• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 1

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

1.1 Pendahuluan 1.1.1 Tinjauan Umum

Praktikan sangat membantu dalam mendapatkan gambaran yang nyata tentang alat/mesin yang telah dipelajari di bangku kuliah. Dengan demikian dalam praktikum turbin air, mahasiswa (praktikan) selain dapat melihat proses kerja yang sesungguhnya, mereka juga akan mendapatkan ingatan yang tidak mudah hilang tentang turbin air.

Khususnya tipe francis dimana cara kerjanya merupakan salah satu hal yang harus dikuasai. Untuk itu dalam praktikum ini, praktikan diharapkan aktif dan menguasai terlebih dahulu dasar-dasar praktikum yang akan dilakukan. Peran praktikan juga sangat penting dalam hal ide atau saran baik berbentuk lisan maupun tulisan jika menemukan adanya keganjilan atau ketidaksempurnaan demi kemajuan bersama.

1.1.2 Tinjauan Percobaan

1. Memperoleh grafik yang menunjukkan hubungan antara daya yang dapat dibangkitkan turbin terhadap kecepatan putar turbin pada head konstan.

2. Memperoleh grafik yang menunjukkan hubungan antar efisiensi terhadap kecepatan putar turbin pada head konstan.

3. Mengetahui grafik hubungan efisiensi terhadap kecepatan putaran turbin pada variasi guide vane berbeda.

4. Mampu melakukan analisa hasil pengujian.

1.2 Tinjauan Pustaka

1.2.1Dasar Teori Turbin Air 1.2.1.1 Pengertian Turbin Air

Turbin air adalah suatu mesin konversi energi yang berfungsi mengkonversikan atau mengubah bentuk energi potensial (head) yang dimiliki air ke bentuk energi mekanik pada poros turbin. Energi potensial yang tersimpan pada fluida yang diam pada ketinggian tertentu dapat menjadi energi kinetik pada waktu air masuk ke guide vane, sebagian dari energi jatuh atau tinggi jatuh (head) yang telah bekerja di dalam guide vane (GV) diubah menjadi kecepatan arus masuk (energi kinetik). Energi yang

(2)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 2

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

berbentuk tersebut nantinya digunakan untuk memutar turbin dari turbin memutar poros yang dihubungkan ke generator.

Gambar 1.1Instalasi turbin air Sumber: Dietzel (1996:17)

1.2.1.2 Klasifikasi Turbin Air dan Aplikasi Kerjanya 1. Turbin impuls

Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah energi potensial air (yang terdiri dari energi potensial, energi tekanan dan energi kecepatan) yang tersedia menjadi energi mekanik yang memutar turbin. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle. Air keluar nozzle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu turbin.dan tekanannya pun tidak berubah saat melalui runner dan keluar dari runner (konstan). Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). akibatnya roda turbin akan berputar

Macam–macam turbin impuls : a. Turbin Pelton

Turbin ini memiliki 2 bagian utama yaitu runner dan nozzle. Runner terdiri dari poros 1 tangki, piringan dan beberapa mangkuk turbin pelton terutama digunakan untuk memanfaatkan potensi hidro tinggi (>70 m ) dengan aliran kecil.

(3)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 3

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 1.2Turbin pelton Sumber: dixson S.L(2010:310) b. Turbin Michael Banki

Turbin jenis ini sering disebut dengan turbin arus lintang (cross flow), karena fluida yaitu air menggerakkan sudu runner melewati pengarah sehingga seolah-olah terdapat fluida yang datang dari aliran yang berbeda.

Turbin Michell-Banki terdiri dari runner, dan nozzle. Prinsip kerjanya yaitu air yang keluar dari nozzle ditumbukkan ke runner sehingga terjadi perubahan energi dari energi kinetik air menjadi energi mekanik pada poros runner. Turbin ini banyak digunakan pada head rendah hingga menengah untuk kapasitas hingga 5 m3/s. Keunggulan konstruksinya sederhana, putaran operasi cukup tinggi dan efisiensinya stabil pada perubahan beban hingga 40% dari beban maksimum.

Gambar 1.4 Turbin Michael Banki Sumber: Anonymous 1 (2011)

(4)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 4

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

c. Turbin air / Kincir air

Pada kincir air, air ditumbuhkan ke mangkuk-mangkuk yang dipasang pada piringan motor (roda berputar) sehingga terjadi perubahan energi kinetik menjadi energi mekanik. Kincir air bekerja pada putaran rendah sehingga memerlukan pemercepat putaran dengan perbandingan putaran yang tinggi untuk mencapai putaran generator. Kincir air memiliki ciri konstruksi sederhana dan diameter besar.

Pada penggunaannya kincir air banyak digunakan untuk head dan kapasitas kecil, karena diameter besar bekerja pada putaran rendah. Pemanfaatan energi air dalam skala kecil dapat berupa penerapan kincir air dan turbin. Dikenal ada tiga jenis kincir air berdasarkan sistem aliran airnya, yaitu : overshot, breast-shot, dan under- shot.

Pada kincir overshot, air melalui atas kincir dan kincir berada di bawah aliran air. Air memutar kincir dan air jatuh ke permukaan lebih rendah. Kincir bergerak searah jarum jam. Pada kincir breast-shot, kincir diletakkan sejajar dengan aliran air sehingga air mengalir melalui tengah-tengah kincir. Air memutar kincir berlawanan dengan arah jarum jam. Pada kincir under-shot, posisi kincir air diletakkan agak ke atas dan sedikit menyentuh air. Aliran air yang menyentuh kincir menggerakkan kincir sehingga berlawanan arah dengan jarum jam

(a) (b)

(5)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 5

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(c)

Gambar 1.5 (a) Kincir air overshot, (b) kincir air under-shot, (c) kincir air breast-shot

Sumber: Anonymous 2 (2011) 2. Turbin Reaksi

Turbin dimana proses ekspansi fluida kerjanya terjadi pada sudu tetap dan sudu geraknya.

Gambar 1.6 Turbin reaksi Sumber:Anonymous 3 (2014) Macam–macam turbin reaksi:

a. Turbin Francis

Turbin francis yaitu turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah dan semuanya terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk pemanfaatan potensi menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). Turbin francis sudah bias dibuat dengan kecepatan putar yang tinggi.

(6)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 6

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 1.7 Turbin francis Sumber: Anonymous 4 (2014) b. Turbin Kaplan

Turbin baling–baling dikembangkan sedemikian rupa sehingga suatu turbin dapat berputar di dalam lahar panas. Selain itu sudu-sudu dapat diatur sesuai dengan kondisi operasi pada saat itu. Keuntungan memilih turbin koplan yaitu kecepatan putaran bisa dipilih lebih tinggi, ukurannya lebih kecil karena roda turbin bisa dihubungkan langsung dengan generator. Harganya murah bila dipakai pada saat pembangkit yang besar.

Gambar 1.9Turbin kaplan Sumber: dixson S.L(2010:326)

(7)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 7

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1.2.2 Turbin Air Francis dan Prinsip Kerjanya 1.2.2.1 Bagian-bagian Turbin Air Francis

Turbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.

Turbin ini mempunyai 3 bagian utama yaitu runner, guide vane (sudu pengarah), dan rumah turbin (casing).

a. Runner

Merupakan bagian turbin francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan sudu turbin yang berfungsi mengubah energikinetik menjadi energi mekanik

Gambar 1.11Runner

Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

b. Casing

Merupakan saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang melintang lingkaran. Berfungsi menampung fluida yang terletak keluar guide vane dan memaksimalkan energi tekanan.

(8)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 8

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 1.12Casing

Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB c. Guide vane

Berfungsi sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari casing ke runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju runner.

Gambar 1.13Guide vane

Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB d. Pipa Inlet

Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang akan masuk ke casing.

Gambar 1.14 Pipa inlet

Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

(9)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 9

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

e. Draft Tube

Merupakan bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbin ke saluran pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air.

Gambar 1.15Draft Tube

Sumber:Laboratorium Mesin Fluida Teknik Mesin FT-UB

1.2.2.2 Prinsip Kerja Turbin air Francis

Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih,air masuk ke roda jalan sebagai energi jatuh (head drop) yang menyimpang energi potensial, kemudian diubah menjadi energi kinetik dari sudu dalam maka kecepatan air melewati sudu diam menjadi lebih cepat sehingga bisa memutar sudu gerak. Dari putaran sudu gerak tersebut nantinya akan berubah energi kinetik tadi menjadi energi mekanik sehingga menghasilkan daya.

Pada sisi ke luar roda jalan terdapat tekanan yang rendah (kurang dari 1 atm) dan kecepatan aliran yang tinggi. Sedangkan pada sisi isap kecepatannya akan berkurang sehingga tekanannya naik, maka air dapat dialirkan ke luar lewat saluran air bawah. Energi Kinetik adalah energi suatu benda karena bergerak dengan kecepatan V, contohnya air yang bergerak

Ek =

Energi Potensial adalah energi yang tersimpan pada benda karena kedudukannya, sebagai contoh, energi potensial air adalah energi yang dimiliki air karena ketinggiannya dari permukaan

Ep = m.g.h

(10)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 10

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Energi mekanik adalah energi total yaitu penjumlahan antara energi kinetik dengan energi potensial

Em = Ek + Ep

1.2.3 Teori dan Persamaan yang Mendukung Percobaan 1.2.3.1 Persamaan Bernoulli

Persamaan Bernoulli bermula dari suatu persamaan energi fluida incompreesible dalam aliran steady yang menyatakan bahwa total yang perpartisipasi adalah tetap sepanjang satuann jarak.

Persamaan Bernoulli bermula dari suatu persamaan energi fluida incompreesible dalam aliran steady yang menyatakan bahwa total yang perpartisipasi adalah tetap sepanjang satuan jarak.

Pada aliran air dalam pipa diambil suatu selisih ketinggian 2 antara tinggi air atas dan air bawah maka menurur Bernoulli aliran tersebut yaitu :

Energi potensial + Energi kinetik + Energi tekanan yang besarnya konstan m.g.h + P.V + ½.m.V2 = konstan

Persamaan energi spesifik :

(11)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 11

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Dimana : P = Tekanan (N/m2)

H = ketinggian (m)

g = Percepatan gravitasi (m/s2) = Kecepatan Aliran (m/s) =  . g (kg/m2.s2)

Syarat berlakunya hukum Bernoulli : 1. Alirannya Steady

2. Fluida Incompressible 3. Non Viscous

4. Aliran fluida searah dengan kecepatan

Untuk hubungannya dengan turbin semakin tinggi (h) energi potensial yang dihasilkan semakin besar sehingga akan berpengaruh pada energi kinetik dalam menubruk sistem. Dengan bertambahnya energi kinetik yang menabrak sudu maka putaran yang dihasilkan akan semakin besar.

1.2.3.2 Persamaan Kontinuitas

Persamaan ini adalah suatu ungkapan matematik mengenai hal-hal jumlah netto massa yang mengalir dalam permukaan terbatas sama dengan pertambahan masa dalam permukaan itu volume fluida masuk dalam sistem adalah sama dengan volume yang keluar sistem

2 1

m

m

ρ1.v1.A1= ρ2.v2.A2

Keterangan: m = massa jenis ( ) v = kecepatan ( )

A = Luas penampang (m2)

(12)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 12

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 1.22: Persamaan Kontuinitas Sumber: Anonymous 18, 2013

1.2.3.3 Segitiga Kecepatan

Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida yang menumbuk sudu turbin. Dengan pemahaman segitiga kecepatan akan membantu dalam pemahaman proses konversi energi pada turbin air.

Gambar 1.18 Segitiga kecepatan turbin reaksi Sumber: Anonymous 1 (2011)

Pada turbin reaksi, guide vane mengarahkan aliran air masuk ke sudu dengan sudut α2, dengan kecepatan absolut V2. Setelah menjumlahkan vektor dengan kecepatan tangensial di ujung sudu u2, u2=rω, maka sudut luar sudu harus diatur sebesar β2 untuk mengakomodasi kecepatan relatif air menyinggung permukaan sudu w2. Profil sudu tersebut menyebabkan arah dan kecepatan air menyinggung sudu pada sisi outlet berubah w1, dankarena kecepatan tangensial sudu pada sisi outlet lebih kecil dari sisi inlet u2> u1 akibat r2> r1. Maka jika dijumlahkan vektor w1 dan u1 maka akan didapatkan nilai kecepatan absolut air di sisi outlet v1 yang lebih kecil dari sisi inlet.

Artinya sebagian energi kinetik dari air dirubah menjadi energi kinetik sudu saat air menyinggung permukaan sudu.

(13)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 13

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1.2.4 Rumus Perhitungan 1. Head Drop Turbin (H)

) (

1,

2 H m

H

H  

Dimana : H1 = Head keluar turbin H2 = Head masuk turbin 2. Debit yang Melalui Orifice Plate (Q)

) ( , 521 . 3

3

jam P m

Q 

DimanaP(mmHg) 3. Torsi (T)

T = F.L Dimana:

F = Gaya pengereman (N)

L = Panjang lengan gaya (m) = 0.248 m 4. Brake Horse Power (BHP)

( )

Dimana:

n = Kecepatan putar turbin (rpm) 5. Water Horse Power (WHP)

( ) Dimana:

= water g

g = Percepatan gravitasi (m/s2) 6. Efisiensi ()

(14)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 14

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1.3 Pelaksanaan Percobaan 1.3.1 Variabel yang Diamati 1.3.1.1 Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yang bisa ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam praktikum ini yang termasuk variabel bebas adalah kecepatan putaran.

1.3.1.2 Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang hasilnya dipengaruhi oleh variabel bebas.

Dalam praktikum ini yang termasuk variabel terikat adalah tekanan orifice plate dan gaya pengereman.

1.3.1.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang hasilnya tidak dipengaruhi oleh variabel terikat, yang tidak bisa ditentukan dengan keperluan yang diinginkan. Dalam hal ini yang termasuk variabel kontrol adalah bukaan guide vane dan head drop.

1.3.2 Spesifikasi Peralatan yang digunakan

a. Pompa air tipe sentrifugal dengan motor listrik AC sebagai penggerak dengan spesifikasi sebagai berikut:

 Model : C 160 MAH

 Serial Number : BS 29821

 Output : 11 kW

 Revolution / Minute : 2900 rpm

 Voltage : 380 volt

 Arus : 234 Ampere

 Frekuensi : 50 Hz

 Rating : MCR

 Phase : 3

(15)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 15

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

 Inc.Cluse : F b. Temperatur : 80o C

c. Pompa air type sentrifugal dan motor listrik sebagai penggerak.

d. Pipa penyalur air yang menghubungkan pompa dan turbin lengkap dengan orfice plat beserta pengukur tekanannya dan stop valve.

e. Brake Torque Force Spring Balance neraca pegas.

f. Bak penampung air dan v-notch dan pengukur tinggi permukaan

g. Pipa penyalur air yang menghubungkan bak penampung dengan pompa h. Hand digital tachometer. Tachometer untuk mengukur putaran poros turbin.

1.3.3 Instalasi Alat Percobaan dan Fungsi Bagian-Bagiannya Berikut gambar instalasi alat dan bagian-bagiannya :

Gambar 1.19 Skema instalasi turbin francis

Sumber: Buku Petunjuk Praktikum Mesin-Mesin Fluida (2014)

Keterangan gambar : 1. Bak Penampung

Berfungsi untuk menampung air yang akan dialirkan menuju turbin maupun keluar turbin.

(16)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 16

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2. Pompa Sentrifugal

Berfungsi untuk memindahkan atau mengalirkan air dari bak penampung menuju turbin.

3. Katup

Berfungsi untuk mengatur head drop sesuai kehendak.

4. OrificeValve

Digunakan untuk mengetahui tekanan dan debit air yang mengalir melewati orifice valve.

5. Manometer

Berfungsi untuk mengukur beda tekanan.

6. Turbin Air Francis

Digunakan untuk mengubah energi fluida kerja menjadi energi mekanik.

7. Dinamometer

Berfungsi untuk mengukur gaya.

8. Pressure Gauge Inlet

Berfungsi untuk mengukur tekanan masuk 9. Pressure Gauge Outlet

Berfungsi untuk mengukur tekanan keluar.

10. Stroboscop

Berfungsi untuk menghitung banyak putaran.

1.3.4 Langkah Percobaan

1. Pastikan semua instrumen pengukuran menunjukkan posisi 0 (nol), dan katup discharge dalam keadaan tertutup penuh.

2. Atur bukaan guide vane sesuai dengan yang dikehendaki.

3. Hidupkan motor listrik penggerak pompa kemudian buka katup discharge secara perlahan sampai pada head drop yang dikehendaki.

4. Pada head drop yang dikehendaki, catat besarnya putaran poros sebagai putaran maksimumnya, kemudian catat data dari semua instrumen pengukuran sebagai data pertama.

5. Kurangi putaran poros sebesar 10% dari putaran maksimumnya dengan cara menambah beban pengereman. Ambil data-data yang diperlukan antara lain:

(17)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 17

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

- Beda ketinggian kolom Hg pada Orificemeter - Gaya pengereman (F)

6. Ulangi langkah no.5 sampai poros berhenti.

7. Setelah semua pengambilan data selesai dilakukan, atur kembali beban pengereman seperti kondisi awal.

8. Tutup katup discharge dan matikan motor listrik penggerak pompa.

9. Percobaan selesai.

(18)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 18

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

1.4 Pengolahan Data 1.4.1 Data Hasil Percobaan

(Terlampir) 1.4.2 Pengolahan Data 1.4.2.1 Contoh Perhitungan 1. Head Drop Turbin (H)

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

2. Debit yang Melalui Orifice Plate (Q)

...

...

...

...

...

...

...

3. Torsi (T)

...

...

...

(19)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 19

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

...

...

...

...

...

...

...

4. Brake Horse Power (BHP)

...

...

...

...

...

5. Brake Horse Power (BHP)

...

...

...

...

...

...

...

6. Water Horse Power (WHP)

...

...

...

...

...

...

...

(20)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 20

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

7. Efisiensi ()

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

(21)

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA 21

TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

...

...

...

Gambar

Gambar 1.1Instalasi turbin air  Sumber: Dietzel (1996:17)
Gambar 1.2Turbin pelton  Sumber: dixson S.L(2010:310)  b.  Turbin Michael Banki
Gambar 1.5 (a) Kincir air overshot, (b) kincir air under-shot,   (c) kincir air breast-shot
Gambar 1.9Turbin kaplan   Sumber: dixson S.L(2010:326)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk

terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar.. Turbin impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nosel. tekanannya adalah

Turbin impuls adalah turbin air yang bekerja dengan caramengubah semua energi air (yang terdiri dari energi potensial + tekanan + kecepatan) yang tersedia diubah sehingga

Turbin reaksi aliran ke dalam (inward), adalah turbin reaksi dimana air memasuki roda pada bagian lingkaran luar dan mengalir menuju kedalam melalui sudu

Turbin Ulir ( Screw Turbine ) adalah salah satu turbin yang termasuk dalam turbin reaksi, dimana energi yang berasal dari energi mekanik yang terdapat pada air

Jadi untuk mendapatkan tinggi air jatuh yang maksimum, jumlah sudu roda tinggi air jatuh yang maksimum, jumlah sudu roda turbin, perbandingan b/D ( lebar roda/Diameter roda ),

Turbin Reaksi Turbin reaksi adalah turbin dengan proses ekspansi penurunan tekanan yang terjadi baik di dalam baris sudu tetap maupun sudu gerak, energi termal uap diubah menjadi

Generator/Altenator listrik Secara umum prinsip kerja dari turbin air adalah aliran air di dalam pipa pesat yang mempunyai energi potensial dan energi kinetik diarahkan ke roda turbin