dan penginapan rehabilitan untuk perempuan dipisahkan oleh penginapan pengurus dan kantin agar menjaga privasi dari masing masing pengguna seperti terlihat pada gambar 6.33.

PENGINAPAN REHABILITAN

Gambar 6.33 Letak Penginapan Rehabilitan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pemilihan bangunan yang berjenis cluster dimaksudkan agar memaksimalkan pemanfaatan ruang terbuka yang dapat langsung berhubungan dengan kamar para rehabiitan. Selain itu rehabilitan juga dapat merasa seperti di rumah dan dengan nyaman dapat tinggal di tempat tersebut sampai bebas dari ketergantungan narkoba seperti terlihat pada gambar 6.34.

(30)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 183 Gambar 6.34 Denah Penginapan Rehabilitan

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Area berkumpul diletakkan pada lantai 1 agar para rehabilitan dapat saling bersosialisasi dan saling memberi motivasi seperti terlihat pada gambar 6.35.

Gambar 6.35 Interior Ruang Bersama di Gedung Penginapan Rehabilitan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Tampilan dari penginapan rehabilitan di desain secara keseluruhan agar para rehabilitan lebih nyaman tinggal di lingkungan rehabilitasi narkoba. Selain itu para rehabilitan dapat merasa seperti tinggal di rumah sehingga mempercepat proses penyebuhan ketergantungannya seperti terlihat paa gambar 6.36.

(31)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 184 Gambar 6.36 Tampak dan Potongan Penginapan Rehabilitan

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.3.5 Penginapan Pengurus

Bangunan penginapan pengurus memiliki fungsi sebagai tempat tinggal pengurus yang mendampingi para rehabilitan. Detail ruangan dari penginapan rehabilitan adalah kamar tidur pengurus dan ruang rekreasi untuk bersantai dan berkumpul. Penempatan kamar tidur yang menghadap ke utara dimaksudkan untuk menjaga keamanan rehabilitan seperti terlihat paa gambar 6.37.

(32)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 185 Gambar 6.37 Denah Penginapan Pengurus

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Berikut merupakan suasana ruang yang disajikan dalam gambar potongan.

Di depan ruang rekreasi terdapat kolam yang langsung berhubungan dengan area luar agar menjaga ketenangan dan membuat suasana lebih sejuk seperti terlihat pada gambar 6.38.

Gambar 6.38 Tampak dan Potongan Penginapan Pengurus (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.3.6 Kantin dan Area Servis

Makan dan minum merupakan aktivitas yang diwadahi oleh kantin. Selain itu di bangunan Kantin dan Area Servis juga terdapat dapur sebagai tempat untuk menyiapkan makanan dan minuman. Ruang makan dibuat semi terbuka dengan memakai partisi kayu sebagai elemen dinding. Dinding yang semi terbuka dapat

(33)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 186 memudahkan aliran angin dan meningkatkan segi visual dari dalam ruangan makan, sehingga para rehabilitan dapat makan dengan nyaman seperti terlihat pada gambar 6.39.

Gambar 6.39 Denah Kantin (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Gambar 6.40 Potongan Kantin (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(34)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 187 Pada gambar 6.40 terdapat kolam pada sisi timur ruang makan yang megeluarkan suara gemericik yang dapat menambah ketenangan rehabilitan.Selain fungsi kantin juga terdapat area servis berupa laundry yang memberikan pelayanan bagi para rehabilitan seperti terlihat pada gambar 6.41.

Gambar 6.41 Tampak Kantin (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.3.7 Masjid

Masjid berada di sisi barat bangunan Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu. Hal tersebut dimaksudkan agar masjid dapat digunakan oleh berbagai pengguna seperti rehabilitan, pengelola, ataupun pengunjung seperti terlihat pada gambar 6.42.

Gambar 6.42 Denah Masjid (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Di dalam masjid terdapat 2 zona, yaitu zona laki-laki di sisi sebelah kanan, dan zona perempuan di sisi sebelah kiri seperti terlihat pada gambar 6.43.

(35)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 188 Gambar 6.43 Tampak dan Potongan Masjid

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Area sholat di dalam masjid dibuat bebas kolom dengan menggunakan struktur space truss agar shaff sholat dapat rapat dan terisi penuh.

6.3.8 Lapangan Olahraga

Lapangan olahraga didesain secara semi terbuka agar mempermudah sirkulasi udara serta menjaga para rehabilitan yang sedang berolahraga lebih nyaman untuk melaksanakan aktivitas seperti terlihat pada gambar 6.44.

Gambar 6.44 Denah Lapangan Olahraga (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(36)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 189 Pada area lapangan olahraga disediakan lapangan futsal dan kamar madi, sehingga para rehabilitan yang sudah melaksanakan olahraga dapat membersihkan diri di kamar madi pada area yang sama seperti terlihat pada gambar 6.45.

Gambar 6.45 Tampak Lapangan Olahraga (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada potongan terlihat bahwa struktur yang digunakan adalah space truss sehingga lapangan dapat bebas dari kolom dan lebih lapang seperti terlihat pada gambar 6.45.

Gambar 6.46 Potongan Lapangan Olahraga (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(37)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 190 6.3.9 Gedung Pertemuan

Gedung pertemuan berada di sisi utara tapak. Untuk menuju gedung pertemuan terdapat 2 sirkulasi yang memudahkan pengunjung atau pengguna lain, yaitu dari lobby Kantor Pengelola dan Penginapan Tamu serta dari sirkulasi servis yang langsung melewati Gedung Pertemuan. Daya tampung dari Gedung Pertemuan mencapai 200 pengunjung seperti terlihat pada gambar 6.47.

Gambar 6.47 Denah Gedung Pertemuan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Pada sisi kanan bangunan digunakan sebagai area persiapan bagi para pengisi acara sehingga areanya dibedakan. Selain itu akses masuk bangunan pun dibedakan agar sirkulasi pengisi acara dengan para tamu tidak bercampur seperti terlihat pada gambar 6.48.

Gambar 6.48 Potongan dan Tampak Gedung Pertemuan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(38)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 191 6.4 Hasil Rancangan Utilitas

Utilitas pada kawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kabupaten Malang ini terbagi atas utilitas kawasan dan utilitas bangunan.

6.4.1 Utilitas Titik Lampu

Sumber energy listrik yang utama berasal dari PLN, Adapun titik lampu pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang dapat dilihat pada gambar 6.49.

Gambar 6.49 Rencana Titik Lampu Kawasan (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(39)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 192 Sumber listrik cadangan pada Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang adalah genset yang terletak pada gedung pertemuan. Cadangan sumber listrik ini dipakai apabila listrik dari PLN padam. Lampu taman yang ada di dalam kawasan tersebut menimbulkan nuansa yang dekat dengan alam pada malam hari.

6.4.2 Utilitas Air

Sumber air berasal dari PDAM dan ditampung di water tank yang ada di dekat tiap-tiap bangunan lalu disalurkan pada tiap-tiap ruang yang membutuhkan air bersih.

Gambar 6.50 Rencana Plumbing (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(40)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 193 Pada gambar 6.50 terlihat sistem utilitas kolam pada kawasan ini menggunakan filter yang dapat membersihkan air sehingga kolam dapat terjaga kebersihannya. Selain itu untuk menjaga permukaan air agar tidak meluap maka diberikan saluran yang terhubung langsung pada water tank khusus air kolam yang dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman pada healing garden.

Hydrant juga diletakkan pada tiap tiap bangunan untuk mengurangi efek akibat terjadinya kebakaran. Springkler juga digunakan secara otomatis jika terdapat asap berlebih yang menjadi salah satu ciri kebakaran.

6.5 Struktur

Terdapat beberapa pembahasan mengenai struktur, diantaranya adalah struktur pondasi, struktur kolom, struktur balok, dan struktur. Adapun pembahasan mengenai struktur adalah sebagai berikut.

6.5.1 Struktur Pondasi

Bangunan yang ada pada Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang terdiri atas bangunan 2 lantai dan bangunan 1 lantai. Podasi yang digunaan pada bangunan dua lantai adalahpondasi plat sedangkan pada bangunan 1 lantai, pondasi yang digunakan adalah pondasi batu kali seperti terlihat pada gambar 6.51.

(41)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 194 Gambar 6.51 Rencana Pondasi dan Sloof

(Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.5.2 Struktur Kolom

Terdapat 3 jenis kolom dengan ukuran yang berbeda pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Perbedaan penggunaan kolom tergantung pada perbedaan beban yang berada di atasnya seperti terlihat pada gambar 6.52.

Gambar 6.52 Rencana Kolom (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

(42)

Khikmatus Amaliyah 11660014 | 195 6.5.3 Struktur Balok

Terdapat 3 jenis balok dengan ukuran yang berbeda pada kawasan Pusat Rehabilitasi Pengguna Narkoba di Kabupaten Malang. Perbedaan penggunaan balok tergantung pada perbedaan beban yang berada di atasnya seperti terlihat pada gambar 6.53.

Gambar 6.53 Rencana Balok (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

6.5.4 Struktur Atap

Struktur atap yang digunakan adalah space truss agar mengurangi adanya kolom pada ruangan yang dinaunginya, sehingga ruang tersebut bebas kolom dan memberi kesan lebih luas seperti terlihat pada gambar 6.54.

Gambar 6.54 Struktur Space Truss (Sumber: Hasil Rancangan, 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal di atas, Rumah Sakit Jiwa Daerah Sungai Bangkong Provinsi Kalimantan Barat, sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur

Sampel diambil secara acak (Proportional Random Sampling) sebanyak 100 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2006. Analisa data dipergunakan

Lebih jauh Reeves (2010) menjelaskan bahwa untuk lebih memperbaiki pembelajaran melalui penilaian dapat dilakukan melalui: (1) guru mengeidentifikasi

Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai perancangan kemasan jagung semi dengan bahan kemasan karton bergelombang ganda serta bahan pengisi untuk membantu

(1) Sistem mengimplementasikan fitur – fitur seperti Input data supplier dan Input bobot tiap kriteria data kriteria tiap – tiap supplier menggunakan metode AHP serta output

Tampak yang di gunakan adalah metamorfosis tampak dari lingkungan sekitar, hal tersebut dikarenakan dengan memberikan tampak yang serupa dengan lingkungan asal dari

Bagian ujung barat dari lantai dua dan tiga bangunan ini terdapat roofgarden yang dapat berfungsi sebagai ruang komunal dan sekedar istirahat bagi pengunjung sekaligus