• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usulan Penyeimbangan Lintasan Produksi Menggunakan Metode Line Balancing (Studi Kasus : Konveksi Pakaian Brotherbross).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Usulan Penyeimbangan Lintasan Produksi Menggunakan Metode Line Balancing (Studi Kasus : Konveksi Pakaian Brotherbross)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Di era globalisasi ini, fashion merupakan tuntutan dari gaya hidup berbagai kalangan di masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan yang bergerak di industri pakaian berlomba untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan konsumen. Perusahaan “Brotherbross” adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri garment. Produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah kaus (T-shirt). Perusahaan ini hanya dapat memproduksi kaus sebanyak 375 lusin per minggunya sedangkan permintaan yang diinginkan pasar sebanyak 500 lusin per minggunya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan, penyebab masalah tersebut adalah ketidakseimbangan lintasan produksi yang menyebabkan efisiensi lintasan yang kurang baik. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya delay dan antri pada produk setengah jadi. Oleh karena itu, dalam penelitan ini penulis akan memberikan usulan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan.

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti, yaitu melakukan observasi dan wawancara secara langsung serta membuat peta proses operasi, precedence diagram, layout perusahaan dan mencatat waktu setiap stasiun kerja yang ada. Data waktu yang didapat selanjutnya akan diuji kenormalan, keseragaman, dan kecukupan data. Setelah itu akan dihitung waktu siklus, waktu normal, dan waktu baku tiap stasiunnya. Sebelum memberikan usulan terhadap perusahaan, peneliti terlebih dahulu menghitung efisiensi lintasan aktual perusahaan. Setelah itu, data-data yang sudah didapat akan diolah menggunakan metode line balancing. Sebelum masuk ke dalam pengolahan data, peneliti terlebih dahulu melakukan disukusi terhadap pihak perusahaan untuk menentukan stasiun penggabungan awal. Pengolahan data yang dilakukan menggunakan beberapa metode, antara lain

Rank Positional Weight (RPW), Region Approach (RA), Moodie-Young (MY), dan Algoritma Genetika. Setelah mengolah data menggunakan metode-metode di atas, maka peneliti akan memilih metode dengan Efisiensi Lintasan Total terbesar sebagai usulan untuk perusahaan.

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2. Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3. Batasan dan Asumsi ... 1-2 1.4. Rumusan Masalah ... 1-3 1.5. Tujuan Penelitian ... 1-3 1.6. Sistematika Penulisan ... 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(3)

2.2.5. Terminologi Keseimbangan Lini ... 2-8 2.2.6. Ukuran Kinerja Dalam Line Balancing ... 2-10 2.2.7. Batasan-Batasan yang Terdapat Dalam Line Balancing ... 2-11 2.2.8. Langkah-langkah Dalam Keseimbangan Lini ... 2-11 2.2.9. Metode Keseimbangan Lini Produksi ... 2-12 2.2.10. Metode Bobot Posisi (Rank Positional Weight / RPW) ... 2-13 2.3.1. Tujuan Perancangan Tata Letak Pabrik ... 2-28 2.3.2. Jenis-Jenis Tata Letak Dalam Pabrik ... 2-28

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian ... 3-1 3.1.7. Penentuan Metode Pemecahan Masalah ... 3-4 3.1.8. Pengumpulan Data... 3-6 3.1.9. Pengolahan Data ... 3-6 3.1.10. Analisis ... 3-25 3.1.11. Kesimpulan dan Saran ... 3-25

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(4)

4.1.4. Mesin yang Digunakan Dalam Proses Produksi ... 4-2 4.1.5. Tata Letak Lantai Produksi ... 4-3 4.1.6. Data Waktu Proses Kerja... 4-5

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1. Pengujian Data Waktu Operasi ... 5-1 5.2. Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal, dan Waktu Baku ... 5-7 5.3. Peta Proses Operasi dan Precedence Diagram ... 5-10 5.4. Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual, Perhitungan Efisiensi

Lintasan (EL), dan Perhitungan Kapasitas Aktual ... 5-13 5.5. Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual, Perhitungan

Efisiensi Lintasan (EL), dan Perhitungan Kapasitas Aktual ... 5-14 5.6. Usulan Penyeimbangan Lintasan Produksi ... 5-15

5.6.1. Penentuan Stasiun Awal dengan Konsultasi dengan Pihak

Perusahaan ... 5-16 5.6.2. Penyeimbangan Lintasan Produksi Menggunakan Metode

Helgeson-Birnie Approach (Rank Positional Weight/RPW) ... 5-17 5.6.3. Penyeimbangan Lintasan Produksi Menggunakan Metode

Killbrigde-Wester Heuristic (Region Approach) ... 5-21 5.6.4. Penyeimbangan Lintasan Produksi Menggunakan Metode

Moodie-Young (Pembebanan Berurut) ... 5-24 5.6.5. Perhitungan Kapasitas Produksi Metode Heuristik ... 5-28 5.7. Penyeimbangan Lintasan Produksi Menggunakan Metode Genetic

Algorithm (Algoritma Genetika) ... 5-28 5.7.1. Analisis Uji Validasi Software ... 5-29 5.7.2. Penyelesaian Masalah Menggunakan Software Algoritma

Genetika ... 5-30 5.8. Penyeimbangan Lintasan Produksi Menurut Jam Kerja Pemerintah ... 5-32 5.9. Analisis Pemilihan Metode Penyeimbangan Lintasan Produksi

Usulan ... 5-32 5.10. Analisis Perbandingan Lintasan Produksi Saat Ini dengan Metode

(5)

5.11. Analisis Hasil Efisiensi Lintasan Total dengan Metode Konsultasi Terhadap Pemilik Perusahaan ... 5-35 5.12. Analisis Jumlah Mesin yang Digunakan Setelah Penyeimbangan

Lintasan Produksi ... 5-36 5.13. Analisis Perbadingan Jumlah Mesin dan Operator Saat Ini dengan

Metode Usulan ... 5-37 5.14. Analisis Metode Heuristik dan Meta Heuristik ... 5-38 5.15. Analisis Hasil Penyeimbangan Lintasan Produksi Mengikuti

Aturan Pemerintah ... 5-38 5.16. Layout Usulan ... 5-40 5.17. Analisis Layout Usulan ... 5-42

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 6-1 6.2. Saran ... 6-2

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Gambar Halaman

2.1 Penyesuaian Cara Objektif 2-3

2.2 Proses Seleksi Dengan Regular Sampling Space 2-27 2.3 Proses Seleksi Dengan Enlarge Sampling Space 2-27

3.1 Flowchart Penelitian 3-2

3.1 Flowchart Penelitian (Lanjutan) 3-3

3.1 Flowchart Penelitian (Lanjutan) 3-4

3.2 Flowchart Pengolahan Data 3-7

3.3 Langkah-Langkah Perhitungan Waktu Baku 3-8

3.4 Flowchart RPW 3-10

3.5 Flowchart RA 3-11

3.6 FlowchartMoodie-Young 3-11

3.7 Flowchart Algoritma Genetika 3-12

3.8 Flowchart Proses Encoding 3-13

3.8 Flowchart Proses Encoding (Lanjutan) 3-14

3.9 Flowchart Proses Decoding 3-16

3.10 Flowchart Proses Crossover 3-17

3.10 Flowchart Proses Crossover (Lanjutan) 3-18

3.11 Flowchart Proses Mutasi 3-20

3.11 Flowchart Proses Mutasi (Lanjutan) 3-21

3.12 Flowchart Proses Seleksi 3-23

4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4-1

4.2 Layout Pabrik 1 Lantai 1 4-3

4.3 Layout Pabrik 1 Lantai 2 4-4

4.4 Layout Pabrik 2 Lantai 1 4-4

4.5 Layout Pabrik 2 Lantai 2 4-5

5.2 Grafik χ² Stasiun 1 5-3

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Gambar Halaman

5.3 Peta Proses Operasi Proses Produksi Satu 5-10 5.4 Peta Proses Operasi Proses Produksi Dua 5-11

5.5 Precedence Diagram 5-12

5.6 Penetapan Region Precedence Diagram 5-21

5.7 Grafik Efisiensi Lintasan Total Usulan Semua Metode 5-33

5.8 Grafik Kapasitas Usulan Semua Metode 5-33

5.9 Grafik Jumlah Stasiun Kerja Usulan Semua Metode 5-33 5.10 Grafik Perbandingan Efisiensi Lintasan Total Aktual dan

Usulan 5-34

5.11 Grafik Perbandingan Kapasitas Aktual dan Usulan 5-34 5.12 Grafik Perbandingan Jumlah Stasiun Kerja Aktual dan

Usulan 5-35

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Nama Tabel Halaman

4.1 Jumlah Hari dan Jam Kerja Perusahaan 4-2

4.2 Data Mesin dan Alat 4-2

4.3 Data Waktu Siklus Stasiun 1 4-5

4.4 Data Waktu Siklus Stasiun 2 4-5

4.5 Data Waktu Siklus Stasiun 3 4-6

4.6 Data Waktu Siklus Stasiun 4 4-6

4.7 Data Waktu Siklus Stasiun 5 4-6

4.8 Data Waktu Siklus Stasiun 6 4-6

4.9 Data Waktu Siklus Stasiun 7 4-7

4.10 Data Waktu Siklus Stasiun 8 4-7

4.11 Data Waktu Siklus Stasiun 9 4-7

4.12 Data Waktu Siklus Stasiun 10 4-7

4.13 Data Waktu Siklus Stasiun 11 4-8

4.14 Data Waktu Siklus Stasiun 12 4-8

4.15 Data Waktu Siklus Stasiun 13 4-8

4.16 Data Waktu Siklus Stasiun 14 4-8

4.17 Data Waktu Siklus Stasiun 15 4-9

4.18 Data Waktu Siklus Stasiun 16 4-9

4.19 Data Waktu Siklus Stasiun 17 4-9

4.20 Data Waktu Siklus Stasiun 18 4-9

4.21 Data Waktu Siklus Stasiun 19 4-10

5.1 Uji Kenormalan Stasiun 1 5-1

5.2 Ringkasan Uji Kenormalan Data 5-3

5.3 Uji Keseragaman Data Stasiun 1 5-4

5.4 Ringkasan Uji Keseragaman Data 5-5

5.5 Ringkasan Uji Kecukupan Data 5-6

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Nama Tabel Halaman

5.7 Faktor Kelonggaran 5-8

5.8 Perhitungan Waktu Baku 5-9

5.9 Efisiensi Lintasan Aktual 5-13

5.10 Penggabungan Stasiun Awal 5-16

5.11 Positional Weight Untuk Setiap Elemen Kerja 5-17

5.12 Pengurutan PW Seluruh Elemen Kerja 5-18

5.13 Penugasan Elemen Kerja Metode RPW 5-19

5.14 Perhitungan Efisiensi Lintasan Metode RPW 5-20

5.15 Penentuan Ranking Setiap Region 5-21

5.16 Penugasan Elemen Kerja Metode RA 5-22

5.17 Perhitungan Efisiensi Lintasan Metode RA 5-23

5.18 Pengurutan Waktu Elemen Kerja 5-24

5.19 Predecessors dan Followers 5-25

5.20 Penugasan Elemen Kerja Metode Moodie-Young 5-26 5.21 Perhitungan Efisiensi Lintasan Metode Moodie-Young 5-27 5.22 Efisiensi Lintasan Total Algoritma Genetika 5-30 5.23 Rangkuman Efisiensi Lintasan Total Keseluruhan 5-32 5.24 Perbandingan Lintasan Produksi Aktual dan Konsultasi 5-34 5.25 Jumlah Mesin yang Dibutuhkan Untuk mencapai Kapasitas 5-36 5.26 Perbandingan Jumlah Mesin dan Alat Saat Ini Dengan

Metode Usulan 5-37

5.27 Perbandingan Jumlah Operator Aktual dan Usulan 5-37 5.28 Jumlah Mesin yang Dibutuhkan dengan Mengikuti

Aturan Pemerintah 5-38

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Nama Lampiran

A Lampiran A

B Lampiran B

C Lampiran C

D Lampiran D

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi, hampir semua perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian dihadapkan pada suatu masalah, yaitu adanya tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Saat ini, fashion merupakan tuntutan dari gaya hidup berbagai kalangan di masyarakat. Pakaian yang dipakai oleh seseorang dapat menunjukkan status sosial mereka. Dengan demikian, para produsen atau perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha tersebut secara tidak langsung diharuskan untuk menghasilkan produk berkualitas baik dan sesuai dengan keinginan konsumen. Perencanaan kapasitas produksi yang tepat merupakan faktor utama untuk memenuhi permintaan tersebut agar dapat bersaing bahkan unggul di mata konsumen, sehingga keuntungan perusahaan dapat meningkat.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Garment, yaitu “Brotherbross”. Perusahaan ini berada di Jalan Asep Berlian No. 41A Cicadas, Bandung. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2008 yang awalnya hanya memiliki satu tempat untuk memproduksi. Pada tahun 2009, perusahaan ini melakukan ekspansi menjadi dua tempat untuk proses produksi. Kedua tempat tersebut memiliki tugas yang berbeda, dimana tempat pertama digunakan untuk penyimpanan bahan baku sampai proses penyablonan dan tempat kedua digunakan untuk proses penjahitan sampai baju siap untuk dipasarkan.

(12)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

mengakibatkan adanya penumpukkan barang pada beberapa stasiun kerja. Selain itu, tempat untuk melakukan proses produksi belum digunakan dengan efisien karena masih terdapatnya area kosong yang tidak digunakan dengan maksimal. Untuk meningkatkan kapasitas produksi yang dihasilkan, perusahaan dapat melakukan penambahan mesin dan tenaga kerja. Selain itu, strategi lain yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan penyeimbangan lintasan produksi untuk mengetahui kapasitas produksi optimal yang mampu dihasilkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan lintasan produksi yang ada agar tidak terjadi penumpukkan barang pada stasiun kerja serta pencapaian permintaan pasar.

1.2Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadi, yaitu:

1. Waktu proses yang sangat bervariasi di antara stasiun- stasiun kerja merupakan sumber penyebab timbulnya idle dan penumpukkan barang setengah jadi.

2. Kapasitas produksi yang tidak dapat memenuhi permintaan yang ada dikarenakan lintasan produksi yang belum optimal.

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat beberapa penyebab yang mempengaruhi tidak tercapainya target produksi. Untuk menjaga agar penelitian tidak terlalu luas, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu

1. Data waktu yang digunakan merupakan data pada bulan agustus 2014. 2. Data waktu stasiun penyablonan diambil dari baju dengan 4 warna sablon. 3. Stasiun pola potong, packing pindah tempat dan packing per PO tidak

diperhitungkan.

(13)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

1. Tenaga kerja yang dipekerjakan sudah bekerja dengan wajar sehingga waktu proses yang dilakukan operator konsisten.

2. Bahan baku yang digunakan selalu tersedia sehingga tidak ada waktu menunggu bahan baku.

3. Semua mesin yang digunakan dalam keadaan baik 4. Selama penelitian, tidak ada tenaga kerja yang absen.

5. Waktu transportasi dari tempat satu ke tempat kedua tidak diperhitungkan. 6. Tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 10%.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana keseimbangan lintasan produksi stasiun kerja saat ini?

2. Bagaimana keseimbangan lintasan produksi yang sebaiknya dilakukan perusahaan?

3. Seberapa besar kapasitas yang dapat ditingkatkan setelah dilakukan penyeimbangan lintasan produksi?

4. Manfaat apa yang dapat diperoleh dari penerapan metode penyeimbangan lintasan produksi usulan?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan berbagai permasalahan yang terdapat di perusahaan, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengukur keseimbangan lintasan produksi saat ini.

2. Mengusulkan penyeimbangan lintasan produksi yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan.

3. Mengetahui peningkatan kapasitas produksi setelah penyeimbangan lintasan produksi.

(14)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

1.6Sistematika Penulisan

Untuk lebih mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dari tugas akhir ini, maka pembahasan dilakukan secara sistematik yang meliputi:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang menjelaskan penyebab masalah ini muncul, identifikasi masalah yang menjelaskan masalah-masalah apa yang sedang dihadapi oleh perusahaan, pembatasan masalah yang bertujuan agar penelitian tidak terlalu luas, asumsi yang bertujuan untuk mendapatkan data yang tidak bisa didapatkan, rumusan masalah yang berisi masalah-masalah apa yang ingin diselesaikan dalam perusahaan tersebut, dan tujuan penelitian yang berisi hal- hal apa yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai penjabaran mengenai teori-teori yang digunakan untuk melandasi penelitian ini seperti metode line balancing (Helgeson-Birnie approach (Rank Positional Weight/RPW), Moodie-Young, Killbridge-Wester Heuristic (Region Approach), dan Algoritma Genetika.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metodologi penelitian atau langkah-langkah yang dilakukan dari awal melakukan penelitian ini sampai selesainya penelitian ini. Langkah-langkah yang digambarkan pada flowchart ini dimaksudkan agar pembaca sudah mengetahui secara garis besar isi dari laporan penelitian ini.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi mengenai data-data yang diambil dari penelitian secara langsung. Data yang sudah diambil tersebut akan menjadi input untuk melakukan pengolahan data.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Data-data yang sudah diambil akan diolah menggunakan metode-metode

(15)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

yang baik serta dapat memberikan solusi kepada perusahaan. Hasil dari pengolahan data pada bab ini kemudian akan dianalisis.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Masalah yang terdapat di dalam perusahaan yang diteliti yaitu keseimbangan lintasan produksi yang kurang baik. Hal ini dapat dinilai berdasarkan Efisiensi Lintasan Total yang diperoleh dalam perhitungan. Efisiensi Lintasan Total yang diperoleh hanya 26,74%. Hal ini mengakibatkan target produksi tidak tercapai dikarenakan tiap stasiun yang ada memiliki beban yang berbeda.

2. Setelah melakukan penyeimbangan lintasan produksi menggunakan metode heuristik (Rank Positional Weight, Region Approach, dan Moodie-Young) dan metode meta heuristik (Algoritma Genetika) dihasilkan Efisiensi lintasan total yang sama sebesar 52,80%. Setelah mendapatkan hasil dari pengolahan ini, peneliti melakukan konsultasi secara langsung apakah hasil dari perhitungan dapat direalisasikan. Setelah melakukan konsultasi terhadap pemilik, terdapat penggabungan stasiun steam dengan melipat kaos hingga packing. Hal ini mengakibatkan efisiensi lintasan total meningkat jadi 57,20%.

3. Kapasitas yang meningkat dari penyeimbangan lintasan produksi sebesar 694 unit/minggunya. Hal ini membuktikan bahwa dengan penyeimbangan lintasan produksi yang peneliti lakukan membuat kapasitas perusahaan ini meningkat.

4. Manfaat yang dapat diperoleh perusahaan ini, yaitu:

 Efisiensi lintasan total yang meningkat dari keadaan aktual sebesar 29,26%.

(17)

Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-2

 Setelah dilakukan penyeimbangan lintasan produksi, target produksi yang ingin dicapai perusahaan dapat terpenuhi.

6.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti ingin memberikan saran kepada perusahaan serta untuk penelitian selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Saran untuk perusahaan:

• Sebaiknya perusahaan mengikuti dan melaksanakan usulan yang sudah dilakukan dalam laporan ini.

• Sebaiknya perusahaan memberlakukan jam kerja sesuai dengan aturan pemerintah.

• Sebaiknya perusahaan melaksanakan proses produksi dalam 1 tempat saja.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya:

• Sebaiknya dapat menggunakan metode meta heuristik yang lain seperti tabu search, ant colony, simulated annealing.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

1. Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi ke 3 ITB, Bandung.

2. Barnes, Ralph M. 1983. Motion and Time Study, Design and Measurenment Work. Mc. Graw Hill inc. USA

3. Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Bogor : Ghalia Indonesia.

4. Bedworth, David D. and Bailey, E James. 1987. Integrated Production Control System, 2nded, New York : John Wiley & Sons.

5. Elsayed, Elsayed A. and Boucher, Thomas O. 1985. Analysis and Control of Production System. New Jersey : Prentice-Hall, Inc.

6. Gasperz, Vincent. 2004. Production Planning and Inventory Control. PT. Gramedia Pustaka Umum : Jakarta

7. Gen, Mitsui and Runwei Cheng. 1997, Genetic Algorithm and Engineering Design, New York : John Wiley & Sons.

8. Groover, Mikell P. 2008. Automation Production Systems and Computer-Integrated Manufacturing. New Jersey. Prentice-hall, inc.

9. Kusumadewi, Sri dan Hari Purnomo. 2005. Penyelesaian Masalah Optimasi dengan Teknik-teknik Heuristik. Yogyakarta:Graha Ilmu

10. Obitko, M. Czech Technical University (CTU). IV. Genetic Algorithm.

Retrieved October10,2003 from the World Wide Web : (http://cs.felk.cvut.cz/∼xobitko/ga/gaintro.html)

11. Sritomo Wignjosoebroto. 2003. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu (Teknis Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja). Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

12.

Sutalaksana, Iftikar Z. dkk.. 2006. Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: Penerbit ITB

Gambar

Gambar
Grafik Efisiensi Lintasan Total Usulan Semua Metode
Tabel Nama Tabel
Tabel Nama Tabel

Referensi

Dokumen terkait

PENDAHULUAN ... Latar Belakang ... Peta Kompetensi ... Ruang Lingkup ... Saran Cara Penggunaan Modul di KKG/MGMP/Sekolah ... KONSEP DASAR PENILAIAN ... Kegiatan Belajar 1:

puluh sembilan ribu rupiah..

Gedung Komplek Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten Jalan Pemuda Nomor 294, Telp. Keputusan Bupati Klaten

Dalam upaya menempatkan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran sebagai institusi di bidang ilmu manajemen dan bisnis di tingkat nasional maupun internasional yang relevan

Kesan pelbagai jenis pembungkusan dengan jangkamasa penyimpanan 21 hari pada suhu 10±2°C terhadap kualiti.. visual buah perla Nilai min dibezakan oleh SE

[r]

Tabel 4.24: Ringkasan hubungan variabel pengetahuan kewirausahaan dan Kecakapan Vokasional secara simultan terhadap minat berwirausaha kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

APBD merupakan dasar pengelolaan Keuangan Daerah dalam tahun anggaran tertentua.