• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Konsep Kreatif"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PROSES PERANCANGAN

A. Konsep Kreatif

Dalam perancangan poster ini, penulis akan berfokus pada salah satu program, yaitu Children’s Forest Program (CFP) karena CFP dinilai paling efektif dalam menghijaukan bumi sebagai wujud menghadapi global warming.

Dengan itu penulis akan menggunakan ilustrasi sebagai sarana penyampaian edukasi menghadapi global warming pada anak usia 6 – 12 tahun atau anak dengan jenjang pendidikan SD. Ilustrasi dinilai dapat dengan mudah menarik minat dan dipahami oleh anak – anak di usia tersebut.

Penulis akan menggunakan dua metode penyampaian, yaitu secara persuasif dengan ilustrasi penuh beserta kalimat ajakan singkat, dan secara infografis dengan ilustrasi sebagai media pendukung. Diharapkan audiens tidak bosan dengan poster yang variatif dan dapat memetik ilmu dari poster edukasi.

Dengan menggaet OISCA sebagai lembaga konkret yang melindungi lingkungan dengan memberi edukasi serta mengajak masyarakat terutama anak – anak dalam aksi menyelamatkan lingkungan, maka poster edukasi dalam menghadapi global warming akan diterima oleh banyak audiens dan lebih dipercaya masyarakat.

(2)

B. Strategi Kreatif

1. Merancang 5 poster dengan ilustrasi penuh dan kalimat persuasif 2. Merancang 5 poster infografis dengan ilustrasi sebagai pendukung 3. Merancang media pendukung untuk meningkatkan antusiasme audiens

4. Merancang poster media cetak untuk masa setelah pandemi dan media digital untuk masa pandemi

C. Elemen Visual

Dalam karya poster ini akan menggunakan elemen verbal dan visual yang memiliki kesan ramah, ceria, dan emosional. Mulai dari pemilihan warna yang menggambarkan suasan dalam poster, hingga pemilihan font yang tidak kaku agar mudah diingat dan berkesan.

1. Elemen Verbal

a. Headline

Headline adalah judul utama dari suatu karya yang biasanya ditulis dengan ukuran besar atau menjadi hal yang pertama kali dilihat. Headline juga berfungsi untuk menarik minat audiens agar tergerak untuk melihat isi informasi yang disampaikan. Untuk itu sangat perlu untuk memilih headline yang menarik, tidak bertele – tele, dan mudah diingat.

Dalam karya poster edukasi ini, penulis memilih headline sebagai berikut :

Poster 1 : STOP GLOBAL WARMING Poster 2 : STOP PEMBALAKAN LIAR Poster 3 : AYO MENANAM POHON!

(3)

Poster 4 : BUANGLAH SAMPAH DI TEMPAT SAMPAH Poster 5 : BERSAMA KITA LESTARIKAN LINGKUNGAN Poster 6 : GLOBAL WARMING

Poster 7 : FAKTOR PENYEBAB GLOBAL WARMING Poster 8 : DAMPAK GLOBAL WARMING

Poster 9 : SOLUSI GLOBAL WARMING

Poster 10 : TIPS HIDUP RAMAH LINGKUNGAN b. Sub-heading

Sub-heading merupakan anak judul yang menjelaskan judul utama menggunakan poin – poin agar lebih mudah dipahami audiens.

c. Baseline

Baseline dari poster berisikan logo dan alamat dari OISCA. Jenis font yang digunakanan adalah Montserrat dengan warna hitam dan putih menyesuaikan background agar para pembaca langsgun menangkap informasi dari OISCA dengan jelas.

2. Elemen Visual

a. Ilustrasi

Pada karya poster ini, penulis menggunakan ilustrasi dengan suasana alam. Dimana penulis menceritakan global warming menggunakan ilustrasi suasana bencana alam dan cara mencegah serta mengatasinya.

b. Warna

(4)

Tema warna yang digunakan dalam poster ini adalah warna – warna alam dominan hijau dan biru. Warna tersebut dipilih karena merepresentasikan alam dan lingkungan.

c. Tipografi

Tipografi yang digunakan sebagai elemen visual pada karya poster ini adalah font dekoratif dan sans serif. Font dekoratif dengan sudut tumpul memiliki kesan ceria, ramah, dan dinamis diimbangi dengan font

(5)

sans serif yang memiliki kesan simpel. Adapun font yang digunakan adalah DK Borrowdale, Chlorinar, Boogalo, dan Montserrat Medium.

4

CHLORINAR

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

BOOGALOO

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z

1234567890

3. Invisible Element

a. Layout

Layout merupakan tata letak yang mejadi acuan saat menyusun desain. Dengan membuat layout yang baik maka desain akan tampak

(6)

estetis dan memiliki maksud yang jelas. Penataan poster terdiri dari headline, sub-heading, dan baseline dengan memperhatikan ilustrasi.

b. Margin

Dalam proses perancangan tentu membutuhkan margin agar desain lebih tertata rapi. Selain itu margin juga berperan sebagai patokan agar elemen – elemen desain tidak keluar dari lembar kerja.

D. Teknis Perancangan

1. Software dan Hardware yang Digunakan

a. Pen tablet

Penulis menggunakan pen tablet sebagai alat utama dalam menggambar digital.

b. Sai2

Penulis menggunakan software Sai2 untuk sketsa dan menggambar.

Gambar 3. 1 Invisible Element Sumber : Penulis

(7)

c. CorelDraw

Software ini digunakan untuk finishing dan layouting. Proses desain sikerjakan di CorelDraw.

d. Laptop

Ketiga software dan hardware diatas bisa dioperasikan melalui laptop.

2. Proses Pengerjaan Karya

a. Pra-Produksi

Proses pertama yang dilakukan penulis sebelum masuk ke tahap produksi adalah mencari informasi terkait global warming. Proses ini dilakukan agar saat pengerjaan karya, penulis memasukkan informasi yang benar – benar nyata. Penulis mencari informasi dari berbagai sumber seperti dari Environmental Protection Agency dimana merupakan salah satu lembaga yang bergerak di bidang lingkungan, serta penulis juga mencari informasi dari OISCA sendiri. Informasi tersebut kemudian dirangkum untuk menjadi poster edukasi.

Produksi

Sketsa Outline Coloring

Pasca- Produksi Pra-Produksi

Layouting dan FInishing

(8)

Bagan 3. 1 Proses Pengerjaan Karya Sumber : Penulis

b. Produksi

Produksi adalah proses pengerjaan hasil dari pra-produksi yang berupa rangkuman informasi. Ada beberapa tahap produksi yang penulis lakukan, yaitu :

1) Sketsa

Proses sketsa dilakukan untuk mecurahkan ide – ide setelah penulis memahami informasi yang diperoleh. Tujuannya agar mempercepat proses pengerjaan terutama di bagian outline. Penulis menggunakan pen tab dan software Sai2 sebagai alat untuk membuat sketsa.

Gambar 3. 2 Sketsa Sumber : Penulis

(9)

2) Outline

Setelah proses sketsa selesai, penulis akan membuat outline yang lebih rapi dengan cara mengikuti bentuk dari sketsa atau disebut juga dengan tracing. Alat yang digunakan yaitu pen tab dan software Sai2.

3) Coloring

Gambar 3. 3 Outline Sumber : Penulis

Gambar 3. 4 Coloring Sumber : Penulis

(10)

Tahap berikutnya adalah coloring atau pewarnaan. Alat yang digunakan yaitu pen tab dan software Sai2.

4) Layouting dan Finishing

Tahap terakhir dari proses produksi adalah layouting dan finishing. Penulis menggunakan software CorelDraw. Setelah ilustrasi selesai di Sai2, penulis mulai menata ilustrasi dan tipografi di CorelDraw.

c. Pasca-Produksi

Proses terakhir dilakukan setelah kegiatan produksi selesai. Dalam perancangan poster edukasi ini, proses pasca-produksi adalah cetak. 10 poster akan di cetak di kertas Art Carton 120gr. Kemudia poster tersebut nantinya akan di tempel di sekolah – sekolah yang sudah melakukan kerja sama dengan OISCA.

Gambar 3. 5 Layouting dan Finishing Sumber : Penulis

(11)

3. Kendala yang Dihadapi dan Solusinya

Kendala yang dihadapi oleh penulis adalah pada masa brainstorming.

Saat itu penulis sangat bingung dengan apa yang akan diilustrasikan karena topik yang sangat luas dan sempit di waktu yang bersamaan. Dimana banyak yang ingin penulis bahas namun mengingat teknologi yang ada disekitar kita masih belum begitu mumpuni serta target audiens yang masih muda. Dengan adanya kendala tersebut, penulis mulai meluangkan waktu untuk mencari informasi yang lebih dari sebelumnya, melihat lingkungan sekitar, serta bertanya kepada anak – anak usia SD yang ada disekitar penulis, dan meminta saran dari dosen pembimbing dan beberapa teman mengenai langkah yang penulis ambil selanjutnya.

E. Referensi Perancangan

Gambar 3. 6 Referensi Visual Sumber : pinterest.com

(12)

F. Target Audience

1. Geografis

Anak – anak yang bertempat tinggal di pulau Jawa dan Madura terutama di daerah pegunungan dan pesisir pantai.

2. Demografis

a. Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan b. Umur : 6 – 12 tahun

c. Status Pendidikan : SD

d. Sosial dan ekonomi : Bawah – Atas 3. Psikografis

Gambar 3. 8 Referensi Visual Sumber : pinterest.com

Gambar 3. 7 Referensi Visual Sumber : pinterest.com

(13)

Aspek psikografis adalah anak – anak usia 6 – 12 tahun yang bersekolah di SD yang memiliki kerja sama dengan OISCA melalui program CFP (Children’s Forest Program).

G. Media

1. Media Utama

Media utama dalam perancangan edukasi menghadapi global warming adalah 5 poster dan 5 poster infografis. Dalam poster akan digunakan ilustrasi dengan elemen verbal sebagai penjelas sebagai cara penyampaian kepada audiens agar dapat diterima dengan mudah.

2. Media Pendukung

Media pendukung dalam perancangan poster sebagai media edukasi dalam menghadapi Global Warming meliputi kaos, gantungan kunci, topi, kalender, totebag, dan stiker.

Alasan Pemilihan Media dan Penempatannya:

1. Media Utama

Poster sebagai media utama dengan ilustrasi bertujuan agar lebih mudah dipahami serta menarik minat anak. Pesan yang disampaikan seperti pelajaran, namun akan lebih menyenangkan apabila media penyampaiannya berupa poster dengan ilustrasi kartun. Diharapkan anak dapat mengingat dan berinteraksi dengan poster sehingga dapat diimplementasikan di kehidupan sehari – hari.

2. Media Pendukung a. Gantungan kunci

(14)

Gantungan kunci merupakan aksesoris yang banyak diminati.

Dengan menggunakan media pendukung gantungan kunci, maka akan lebih menarik minat anak – anak. Selain itu desain ilustrasi yang ada di gantungan kunci juga sebagai unsur penarik miat.

b. Topi

Topi dipilih karena OISCA sering melakukan kegiatan penghijauan di luar ruangan atau di alam terbuka. Maka topi dapat digunakan sebagai pelindung kepala dari teriknya panas matahari.

c. Kaos

Sama seperti topi, kaos juga bisa dipakai saat kegiatan luar ruangan sebagai identitas juga.

d. Kalender

Selain sebagai penanggalan, kalender juga memiliki fungsi dekorasi dan promosi. Demi meningkatkan antusiasme audiens, penulis memilih kalender sebagai salah satu media pendukung.

e. Totebag

Untuk menjaga lingkungan maka kita harus mengurangi penggunaan kantung plastik. Totebag diharapkan dapat menjadi pengganti kantung plastik dan menjadi kantung atau tas ramah lingkungan bagi audiens.

f. Stiker

Tidak lengkap rasanya bila tidak menggunakan stiker sebagai media pendukung. Stiker dapat menjadi media promosi juga dan dapat

(15)

ditempelkan dimana saja sehingga akan banyak orang yang melihat.

Dapat dikatakan bahwa stiker juga memegang identitas suatu perusahaan.

Dengan desain stiker yang menarik diharapkan akan meningkatkan antusiasme audiens.

H. Anggaran Produksi

No Media Harga Satuan Jumlah Total Harga 1 Poster A3 Rp 2.000 10 x 91 Rp 1.820.000 2 Gantungan kunci Rp 8.000 1 x 100 Rp 800.000

3 Topi Rp 25.000 1 x 100 Rp 2.500.000

4 Kaos Rp 50.000 1 x 100 Rp 5.000.000

5 Kalender Rp 25.000 1 x 100 Rp 2.500.000 6 Totebag Rp 20.000 1 x 100 Rp 2.000.000

7 Stiker Rp 1.500 1 x 100 Rp 150.000

8 Jasa desain Rp 100.000 1 x 10 Rp 1.000.000 Total Rp 15.770.000

I. Alternatif Karya

Dalam proses pengerjaan ini, penulis tidak hanya membuat satu desain karya, melainkan beberapa desain karya. Berikut beberapa alternatif karya yang penulis buat sebelum akhirnya memutuskan mengambil salah satu desain :

1. Alternatif karya Poster 1 : STOP GLOBAL WARMING

(16)

2. Alternatif karya Poster 2 : STOP PEMBALAKAN LIAR

Gambar 3. 9 Alternatif Poster 1 Sumber : Penulis

Gambar 3. 10 Alternatif Poster 2 Sumber : Penulis

(17)

3. Alternatif karya Poster 3 : AYO MENANAM POHON!

4. Alternatif karya Poster 4 : BUANGLAH SAMPAH DI TEMPAT SAMPAH

Gambar 3. 11 Alternatif Poster 3 Sumber : Penulis

(18)

5. Alternatif karya Poster 5 : BERSAMA KITA LESTARIKAN LINGKUNGAN

Gambar 3. 12 Alternatif Poster 5 Sumber : Penulis Gambar 3. 13 Alternatif Poster 4

Sumber : Penulis

(19)

Gambar 3. 14 Alternatif Poster 6 Sumber : Penulis

6. Alternatif karya Poster 6 : GLOBAL WARMING

(20)

Gambar 3. 15 Alternatif Poster 7 Sumber : Penulis

7. Alternatif karya Poster 7 : FAKTOR PENYEBAB GLOBAL WARMING

8. Alternatif karya Poster 8 : DAMPAK GLOBAL WARMING

(21)

Gambar 3. 16 Alternatif Poster 8 Sumber : Penulis

(22)

Gambar 3. 17 Alternatif Poster 9 Sumber : Penulis

9. Alternatif karya Poster 9 : SOLUSI GLOBAL WARMING

(23)

Gambar 3. 18 Alternatif Poster 10 Sumber : Penulis

10. Alternatif Karya Poster 10 : TIPS HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

(24)

J. Visualisasi Karya

1. Karya Utama

a. Poster 1 : STOP GLOBAL WARING

Gambar 3. 19 STOP GLOBAL WARMING Sumber : Penulis

1) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 2) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 3) Bahan : Art Carton 120gr 4) Proses cetak : Digital Print

(25)

b. Poster 2 : STOP PEMBALAKAN LIAR

Gambar 3. 20 STOP PEMBALAKAN LIAR Sumber : Penulis

5) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 6) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 7) Bahan : Art Carton 120gr 8) Proses cetak : Digital Print

(26)

c. Poster 3 : AYO MENANAM POHON!

Gambar 3. 21 AYO MENANAM POHON!

Sumber : Penulis

9) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 10) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 11) Bahan : Art Carton 120gr 12) Proses cetak : Digital Print

(27)

d. Poster 4 : BUANGLAH SAMPAH DI TEMPAT SAMPAH

Gambar 3. 22 BUANGLAH SAMPAH DI TEMPAT SAMPAH Sumber : Penulis

13) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 14) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 15) Bahan : Art Carton 120gr 16) Proses cetak : Digital Print

(28)

e. Poster 5 : BERSAMA KITA LESTARIKAN LINGKUNGAN

Gambar 3. 23 BERSAMA KITA LESTARIKAN LINGKUNGAN Sumber : Penulis

17) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 18) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 19) Bahan : Art Carton 120gr 20) Proses cetak : Digital Print

(29)

f. Poster 6 : GLOBAL WARMING

Gambar 3. 24 GLOBAL WARMING Sumber : Penulis

21) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 22) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 23) Bahan : Art Carton 120gr 24) Proses cetak : Digital Print

(30)

g. Poster 7 : FAKTOR PENYEBAB GLOBAL WARMING

Gambar 3. 25 FAKTOR PENYEBAB GLOBAL WARMING Sumber : Penulis

25) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 26) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 27) Bahan : Art Carton 120gr 28) Proses cetak : Digital Print

(31)

h. Poster 8 : DAMPAK GLOBAL WARMING

Gambar 3. 26 DAMPAK GLOBAL WARMING Sumber : Penulis

29) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 30) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 31) Bahan : Art Carton 120gr 32) Proses cetak : Digital Print

(32)

i. Poster 9 : SOLUSI GLOBAL WARMING

Gambar 3. 27 SOLUSI GLOBAL WARMING Sumber : Penulis

33) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 34) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 35) Bahan : Art Carton 120gr 36) Proses cetak : Digital Print

(33)

j. Poster 10 : TIPS HIDUP RAMAH LINGKUNGAN

Gambar 3. 28 TIPS HIDUP RAMAH LINGKUNGAN Sumber : Penulis

37) Ukuran cetak : 29,7 cm x 42 cm 38) Ukuran digital : 2480 px x 3508 px 39) Bahan : Art Carton 120gr 40) Proses cetak : Digital Print

(34)

2. Karya Pendukung

a. Gantungan Kunci

Ukuran : 5 cm x 2,5 cm Bahan : Akrilik Proses cetak : Digital Print

b. Topi

Bahan : Kanvas Proses cetak : Bordir

Gambar 3. 30 Visualisasi Desain Topi Sumber : Penulis

Gambar 3. 29 Visualisasi Desain Gantungan Kunci Sumber : Penulis

(35)

c. Kaos

Bahan : Cotton Combed

Ukuran : XS, S, M, L, XL, XXL, XXXL Proses cetak : Sablon

d. Kalender

Ukuran : 21 cm x 15 cm Bahan : Art Carton 250gr Proses cetak : Digital Print

Gambar 3. 31 Visualisasi Desain Kaos Sumber : Penulis

(36)

e. Totebag

Ukuran : 21 cm x 30 cm Bahan : Blacu

Proses cetak : Digital Print

f. Stiker

Ukuran : 5 cm x 5 cm Bahan : Vinyl Proses cetak : Digital Print

Gambar 3. 33 Visualisasi Desain Totebag Sumber : Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Proses layout dimulai dari pemikiran utama kemudian masuk ke layout kasar (roughsket), yaitu penuangan bebas yang berfungsi untuk menciptakan key visual. Pada tahapan ini

Dalam rangka peningkatan layanan usulan Pendirian Perguruan Tinggi, Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi dan Pembukaan Program Studi dimasa yang akan datang, Direktorat Pengembangan

Media limbah cair karet mengandung unsur N, P dan C yang dapat mempengaruhi kandungan lipid pada sel mikroalga (Tabel 1). Nitrogen

Umumnya fase gerak yang sering digunakan dalam kromatografi lapis tipis adalah berupa campuran dari pelarut organik dengan tujuan untuk memperoleh pemisahan yang lebih

Apabila banyak udang yang baru ganti kulit, segera dilakukan pengapuran menggunakan dolomit (15-20 kg/1000 m2) dan setelah 10 hari kemudian dapat dipanen. Karena

Selanjutnya, secara sistem stratifikasi sosial penelitian tentang “Etos Kerja Pedagang Peralatan Rumah Tangga dalam meningkatkan Strata Sosial di Desa Mancilan Kecamatan

demikian regresi bebas dari masalah heterokedastisitas. Adapun hasil analisis regresi pada penelitian ini yakni analisis regresi sederhana yang ditun.. Kinerja keuangan

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “UPAYA