• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH

Pada bab ini akan dijabarkan secara rinci mengenai gambaran umum wilayah penelitian berdasarkan kondisi geografis lokasi penelitian dan kondisi demografis yang berkaitan dengan pembahasan penelitian.

3.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bogor

Pada sub bab gambaran umum wilayah Kota Bogor ini akan dipaparkan mengenai beberapa aspek yaitu kondisi geografis dan administrasi, jenis tanah, penggunaan lahan, iklim dan topografi, kondisi kependudukan dan ketenagakerjaan, dan potensi rawan bencana yang terdapat di Kota Bogor.

3.1.1 Kondisi Geografis dan Administrasi

Secara geografis Kota Bogor terletak antara 106o43’40” BT sampai 106o51’100” BT dan 30’30” LS sampai 6o41’100” LS, kedudukan Kota Bogor terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Kota Bogor memiliki luas wilayah 11.850 Ha berada pada ketinggian 200-350 di atas permukaan laut dan terdiri dari 6 kecamatan dan 68 kelurahan dengan jarak ±60 km dari Ibukota Jakarta. Di Kota Bogor mengalir beberapa sungai, yaitu Sungai Ciliwung, Cisadane, Cipakancilan, Cidepit, Ciparigi dan Cibalok. Walaupun memiliki banyak aliran sungai Kota Bogor relatif aman dari bahaya bencana banjir. Secara administratif Kota Bogor dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten Bogor dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kemang, Bojong Gede, dan Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Darmaga dan Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor

60

(2)

Luas wilayah masing-masing kecamatan dan rincian administrasi Kota Bogor dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL III. 1

LUAS DAN WILAYAH ADMINISTRASI KOTA BOGOR 2017

No Kecamatan Jumlah

Luas (Km2) Kelurahan RW RT 1 Kecamatan Bogor Utara 17,72 8 108 554

2 Kecamatan Bogor Timur 10,15 6 67 361

3 Kecamatan Bogor Selatan 30,81 16 183 801 4 Kecamatan Bogor Tengah 8,13 11 99 435 5 Kecamatan Bogor Barat 32,85 16 197 819 6 Kecamatan Tanah Sareal 18,84 11 136 683

Jumlah 118,50 68 790 3.653

Sumber: BPS Kota Bogor, 2018

61

(3)

Sumber: RTRW Kota Bogor

GAMBAR 3. 1

PETA WILAYAH ADMINISTRASI KOTA BOGOR

Adapun nama dan jumlah kecamatan dan kelurahan yang termasuk ke dalam wilayah Kota Bogor adalah sebagai berikut:

62

(4)

TABEL III. 2

NAMA WILAYAH LOKASI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA BOGOR

No Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan 1 Kota Bogor Bogor Barat Balumbangjaya 2 Kota Bogor Bogor Barat Bubulak 3 Kota Bogor Bogor Barat Cilendek Barat 4 Kota Bogor Bogor Barat Cilendek Timur 5 Kota Bogor Bogor Barat Curug

6 Kota Bogor Bogor Barat Curug Mekar 7 Kota Bogor Bogor Barat Margajaya 8 Kota Bogor Bogor Barat Situ Gede 9 Kota Bogor Bogor Barat Gunung Batu 10 Kota Bogor Bogor Barat Loji

11 Kota Bogor Bogor Barat Menteng 12 Kota Bogor Bogor Barat Pasir Jaya 13 Kota Bogor Bogor Barat Pasir Kuda 14 Kota Bogor Bogor Barat Pasir Mulya 15 Kota Bogor Bogor Barat Semplak 16 Kota Bogor Bogor Barat Sindang Barang 17 Kota Bogor Bogor Selatan Batu Tulis 18 Kota Bogor Bogor Selatan Bondongan 19 Kota Bogor Bogor Selatan Cikaret 20 Kota Bogor Bogor Selatan Cipaku

21 Kota Bogor Bogor Selatan Lawanggintung 22 Kota Bogor Bogor Selatan Mulyaharja 23 Kota Bogor Bogor Selatan Pamoyonan 24 Kota Bogor Bogor Selatan Ranggamekar 25 Kota Bogor Bogor Selatan Bojongkerta 26 Kota Bogor Bogor Selatan Empang 27 Kota Bogor Bogor Selatan Genteng 28 Kota Bogor Bogor Selatan Harjasari 29 Kota Bogor Bogor Selatan Kertamaya 30 Kota Bogor Bogor Selatan Muarasari 31 Kota Bogor Bogor Selatan Pakuan 32 Kota Bogor Bogor Selatan Rancamaya 33 Kota Bogor Bogor Tengah Babakan Pasar 34 Kota Bogor Bogor Tengah Cibogor 35 Kota Bogor Bogor Tengah Ciwaringin 36 Kota Bogor Bogor Tengah Gudang 37 Kota Bogor Bogor Tengah Kebon Kelapa

63

(5)

No Kota/Kabupaten Kecamatan Kelurahan 38 Kota Bogor Bogor Tengah Pabaton 39 Kota Bogor Bogor Tengah Paledang 40 Kota Bogor Bogor Tengah Panaragan 41 Kota Bogor Bogor Tengah Sempur 42 Kota Bogor Bogor Tengah Babakan 43 Kota Bogor Bogor Tengah Tegal Lega 44 Kota Bogor Bogor Timur Baranangsiang 45 Kota Bogor Bogor Timur Katulampa 46 Kota Bogor Bogor Timur Sindangrasa 47 Kota Bogor Bogor Timur Sindangsari 48 Kota Bogor Bogor Timur Sukasari 49 Kota Bogor Bogor Timur Tajur 50 Kota Bogor Bogor Utara Cimahpar 51 Kota Bogor Bogor Utara Bantarjati 52 Kota Bogor Bogor Utara Cibuluh 53 Kota Bogor Bogor Utara Ciluar 54 Kota Bogor Bogor Utara Ciparigi 55 Kota Bogor Bogor Utara Kedunghalang 56 Kota Bogor Bogor Utara Tanah Baru 57 Kota Bogor Bogor Utara Tegal Gundil 58 Kota Bogor Tanah Sareal Kedung Badak 59 Kota Bogor Tanah Sareal Tanah Sereal 60 Kota Bogor Tanah Sareal Cibadak 61 Kota Bogor Tanah Sareal Kedung Jaya 62 Kota Bogor Tanah Sareal Kedung

Waringin 63 Kota Bogor Tanah Sareal Kencana 64 Kota Bogor Tanah Sareal Kayumanis 65 Kota Bogor Tanah Sareal Kebon Pedes 66 Kota Bogor Tanah Sareal Mekarwangi 67 Kota Bogor Tanah Sareal Sukaresmi 68 Kota Bogor Tanah Sereal Sukadamai

Sumber: RP2KPKP Kota Bogor

64

(6)

3.1.2 Pengunaan Lahan

Dari segi pola penggunaan lahan, kawasan Kota Bogor dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu kawasan terbangun dan kawasan tidak terbangun.

Berdasarkan BAPPEDA Kota Bogor Tahun 2012 mengenai penggunaan lahan di Kota Bogor adalah sebagai berikut:

a. Kawasan terbangun memiliki luas yaitu 5.340,40 ha. Kawasan terbangun terdiri dari kawasan perumahan, permukiman, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas peribadatan, fasilitas olahraga, fasilitas umum, industri, komplek militer, kantor pemerintahan, jasa, perdagangan campuran. Luas kawasan permukiman dan perumahan adalah 4.617,26 ha atau sekitar 39,47%, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya menempati luas 250,25 ha atau 2,14%. Kawasan indutri, jasa, dan perdagangan campuran menempati luas 362,35 ha atau sekitar 3,10%. kompleks militer dan kantor pemerintahan menempati luas 110,54 ha atau 0,95 %.

b. Kawasan tidak terbangun memiliki luas yaitu 6.355,65 ha. Kawasan tidak terbangun meliputi hutan kota, kebun, ladang, sawah, semak, taman, tanah kosong, TPU, kolam, situ, dan sungai. Kawasan tidak terbangun yang merupakan kawasan hijau yang mencakup hutan kota, kebun, ladang, sawah, semak, taman menempati luas 5.111,31 ha atau 45,12%.

Sedangkan untuk kawasan tidak terbangun yang berbentuk kawasan biru yang mencakup kolam, situ dan sungai menempati luas 235,32 ha atau 2,01%. Sedangkan sisanya adalah tempat pemakaman umum yang menempati luas 141,76 ha atau 1,21% dan tanah kosong seluas 867,27 ha atau 7,42%.

3.1.3 Iklim dan Topografi

Untuk kondisi iklim, Kota Bogor memiliki suhu rata-rata tiap bulan yaitu 27,3oC dengan suhu terendah 22,2oC dan suhu tertinggi 33,0oC. Kota Bogor memiliki kelembaban udara yang tinggi yaitu sekitar 82% sehingga menjadikan Kota Bogor disebut juga sebagai Kota Hujan dengan curah hujan rata-rata setiap bulan sekitar 345 mm dengan curah hujan terbesar pada bulan Februari 2017.

Pada dasarnya kondisi topografi Kota Bogor memiliki bermacam perbedaan antara datar dan berbukit (antara 0-200 mdpl sampai dengan >300 65

(7)

mdpl). Sebagian besar wilayah selatan Kota Bogor yang mempunyai ketinggian

>300 mdpl adalah wilayah kaki Gunung Salak. Sebagian besar kemiringan lereng di Kota Bogor berada pada klasifikasi datar dan landai (<15%) seluas 3,17% dari total luas wilayah Kota Bogor atau seluas 9.855,21 ha. Pada klasifikasi lahan agak curam (15% - 25%) sekitar 9,35% dari total luas wilayah Kota Bogor atau seluas 1.109,89 ha. Sedangkan untuk lahan yang berada pada klasifikasi curam dan sangat curam (>25%) hanya seluas 884,9 ha atau sekitar 7,45%. Berdasarkan kondisi topografi dan kemiringan lereng di Kota Bogor ini menjadi potensi dalam pengembangan Kota Bogor dalam pemanfaatan ruangnya. Berikut rincian luas wilayah berdasarkan ketinggian dan kemiringan lereng Kota Bogor menurut kecamatan:

TABEL III. 3

KETINGGIAN KOTA BOGOR MENURUT KECAMATAN

No Kecamatan Ketinggian Jumlah

(Ha) 0 ─ 200 201─ 250 251─ 300 >300

1 Bogor Utara 869.18 853.68 49.14 0.00 1,772.00 2 Bogor Timur 0.00 46.00 348.00 620.00 1,015.00 3 Bogor Selatan 0.00 24.00 480.00 2,577.00 3,081.00

4 Bogor Tengah 0.00 317.33 491.27 4.40 813.00

5 Bogor Barat 1,639.80 1,318.96 326.24 0.00 3,285.00 6 Tanah Sareal 1,519.13 364.84 0.00 0.00 1,884.00 Jumlah 4,028.11 2,924.81 1,694.65 3,201.40 11,850.00

Sumber: Materi Teknis RTRW Kota Bogor, 2011

TABEL III. 4

KEMIRINGAN LERENG KOTA BOGOR MENURUT KECAMATAN

No Kecamatan

Kemiringan Lereng (Ha)

Jumlah (Ha) 0 - 2%

(Datar)

2 - 15%

(Landai)

15 - 25%

(Agak Curam)

25 - 40%

(Curam)

>40%

(Sangat Curam)

1 Bogor Utara 137.85 1,565.65 0.00 68.00 0.50 1,772.00 2 Bogor

Timur

182.30 722.70 56.00 44.00 10.00 1,015.00 3 Bogor

Selatan

169.10 1,418.40 1,053.89 350.37 89.24 3,081.00

4 Bogor 125.44 560.47 0.00 117.54 9.55 813.00

66

(8)

No Kecamatan

Kemiringan Lereng (Ha)

Jumlah (Ha) 0 - 2%

(Datar)

2 - 15%

(Landai)

15 - 25%

(Agak Curam)

25 - 40%

(Curam)

>40%

(Sangat Curam) Tengah

5 Bogor Barat 618.40 2,502.14 0.00 153.81 10.65 3,285.00 6 Tanah

Sareal

530.85 1,321.91 0.00 31.24 0.00 1,884.00 Jumlah 1,763.94 8,091.27 1,109.89 764.96 119.94 11,850.00

Sumber: Materi Teknis RTRW Kota Bogor, 2011

3.1.4 Kondisi Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kota Bogor

Pada tahun 2017 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Bogor, Kota Bogor memiliki penduduk yaitu sebanyak 1.081.009 jiwa. Terdiri atas laki- laki sebanyak 548.196 jiwa dan perempuan sebanyak 532.813 jiwa. Sex ratio Kota Bogor tahun 2017 adalah sebesar 102,89, maka maksudnya adalah terdapat 103 penduduk laki-laki dalam setiap 100 penduduk perempuan. Jika dilihat menurut kecamatan, Kecamatan Bogor Selatan memiliki sex ratio tertinggi, yaitu 104,68;

sedangkan yang terendah Kecamatan Bogor Tengah yaitu hanya 101,73. Seluruh kecamatan memiliki angka sex ratio lebih dari 100, yang artinya jumlah penduduk laki-laki masih lebih mendominasi. Penduduk dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Bogor Barat yang dihuni sebanyak 239.860 jiwa. Sedangkan kecamatan dengan jumlah penduduk tersedikit adalah Kecamatan Bogor Tengah yang memiliki 104.853 penduduk. Untuk kepadatan penduduk/Km2 paling tinggi adalah Kecamatan Bogor Tengah yaitu sebesar 12.897 dan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Bogor Selatan yaitu sebesar 6.544 penduduk/Km2.

Pada tahun 2017 penduduk Kota Bogor berusia 15 tahun atau lebih adalah sebanyak 811.118 orang. Jumlah angkatan kerja sebanyak 495.824 orang, dimana 448.386 orang diantaranya bekerja di berbagai sektor usaha, sedangkan sisanya 47.438 masih menganggur. Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan ukuran yang menggambarkan jumlah angkatan kerja untuk setiap 100 penduduk usia kerja. Jumlah tersebut menjadikan angka tingkat pengangguran terbuka menjadi 9,57%. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 759.793 orang dan usia nonproduktif sebanyak 321.216 orang 67

(9)

menjadikan angka dependency ratio atau rasio ketergantungan menjadi 42% ini berarti dalam 100 orang usia produktif menanggung 42 orang usia nonproduktif.

Nilai ini menunjukkan bahwa Kota Bogor telah memasuki periode bonus demografi dimana 1 orang usia nonproduktif ditanggung oleh setidaknya 2 orang usia produktif. Perekonomian Kota Bogor diperkirakan digerakkan oleh setidaknya 448.386 orang pekerja. Mereka bekerja di berbagai lapangan usaha yang ada. Sekitar 34,5 % di sektor perdagangan, diikuti oleh sektor lainnya sebesar 25,26%, dan sektor jasa kemasyarakatan 23,5% (BPS Kota Bogor, 2017).

3.2 Gambaran Umum Kecamatan Bogor Tengah

Berdasarkan Kecamatan Bogor Tengah dalam Angka tahun 2018, Kecamatan Bogor Tengah merupakan salah satu kecamatan di Kota Bogor dengan luas 851 Ha dan berpenduduk sekitar 110.165 jiwa. Kecamatan Bogor Tengah terletak sangat dekat dengan pusat pemerintahan kota yaitu hanya berjarak 2 Km.

Kecamatan Bogor Tengah merupakan wilayah perbukitan bergelombang dengan ketinggian bervariasi antara 150 m sampai dengan 350 m di atas permukaan laut.

Terdapat tiga sungai besar yang mengalir di wilayah Kecamatan Bogor Tengah yaitu Sungai Ciliwung dan anak alirannya yaitu Sungai Cipakancilan yang berada di tengah kota dan Sungai Cisadane sebagai batas wilayah dengan kecamatan Bogor Barat. Kecamatan Bogor Tengah terdiri dari 11 kelurahan dengan rincian luas dan wilayah administrasi diuraikan pada tabel berikut ini:

TABEL III. 5

LUAS DAN WILAYAH ADMINISTRASI KECAMATAN BOGOR TENGAH 2017

No. Kelurahan Luas

(Ha) RW RT

1 Gudang 32 12 52

2 Paledang 178 13 58

3 Pabaton 63 5 17

4 Cibogor 44 6 28

5 Babakan 112 7 31

6 Sempur 63 7 32

7 Tegallega 160 9 52

8 Babakan Pasar 41 9 39

9 Panaragan 27 7 34

10 Ciwaringin 74 12 46

68

(10)

No. Kelurahan Luas

(Ha) RW RT

Jumlah 851 97 434

Sumber: Kecamatan Bogor Tengah dalam Angka, 2018

Selain itu, secara administratif Kecamatan Bogor Tengah memiliki batas administrasi sebagai berikut:

- Sebelah Utara: Kelurahan Kedung Jaya dan Kelurahan Kebon Pedes Kecamatan Tanah Sareal

- Sebelah Timur: Jl. TOL Jagorawi, Kelurahan Baranangsiang Kecamatan Bogor Timur dan kelurahan Sukasari

- Sebelah Barat: Sungai Cisadane dan Kelurahan Menteng Kecamatan Bogor Barat

- Sebelah Tengah: Kelurahan Bondongan dan Kelurahan Empang Kecamatan Bogor Selatan

Wilayah Kota Bogor memiliki temperatur rata-rata suhu yaitu 26ºC dengan temperatur tertinggi sekitar 34,4ºC dan kelembaban udara rata-rata lebih dari 70%. Suhu terendah di Kota Bogor adalah 21,8 ºC, yang sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh adanya angin muson yang terjadi di Bulan Desember sampai Januari. Sementara Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi oleh angin muson barat dengan arah mata angin 6%

terhadap arah Barat. Curah hujan rata-rata tahunan di Kecamatan Bogor Tengah berkisar antara 4.000 sampai 4.500 mm/tahun. Aspek topografi wilayah Kota Bogor pada dasarnya bervariasi antara datar dan berbukit (antara 0 ─ 200 mdpl sampai dengan >300 mdpl). Wilayah Kecamatan Bogor Tengah berada pada ketinggian >200 mdpl dengan rincian 317,33 ha berada pada ketinggian 201-250 mdpl, 491,27 ha berada pada ketinggian 251-300 mdpl dan 4,40 pada ketinggian diatas 300 mdpl. Kemiringan lereng di Kota Bogor berkisar 0 ─ 2% sampai dengan > 40%. Sebagian besar wilayah Kecamatan Bogor Tengah berada dalam kemiringan lereng yang landai. Kemiringan lereng wilayah Bogor Tengah adalah 0 ─ 2% (datar) seluas 125,44 ha, 2 ─ 15% (landai) seluas 560,47 ha, 15 ─ 25%

(agak curam) seluas 0 ha, 25 ─ 40% (curam) seluas 117,54 ha, dan > 40% (sangat curam) seluas 9,55 ha.

69

(11)

TABEL III. 6

LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAAN DI KECAMATAN BOGOR TENGAH

No. Uraian Luas lahan (Ha)

2014 2015 2016 2017

1 Luas Lahan Sawah 1 1 1 1

a. Irigasi Teknis 0 0 0 0

b. Irigasi Sederhana 1 1 1 1

c. Tadah Hujan 0 0 0 0

d. Irigasi Bukan PU 0 0 0 0

e. Irigasi Semi Teknis 0 0 0 0

2 Luas Lahan Bukan Sawah

11 11 11 11

a. Tegal/Kebun 3 3 3 3

b. Ditanami Pohon 3 3 3 3

c. Kolam/Empang 5 5 5 5

d. Tidak Diusahakan 0 0 0 0

3 Lainnya 801 801 801 801

Jumlah 813.00 813.00 813.00 813.00

Sumber: Kecamatan Bogor Tengah dalam Angka, 2018

3.3 Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Panaragan

Gambaran umum wilayah Kelurahan Panaragan pada sub bab ini mencakup kondisi geografis dan kependudukan di Kelurahan Panaragan.

3.3.1 Kondisi Geografis

Wilayah Kelurahan Panaragan merupakan salah satu dari 11 kelurahan yang berada di Kecamatan Bogor Tengah. Kelurahan Panaragan memiliki luas wilayah sebesar 27 Hektar yang terdiri dari 7 RW dan 34 RT. RW di Kelurahan Panaragan terdiri dari 7 kawasan kampung yaitu RW.01 Kampung Kramat, RW.02 Mantarena Lebak, RW.03 Mantarena Atas, RW.04 Panaragan Aspol, RW.05 Panaragan Kidul, RW.06 Penggilingan, dan RW.07 Panaragan Pojok.

Wilayah Kelurahan Panaragan sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Veteran/Kelurahan Kebon Kelapa (Bogor Tengah), sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Cisadane/Kelurahan Paledang (Bogor Tengah) dan Kelurahan Pasir Jaya (Bogor Barat), sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Cipakancilan/Kelurahan Paledang (Bogor Tengah), dan sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Cisadane/Kelurahan Pasir Jaya dan Kelurahan Gunung Batu (Bogor Barat). Kondisi wilayah Kelurahan Panaragan sangat heterogen dengan keadaan permukiman penduduk yang padat, berada di pusat Kota Bogor (berjarak 70

(12)

hanya sekitar 600 m dari Kebun Raya Bogor dan 800 m dari Stasiun Bogor), dan dekat dengan pusat keramaian kota seperti pusat perdagangan jasa serta Pasar Unit Devris di Jembatan Merah. Berikut adalah peta wilayah Kelurahan Panaragan.

Sumber: kotabogor.go.id

GAMBAR 3. 2

PETA WILAYAH KELURAHAN PANARAGAN

Penggunaan lahan yang terdapat di wilayah Kelurahan Panaragan yaitu perumahan sebesar 21.5 Ha, toko dan kantor sebesar 1 Ha, taman & sarana olahraga: 0.5 Ha, tidak ada data makam dan sawah/Kebun/Tegalan, Lain- lain/Sarana Umum: 4 Ha

3.3.2 Kependudukan

Berdasarkan data demografi tahun 2017 Kelurahan Panaragan terdiri dari 5.595 jiwa yang terdiri dari 2.791 penduduk laki-laki dan 2.804 jiwa penduduk perempuan yang tersebar di 7 RW dan 34 RT. Berikut rincian data sebaran penduduk di Kelurahan Panaragan:

TABEL III. 7

DATA SEBARAN PENDUDUK KELURAHAN PANARAGAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

No. Wilayah Laki-Laki Perempuan Jumlah 71

(13)

No. Wilayah Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 RW.01 Kp. Kramat 550 682 1232

2 RW.02 Mantarena Lebak 361 395 756

3 RW.03 Mantarena Atas 365 317 682

4 RW.04 Panaragan Aspol 647 684 1331

5 RW.05 Panaragan Kidul 619 638 1257

6 RW.06 Penggilingan 367 399 766

7 RW.07 Panaragan Pojok 368 345 713

Jumlah 3277 3460 6737

Sumber: kotabogor.go.id

3.4 Gambaran Umum Wilayah Kampung Kramat

Pada sub bab gambaran umum wilayah Kelurahan Panaragan akan dijelaskan data meliputi kondisi geografis dan kependudukan Kelurahan Panaragan dengan data awal yang didapatkan sebelum survei sehingga data yang didapatkan terbatas dari data sekunder.

3.4.1 Kondisi Geografis Kampung Kramat

Lokasi tapak penelitian ini adalah Kampung Kramat yang berada di kawasan sempadan Sungai Cipakancilan, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Kampung Kramat terletak di koordinat S: 06036'00.5'' E:106047'32.2''. Luas wilayah Kampung Kramat adalah seluas 4,5 hektar, sedangkan luas wilayah tapak beserta kawasan penyangga yaitu seluas 11,5 hektar. Fokus perancangan yaitu permukiman Kampung Kramat beserta area ruang terbuka sepanjang Sungai Cipakancilan yang bersebelahan dengan Kampung Kramat. Berdasarkan RTRW Kota Bogor Tahun 2011-2031 tentang arah perkembangan kota berdasarkan struktur ruang, kawasan ini berada di Wilayah Pengembangan A (WP A) pusat Kota Bogor dengan tema pengembangan pengendalian, revitalisasi dan peremajaan kota. Kampung Kramat berjarak hanya sekitar 600 m dari Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor, keduanya merupakan landmark Kota Bogor dan hanya berjarak 500 m dari Stasiun Bogor. Sungai Cipakancilan merupakan irigasi mini yang mengalir sepanjang Bogor Selatan dan berakhir di Kebun Raya Bogor untuk mengisi kolam-kolam buatan dan saluran air sepanjang istana Bogor.

72

(14)

Sumber: Hasil Modifikasi Data OpenStreetMap, 2020

GAMBAR 3. 3

PETA DELINEASI LOKASI PENELITIAN

Batasan-batasan tapak yaitu, sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : RW. 02 Mantarena Kelurahan Panaragan 2. Sebelah Timur : Paledang Kelurahan Paledang

3. Sebelah Barat : Lebak Sari Kelurahan Paledang 4. Sebelah Selatan : Kebon Manggis Kelurahan Paledang 3.4.2 Kondisi Kampung Kramat

Berdasarkan dokumen RP2KPKP Kota Bogor, kondisi Kawasan Kampung Kramat jika dilihat dari kondisi fisik lingkungan permukimannya memiliki 60- 80% bangunan tidak teratur dengan kepadatan bangunan 80-90, terdapat ≥ 40%

kondisi fisik bangunan dengan bangunan semi permanen, pada jalan lingkungan >

60% tidak dilengkapi saluran, > 40% permukaan jalan buruk/rusak. Kondisi fisik pada saluran air hujan (drainase lingkungan) > 40% dengan konstruksi saluran masih tanah, 40 - 50% saluran tidak berfungsi, dan > 50% Kawasan terlayani 73

(15)

saluran air hujan. Untuk pembuangan air limbah terdapat 50-70% rumah memiliki jamban keluarga, kawasan yang sudah terlayani saluran pembuangan air kotor/limbah keluarga hanya < 60%. Penyediaan air bersih dan air minum sudah 70% rumah terlayani jaringan air minum perpipaan, 30% rumah tangga memperoleh air bersih air tanah. Kondisi pengelolaan persampahan masih 70%

belum terlayani pengelolaan persampahan kota. Tidak tersedianya hidran pemadam kebakaran di sekitar kawasan.

Dari segi non fisik di Kawasan Kampung Kramat terdapat 40% bangunan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB), kepadatan penduduk 70-90 Jiwa/Ha, mata pencaharian penduduk > 50% Bekerja sebagai buruh dan pedagang dengan penghasilan rata-rata keluarga adalah sebesar 40-50% penghasilan penduduk di bawah UMR Provinsi. Berikut adalah hasil dokumentasi observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti.

(a) Jembatan 1 (b) Jembatan 2

(c) Aktivitas masyarakat memanfaatkan (d) Permukaan jalan buruk/rusak sungai

74

(16)

(e) Saluran tidak berfungsi (f)Bangunan semi permanen

(g) Belum terlayaninya pengelolaan persampahan kota

Sumber: Hasil dokumentasi

GAMBAR 3. 4

DOKUMENTASI SURVEI AWAL LOKASI PENELITIAN

75

Gambar

TABEL III. 1
TABEL III. 2
TABEL III. 3
TABEL III. 5
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rumah sakit mengelola data dan informasi klinis serta manajerial. Terdapat regulasi tentang pengelolaan data dan informasi. Data serta informasi klinis dan manajerial

Proses sintering adalah tahap yang sangat penting pada produk keramik yang dihasilkan, karena bahan-bahan keramik dalam bentuk tepung padat diubah menjadi badan keramik

MATA Bisa menyebabkan iritasi mata pada orang yang rentan. Kulit Bisa menyebabkan iritasi kulit pada orang

Dalam hal tidak ada permohonan oleh Wajib Pajak tetapi diketahui oleh Bupati telah terjadi kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan

Arah korelasi dapat dilihat dari angka koefisien korelasi hasilnya positif atau negatif.Sesuai dengan hasil analisis, koeefisien korelasi lompat jauh bernilai

Sukatan pelajaran ini bertujuan juga untuk memupuk sikap dan minat pelajar yang berterusan dalam ilmu-ilmu Syariah untuk membolehkan pelajar meneruskan pengajian dalam

Infiltrasi memiliki peranan yang sangat penting di alam dan dalam kehidupan manusia karena mampu menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman, mampu menyumbangkan air ke

Yang membedakan dari penelitian terdahulu yaitu peneliti ingin meneliti mengenai salah satu punguan marga suku batak yang ada di Kota Palembang yaitu punguan