• Tidak ada hasil yang ditemukan

ECOBRICK SEBAGAI SOLUSI EFEKTIF PENANGANAN SAMPAH PLASTIK DI DUKUH SEDAYU DAN JETIS KELURAHAN KALISEGORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ECOBRICK SEBAGAI SOLUSI EFEKTIF PENANGANAN SAMPAH PLASTIK DI DUKUH SEDAYU DAN JETIS KELURAHAN KALISEGORO"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 ECOBRICK SEBAGAI SOLUSI EFEKTIF PENANGANAN SAMPAH PLASTIK DI DUKUH SEDAYU DAN JETIS KELURAHAN KALISEGORO

Lu’lu’il Munawaroh, Ihda Zahrunnada Pribany, Al Khoeriyah, Indah Nawindra, Ahmad Yulianto

Universitas Negeri Semarang Luluilmunawaroh25@gmail.com

Abstract

Sedayu and Jetis Hamlet are located in RW 01 Kalisegoro subdistrict, Gunungpati District, Semarang City. The mistake in managing plastic waste in the hamlet is habit of people throwing plastic waste in river and burning the plastic waste they produce. Ecobrick is one of the processing of plastic waste into multipurpose goods and is called a solution for plastic waste. The objectives in this article are (1) Increase the understanding of the danger of plastic waste and how to manage it (2) Increase the expertise to manage plastic waste that is environmentally friendly with Ecobrick. The method used in its implementation is awareness and training.

As a result, the youth in Sedayu and Jetis Hamlet who are participants of the implementation have increased understanding with the awareness of the problem of plastic waste and its dangers as well as proper management with an enthusiastic attitude and provide responses. In addition, young people in Sedayu and Jetis Hamlet who are participants of the implementation have also succeeded in making the Ecobrick Chair as an indicator of increasing expertise in making ecobricks.

Keywords: Ecobrick, Management, Plastic Abstrak

Dukuh Sedayu dan Jetis terletak di RW 01 Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kesalahan dalam pengelolaan sampah plastik di dukuh tersebut adalah kebiasaan masyarakat membuang sampah plastik di sungai dan membakar sampah plastik yang mereka hasilkan. Ecobrick merupakan salah satu pengolahan limbah sampah plastik menjadi barang serbaguna dan disebut sebagai solusi akar rumput atas sampah plastik. Tujuan dalam artikel ini yaitu (1) Meningkatkan pemahamanan bahaya sampah plastik dan cara pengelolaannya (2) Meningkatkan keahlian mengelola sampah plastik yang ramah lingkungan dengan Ecobrick. Metode yang digunakan dalam pelaksanaannya yaitu penyadaran dan pelatihan. Hasilnya, pemuda-pemudi di Dukuh Sedayu dan Jetis yang merupakan peserta pelaksanaan telah mengalami peningkatan pemahaman dengan adanya penyadaran tentang masalah sampah plastik dan bahayanya serta pengelolaan yang tepat dengan adanya sikap antusias dan memberikan tanggapan. Selain itu, pemuda-pemudi di Dukuh Sedayu dan Jetis yang merupakan peserta pelaksanaan juga telah berhasil membuat Kursi Ecobrick sebagai indikator peningkat keahlian dalam pembuatan ecobrick.

Kata Kunci: Ecobrick, Pengelolaan, Plastik

(2)

2 A. PENDAHULUAN

Sampah merupakan sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, disenangi dan harus dibuang, umumnya berasal dari kegiatan manusia, tetapi tidak bersifat biologis dan umumnya bersifat padat (Sahwan,dkk 2005). Salah satu penyumbang sampah terbesar dan menjadikan masalah serius dalam lingkungan di dunia adalah sampah plastik.

Plastik berasal dari residu pengolahan minyak bumi dan diolah kembali dengan campuran bahan kimia dan akan menghasilkan biji plastik sebagai bahan baku plastik. Plastik sendiri merupakan bahan yang sangat sulit terurai oleh alam, untuk menguraikannya membutuhkan waktu ribuan tahun (Putra dan Yuriandala, 2010).

Pada tahun 2014 Indonesia merupakan negara dengan peringkat kedua dunia dan peringkat pertama di asia dalam produksi sampah plastik dengan kuantitas sampah plastik terbuang mencapai 3,22 MMT/tahun (Jambeck,dkk .2015). Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota semaranag menyatakan produksi sampah di Kota Semarang sendiri mencapai 1.200 ton perharinya dan akan terus bertambah dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Semarang (Setiadi, 2015).

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2008, pertambahan jumlah sampah disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 1.

pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam; 2.

pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan; 3. sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat; 4. pengelolaan sampah diperlukan kepastian hukum, kejelasan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah, pemerintahan daerah, serta peran masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara proporsional, efektif, dan efisien.

Dukuh Sedayu dan Jetis merupakan contoh daerah dengan pengelolaan sampah plastik yang salah. Dukuh-dukuh tersebut terletak di RW 01 Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

Kesalahan dalam pengelolaan sampah plastik di dukuh tersebut adalah kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai dan membakar sampah plastik yang mereka hasilkan. Padahal plastik tidak akan hilang

(3)

3 meskipun dibakar melainkan akan berubah

bentuk menjadi lebih kecil yang disebut micro plastik.. Bahan ini sangat berbahaya jika tercampur dengan tanah maupun air dan akan menjadi racun jika masuk ke dalam tubuh manusia (Putra dan Yuriandala, 2010).

Dengan kondisi tersebut perlu adanya pengelolaan sampah plastik dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan salah satunya dengan ecobrick. Ecobrick berasal dari kata Ecology yang berarti ekologi dan Bricks yang berarti Bata atau biasanya disebut bata ramah lingkungan. Ecobrick merupakan sebuah botol plastik yang diisi secara padat dengan sampah non organik seperti plastik. Ecobrick disebut sebagai solusi akar rumput atas sampah plastik (Maier, dkk. 2017). Ecobrick merupakan salah satu pengolahan limbah sampah plastik menjadi barang serbaguna, mulai dari bangku hingga gapura jalan masuk desa dapat dibuat menggunakan ecobrick.

Ecobrick merupakan metode terakhir dalam pemanfaatan limbah plastik. Ketika sampah plastik tidak dapat diolah kembali menjadi barang lain seperti kerajinan tas maupun kerajinan yang lainnya, ecobrick dapat menjadi solusi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memiliki tujuan dalam artikel ini yaitu (1) Meningkatkan pemahamanan bahaya sampah plastik dan cara pengelolaannya (2) Meningkatkan keahlian

mengelola sampah plastik yang ramah lingkungan dengan Ecobrick.

B. PELAKSANAANDANMETODE

Pelaksanaannya berada di rumah ibu Rita selaku istri dari bapak RT 1 RW 1 di mulai dari pukul 14.00 – 16.00 WIB. Adapun peserta yang hadir di pelatihan ini berjumlah 15 orang yang mana mereka adalah karangtaruna di Dukuh Sedayu dan Jetis.

Untuk metode kegiatan yaitu pelatihan/

training terkait pengolahan sampah plastik berupa ecobrick yang nantinya dapat dijadikan barang yang berguna contohnya kursi.

Pelaksanaanya diawali dengan penyadaran akan masalah sampah plastik, bahayanya bagi manusia maupun lingkungan dan cara pengelolaan yang benar. Setelah itu diadakan acara pelatihan pembuatan ecobrick yang dipimpin oleh Muhammad Fahrur Rozi sebagai pemateri. Dengan memberikan contoh bagaimana cara membuat ecobrick dengan baik dan benar kepada para peserta yang hadir.

Pengolahan sampah untuk ecobrick diperlukan bahan berupa botol air mineral bekas dan sampah plastik. Sampah plastik ini contonya kresek/tas plastik, bungkus makanan kemasan (biasanya terbuat dari alumunium foil), bungkus minyak goreng, bungkus deterjen dan sampah plastik lainnya

(4)

4 yang memiliki sifat lunak serta mudah

dipotong menjadi bagian kecil-kecil untuk dapat dimasukkan dalam botol. Agar dapat digunakan, sampah-sampah ini dibersihkan dari sisa-sisa bahan seperti makanan, minyak dan sabun kemudian keringkan. Alat-alat yang diperlukan adalah gunting, lakban dan bambu ukuran 4 x 40 cm untuk memadatkan sampah plastik di dalam botol. Cara pengolahannya sendiri dimulai dari merobek sampah plastik menjadi potongan kecil-kecil alasannya agar bisa masuk dalam botol.

Kemudian dimasukkan ke dalam botol dan dipadatkan menggunakan bambu hingga benar-benar padat. Setelah itu dimasukan potongan plastik yang lain kedalam botol dan padatkan kembali hingga botol penuh. Untuk membuat bangku kecil diperlukan minimal 16 botol dengan merk yang sama.

C. HASILDANPEMBAHASAN

Hasil yang telah tercapai yaitu telah diadakannya penyadaran tentang masalah sampah plastik dan bahayanya serta pengelolaan yang tepat di Dukuh Sedayu dan Jetis dengan lancar. Para tamu undangan yang merupakan pemuda-pemudi dari karangtaruna dukuh tersebut sangat antusias dengan memberikan tanggapan dan pertanyaan dalam sesi penyadaran tersebut.

Sesi tanya jawab dua arah dapat menambah pengetahuan masyarakat akan hasil yang disampaikan. Pemuda-pemudi dianggap

sebagai agen penyalur dan penggerak yang tepat kepada masyarakat untuk penyadaran tentang sampah plastik dan bahayanya serta cara pengelolaan yang tepat.

Gambar 1. Pemateri memberikan arahan cara pembuatan ecobrick

(Dokumentasi Pribadi Penulis)

Hasil yang telah dicapai selanjutnya adalah telah terlaksanakannya pelatihan pembuatan ecobrick untuk pemuda-pemudi Dukuh Sedayu dan Jetis dengan lancar dan antusias yang tinggi. Pelatihan pembuatan ecobrick dimulai dengan menyiapkan bahan- bahan yang dibutuhkan seperti sampah plastik contonya kresek/tas plastik, bungkus makanan kemasan (biasanya terbuat dari alumunium foil), bungkus minyak goreng, bungkus deterjen dan sampah plastik lainnya yang memiliki sifat lunak serta mudah dipotong. Dan juga alat-alat seperti gunting, lakban dan bambu (alat pemadatan).

Kemudian pemateri memberikan arahan cara pembuatan ecobrick dengan baik dan benar yang akan diikuti oleh para peserta dapat dilihat di gambar 1 dan 2.

(5)

5 Gambar 2. Pelatihan Pembuatan

Ecobrick

(Dokumentasi Pribadi Penulis)

Kursi Ecobrick merupakan hasil dari pelatihan ini. Kursi ini dibuat oleh peserta pelatihan yaitu pemuda-pemudi Dukuh Sedayu dan Jetis dibantu dengan anggota KKN Altenatif IIA Kelurahan Kalisegoro tahun 2019. Kursi ini membutuhkan 16 botol ukuran 1,5 liter yang telah menjadi ecobrick.

Kursi ini sangat kokoh untuk diduduki. Dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Kursi Ecobrick (Dokumentasi Pribadi Penulis)

Tujuan pembuatan ecobrick sendiri adalah untuk mengurangi sampah plastik yang ada di Dukuh Sedayu dan Jetis, serta

mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang berguna.

Pembuatannya yang mudah dan praktis, hanya membutuhkan botol plastik dan sampah plastik menjadikannya sangat sesuai sebagai sarana pengelolaan sampah plastik yang efektif. Ketika sampah plastik tidak dapat diolah kembali menjadi barang lain seperti kerajinan tas maupun kerajinan yang lainnya, yang di Dukuh Sedayu dan Jetis akan dilakukan pembakaran sampah plastik oleh masyarakat. Pembakaran tersebut tidak akan bisa mengurangi sampah plastik akan tetapi menambah kerusakan lingkungan berupa micro plastik.. Bahan ini sangat berbahaya jika tercampur dengan tanah maupun air dan akan menjadi racun jika masuk ke dalam tubuh manusia (Putra dan Yuriandala, 2010).

Masyarakat Dukuh Sedayu dan Jetis dituntut untuk mengelola sampah plastik dengan bijaksana mengingat keadaan lingkungan yang semakin memburuk. Dalam observasi, penulis menemukan begitu banyaknya sampah plastik yang masuk dalam sungai yang ada di Kelurahan Kalisegoro.

Bahkan di tepi dan tengah Sungai Gribig (sungai yang mengaliri Kelurahan Kalisegoro) dijadikan tempat pembakaran sampah. Pengelolaan sampah plastik seperti plastik sisa makanan, popok bayi dan sampah plastik lain yang berasal dari sampah rumah tangga. yang bijak dapat mulai dari

(6)

6 pemilahan sampah organik maupun non-

organik.

Ecobrick sebagai suatu sistem pengelolaan sampah berkelanjutan, dengan cara yang sederhana dan bahan yang terjangkau diharapakan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat Dukuh Sedayu dan Jetis dalam pengelolaan sampah berkelanjutan khususnya sampah plastik.

Dalam kelanjutannya dengan ecobrick masyarakat Dukuh Sedayu dan Jetis dapat mengurangi sampah atau setidaknya menimbulkan budaya pemilahan sampah yaitu pemilahan sampah organik dan anorganik. Melalui ecobrick, masyarakat dapat memilah sampah plastik untuk dimasukkan ke botol plastik kemudian memanfaatkannya menjadi bahan bernilai jual seperti meja, sofa, dan perkakas lainnya yang diharapkan dapat membantu menambah pendapatan desa.

Selain manfaatnya terhadap lingkungan, pemuda-pemudi Dukuh Sedayu dan Jetis yang telah mandiri dalam pengelolaan sampah dengan ecobrick juga dapat membantu dalam pemenuhan infrastruktur Kampung Tematik Super Orchid. Seperti mengahasilkan produk- produk yang dapat membantu dalam pemenuhan fasilitas Green House Super Orchid yang terletak di RW 03 salah satunya kursi dan meja taman yang dapat dilihat pada gambar 4. Tidak hanya itu, Dengan

kreativitas ecobrik dapat digunakan untuk memperindah atau mempercantik permukiman Kelurahan Kalisegoro seperti pembuatan gapura dan tugu atau bangunan maupun pantung yang mencirikan Kampung Tematik Super Orchid seperti contohnya tugu anggrek dari ecobrick.

Gambar 4. Kursi Taman Ecobrick di Green House Super Orchid

(Dokumentasi Pribadi Penulis)

D. PENUTUP

Simpulan

Pemuda-pemudi di Dukuh Sedayu dan Jetis yang merupakan peserta pelaksanaan telah mengalami peningkatan pemahaman dengan adanya penyadaran tentang masalah sampah plastik dan bahayanya serta pengelolaan yang tepat dengan adanya sikap antusias dan memberikan tanggapan. Dalam pelatihan yang terlaksana telah berhasil membuat Kursi Ecobrick sebagai indikator peningkat keahlian dalam pembuatan ecobrick oleh pemuda-pemudi Dukuh Sedayu dan Jetis.

(7)

7 Saran

Saran yang dapat diberikan adalah pemuda-pemudi sebagai peserta pelatihan diharapkan menjadi agen penyalur yang tepat kepada masyarakat untuk penyadaran tentang masalah sampah plastik dan bahayanya serta cara pengelolaan yang tepat dengan ecobrick.

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam program KKN Altenatif IIA Kelurahan Kalisegoro tahun 2019 terutama Dukuh Sedayu dan Jetis Kelurahan Kalisegoro.

E. DAFTARPUSTAKA

Jambeck, J. R. dkk. 2015. Plastic Waste Inputs from Land into The Ocean, Science, 347(6223).

Maier, R, dkk. 2017. Plastic, Lingkungan dan Ecobricks.

Putra, H, P., & Y, Yuriandala. 2010. Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 2 (1), 21‐31.

Setiadi, A. .2015. Studi Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas pada Kawasan Permukiman Perkotaan di Yogyakarta, 3(April), pp. 27–38.

Sahwan,dkk .2005. Sistem Pengolahan Limbah Plastik di Indonesia, Jurnal Teknik Lingkungan BPPT 6 (1), halaman 311 – 318.

Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah

(8)

8 SUPER ORCHID EDUPARK SEBAGAI EKSISTENSI KAMPUNG TEMATIK

SUPER ORCHID DI KELURAHAN KALISEGORO

Lu’lu’il Munawaroh, Ihda Zahrunnada Pribany, Al Khoeriyah, Indah Nawindra, Ahmad Yulianto

Universitas Negeri Semarang Luluilmunawaroh25@gmail.com

Abstract

Super Orchid village is the thematic villages appointed by the Kalisegoro Subdistrict. In the thematic village, Kalisegoro Subdistrict is expected to become a Million Anggrek Village. However, the implementation is not of the target of Thematic Village. So there are no benefits and impacts that these thematic villages should provide. Semarang City Government said that the Super Orchid Thematic Village is included in the category of failure. Edupark is a place for playing with education to introduce and interact directly with nature and can foster a spirit of caring for the environment and a good social life. To increase the existence of the Super Orchid Temtik Village, the realization of the Super Orchid Edupark. The implementation of Super Orchid Edupark uses the method of socialization and sustainable of education. The result is the implementation of the Super Orchid Edupark program so that there has been an increase in understanding of the Super Orchid Thematic Village in the Kalisegoro Subdistrict among children after the Super Orchid Socialization program was held at the Kalisegoro Elementary School. And also there has been an increase in children's knowledge about orchid planting so that interest in orchid plantting is increasing which is the capital in the implementation of the Super Orchid Thematic Village in the Kalisegoro Subdistrict in the Kalisegoro Subdisttrict Kindergarten.

Keywords: Super Orchid, Edupark, Kalisegoro Abstrak

Kampung Super Orchid merupakan kampung tematik yang diangkat oleh Kelurahan Kalisegoro. Dalam kampung tematik tersebut mengharapkan Kelurahan Kalisegoro menjadi Kampung Sejuta Anggrek. Akan tetapi pada implementasinya tidak sejalan dengan sasaran adanya kampung tematik.

Sehingga belum ada manfaat dan dampak yang seharusnya kampung tematik tersebut berikan. Pemerintah Kota Semarang mengatakan bahwa Kampung Tematik Super Orchid termasuk dalam kategori gagal. Edupark merupakan salah satu wadah edukasi bermain untuk mengenalkan dan ikut berinteraksi langsung dengan alam dan dapat menumbuhkan jiwa peduli terhadap lingkungan disekitarnya dan jiwa sosial yang baik. Untuk meningkatkan eksistensi Kampung Temtik Super Orchid maka terwujudnya Super Orchid Edupark. Pelaksanaan Super Orchid Edupark menggunakan metode sosialisasi dan pendidikan

(9)

9 telah adanya peningkatan pemaham akan Kampung Tematik Super Orchid di

Kelurahan Kalisegoro di kalangan anak-anak setelah diakannya kegiatan Sosialisasi Super Orchid di SDN Kelurahan Kalisegoro. Dan juga telah adanya peningkatan pengetahuan anak-anak tentang penanaman anggrek sehingga minat membudidayakan tanaman anggrek meningkat yang merupakan modal dalam pelaksanaaan Kampung Tematik Super Orchid Kelurahan Kalisegoro di TK Kelurahan Kalisegoro.

Kata Kunci: Super Orchid, Edupark, Kalisegoro

F. PENDAHULUAN

Kemiskinan merupakan

ketidakmampuan dari segi ekonomi dalam pemenuhan dasar baik makanan maupun non makanan yang yang diukur dari pengeluaran (BPS, 2019). Di Indonesia masalah kemiskinan menjadi masalah utama dan sulit untuk diselesaikan, termasuk di Kota Semarang. Pada tahun 2015 persentase kesmiskinan Kota Semarang sebesar 20,82 % dengan total penduduk mencapai 1.767.086 jiwa. Berbagai program telah dilakukan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan seperti fasilitasi permodalan UMKM, Bantuan Langsung Masyarakat, PNPM Mandiri dan program Gerdu Kempling, akan tetapi program-program tersebut tidak menunjukkan hasil. Program terbaru Pemerintah Kota Semarang dalam menangani kemiskinan adalah program Gerbang Hebat yang terdiri dari empat skenario yaitu pengentasan kemiskinan berbasis bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, fasilitas UMKM dan mikro dan

perluasan program prorakyat (Pemerintah Kota Semarang, 2017).

Salah satu implementasinya dari Program Gerbang Hebat tersebut ialah adanya kebijakan setiap kelurahan di Kota Semarang untuk memiliki kampung tematik.

Kampung tematik merupakan salah satu inovasi Pemerintah Kota Semarang untuk mengatasi permasalahan pemenuhan kebutuhan dasar utamanya pada peningkatan kualitas lingkungan rumah tinggal warga miskin dan prasarana dasar permukiman (Pemerintah Kota Semarang, 2016).

Edupark sendiri berasal dari dua kata yaitu “Education” yang artinya pendidikan dan “Park” yang berarti taman. Sehingga secara garis besar Edupark adalah taman untuk pendidikan. Edupark merupakan salah satu wadah edukasi bermain untuk mengenalkan dan ikut berinteraksi langsung dengan alam dan dapat menumbuhkan jiwa peduli terhadap lingkungan disekitarnya dan jiwa sosial yang baik. Edupark sangat memungkinkan untuk pengembangan suatu tempat yang belum berkembang.

(10)

10 Kampung Super Orchid merupakan

kampung tematik yang diangkat oleh Kelurahan Kalisegoro. Kampung Tematik ini berada di RW 03 dan RW 04 Kelurahan Kalisegoro yang dipegang oleh Kelurahan Kalisegoro dan Kelompok Wanita Tani yang biasanya disingkat KWT. Pemerintah Kota Semarang mengatakan bahwa Kampung Tematik Super Orchid termasuk dalam kategori gagal (Pemerintah Kota Semarang, 2019).

Kampung Tematik Super Orchid Kelurahan Kalisegoro mengharapkan Kelurahan Kalisegoro menjadi Kampung Sejuta Anggrek. Akan tetapi pada implementasinya tidak sejalan dengan sasaran adanya Kampung Tematik. Sehingga belum ada manfaat dan dampak yang seharusnya kampung tematik tersebut berikan. Setelah dilakukan observasi penulis di RW 01 di Kelurahan Kalisegoro khusunya Dukuh Sedayu dapat dipastikan seluruh warga dukuh tersebut tidak mengetahui adanya kampung tematik ini. Untuk mendukung kampung tematik seharusnya masyarakat Khususnya Kelurahan Kalisegoro setidaknya mengetahui dan bahkan bisa membantu dalam implementasinya.

Dari permasalah tersebut maka penulis memiliki tujuan dalam artikel ini yaitu berjalannya kegiatan Super Orchid Edupark dengan indikator (1) Meningkatkan pemahaman akan Kampung Tematik Super

Orchid di kalangan anak-anak Kelurahan Kalisegoro. (2) Meningkatkan minat anak- anak di Kelurahan Kalisegoro untuk membudidayakan anggrek.

G. PELAKSANAANDANMETODE

Pelaksanaan Super Orchid Edupark menggunakan metode sosialisasi dan pendidikan berkelanjutan. Peserta kegiatan tersebut adalah anak-anak Kelurahan Kalisegoro. Peserta nantinya akan berperan sebagai kader pelaksanan Kampung Tematik Super Orchid. Dalam pelaksanaan sosialisasi dilakukan sosialisasi langsung dengan berinterkasi langsung dengan para peserta.

Sosialisasi ini dilaksanakan di SDN Kelurahan Kalisegoro pada tanggal 3 Agustus 2019 pukul 07.30-09.00 WIB.

Peserta pelaksanaan yaitu siswa kelas 1, 2, dan 3. Kegiatan sosialisasi ini berupa model ceramah dengan bantuan materi dari Power Point dan bercerita (Story Telling) tentang dongen dari cerita fiksi yang berjudul

“Laskar Super Orchid”. Materi Power Point berupa pengenalan tentang Kampung Tematik Super Orchid dan tentang tanaman anggrek dari jenisnya serta cara penanamannya. Pemateri dalam sosialisasi tersebut adalah mahasiswa KKN Alternatif IIA Kelurahan Kalisegoro tahun 2019. Selain kegiatan tersebut para perserta melakukan kegiatan mewarnai gambar anggrek yang telah disediakan sesuai dengan jenis anggrek

(11)

11 yang telah dipaparkan. Alat-alat pendukung

kegiatan sosialisasi yaitu proyektor, layar proyektor, MMT (MMT Sosialisasi, MMT Pengenalan jenis tanaman anggrek dan cara menanam tanaman anggrek) dan Softfile materi Power Point dan video cara penanaman tanaman anggrek.

Metode yang dilaksanakan selanjutnya yaitu metode pendidikan berkelanjutan.

Pendidikan ini dilaksanakan di Green House Super Orchid yang ada di RW 03.

Pelaksanaan dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus 2019 pukul 07.00-09.00 WIB.

Pelaksanaan dilaksanakan dengan melakukan penanaman anggrek bersama-sama anak TK Kelurahan Kalisegoro dan Kelompok Wanita Tani.

H. HASILDANPEMBAHASAN

Hasil dari capaian yang pertama yaitu telah terlaksanakannnya sosialisasi Super Orchid dengan lancar dan sikap antusias para peserta. Peserta sosialisasi ini adalah anak- anak kelas 1,2, dan 3 Sekolah Dasar. Anak- anak menanggapi dan bertanya dalam sosialisasi tersebut. Sesi tanya jawab dua arah dapat menambah pengetahuan masyarakat akan hasil yang disampaikan.

Sosialisasi yang telah dilakukan menyesuaikan dengan keterbatasan anak- anak dalam menerima materi sosialisasi.

Selain penyampaian materi secara ceramah dengan media Power Point, juga dengan

mendongen atau berbagi cerita. Cerita yang disampaikan berupa cerita fiksi yang alur ceritannya disesuaikan dengan kondisi Kampung Tematik Super Orchid dengan judul “Laskar Super Orchid”. Dalam cerita tersebut Laskar Super Orchid diceritakan sebagai penyelamat tanaman anggrek di sebuah negeri yang pada cerita sebagai kampung sejuta anggrek. Kemudian dilakukan sesi mewarnai gambar bunga anggrek bersama sesuai dengan macam anggrek yang telah dipaparkan. Kegiatan ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Hasil Mewarnai Bunga Anggrek Siswi Kelas 1 SDN

Kelurahan Kaligeoro (Dokumentasi Pribadi Penulis)

Dari tanggapan para peserta yang merupakan anak-anak setelah mendengarakan cerita tersebut, semua anak menyorakkan ingin menjadi Laskar Super

(12)

12 Orchid. Bahkan penuturan bapak Kepala

Sekolah SDN Kelurahan Kalisegoro menginginkan diadakan sosialisasi kepada para guru di sekolah dasar tersebut. Sehingga dari pegamatan tersebut pelaksanaan dapat dikatakan berhasil dan adanya peningkatan pemaham akan Kampung Tematik Super Orchid di Kelurahan Kalisegoro di kalangan anak-anak. Pendorong pelaksanaan ini adalah pengetahuan yang nihil dari anak-anak Kelurahan Kalisegoro tentang Kampung Tematik yang telah diajukan oleh Kelurahan Kalisegoro dan keingintahuan yang besar akan Kampung Super Orchid Kelurahan Kalisegoro tidak hanya anak-anak akan tetapi juga berbagai kalangan usia. Contohnya kalangan masyarakat usia dewasa di Kelurahan Kalisegoro.

Gambar 2. Sosialisasi Penanaman Tanaman Anggrek di Kelas 1 SDN

Kelurahan Kalisegoro (Dokumentasi Pribadi Penulis)

Keberlanjutan Sosialisasi Super Orchid dapat dilakukan secara berkelanjutan melalui KWT ( Kelompok Wanita Tanam ) kepada

masyarakat luas khususnya anak-anak Kelurahan Kalisegoro sebagi kader Super Orchid.

Hasil dari capaian yang kedua yaitu telah adanya peningkatan minat anak-anak Kelurahan Kalisegoro untuk membudidayakan anggrek. Hal tersebut dapat dilihat dengan berhasilnya pelaksanaan pendidikan berkelanjutan tentang cara penanaman anggrek oleh anak-anak TK Kelurahan Kalisegoro sebagai salah satu upaya menjadikan Green House sebagai wadah adanya kegiatan edupark di Kampung Super Orchid Kelurahan Kalisegoro.

Gambar 3. Kegiatan Penanaman

Anggrek Bersama di Green House Super Orchid

(Dokumentasi Pribadi Penulis)

Sikap antusias dan berhasilnya penanaman bibit oleh anak-anak sebagai indikator telah adanya peningkatan pengetahuan anak-anak tentang penanaman anggrek sehingga minat membudidayakan tanaman anggrek meningkat yang merupakan modal dalam pelaksanaaan Kampung Tematik Super Orchid Kelurahan Kalisegoro.

(13)

13 Pendorong telaksanaan program ini adalah

letak TK Kelurahan Kalisegoro disamping Green House Super Orchid. Untuk kedepannnya anak-anak tersebut dapat menjadi kader Kampung Tematik Super Orchid.

Super Orchid Edupark sebagai wadah eksistensi Kampung Tematik Kelurahan Kalisegoro diharapkan akan terus berkembang dan menjadikan Kampung Tematik ini termasuk kategori berhasil.

Sebelumnaya Pemerintah Kota Semarang mencetuskan Kampung Tematik Kelurahan Kalisegoro termasuk dalam kategori gagal.

Karena belum adanya fasilitas yang mendukung Kampung Tematik ini. Dan kesadaran masyarakat yang minim akan Kampung Tematik ini.

I. PENUTUP

Simpulan

Terlaksananya program Super Orchid Edupark sehingga telah adanya peningkatan pemaham akan Kampung Tematik Super Orchid di Kelurahan Kalisegoro di kalangan anak-anak setelah diadakannya kegiatan Sosialisasi Super Orchid di SDN Kelurahan Kalisegoro. Dan juga telah adanya peningkatan pengetahuan anak-anak tentang penanaman anggrek sehingga minat membudidayakan tanaman anggrek meningkat yang merupakan modal dalam

pelaksanaaan Kampung Tematik Super Orchid Kelurahan Kalisegoro.

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah masyarakat Kelurahan Kalisegoro untuk lebih mendukung terlaksankannya Kampung Tematik Super Orchid.

Ucapan Terima Kasih

Terimakasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam program KKN Altenatif IIA Kelurahan Kalisegoro tahun 2019 terutama KWT Kelurahan Kalisegoro.

J. DAFTARPUSTAKA

www.bps.go.id

http://gerbanghebat.semarangkota.go.id

Gambar

Gambar 1. Pemateri memberikan  arahan cara pembuatan ecobrick
Gambar 3. Kursi Ecobrick  (Dokumentasi Pribadi Penulis)
Gambar 4. Kursi Taman Ecobrick di Green  House Super Orchid
Gambar 1. Hasil Mewarnai Bunga  Anggrek Siswi Kelas 1 SDN
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah dari tesis ini adalah apakah faktor-faktor yang menentukan terpilihnya kepala desa di kecamatan Jekulo, dan apakah kebijakan camat Jekulo

Google Formulir Menyeles aikan masalah yang berkaitan dengan persamaa n lingkaran yang berpusat di (a,b) dan berjari-jari r Chattin g room Share Link Materi Upload

Mengarahkan system pelaporan kegiatan laboratorium sesuai yang telah ditentukan dan memastikan peserta/kelompok peserta juga melaporkan semua kegiatan (news kegiatan,

Hormon testosteron merupakan suatu hormon steroid androgen yang penting dalam kehidupan seksual dan reproduksi baik jantan maupun betina, penting untuk pertumbuhan

energi potensial melalui diskusi kelompo k dengan benar usaha yang diperlukan Memaha mi kaitan usaha dengan perubaha n energi kinetik dan energi potensial melalui diskusi

Gagasan postmodernisme di dalam pertunjukan teater bukan gagasan yang memisahkan antara bentuk teater postmodernisme dan modernisme, melainkan suatu gagasan transisi di

Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu : (1) memberikan solusi cerdas untuk warga desa Jiken dalam pengolahan limbah/sampah plastik ataupun

Arah penelitian ini dimaksudkan untuk menguji dan melakukan analisis pengaruh dari adopsi teknologi inovasi e-banking (Adop_Ebanking) terhadap kinerja (ROA dan