• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Sifat Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, yang mana penelitian ini menggunakan data berupa angka (Sugiyono, 2019, h. 23). Sedangkan menurut Kriyantono (2020, h. 55) kuantitatif adalah penelitian yang dapat menggambarkan suatu permasalahan yang kemudian hasilnya dapat digeneralisasikan sehingga tidak terlalu berfokus pada kedalaman suatu data.

Menurut Ardianto (2014, h. 48-50), terdapat tiga jenis sifat penelitian, yaitu penelitian eksplorasi, deskriptif, dan eksplanatif. Pada penelitian ini menggunakan sifat penelitian eksplanatif untuk mengetahui dan menguji suatu fenomena sosial sehingga dapat mengetahui penyebab dan hal yang memengaruhinya (Neuman, 2014, h. 56). Pada penelitian ini, peneliti akan mengetahui dan mengurut pengaruh pesan kampanye #TukudiRumah (variabel x) terhadap brand engagement Toko Kopi Tuku (variabel y).

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei yang merupakan suatu cara untuk dapat mengumpulkan informasi dari individu dengan menggunakan kuesioner, interview, atau melalui pos dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan karakteristik dari populasi (Yusuf, 2016, h 58). Sedangkan menurut Sugiyono

(2)

32

(2019, h. 6) survei merupakan metode riset yang digunakan untuk memperoleh data yang alamiah dari suatu tempat tertentu dengan beberapa cara. Diantaranya mengedarkan kuesioner, wawancara terstruktur dan tes.

Menurut Kriyantono (2020, h. 59) kuesioner merupakan alat utama yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden dari populasi yang telah ditentukan. Peneliti akan menggunakan metode survei dan membagikan kuesioner secara online kepada responden yang sudah ditentukan untuk mengetahui pengaruh pesan kampanye #TukudiRumah terhadap brand

engagement Toko Kopi Tuku.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Sugiyono (2019, h. 80) berpendapat bahwa populasi adalah wilayah general dan memiliki objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini sudah ditentukan, yaitu followers Instagram Toko Kopi Tuku yang berjumlah 72,974. Populasi tersebut dipilih karena dianggap terpapar oleh konten kampanye #TukudiRumah yang ada pada akun Instagram Toko Kopi Tuku.

3.3.2 Sampel

Teknik sampling perlu dilakukan untuk membatasi populasi yang besar karena keterbatasan untuk meneliti keseluruhan populasi. Sampel merupakan Sebagian dari keseluruhan sebuah fenomena atau objek baik

(3)

33

yang akan dipelajari, diamati dan dapat mewakili keseluruhan sebuah populasi (Kriyantono, 2020, h. 153). Sedangkan menurut Sugiyono (2019, h. 81) sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang memiliki karakteristik sesuai dengan kriteria tertentu.

Penelitian ini akan menggunakan teknik purposive sampling dalam penelitian ini yang mana memiliki pertimbangan tertentu untuk mengambil sampel. Pertimbangan atau kriteria pemilihan sempel untuk penelitian ini adalah:

1. Pelanggan dan followers akun instagram Toko Kopi Tuku 2. Mengetahui kampanye #TukudiRumah

Malhotra (2016, h. 344), menjelaskan tentang jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian kuantitatif untuk pemasaran yang kemudian digunakan sebagai acuan ukuran sampel pada penelitian ini.

Tabel 3. 1 Ukuran Sampel dalam Penelitian Kuantitatif Pemasaran

Type of Study

Minimum Size

Typical Range

Problem identification research (e.g., market

potential) 500 1000-2500

Problem solving research

(e.g., pricing) 200 300-500 Product test 200 300-500 Test-marketing studies 200 300-500 TV/radio/online advertising (per commercial or ad tested) 150 200-300

(4)

34

Focus Group 2 groups 6-15 groups

Sumber: Malhotra (2016, h. 344)

Berdasarkan tabel di atas, penelitian pengaruh pesan kampanye #TukudiRumah terhadap brand engagement Toko Kopi Tuku memerlukan minimal 150 sampel dan setidaknya 200-300 sampel untuk hasil yang lebih optimal karena objek penelitian ini adalah pesan kampanye yang dikemas secara online pada akun Instagram.

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel Pesan Kampanye sebagai variabel independent dan Brand Engagement sebagai variabel dependent. Berikut adalah operasionalisasi konsep dari masing-masing variabel:

3.4.1 Operasionalisasi Konsep Pesan Kampanye

Operasionalisasi konsep yang digunakan pada variabel pesan kampanye dikemukakan oleh Tom Duncan (2009) dan telah disesuaikan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan 3 dimensi dan 9 indikator dari strategi pesan (Duncan, 2009, h. 288-289).

Dimensi yang pertama adalah kognitif. Dimensi ini memiliki 4 indikator, yaitu Generic, yang menekankan fakta mengenai merek secara general dan tidak spesifik. Pre-emptive, yang berfokus pada atribut atau manfaat yang tidak di klaim oleh produk lain dari kategori yang sama.

(5)

35

disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Credibility, yaitu meningkatkan keyakinan serta mengurangi persepsi resiko yang dilihat dari konsumen. Namun, dalam penelitian ini, indikator credibility tidak digunakan karena tidak ditonjolkan dalam konten Instagram Toko Kopi Tuku untuk kampanye #TukudiRumah sehingga menjadi kurang relevan.

Dimensi yang kedua adalah Emotional. Dimensi ini terdapat 3 indikator, yaitu Emotion, dimana ada keterikatan afektif yang menghubungkan merek dengan konsumen yang kemudian menggerakkan konsumen untuk merespon dengan perasaan. Association, yaitu koneksi psikologis antara merek dan konsumennya. Lifestyle, yaitu menggunakan situasi dan symbol gaya hidup yang sesuai dengan konsumen.

Dimensi yang ketiga adalah Action/Behavior. Pada dimensi ini, terdapat 3 indikator. Indikator yang pertama adalah incentive, dimana indikator ini menilai segala informasi yang berkaitan dengan promosi atau pun diskon yang diselenggarakan oleh merek terkait. Reminder, yaitu sebuah jagaan brand untuk selalu mengingatkan konsumen mengenai segala kegiatan yang sedang berjalan. Interactive, yaitu komunikasi dua arah yang tercipta antara merek dengan konsumen.

3.4.2 Operasionalisasi Konsep Brand Engagement

Opersaionalisasi konsep yang digunakan pada variabel Brand

Engagement dikemukakan oleh Susan Gunelius (2018) dan telah

(6)

36

dari brand engagement yang ditulis oleh Susan Gunelius pada blog resmi AYTM (Ask Your Target Market).

Dimensi yang pertama adalah Perception. Dimensi perception merupakan persepsi konsumen terhadap merek atau bagaimana konsumen menilai merek secara general maupun secara spesifik. Dimensi yang kedua adalah Communication, dimana dimensi ini merupakan komunikasi dua arah yang terjadi antara merek dengan konsumen, secara langsung maupun tidak langsung. Dimensi yang ketiga adalah dimensi Experience dimensi ini merupakan pengalaman yang dirasakan oleh konsumen saat berbelanja, mengonsumsi produk maupun berinteraksi dengan merek ataupun segala atributnya. Dimensi yang terakhir adalah dimensi Promise yang merupakan sebuah janji dari merek yang sudah dirasakan langsung oleh konsumen saat mengonsumsi produk dari merek terkait.

(7)

37 Tab el 3. 2 O p er as ion al is as i V ar iab el V ari abe l D im ens i Indi ka tor P ernya ta an P es an K am pa nye #T ukudi Rum ah (V ari abe l X ) K ogni ti f G ene ri c 1. P es an #T ukudi Rum ah m enga ndung i nform as i T oko K opi T uku m enye di aka n be rba ga i m ac am va ri as i produk 2. P es an #T ukudi Rum ah m enga ndung i nform as i ba hw a produk T oko K op i T uku da pa t di ni km at i di m ana s aj a P re em pt ive 1. P es an #T ukudi Rum ah m enga ndung ke unggul an T oko K opi T uku da pa t m engha di rka n produk ya ng re le va n 2. P es an #T ukudi Rum ah m enonj ol ka n produk E s K opi S us u T et angga s eba ga i produk fa vori t 3. P es an #T ukudi Rum ah m enonj ol ka n produk -produk ya ng pra kt is Inform at iona l 1. P es an #T ukudi Rum ah m engi nform as ika n ke gi at an/ eve nt ya ng s eda ng be rj al an E m ot iona l E m ot ion 1. P es an #T ukudi Rum ah s es ua i de nga n ga ya hi dup s aa t i ni ya ng c ende rung be ra kt ivi ta s di rum ah ka re na pa nde m i 2. P es an #T uku di Rum ah m ew aki lka n ke bi as aa n ora ng -ora ng ya ng m ul ai se ri ng be ra kt ivi ta s di rum ah 3. P es an #T ukudi Rum ah m uda h di pa ha m i ka re na s es ua i de nga n s it ua si ke hi dupa n s eha ri -ha ri s aa t pa nde m i. 4. P roduk #T ukud iRum ah s es ua i unt uk m engi si w akt u l ua ng di rum ah L ife st yl e 1. P es an #T ukudi Rum ah m engguna ka n pe nde ka ta n ga ya hi dup pa da kont ennya di Ins ta gra m 2. P es an #T ukudi Rum ah s es ua i de nga n ga ya hi dup ya ng a da di m as a s eka ra ng A ss oc ia ti on 1. P es an #T ukudi Rum ah m ena m pi lka n T oko K opi T uku ya ng ke ke lua rga an 2. P es an #T ukudi Rum ah m ena m pi lka n m om en ke ha nga ta n di rum ah.

(8)

38 A ct ion Int era ct ive 1. P es an #T ukudi Rum ah m em be ri ka n i nform as i ba ga im ana c ara m em es an produk T oko K opi T uku di be rba ga i pl at form 2. P es an #T ukudi Rum ah m enga ra hka n kons um en unt uk m em be li produk T oko K opi T uku Inc ent ive 1. P es an #T ukudi Rum ah m engi nform as ika n prom os i ya ng s eda ng be rl angs ung Re m inde r 1. P es an #T ukudi Rum ah m engi nga tka n m enge na i prom os i ya ng s eda ng be rl angs ung 2. P es an #T ukudi Rum ah m engi nga tka n m enge na i ke gi at an/ eve nt ya ng s eda ng be rj al an V ari abe l D im ens i D es kri ps i P erny ataan Bra nd E nga ge m ent (V ari abe l Y ) P erc ept ion P ers eps i c us tom er te rha da p bra nd 1. T oko K opi T uku m erupa ka n t oko kopi fa vori t s aya 2. T oko K opi T uku m em il iki kopi ya ng pa li ng e na k. 3. T oko K opi T uku m em il iki produk ya ng t erj angka u. 4. T oko K opi T uku a da la h t oko kopi te rba ik di J aka rt a. 5. T oko K opi T uku a da la h t oko kopi ya ng ke ke lua rga an.

(9)

39 Com m uni ca ti on K om uni ka si dua ara h ya ng t erj adi de nga n T oko K opi T uku, s ec ara la ngs ung a ta upun ti da k l angs ung de nga n bra nd 1. S aya s uka re la m ere kom enda si ka n T oko K opi T uku ke ke ra ba t s aya 2. S aya a ka n m ere kom enda si ka n T oko K opi T uku ke pa da ora ng l ai n ke ti ka m em bi ca ra ka n t opi k ya ng be rka it an 3. S aya m em be ri ta huka n ha l pos it if m en ge na i T oko K opi T uku ke pa da si apa pun 4. S aya be rs edi a unt uk m engi kut i be rba ga i ke gi at an ya ng di se le ngga ra ka n ol eh T oko K opi T uku 5. S aya a ka n s el al u m em be ri ka n dukunga n t erha da p T oko K opi T uku 6. S aya ti da k s ega n m em be ri ka n kri ti k da n s ara n ke pa da T oko K opi T uku. E xpe ri enc e P enga la m an ya ng cus tom er ra sa ka n sa at m engons um si T oko K opi T uku 1. T oko K opi T uku m em il iki produk ya ng da pa t m enj aw ab ke but uha n s aya 2. T oko K opi T uku m enge rt i ke ingi na n da n s el era s aya 3. S aya s el al u m era sa nya m an s aa t be rkom uni ka si de nga n pi ha k T oko K opi T uku 4. S aya m era sa c oc ok de nga n produk ya ng a da di T oko K opi T uku 5. S aya m era sa nya m an K et ika m engons um si produk T ok o K opi T uku 6. S aya ingi n m engons um si produk T oko K opi T uku ka pa n s aj a da n di m ana s aj a P rom is e Ja nj i pe rus aha n suda h di ra sa ka n la ngs ung ol eh cus tom er 1. S aya ti da k be rpi nda h ke pa da m ere k l ai n s el ai n T oko K opi T uku 2. S aya ti da k t ert ari k unt uk m enc oba kopi la in s el ai n kopi da ri T oko K opi T uku 3. W al aupun s aya m enc oba kopi da ri toko kopi la in, s aya s el al u ke m ba li ke T oko K opi T uku S um be r: O la ha n P ene li ti an, 202 1

(10)

40 3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2019 h. 161), untuk menemukan, menggali, atau mengumpulkan data, harus menggunakan teknik pengumpulan data. Adapun dua jenis cara yang dapat dilakukan untuk memperoleh data, yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer merupakan data yang didapatkan dengan langsung dari objek penelitian yang diteliti (Ruslan, 2018, h. 29). Sedangkan, menurut Ruslan (2018, h. 96) data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pencarian informasi dari sumber resmi dan sudah ada. Dalam penelitian ini, data sekunder yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian berupa skripsi terdahulu, buku referensi dan jurnal (Sugiyono, 2019 h. 131).

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai teknik pegumpulan data, dimana kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan tertulis mengenai suatu hal yang disertai dengan pilihan jawaban. Menurut Kriyantono (2020, h. 97), kuesioner yang disebarkan memiliki tujuan untuk memperoleh informasi lengkap dari responden mengenai permasalahan yang sedang diteliti oleh peneliti tanpa perlu merasa cemas jika responden menjawab yang tidak sesuai dengan realita yang ada. Kuesioner dalam peneitian ini disebarkan secara online dengan menggunakan bantuan Google Form dan memanfaatkan media sosial dalam proses penyebarannya.

Kuesioner ini menggunakan skala pengukuran semantik diferensial untuk mengukur jawaban yang didapatkan dari responden. Skala semantik diferensial adlah skala dengan pemeringkatan tujuh poin dengan poin ujung merupakan dua

(11)

41

label kutub yang memiliki makna semantik (Malhotra, 2016). Skala pengukuran dalam penelitian ini terdiri dari empat poin yaitu Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju, dan Sangat Setuju.

3.6 Teknik Pengukuran Data 3.6.1 Uji Validitas

Untuk mengukur tingkat validitas kuisioner yang akan disebarkan kepada responden, dalam penelitian ini menggunakan uji validitas. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan uji KMO dengan bantuan aplikasi SPSS versi 25 untuk mengolah data responden dan menguji tingkat validitas data kuisioner responden. Uji KMO memiliki syarat, jika nilai KMO > 0,5 dengan signifikansi >0,05 maka indikator konsep yang diuji dalam penelitian ini layak untuk difaktor-analisiskan (Ghozali, 2018, h. 58). Menurut Ghozali (2018, h. 60) ketika pernyataan ataupun pertanyaan pada kuesioner dapat menampilkan sesuatu yang akan diukur, maka instrument tersebut dapat dikatakan valid.

Tabel 3. 3 Uji Validitas Variabel Independen (Pesan Kampanye)

(12)

42

Tabel 3. 4 Uji Validitas Variabel Dependen (Brand Engagement)

Sumber: Data Olahan Penelitian menggunakan SPSS 25

Berdasarkan hasil uji validitas di atas, yang dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden, hasil yang didapat adalah 0,6 untuk variabel independent, yaitu Pesan Kampanye dan 0,684 untuk variabel dependen, yaitu Brand Engagement. Maka dapat disimpulkan bahwa uji validitas dalam penelitian ini dikatakan valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Dalam penelititan ini, untuk mengukur tingkat konsistensi dan kestabilitas pertanyaan untuk dijadikan instrumen pengukuran, menggunakan uji reliabilitas. SPSS versi 25 menjadi alat untuk melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cornbach’s Alpha. Hasil uji reliabilitas ini dapat dilihat apabila cornbach’s Alpha <0,7 maka tidak reliabel. Semantara, jika cornbach’s Alpha >0,7 maka reliabel (Ghozali, 2018, h. 63).

(13)

43

Tabel 3. 5 Uji Reliabilitas Variabel Independen (Pasar Kampanye)

Sumber: Data Olahan Penelitian menggunakan SPSS 25

Tabel 3. 6 Reliabilitas Variabel Dependen (Brand Engagement)

Sumber: Data Olahan Penelitian menggunakan SPSS 25

Hasil dari uji reliabilitas menunjukkan angka 0,911 untuk variabel independent, yaitu Pesan Kampanye dan 0.919 untuk variabel dependen, yaitu Brand Engagement. Maka dapat disimpulkan bahwa uji reliabilitas dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif dan inferensial. Menurut Kriyantono (2020, h. 324) teknik deskriptif merupakan teknik pengolahan statistik yang digunakan untuk

(14)

44

menggambarkan perilaku atau objek tertentu lainnya. Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan data dengan tabulasi frekuensi. Dalam bukunya, Kriyantono juga menjelaskan mengenai teknik inferensial, yaitu teknik yang digunakan untuk riset eksplanatif yang bertujuan menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih (2020, h. 33). Teknik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada pengaruh pesan kampanye #TukudiRumah terhadap brand

engagement Toko Kopi Tuku

Ha : Terdapat pengaruh pesan kampanye #TukudiRumah terhadap brand

engagement Toko Kopi Tuku

Analisis inferensial dilakukan dengan uji hipotesis, yang mana terdapat syarat dalam pengujian hipotesis, yaitu

1. Jika nilai a < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima 2. Jika nilai a> 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Uji regresi dilakukan dalam penelitian ini untuk membuktikan hipotesis penelitian di atas. Uji ini digunakan untuk melihat seberapa kuat variabel independent memengaruhi variabel dependen. Variabel independent dalam penelitian ini adalah Pesan Kampanye, sementara untuk variabel dependennya adalah Brand Engagement. Namun, uji normalitas harus terlebih dahulu dilakukan sebagai syarat dilakukannya uji regresi. Setelah melihat pengaruh, penelitian ini

(15)

45

juga akan melakukan analisis regresi sederhana. Model persamaan regresi sederhana yang dipakai adalah

Y = a + bX

Keterangan: Y = variabel terikat X = variabel bebas a = konstanta regresi b = koefisien regresi

Gambar

Tabel 3. 1 Ukuran Sampel dalam Penelitian Kuantitatif Pemasaran  Type of Study  Minimum Size  Typical Range  Problem identification
Tabel 3. 2 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi IndikatorPernyataan Pesan Kampanye #TukudiRumah  (Variabel X)
Tabel 3. 3 Uji Validitas Variabel Independen (Pesan Kampanye)
Tabel 3. 4 Uji Validitas Variabel Dependen (Brand Engagement)

Referensi

Dokumen terkait

SWLS digunakan untuk mengungkap kepuasan hidup secara menyeluruh yang merupakan aspek kognitif kesejahteraan subjektif yang terdiri dari 5 item untuk mengukur kepuasan secara

Dalam upaya menjawab permasalahan tersebut diatas maka penelitian ini mengambil tema judul pengembangan buku ajar mata kuliah Psikologi Olahraga berbasis android

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari MAN 1 Banjarnegara dan MAN 2 Banjarnegara

Sementara itu, Djamarah dan Zain (Jamaluddin, 2003: 108-109) menyarankan enam kiat yang dapat dilakukan oleh para guru, yaitu: (1) mendorong agar para peserta didiknya selalu

Jarak antara terminal penumpang dan landasan parkir dari garis landasan pacu untuk berbagai variasi tinggi bangunan, 1 : 7 = permukaan imajinatif yang sebaiknya tidak tertutup

Pandangan ini juga secara tidak langsung membongkar nilai patriarkis bahwa perempuan sebagai pemegang “gender mandate” -dimana perempuan tidak diperbolehkan

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini ialah informan yang secara langsung menjatuhkan talak terhadap istrinya karena adanya intervensi dari

EFEKTIFITAS PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia