• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI RPJMD TELAAHAN DAMPAK PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI RPJMD TELAAHAN DAMPAK PANDEMI COVID-19"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI RPJMD 2016-2021

(2)

GAMBARAN PANDEMI

• Kasus pertama COVID-19 di Indonesia dikonfirmasi secara resmi oleh Presiden Indonesia pada tanggal 2

Maret 2020.

• Per tanggal 19 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif sekitar 1,75 juta, sembuh sekitar 1,62 juta dan meninggal sebanyak 48.669 (https://kawalcovid19.id) • Sebaran total kasus positif COVID-19 >20.000,

didominasi kabupaten/ kota di Pulau Jawa seperti

Jakarta, Bekasi, Semarang dan Surabaya.

• Sejak kasus pertama COVID-19 dengan lokasi di Depok, COVID-19 dengan cepat menyebar ke kabupaten/Kota lainnya di Jawa Barat dengan kasus tertinggi terjadi di

Kota Depok, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Bandung, Kab. Karawang dan Kab. Bogor

• Per tanggal 24 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasi di Jabar sebanyak 306.807, sembuh sekitar 273.637 dan meninggal sebanyak 4.102

(https://pikobar.jabarprov.go.id/data)

• Sebaran total kasus positif – aktif COVID-19> 2.000, didominasi kabupaten/kota di pinggiran metropolitan:

(3)

• Kasus pertama positif COVID-19 terkonfirmasi di

Kabupaten Cianjur pada tanggal 17 April 2020.

• Per tanggal 1 Juni 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif sekitar 5.254, sembuh sekitar 4.505 orang, dan meninggal sebanyak 137 orang

(https://covid19.cianjurkab.go.id/)

• Sebaran total kasus positif aktif COVID-19 sedang dalam perawatan/isolasi terbanyak di Kec.

Karangtengah sebanyak 145 kasus, diikuti Kec. Cianjur 130 kasus, dan Kec. Cibinong 108 kasus.

• Diantara kabupaten/kota di Indonesia, Cianjur Jawa Barat masuk pada kategori Risiko Kenaikan

Kasus Sedang.

• Pada level kecamatan, beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur pernah ditetapkan sebagai

zona merah oleh Satgas Percepatan dan

Penanganan COVID-19 Kabupaten Cianjur yaitu Kecamatan Cijati, Cugenang, Karangtengah,

(4)

RINGKASAN KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN TAHUN 2020

Indikator

Satuan Cianjur

2020

Jabar

2020

Indonesia

2020

Better/ Worse

Target

Cianjur

Ketercapaian

Laju

Pertumbuhan

Ekonomi

Persen

-0,78

-2,44

-2,07

0,30 – 2,10

Tingkat

Pengangguran

Terbuka

Persen

11,05

10,46

7,07

10,12

Tingkat

Kemiskinan

Persen

10,36

7,88

10,19

9,90

Indeks

Pembangunan

Manusia

Poin

65,36

72,09

71, 94

65,40

(5)

Dampak Pandemi COVID-19 pada Indikator Makro Pembangunan

Terjadi disrupsi pada sebagian besar kehidupan masyarakat dan pembangunan pada Tahun 2020

Pembatasan Sosial

Mobilitas Penduduk hingga akhir tahun

2020 mesih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi sehingga berdampak pada menurunnya aktivitas

perekonomian

Pengangguran meningkat

TPT Indonesia meningkat dari 5,23% (2019) ke 7,07% (2020), TPT Jabar

meningkat dari 8,04% (2019) ke 10,46%

(2020), TPT Cianjur meningkat dari 9,81% (2019) ke 11,05% (2020),

Daya Beli Melemah

Menyebabkan Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) tumbuh lebih lambat

dari tahun sebelumnya karena komponen Pengeluarah per Kapita

menurun

Pertumbuhan ekonomi Terkontraksi

10 dari 17 Lapangan Usaha (LU)) mengalami

kontraksi di Indonesia; 11 dari 17 LU

terkontraksi di Jabar; 9 dari 17 LU terkontraksi di Cianjur termasuk 3 sektor dengan

kontribusi besar (Perdagangan, Transportasi dan Konstruksi akibat pembatasan sosial

Ketimpangan Melebar/Menyempit

Gini ratio Jabar meningkat dari 0,402 pada tahun 2019 menjadi 0,403 pada tahun 2020. Gini ratio Indonesia menurun dari 0,382 pada tahun 2019 menjadi 0,381 pada tahun 2020. Gini ratio Cianjur menurun dari 0,363 pada tahun 2019 menjadi 0,350 pada tahun 2020

Kemiskinan meningkat

Persentase penduduk miskin di Indonesia

meningkat dari 9,41% (2019) menjadi 9,78% (2020), di Jabar meningkat dari 6,91% (2019)

menjadi 7,88% (2020), di Cianjur meningkat dari 9,41% (2019) menjadi 10,36% (2020)

(6)

Mobilitas Penduduk Cianjur di Masa Pandemi dan kasus COVID-19 Tahun 2020

(Analisis Facebook Movement Range)

Intensitas pergerakan masyarakat Cianjur yang diproksi dari pengguna Facebook di Kabupaten Cianjur terlihat

masih lebih rendah dari kondisi sebelum mewabahnya COVID-19 di Indonesia, terutama di pertengahan Maret

hingga Mei karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya terjadi penurunan aktivitas

ekonomi masyarakat yang umumnya masih konvensional/belum berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

-0,5000 -0,4000 -0,3000 -0,2000 -0,1000 0,0000 0,1000 0,2000 0,3000 20 20 -03 -01 20 20 -03 -07 20 20 -03 -13 20 20 -03 -19 20 20 -03 -25 20 20 -03 -31 20 20 -04 -06 20 20 -04 -12 20 20 -04 -18 20 20 -04 -24 20 20 -04 -30 20 20 -05 -06 20 20 -05 -12 20 20 -05 -18 20 20 -05 -24 20 20 -05 -30 20 20 -06 -05 20 20 -06 -11 20 20 -06 -17 20 20 -06 -23 20 20 -06 -29 20 20 -07 -05 20 20 -07 -11 20 20 -07 -17 20 20 -07 -23 20 20 -07 -29 20 20 -08 -04 20 20 -08 -10 20 20 -08 -16 20 20 -08 -22 20 20 -08 -28 20 20 -09 -03 20 20 -09 -09 20 20 -09 -15 20 20 -09 -21 20 20 -09 -27 20 20 -10 -03 20 20 -10 -09 20 20 -10 -15 20 20 -10 -21 20 20 -10 -27 20 20 -11 -02 20 20 -11 -08 20 20 -11 -14 20 20 -11 -20 20 20 -11 -26 20 20 -12 -02 20 20 -12 -08 20 20 -12 -14 20 20 -12 -20 20 20 -12 -26

Positive or negative change in movement relative to baseline

(7)

Indeks Pergerakan Cianjur Maret 2020-Agustus 2021

Grafik di atas memperlihatkan Indeks Mobilitas yang berasal dari pengguna Facebook di Kabupaten Cianjur,

terlihat bahwa PSBB Maret-Mei 2020 telah menyebabkan pergerakan penduduk mengalami penurunan hingga

30 persen dibandingkan pada masa normal sedangkan selama PPKM Mikro efektif menurunkan pergerakan

penduduk hingga 20 persen dibandingkan sebelum pandemi.

-40%

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

2 0 2 0 -0 3 -0 1 2 0 2 0 -0 3 -1 5 2 0 2 0 -0 3 -2 9 2 0 2 0 -0 4 -1 2 2 0 2 0 -0 4 -2 6 2 0 2 0 -0 5 -1 0 2 0 2 0 -0 5 -2 4 2 0 2 0 -0 6 -0 7 2 0 2 0 -0 6 -2 1 2 0 2 0 -0 7 -0 5 2 0 2 0 -0 7 -1 9 2 0 2 0 -0 8 -0 2 2 0 2 0 -0 8 -1 6 2 0 2 0 -0 8 -3 0 2 0 2 0 -0 9 -1 3 2 0 2 0 -0 9 -2 7 2 0 2 0 -1 0 -1 1 2 0 2 0 -1 0 -2 5 2 0 2 0 -1 1 -0 8 2 0 2 0 -1 1 -2 2 2 0 2 0 -1 2 -0 6 2 0 2 0 -1 2 -2 0 2 0 2 1 -0 1 -0 3 2 0 2 1 -0 1 -1 7 2 0 2 1 -0 1 -3 1 2 0 2 1 -0 2 -1 4 2 0 2 1 -0 2 -2 8 2 0 2 1 -0 3 -1 4 2 0 2 1 -0 3 -2 8 2 0 2 1 -0 4 -1 1 2 0 2 1 -0 4 -2 5 2 0 2 1 -0 5 -0 9 2 0 2 1 -0 5 -2 3 2 0 2 1 -0 6 -0 6 2 0 2 1 -0 6 -2 0 2 0 2 1 -0 7 -0 4 2 0 2 1 -0 7 -1 8 2 0 2 1 -0 8 -0 1 2 0 2 1 -0 8 -1 5 2 0 2 1 -0 8 -2 9

(8)

Mobilitas Penduduk dan Penambahan Kasus Terkonfirmasi COVID-19 Harian

(1 Agustus 2020 – 30 Agustus 2021)

Di Tahun 2020, Penyebaran COVID-19 masih relatif terkendali (total kasus terkonfirmasi 197 orang dan yang meninggal 2 orang). Mulai menunjukkan peningkatan setelah akhir tahun 2020, khususnya pada Bulan Januari 2021. Karena itu belum terlihat dampak signifikan pada capaian indikator kesehatan Tahun 2020 dimana Usia Harapan Hidup masih tumbuh positif dari 69,91 pada Tahun 2019 menjadi 70,13 pada tahun 2020

0 100 200 300 400 500 600 700 800 -0,400 -0,300 -0,200 -0,100 0,000 0,100 0,200 0,300 20 20 -08 -01 20 20 -08 -10 20 20 -08 -19 20 20 -08 -28 20 20 -09 -06 20 20 -09 -15 20 20 -09 -24 20 20 -10 -03 20 20 -10 -12 20 20 -10 -21 20 20 -10 -30 20 20 -11 -08 20 20 -11 -17 20 20 -11 -26 20 20 -12 -05 20 20 -12 -14 20 20 -12 -23 20 21 -01 -01 20 21 -01 -10 20 21 -01 -19 20 21 -01 -28 20 21 -02 -06 20 21 -02 -15 20 21 -02 -24 20 21 -03 -05 20 21 -03 -14 20 21 -03 -23 20 21 -04 -01 20 21 -04 -10 20 21 -04 -19 20 21 -04 -28 20 21 -05 -07 20 21 -05 -16 20 21 -05 -25 20 21 -06 -03 20 21 -06 -12 20 21 -06 -21 20 21 -06 -30 20 21 -07 -09 20 21 -07 -18 20 21 -07 -27 20 21 -08 -05 20 21 -08 -14 20 21 -08 -23 P e n ambah an K asu s C O VID Mo b ilit as P e n d u d u k

Positive or negative change in movement relative to baseline

Mobilitas Pengguna FB dibandingkan baseline Kasus terkonfirmasi COVID-19

2020 2021

(9)

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)

10,23 9,81 11,05 8,23 8,04 10,46 5,30 5,23 7,07 103,0 109,6 131,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 0 2 4 6 8 10 12 2018 2019 2020 Ju mlah P en gan ggu r (ribu jiw a) TPT (P e rsen)

TPT (Persen) dan Jumlah Penganggur (Ribu Jiwa)

TPT Cianjur (%) TPT Jawa Barat (%)

TPT Indonesia (%) Jumlah Penganggur Cianjur (Ribu Jiwa)

• Pandemi Covid-19 telah menyebabkan TPT di

Cianjur meningkat dari 9,81% (Peringkat 2 tertinggi dari 27 Kab/Kota) di 2019 menjadi 11,05% di 2020 (Peringkat 12 tertinggi dari 27 Kab/Kota)

4,37 4,52 5,16 5,51 6,12 6,16 6,31 6,78 7,35 7,70 8,04 8,05 8,09 8,18 8,24 8,30 8,35 8,49 8,68 9,00 9,04 9,11 9,16 9,68 9,68 9,73 9,81 10,35 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 Majalengka Pangandaran Ciamis Bandung Kota Depok Kota Banjar Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Garut Sumedang Provinsi Jawa Barat Sukabumi Kota Cimahi Kota Bandung Bandung Barat Kota Bekasi Indramayu Kota Sukabumi Subang Bekasi Kota Cirebon Bogor Kota Bogor Karawang Kuningan Purwakarta Cianjur Cirebon 5,08 5,66 5,84 6,73 7,12 7,99 8,58 8,96 9,21 9,48 9,60 9,87 9,89 10,68 10,97 11,05 11,07 11,19 11,22 11,52 11,52 11,54 12,17 12,25 12,68 13,30 14,29 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 Pangandaran Ciamis Majalengka Kota Banjar Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Bandung Garut Indramayu Subang Sukabumi Kota Depok Sumedang Kota Bekasi Kota Cirebon Cianjur Purwakarta Kota Bandung Kuningan Karawang Cirebon Bekasi Kota Sukabumi Bandung Barat Kota Bogor Kota Cimahi Bogor

TPT Kabupaten Kota di Jabar Tahun 2019 dan 2020

TPT Kabupaten Cianjur berada di atas TPT Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Penambahan tingkat pengangguran selama pandemi di Kabupaten Cianjur sebesar 1,24 persen. Nilai ini lebih rendah dibanding penambahan tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Barat (2,42 persen) dan Indonesia (1,77 persen).

(10)

136086 53039 49460 46030 38573 37168 28523 24787 21442 18073 17514 17218 16527 15284 11081 11018 10991 10813 9209 6361 5723 4847 4202 3850 3385 1747 610 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 Bogor Bekasi Bandung Kota Depok Kota Bandung Kota Bekasi Bandung Barat Karawang Cianjur Sumedang Garut Sukabumi Kota Bogor Kota Cimahi Cirebon Indramayu Tasikmalaya Majalengka Kuningan Subang Ciamis Kota Tasikmalaya Purwakarta Kota Sukabumi Kota Cirebon Pangandaran Kota Banjar

Perubahan Jumlah Pengangguran Tahun 2020-2019

Selama pandemi COVID-19, BPS Cianjur mencatat peningkatan pengangguran di Kabupaten Cianjur sebanyak 21.442 orang dari awalnya 109.574 (2019) menjadi total 131.016 (2019).

Proporsi Serapan dan Perubahan Proporsi Tenaga Kerja Per Sektor Tahun 2019-2020

3,9% 10,6% 14,1% 19,5% 28,5% 3,1% 7,3% 11,4% 19,7% 38,9% Listrik Gas Real Estate Air Jasa Perusahaan Infokom Pertambangan Jasa Keuangan Jasa Kesehatan Administrasi… Transportasi Jasa Lainnya Jasa Pendidikan Akomodasi Konstruksi Industri Perdagangan Pertanian 2020 2019 -3,28% -2,66% -1,50% -0,82% -0,82% -0,70% -0,39% -0,37% -0,37% -0,10% -0,09% -0,04% 0,17% 0,26% 0,32% 10,41% Konstruksi Industri Akomodasi Transportasi Jasa Perusahaan Jasa Lainnya Infokom Air Jasa Keuangan Jasa Kesehatan Jasa Pendidikan Listrik Gas Real Estate Administrasi Pemerintahan Perdagangan Pertambangan Pertanian

• Serapan tenaga kerja di empat Sektor Utama (Pertanian, Perdagangan, Industri, dan Konstruksi) lebih tinggi dari sektor lainnya.

• Sektor Pertanian mampu berperan mengurangi jumlah

pengangguran akibat PHK, tidak terserapnya tenaga kerja pada LU yang tersedia, atau berhenti berusaha di masa pandemi • Penambahan jumlah orang yang bekerja antara tahun 2020

(11)

39.645 107.146 142.749 197.442 289.279 32.608 76.900 120.416 208.123 410.638 Listrik Gas Real Estate Air Jasa Perusahaan Infokom Pertambangan Jasa Keuangan Jasa Kesehatan Administrasi Pemerintahan Transportasi Jasa Lainnya Jasa Pendidikan Akomodasi Konstruksi Industri Perdagangan Pertanian 2020 2019

(12)

Dampak Pandemi COVID-19 pada Penduduk Bekerja

(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)

Angkatan Kerja Tahun 2020 (1.185.595)

Pengangguran (131.016)

Penduduk Bekerja (1.054.579)

Pengurangan jam kerja merupakan dampak

pandemi COVID-19 paling banyak dialami

penduduk bekerja di Kabupaten Cianjur di tahun

2020 terutama di Sektor pertanian (34 persen)

dan Industri pengolahan (18 persen), diikuti oleh

banyaknya yang berhenti bekerja.

107.301 18.333 96.999 147.460 13.236 78.261

Pengurangan Jam Kerja Sementara Tidak Bekerja Berhenti Bekerja

(13)

175 ribu Orang Berhenti Bekerja

(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)

• Pada tahun 2020, sebanyak 175.260 penduduk Kabupaten Cianjur berhenti bekerja: Yang terpaksa berhenti

bekerja akibat COVID-19 sebanyak 96.999 orang dan bukan karena COVID-19 sebanyak 78.261 orang. Hal in

terjadi terutama karena adanya kebijakan PSBB (41.978 orang) dan usaha terhenti/bangkrut (26.91) orang).

513 920 2.802 3.034 8.722 9.513 13.785 15.732 41.978

Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan

kerja

Habis masa kerja/kontrak Pendapatan kurang memuaskan Lainnya Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Usaha terhenti/bangkrut PHK PSBB

Alasan utama Pekerja berhenti bekerja (±175.260 org)

7% 13% 28% 14% 29% 100% 51% 77% 100% 93% 87% 72% 86% 71% 49% 23%

Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan kerja Habis masa kerja/kontrak Pendapatan kurang memuaskan Lainnya Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Usaha terhenti/bangkrut PHK PSBB

(14)

-1.116 1.220 2.587 3.551 4.282 6.031 6.193 11.028 -604 1.596 3.413 434 1.158 1.597 -920 393 -2.089 -1.760 2.657 473 1.397 698 2.638 1.332 1.226 481 2.085 5.658 -1.983 513 1.258 -706 -606 -1.493 1.320 652 -2.044 3.496

Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan kerja Habis masa kerja/kontrak PHK Usaha terhenti/bangkrut Pendapatan kurang memuaskan Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Lainnya PSBB Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Air Konstruksi Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Jasa Lainnya

(15)

0% 28% 53% 30% 43% 87% 29% 24% 43% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 7% 7% 2% 0% 0% 0% 24% 8% 6% 13% 6% 6% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 23% 17% 0% 12% 0% 17% 0% 10% 100% 35% 30% 8% 14% 7% 11% 24% 22% 0% 0% 0% 9% 5% 0% 4% 18% 0% 0% 15% 0% 5% 14% 0% 11% 14% 14% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 7% 0% 0% 0% 0% 0% 4% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 15% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 0% 0% 7% 0% 2%

MENGURUS RUMAH TANGGA TIDAK COCOK DENGAN LINGKUNGAN KERJA HABIS MASA KERJA/KONTRAK PENDAPATAN KURANG MEMUASKAN LAINNYA TAKUT TERINFEKSI CORONA/COVID -19 USAHA TERHENTI/BANGKRUT PHK PSBB

Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Air Konstruksi

Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Jasa Keuangan Real Estate

(16)

3,1% 0,0% 0,0% 0% 0% 12% 8,7% 0,0% 6,3% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0,0% 7,2% 35,4% 6,9% 0% 16,5% 44,5% 15,5% 100% 9,9% 38,2% 18,1% 27% 8,3% 11,5% 13,7% 30,4% 11,9% 0,0% 38,8% 0% 0% 0% 7,7% 28,2% 6,8% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 52,8% 16,7% 0,0% 4,9% 0% 0% 0% 3,0% 0,0% 0,0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0,0% 17,2% 0,0% 13,2% 0% 0% 23% 13,0% 15,8% 21,3% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 0% 0,0% 30,6% 26,3% 18,1% 34% 35,4% 36,4% 16,8% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Air Konstruksi Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Jasa Lainnya

Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan kerja Habis masa kerja/kontrak

PHK Usaha terhenti/bangkrut Pendapatan kurang memuaskan

(17)

31 Ribu Orang sementara Tidak Bekerja

(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)

2.000

2.083

4.604

4.761

5.074

13.047

Penangguhan kerja Cuti Sakit PSBB Lainnya Penurunan aktivitas ekonomi

Alasan Pekerja sementara tidak bekerja (±31.569 org)

64%

7%

29%

JAMINAN BISA KEMBALI BEKERJA DI TEMPAT KERJA SEMULA

Ya

Tidak yakin kembali Tidak tahu

(18)

100,0% 75,4% 18,5% 80,1% 48,4% 11,3% 13,9% 40,9% 28,3% 19,9% 41,9% 51,6% 13,3% 26,5% 11,2% 12,8% 6,0% Penangguhan kerja Cuti Sakit PSBB Lainnya Penurunan aktivitas ekonomi

Pertanian Industri Perdagangan Transportasi Akomodasi Pendidikan Jasa Lainnya

(19)

268 Ribu Orang mengalami Pengurangan Jam Kerja

(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)

0,0% 0,0% 0,4% 0,5% 0,5% 0,5% 0,6% 0,7% 0,7% 4,0% 5,1% 5,3% 6,0% 6,8% 16,4% 18,1% 34,5%

Pengadaan Listrik dan Gas Real Estate Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…

Pertambangan dan Penggalian Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan…

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Konstruksi Jasa Lainnya Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan…

Jasa Pendidikan Perdagangan Besar dan Eceran;…

Industri Pengolahan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Persentase Pekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja berdasarkan lapangan usaha (±268.020)

12.409 13.709 14.568 17.942 20.306 38.373 77.869 116.854

Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Sakit Pengurangan pekerja di tempat kerja Cuti/alasan pribadi Meningkatnya beban pekerjaan Berkurangnya bahan baku Social/physical distancing, karantina…

Lainnya

Alasan terjadinya perubahan jam kerja selama pandemi

100% 0% 73% 32% 10% 59% 100% 52% 100% 27% 68% 90% 41% 48%

Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Sakit Pengurangan pekerja di tempat kerja Cuti/alasan pribadi Meningkatnya beban pekerjaan Berkurangnya bahan baku Social/physical distancing, karantina…

Lainnya

(20)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

IPM Kabupaten Cianjur pada tahun 2020 yaitu mencapai

65,36 atau menurun 0,02 poin dibandingkan dengan tahun 2019. Pertumbuhan IPM pada tahun 2020 tersebut lebih

lambat dari rata-rata pertumbuhan IPM sepanjang 2016-2019 yang mengalami rata-rata 1,29%. Komponen IPM

yang terdampak dari pandemi COVID-19 terutama

Pendapatan per Kapita yang merupakan indikator standar

hidup layak. PPP Cianjur Tahun 2020, peringkat 3 terendah diantara 27 Kab/Kota di Jabar setelah Kab. Tasikmalaya dan Kab. Garut

IPM Jabar tumbuh 0,08% sedangkan IPM Nasional tumbuh 0,03%. Kebalikannya, IPM Kabupaten Cianjur Tahun 2020 menjadi 65,36, turun sebesar -0,03% dari tahun 2019 (65,38)

62,92 63,70 64,62 65,38 65,36 0,80 1,24 1,44 1,18 -0,03 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 61,50 62,00 62,50 63,00 63,50 64,00 64,50 65,00 65,50 66,00 2016 2017 2018 2019 2020 Per tu mb u h an IP M (% ) IPM Tahun

IPM Kabupaten Cianjur Pertumbuhan

70,18 70,81 71,39 71,92 71,94 70,05 70,69 71,30 72,03 72,09 62,92 63,70 64,62 65,38 65,36 2016 2017 2018 2019 2020

(21)

72,66 72,85 73,04

69,7 69,91 70,13

2018 2019 2020

Angka Harapan Hidup

Provinsi Jawa Barat Cianjur

8,15 8,37 8,55

6,93 6,97 7,18

2018 2019 2020

Rata-Rata Lama Sekolah

Provinsi Jawa Barat Cianjur

12,45 12,48 12,5

11,9 11,98 11,99

2018 2019 2020

Harapan Lama Sekolah

Provinsi Jawa Barat Cianjur

10.790,00 11.152,00 10.845,00

7.874,00 8.290,00 7.980,00

2018 2019 2020

Pengeluaran Per Kapita (Ribu Rupiah)

Provinsi Jawa Barat Cianjur

Perbandingan Komponen IPM Cianjur dengan Provinsi Jabar, 2018-2020

• Pada tahun 2020, setiap bayi yang baru lahir di Cianjur memiliki peluang untuk hidup hingga 70,13 tahun, lebih lama 0,22 tahun dari tahun sebelumnya (69,91 tahun).

• Anak-anak yang berusia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 11,99 tahun (hampir setara dengan masa Pendidikan untuk menamatkan jenjang SMA), lebih lama 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya (11,98 tahun).

• Penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh Pendidikan selama 7,18 tahun (hampir setara dengan masa Pendidikan untuk menamatkan jenjang kelas VII SMP), lebih lama 0,21 tahun dibandingkan tahun sebelumnya (6,97).

• Rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan (PPP) tahun 2020 sebesar 7,980 juta rupiah per tahun, mengalami penurunan 310 ribu

rupiah dibandingkan tahun sebelumnya (8,290 juta rupiah per tahun).

(22)

Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar -0,48% -0,40% -0,32% -0,24% -0,16% -0,08% 0,00% 0,08% 0,16% 0,24% 0,32% 0,40% 0,48% 0,56% 60,00 72,09 84,18 P er tumbu ha n IP M 20 19 -2020 IPM Tahun 2020 BEST WORST

Pada Tahun 2019, IPM Cianjur di bawah IPM Jawa Barat namun pertumbuhan IPM nya di atas Jawa Barat. Pada Tahun 2020, hampir 50%

Kabupaten Kota di Jawa Barat mengalami penurunan IPM termasuk Kabupaten Cianjur. Yang paling terdampak dengan penurunan IPM di atas 0,20% yaitu Kabupaten Bandung Barat (-0,28%), Bogor (-0,35%), Karawang (-0,28%), Pangandaran (-0,22%) serta Kota Cimahi

(-0,36%). Komponen IPM yang mengalami penurunan karena Pandemi COVID-19 yaitu Pengeluaran Per Kapita. Hal yang sama terjadi juga di

Provinsi Jawa Barat dan sejalan dengan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan sehingga menyebabkan daya beli masyarakat berkurang. Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 0,50% 1,02% 1,54% 60 72,03 84,06 P P er tumbu ha n IP M 20 18 -2019 IPM Tahun 2019 WORST BEST

(23)

Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 50,00 68,04 86,08 60,00 76,23 IP M Pe re m p u an 2019 IPM Laki-Laki 2019 WORST BEST Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 50,00 68,07 86,14 60,00 76,31 IP M Pe re m p u an 2020 IPM Laki-Laki 2020 WORST BEST

Dalam tiga tahun terakhir, komposisi IPM Kabupaten/Kota di

Jawa Barat dilihat dari perbedaan jenis kelamin relatif tidak banyak berubah. IPM Perempuan dan IPM Laki-Laki

Kabupaten Cianjur masih berada di bawah IPM Perempuan dan IPM Laki-Laki Provinsi Jawa Barat

(24)

TINGKAT KEMISKINAN (P0)

• Tingkat Kemiskinan (P0) merupakan proporsi

penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan.

11,62 11,41 9,81 9,15 10,36 8,95 8,71 7,45 6,91 7,88 10,86 10,64 9,82 9,41 9,78 7,79 7,72 7,02 6,69 7,38 14,11 13,93 13,2 12,85 12,82 2016 2017 2018 2019 2020 Ti n gk at K e m iski n an (P 0) Cianjur

Provinsi Jawa Barat Nasional

Nasional Perkotaan Nasional Perdesaan

P0 Cianjur mengalami penurunan yang progresif dari 2016 ke 2019 sebesar rata-rata 0,8 persen. Namun akibat pandemi COVID-19 kemiskinan secara nasional dan regional Kembali meningkat. P0 konsisten selalu di bawah rata-rata Nasional Perdesaan namun juga masih konsisten selalu di atas rata-rata Provinsi dan Nasional Perkotaan. Pada tahun 2019, Kabupaten Cianjur berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di bawah rata-rata nasional namun kondisi pandemi telah menyebabkan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Cianjur pada tahun 2020

kembali di atas rata-rata nasional.

Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020 Garis Kemiskinan Rupiah 304.255 320.390 340.882 350.760 371.699 Jumlah Penduduk Miskin Ribu Jiwa 261,4 257,4 221,6 207,1 234,5

Wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi didominasi penduduk yang bekerja pada sektor pertanian seperti

(25)

Tipologi Progress Tingkat Kemiskinan

Kabupaten Kota di Jawa Barat Tahun

2019-2020

Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 10,00 14,04 18,08 22,12 0,3 0,97 1,64 P er tumbu ha n Tin gk at K emis kina n (P er se n)

Selisih Tingkat Kemiskinan (Persen)

Worst Cianjur Gap: 1,21 Growth: 13,22 Best

Peningkatan Kemiskinan yang dialami

Kabupaten Cianjur melebihi rata-rata

peningkatan di Jawa Barat namun dilihat

dari pertumbuhan tingkat kemiskinan

masih berada di bawah rata-rata Jawa Barat

Secara spasial, antara tahun 2019 dan

2020 peningkatan angka kemiskinan

terjadi di seluruh kabupaten/kota Jawa

Barat dengan peningkatan tertinggi di

Kabupaten Kota yang terdampak

pandemi di sektor industri dan pariwisata

(akomodasi dan makan minum) seperti

Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota

Bandung dan Kabupaten Pengandaran

(26)

KEDALAMAN KEMISKINAN (P1)

• Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran seberapa jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan.

• Semakin Tinggi P1 menunjukkan semakin miskinnya

penduduk miskin akibat semakin jauhnya pengeluaran per kapita mereka dari garis kemiskinan

• Pada Tahun 2020, rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Cianjur semakin menjauh dari garis

kemiskinan. Hal didapat karena kenaikan P1 dari 0,74 pada 2019 lalu menjadi 1,38 pada 2020.

Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020 Tingkat Kemiskinan (P0) Persen 11,62 11,41 9,81 9,15 10,36 Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) 1,93 1,50 1,34 0,74 1,38

Dengan ukuran Indeks Kedalaman Kemiskinan,

peningkatan kemiskinan terjadi di 19 kabupaten kota atau 70% wilayah Jawa Barat. Tetapi daerah yang paling

terdampak adalah Kuningan (2,41) dan lima kabupaten kota lainnya yang terkoreksi Indeks Kedalaman

Kemiskinannya yaitu Kabupaten Indramayu (2,18),

Sumedang (1,72), Kota Cirebon (1,68), Cianjur (1,38) dan Kabupaten Cirebon (1,30).

(27)

KEPARAHAN KEMISKINAN (P2)

• Keparahan Kemiskinan (P2) merupakan ukuran untuk menggambarkan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin.

• Semakin tinggi P2 menunjukkan semakin miskinnya penduduk paling miskin dan semakin tingginya

ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin • Tahun 2016-2019, turunnya Tingkat Kemiskinan (P0)

disertai dengan penurunan Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2) yang menunjukkan

bahwa turunnya kemiskinan disertai dengan semakin sejahteranya penduduk yang masih miskin

• Pada Tahun 2020, ketimpangan pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Cianjur relatif melebar. Gambaran ini sesuai dengan kenaikan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kabupaten Cianjur pada 2020 menjadi 0,27 dari

sebelumnya 0,11 pada 2019 lalu.

• Berdasarkan Indeks Keparahan Kemiskinan, peningkatan kemiskinan terjadi di 16 kabupaten kota atau 59%

wilayah Jawa Barat yang terdampak pandemi. Tetapi 7 daerah yang paling terdampak terkoreksi signifikan Indeks Keparahan Kemiskinannya yaitu Kuningan (0,62),

Indramayu (0,56), Sumedang (0,42), Kota Tasikmalaya (0,39), Pangandaran (0,28) dan Cianjur (0,27)

Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020 Tingkat Kemiskinan (P0) Persen 11,62 11,41 9,81 9,15 10,36 Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) 1,93 1,50 1,34 0,74 1,38 Keparahan Kemiskinan (P2) (Indeks) 0,49 0,32 0,27 0,11 0,27

(28)

Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2020

Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan CirebonMajalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 0 0,23 0,46 0,69 0 1,13 2,26 3,39 In d ek s K ep ar ah an K emisk in an Jab ar (P2)

Indeks Kedalaman Kemiskinan Jabar (P1)

BEST

WORST

Kemiskinan Kabupaten Cianjur termasuk dalam wilayah

terdampak cukup dalam dan parah dibandingkan kabupaten kota lainnya di Jawa Barat karena Indeks Kedalaman

Kemiskinan dan Indeks

Keparahan Kemiskinan berada di atas Jawa Barat. Tetapi

relatif lebih baik dibanding Kab. Kuningan, Kab. Indramayu, Kab. Sumedang, Kota Cirebon dan Kota Tasikmalaya

(29)

GINI RATIO

• Koefisien Gini merupakan indikator yang

menunjukkan ketimpangan pendapatan/

pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah.

• Nilai 0 menunjukkan kesetaraan sempurna

sedangkan Nilai 1 menunjukkan ketimpangan

sempurna. Semakin tinggi Koefisien Gini , semakin tinggi tingkat ketimpangan suatu daerah.

• Kabupaten Cianjur telah berhasil menurunkan ketimpangan dari ketimpangan sedang antara 0,36 - 0,49 menjadi ketimpangan rendah antara 0,20 – 0,350

• Pada Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi menurun, tingkat kemiskinan meningkat, namun ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Kabupaten Cianjur semakin rendah.

• Hal ini diperkirakan bukan karena masyarakat bawah mengalami peningkatan kesejahteraan tetapi karena masyarakat

berpenghasilan tinggi dan menengah berkurang penghasilannya.

Meskipun ketimpangan Cianjur selalu berada dibawah Provinsi Jawa Barat dengan kondisi membaik, peringkat ketimpangannya

berfluktuasi dibandingkan Kabupaten Kota

lainnya. Pada tahun 2018, diantara 27 Kabupaten Kota, gini ratio Cianjur menduduki peringkat ke-15 terkecil kemudian turun peringkat ke-19 pada tahun 2019 dan naik peringkat ke-11 pada tahun 2020. 0,361 0,348 0,370 0,363 0,350 0,413 0,403 0,407 0,402 0,403 0,397 0,393 0,389 0,382 0,381 0,340 0,350 0,360 0,370 0,380 0,390 0,400 0,410 0,420 2016 2017 2018 2019 2020

(30)

Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Kabupaten Cianjur periode tahun

2016-2019 selalu di atas LPE Jawa Barat dan Nasional dengan rata-rata

pertumbuhan yaitu 6,03 persen. Sedangkan rata-rata LPE Jawa Barat pada kurun waktu yang sama yaitu

5,43 persen dan LPE rata-rata nasional yaitu 5,07 persen. Pada

tahun 2020, sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Barat yang terkontraksi,

pertumbuhan ekonomi Cianjur pun

mengalami penurunan, tumbuh

minus 0,78 persen. 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07 5,66 5,35 5,64 5,07 -2,44 6,43 5,77 6,23 5,67 -0,78 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 2016 2017 2018 2019 2020 La ju P er tumb uh an Ek on omi (per sen) Tahun

(31)

29,14% 0,25% 7,05% 0,09% 0,04% 8,37% 16,53% 9,17% 6,33% 5,40% 2,33% 2,38% 0,63% 2,40% 4,87% 0,91% 4,12% 0% 10% 20% 30% 40%

Pertanian, Kehutanan dan… Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan…

Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran,…

Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan…

Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah,…

Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya 2020 2019 2018 1,75% -0,04% 0,73% -1,89% 17,47% -6,56% -7,23% -2,40% -3,00% 22,07% 0,77% 0,01% -16,22% -1,82% 4,35% 1,83% -2,23% -20%-15%-10% -5% 0% 5% 10% 15% 20% 25% Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…

Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran,…

Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan…

Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah,…

Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya

2020 2019 2018

(32)

Pada tahun 2020, PDRB Kabupaten Cianjur (Rp 47,52 Triliun) menyumbang PDRB Jawa Barat (Rp 2121,96 Triliun) hanya sebesar 2,24%. Hal ini disebabkan struktur ekonomi Cianjur masih berbasis pertanian sementara Jawa Barat didukung industri pengolahan, terutama oleh Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Bogor serta Kota Bandung dengan perdagangan dan jasa. Akibatnya PDRB per kapita Cianjur (Rp. 20,99 juta) masih tertinggal dari Jawa Barat (Rp 42,49 juta).

Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis KuninganM…Cirebon Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 0 20 40 60 80 100 120 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 PD RB P er K ap it a (Ju ta Ru p ia h )

(33)

Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang IndramayuSubang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon

Kota Bekasi Kota Depok Kota CimahiKota Tasikmalaya

Kota Banjar -8,00 -6,00 -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 -4,00 -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 P er tumbu ha n PDRB per K ap it a (persen )

Pertumbuhan Ekonomi (Persen)

Best

Worst

Dibandingkan daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Barat, pertumbuhan ekonomi dan PDRB per Kapita Kabupaten Cianjur termasuk yang mengalami kontraksi namun tidak sedalam Provinsi Jawa Barat dan relatif lebih baik dari Kabupaten/Kota lain yang terdampak cukup parah akibat pandemi COVID-19.

(34)

CAPAIAN HASIL RPJMD TAHUN 2016-2020

CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN CIANJUR 62,5 63 63,5 64 64,5 65 65,5 TAR GET R EALI SASI TAR GET RE ALIS ASI TAR GET RE ALIS ASI TAR GET RE ALIS ASI TAR GET 2017 2018 2019 2020 2021 63,7 63,7 64,62 64,62 64,83 65,38 65,08 65,36 65,42

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

-1 0 1 2 3 4 5 6 7 TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET 2017 2018 2019 2020 2021 5,72 5,77 5,94 6,23 5,96 5,67 5,98 -0,78 6,00

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

9 9,2 9,4 9,6 9,810 10,2 10,4 10,6 10,811 11,2 TA R G ET R EA LI SA SI TAR GET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EALIS ASI TA R G ET 2017 2018 2019 2020 2021 10,1 10,1 10,16 10,23 10,14 9,81 10,12 11,05 10,10

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

0 2 4 6 8 10 12 TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET 2017 2018 2019 2020 2021 11,41 11,41 9,81 9,81 9,73 9,15 9,65 10,369,57

(35)

0,335 0,340 0,345 0,350 0,355 0,360 0,365 0,370

TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET

2017 2018 2019 2020 2021 0,350 0,348 0,350 0,370 0,350 0,363 0,350 0,3500,350 Indeks Gini No Indikator Satuan Kondisi Awal RPJMD Kondisi Akhir RPJMD Perubahan 2016-2021 Target Proyeksi Realisasi

1 2 3 4 5 6 7

1 Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) Poin 62,92 65,42 65,36 + 2,44

2 Persentase Penduduk Miskin Persen 11,62 9,57 10,36 - 1,26

3 Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) Persen 10,20 10,10 11,05 +0,85

4 Rata-rata Laju Pertumbuhan

Ekonomi (LPE) Persen 5,72 6,00 4,22* -1,5

(36)

Titih Titisari Danielaini, S.T., M.Si., M.Sc., P.hD [email protected]

Perencana Ahli Muda Bappeda Kab. Cianjur

Gambar

Grafik di atas memperlihatkan Indeks Mobilitas yang berasal dari pengguna Facebook di Kabupaten Cianjur,  terlihat bahwa PSBB Maret-Mei 2020 telah menyebabkan pergerakan penduduk mengalami penurunan hingga 30 persen dibandingkan pada masa normal sedangkan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor : 42/DSN/MUI/V/2004 tentang Syariah Charge Card dikemukan : Syariah Charge Card adalah fasilitas kartu

Pengujian SQL injection dengan menggunakan logika AND dan penambahan single quote pada kedua framework Ruby on Rails dan CakePHP sudah dilakukan, maka dari hasil pengujian

Hal tersebut disebabkan karena untUk dosis yang sarna pacta energl yang berbeda ion-ion yang mempunyai energi lebih besar akan masuk ke dalam bahan lebih dalam daripada ion-ion

Pada  tahun  1931  dan  tahun  1932,  Iqbal  juga  mengikuti  berbagai  kegiatan.  Diantaranya  dalam  Konferensi  Meja  Bundar  di  London  yang  membahas 

Model pembelajaran sinektik yang dikembangkan untuk keperluan pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa telah melalui proses sosialisasi dan desiminasi dengan cara

Diantara isolat-isolat yang didapatkan dari tiga inang yang diuji hanya isolat dari kacang panjang 4 yang membentuk nitM dan hanya isolat dari cabai yang membentuk nit3

Sedangkan, sumber pengendapan sedimen di muara umumnya berasal dari lahan tanah di daerah hulu yang telah mengadsorp 210 Pb unsupported dengan partikel penyusun tanah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan mengaplikasikan metode self organizing maps dalam judul “Analisis Cluster Terhadap Rumah Tangga Miskin Di