PERSPEKTIF INDONESIA UNTUK KESELAMATAN PELAYARAN DI SELAT MALAKA DAN SINGAPURA
BERDASARKAN COOPERATIVE MECHANISM
SKRIPSI
Sebagai persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana Hubungan Internasional
Oleh:
AJENG APRILIANDARI NIM D0413006
Program Studi Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perspektif Indonesia untuk Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura berdasarkan Cooperative Mechanism.” Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Hubungan Internasional, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret. Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan kepada penulis.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Dr. Andrik Purwasito, D.E.A., Ketua Program Studi Hubungan Internasional Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Ignatius Agung Satyawan SE., S.Ikom., M.Si, Ph.D., dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan begitu banyak masukan berharga dan dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Para pengajar Program Studi Hubungan Internasional, FISIP Universitas Sebelas Maret: Drs. Ignatius Agung Satyawan SE., S.Ikom., M.Si, Ph.D., Randhi Satriya, S.IP., M.A., Septyanto Galan Prakoso, S.IP., M.Sc., Lukman Fahmi Djarwono, S.IP., M.Si., Muhammad Qobidl’ Ainul Arif, S.IP., M.A., Annisa Paramita Wiharani, S.IP., M.A., Leni Winarni, S.IP., M.Si., Salieg Luki Munaestri, S.S., M.A., Drs Budiarjo, M.Si., Moch Najib Imanullah SH., MH., Ph.D., Drs. Sonhaji, M.Si., yang telah memberikan pengetahuan dan ilmu selama perkuliahan.
v
6. Arief Nurtanto, Staf pada Program Studi Hubungan Internasional, yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi.
7. Nanditya Darma Wardana, Kepala Seksi Peralatan dan Rano Agiansyah, Pelaksana pada Subdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI.
8. Keluarga penulis, khususnya ayahanda, ibunda dan kakak tercinta. Terima kasih atas segala kasih sayang, dukungan dan doa yang telah diberikan.
9. Rekan-rekan Program Studi Hubungan Internasional Universitas Sebelas Maret khususnya angkatan 2013.
Pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Dengan segala keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, karena tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menerima segala kritik dan saran perbaikan agar menjadi karya yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya.
Surakarta, 28 Maret 2019 Penulis
AJENG APRILIANDARI NIM D0413006
ABSTRAK
AJENG APRILIANDARI, NIM D0413006, judul skripsi Perspektif Indonesia untuk Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura berdasarkan Cooperative Mechanism, Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Selat Malaka dan Singapura merupakan salah satu selat yang penting untuk pelayaran dan perdagangan internasional yang dilalui kurang lebih 60.000 kapal setiap tahunnya. Dengan lalu lintasnya yang padat dan kondisi geografis yang sempit, dangkal dan berkelok-kelok menjadikan selat rentan terhadap risiko terjadinya kecelakaan sehingga perlunya negara pantai untuk mengelola keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Singapura. Indonesia yang merupakan salah satu negara pantai memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam menjaga keselamatan jalur pelayaran, dengan harapan keselamatan pada jalur pelayaran di Selat Malaka dan Singapura dapat diwujudkan secara berkelanjutan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui arti penting Selat Malaka dan Singapura bagi Indonesia serta untuk mengetahui seberapa jauh keterlibatan dan peran Indonesia sebagai upaya dalam rangka turut serta menjaga keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Singapura melalui Cooperative Mechanism. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teori liberalisme dan konsep kerjasama internasional.
Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif melibatkan empat proses, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder berupa studi pustaka.
Hasil temuan dari penelitian ini adalah bahwa upaya Indonesia menjaga keselamatan pelayaran di Selat Malaka dan Singapura melalui Cooperative Mechanism adalah melalui inisiatif proyek-proyek untuk penggantian dan pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura, penggantian Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang rusak karena bencana tsunami tahun 2014 dan studi cetak biru perkembangan masa depan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura dan juga menjelaskan penurunan kecelakaan laut di Selat Malaka dan Singapura.
Kata kunci: Indonesia, Selat Malaka dan Singapura, Cooperative Mechanism, keselamatan pelayaran
vii
ABSTRACT
AJENG APRILIANDARI, NIM D0413006, Indonesia’s Perspective to Enhance Safety of Navigation in the Straits of Malacca and Singapore based on Cooperative Mechanism, International Relations Department, Faculty of Social and Political Science, Sebelas Maret University, Surakarta.
Straits of Malacca and Singapore are one of the important straits for international shipping and trade, which are approximately 60,000 ships passed annually. With heavy traffic, narrow, shallow and winding geographical conditions, straits are vulnerable to the risk of accidents, so the need for littoral states to manage shipping safety in Straits of Malacca and Singapore. Indonesia, which is one of the littoral states, has obligation and responsibility in maintaining the safety of navigation, with hope that safety in shipping routes in Straits of Malacca and Singapore can work on an ongoing basis.
Based on the background, then the purpose of this research is to find out the significance of Straits of Malacca and Singapore for Indonesia and to find out how far the involvement and role of Indonesia as an effort to participate in maintaining safety of navigation in Straits of Malacca and Singapore based on Cooperative Mechanism. This research used theory of liberalism and concept of international cooperation. This research also used a descriptive qualitative research method using qualitative data analysis techniques involving four processes, namely data collection, data reduction, data display and verification.
Data collecting techniques used primary data obtained through interview and secondary data from library research.
The result of the research showed that Indonesia’s efforts to enhance safety of navigation in the Straits of Malacca and Singapore through Cooperative Mechanism are through the initiative of projects for the replacement and maintenance of Aids to Navigation in the Malacca and Singapore Straits, replacement of Aids to Navigation damaged by the tsunami incident of 2004 and a study of the blueprint for the future development of safety of navigation and marine environment protection in the Straits of Malacca and Singapore and also explains the decline in marine accidents in the Straits of Malacca and Singapore.
Keyword : Indonesia, Straits of Malacca and Singapore, Cooperative Mechanism, safety of navigation
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Selat Malaka ... 36
Gambar 2.2 Peta Selat Singapura ... 37
Gambar 2.3 Rute minyak melalui chokepoints dunia ... 40
Gambar 2.4 Pergerakan lalu lintas di Selat Malaka dan Singapura ... 48
Gambar 2.5 ALKI ... 52
Gambar 2.6 Letak chokepoints di Selat Malaka dan Singapura ... 54
Gambar 2.7 Jenis dan ukuran kapal transit di Selat Malaka dan Singapura ... 56
Gambar 3.1 Lokasi SBNP di Selat Malaka dan Singapura ... 96
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah kapal melalui Selat Malaka dan Singapura tahun 2000 - 2012 ... 3
Tabel 1.2 Bentuk kecelakaan di Selat Malaka dan Singapura tahun 2000 - 2010 ... 4
Tabel 1.3 Kecelakaan di Selat Malaka dan Singapura tahun 1971 - 2007 ... 5
Tabel 2.1 Volume minyak diangkut melalui chokepoints dunia ... 41
Tabel 2.2 Minyak dan gas alam cair di Selat Malaka dan Singapura ... 42
Tabel 2.3 10 Komoditas yang berpergian ke arah timur tahun 2007 ... 43
Tabel 2.4 10 Komoditas yang berpergian ke arah barat tahun 2007 ... 44
Tabel 2.5 Pelabuhan kontainer di dunia ... 47
Tabel 2.6 Volume barang di Selat Malaka dan Singapura ... 49
Tabel 2.7 Chokepoints di Selat Malaka dan Singapura... 55
Tabel 2.8 Data lalu lintas di Selat Malaka dan Singapura tahun 2009 - 2016 ... 57
Tabel 2.9 Kecelakaan kapal di Selat Malaka dan Singapura tahun 2008 - 2014 ... 58
Tabel 2.10 Jumlah insiden kapal negara pantai tahun 2007 - 2014 ... 59
Tabel 2.11 Kecelakaan di Selat Malaka dan Singapura tahun 2008 - 2014 ... 60
Tabel 3.1 Proyek-proyek di bawah PCC ... 89
Tabel 3.2 Daftar SBNP milik Indonesia di Selat Malaka dan Singapura ... 97
Tabel 3.3 Daftar kondisi SBNP yang terpilih di Selat Malaka dan Singapura ... 98
Tabel 3.4 Rencana penggantian dan pemeliharaan SBNP di Selat Malaka dan Singapura tahun 2007 - 2016 ... 102
Tabel 3.5 Kontribusi Jepang pada proyek 5 (preliminary survey works) tahun 2009 - 2018 ... 103
Tabel 3.6 SBNP Proyek 6 ... 105
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Perbandingan transit Terusan Panama, Terusan Suez dan Selat Malaka dan Singapura ... 39 Grafik 2.2 Transit berdasarkan negara pemilik kapal ... 45 Grafik 2.3 Transit berdasarkan kapasitas kapal ... 46 Grafik 3.1 Perbandingan kecelakaan laut di Selat Malaka dan Singapura pada tahun 1978 - 2014 ... 111 Grafik 3.2 Polusi laut di Selat Malaka dan Singapura sebelum dan sesudah pembentukan CM ... 112 Grafik 3.3 Peningkatan jumlah kapal melewati Selat Malaka dan Singapura ... 113
xi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Struktur CM ... 88
DAFTAR SINGKATAN
ALKI : Alur Laut Kepulauan Indonesia ANF : Aids to Navigation Fund
CF : Cooperative Forum
CM : Cooperative Mechanism
DWR : Deep Water Rout DWT : Deadweight Tonnage
EIA : U.S. Energy Information Administration
GT : Gross Tonnage
HNS : Hazardous and Noxious Substances IHO : International Hydrographic Organization IMO : International Maritime Organization LNG : Liquefied Natural Gas
LPG : Liquefied Petroleum Gas MSC : Malacca Straits Council PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa PCC : Project Coordination Committee SBNP : Sarana Bantu Navigasi Pelayaran TEU : Twenty-foot Equivalent Unit TSS : Traffic Separation Scheme
TTEG : Tripartite Techincal Expert Group UKC : Under Keel Clearance
UNCLOS : United Nations Convention on the Law of the Sea VLCC :Very Large Crude Carriers
ZEE : Zona Ekonomi Eksklusif
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Transkip Wawancara Direktorat Kenavigasian Kementerian Perhubungan, Bapak Nanditya Darma Wardana, Kepala Seksi Peralatan dan Bapak Rano Agiansyah, Pelaksana pada Subdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI.
Lampiran 2. International Maritime Organization. “Jakarta Statement on Enhancement of Safety, Security and Environmental Protection in the Straits of Malacca and Singapore.” Jakarta Meeting, Jakarta, Indonesia, 7 - 8 September 2005.
Lampiran 3. International Maritime Organization. “Kuala Lumpur Statement on Enhancement of Safety, Security and Environmental Protection in the Straits of Malacca and Singapore.” Kuala Lumpur Meeting, Kuala Lumpur, Malaysia, 18 - 20 September 2006.
Lampiran 4. International Maritime Organization. “Singapore Statement on Enhancement of Safety, Security and Environmental Protection in the Straits of Malacca and Singapore.” Singapore Meeting, Singapura, 4 - 6 September 2007.
Lampiran 5. International Maritime Organization. “The Cooperative Mechanism between the Littoral States and User States on Safety of Navigation and Environmental Protection in the Straits of Malacca and Singapore.” Singapore Meeting, Singapura, 4 - 6 September 2007.
xv
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Luar... i
Halaman Sampul Dalam ... i
Halaman Pengesahan Pembimbing ... ii
Halaman Pengesahan Tim Penguji... iii
Kata Pengantar ... iv
Abstrak ... vi
Daftar Gambar ... viii
Daftar Tabel ... ix
Daftar Grafik ... x
Daftar Bagan ... xi
Daftar Singkatan... xii
Daftar Lampiran ... xiii
Surat Pernyataan Skripsi Otentik ... xiv
Daftar Isi... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 10
D. Kerangka Konseptual ... 11
E. Tinjauan Pustaka ... 18
F. Kerangka Pemikiran ... 26
G. Metode Penelitian... 28
H. Sistematika Penulisan ... 31
BAB II GAMBARAN UMUM SELAT MALAKA DAN SINGAPURA ... 34
A. Kondisi Geografis Selat Malaka dan Singapura ... 34
B. Nilai Strategis Selat Malaka dan Singapura ... 38
C. Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura ... 54 D. Peraturan Perundang-Undangan Negara Pantai
tentang Keselamatan Pelayaran ... 62
E. Peraturan Kapal berlayar melalui Selat Malaka dan Singapura ... 64
BAB III PERAN INDONESIA DALAM MENJAGA KESELAMATAN PELAYARAN DI SELAT MALAKA DAN SINGAPURA MELALUI COOPERATIVE MECHANISM ... 72
A. Kerjasama Cooperative Mechanism antara Indonesia, Malaysia dan Singapura ... 72
B. Implementasi Pelaksanaan Proyek oleh Indonesia dalam Cooperative Mechanism ... 94
C. Analisis Cooperative Mechanism bagi Keselamatan Pelayaran di Selat Malaka dan Singapura ... 108
BAB IV PENUTUP ... 118
A. Kesimpulan ... 118
B. Saran ... 119
DAFTAR PUSTAKA ... 123
LAMPIRAN ... 137