• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demi Kebenaran Dan Keadilan WASPADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Demi Kebenaran Dan Keadilan WASPADA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BNPT : Waspadai Pengaburan Sejarah

W

WASPADA

Demi Kebenaran Dan Keadilan

Harian Umum Nasional Terbit Sejak 11 Januari 1947. Pendiri: H. Mohd. Said (1905 - 1995), Hj. Ani Idrus (1918 - 1999) MINGGU, Pahing, 3 Oktober 2021 / 26 Shafar 1443 H No: 27152 Tahun Ke-74 Terbit 12 Halaman

ISSN: 0215-3017

Harga Eceran Medan Rp4.000,- Luar Kota + Ongkos Kirim

Baca Di Dalam

Pesohor Muda Tampil Memukau Di Met Gala 2021

JAKARTA (Waspada):

Direktur Pencegahan Badan Nasional Pena- nggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol. R Ahmad Nurwakhid me- minta masyarakat me- waspadai kelompok ra- dikal dan intoleran yang berusaha menyusupi ge- nerasi muda dengan cara mengaburkan fakta se- jarah bangsa Indonesia.

“Kaum radikal dan intoleran kerap berusaha menghilangkan atau mengaburkan sejarah bangsa ini agar para pemuda Indonesiai tidak punya kebang- gaan terhadap bangsanya,”

ujarnya dalam keterangan pers BNPT, Sabtu (2/1).

Ungkap Perlawanan, Mereka Bersuara Tentang Tragedi

Lanjut ke hal A2 kol. 4

1965

Lanjut ke hal A2 kol. 6

Desain Meja Dapur Yang Mudah Ditiru

Lanjut ke hal A2 kol. 6 DELISERDANG (Waspada): Resah dengan

permainan ketangkasan tembak ikan diduga menjadi alat bermain judi, puluhan masya- rakat warga Kecamatan Pantailabu didominasi emak-emak melakukan aksi protes dan membakar mesin ketangkasan itu, Jumat (1/

10), di lapangan bola Dusun II, Desa Paluhsibaji, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang.

Informasi dihimpun Waspada, Sabtu (2/

10), sebelumnya warga sudah resah terhadap permainan ketangkasan dan mendatangi lokasi mesin ketangkasan di Dusun II Desa Paluhsibaji, Kec. Pantailabu. Namun di lokasi itu tidak ditemukan adanya permainan.

Puluhan massa selanjutnya mendatangi lokasi permainan di Dusun III, Desa Paluhsibaji dan merusak tiga mesin alat ketangkasan tembak ikan. Aksi itu membuat warga semakin banyak mendatangi lokasi, sehingga tiga mesin itu dibawa ke depan kantor Kepala Desa Paluhsibaji.

Warga semakin bertambah banyak dan mendatangi kantor desa, kemudian mengang- kat mesin tembak ikan itu dan dibawa ke lapangan bola Dusun II, Desa Paluhsibaji.

Aksi sama dari puluhan warga menyebar, di antaranya di Dusun II Desa Pantailabu Baru, Dusun II Desa Denai Sarang Burung dan Gang Jeruk di Desa Denai Sarang Burung, Kec.

Pantailabu.

Camat Pantai Labu Rahmat Azhar Siregar dikonfirmasi membenarkan warga mem- bakar mesin tembak ikan. Menurutnya, aksi itu terjadi karena warganya, khususnya kaum ibu resah adanya aktivitas tempat permainan mesin ketangkasan tembak ikan.

“Sudah lama itu, sebelum saya disitu (menjabat camat) sudah diingatkan itu, surat pun sudah melayang. Baru kemarin itu, ma- syarakat sudah menyurati Polsek ditembuskan ke kita juga bahwa itu diminta ditutup,”

Warga Bakar Mesin Ketangkasan

Tembak Ikan Di Pantailabu

cedera lutut dan harus menjalani operasi.

Harian Waspada mendapat kesempatan berbincang dengan Nurhayati, melalui Whatsapps, Jumat (1/10), Putri kedua dari pasangan Ngatiman dan Rohimah, warga Jaln Raskam, Kel Dadimulyo, Kisaran, mulai gemar sepak bola saat duduk di SD Negeri 014684 Dadimulyo, Kisaran, pernah ikut piala Danone, kemudian berlanjut ke SMP Negeri 4 Kisaran, dan mulai aktif mengikuti sepak bola, walaupun sering dicibir karena selalu bermain dengan anak laki-laki, namun dirinya tidak pernah patah semangat.

“Saya selalu dicibir, karena selalu main bola dengan anak laki-laki, dan ini membuat saya sempat vakum bermain sepak bola” jelas Nurhayati.

Saat sekolah di SMK Al Maksum Kisaran, Nurhayati sempat aktif mengikuti ekstrakurikuler Futsal di sekolahnya. Ini menjadi pilihan baginya dikarenakan tidak adanya event sepak bola wanita. Nurhayati juga sempat banting setir, dan bergabung di sepak takraw.

Namun ketertarikan dengan sepak bola terus termotivasi dan akhirnya sebuah Club Futsal yang baru terbentuk saat itu yaitu Isori Asahan Women merekrut Nurhayati dalam ajang seleksi Futsal wanita antar SMA sederajat.

Nurhayati, Dari Tingkat Kampung Sampai Timnas

Lanjut ke hal A2 kol. 1 Lanjut ke hal A2 kol. 1

Polda Aceh Tetapkan 6 Tersangka Kasus Pengaspalan Jalan

BANDA ACEH (Waspada):

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh mengusut dugaan tindak pidana korupsi pekerjaan pengaspalan jalan di Kabupaten Simeulue dengan nilai Rp12,84 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh Kombes Pol. Sony Sanjaya di Banda Aceh, Sabtu (2/1) mengatakan, pekerjaan pengaspalan tersebut dikelola Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Simeulue

tahun anggaran 2019.

“Kasus dugaan korupsi ter- sebut terjadi pada tahun anggar- an 2019. Dimana Dinas PUPR Simeulue memiliki pekerjaan berupa pengaspalan dengan nilai pagu Rp12,8 miliar lebih,” kata Sony Sanjaya.

Dalam kasus tersebut, pe- nyidik Polda Aceh menetapkan enam tersangka, yakni berinisial BF selaku pejabat pembuat ko- mitmen (PPK). Kemudian, AS selaku kuasa direktur perusa- haan pelaksana, IH dan IS

masing-masing selaku penggu- na anggaran, YS selaku pemilik pekerjaan, dan MI selaku peja- bat pelaksana teknis kegiatan (PPTK).

Selain menetapkan para ter- sangka, penyidik juga menyita barang bukti berupa dokumen, mulai dari perencanaan, pe- laksanaan, hingga pembayaran.

Sony mengatakan, peker- jaan tersebut meliputi pengas- palan Jalan Simpang Batu Ragi

Lanjut ke hal A2 kol. 4 Lanjut ke hal A2 kol. 1

Kasus 4.218.142

Sembuh 4.022.215

Meninggal 142.115

Covid-19 Di Indonesia

Covid-19 Di Sumut

Kasus 104.796

Sembuh 99.676

Meninggal 2.820

Sumber: Worldometers; Covid19.go.id & covid19.sumutprov.go.id (20/8/2021) 21.00 WIB

Meninggal 4.808.249 Kasus

235.195.008

Sembuh 211.967.952

Covid-19 Di Dunia

Covid-19 Di Aceh

Kasus 37.790

Sembuh 33.740

Meninggal 1.908

Kematian Akibat Covid-19 Dunia Mencapai 5 Juta

BENGALURU (Waspada):

Kematian akibat Covid-19 di dunia melampaui angka lima juta pada Jumat (1/10), menu- rut data Reuters. Dunia perlu waktu lebih dari satu tahun un- tuk mencapai 2,5 juta pertama angka kematian Covid-19 sela- ma pandemi, namun 2,5 juta kedua dicapai hanya dalam waktu kurang dari delapan

bulan.

Rata-rata 8.000 kematian dilaporkan setiap hari di seluruh dunia dalam sepekan terakhir, atau sekitar lima kematian per menit. Lebih dari separuh angka kematian global dalam rata-rata sepekan itu berasal dari Ame- rika Serikat, Rusia, Brasil, Meksiko, dan India.

Total jumlah kematian di AS

pada Jumat menembus angka 700.000, tertinggi di dunia. Meski kasus Covid-19 dan pasien rawat inap di AS cenderung turun, otoritas kesehatan di negara itu bersiap menghadapi lonjakan pada musim dingin saat orang lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan.

PON Dibuka Dengan Lagu ‘Sa Papua’

Lanjut ke hal A2 kol. 1

Anak Di Bawah 12 Tahun Bakal Divaksin

JAKARTA (Waspada): Anak di bawah 12 tahun bakal divaksin.

Pemerintah Indonesia sedang mengkaji keamanan vaksin Covid- 19 untuk anak di bawah 12 tahun. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro mengatakan, pengkajian dilakukan bersama badan otoritas berwenang.

“Tapi pada dasarnya, kita mesti melindungi anak di bawah 12 tahun dengan dua jurus,” katanya dalam keterangan pers virtual dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)-KPCPEN, Jumat (1/20).

Cara pertama, memperkenalkan anak kepada penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dengan belajar memakai

Risma Marahi Pegawai Rendahan Gubernur Gorontalo Tersinggung

JAKARTA (Waspada): Perilaku marah-marah kepada pegawai rendahan di depan umum kembali diperlihatkan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pada salah satu pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). Kali ini perilakunya ini membuat Gubernur

Gorontalo Rusli Habibie tersinggung karena yang dimarahi Risma adalah pegawai Pemprov Gorontalo.

Menurut Rusli, Sabtu (2/10), aksi marah-marah yang dilakukan Risma sembari menunjuk warganya menggunakan pena tidak patut dilakukan. Selain itu, sikap Risma tersebut dinilai dinilai memberikan contoh buruk soal bagaimana seorang pejabat sekelas menteri bersikap.

“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” jelasnya dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Ia kemudian mengingatkan agar Risma dapat menjaga sikapnya di depan rakyat, terlebih saat berkunjung ke kampung orang.

Lanjut ke hal A2 kol. 1 Lanjut ke hal A2 kol. 4

JAYAPURA ( Waspada):

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua ke-20 yang sesuai jadwal berlangsung 2 sampai 15 Oktober mendatang.

Pembukaan PON Papua berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Sabtu (2/10) malam. Upacara pembukaan turut disemarakkan dengan berbagai kegiatan.

Up a c a r a p e m b u k a a n dibuka dengan lagu ‘Sa Papua’

dibawakan seniman asal Papua Edo Kondologit, Nowela dan Michael Jakarimilena. Nyanyian tersebut diiringi para penari Tifa.

Kemudian berlanjut dengan defile kontingen dari setiap pro- vinsi yang ambil bagian di PON Papua. Selain atlet, terdapat pula wasit dan perwakilan dari 34 provinsi dalam defile tersebut.

Perwakilan kontingen Papua

Antara

UPACARA PEMBUKAAN PON PAPUA : Sejumlah penari membawakan tarian saat memeriahkan pembukaan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (2/10).

Manny Pacquiao Mencalonkan Diri Jadi Capres Filipina

ngutan suara tanpa gembar- gembor, sebelum mengatakan beberapa patah kata kepada media tentang rencananya jika dia terpilih, Jumat (1/10).

“Prioritas saya adalah me- nyelesaikan pandemi sehingga kami dapat mendorong ekono- mi menuju pemulihan,” kata Pacquiao, yang mengenakan kaus polo merah marun dan masker wajah putih dengan gambarnya dan bendera MANILA (Waspada): Man-

tan juara tinju dunia yang baru saja pensiun, Manny Pacquiao menjadi orang pertama yang maju mencalonkan diri menjadi presiden Filipina. Pemilu kali ini diperkirakan akan menjadi pemilihan yang diperebutkan dengan panas pada Mei tahun depan.

Pacquiao, yang ditemani oleh istri dan pasangannya, wakil ketua DPR Lito Atienza, menyerahkan sertifikat penca- lonannya ke badan pemu-

NURHAYATI adalah salah satu gelandang andalan Timnas Sepak Bola Putri Kualifikasi Piala Asia 2022, di Tajikistan. Di balik keberhasilannya membawa bendera merah putih di pentas dunia, banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari cibiran hingga

Waspada/Edoard Sinaga

Kapolres Kota Pematangsiantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar memberi keterangan kasus pembunuhan Steven Theodora, 33, dengan memperlihatkan tersangkanya di Mapolres Pematangsiantar, Sabtu (2/10).

AP

Pendukung Manny pacquiao mendatangi Komisi Pemilihan Umum Filipina menemani sang legendaris tinju mendaftarkan diri sebagai calon presiden.

menutup parade atlet dalam upacara pembukaan PON Papua, setelah itu disusul de-

ngan parade bendera 34 pro- vinsi.

Dalam pidatonya, Jokowi

mengaku bangga karena PON

Waspada/Ist

Nurhayati atlet asal Isori Asahan yang memperkuat Timnas Sepakat Bola Putri.

Antara

PEMASARAN DIGITAL KERAJINAN BUNGA KERING : Perajin menyelesaikan pembuatan kerajinan dari daun sadeng di Sumberberas, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (2/10/

2021). Kerajinan untuk dekorasi tersebut dijual Rp7 ribu hingga Rp12 ribu.

Anak Pengusaha Toko Besi Tewas Dianiaya

P E M ATA N G S I A N TA R (Waspada): Seorang anak pe- ngusaha toko besi, Steven Theodore alias Awen, 33, warga Jl. Sutomo, Kelurahan Dwikora, Kec. Siantar Utara, Kota Pema- tangsiantar tewas diduga dibu- nuh seorang pria A, 57, warga Aceh di belakang rumahnya, Sabtu (2/9) sekira pukul 07:22 Wib.

Informasi menyebutkan, korban ditemukan tewas ber- lumuran darah setelah pulang

membeli serapan pagi. Dari rekaman CCTV terlihat korban pulang ke rumahnya dengan mengenderai sepedamotor.

Ketika turun dari sepe- damotor, tiba-tiba korban dise- rang pelaku dengan memu- kulkan sebatang besi. Korban berusaha mengelakkan pukulan pelaku dan mencoba menangkis menggunakan helm yang dipa- kainya.

Namun pukulan pelaku semakin bertubi-tubi hingga

korban terjatuh. Ketika korban terjatuh, pelaku melakukan pemukulan pada bagian kepala korban, hingga korban tidak bergerak lagi. Setelah memukuli korban, pelaku segera me- ninggalkan korban.

Isteri dan tetangga korban yang melihat korban tergeletak berlumuran darah segera membawa korban ke Rumah Sakit Vita Insani. Namun sampai

(2)

WASPADA

Minggu 3 Oktober 2021

Berita Utama

A2 A2

Filipina.

Dalam perjalanannya ke gedung pendaftaran, Pacquiao disambut oleh puluhan pendukung yang menunggu di pinggir jalan dan mengibarkan spanduk bertuliskan “Lawan, Pacman.”

Pacquiao mengatakan dia tidak terganggu oleh hasil jajak pendapat yang menunjukkan dia di tempat keempat di antara calon presiden yang lebih disukai, dengan mengatakan: “Suara orang miskin belum didengar.”

Pacquiao dikenal juga dengan pernyataanya yang menentang perkawinan sejenis di Filipina. Dalam pencalonannya ini dia juga didukung oleh United Muslim, sebagai komunitas Muslim di Filipina.

Salah satu petinju terhebat sepanjang masa dan satu-satunya pria yang memegang gelar dunia di delapan divisi berbeda, Pacquiao pensiun dari tinju pada September untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Dia adalah anggota kongres dua periode dan saat ini senator.

Proses pendaftaran harus mengakhiri spekulasi berbulan- bulan mengenai siapa yang akan bersaing untuk menggantikan Presiden Rodrigo Duterte, 76, yang di bawah konstitusi tidak dapat mencalonkan diri Kembali. Sebagai gantinya Duterte akan mengikuti pemilihan wakil presiden.

Selain Pacquiao, dua pesaing lainnya telah menyatakan niat mereka untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Wali Kota Manila Francisco “Isko Moreno” Domagoso, mantan aktor, dan Senator Panfilo Lacson, mantan kepala polisi, diperkirakan akan mengajukan diri pada hari-hari berikutnya.

Namun sorotan akan tertuju pada Sara Duterte-Carpio, putri presiden, meskipun dia mengesampingkan mencalonkan diri tahun depan. Duterte-Carpio, 43, menggantikan ayahnya sebagai Wali Kota Kota Davao ketika dia menjadi presiden, dan dia tetap menjadi calon presiden paling populer, menurut jajak pendapat berturut-turut tahun ini.

Analis mengatakan sangat penting bahwa penerus ayahnya adalah seorang loyalis, untuk melindunginya dari tindakan hukum potensial di dalam negeri atau oleh Pengadilan Kriminal Internasional, atas ribuan pembunuhan negara dalam perangnya melawan Narkoba sejak 2016.

Kritikus mengatakan minatnya pada wakil presiden juga merupakan langkah pelestarian diri. Duterte mengatakan motivasinya adalah pelayanan publik, bukan kekuasaan. Wakil presiden, Leni Robredo yang memimpin oposisi, juga didesak oleh pendukungnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

“Dalam beberapa hari mendatang, tolong doakan saya agar keputusan kami menjadi yang terbaik untuk negara kami,” katanya.

Lebih dari 60 juta orang Filipina akan memilih pada Mei 2022 untuk presiden baru, wakil presiden, dan lebih dari 18.000 anggota parlemen dan pejabat pemerintah daerah. Kandidat memiliki waktu hingga 8 Oktober untuk mendaftar, tetapi penarikan dan penggantian diizinkan hingga 15 November, meninggalkan ruang untuk perubahan hati di menit-menit terakhir, seperti masuknya Duterte pada jam ke-11 untuk pemilihan 2016, yang ia menangkan dengan selisih besar.(cnbc)

Manny Pacquiao ...

masker dan sering cuci tangan.

Anak sebaiknya dididik agar paham bahwa tidak semua ruang publik aman, dan untuk itu, harus membatasi mobilitas hanya saat betul-betul perlu.

Kedua, orang tua harus me- mastikan melengkapi imunisasi dasar rutin bagi anak di bawah 12 tahun dan sesuai jadwal.

Selain itu, juga menjaga asupan gizi dan kegiatan fisik sesuai grafik tumbuh kembang agar anak bertumbuh optimal sesuai usia.

Selagi vaksin belum tersedia, menurut Reisa, cara utama melindungi anak usia di bawah 12 tahun adalah dengan cara memastikan vaksinasi terhadap orang-orang dewasa di sekitar mereka. “Itulah yang disebut upaya kolektif, kekebalan komu- nitas. Terkadang, meski hanya 8 dari 10 orang yang tervaksinasi di dalam rumah, 100 persen pe- nghuni rumah akan mendapat- kan manfaatnya,” jelas Reisa.

Karena itu, dia berharap agar masyarakat segera men- jalani vaksinasi, mempertahan- kan disiplin prokes, dan men- jauhi hoaks, sehingga pandemi akan terhenti oleh tangan- tangan warga sendiri.

Hingga akhir September 2021, tercatat lebih dari 4 juta orang dinyatakan sembuh dari Covid-19. Reisa menyarankan agar para penyintas tetap memantau dan membangun kembali kesehatan tubuh dengan menerapkan pola makan sehat, rajin berolahrga, dan tetap taat prokes.

“Apabila masih ada gejala, langsung konsul ke dokter. Post Covid memang tidak menye- nangkan, tapi bisa diobati. Kalau sesak nafas, mudah letih, batuk, diare masih terjadi setelah em- pat minggu sembuh dari Co- vid-19, maka perlu diantisipasi timbulnya Syndrom Pasca Covid (post Covid),” ujarnya.

Di sisi lain, pada 29 Septem-

ber 2021, Kementerian Keseha- tan telah mengeluarkan surat edaran tentang vaksinasi Covid- 19 bagi penyintas. Surat edaran itu mengatur ketentuan bahwa penyintas Covid-19 dengan ting- kat keparahan ringan hingga sedang, dapat divaksinasi satu bulan setelah sembuh.

Sedangkan bagi penyintas dengan tingkat keparahan berat, vaksinasi diberikan dengan jarak waktu minimal 3 bulan setelah dinyatakan sembuh. Adapun orang yang akan divaksinasi harus dalam kondisi prima agar vaksin dapat diterima dengan baik oleh tubuh, dan menam- bah perlindungan yang diharap- kan.

Reisa mengingatkan, ma- syarakat tak perlu memilih vak- sin karena jenis vaksin yang dibe- rikan akan disesuaikan dengan logistik vaksin yang tersedia.

“Vaksin yang terbaik adalah yang tersedia buat kita saat giliran kita tiba,” katanya. (cnni)

Anak ...

“Pangkat, jabatan harus kita jaga.

Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi, di depan umum lagi,” sambung- nya.

Terkait aksi Risma yang ma- rah-marah, Rusli mengaku baru mendapatkan informasi sesu- dah peristiwa tersebut beredar di media sosial. Pasalnya, ketika kejadian itu berlangsung dirinya sedang mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Har- tarto bertandang ke Kabupaten Boalemo.

“Boleh-lah emosi, tapi jang- an kelakuan seperti itu dong.

Itu pegawai saya, meskipun dia pegawai rendahan, tapi manu- sia juga. Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal Menteri Nani Soedarsono, para Dirjen, tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya

enggak terima,” tegasnya.

Secara khusus, Rusli juga meminta agar Presiden Jokowi mengevaluasi sikap Risma yang dalam banyak kesempatan se- lalu emosional. Apalagi aksinya tersebut kadung viral dan telah membuat heboh warga Goron- talo. “Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di Youtu- be, di mana mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya ka- rena seperti itu,” pungkasnya.

Sebelumnya sebuah video singkat memperlihatkan aksi Risma marah-marah ketika rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo terkait distribusi Bansos beredar luas di media sosial. Dalam rapat kerjasama perihal distribusi Bantuan Sosial, Kamis (30/9), Risma terlihat mengacungkan pena pada seorang pendamping Bansos Program Keluarga

Harapan (PKH) di wilayah Gorontalo. Diduga, Risma tak terima pihaknya disebut mencoret data penerima Bansos sehingga bantuan tak tepat sasaran.

“Jadi bukan kita coret ya! Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu!” ujar Risma dalam video yang diunggah akun Twitter

@numadayana, pada Kamis (30/9). Dalam video itu, Risma juga menyampaikan bahwa pihaknya tak pernah mencoret data penerima bansos dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pihaknya justru memperbarui dan menambah data tersebut secara berkala.

“Data-data itu yang sering kamu fitnah! Itu saya yang kena. DTKS dicoret, saya tidak pernah nyo- ret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?” kata Risma.(cnni)

Risma ...

Isori Asahan terus meng- galakkan kegiatan atlet putri, awalnya Futsal, dan berubah menjadi sepak bola wanita dengan kegiatan tingkat lokal.

Kemudian Nurhayati dan tiga orang teman satu timnya di PS Isori Asahan lolos seleksi Pelatda PON Sumatera Utara, dan pada momen itu juga dia mendapat kesempatan direkrut PS USU Medan dalam ajang Piala Pertiwi. Dari perjuangan keras dara kelahiran Dadimulyo 12 Januari 2002, akhirnya terpilih dan lolos seleksi Timnas di Piala AFF 2019 di Thailand, dan itu pertama kalinya dirinya mem- bawa nama Indonesia ke pen- tas nasional, walaupun Timnas gugur di babak penyisihan, na- mun bagi Nurhayati pengalam- an itu merupakan guru yang terbaik.

“Ini adalah pengalaman ter- baik saya, bermain dengan membawa bendera Indonesia di ajang Internasional,” jelas Nurhayati.

Menurutnya, pelajaran yang dapat diambil, terutama dalam meningkatkan kecerdasan ber- main dan mengendalikan emosi saat berlaga, karena bermain bola bukan saja mengandalkan tenaga dan fisik, namun kecer- dasan dan mengambil keputus- an yang cepat sangat berpenga- ruh dalam menentukan arah permainan.

“Saya akui, saya juga masih banyak kekurangan, terkadang emosi tidak terkendali, apa lagi saat lawan lebih berat dan ke- bobolan, konsentrasi terpecah,”

ucap Nurhayati.

Selepas bermain di AFF 2019, dirinya mendapat kontrak bermain satu musim di PSS Sle- man di Liga 1, dan selanjutnya terdaftar membela Timnas di Sea Games Philipina, namun dirinya harus menelan pil pahit tidak bisa ikut berjuang mem- bela merah putih, karena me- ngalami cedera lutut dan men- jalani perawatan operasi ACL dan pemulihan. Tak lama Pan- demi Covid-19, dan akhirnya kembali ke Asahan.

“Setelah dinyatakan sehat oleh tim dokter dan boleh ber- main bola, saya kembali ke Asahan, karena even terhenti efek dari pandemi Covid-19.

Namun demikian saya tetap berlatih secara mandiri dan tatap muka dibawah binaan PS Isori Asahan,” jelas Nurhayati.

Selama Pandemi, Nurhayati,

tetap berlatih untuk menjaga kebugaran dan mengasah ke- mampuannya bermain. Karena dalam situasi pandemi, dan belum jelasnya even sepak bola, dirinya tidak mau berdiam diri, sepak bola telah mengalir di darahnya.

“Latihan rutin dengan adek- adek di PS Isori Asahan, dengan berbagi pengalaman dan ilmu untuk memberikan motivasi at- let putri di Asahan. Namun saat latihan Prokes tetap dilakukan, sehingga para atlet tidak terpa- par Covid-19,” jelas Nurhayati.

Tanpa diduga, Nurhanyati mendapat panggilan untuk bergabung di Timnas Kualifi- kasi Piala Asia 2022 di Tajikistan, dan untuk kedua kalinya wanita yang tinggal di jalan Raskam, kel Dadimulyo, Kab Asahan, membela merah putih di lapa- ngan hijau, dan berakhir manis dengan menang dua kali me- naklukkan Singapura. Dengan skor yang sama 1-0. Tidak ha- nya, Nurhayati membuat seja- rah baru di Sumut karena Tim- nas Putri kembali tampil di Piala Asia setelah terakhir kali di tahun 1989.

“Alhamdulillah, kali ini kami berhasil lolos Kualifikasi Piala Asia 2022, dan ini kenangan sangat berharga, dan tentunya akan menjadi tantangan terbe- rat untuk kedepannya,” jelas Nurhayati.

Kewajiban Muslimah Ada yang menarik dari ge- landang serang satu ini, walau- pun bermain bola, dirinya tidak pernah melepas hijabnya, ka- rena itu merupakan suatu kewa- jiban dirinya sebagai muslimah, dan sebagai karakter atlet untuk teguh dalam pendirian. “Tidak boleh lepas, ini kewajiban saya sebagai muslimah, dan sebagai identitas diri,” jelas Nurhayati.

Selain itu Nurhati berpesan kepada atlet lainnya untuk selalu berlatih keras dan jangan mudah menyerah, memang itu tidak mudah dan perlu kedisiplinan yang tinggi.

Nurhayati juga menyam- paikan rasa terimakasihnya atas dukungan dan doa seluruh ma- syarakat Asahan untuknya, terkhusus pelatih dan pengurus klub PS Isori Asahan yang telah membawanya kembali ke dunia sepak bola dan selalu membim- bingnya dalam latihan. Tak lupa juga dia menyampaikan terima- kasihnya kepada KONI Asahan

yang selalu mendukungnya baik moril maupun materil. “Tetap giat berlatih, dan buktikan diri kita itu layak untuk jadi atlet,”

jelas Nurhayati.

Sedangkan di lain tempat manager Tim Sepak Bola Putri Isori Kab Asahan Johan Nasu- tion, mengungkapkan kebang- gaannya kepada Nurhayati, karena posisi sebagai gelandang, dan bermain dangat baik dan diluar dugaan, saat laga di Kuali- fikasi Piala Asia 2022 di Tajikistan.

Menurut Johan, selama ber- main di Tim sepak Bola Putri Isori, mempunyai visi bermain cukup baik dalam menyerang juga memiliki daya jelajah yang sangat dinamis di lini tengah, sehingga bisa mematahkan pertahanan lawan. “Nurhayati merupakan atlet yang rendah hati, tekun, dan disiplin, dan ini merupakan ikon atlet Kab Asahan,” jelas Johan.

Oleh sebab itu, dengan ikut- nya Nurhayati di Timnas, tentu- nya akan menjadi semangat baru untuk perkembangan sepak bola putri di Asahan, karena atlet asal Asahan mampu bersaing di tingkat internasional dengan membawa nama Indonesia.

“Nurhayati, tentunya secara tidak langsung akan menjadi motivasi bagi atlet pemula, ka- rena saat ini Isori lagi melaku- kan pembinaan dan perekrutan atlet sepak bola putri,” jelas Johan.

Takraw Ke Sepak Bola Johan juga mengisahkan saat pertama kali melihat Nur- hayati, saat pertandingan futsal putri, yang digelar pada 2018 lalu, yang mampu bermain baik, sehingga Isori termotivasi mem- bentuk tim sepak bola putri. Tapi hal itu tidak mudah, karena Isori harus mencari pemain yang berbakat, dan salah satunya Nurhayati masuk dalam daftar.

Johan bersama Isori, men- datangi Nurhayati dan orang tuanya meminta izin bergabung dan restu. Namun terjadi ken- dala, karena Nurhayati terdaftar di Pengkab PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia) Kab Asahan, dan merupakan atlet berbakat.

“PSTI mulanya tidak mau melepas Nurhayati, terjadi tarik menarik, dan butuh perjuangan keras dan akhirnya usaha itu direstui, dan Nurhayati diizinkan bermain bola,” jelas Johan.

· Sapriadi/Bustami CP Pada hari yang sama Rusia

melaporkan 887 kematian, angka harian tertinggi di negara itu selama pandemic. Amerika Selatan menjadi kawasan dengan angka kematian tertinggi di dunia, menyumbang 21 per- sen dari semua kematian yang dilaporkan.

Kawasan itu diikuti oleh Amerika Utara dan Eropa Ti- mur, yang masing-masing ber- kontribusi lebih dari 14 persen dari semua kematian, menurut analisis Reuters.

Namun, angka kematian di India -salah satu negara yang terhantam parah oleh varian Delta—telah menurun drastis dari rata-rata 4.000 per hari menjadi kurang dari 300 ketika program vaksinasi diluncurkan.

Delta kini menjadi varian virus corona yang mendomina- si dunia dan telah ditemukan di 187 dari 194 negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Varian ini telah mem- perlihatkan perbedaan tingkat vaksinasi yang tinggi antara negara kaya dan negara miskin.

Perhatian dunia dalam beberapa hari terakhir berfokus pada upaya berbagi vaksin ke negara-negara miskin, di mana banyak orang belum menerima dosis pertama. Di saat yang sama, orang-orang di negara yang lebih kaya mulai diberikan dosis penguat (booster).

Lebih dari separuh pendu- duk dunia belum menerima satu pun dosis vaksin Covid- 19, menurut Our World in Data.

WHO mengatakan pekan ini bahwa untuk pertama kalinya program Covax akan men- distribusikan dosis hanya ke negara-negara dengan tingkat vaksinasi paling rendah.

Program berbagi vaksin itu sejak Januari telah mengalo- kasikan sebagian besar dosis vaksin ke lebih dari 140 negara penerima secara proporsional sesuai jumlah penduduk. “Untuk distribusi Oktober kami mem- buat metodologi yang berbeda, hanya mencakup negara pe- serta dengan pasokan vaksin yang rendah,” kata Mariangela Simao, asisten Direktur Jenderal WHO, dalam rekaman presen- tasi konferensi pekan lalu yang diunggah ke situs resmi WHO.(ant)

Nurhayati ...

Kematian ...

untuk kali pertama bisa digelar di tanah Papua. Hal itu juga disebut Jokowi menunjukkan kemajuan Papua dalam hal infrastruktur dan kemampuan menyelenggarakan acara besar di kancah nasional dan inter- nasional.

“Perasaan saya dan perasa- an saudara-saudara pasti sama, kita bangga ada di tanah Papua.

Dan kita bangga berada di sta- dion terbaik di Asia Pasifik ini.

Kita bangga membuka PON ke- 20, PON yang pertama kali di- selenggarakan di tanah Papua,”

ujar Jokowi dalam pidatonya.

Pekan Olahraga ini, sebut Presiden, menunjukkan kema- juan Papua, menunjukkan ke- siapan infrastruktur di tanah Papua, dan kesiapan masya-

PON ...

rakat Papua dalam menyeleng- garakan acara besar untuk berprestasi di kancah nasional dan internasional.

Seperti diketahui, PON Pa- pua akan mempertandingkan 56 cabang olahraga, dan seba- nyak 6.442 atlet akan berpar- tisipasi di pesta olahraga paling bergengsi se-Indonesia ter- sebut.(cnn/m33)

BLANGPIDIE (Waspada):

Lima warga Aceh Barat Daya (Abdya) yang dinyatakan me- langgar Qanun Aceh tentang hukum jinayah, Jumat (1/10) lalu, menjalani hukuman cam- buk.

Eksekusi hukuman cambuk yang diterapkan di Bumi Seram- bi Mekkah (Aceh) tersebut, berlangsung di Lapas Kelas II B Blangpidie Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, Abdya.

Para terpidana yang menja- lani hukuman cambuk, tiga di antaranya terjerat kasus judi (maisir), yakni NB, 37, warga Kecamatan Susoh dan ER, 37, warga Kecamatan Manggeng,

menjalani hukuman cambuk masing-masing 18 kali. Sedang- kan satunya lagi RW, 36, warga Kecamatan Tangan-Tangan menjalani hukuman 17 kali cambuk.

Sementara dua lainnya, me- rupakan pasangan kasus zina, yakni AM, 18, warga Kecamatan Tangan-Tangan dan ZV, 19, warga Kecamatan Babah Rot.

Pasangan ini masing-masing dicambuk 100 kali.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Abdya Nilawati, SH, MH melalui Kasi Pidum M Agung Kurniawan, SH, MH mengata- kan, AM dan ZV dijatuhi hukum cambuk karena terbukti mela-

kukan hubungan badan di luar pernikahan. Hal itu sebagai- mana diatur dalam Pasal 33 ayat (1) qanun Aceh No. 6 tahun 2014, tentang hukum Jinayah.

Sementara RW dan NB yang terjerat kasu chip domino, dikenakan Pasal 20 Jo Pasal 18.

Lalu, ER juga dalam kasus yang sama, dikenakan Pasal 20 Jo Pasal 19 Qanun Aceh No. 6/

2014, tentang hukum Jinayah.

“Kelima terpidana yang menjalani hukuman cambuk sudah memiliki hukum tetap (Inkrah) dari pengadilan Mahkamah Syariah Blangpidie,”

sebut Agung.(b21/C)

Waspada/Syafrizal

Para pelanggar Syariat di Abdya menjalani hukuman cambuk, di Lapas Kelas IIB Blangpidie, Jumat (1/10).

Lima Pelanggar Syariat Islam Jalani Hukuman Cambuk

ke jalan arah Simpang Patriot.

Proyek dikerjakan perusahaan dengan inisial PT IMJ.

Berdasarkan hasil pemerik- saan, kata Sony, perusahaan tersebut tidak menyelesaikan pekerjaan hingga berakhirnya masa kontrak kerja 29 Desem- ber 2019. “Perusahaan tersebut diberikan tambahan waktu kontrak selama 50 hari kerja sampai dengan 17 Februari 2020,” kata mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh tersebut.

Kemudian, katanya lagi, saat progress pekerjaan baru mencapai 65 persen, perusa- haan tersebut melakukan pe- narikan anggaran sudah men- capai 95 persen dengan sisa 5 persen retensi.

“Uang yang ditarik sudah melebihi progres pekerjaan, dan hasil pekerjaan di lapangan pun tidak memenuhi spesifikasi yang disyaratkan. Namun ke- seluruhan dokumen pelaksa- naan serta pertanggungjawab- an dibuat seolah-olah sudah

selesai 100 persen,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan hasil audit kerugian keuangan negara yang dikeluarkan auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Per- wakilan Aceh, kerugian negara mencapai Rp9 miliar lebih.

“Para tersangka disangka- kan melanggar Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 3 UU RI Nomor 31 Ta- hun 1999 yang diubah menjadi UU No. 20/2001 tentang Pem- berantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP,” sebutnya.(ant)

Polda Aceh ...

Ahmad Nurwakhid menga- takan itu pada “Dialog Kebang- saan: Peringatan Hari Kesaktian Pancasila” di Pendopo Kabupa- ten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (1/10) petang, dihadiri perwakilan berbagai kalangan dan organisasi di Wonosobo.

Ia menyampaikan, paham radikal yang selama ini memfit- nah agama dengan tindakan- tindakan yang tidak sesuai dengan suri teladan ajaran agama dan kitab-Nya.

“Radikalisme dan eks-

tremisme mengatasnamakan agama adalah paham yang dibangun di atas manipulasi dan distorsi agama, sehingga akar masalahnya adalah agama, yaitu agama yang dipahami secara menyimpang,” ujar m a n t a n K a b a g b a n o p s Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri itu.

Dai milenial Habib Husein Jafar yang hadir, ikut mem- berikan nasihat-nasihat me- ngenai bagaimana hidup dalam keberagaman dan membangun

toleransi antarumat beragama sebagai masyarakat sebuah bangsa.

Menurutnya, menjaga perdamaian bukan tugas TNI, Polri atau BNPT saja, karena akan percuma dibuatkan hukum sehebat apa pun jika imajinasinya bukan Indonesia (yang bersatu dalam kebera- gaman).

“Maka sampai kapan pun tidak akan selesai masalah perpecahan ini,” ujar Habib Husein.(ant)

BNPT ...

Viral Di Medsos, Bandit Jalanan Dibekuk Polisi

MEDAN (Waspada): Aksinya sempat viral di media sosial (medsos) saat menjambret handphone milik seorang siswi SMP, seorang bandit jalanan be- rinisial IP, 26, warga Jl. Bhayang- kara, Kecamatan Medan Tem- bung dibekuk Tekab Reskrim Polsek Medan Timur, Sabtu (2/

10).

Dalam video yang sempat viral di medsos tersebut, pada rekaman CCTV, Jumat (1/10) terlihat korban Zia Talitha Ning- rum, 13, warga Jl. Pelita V, Keca- matan Medan Perjuangan terli- hat sedang berjalan kaki seorang diri di Jl. Pelita I Gang Tangga Batu, Kecamatan Medan Perju- angan sembari memegang HP.

Di saat bersamaan, pelaku yang mengendarai sepeda- motor seorang diri berpapasan dengan korban. Pelaku langsung memutar balik sepedamotor- nya dan perlahan-lahan men- dekati gadis polos tersebut sem- bari bertanya sesuatu.

Namun saat korban lengah, pelaku merampas paksa HP dari genggaman tangan korban.

Setelah berhasil melancarkan aksinya, bandit jalanan itu langsung kabur.

Korban yang panik terlihat menangis. Selanjutnya korban pulang ke rumah dan memberi- tahukannya ke orangtuanya.

Didampingi keluarga, kor- ban membuat laporan ke Polsek

gerak cepat ke rumah pelaku dan berhasil membekuknya saat berada di dalam kamar.

Selanjutnya petugas membawa bandit jalanan itu berikut sejumlah barang bukti ke Mako guna proses selanjutnya.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur Iptu Japri Simamora dikonfirmasi mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, k o r b a n h e n d a k p e r g i k e sekolahnya dengan berjalan kaki. Tiba-tiba pelaku yang mengendarai sepedamotor berhenti di samping korban, lalu berpura-pura bertanya jam berapa serta sekolah dimana.

“Saat korban lengah, pelaku langsung merampas paksa HP korban. Setelah itu pelaku kabur membawa HP yang digunakan siswi SMP itu untuk belajar daring,” terang Kanit Reskrim.

Setelah korban didampingi orangtuanya membuat laporan, petugas langsung cek TKP dan mengamankan rekaman CCTV.

Identitas pelaku akhirnya ter- ungkap. Tersangka IP berhasil dibekuk dari rumahnya, lalu diboyong ke Mako Polsek Medan Timur berikut barang bukti sepedamotor Honda Beat BK 3973 AJJ, baju kaos abu-abu dan celana jeans warna biru yang digunakan pelaku saat beraksi.

“Setibanya di Mako, pelaku dipertemukan dengan korban.

Korbanpun mengenali wajah pria yang menjambretnya itu.

Menurut pengakuan pelaku, dia

sudah dua kali melakukan perampokan HP,” sebut Iptu Japri Simamora.(m27)

Waspada/Ist

Tersangka IP, pelaku peram- pokan handphone yang sempat viral di medsos dibekuk perso- nel Tekab Polsek Medan Timur, Sabtu (2/10).

Medan Timur. Selanjutnya Tekab Polsek Medan Timur melakukan cek di lokasi keja- dian. Dari lokasi petugas kemu- dian mengamankan barang bukti rekaman CCTV yang videonya sudah menyebar di medsos.

Dari hasil penyelidikan, petugas mengungkap identitas pelaku. Petugas kemudian ber-

di IGD, korban dinyatakan telah meninggal.

Pihak kepolisian dari Polres Pematangsiantar mendapat laporan kejadian itu segera ke lokasi kejadian dan membuat garis polisi disekeliling lokasi kejadian, serta melakukan olah tempat kejadian.

Selanjutnya, pihak kepolisian mendatangi RS Vita Insani dan membawa korban ke RSUD dr Djasamen Saragih untuk diotopsi.

Pencarian juga dilakukan pihak kepolisian dipimpin Kanit Jahtanras Sat Reskrim Polres Ipda Moses Butarbutar terhadap pelaku.

Setelah dilakukan pencarian selama hampir lima jam, akhirnya pelaku ditemukan dan diringkus di dekat Sopo Godang, Jl. Gereja, Kel. Kristen, Kec. Siantar Selatan.

Kapolres Pematangsiantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar didampingi Kasat Reskrim AKP Edi Sukamto memberikan keterangan kepada wartawan tentang pelaku yang berhasil diringkus. “Kerjanya mocok-mocok, orang Aceh,” sebutnya.

Menurut Kapolres, Sat Reskrim menemukan barang bukti berupa tongkat besi digunakan pelaku menganiaya korban hingga tewas. Selain itu, menemukan pisau, gunting dan uang tunai dari pelaku Rp6.720.000.

Terkait uang tunai itu, Kapolres belum bisa memastikan apakah berkaitan dengan tindakan penganiayaan yang dilakukan pelaku atau bukan. “Mungkin hasil kerjanya, belum ada terkait hasil perampokan,” sebutnya.

Kapolres menjelaskan, pelaku tega membunuh korban karena pernah kesal dibuat korban. “Pernah kesal, karena pernah ditendang korban.”

Mengenai kronologis kejadian, Kapolres menyebutkan, sebe- lum kejadian, korban pergi membeli makanan, kemudian kembali ke rumahnya yang berada di belakang toko besi milik ayahnya.

Saat itu korban sudah melihat pelaku memegang tongkat besi dan pelaku langsung memukulkan tongkat besi yang dipegangnya ke tubuh korban berulangkali, hingga korban terjatuh dan tetap dipukuli pelaku. “Pelaku akan dijerat Pasal 338 KUH Pidana tentang pembunuhan,” katanya.

Mengenai informasi menyebutkan pelaku merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), Kapolres belum bisa memastikan, karena sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.(a28/C)

Anak ...

katanya.

Rahmat pun mengakui, dari kejadian itu ada beberapa mesin ketangkasan tembak ikan dibakar oleh warga, dan mengenai situasi di Kecamatan Pantai Labu saat ini sudah kondusif. “Sudah kondusif, rata-rata emak-emaknya itu. Melihat suaminya sering disitu (lokasi) jadi mereka resah. Tapi kita melalui pemerintah desa sudah mengimbau juganya,” akunya.

Imbauan dimaksud Rahmat, dilakukan pihak mereka kepada pihak pengelola, namun dia mengakui sulit membuktikan permainan ketangkasan tembak ikan adanya terjadi dugaan perjudian. “Membuktikan sulit memang,” sebutnya.(a16/C)

Warga Bakar ...

52,3 Juta Orang Sudah Divaksin Dua Kali

JAKARTA (Waspada): Sebanyak 52.316.566 orang penduduk Indonesia telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Angka itu dicapai setelah terjadi penambahan penerima vaksin kedua sebanyak 565.869 orang pada Sabtu (2/10).

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), juga memperlihatkan penambahan 905.493 orang yang mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19. Total terdapat 93.066.494 orang yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama.

Sementara itu, dosis ketiga bagi tenaga kesehatan telah diterima oleh 953.473 orang. Jumlahnya bertambah 12.998 orang dibandingkan Jumat (1/10). Pemerintah menargetkan 208.265.720 penduduk akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap.

Kemenkes juga melaporkan pada Sabtu telah terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.414 orang yang disertai juga laporan 2.380 pasien yang sembuh dan 89 orang meninggal dunia.

Secara total Indonesia telah mencatatkan 4.218.142 kasus Covid-19 sejak pasien pertama terkonfirmasi pada Maret 2020.

Dari jumlah tersebut 4.042.215 orang telah dinyatakan pulih dan 142.115 orang meninggal dunia.

Dengan penambahan itu maka saat ini terdapat 33.821 kasus aktif atau pasien yang tengah menjalani perawatan atau isolasi setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Terdapat pula 381.124 orang yang masuk dalam kategori suspek Covid-19.

Penambahan kasus pada Sabtu didapat setelah dilakukan pengujian terhadap 236.653 spesimen dari 159.999 orang di ratusan jejaring laboratorium di Indonesia. Terakumulasi telah diuji 39.609.506 spesimen dari 26.479.441 orang sejak tahun lalu.(rep)

(3)

WASPADA

Minggu

3 Oktober 2021

Budaya

Catatan Budaya

MEDAN (Waspada): Medan itu Indonesia banget. Secara sosial dan budaya, apa yang ada di Indonesia pasti ada di Medan. Itu sebabnya di Medan tak ada seorang pun yang berani menyebut dia lebih Medan dari yang lain. Ingat; sesama

“Kedan” dilarang saling mendahului!

Maka istilah “Ini Medan Bung!” menjadi penyebutan yang pas untuk mempersonifikasi realitas sosial budaya Kota Medan, bahkan hingga hari ini. Jadi, kalau kota semetropolitan ini tak punya gedung kesenian yang representatif, kalau supir angkot berlomba di jalan raya padat lalulintas demi memburu penumpang lalu berhenti di sembarang tempat, kalau parit- parit tetap tumpat, kalau banjir melanda walaupun hujan tak turun lebat, maklum sajalah. Ini Medan, Bung!

Tapi, mungkin, personifikasi negatif “Ini Medan Bung”

itu tak lama lagi akan berobah positif. Pasalnya, beberapa waktu lalu walikota Medan, Bobby Nasution, yang datang ke acara mengenang 40 hari wafatnya seniman dan wartawan senior As. Atmadi yang dilangsungkan di Taman Budaya Medan (eks TBSU), menawarkan sejumlah hal baik.

Di Taman Budaya yang kini menjadi milik sepenuhnya Pemko Medan setelah ditinggalkan Pemprop. Sumut itu, Bobby - meski pun tak lama - pastilah melihat dan merasakan sendiri apa yang selama ini dirasakan para seniman terhadap gedung kesenian itu.

Lalu, ia menyatakan akan melakukan perbaikan dan pembangunan di kota ini meski mengakui hal itu tak bisa dilakukannya sendiri. “Ada unsur-unsur lain yang harus terlibat dan disertakan,” katanya. Sebagai jalan keluar, Bobby pun membuka peluang bagi para seniman dan masyarakat Medan untuk memanfaatkan ruang-ruang publik sebagai tempat berekspressi dan berkreasi.

Tawaran Bobby itu tentu saja menarik untuk disikapi.

Bukan saja karena banyak ruang publik di Kota Medan selama ini menjadi tempat mubazir dan tidak fungsional. Keberadaan taman-taman kota misalnya, lebih banyak digunakan sebagai tempat “orang indehoy” ketimbang menjadi ruang berkreasi.

Memang, harus diakui, tak banyak orang, bahkan warga Kota Medan sendiri, yang siap secara mental dan budaya menyambut Medan sebagai kota metropolitan. Setelah hampir 500 tahun usianya, Medan kini telah mewujud sebagai kota metropolitan yang luar biasa pesat pembangunan fisiknya.

Tapi apakah makna “metropolitan” itu untuk kota dengan luas wilayah 265,10 km2 dan jumlah penduduk lebih dari 2 juta jiwa ini? Setahuku belum ada penelitian khusus soal itu.

Berbagai konsep pembangunan kota agar Medan lebih terlihat berperadaban pernah ditawarkan. Namun pada kenyataannya tidak ada satupun dari konsep pembangunan itu yang benar-benar mampu mengatasi permasalahan yang ada, baik secara sosial maupun kultural. Kecuali sekedar bertambahnya jumlah gedung-gedung megah pencakar langit, untuk kedua hal itu Medan belum mengalami kemajuan berarti.

Maka, agar metropolitan Medan tak hanya ditandai dengan

“pohon-pohon beton” yang menjulang tinggi, kota ini sangat memerlukan sentuhan artistik dan humanistik oleh warganya.

Dan sentuhan itu, jujur saja, hanya bisa dimulai dengan gerakan kepedulian yang massif oleh para seniman yang mendapat support penuh secara moral dan material dari Pemko Medan.

Gerakan itu sangat bisa dilakukan karena Medan memiliki modal dasar yang kuat, yakni kekayaan budaya dan adat istiadat masyarakatnya. Melalui kekayaan budaya dan adat istiadat itu, cita-cita menjadikan Medan sebagai kota yang bersih, ramah, nyaman dan bermartabat, bukan mustahil untuk diwujudkan.

Sayangnya, selama ini heterogenitas dan kekayaan budaya itu belum dianggap sebagai potensi. Bagusnya, di masa kepemimpinannya saat ini, Bobby menyadari potensi itu dan coba mengimplementasikannya melalui motto kota yang dicanangkannya; “Kolaborasi Medan Berkah”.

Sebagai ibukota propinsi, Kota Medan seyogianya adalah cermin keteladanan bagi daerah-daerah lainnya di Sumatera Utara. Namun faktanya kota Medan masih belum bisa melepaskan diri dari berbagai permasalahan klasik yang dihadapinya itu.

Dalam konteks itulah upaya membangkitkan kepedulian warga melalui gerakan sosial budaya berbasis kesenian yang sepenuhnya disupport Pemko Medan, menjadi sebuah keniscayaan. Bagaimana pak Walkot? (*)

Ini Medan, Bung!

Oleh: S. Satya Dharma

Sastra Manusia Urban

mimpi buruk orang kebanyakan.

Dalam keragamannya, sastra Indonesia mutakhir meng- hadirkan proses pencarian dan pembentukan jatidiri guna meneropong ke-Indonesia-an yang kompleks dan penuh dinamika lintas budaya.

Sastra Urban Urban merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan daerah perkotaan. Ia meng- gambarkan suatu kehidupan kota yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang lebih besar dibanding daerah di sekitarnya.

Terbentuknya manusia ur- ban bukanlah suatu kebetulan semata. Urban tercipta dan berkembang sebagai proses lanjutan dari urbanisasi. Hal ini terjadi sebagai akibat ketim- pangan pembangunan antar kota dan desa.

Pesatnya pembangunan di kota menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya peradaban baru. Besarnya perbedaan an- tara kota dan desa menyebab- kan munculnya persaingan pada masing-masing individu.

Masyarakat kota harus bergerak cepat dan berlomba-lomba untuk mencari dan mene- mukan jati dirinya.

Dari sinilah muncul per- adaban manusia urban. Per- saingan dan tantangan hidup t e l a h s e d e m i k i a n r u p a mendorong mereka untuk tanggap dengan perubahan jaman. Oleh sebab itu, sikap dan gaya hidup masyarakat urban Dalam keragaman itulah ke-

Indonesia-an terus menerus didialogkan dan dibangun.

Kesusasteraan dalam baha- sa Indonesia yang ditulis oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, baik di wilayah Timur maupun Barat, kurang terekam dalam sejarah kesu- sasteraan. Kesusasteraan daerah itu kurang mendapat ruang perhatian dan dukungan.

Padahal, dengan mengop- timalkan akses terhadap kesu- sasteraan yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah, kita bukan saja membangun kesusasteraan yang lebih mendunia, melain- kan juga membangun ke-Indo- nesia-an yang lebih inklusif.

Para sastrawan, budaya- wan, komunitas sastra, penerbit dan pelaku sastra, sejatinya adalah agen perubahan. Kita melihat dari tangan mereka kesusasteraan tumbuh tidak sekadar mencerminkan kera- gaman dan proses kebangsaan dari masa ke masa, tapi juga ikut membangun ke-Indo- nesia-an itu dengan berbagai cara.

Pengarang dengan subyek- tivitasnya mengolah penga- lamannya menjadi suatu bangun estetik dengan simbol- simbol, stereotip, wawasan dan ideologi, yang pada gilirannya ikut membangun wacana tentang ke-Indonesia-an di masyarakat.

Karya sastra Indonesia tumbuh dalam berbagai genre dan bahasa untuk khalayak pembaca yang berbeda-beda.

Ditulis dalam gaya yang bera- gam, baik yang realis maupun romantis.Yang absurd dan surealis. Yang taat konvensi dan yang mengutamakan eksperi- men bentuk dan gaya.

Keberanian mendobrak kemapanan yang semula dita- bukan di era Orde Baru menjadi kecenderungan baru di era reformasi. Dengan memaknai ulang sejarah Indonesia dari perspektif orang yang ter- pinggirkan, sastrawan melon- tarkan kritik terhadap penya- lahgunaan kekuasaan oleh pe- nguasa, mengangkat masalah- masalah pelanggaran hak kemanusiaan, kekerasan dan masalah urban yang menjadi

berbeda dengan gaya hidup masyarakat desa.

Perbedaan sikap dan gaya hidup itu tercermin dari cara bagaimana masyarakat kota mengekspresikan diri pada suatu keadaan. Hal itu tidak hanya terlihat dari prilaku sehari-harinya, tapi juga dalam cara mereka berekspresi dan berkreasi, tak terkecuali dalam hal seni seni dan sastra.

Kesenian, sebagai salah satu bentuk ekspresi manusia untuk merespon keindahan pada satu peristiwa, pada alam dan lingkungan sekitar, bisa berbeda pengejawantahannya di tangan sastrawan desa dan sastrawan urban. Sekali pun tujuannya sama, yakni ingin sama-sama menunjukkan jati diri agar diakui keberadaannya oleh orang lain.

Perbedaan itu bisa dimak- lumi karena aktivitas kota de- ngan penduduk yang mempu- nyai beragam latar belakang berbeda, telah menyebabkan terjadinya perebutan untuk mendapatkan ruang aktualisasi diri dalam menciptakan suatu karya yang kreatif dan inovatif di tengah keramaian kota.

Melalui karya seni, sastra misalnya, seniman urban dipaksa untuk menuangkan ide-ide serta perasaannya tanpa harus memusingkan tentang pro dan kontra yang terjadi nantinya.

Hal ini berbeda dengan para seniman desa yang biasanya

“anteng” dengan idiom-idiom dan nilai-nilai luhur yang sudah ada dan baku.

KESUSASTERAAN Indonesia berakar dan tumbuh dari keragaman. Sejak masa pra kolonial sampai saat ini, berbagai pengaruh lintas budaya, keragaman bahasa, aliran dan orientasi budaya mewarnai kesusasteraan yang berkembang di Indonesia.

Oleh: Vannisa Hidayasa

Mereka tak memusingkan

lagi soalgaya dan bentuk atau soal persaingan untuk merebut pengakuan. Mereka,para seniman dan sastrawan desa, biasanya menjalani semua laku keseniannya dengan lebih rileks dan apa adanya.

Hal itu tentu saja berbeda dengan seniman atau sastrawan urban yang berusaha memotret kehidupan kota dengan segala problematikanya. Itu pula mengapa sastra dan seni urban bisa menjadi cerminan dinami- ka sebuah kota karena berisikan tentang segala sesuatu yang mencirikan perkembangan kota tersebut.

Adanya hak kebebasan ber- ekspresi, para seniman dan sastrawan urban bebas untuk menampilkan segala macam ekspresi pada karyanya. Dan ekspresi yang ditampilkan itu biasanya adalah ekspresi yang mencakup segala permasalahan yang sering terjadi dan men- dominasi kehidupan masya- rakat urban.

Mulai dari masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

Kritikan ataupun sindiran terhadap kinerja pemerintah, pun dapat dituangkan para seniman urban dalam sebuah karya seni tanpa harus memi- kirkan dampak yang terjadi nantinya.

Apapun penilaian terhadap karya para sastrawan urban, harus diakui sastra manusia ur- ban telah berhasil menggantikan fungsi karya sastra yang dahu- lunya memiliki nilai agung,

BUKAN sok sibuk kalau lelaki penyandang master seni ini tak mau diam. Kesibukan dan terus menyibukan diri itu memang bagian dari tugasnya sebagai penggiat seni.

Meski sehari-hari berprofesi sebagai dosen di Universitas Negeri Medan (Unimed), Drs.

Fuad Erdansyah, M.Sn, demikian nama lengkap lelaki itu, memang- lah seorang penggiat senirupa yang cukup aktif di Kota Medan.

Mencari dan membuat kesibukan memang menjadi ciri lelaki yang suka dipanggil bang Fuad ini. Semua itu karena kegelisahannya melihat minimnya apresiasi pejabat di propinsi ini terhadap aktivitas kesenian.

“Entah mengapa apresiasi para pejabat di propinsi ini terhadap senirupa, kesenian pada umumnya, begitu rendah,” katanya soal sedikitnya pengunjung galeri lukis Simpassri di jalan Suprapto dan kurangnya aktivitas pameran senirupa di Medan dan kota- kota lainnya di Sumatera Utara.

Saking galaunya, bang Fuad bahkan tak lagi ingin melakukan aktivitas seni yang biasa-biasa saja. “Jika seniman mau didengar, kita memang harus melakukan gerakan yang lebih progressif dan aktivitas seni yang revolusioner,” katanya.

Maka Fuad pun, sejak beberapa tahun lalu, menggandeng sejumlah komunitas seni dan wartawan budaya untuk bersinergi.

Tak hanya melakukan pameran senirupa, dia juga mengajak untuk melakukan berbagai kegiatan lain. Termasuk membangun dialog kebudayaan melalui diskusi-diskusi kecil yang digagasnya.

Sehari-harinya Fuad memang mengajar di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unimed. Tapi dia adalah juga seorang pelukis dan penulis yang produktif. Lulusan IKIP Negeri Medan angkatan 1991 dan Institut Seni Indonesia Surakarta tahun 2009 ini, sekarang bahkan menjabat sebagai Ketua Yayasan Simpaian Seniman Senirupa Indonesia (Simpassri) Medan.

Bersama Simpassri dia telah melakukan banyak kegiatan demi kemajuan dan perkembangan senirupa di Sumatera Utara.

Baik melalui penyelenggaraan pameran bersama para pelukis maupun penyelenggaraan event-event lain yang mengaitkan senilukis dengan yang aksi-aksi sosial.

Bersama Simpassri, dia juga pernah menggumpulkan sejumlah pelukis dan menggelar Pameran bersama Peduli Sinabung. Untuk tujuan apresiasi. Dia pun pernah menggelar pameran melukis model secara langsung dengan menghadirkan sejumlah pelukis kenamaan Kota Medan dan disaksikan langsung oleh para audiens yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

Demi membangun apresiasi itu pula, Fuad pun menjalin kerjasama dengan Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Utara. “Hingga saat ini Diskop dan UKM Sumut selalu mengikutkan karya para seniman perupa dalam berbagai kegiatan pameran baik tingkat Kota Medan, Propinsi maupun pusat,” ujarnya. Siplah! (susdha)

Fuad Erdansyah:

Tak Mau Diam

Album

klasik, dan murni sebagai pe- ngontrol keadaan dan ke- kuasaan.

Bahkan kini sastra dan seni urban telah berhasil mengha- dirkan sebuah karya seni yang bisa dinkmati publik dari semua kalangan. Hal itu erat kaitannya dengan tujuan dari seni urban itu sendiri, yakni meniadakan perbedaan kelas sosial, perbe- daan politik, maupun sistem- sistem yang dominan di masyarakat.

Itu bisa terjadi karena, sebagai seniman atau sastrawan dari masyarakat urban, masing- masing individu pelaku kesenian itu berusaha keras menonjolkan diri dengan karya-karyanya demi merebut ruang berekspresi ataupun pengaktualisasian diri.

Sastra dan seni urban tum- buh dan berkembang karena secara faktual kemajuan sebuah kota memang menuntun ma- nusia bertindak lebih arif dan berani. Dan peradaban urban semakin mendekatkan pema- haman sastrawan tentang kristalisasi makna, pilihan, dan tujuan hidup berdasarkan dialektika yang dialaminya.

Dalam masyarakat urban itulah ketajaman pandangan dan kepekaan seniman dan sastra- wan sebagai “arsitektur per- adaban kemanusiaan”, apapun ceritanya, telah menjadi sum- ber hidup yang menyulut api bagi lahirnya spirit kemerde- kaan menuju satu dunia, satu bangsa, yakni bangsa manusia!

* Penulis adalah mahasiswa semester akhir UISU

PADA awal tahun 2021, Ke- mendikbudristek meluncurkan program Kampus Merdeka. Se- buah “prasarana” bagi maha- siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam gambaran tindakan nyata di lapangan. Ter- dapat beberapa program dalam Kampus Merdeka dan salah satunya ialah Kampus Mengajar.

Pada penghujung tahun 2021, Kemendikbud Ristek telah mengadakan dua penerimaan atau angkatan Kampus Menga- jar. Dan kini, Kampus Mengajar telah memasuki angkatan ke- dua, yang akan berakhir di awal Desember mendatang.

Perekrutan peserta Kampus Mengajar terbilang sederhana dan dinamis jika melihat tabel historis dari awal dibukanya program ini. Artinya, pada dua angkatan yang telah dilakukan sekaligus masih dilakukan, tidak mengalami pola penyaringan yang berbeda.

Para mahasiswa (baca: pe- serta) diputuskan terpilih dan siap mengabdi dengan satu seleksi tes kebhinekaan. Dalam tes tersebut pula, para mahasis-

m e m b e l a k a n g i l a h i r n y a rancangan Kampus Mengajar harus mengangkat peringkat kemampuan literasi dan numerasi Indonesia. Setidaknya data tahunan PISA menjadikan salah satu yang mesti dilihat terkait kualitas literasi dan numerasi Indonesia.

Dalam rentang tahun 2000 hingga 2018, capaian skor rata- rata murid Indonesia praktis tidak berubah secara signifikan.

Lebih dari 70% murid belum memiliki literasi yang cukup untuk berpartisipasi secara efektif dalam masyarakat modern pada 2018.

Kemudian hal lain yang perlu dilirik terkait keberhasilan pemahaman murid mengenai materi kurikulum mengalami indeks penurunan yang cende- rung mencolok. Sebagai gam- baran, skor rata-rata tingkat bahasa Indonesia SMP/MTS hanya meningkat tak lebih dari satu poin dari 62,3 pada tahun 2014 menjadi 69,2 di tahun 2014.

Dalam periodik waktu yang sama skor matematika malah mengalami penurunan dari 65,4 ke 61,5.

Setali dengan PISA, analisis

Oleh: Raja Malo Sinaga

wa tidak memiliki opsional pribadi untuk menjawab perta- nyaan-pertanyaan panitia lebih dari tiga opsi yang telah diran- cang panitia.

Pola yang dilakukan pada proses tersebut kemudian men- datangkan satu persoalan tentang cakupan kebhinekaan yang terkonsep membentur struktur komunal yang tak ter- duga, meski di banyak instansi pada umumnya tes kebhine- kaan memang bersifat paradok- sial lantaran opsional yang sifatnya mutlak tersebut. Lantas dari tes tunggal tersebut, mam- pukah menjawab keberhasilan seleksi?

Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, menuturkan bahwa Kampus Mengajar diadakan sebagai upaya mengangkat peringkat kemampuan literasi dan numerasi Indonesia yang selama ini rendah di antara ne- gara-negara di dunia. Pening- katan tersebut kelaknya mampu dituntaskan dengan kuota 20 ribu mahasiswa yang dikirim- kan ke seluruh Indonesia.

Tentu, ada faktor yang

dari RISE menunjukkan banyak murid yang naik kelas tanpa mengalami peningkatan ke- mampuan numerasi. Para pe- neliti RISE juga mengemukakan dalam sebuah makalah yang baru saja terbit di International Journal of Educational Deve- lopment, bahwa selama periode 2000 hingga 2014, kompetensi matematika murid justru me- ngalami penurunan signifikan.

Sebagai gambaran skor rata- rata murid kelas 7 di 2014 hanya setara dengan skor rata-rata murid kelas 4 di 2000.

Data-data di atas setidak- nya menunjukkan bahwa memang persoalan literasi dan numerasi Indonesia merupakan hal yang tak kunjung selesai dari awal 2000. Namun dengan dibukanya Kampus Mengajar bukan berarti peningkatan peringkat Indonesia atas ke- mampuan literasi dan numerasi bisa ditanggulangi.

Hal tersebut senada dengan penemuan cara kerja yang dite- rapkan panitia untuk menyuk- seskan langkah program ini.Dalam proses yang terjadi, para mahasiwa yang terpilih ditempatkan di sejumlah dearah

Menengok Keberhasilan Kampus

Mengajar Dalam Literasi Dan Numerasi

pilihan panitia.

Para pengabdi ini didatang- kan tidak hanya dari latar belakang jurusan pendidikan.

Kampus Mengajar dibuat seru- pa mungkin untuk mendatang- kan para mahasiswa yang men- dagingkan peringkat kemam- puan literasi dan numerasi.

Pada tiap mahasiswa nan- tinya diberikan tanggungjawab di bidang masing-masing dengan pola yang acak, yang artinya tanpa melihat latar belakangan kecakapan bidang mahasiswa tersebut.

Kemudian dalam proses pembelajaran, sebetulnya kita mengenal program mengajar dan capaian pembelajaran. Da- lam bahasa pasarnya dua pokok tersebut dituangkan dalam rancangan pembelajaran.

Program mengajar ini se- tidaknya mengatur pembela- jaran yang terpadu dan tersusun secara berkelangsungan dan capaian pembelajaran ini ialah akhir tujuan dari pelaksanaan pembelajaran yang terpadu dan tersusun.

Tanpa adanya program, capaian akan terkesan urak- urakan, meski capaian telah

Silaturahim Berbuah Jabatan Rektor

buruh bersekolah di sekolah rakyat, yang juga dikelola oleh pihak perkebunan.

Salah satunya adalah Seko- lah Perguruan Amal Bakti (PAB), yang terkenal hingga kini sebagai sekolah swasta yang ada di se- kitar bekas daerah perkebunan di Medan dan sekitarnya. Tak pelak otobiografi ini dijuduli,

“Langkah Cermat Anak Kebon”.

Berpindah profesi menjadi rektor dari dunia politik meru- pakan langkah baik baginya. Bisa disebut sebagai peningkatan kualitas diri. Hardi sendiri me- ngakui perbedaan besar antara politik dan dunia pendidikan.

Seperti yang disebutkannya,

“Dunia pendidikan adalah dunia egaliter, dimana semua orang berhak bicara dan bersuara.

Para akademisi sudah terlatih berbicara dengan didukung oleh data yang bisa dipertang- gungjawabkan. Sangat berbeda dengan dunia politik, berbagai hal apapun bisa diplintir dan dicari pembenarannya.” (hal 126).

Al-Washliyah merupakan sebuah organisasi sosial keaga- maan yang bergerak terutama di bidang.pendidikan. Merupa- kan satu dari dua organisasi sosial keagamaan terbesar di Medan, selain Muhammadiyah.

Hingga kini Al-Washliyah memiliki ratusan sekolah dasar hingga sekolah lanjutan yang

Oleh: Nevatuhella

Judul : Langkah Cermat Anak Kebon Penulis : Hardi Mulyono

Penerbit : Gerhana Media Kreasi Tebal : 153 Halaman

ISBN : 978-623-94731-1-2

Resensi Buku

Tak berhingga tentunya rasa bahagia Dr. Kanjeng Raden Tumenggung H. Hardi Mulyono Kartonegoro Surbakti, SE, MA dengan jabatannya sebagai rektor.

Betapa elok ia menulis oto- biografinya sebagai pengeje- wantahan perjalanan, perjua- ngan, suka duka kehidupan serta karirnya yang melambung.

Otobiografi setebal 153 halaman ini, bercover wajahnya yang tersenyum ramah bertoga lengkap. Dilengkapi beberapa foto kenangan, bersama para sahabat dan keluarga tercinta.

Buku otobiografi berwarna dasar hijau ini diberikan kepada masarakat dengan cuma-cuma.

Sebagai sedekah jariah rektor yang murah senyum ini. Sesia- papun akan maklum, sesudah selesai membaca biografi ini, apa dan bagaimana hingga Hardi bisa menjabat sebagai rektor salah satu universitas yang punya nama di Sumut akan muncul rasa kagum atas perjuangannya. Dirinya dilantik 2 Juni 2017 sebagai Rektor Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah meng- gantikan pendahulunya, Dr.

Kondar Siregar.

Karir Hardi dimulai sebagai wartawan di Medan. Berkat ke- piawaiannya melakukan berbagai terobosan, disamping berpegang teguh kepada hadis rasul tentang pentingnya silaturahim yang berbunyi: bagi siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalin hubungan silaturahim.

Hardi yang pernah menjadi pengurus beberapa organisasi kepemudaan dan organisasi so- sial, juga 15 tahun menjadi pe- megang amanah rakyat sebagai anggota DPRD, akhirnya berha- sil menjabat pimpinan tertinggi universitas. Jarang wartawan dan anggota DPRD bisa men- capai prestasi akademik ini.

Lahir di Kampung Lalang, Deliserdang, 11 November 1963.

Hardi bersama empat sauda- ranya dibesarkan di kawasan perkebunan. Sebutan sebagai

“Anak Kebon” pun tersemat ke- padanya. Anak kebon merupa- kan frasa untuk pembeda antara anak staff dan anak buruh perkebunan biasa.

Anak staff tinggal di rumah gedong dengan berbagai fasili- tas, bahkan bersekolah diseko- lah khusus. Sementara anak para

tersebar di Sumatera Utara.

UMN sendiri saat ini memiliki enam fakultas S1 dan dua program S2. UMN juga me- ngembangkan kampusnya (selain di Jalan Garu II) Kampus Syeikh Muhammad Yunus diresmikan tahun lalu (28 Agustus 2020) terletak di Jalan Gedung Arca.

Selanjutnya ada pula Kam- pus Aziddin di Lubuk Pakam.

Kampus Aziddin didirikan untuk mempermudah para mahasiswa UMN yang bedo- misili di Lubuk Pakam, Per- baungan dan sekitarnya meng- ikuti kuliah. Para dosen semua datang dari Medan.

“Menjadi rektor di sebuah universitas Islam, tak sekalipun pernah kubayangkan sebelum- nya. Tapi kebanggaan—seba- gaimana diutarakan oleh Bunga Shizuka dan ratusan alumni UMN Al-Washliyah lainnya—

semakin menebalkan keyaki- nanku, bahwa jalan yang telah ditetapkan Allah Swt kepadaku ini, tidak akan diabaikan begitu saja oleh-Nya sepanjang aku tetap mensyukuri karunia dari Sang Khalik.

Bahwa duduk di kursi rektor adalah sebuah amanah sekaligus karunia dari Allah SWT. Aku wa- jib menjaga dan mensyuku- rinya.” (hal. 128).

*Penulis, esais

ditetapkan terlebih dahulu.

Artinya, dalam pembelajaran dua nafas yakni proses dan capaian tidak bisa berdiri sendiri dan bahkan mematikan fungsi satu sama lain dengan alasan apapun.

Pada praktik Kampus Me- ngajar terlihat capaian yang dituju telah benderang, namun pada proses tidak ditetapkan sama sekali. Di setiap kegiatan pembelajaran, mahasiswa hanya perlu membuat catatan terkait kegiatan selama pengab- dian dilakukan tanpa memiliki struktur penyusunan yang jelas sesuai metode pengajaran se- cara formal yang ada di sekolah- sekolah pada umumnya.

Tentu ini akan menjadi me- narik melihat simpangsiurnya sistem Kampus Mengajar dengan tujuan yang begitu telah berpondasi. Berhasil atau tidak- nya Kampus Mengajar pada akhirnya akan dibuktikan dengan survei tiga tahunan yang mengukur literasi membaca, matematika, dan sains murid berusia 15 tahun di berbagai negara. Patut ditunggu!

*Guru PPL SMP Negeri 37 Medan dan Pegiat Koldu

A3

A3

Referensi

Dokumen terkait

“Ini mobil yang sangat pas bagi keluarga Indonesia karena kita bisa MEDAN (Waspada): Pemerin- tah Kota (Pemko) Medan didorong untuk memaksimalkan Peraturan Daerah (Perda) No 4

Sehingga tidak jarang kita melihat pada bulan maulid seperti sekarang ini, hampir setiap saat tetap ada masjid, instansi pemerintahan dan swasta, kelompok pengajian yang

Harga Eceran Rp4 000, Belgia Izinkan Muslimah Mengenakan Hijab WALLONIA, Belgia (Waspada) Keptusan pemerintah Belgia terhadap perizinan pelajar Muslim mengenakan jilbab merupakan bentuk

Calon peserta lelang diwajibkan untuk melihat, membaca dokumen bukti kepemilikan serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan objek lelang, melihat kondisi fisik objek lelang

Para guru perintis siap terbang ini perlu diterjunkan pada kantong-kantong lokasi yang jauh dari kota dan’tersulit’ dari aspek komunikasi maupun sarana antarlintas kota.Mereka

Lapisan ini merupakan lapisan teratas dan terluar, dan terdiri dari sel-sel mati, yang menjadi datar dan tampak seperti pengelupasan kulit (atau skuama)..

“Mengingat wabah Covid-19 yang sampai saat ini masih tinggi dan Kota Medan masih dalam status Level 4, masyarakat Kota Medam diharap- kan dapat meningkatkan kesadaran dan kepa- tuhan

“Siswa yang sudah mendapatkan izin vaksin dari orang tua yaitu 308 orang siswa dari 625 siswa, kemungkinan akan bertambah lagi siswa yang nantinya mendapat izin orang tua untuk