TRITUNGGAL
Alamta Singarimbun 0818645821
Pernyataan Martin Luther
“Deus Revelatus (Allah yang dinyatakan) sekalipun, masih merupakan Deus Abconditus
(Allah yang tersembunyi). Dalam keberadaan yang terbatas, tak mungkin dapat memahami
yang sepenuhnya Allah Yang Tak Terbatas”
Tritunggal
• Dalam sejarah gereja Tuhan yang telah berusia dua ribu tahun, topik Trinitas telah menjadi pokok yang paling sering diperdebatkan.
• Berbagai penafsiran mengenai hal itu telah mewarnai perjalanan sejarah gereja.
• Ada beberapa penafsiran yang dikategorikan
“menyimpang” dan karenanya kemudian ditolak dalam konsili (pertemuan besar seluruh pemimpin gereja pada abad-abad permulaan) gereja.
Tritunggal
• Masalah yang tidak akan pernah selesai
• Sulit dijelaskan karena menjelaskan tentang siapa dan bagaimana Allah
• Eksklusif di dalam Kristen
• Bukan soal berapa tapi bagaimana Allah
Tritunggal
• Tritunggal adalah kebenaran mengenai Allah yang satu-satunya, Allah Yang Maha Esa (The Only One God).
• Allah adalah Dia yang satu-satunya, tak ada yang lain seperti Dia, sehingga tak mungkin
menemukan sesuatu yang dapat
menggambarkan tentang diri-Nya secara sempurna.
Tritunggal
• “Biasanya kita mengerti sesuatu karena sesuatu itu
mempunyai persamaan dengan sesuatu yang lain, sehingga melalui persamaan itu kita menemukan analoginya.
• Karena ada persamaan, kita mempunyai jembatan analogis untuk pengertian kita, sehingga dari sesuatu yang sudah dimengerti kita loncat ke sesuatu yang belum kita
mengerti, akhirnya kita mengerti semuanya.
• Tetapi untuk mengerti Allah, tidak ada pembanding-Nya, tidak ada persamaan-Nya, sehingga tidak bisa dimengerti dengan rasio sepenuhnya” (Steven Tong)
Politheisme
• Bentuk kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu Tuhan
• Contoh politeisme yang paling terkenal dari zaman kuno adalah mitologi Yunani/Roma
• Zeus
• Apolo
• Aphrodite
• Poseidon, dan lain-lain
• Contoh paling jelas dari politeisme modern adalah agama ... yang memiliki lebih dari ratusan dewa / allah.
Fenomena Tritunggal
• Pengertian untuk mendalami ke-Tritunggalan Allah akan sulit dijelaskan pada seseorang, bila orang
tersebut tidak mengalami ke-Tritunggalan Allah.
• Pengalaman ke-tritunggalan Allah hanya dapat
dilakukan oleh Roh Kudus dalam kasih karunia Bapa Sorgawi, setelah menerima Tuhan Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan juru selamat pribadi dan hidup di dalam kasih dan iman kepada-Nya.
Fenomena Tritunggal
• Masalah yang sering timbul adalah pada orang yang berbeda keyakinan iman, karena konsep Allah dalam paradigma mereka pasti berbeda dengan paradigma iman Kristen.
• Itulah sebabnya, seringkali konsep Kristen mengenai Allah Tritunggal kerap menjadi bahan perdebatan dan serangan dari pihak-pihak lain.
Fenomena Tritunggal
• Tidak hanya sampai di situ, di dalam kalangan Kristiani sendiri, pemahaman mengenai Allah
Tritunggal sangatlah beragam, sehingga terkadang antar sesama umat Tuhan terjadi perbedaan
pandangan mengenai Allah Tritunggal. Akan tetapi bagaimanapun juga doktrin ini adalah dasar dari iman Kristen
Fenomena Tritunggal
• Ajaran mengenai Allah Tritunggal adalah ajaran yang Alkitabiah dan terbukti, baik secara
historis (Bangsa Israel, Gereja mula-mula), maupun biblikal (studi kata dan telaah
teologis) dan pada dasarnya realistis
TRITUNGGAL
• Dalam TRITUNGGAL, bahwa “tri-Nya” terletak pada adanya tiga pribadi ilahi, atau seperti konsep Boettner bahwa ada tiga pusat pengetahuan, kesadaran, kasih dan kehendak yang terpisah satu dari yang lain,
sedangkan “tunggal-Nya” (keesaan-Nya) terletak pada esensi-Nya. Secara singkat, pengertian esensi secara umum adalah hakikat barang sesuatu (Louis O.
Kattsoff: Pengantar Filsafat; 1986: 51).
TRITUNGGAL
• Esesensi merupakan sesuatu yang menjadikan
sesuatu itu seperti dirinya sesuatu itu. Contohnya sebuah segi tiga merupakan sebuah segi tiga.
TRITUNGGAL
• Jika pengertian ini dikaitkan dengan konteks teologis, dapatlah dikatakan bahwa esensi itu
hakikat dasar atau “unsur pembentuk” keallahan, atau mungkin lebih dapat dikatakan sebagai “inti dasar” keallahan.
TRITUNGGAL
• Selanjutnya sesuai dengan konsepsi Tritunggal yang mengatakan bahwa letak keesaan pribadi-pribadi Allah Tritunggal adalah pada esensi-Nya, maka esensi di sini mempunyai pengertian sebagai apa
yang sama (“unsur pembentuk” atau “inti dasar”) di antara Mereka bertiga (pribadi-pribadi Allah
Tritunggal) di dalam keallahan (Boettner, Op,cit:
106).
TRITUNGGAL
• Maksudnya adalah bahwa : ‘Setiap pribadi itu memiliki
“in toto” esensi yang tak terbagi atau terpisahkan dari ilahi di mana sifat dan kuasa ada di dalamnya, maka setiap pribadi memiliki pengetahuan ilahi, hikmat,
kuasa, kesucian, keadilan, kebaikan dan kebenaran yang sama. Mereka bekerja sama dalam suatu harmonisasi yang sempurna dan bersatu, sehingga kita boleh
mengatakan bahwa Allah Tritunggal bekerja dengan satu pikiran dan satu kehendak’.
TRITUNGGAL
• Karena ketiga pribadi dari Tritunggal ini memiliki
esensi yang sama, dan karena sifat-sifat yang ada tak dapat dipisahkan dari esensi, maka berarti bahwa
semua sifat ilahi dimiliki bersama oleh masing-masing pribadi, dan bahwa ketiga pribadi memiliki tingkatan yang sama dan sama-sama kekal. Setiap pribadi
adalah Allah, memakai kuasa yang sama, mengambil bagian di dalam kemuliaan yang sama dan sama-sama berhak disembah.
TRITUNGGAL
• Dengan demikian maka doktrin Tritunggal tidak dapat membawa kepada “Triteisme”, karena meskipun ada tiga pribadi di dalam keallahan, tetapi hanya ada satu esensi.
• Dengan demikian maka hanya ada satu Allah.
• Satu esensi hidup yang berada dalam tiga pribadi. Ketiga
pribadi yang dihubungkan dengan esensi ilahi bukan sebagai 3 individu seperti Abraham, Ishak dan Yakub kepada sifat
manusia. Mereka hanya satu Allah, buka triad tetapi trinitas.
Allah Bapa
• Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang
memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin).
• Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi.
Allah Bapa
• Bapa adalah Sumber utama atau Penyebab utama dari:
• Alam semesta (1 Korintus 8:6)
• Keselamatan (Yohanes 3:16-17)
• Pekerjaan Yesus sebagai manusia (Yohanes 5:17; 14:10).
Allah Anak (Yesus Kristus)
• Ia adalah firman (logos) Allah yang menjadi manusia dan memakai nama Yesus
• Ibrani: Yehoshua
• Yunani: Iesous
• Inggris: Jesus
Yohanes 1:1-14.
Kasih-Nya yang besar akan dunia ini membuat Dia rela datang ke dalam dunia, melakukan karya penyelamatan, merendahkan diri sampai mati di kayu salib, dikuburkan, lalu bangkit pada hari yang ketiga, naik ke sorga dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan mati.
Allah Anak (Yesus Kristus)
• Ia adalah teladan iman sejati dan sumber kehidupan bagi orang percaya. Firman Allah telah menunjukkan kasih-Nya yang terbesar dengan menjadi Anak yang mati di kayu salib
Filipi 2:5-6
Allah Anak (Yesus Kristus)
• Allah Anak merupakan pribadi kedua dalam Tritunggal
Allah Anak (Yesus Kristus)
• Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama- sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1:1, 14).
Allah Anak (Yesus Kristus)
• Tetapi tentang Anak Ia berkata: “Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat
kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran (Ibrani 1:8).
• Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (Kolose 2:9).
• Pengakuan Tomas, “Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:28).
Allah Roh Kudus
• Roh Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta, dan Penghibur yang tidak terlihat, namun
berdiam di dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup di dalam- Nya (1 Korintus 3:16)
Sikap Kita
• Kebenaran Tritunggal ini adalah kebenaran yang bersifat dan berdasarkan wahyu Allah
• Yang dimaksud dengan kebenaran yang bersifat dan berdasarkan wahyu Allah di sini adalah bahwa
kebenaran Tritunggal bukanlah hasil spekulasi manusia, tetapi merupakan anugerah dari Allah yang tidak bisa kita mengerti, juga tidak bisa kita bantah (tolak), hanya bisa kita terima
Sikap Kita
• Dalam kerangka berpikir tentang wahyu (pernyataan dari Allah) ini, kita mengenal adanya wahyu
bertingkat (Progressive Revelation) yaitu wahyu yang mengalami kemajuan dari yang sangat tidak jelas, menjadi tidak jelas, kemudian menjadi kurang jelas, dan akhirnya menjadi jelas bahkan sangat
jelas.
Sikap Kita
• Ini cocok dengan pendapat Jaspers bahwa
‘bukti berarti kematian iman’. (Jaspers dalam
buku Poehlmann; 1998: 18).
A.W.Tozer mengawali pembahasan tentang “Allah yang tak dapat dimengerti” dengan sebuah kalimat doa yang berbunyi
“Tuhan, dilema yang kami hadapi besar sekali! Di hadirat- Mu kami patut berdiam diri, tetapi kasih bergelora di hati kami dan memaksa kami untuk berbicara. Seandainya kami berdiam diri, maka batu-batu akan berseru; namun apabila kami harus berbicara, apa yang harus kami katakan?
Ajarlah kami untuk mengetahui apa yang belum kami ketahui, karena tidak ada manusia yang dapat mengetahui hal-hal tentang Allah, hanya Roh Allah yang dapat. Apabila akal tak berdaya, biarlah iman yang menyangga kami, dan kami akan berpikir bahwa kami sudah percaya, bukan supaya kami percaya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin”.