1 ANALISIS FAKTOR – FAKTOR DALAM PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI
UDARA DAN DARAT RUTE MUARO BUNGO - JAKARTA
Andi Wijaya, Gusri Yaldi, Ph. D, Ir Hamdi Nur, MTP.
Department Urban and Regional Planning, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta, Padang
Email : Andiwijaya1235@yahoo.com, Gusri.yaldi@yahoo.com, hamdi.nur@yahoo.com Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi pilihan moda masyarakat terhadap moda yang akan digunakan (darat atau udara).
Penelitian ini bersifat statistik deskriptif, yang merupakan proses mengetahui karakteristik prilaku perjalanan masyarakat dengan mengambarkan keadaan peneliti dengan dasar penyebaran kuisioner kepada calon penumpang. Pada tahapan pengumpulan data metode yang digunakan adalah survey skunder dan informasi yang bersumber dari lapangan dengan observasi dan penyebaran kuisioner. Observasi dilakukan dengan cara pengambilan data responden.Adapun variabel yang digunakan untuk mengetahui moda transportsi yang digunakan (darat atau udara) berdasarkan pendapatan, pekerjaan,usia dan maksud perjalanan.
Berdasarkan pendapatan apakah pendapatan berpengaruh terhadap moda transportasi yang akan digunakan rute Muaro Bungo - Jakarta. Berdasarkan pekerjaan apakah pekerjaan berpengaruh terhadap moda transportasi yang akan digunakan Rute Muaro Bungo - Jakarta. Berdasarkan usia apakah usia berpengaruh terhadap moda transportasi yang digunakan rute Muaro Bungo - Jakarta. Berdasarkan maksud perjalanan apakah maksud perjalanan berpengaruh terhadap moda transportasi yang akan digunakan rute Muaro Bungo – Jakarta.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa berdasarkan pendapatan, pekerjaan dan maksud perjalanan lebih banyak menggunakan transportasi udara dibanding transportasi darat dengan alasan lebih cepat. Sedangkan berdasarkan usia lebih banyak menggunakan transportasi darat dibanding transportasi udara dengan alasan ongkos lebih murah.
Kata kunci : pendapatan, pekerjaan, usia dan maksud perjalanan.
2 1. Pendahuluan
Proses tumbuh dan berkembanganya kota pada mulanya di pengaruhi oleh faktor transportasi. Kota-kota yang mengalami perkembangan yang cepat umumnya berlokasi di tempat lintasan transportasi, baik transportasi darat, laut maupun udara.
Titik perhentian maupun perangkutan merupakan faktor penting bagi perkembangan suatu kota. Sejalan dengan perkembangan kota, perkembangan teknologi transportasi juga berkembang. Hal ini pula yang menjadi permasalahan dalam transportasikota. Untuk mengatasi transportasi yang rumit di kota-kota pada umumnya memerlukan biaya yang besar, yang belum menjamin kelancaran tersebut dan berkembang sejalan dengan perkembangan kota.
Dalam memenuhi kebutuhan akan transportasi di perlukan sarana dan prasarana yang mendukung agar tujuan dari transportasi dapat tercapai. Jika sarana dan prasaranatransportasi tidak memadai sehingga tidak seimbang dengan sisi permintaannya, maka tujuan dari transportasi tidak tercapai.
Keberadaan unsur perangkutan memegang peranan sangat penting dalam melakukan berbagai kegiatan, dimana dalam perencanaan suatu wilayah transportasi merupakanbagian tak terpisahkan dengan sebuah prinsip perencanaan wilayah itu.Untuk menunjang pengembangan suatu wilayah, sarana dan prasarana pendukung merupakan faktor penting terutama transportasi laut, darat, maupun udara yang sangat diperlukan dalam mewujudkan mobilitas serta arus masyarakat dari asal ke tujuan.
Pilihan moda merupakan suatu tahapan proses perencanaan angkutan yang bertugas
untuk menentukan pembebanan perjalanan atau mengetahui jumlah orang dan barang yang menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan tertentu pula (Miro, 2012).
Kabupaten Muaro Bungo merupakan kabupaten yang sedang berkembang pada saat ini.Dengan memiliki luas wilayah 4.659 km² dengan jumlah 17 Kecamatan.
Kabupaten ini memiliki kekayaan alam' yang melimpah diantaranya sektor perkebunan yang di topang oleh Karet dan Kelapa Sawit dan sektor pertambangan ditopang oleh Batu Bara. Selain itu Kabupaten Bungo juga kaya akan emas yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Bungo.(BPS, 2014)
Selain itu dalam transportasi pemahaman prilaku konsumen dalam memilih maskapai penerbangan adalah suatu hal yang penting
dalam upaya
peningkatan pangsa pasar masing-masing maskapai.
Perusahaan yang berhasil memahami prilaku konsumen dengan baik pada gilirannya akan meguasai pangsa pasar. Hal ini didasarkan atas fakta yang berkembang saat ini dimana orientasi pemasaran telah bergeser dari orientasi produk ke konsumen.
Dengan adanya transportasi udara yang baru di resmikan di kabupaten muaro bungo, maka transportasi udara tersebut harus di mamfaatkan.
Bandara Muaro Bungo yang di resmikan
pada tahun 2012 itu mulai beropersi pada
bulan November 2012, sudah tiga tahun
hanya pesawat AVIASTAR yang
mendarat.Pesawat terbang yang lebih besar
3 belum bisa menyambangi Muaro Bungo,
pasal nya landasan pacu atau runway bandara Muaro Bungo masih sangat terbatas, Sementara pesawat sejenis Sriwijaya Air, boeing 737 butuh runway yang lebih panjang.
Jika tidak ada kendala, panjang runway di akhir tahun 2016 mencapai 2.000 M, itu berarti bandara yang berlokasi di dusun Sungai Buluh kecamatan Rimbo Tengah ini akan bisa di terbangi oleh pesawat terbang yang berbodi lebih besar dengan frekuensi pelayanan dan harga yang cendrung turun.Sejak di operasikan bandara ini hanya di terbangi oleh satu maskapai saja (Aviastar), itu pun hanya tiga kali dalam satu minggu.Dengan hanya satu pesawat, seringkali terjadi gangguan sehingga penerbangan sampai dibatalkan. Selain itu harga tiket juga terbilang cukup mahal untuk kebanyakan penumpang. (Wawancara di Dinas Perhubungan)
2. Studi Pustaka 2.1 Sistem Transportasi
Secara umum transportasi dapat diartikan sebagai usaha pemindahan atau pergerakan sesuatu, biasanya orang atau barang dari suatu lokasi yang disebut dengan lokasi asal ke lokasi lain yang biasa disebut lokasi tujuan untuk keperluan tertentu dengan mempergunakan alat tertentu pula.
Sedangkan untuk sistem transportasi dapat diartikan sebagai, sistem yaitu satu kesatuan unit yang terdiri dari elemen-elemen yang saling mendukung, berinteraksi dan bekerjasama. Transportasi diartikan sebagai suatu tindakan, proses, teknik atau cara mentransportasikan dengan artian memindahkan dari suatu tempat ke tempat lain. Maka transportasi disini dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen dan komponen-komponen yang dapat menstransportasikan
(memindahkan) sesuatu dengan menggunakan alat tertentu dari suatu lokasi ke lokasi lain dalam lingkup wilayah tertentu(Miro, 2012).
Walaupun banyak cara agar benda hidup dapat bergerak, baik secara alamiah maupun dengan bantuan alat, namun kesemuanya tidak lepas dari kebutuhan transportasi, terutama dalam masyarakat moderen seperti saat sekarang ini. Bentuk alat-alat transportasi yang paling umum digunakan adalah transportasi darat, dengan konsep utamanya menggantikan angkutan tenaga manusia atau hewan dengan tenaga mesin yang dirancang untuk melakukan fungsi yang sama(Morlok, 1991).
2.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pilihan Moda
Memilih moda angkutan di daerah perkotaan
bukanlah proses acak,
melainkan dipengaruhi oleh faktor kecepatan, jarak perjalanan, kenyamanan, kesenangan, biaya, keandalan, ketersediaan moda, usia, komposisi, dan status social ekonomi pelaku perjalanan.
Pemilihan moda berhubungan dengan prilaku pelaku perjalanan dalam menilai pelayanan moda yang ditawarkan dan dipengaruhi banyak faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi orang dalam memilih moda adalah (Miro, 2012):
a. Faktor V1 adalah karakterist ik perjalanan.
Pada kelo mpok ini terdapat beberapa variabel yang dianggap kuat pengaruhnya terhadap prilaku pengguna jasa moda transportasi dalam memilih moda transportasi dalam me milih moda angkutan, yaitu terdiri dari :
- Variabel tujuan perjalanan yang
membentuk profil perjalanan
4 - Variabel waktu perjalanan
- Variabel jarak/panjang perjalanan b. Faktor V2 adalah karakterist ik
pelaku perjalanan
Pada kelo mpok faktor ini, seluruh variabel berhubungan dengan individu si pelaku perjalanan. Variabel - variabel dimaksud ikut serta berko ntribusi me mpengaruhi perilaku pembuat perjalanan dala m me milih moda angkutan. Variabel tersebut terdiri dari:
- Variabel pendapatan
- Variabel kepemilikan kendaraan - Variabel kondisi kendaraan pribadi - Variabel kepadatan permukiman - Variabel sosial - ekonomi lainnya c. Faktor V3 adala h karakterist ik
pelayanan transportasi
Pada faktor ini, seluruh variabe l yangberpengaruh terhadap perilaku perjalanan dalam memilih mo da transportasi berhubungan dengan kinerja pelayanan sistem ransportasi, sepert i berikut :
- Variabel waktu total (lama perjalanan)
- Variabel biaya perjalanan (relatif travel cost)
- Variabel tingkat pelayanan relative - Variabel tingkat akses/indeks daya
hubung
- Variabel tingkat kehandalan angkutan umum di segi waktu
d. Faktor V4 adalah karakterist ik kota dan zona, terdiri dari :
- Variabel Jarak zona
Misal: dari pemukiman ke tempat kerja
- Variabel Kepadatan penduduk
Variabel-variabel di atas merupakan variabel pengukur nilai utilitas yang disebut sebagai atribut, diperoleh dengan
menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya secara sistematis. Hal tersebut dikarenakan pelaku perjalanan pada saat mempertimbangkan atribut pelayanan mana yang dianggap penting, di sini timbul kesulitan karena pelaku perjalanan akan mempertimbangkan atribut palayanan yang berbeda-beda.
Untuk penelitian ini, yang di tinjau adalah varibel yang di anggap penting yang mempengaruhi dalam menentukan pilihan moda seperti :
V1 : Variabel tujuan perjalanan, Variabel waktu perjalanan.
V2 : Variabel pendapatan, Variabel kepemilikan kendaraan.
V3 :Variabel biaya perjalanan, Variabel tingkat kehandalan angkutan umum di segi waktu
3. Gambaran Umum
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Bungo Wilayah Kabupaten Bungo terletak di Bagian Barat Propinsi Jambi (lihat Gambar 3.1.) dan dilalui oleh jaringan jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalan Nasional) yang menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan dengan Provinsi Sumatera Barat. Khususnya perkotaan Muara Bungo merupakan tempat transit (persinggahan sementara) bagi pergerakan kendaraan (Lubuk Linggau - Padang) yang melalui jalur Lintas Tengah Sumatera.
Kabupaten Bungo secara geografis terletak antara 101º27 sampai 102º30 Bujur Timur, dan antara 01º08 sampai 01º55 Lntang Selatan, dengan luas wilayah 4.659 km².
Dimana wilayah Kabupaten Bungo berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kabupaten Tebo dan
5 Kabupaten Dhamasraya.
Sebelah Timur : Kabupaten Tebo.
Sebelah Selatan : Kabupaten Merangin.
Sebelah Barat : Kabupaten Dhamasraya dan Kabupaten Kerinci 3.2 Kependudukan
Data penduduk yang di sajikan dala m Kabupaten Muaro Bungo in i merupakan hasil pro yeksi sensus penduduk. Jumlah penduduk Kabuaten Muaro Bungo hasil Pro yeksi tahun 2014 sebanyak 329.934 jiwa. Dan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Muaro Bungo Perkecamatan
Tahun 2014
No Kecamatan Luas Area(Km2)
Jumlah Penduduk
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Pelepat Pelepat Ilir Bathin II Babeko Rimbo Tengah Bungo Dani Pasar Muaro Bungo Bathin III
Rantau Pandan
Muko-Muko Bathin VII Bathin III Ulu
Tanah Sepenggal Tanah Sepenggal Lintas Tanah Tumbuh
Limbur Lubuk Mengkuang Bathin II Pelayang Jujuhan
Jujuhan Ilir
1.069,07 410,29 176,29 96,90 35,97 9,21 80,46 239,61 186,73 373,83 106,92 77,51 236,55 932,41 179,84 254,12 193,04
30.167 48.409 11.465 25.862 25.260 24.233 20.370 10.189 14.569 8.525 22.400 23.076 14.443 15.277 9.164 15.952 10.573
Jumlah 4.659,00 329.934
Sumber : Kantor BPS dalam Angka Tahun 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kecamatan yang paling luas yang terdapat pada Kabupaten Muaro Bungo adalah Kecamatan Pelepat dengan luas 1.069,07
Km
2, sedangkan kecamatan yang paling kecil adalah Kecamatan Pasar Muaro Bungo dengan luasnya adalah 9,21 Km
2. Untuk jumlah penduduk yang paling banyak adalah penduduk yang terdapat di Kecamatan Pelepat ilir dengan jumlah 48.409, sedangkan penduduk yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kecamatan Bathin II Ulu dengan jumlah penduduknya adalah 8.525 jiwa.
3.3 Kondisi Fis ik Daerah Yang D i Lalui (Studi)
3.3.1 Kondisi Rute
Kondisi rute yang dilalu i o leh moda transportasi Bus umum antar jala n Muaro Bungo – Jakarta dinilai cukup baik. Hanya saja waktu tempuhnya relat if lama yaitu ± 36 jam dari Muaro Bungo – Jakarta tentunya bagi masyarakat pebisnis. Adapun Provins i yang dilalui sepanjang Kabupaten Muaro Bungo -Jakarta adalah Provins i Jambi, Provins i Sumatra Selatan, Provinsi Lampung dan Provins i Banten.
3.4 Karakterist ik Moda Yang Mela yani 3.4.1 Biaya
a. Bus Umum
Moda transportasi Bus Umu m
Kabupaten Muaro Bungo - Jakarta
sangat belum berkembang dikalangan
masyarakat, karena t idak semua
masyarakat yang mau menggunakan
Bus Umum. Moda transportasi Bus
Umum ini lebih digunakan o leh para
pelaku perjalanan. Moda ini punya
pangsa pasar yang cukup luas
dikalangan para perdagangan. Dar i
pengamatan yang dilakukan d i
lapangan, pangsa pasar dari mo da in i
adalah masyarakat dengan kate gori
urnur 20 tahun sampai dengan 40
tahun. Kalau dilihat dari seg i
6 pendapatan, diperkirakan para
pengguna jasa angkutan ini umumnya berpendapatan antara kurang dar i Rp.2.000.000.
Pelaku perjalanan umumnya adala h
wiraswasta/pedagang dan
mahasiswa/pelajar. Untuk ongkos yang harus dike luarkan o leh pelaku perjalanan dengan menggunakan Bus Umum ini adalah:
- Untuk kelas exsekut if (pake AC) : Rp 420.000.
Untuk waktu tempuh Bus Umum dar i Muaro Bungo - Jakarta memakan waktu yang cukup lama ya itu sekitar
36 jam. Deng an jadwa l
keberangkatannya dilakukan set iap hari.
b. Pesawat
Pelaku perjalanan yang menggunakan pesawat saat sekarang ini masih didominasi oleh PNS, swasta, dan mahasiswa.
Umumnya pelaku perjalanan yang memilih menggunakan moda ini dikarenakan faktor kecepatan dan kepentingan, bagi mereka memakai moda Pesawat ini lebih nyaman ketimbang memakai moda Bus Umum.
Untuk ongkos/biaya dari Muaro Bungo – Jakarta ini adalah :
- Rp 840.000.
- Lebih dari Rp.1.000.000 untuk har i libur.
Moda pesawat yang di gunakan hanya AVIASTAR, untuk waktu tempuh moda pesawat dari Muaro Bungo - Jakarta memakan waktu yang sangat cepat dibandingkan dengan moda Bus Umum yaitu dengan waktu 75 menit, dengan jadwal keberangkatannya adalah dilakukan tiga kali dalam seminggu yaitu Senin,Rabu,Jumat.
3.5 Kondis i Bus Umum
Untuk bus umum, ada berbagai maca m moda transportasi darat (Bus Umum) yang singgah di termina l Muaro Bungo dengan tujuan Jakarta, yaitu :
1. PO. ANS 2. PO. NPM 3. PO. Transport 4. PO. Lorena 5. PO. ALS
6. PO. Medan Jaya 7. PM TO aceh 8. PO. Family Raya 9. PO. HD Transport 10. PO. Hando yo
Ke semua perusahaan bus umum ini, semuanya menawarkan keberangkatan dari Muaro Bungo – Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jakarta hingga Pulau Jawa.
Rata – rata dalam 1 hari, pihak penyedia jasa angkutan bus umum ini biasanya menyediakan 1 kali keberangkatan per armada dalam 1 hari yakni pada pukul 09.00 Wib sampai 16.00 Wib. Armada yang di siapkan oleh pengguna jasa berbeda beda karna moda transportasi yang di gunakan berasal dari berbagai macam daerah.
(wawancara Dinas Perhubungan) 3.6 Pelayanan Moda
A. Bus Umum
Bus Umum merupakan salah satau
moda yang digunakan masyarakat
untuk melakukan perjalanan, berbaga i
cara dilakukan untuk menarik
perhat ian para pelaku perjalanan yang
melakukan perjalanan dari Muaro
Bungo - Jakarta. Bus Umum yang
melint asi beberapa provinsi in i
berjumlah ± 10 unit. Bus Umum in i
mempunyai kapasitas tempat duduk
untuk 36 tempat duduk. Moda
angkutan ini mempunyai dua kelas
yang berbeda ya itu untuk kelas
exekut if dan bisniss mempunya i
7 fasilitas sepert i air conditioner (AC)
serta tempat duduk yang nya man, sedangkan untuk kelas ekono mi t idak mempunyai air conditioner (AC) dan tempat duduk yang cukup nyaman dan pada Bus Umum ini ini juga terdapat fasilitas seperti toilet (Wc).
Gambar 3. 1
Kondisi Bus Umum di Kabupaten Muaro Bungo
B. Pesawat
Untuk Pesawat pela yanan yang diberikan o leh jasa angkuan ini masih kurang baik. Hal ini disebabkan karena ongkos yang dikeluarkan oleh pelaku perjalanan untuk menggunakan moda ini juga sangat mahal. Pada umumnya pelaku perjalanan memi lih
moda angkutan bus ini karena faktor kecepatan dan kepent ingan untuk sampai ketempat tujuan.
Moda angkutan pesawat ini punya daya tampung penumpang yang lebih banyak, tetapi pesawat ini hanya memilik i satu moda yang nant inya akan me layani masyarakat. pe sawat yang disediakan untuk mela yani para pelaku perjalanan hanya AVIASTAR, ke depannya ada penambahan maskapai sepert i SRIWIJAYA AIR.
Gambar 3. 2
Kondisi Eksisting Transportasi Udara di Kabupaten Muaro Bungo
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Berdasarkan Go longan Usia 4.1.1Jumlah Responden Yang Menggunakan Moda Transportasi Udara dan Darat Berdasarkan Golongan Usia.
Golongan usia diklasifikasikan ke dalam 4
golongan yaitu : Dewasa Akhir (>36 tahun),
dewasa Awal (26-35 tahun), remaja Akhir
8 (17-25), dan Remaja Awal (<16 tahun).
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.12
Tabel 4.1
Karakteristik Pelaku Per jalanan dar i Kabupaten
Bun go – Jakar ta Ber dasar kan Sampel Men ur ut Golon gan Usia No
Karakteristik
Darat Udara Jumlah
(orang) % Jumlah (orang) % 1. Dewasa Akhir (>36 Tahun) 23 25 40 44 2. Dewasa awal (26-35 Tahun) 4 5 34 38 3. Remaja Akhir(17-25 Tahun) 57 63 16 18 4. Remaja Awal (<16 tahun) 6 7 - -
Jumlah 90 100 90 100
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2015
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pelaku perjalanan yang banyak melakukan perjalanan menggunakan transportasi darat dari Muaro Bungo - Jakarta adalah pelaku perjalanan yang berumur 17-25 tahun atau dewasa akhir yang berjumlah 57 orang atau 63%, sedangkan pelaku perjalanan yang paling banyak me nggunakan moda transportasi udara yang berumur Dewasa Akhir (>36 Tahun) berjumla h 40 orang atau 44%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.16 d i bawah ini.
Gambar 4.1
Pelaku Per jalan an Men ggunakan Tr an spor tasi Darat
Ber dasar kan Golon gan Usia
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
9 Gambar 4.2
Pelaku Per jalan an Men ggunakan Tr an spor tasi Udar a
Ber dasar kan Golon gan Usia
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Gambar 4.3
Faktor yang mempengaruhi pemilihan Moda Bedasarkan Golongan Usia
Sumber : Hasil Analisis 2016
Dari gambar di atas dapat di jelaskan bahwa transportasi darat paling banyak pada usia remaja akhir yaitu (17 – 25 tahun) dengan 57 orang, sedangkan untuk transportasi udara paling banyak pada usia dewasa akhir (>36 tahun) dengan 40 orang.
4.2 Berdasarkan Status Pekerjaan 4.2.1 Jumlah Responden yang menggunakan
Moda Trasnportasi Udara dan Darat Berdasarkan Status Pekerjaan.
Di lihat dari status pekerjaannya para pelaku perjalanan yang menggunakan Moda Transportasi Udara dan Darat banyak yang bekerja sebagai wiraswasta (darat) dan Pengawai Negeri (Udara). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini.
Tabel 4.2
Jumlah Pelaku Perjalanan Yang Menggunakan Moda Transportasi Darat
Berdasarkan Sampel Menurut Status Pekerjaan
No Karakteristik
Darat Udara
Jumlah
(orang) % Jumlah (orang) % 1.
2.
3.
4.
5..
Pegawai Negeri Pegawai Swasta Wiraswasta TNI/Polri
pelajar/mahasiswa
2 29 35 10 14
2 32 39 11 16
68 3 19
- -
76 3 21
- -
Jumlah 90 10
0 90 10
0
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016Dari hasil kuisioner, dapat di lihat bahwa jumlah pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi Udara dan Darat dari Muaro Bungo - Jakarta menurut status pekerjaan yang paling banyak adalah Wiraswasta 35 orang atau 39 % dan Pegawai Negeri 68 Orang atau 76%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 4.19 berikut ini.
Gambar 4.4
Pelaku Perjalanan Menggunakan Transportasi Darat
Berdasarkan Status Pekerjaan
10
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
G ambar 4.5
Pelaku Perjalanan Menggunakan Transportasi Udara
Berdasarkan Status Pekerjaan
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Gambar 4.6
Faktor yang mempengaruhi pemilihan Moda
Bedasarkan Status Pekerjaan
Sumber : Hasil Analisis 2016
Dari gambar di atas dapat di jelaskan bahwa yang paling banyak menggunakan moda trasportasi udara dengan status pekerjaan pegawai negeri dengan 68 orang, sedangkan yang menggunakan transportasi darat dengan status pekerjaan Wiraswasta dengan 35 orang.
4.3 berdasarkan pendapatan
4.3.1Jumlah Responden Yang Menggunakan Transportasi Udara dan Darat Berdasarkan Perndapatan.
Tinjauan terhadap golongan pendapatan yaitu untuk mengetahui berapa rata- rata pendapatan berdasarkan uang saku selama 1 bulan. Untuk mengetahui golongan pendapatan para pelaku perjalanan berdasarkan penyebaran kuisioner dapat dilihat pada Tabel 4.15berikut ini.
Tabel 4. 3
Karakteristik Pelaku Per jalanan Moda Tran spor tasi Udar a dan Dar at Men ur ut Golon gan Pen dapatan .
No Karakteristik
DARAT UDARA
Jumlah (or ang) %
Jumlah (or ang
)
%
1.
2.
3.
< Rp.
2.000.000 Rp. 2.000.000 –Rp.
4.000.000 Rp >4.000.000
29 51
10
32 57
11
- 75
15
- 83
17
Jumlah 90 100 90 100
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Dari hasil survey yang dilakukan, maka
didapat data bahwa para pelaku perjalanan
yang menggunakan Moda Transportasi
11 Udara dan Darat dari Muaro Bungo - Jakarta
berdasarkan tingkat pendapatan bahwa yang paling banyak adalah yang berpendapatan antara Rp. 2.000.000 - Rp 4.000.000 yaitu berjumlah 51 orang atau 57 % (Darat) , dan Rp. 2.000.000 – Rp. 4.000.000 berjumlah 75 orang atau 83%. Untuk lebih jelas dapat pada Gambar 4.22 berikut.
Gambar 4. 7
Pelaku Per jalan an Yan g men ggunakan Tran spor tasi Dar at
Bedasar kan Golon gan Pen dapatan
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Gambar 4. 8
Pelaku Per jalan an Yan g men ggunakan Tran spor tasi Udar a
Bedasar kan Golon gan Pen dapatan
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Gambar 4.9
Faktor yang mempengaruhi pemilihan Moda
Bedasarkan Golongan Pendapatan
Sumber : Hasil Analisis 2016
Dari tabel di atas dapat di jelaskan bahwa pendapatan terbanyak pada transportasi udara dan darat pada pendapatan Rp.2.000.000 – 4.000.000 dengan 75 orang pada transportasi udara dan 51 orang pada transportasi darat.
4.4 Berdasarkan Maksud Perjalanan 4.4.1 Jumlah responden yang menggunakan
Moda Transportasi Udara dan Darat Berdasarkan Maksud Perjalanan Dari hasil penyebaran kuisioner
dapat di lihat karateristik perjalanan
berdasarkan maksud perjalanan terdiri
12 dari, bekerja, belanja sekolah, wisata
social dan lain nya, untuk lebih jelas dapat di lihat dari tabel berikut ini.
Tabel 4. 4
Karakteristik Pelaku Per jalanan Moda Tran spor tasi Udar a dan Dar at
Men ur ut Maksud Per jalan an
No Karakteristik
Darat Udara Jumlah
(orang) % Jumlah (orang) %
1 Bekerja 20 22 40 44
2 Belanja 38 42 13 15
3 Sekolah/Kuliah 7 8 - -
4 Wisata 12 13 7 8
5 Sosial - - -
6 Lainnya 13 15 30 33
Jumlah 90 100 90 100
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Dari Tabel di atas, dapat di lihat maksud perjalanan rute muaro bungo – Jakarta berdasarkan transportasi udara yang paling banyak yaitu dengan maksud perjalanan bekerja 40 orang atau 44%, sedangkan untuk transportasi darat maksud perjalanan belanja dengan 38 orang atau 42%. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar di bawah berikut ini.
Gambar 4. 10
Pelaku Per jalan an dar i Muar o Bun go - Jakarta
Yan g men ggun akan Tr an spor tasi Dar at Bedasar kan Maksud Per jalan an
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Gambar 4. 11
Pelaku Per jalan an dar i Muar o Bun go - Jakarta
Yan g men ggun akan Tr an spor tasi Udar a Bedasar kan Maksud Per jalan an
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Gambar 4.12
Faktor yang mempengaruhi pemilihan Moda
Bedasarkan Maksud Perjalanan
13
Sumber : Hasil Kuisioner Tahun 2016
Dari tabel di atas dapat di jelaskan bahwa pengguna moda transportasi udara dan darat pada rute muara bungo – Jakarta yang paling banyak menggunakan transportasi udara 40 orang dengan maksud perjalanan bekerja dan yang menggunakan transportasi darat 38 orang dengan maksud perjalanan belanja.
4.5 Alasan Responden terhadap piliha n Moda Transportasi Udara dan Darat.
Ada beberapa alasan responden dalam memilih menggunakan Moda Transportasi, alasan yang di pilih responden adalah sebagai berikut.
A. Lebih Cepat
B. Aman dan Nyaman C. Mudah di dapat
D. Lebih Mudah Bawa Barang E. Ongkos Murah
F. Angkutan lain t idak ada.
G. Lainnya.
Responden telah memiliki alasan dalam menjatuhkan pilihan moda, dapat di lihat pada tabel di bawah berikut ini.
Tabel 4.5
Alasan Responden Memilih Moda Berdasarkan Jenis Transportasi
Sumber : Hasil Analisis 2016