EVALUASI RPJMD 2016-2021
GAMBARAN PANDEMI
• Kasus pertama COVID-19 di Indonesia dikonfirmasi secara resmi oleh Presiden Indonesia pada tanggal 2
Maret 2020.
• Per tanggal 19 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif sekitar 1,75 juta, sembuh sekitar 1,62 juta dan meninggal sebanyak 48.669 (https://kawalcovid19.id) • Sebaran total kasus positif COVID-19 >20.000,
didominasi kabupaten/ kota di Pulau Jawa seperti
Jakarta, Bekasi, Semarang dan Surabaya.
• Sejak kasus pertama COVID-19 dengan lokasi di Depok, COVID-19 dengan cepat menyebar ke kabupaten/Kota lainnya di Jawa Barat dengan kasus tertinggi terjadi di
Kota Depok, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kota Bandung, Kab. Karawang dan Kab. Bogor
• Per tanggal 24 Mei 2021, jumlah kasus terkonfirmasi di Jabar sebanyak 306.807, sembuh sekitar 273.637 dan meninggal sebanyak 4.102
(https://pikobar.jabarprov.go.id/data)
• Sebaran total kasus positif – aktif COVID-19> 2.000, didominasi kabupaten/kota di pinggiran metropolitan:
• Kasus pertama positif COVID-19 terkonfirmasi di
Kabupaten Cianjur pada tanggal 17 April 2020.
• Per tanggal 1 Juni 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif sekitar 5.254, sembuh sekitar 4.505 orang, dan meninggal sebanyak 137 orang
(https://covid19.cianjurkab.go.id/)
• Sebaran total kasus positif aktif COVID-19 sedang dalam perawatan/isolasi terbanyak di Kec.
Karangtengah sebanyak 145 kasus, diikuti Kec. Cianjur 130 kasus, dan Kec. Cibinong 108 kasus.
• Diantara kabupaten/kota di Indonesia, Cianjur Jawa Barat masuk pada kategori Risiko Kenaikan
Kasus Sedang.
• Pada level kecamatan, beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur pernah ditetapkan sebagai
zona merah oleh Satgas Percepatan dan
Penanganan COVID-19 Kabupaten Cianjur yaitu Kecamatan Cijati, Cugenang, Karangtengah,
RINGKASAN KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN TAHUN 2020
Indikator
Satuan Cianjur
2020
Jabar
2020
Indonesia
2020
Better/ Worse
Target
Cianjur
Ketercapaian
Laju
Pertumbuhan
Ekonomi
Persen
-0,78
-2,44
-2,07
0,30 – 2,10
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
Persen
11,05
10,46
7,07
10,12
Tingkat
Kemiskinan
Persen
10,36
7,88
10,19
9,90
Indeks
Pembangunan
Manusia
Poin
65,36
72,09
71, 94
65,40
Dampak Pandemi COVID-19 pada Indikator Makro Pembangunan
Terjadi disrupsi pada sebagian besar kehidupan masyarakat dan pembangunan pada Tahun 2020
Pembatasan Sosial
Mobilitas Penduduk hingga akhir tahun
2020 mesih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi sehingga berdampak pada menurunnya aktivitas
perekonomian
Pengangguran meningkat
TPT Indonesia meningkat dari 5,23% (2019) ke 7,07% (2020), TPT Jabar
meningkat dari 8,04% (2019) ke 10,46%
(2020), TPT Cianjur meningkat dari 9,81% (2019) ke 11,05% (2020),
Daya Beli Melemah
Menyebabkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) tumbuh lebih lambat
dari tahun sebelumnya karena komponen Pengeluarah per Kapita
menurun
Pertumbuhan ekonomi Terkontraksi
10 dari 17 Lapangan Usaha (LU)) mengalami
kontraksi di Indonesia; 11 dari 17 LU
terkontraksi di Jabar; 9 dari 17 LU terkontraksi di Cianjur termasuk 3 sektor dengan
kontribusi besar (Perdagangan, Transportasi dan Konstruksi akibat pembatasan sosial
Ketimpangan Melebar/Menyempit
Gini ratio Jabar meningkat dari 0,402 pada tahun 2019 menjadi 0,403 pada tahun 2020. Gini ratio Indonesia menurun dari 0,382 pada tahun 2019 menjadi 0,381 pada tahun 2020. Gini ratio Cianjur menurun dari 0,363 pada tahun 2019 menjadi 0,350 pada tahun 2020
Kemiskinan meningkat
Persentase penduduk miskin di Indonesia
meningkat dari 9,41% (2019) menjadi 9,78% (2020), di Jabar meningkat dari 6,91% (2019)
menjadi 7,88% (2020), di Cianjur meningkat dari 9,41% (2019) menjadi 10,36% (2020)
Mobilitas Penduduk Cianjur di Masa Pandemi dan kasus COVID-19 Tahun 2020
(Analisis Facebook Movement Range)
Intensitas pergerakan masyarakat Cianjur yang diproksi dari pengguna Facebook di Kabupaten Cianjur terlihat
masih lebih rendah dari kondisi sebelum mewabahnya COVID-19 di Indonesia, terutama di pertengahan Maret
hingga Mei karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya terjadi penurunan aktivitas
ekonomi masyarakat yang umumnya masih konvensional/belum berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
-0,5000 -0,4000 -0,3000 -0,2000 -0,1000 0,0000 0,1000 0,2000 0,3000 20 20 -03 -01 20 20 -03 -07 20 20 -03 -13 20 20 -03 -19 20 20 -03 -25 20 20 -03 -31 20 20 -04 -06 20 20 -04 -12 20 20 -04 -18 20 20 -04 -24 20 20 -04 -30 20 20 -05 -06 20 20 -05 -12 20 20 -05 -18 20 20 -05 -24 20 20 -05 -30 20 20 -06 -05 20 20 -06 -11 20 20 -06 -17 20 20 -06 -23 20 20 -06 -29 20 20 -07 -05 20 20 -07 -11 20 20 -07 -17 20 20 -07 -23 20 20 -07 -29 20 20 -08 -04 20 20 -08 -10 20 20 -08 -16 20 20 -08 -22 20 20 -08 -28 20 20 -09 -03 20 20 -09 -09 20 20 -09 -15 20 20 -09 -21 20 20 -09 -27 20 20 -10 -03 20 20 -10 -09 20 20 -10 -15 20 20 -10 -21 20 20 -10 -27 20 20 -11 -02 20 20 -11 -08 20 20 -11 -14 20 20 -11 -20 20 20 -11 -26 20 20 -12 -02 20 20 -12 -08 20 20 -12 -14 20 20 -12 -20 20 20 -12 -26
Positive or negative change in movement relative to baseline
Indeks Pergerakan Cianjur Maret 2020-Agustus 2021
Grafik di atas memperlihatkan Indeks Mobilitas yang berasal dari pengguna Facebook di Kabupaten Cianjur,
terlihat bahwa PSBB Maret-Mei 2020 telah menyebabkan pergerakan penduduk mengalami penurunan hingga
30 persen dibandingkan pada masa normal sedangkan selama PPKM Mikro efektif menurunkan pergerakan
penduduk hingga 20 persen dibandingkan sebelum pandemi.
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
2 0 2 0 -0 3 -0 1 2 0 2 0 -0 3 -1 5 2 0 2 0 -0 3 -2 9 2 0 2 0 -0 4 -1 2 2 0 2 0 -0 4 -2 6 2 0 2 0 -0 5 -1 0 2 0 2 0 -0 5 -2 4 2 0 2 0 -0 6 -0 7 2 0 2 0 -0 6 -2 1 2 0 2 0 -0 7 -0 5 2 0 2 0 -0 7 -1 9 2 0 2 0 -0 8 -0 2 2 0 2 0 -0 8 -1 6 2 0 2 0 -0 8 -3 0 2 0 2 0 -0 9 -1 3 2 0 2 0 -0 9 -2 7 2 0 2 0 -1 0 -1 1 2 0 2 0 -1 0 -2 5 2 0 2 0 -1 1 -0 8 2 0 2 0 -1 1 -2 2 2 0 2 0 -1 2 -0 6 2 0 2 0 -1 2 -2 0 2 0 2 1 -0 1 -0 3 2 0 2 1 -0 1 -1 7 2 0 2 1 -0 1 -3 1 2 0 2 1 -0 2 -1 4 2 0 2 1 -0 2 -2 8 2 0 2 1 -0 3 -1 4 2 0 2 1 -0 3 -2 8 2 0 2 1 -0 4 -1 1 2 0 2 1 -0 4 -2 5 2 0 2 1 -0 5 -0 9 2 0 2 1 -0 5 -2 3 2 0 2 1 -0 6 -0 6 2 0 2 1 -0 6 -2 0 2 0 2 1 -0 7 -0 4 2 0 2 1 -0 7 -1 8 2 0 2 1 -0 8 -0 1 2 0 2 1 -0 8 -1 5 2 0 2 1 -0 8 -2 9Mobilitas Penduduk dan Penambahan Kasus Terkonfirmasi COVID-19 Harian
(1 Agustus 2020 – 30 Agustus 2021)
Di Tahun 2020, Penyebaran COVID-19 masih relatif terkendali (total kasus terkonfirmasi 197 orang dan yang meninggal 2 orang). Mulai menunjukkan peningkatan setelah akhir tahun 2020, khususnya pada Bulan Januari 2021. Karena itu belum terlihat dampak signifikan pada capaian indikator kesehatan Tahun 2020 dimana Usia Harapan Hidup masih tumbuh positif dari 69,91 pada Tahun 2019 menjadi 70,13 pada tahun 2020
0 100 200 300 400 500 600 700 800 -0,400 -0,300 -0,200 -0,100 0,000 0,100 0,200 0,300 20 20 -08 -01 20 20 -08 -10 20 20 -08 -19 20 20 -08 -28 20 20 -09 -06 20 20 -09 -15 20 20 -09 -24 20 20 -10 -03 20 20 -10 -12 20 20 -10 -21 20 20 -10 -30 20 20 -11 -08 20 20 -11 -17 20 20 -11 -26 20 20 -12 -05 20 20 -12 -14 20 20 -12 -23 20 21 -01 -01 20 21 -01 -10 20 21 -01 -19 20 21 -01 -28 20 21 -02 -06 20 21 -02 -15 20 21 -02 -24 20 21 -03 -05 20 21 -03 -14 20 21 -03 -23 20 21 -04 -01 20 21 -04 -10 20 21 -04 -19 20 21 -04 -28 20 21 -05 -07 20 21 -05 -16 20 21 -05 -25 20 21 -06 -03 20 21 -06 -12 20 21 -06 -21 20 21 -06 -30 20 21 -07 -09 20 21 -07 -18 20 21 -07 -27 20 21 -08 -05 20 21 -08 -14 20 21 -08 -23 P e n ambah an K asu s C O VID Mo b ilit as P e n d u d u k
Positive or negative change in movement relative to baseline
Mobilitas Pengguna FB dibandingkan baseline Kasus terkonfirmasi COVID-19
2020 2021
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
10,23 9,81 11,05 8,23 8,04 10,46 5,30 5,23 7,07 103,0 109,6 131,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 0 2 4 6 8 10 12 2018 2019 2020 Ju mlah P en gan ggu r (ribu jiw a) TPT (P e rsen)TPT (Persen) dan Jumlah Penganggur (Ribu Jiwa)
TPT Cianjur (%) TPT Jawa Barat (%)
TPT Indonesia (%) Jumlah Penganggur Cianjur (Ribu Jiwa)
• Pandemi Covid-19 telah menyebabkan TPT di
Cianjur meningkat dari 9,81% (Peringkat 2 tertinggi dari 27 Kab/Kota) di 2019 menjadi 11,05% di 2020 (Peringkat 12 tertinggi dari 27 Kab/Kota)
4,37 4,52 5,16 5,51 6,12 6,16 6,31 6,78 7,35 7,70 8,04 8,05 8,09 8,18 8,24 8,30 8,35 8,49 8,68 9,00 9,04 9,11 9,16 9,68 9,68 9,73 9,81 10,35 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 Majalengka Pangandaran Ciamis Bandung Kota Depok Kota Banjar Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Garut Sumedang Provinsi Jawa Barat Sukabumi Kota Cimahi Kota Bandung Bandung Barat Kota Bekasi Indramayu Kota Sukabumi Subang Bekasi Kota Cirebon Bogor Kota Bogor Karawang Kuningan Purwakarta Cianjur Cirebon 5,08 5,66 5,84 6,73 7,12 7,99 8,58 8,96 9,21 9,48 9,60 9,87 9,89 10,68 10,97 11,05 11,07 11,19 11,22 11,52 11,52 11,54 12,17 12,25 12,68 13,30 14,29 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 Pangandaran Ciamis Majalengka Kota Banjar Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Bandung Garut Indramayu Subang Sukabumi Kota Depok Sumedang Kota Bekasi Kota Cirebon Cianjur Purwakarta Kota Bandung Kuningan Karawang Cirebon Bekasi Kota Sukabumi Bandung Barat Kota Bogor Kota Cimahi Bogor
TPT Kabupaten Kota di Jabar Tahun 2019 dan 2020
TPT Kabupaten Cianjur berada di atas TPT Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Penambahan tingkat pengangguran selama pandemi di Kabupaten Cianjur sebesar 1,24 persen. Nilai ini lebih rendah dibanding penambahan tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Barat (2,42 persen) dan Indonesia (1,77 persen).
136086 53039 49460 46030 38573 37168 28523 24787 21442 18073 17514 17218 16527 15284 11081 11018 10991 10813 9209 6361 5723 4847 4202 3850 3385 1747 610 0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 Bogor Bekasi Bandung Kota Depok Kota Bandung Kota Bekasi Bandung Barat Karawang Cianjur Sumedang Garut Sukabumi Kota Bogor Kota Cimahi Cirebon Indramayu Tasikmalaya Majalengka Kuningan Subang Ciamis Kota Tasikmalaya Purwakarta Kota Sukabumi Kota Cirebon Pangandaran Kota Banjar
Perubahan Jumlah Pengangguran Tahun 2020-2019
Selama pandemi COVID-19, BPS Cianjur mencatat peningkatan pengangguran di Kabupaten Cianjur sebanyak 21.442 orang dari awalnya 109.574 (2019) menjadi total 131.016 (2019).
Proporsi Serapan dan Perubahan Proporsi Tenaga Kerja Per Sektor Tahun 2019-2020
3,9% 10,6% 14,1% 19,5% 28,5% 3,1% 7,3% 11,4% 19,7% 38,9% Listrik Gas Real Estate Air Jasa Perusahaan Infokom Pertambangan Jasa Keuangan Jasa Kesehatan Administrasi… Transportasi Jasa Lainnya Jasa Pendidikan Akomodasi Konstruksi Industri Perdagangan Pertanian 2020 2019 -3,28% -2,66% -1,50% -0,82% -0,82% -0,70% -0,39% -0,37% -0,37% -0,10% -0,09% -0,04% 0,17% 0,26% 0,32% 10,41% Konstruksi Industri Akomodasi Transportasi Jasa Perusahaan Jasa Lainnya Infokom Air Jasa Keuangan Jasa Kesehatan Jasa Pendidikan Listrik Gas Real Estate Administrasi Pemerintahan Perdagangan Pertambangan Pertanian
• Serapan tenaga kerja di empat Sektor Utama (Pertanian, Perdagangan, Industri, dan Konstruksi) lebih tinggi dari sektor lainnya.
• Sektor Pertanian mampu berperan mengurangi jumlah
pengangguran akibat PHK, tidak terserapnya tenaga kerja pada LU yang tersedia, atau berhenti berusaha di masa pandemi • Penambahan jumlah orang yang bekerja antara tahun 2020
39.645 107.146 142.749 197.442 289.279 32.608 76.900 120.416 208.123 410.638 Listrik Gas Real Estate Air Jasa Perusahaan Infokom Pertambangan Jasa Keuangan Jasa Kesehatan Administrasi Pemerintahan Transportasi Jasa Lainnya Jasa Pendidikan Akomodasi Konstruksi Industri Perdagangan Pertanian 2020 2019
Dampak Pandemi COVID-19 pada Penduduk Bekerja
(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
Angkatan Kerja Tahun 2020 (1.185.595)
Pengangguran (131.016)
Penduduk Bekerja (1.054.579)
Pengurangan jam kerja merupakan dampak
pandemi COVID-19 paling banyak dialami
penduduk bekerja di Kabupaten Cianjur di tahun
2020 terutama di Sektor pertanian (34 persen)
dan Industri pengolahan (18 persen), diikuti oleh
banyaknya yang berhenti bekerja.
107.301 18.333 96.999 147.460 13.236 78.261
Pengurangan Jam Kerja Sementara Tidak Bekerja Berhenti Bekerja
175 ribu Orang Berhenti Bekerja
(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
• Pada tahun 2020, sebanyak 175.260 penduduk Kabupaten Cianjur berhenti bekerja: Yang terpaksa berhenti
bekerja akibat COVID-19 sebanyak 96.999 orang dan bukan karena COVID-19 sebanyak 78.261 orang. Hal in
terjadi terutama karena adanya kebijakan PSBB (41.978 orang) dan usaha terhenti/bangkrut (26.91) orang).
513 920 2.802 3.034 8.722 9.513 13.785 15.732 41.978
Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan
kerja
Habis masa kerja/kontrak Pendapatan kurang memuaskan Lainnya Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Usaha terhenti/bangkrut PHK PSBB
Alasan utama Pekerja berhenti bekerja (±175.260 org)
7% 13% 28% 14% 29% 100% 51% 77% 100% 93% 87% 72% 86% 71% 49% 23%
Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan kerja Habis masa kerja/kontrak Pendapatan kurang memuaskan Lainnya Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Usaha terhenti/bangkrut PHK PSBB
-1.116 1.220 2.587 3.551 4.282 6.031 6.193 11.028 -604 1.596 3.413 434 1.158 1.597 -920 393 -2.089 -1.760 2.657 473 1.397 698 2.638 1.332 1.226 481 2.085 5.658 -1.983 513 1.258 -706 -606 -1.493 1.320 652 -2.044 3.496
Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan kerja Habis masa kerja/kontrak PHK Usaha terhenti/bangkrut Pendapatan kurang memuaskan Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Lainnya PSBB Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Air Konstruksi Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Jasa Lainnya
0% 28% 53% 30% 43% 87% 29% 24% 43% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 7% 7% 2% 0% 0% 0% 24% 8% 6% 13% 6% 6% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 23% 17% 0% 12% 0% 17% 0% 10% 100% 35% 30% 8% 14% 7% 11% 24% 22% 0% 0% 0% 9% 5% 0% 4% 18% 0% 0% 15% 0% 5% 14% 0% 11% 14% 14% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 7% 0% 0% 0% 0% 0% 4% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 15% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 10% 0% 0% 7% 0% 2%
MENGURUS RUMAH TANGGA TIDAK COCOK DENGAN LINGKUNGAN KERJA HABIS MASA KERJA/KONTRAK PENDAPATAN KURANG MEMUASKAN LAINNYA TAKUT TERINFEKSI CORONA/COVID -19 USAHA TERHENTI/BANGKRUT PHK PSBB
Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Air Konstruksi
Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Jasa Keuangan Real Estate
3,1% 0,0% 0,0% 0% 0% 12% 8,7% 0,0% 6,3% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0,0% 7,2% 35,4% 6,9% 0% 16,5% 44,5% 15,5% 100% 9,9% 38,2% 18,1% 27% 8,3% 11,5% 13,7% 30,4% 11,9% 0,0% 38,8% 0% 0% 0% 7,7% 28,2% 6,8% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 52,8% 16,7% 0,0% 4,9% 0% 0% 0% 3,0% 0,0% 0,0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0,0% 17,2% 0,0% 13,2% 0% 0% 23% 13,0% 15,8% 21,3% 0% 0% 0% 0% 0% 100% 0% 0,0% 30,6% 26,3% 18,1% 34% 35,4% 36,4% 16,8% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Pertanian Pertambangan Industri Listrik Gas Air Konstruksi Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan Jasa Lainnya
Mengurus rumah tangga Tidak cocok dengan lingkungan kerja Habis masa kerja/kontrak
PHK Usaha terhenti/bangkrut Pendapatan kurang memuaskan
31 Ribu Orang sementara Tidak Bekerja
(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
2.000
2.083
4.604
4.761
5.074
13.047
Penangguhan kerja Cuti Sakit PSBB Lainnya Penurunan aktivitas ekonomiAlasan Pekerja sementara tidak bekerja (±31.569 org)
64%
7%
29%
JAMINAN BISA KEMBALI BEKERJA DI TEMPAT KERJA SEMULA
Ya
Tidak yakin kembali Tidak tahu
100,0% 75,4% 18,5% 80,1% 48,4% 11,3% 13,9% 40,9% 28,3% 19,9% 41,9% 51,6% 13,3% 26,5% 11,2% 12,8% 6,0% Penangguhan kerja Cuti Sakit PSBB Lainnya Penurunan aktivitas ekonomi
Pertanian Industri Perdagangan Transportasi Akomodasi Pendidikan Jasa Lainnya
268 Ribu Orang mengalami Pengurangan Jam Kerja
(Analisis Data Sakernas, Agustus 2020)
0,0% 0,0% 0,4% 0,5% 0,5% 0,5% 0,6% 0,7% 0,7% 4,0% 5,1% 5,3% 6,0% 6,8% 16,4% 18,1% 34,5%
Pengadaan Listrik dan Gas Real Estate Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…
Pertambangan dan Penggalian Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan…
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Konstruksi Jasa Lainnya Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan…
Jasa Pendidikan Perdagangan Besar dan Eceran;…
Industri Pengolahan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Persentase Pekerja yang Mengalami Pengurangan Jam Kerja berdasarkan lapangan usaha (±268.020)
12.409 13.709 14.568 17.942 20.306 38.373 77.869 116.854
Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Sakit Pengurangan pekerja di tempat kerja Cuti/alasan pribadi Meningkatnya beban pekerjaan Berkurangnya bahan baku Social/physical distancing, karantina…
Lainnya
Alasan terjadinya perubahan jam kerja selama pandemi
100% 0% 73% 32% 10% 59% 100% 52% 100% 27% 68% 90% 41% 48%
Takut terinfeksi Corona/Covid-19 Sakit Pengurangan pekerja di tempat kerja Cuti/alasan pribadi Meningkatnya beban pekerjaan Berkurangnya bahan baku Social/physical distancing, karantina…
Lainnya
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM Kabupaten Cianjur pada tahun 2020 yaitu mencapai
65,36 atau menurun 0,02 poin dibandingkan dengan tahun 2019. Pertumbuhan IPM pada tahun 2020 tersebut lebih
lambat dari rata-rata pertumbuhan IPM sepanjang 2016-2019 yang mengalami rata-rata 1,29%. Komponen IPM
yang terdampak dari pandemi COVID-19 terutama
Pendapatan per Kapita yang merupakan indikator standar
hidup layak. PPP Cianjur Tahun 2020, peringkat 3 terendah diantara 27 Kab/Kota di Jabar setelah Kab. Tasikmalaya dan Kab. Garut
IPM Jabar tumbuh 0,08% sedangkan IPM Nasional tumbuh 0,03%. Kebalikannya, IPM Kabupaten Cianjur Tahun 2020 menjadi 65,36, turun sebesar -0,03% dari tahun 2019 (65,38)
62,92 63,70 64,62 65,38 65,36 0,80 1,24 1,44 1,18 -0,03 -0,20 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 61,50 62,00 62,50 63,00 63,50 64,00 64,50 65,00 65,50 66,00 2016 2017 2018 2019 2020 Per tu mb u h an IP M (% ) IPM Tahun
IPM Kabupaten Cianjur Pertumbuhan
70,18 70,81 71,39 71,92 71,94 70,05 70,69 71,30 72,03 72,09 62,92 63,70 64,62 65,38 65,36 2016 2017 2018 2019 2020
72,66 72,85 73,04
69,7 69,91 70,13
2018 2019 2020
Angka Harapan Hidup
Provinsi Jawa Barat Cianjur
8,15 8,37 8,55
6,93 6,97 7,18
2018 2019 2020
Rata-Rata Lama Sekolah
Provinsi Jawa Barat Cianjur
12,45 12,48 12,5
11,9 11,98 11,99
2018 2019 2020
Harapan Lama Sekolah
Provinsi Jawa Barat Cianjur
10.790,00 11.152,00 10.845,00
7.874,00 8.290,00 7.980,00
2018 2019 2020
Pengeluaran Per Kapita (Ribu Rupiah)
Provinsi Jawa Barat Cianjur
Perbandingan Komponen IPM Cianjur dengan Provinsi Jabar, 2018-2020
• Pada tahun 2020, setiap bayi yang baru lahir di Cianjur memiliki peluang untuk hidup hingga 70,13 tahun, lebih lama 0,22 tahun dari tahun sebelumnya (69,91 tahun).
• Anak-anak yang berusia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 11,99 tahun (hampir setara dengan masa Pendidikan untuk menamatkan jenjang SMA), lebih lama 0,01 tahun dibandingkan tahun sebelumnya (11,98 tahun).
• Penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh Pendidikan selama 7,18 tahun (hampir setara dengan masa Pendidikan untuk menamatkan jenjang kelas VII SMP), lebih lama 0,21 tahun dibandingkan tahun sebelumnya (6,97).
• Rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan (PPP) tahun 2020 sebesar 7,980 juta rupiah per tahun, mengalami penurunan 310 ribu
rupiah dibandingkan tahun sebelumnya (8,290 juta rupiah per tahun).
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar -0,48% -0,40% -0,32% -0,24% -0,16% -0,08% 0,00% 0,08% 0,16% 0,24% 0,32% 0,40% 0,48% 0,56% 60,00 72,09 84,18 P er tumbu ha n IP M 20 19 -2020 IPM Tahun 2020 BEST WORST
Pada Tahun 2019, IPM Cianjur di bawah IPM Jawa Barat namun pertumbuhan IPM nya di atas Jawa Barat. Pada Tahun 2020, hampir 50%
Kabupaten Kota di Jawa Barat mengalami penurunan IPM termasuk Kabupaten Cianjur. Yang paling terdampak dengan penurunan IPM di atas 0,20% yaitu Kabupaten Bandung Barat (-0,28%), Bogor (-0,35%), Karawang (-0,28%), Pangandaran (-0,22%) serta Kota Cimahi
(-0,36%). Komponen IPM yang mengalami penurunan karena Pandemi COVID-19 yaitu Pengeluaran Per Kapita. Hal yang sama terjadi juga di
Provinsi Jawa Barat dan sejalan dengan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan sehingga menyebabkan daya beli masyarakat berkurang. Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 0,50% 1,02% 1,54% 60 72,03 84,06 P P er tumbu ha n IP M 20 18 -2019 IPM Tahun 2019 WORST BEST
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 50,00 68,04 86,08 60,00 76,23 IP M Pe re m p u an 2019 IPM Laki-Laki 2019 WORST BEST Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 50,00 68,07 86,14 60,00 76,31 IP M Pe re m p u an 2020 IPM Laki-Laki 2020 WORST BEST
Dalam tiga tahun terakhir, komposisi IPM Kabupaten/Kota di
Jawa Barat dilihat dari perbedaan jenis kelamin relatif tidak banyak berubah. IPM Perempuan dan IPM Laki-Laki
Kabupaten Cianjur masih berada di bawah IPM Perempuan dan IPM Laki-Laki Provinsi Jawa Barat
TINGKAT KEMISKINAN (P0)
• Tingkat Kemiskinan (P0) merupakan proporsi
penduduk yang memiliki pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan.
11,62 11,41 9,81 9,15 10,36 8,95 8,71 7,45 6,91 7,88 10,86 10,64 9,82 9,41 9,78 7,79 7,72 7,02 6,69 7,38 14,11 13,93 13,2 12,85 12,82 2016 2017 2018 2019 2020 Ti n gk at K e m iski n an (P 0) Cianjur
Provinsi Jawa Barat Nasional
Nasional Perkotaan Nasional Perdesaan
P0 Cianjur mengalami penurunan yang progresif dari 2016 ke 2019 sebesar rata-rata 0,8 persen. Namun akibat pandemi COVID-19 kemiskinan secara nasional dan regional Kembali meningkat. P0 konsisten selalu di bawah rata-rata Nasional Perdesaan namun juga masih konsisten selalu di atas rata-rata Provinsi dan Nasional Perkotaan. Pada tahun 2019, Kabupaten Cianjur berhasil menurunkan tingkat kemiskinan di bawah rata-rata nasional namun kondisi pandemi telah menyebabkan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Cianjur pada tahun 2020
kembali di atas rata-rata nasional.
Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020 Garis Kemiskinan Rupiah 304.255 320.390 340.882 350.760 371.699 Jumlah Penduduk Miskin Ribu Jiwa 261,4 257,4 221,6 207,1 234,5
Wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi didominasi penduduk yang bekerja pada sektor pertanian seperti
Tipologi Progress Tingkat Kemiskinan
Kabupaten Kota di Jawa Barat Tahun
2019-2020
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 10,00 14,04 18,08 22,12 0,3 0,97 1,64 P er tumbu ha n Tin gk at K emis kina n (P er se n)Selisih Tingkat Kemiskinan (Persen)
Worst Cianjur Gap: 1,21 Growth: 13,22 Best
Peningkatan Kemiskinan yang dialami
Kabupaten Cianjur melebihi rata-rata
peningkatan di Jawa Barat namun dilihat
dari pertumbuhan tingkat kemiskinan
masih berada di bawah rata-rata Jawa Barat
Secara spasial, antara tahun 2019 dan
2020 peningkatan angka kemiskinan
terjadi di seluruh kabupaten/kota Jawa
Barat dengan peningkatan tertinggi di
Kabupaten Kota yang terdampak
pandemi di sektor industri dan pariwisata
(akomodasi dan makan minum) seperti
Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota
Bandung dan Kabupaten Pengandaran
KEDALAMAN KEMISKINAN (P1)
• Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran seberapa jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dengan garis kemiskinan.
• Semakin Tinggi P1 menunjukkan semakin miskinnya
penduduk miskin akibat semakin jauhnya pengeluaran per kapita mereka dari garis kemiskinan
• Pada Tahun 2020, rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Cianjur semakin menjauh dari garis
kemiskinan. Hal didapat karena kenaikan P1 dari 0,74 pada 2019 lalu menjadi 1,38 pada 2020.
Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020 Tingkat Kemiskinan (P0) Persen 11,62 11,41 9,81 9,15 10,36 Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) 1,93 1,50 1,34 0,74 1,38
Dengan ukuran Indeks Kedalaman Kemiskinan,
peningkatan kemiskinan terjadi di 19 kabupaten kota atau 70% wilayah Jawa Barat. Tetapi daerah yang paling
terdampak adalah Kuningan (2,41) dan lima kabupaten kota lainnya yang terkoreksi Indeks Kedalaman
Kemiskinannya yaitu Kabupaten Indramayu (2,18),
Sumedang (1,72), Kota Cirebon (1,68), Cianjur (1,38) dan Kabupaten Cirebon (1,30).
KEPARAHAN KEMISKINAN (P2)
• Keparahan Kemiskinan (P2) merupakan ukuran untuk menggambarkan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin.
• Semakin tinggi P2 menunjukkan semakin miskinnya penduduk paling miskin dan semakin tingginya
ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin • Tahun 2016-2019, turunnya Tingkat Kemiskinan (P0)
disertai dengan penurunan Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2) yang menunjukkan
bahwa turunnya kemiskinan disertai dengan semakin sejahteranya penduduk yang masih miskin
• Pada Tahun 2020, ketimpangan pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Cianjur relatif melebar. Gambaran ini sesuai dengan kenaikan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kabupaten Cianjur pada 2020 menjadi 0,27 dari
sebelumnya 0,11 pada 2019 lalu.
• Berdasarkan Indeks Keparahan Kemiskinan, peningkatan kemiskinan terjadi di 16 kabupaten kota atau 59%
wilayah Jawa Barat yang terdampak pandemi. Tetapi 7 daerah yang paling terdampak terkoreksi signifikan Indeks Keparahan Kemiskinannya yaitu Kuningan (0,62),
Indramayu (0,56), Sumedang (0,42), Kota Tasikmalaya (0,39), Pangandaran (0,28) dan Cianjur (0,27)
Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019 2020 Tingkat Kemiskinan (P0) Persen 11,62 11,41 9,81 9,15 10,36 Kedalaman Kemiskinan (P1) (Indeks) 1,93 1,50 1,34 0,74 1,38 Keparahan Kemiskinan (P2) (Indeks) 0,49 0,32 0,27 0,11 0,27
Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2020
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan CirebonMajalengka Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 0 0,23 0,46 0,69 0 1,13 2,26 3,39 In d ek s K ep ar ah an K emisk in an Jab ar (P2)
Indeks Kedalaman Kemiskinan Jabar (P1)
BEST
WORST
Kemiskinan Kabupaten Cianjur termasuk dalam wilayah
terdampak cukup dalam dan parah dibandingkan kabupaten kota lainnya di Jawa Barat karena Indeks Kedalaman
Kemiskinan dan Indeks
Keparahan Kemiskinan berada di atas Jawa Barat. Tetapi
relatif lebih baik dibanding Kab. Kuningan, Kab. Indramayu, Kab. Sumedang, Kota Cirebon dan Kota Tasikmalaya
GINI RATIO
• Koefisien Gini merupakan indikator yang
menunjukkan ketimpangan pendapatan/
pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah.
• Nilai 0 menunjukkan kesetaraan sempurna
sedangkan Nilai 1 menunjukkan ketimpangan
sempurna. Semakin tinggi Koefisien Gini , semakin tinggi tingkat ketimpangan suatu daerah.
• Kabupaten Cianjur telah berhasil menurunkan ketimpangan dari ketimpangan sedang antara 0,36 - 0,49 menjadi ketimpangan rendah antara 0,20 – 0,350
• Pada Tahun 2020, pertumbuhan ekonomi menurun, tingkat kemiskinan meningkat, namun ketimpangan antara orang kaya dan miskin di Kabupaten Cianjur semakin rendah.
• Hal ini diperkirakan bukan karena masyarakat bawah mengalami peningkatan kesejahteraan tetapi karena masyarakat
berpenghasilan tinggi dan menengah berkurang penghasilannya.
Meskipun ketimpangan Cianjur selalu berada dibawah Provinsi Jawa Barat dengan kondisi membaik, peringkat ketimpangannya
berfluktuasi dibandingkan Kabupaten Kota
lainnya. Pada tahun 2018, diantara 27 Kabupaten Kota, gini ratio Cianjur menduduki peringkat ke-15 terkecil kemudian turun peringkat ke-19 pada tahun 2019 dan naik peringkat ke-11 pada tahun 2020. 0,361 0,348 0,370 0,363 0,350 0,413 0,403 0,407 0,402 0,403 0,397 0,393 0,389 0,382 0,381 0,340 0,350 0,360 0,370 0,380 0,390 0,400 0,410 0,420 2016 2017 2018 2019 2020
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Kabupaten Cianjur periode tahun
2016-2019 selalu di atas LPE Jawa Barat dan Nasional dengan rata-rata
pertumbuhan yaitu 6,03 persen. Sedangkan rata-rata LPE Jawa Barat pada kurun waktu yang sama yaitu
5,43 persen dan LPE rata-rata nasional yaitu 5,07 persen. Pada
tahun 2020, sama halnya dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan Jawa Barat yang terkontraksi,
pertumbuhan ekonomi Cianjur pun
mengalami penurunan, tumbuh
minus 0,78 persen. 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07 5,66 5,35 5,64 5,07 -2,44 6,43 5,77 6,23 5,67 -0,78 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 2016 2017 2018 2019 2020 La ju P er tumb uh an Ek on omi (per sen) Tahun
29,14% 0,25% 7,05% 0,09% 0,04% 8,37% 16,53% 9,17% 6,33% 5,40% 2,33% 2,38% 0,63% 2,40% 4,87% 0,91% 4,12% 0% 10% 20% 30% 40%
Pertanian, Kehutanan dan… Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan…
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran,…
Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan…
Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah,…
Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya 2020 2019 2018 1,75% -0,04% 0,73% -1,89% 17,47% -6,56% -7,23% -2,40% -3,00% 22,07% 0,77% 0,01% -16,22% -1,82% 4,35% 1,83% -2,23% -20%-15%-10% -5% 0% 5% 10% 15% 20% 25% Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,…
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran,…
Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan…
Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintah,…
Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Lainnya
2020 2019 2018
Pada tahun 2020, PDRB Kabupaten Cianjur (Rp 47,52 Triliun) menyumbang PDRB Jawa Barat (Rp 2121,96 Triliun) hanya sebesar 2,24%. Hal ini disebabkan struktur ekonomi Cianjur masih berbasis pertanian sementara Jawa Barat didukung industri pengolahan, terutama oleh Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Bogor serta Kota Bandung dengan perdagangan dan jasa. Akibatnya PDRB per kapita Cianjur (Rp. 20,99 juta) masih tertinggal dari Jawa Barat (Rp 42,49 juta).
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis KuninganM…Cirebon Sumedang Indramayu Subang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar 0 20 40 60 80 100 120 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 PD RB P er K ap it a (Ju ta Ru p ia h )
Bogor Sukabumi Cianjur Bandung Garut Tasikmalaya Ciamis Kuningan Cirebon Majalengka Sumedang IndramayuSubang Purwakarta Karawang Bekasi Bandung Barat Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon
Kota Bekasi Kota Depok Kota CimahiKota Tasikmalaya
Kota Banjar -8,00 -6,00 -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 -4,00 -3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 P er tumbu ha n PDRB per K ap it a (persen )
Pertumbuhan Ekonomi (Persen)
Best
Worst
Dibandingkan daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Barat, pertumbuhan ekonomi dan PDRB per Kapita Kabupaten Cianjur termasuk yang mengalami kontraksi namun tidak sedalam Provinsi Jawa Barat dan relatif lebih baik dari Kabupaten/Kota lain yang terdampak cukup parah akibat pandemi COVID-19.
CAPAIAN HASIL RPJMD TAHUN 2016-2020
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO KABUPATEN CIANJUR 62,5 63 63,5 64 64,5 65 65,5 TAR GET R EALI SASI TAR GET RE ALIS ASI TAR GET RE ALIS ASI TAR GET RE ALIS ASI TAR GET 2017 2018 2019 2020 2021 63,7 63,7 64,62 64,62 64,83 65,38 65,08 65,36 65,42Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
-1 0 1 2 3 4 5 6 7 TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET 2017 2018 2019 2020 2021 5,72 5,77 5,94 6,23 5,96 5,67 5,98 -0,78 6,00
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
9 9,2 9,4 9,6 9,810 10,2 10,4 10,6 10,811 11,2 TA R G ET R EA LI SA SI TAR GET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EALIS ASI TA R G ET 2017 2018 2019 2020 2021 10,1 10,1 10,16 10,23 10,14 9,81 10,12 11,05 10,10
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
0 2 4 6 8 10 12 TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET R EA LI SA SI TA R G ET 2017 2018 2019 2020 2021 11,41 11,41 9,81 9,81 9,73 9,15 9,65 10,369,57
0,335 0,340 0,345 0,350 0,355 0,360 0,365 0,370
TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET
2017 2018 2019 2020 2021 0,350 0,348 0,350 0,370 0,350 0,363 0,350 0,3500,350 Indeks Gini No Indikator Satuan Kondisi Awal RPJMD Kondisi Akhir RPJMD Perubahan 2016-2021 Target Proyeksi Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Poin 62,92 65,42 65,36 + 2,44
2 Persentase Penduduk Miskin Persen 11,62 9,57 10,36 - 1,26
3 Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) Persen 10,20 10,10 11,05 +0,85
4 Rata-rata Laju Pertumbuhan
Ekonomi (LPE) Persen 5,72 6,00 4,22* -1,5
Titih Titisari Danielaini, S.T., M.Si., M.Sc., P.hD [email protected]
Perencana Ahli Muda Bappeda Kab. Cianjur