TABLE OF CONTENTS. No. Title Media Source Page

(1)

Daily News Update Page 1

The two regulations both contain a legal basis, one of which is Law Number 4 of 2009 concerning Mineral and Coal Mining as has been amended several times, most recently by Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation (State Gazette of the Republic of Indonesia Year 2020. 2020 Number 245, Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 6573).

Kementerian ESDM

Mencanangkan Omnibus Law Minerba dengan Menetapkan

Sejumlah Kepmen

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor:

Handoyo

U

NTUK mewujudkan kepastian, kemudah- an berusaha dan kepatuhan pelaku usaha pertambangan pada subsektor mineral dan batubara, Kementerian ESDM mencanangkan Omnibus Law Minerba dengan menetapkan sejumlah Keputusan Menteri (Kepmen).

Dari keempat Kepmen yang akan mendukung Omnibus Law Minerba, sampai dengan saat ini sudah ada dua Kepmen yang diterbitkan dan dua lainnya masih dalam tahap rancangan.

Dua Kepmen yang telah terbit ialah Kepmen ESDM 221.K/KH.02/MEM.B/2021 terkait Pedoman Pelaksanaan Pemindahtanganan IUP/IUPK serta pengalihan sebagian WIUP/WIUPK bagi IUP/IUPK yang dimiliki BUMN. Serta, Kepmen ESDM Nomor 13.K/

KH.02/MEM.B/2022 tentang Pelarangan Penjualan ke Luar Negeri dan Pedoman Pengenaan Denda serta Dana Kompensasi Pemenuhan Kebutuhan Batubara Dalam Negeri.

Adapun kedua peraturan tersebut sama- sama memuat dasar hukum yang salah satunya adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573).

(4)

In fact, currently Law Number 11 of 2020 concerning Job Creation (UU Cipta Kerja) is declared conditionally unconstitutional because it is formally disabled. Meanwhile, the Constitutional Court ordered the Government to suspend all strategic and broad-impact actions or policies and it is not permissible to issue new implementing regulations related to the Job Creation Law.

Constitutional Law expert, Bivitri Susanti explained that perhaps what was meant was not the Omnibus Law on Minerba, but the Ministerial Decree to implement the Job Creation Law but related to Mineral and Coal (Minerba).

If this is the case, the Ministerial Decree should not be issued because the Job Creation Law has been declared conditionally unconstitutional. It's a different story if the Constitutional Court says that the Job Creation Law can continue, then it will be decided on a conditional constitutional, but in reality this is not the case.

"In the 7th Decision Amar, it is quite clear that it is not allowed to issue policies that have a broad or strategic impact. All matters related to mineral and coal, of course, have a broad and very strategic impact, so they should not be allowed," she explained to Kontan.co.id, Monday (24/1).

However, Bivitri revealed, from the government's side or in this case the Ministry of EMR will certainly insist on saying this regulation will take effect immediately because the government's interpretation has been like that from the start.

"That's why two days after the Constitutional Court's decision was issued, Jokowi immediately said that the Job Creation Act was still valid, he took the interpretation first. So the government would not care...

Padahal, saat ini Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) dinyatakan inkonstitusional bersyarat karena cacat secara formil.

Adapun Mahkamah Konstitusi memerin- tahkan Pemerintah untuk menangguhkan segala tindakan atau kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas serta tidak dibenarkan pula menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan UU Cipta Kerja.

Pakar Hukum Tata Negara, Bivitri Susanti menjelaskan mungkin yang dimaksud bukanlah Omnibus Law Minerba, tetapi Keputusan Menteri untuk melaksanakan UU Cipta Kerja tetapi terkait dengan Mineral dan Batubara (Minerba).

Jika seperti ini, seharusnya Kepmen tersebut tidak boleh keluar karena Undang Undang Cipta Kerja telah dinyatakan inkonstitusional bersyarat. Beda cerita jika Mahkamah Konstitusi mengatakan bahwa UU Cipta Kerja bisa lanjut terus, maka akan diputuskan konstitusional bersyarat, tapi nyatanya tidak demikian.

"Pada Amar Putusan poin ke 7 sudah cukup jelas dikatakan bahwa tidak boleh mengeluarkan kebijakan yang berdampak luas ataupun strategis. Semua hal terkait minerba tentu saja berdampak luas dan sangat strategis jadi seharusnya tidak boleh," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/1).

Namun, Bivitri mengungkapkan, dari sisi pemerintah atau dalam hal ini Kemen- terian ESDM tentu akan bersikeras meng- katakan peraturan ini langsung berlaku karena sesungguhnya sejak awal tafsir pemerintah memang seperti itu.

"Makanya dua hari setelah putusan MK keluar, Jokowi langsung mengatakan UU Cipta kerja masih berlaku, dia rebut tafsirnya duluan. Jadi pemerintah tidak akan peduli...

(5)

So the government would not care about the views and decisions. Even though the decision was very explicit, namely conditionally unconstitutional, it was not valid," explained Bivitri.

According to her, this regulation can be challenged in court because the Cons- titutional Court's decision is very clear.

Bivitri explained that the Ministerial Decree is a policy which is the implementation of statutory regulations.

However, if you look at the Order of Legislation in Law No. 12 of 2011 as amended by Law No. 15 of 2019, it is true that the Ministerial Decree does not enter into legislation in the sense of regulating.

Legislation consists of, the Constitution of the Republic of Indonesia, Decree of the People's Consultative Assembly (Tap MPR), Laws/Government Regulations in Lieu of Laws, Government Regulations, Presidential Regulations, then Regional Regulations.

However, outside of the statutory regulations there are so-called decisions that are concrete, individual, and final so that they can be used to implement a regulation.

"On this basis (the Ministerial Decree) it can certainly be brought to court.

Moreover, at the level the Ministerial Decree is indeed the implementer of policy, so it can once be brought to the State Administrative Court. The legal construction issue can be discussed later. But the legal forum is available," said Bivitri.

Therefore, Bivitri said that as long as the Job Creation Law is declared as conditionally unconstitutional, it will create uncertainty in its implementation.

Jadi pemerintah tidak akan peduli dengan pandangan dan putusan. Padahal putusan- nya sudah eksplisit sekali yakni inkonstitusional bersyarat jadi tidak berlaku,"

terang Bivitri.

Menurutnya, peraturan ini bisa di-challenge ke pengadilan karena putusan MK sudah sangat jelas. Bivitri menjelaskan, Keputusan Menteri adalah kebijakan yang merupakan pelaksanaan dari peraturan perundang- undangan.

Namun, jika melihat Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan dalam UU No 12 tahun 2011 sebagaimana diubah dengan UU No 15 tahun 2019, memang Keputusan Menteri tidak masuk ke dalam peraturan perundang-undangan dalam arti mengatur.

Peraturan Perundang-Undangan terdiri atas, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR), Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, kemudian Peraturan Daerah.

Namun, di luar dari Peraturan Perundang- Undangan ada yang disebut dengan keputusan yang sifatnya konkret, individual, dan final sehingga bisa digunakan untuk melaksanakan suatu peraturan.

"Dengan dasar ini (Kepmen) itu tentu bisa dibawa ke pengadilan. Apalagi levelnya Keputusan Menteri memang pelaksana kebijakan, jadi bisa sekali dibawa ke Pengadilan Tata Usaha Negara. Soal konstruksi hukumnya bisa dibicarakan kemudian. Tetapi forum hukum itu ter- sedia," kata Bivitri.

Maka dari itu, Bivitri mengatakan bahwa selama UU Cipta Kerja dinyatakan sebagai inkonstitusional bersyarat maka akan me- nimbulkan ketidakpastian dalam implemen- tasinya.

(6)

Antam's Nickel Ore Sales Grow 132%

By: Ahmad Nabhani

T

HROUGHOUT 2021, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) recorded growth in nickel commodity sales, especially in the form of ore. Antam's Corporate Secretary, Yulan Kustiyan, in a press release in Jakarta, yesterday said that for Forenickel, the company recorded an unaudited production of 25,818 tons of nickel in Forenickel (TNi) in 2021.

This production is relatively stable when compared to the level of Forenickel production in 2020. Meanwhile, Antam's sales performance of Forenickel products in 2021, Yulan said, was recorded to be solid with an unaudited sales volume of 25,992 TNi.

"In 2021, Antam's production of unaudited nickel ore, which is used as raw material for Antam's Forenickel factory and sales to domestic customers, will reach 11.01 million wet metric tons (wmt)," Yulan explained.

This yield increased by 131% compared to the 2020 production level of 4.76 million wmt. Next, Antam's 2021 unaudited nickel ore sales performance achievement in 2021 reached 7.65 million wmt, growing 132% from sales realization in 2020 of 3.30 million wmt.

Yulian also said that in line with the outlook for the growth of the domestic nickel processing industry, in 2021 the company will focus on developing the domestic nickel ore market. Antam's President Director Nicolas D. Kanter in an information disclosure said that Antam's nickel segment production and sales performance was solid in 2021.

Penjualan Biji Nikel Antam Tumbuh 132%

Oleh: Ahmad Nabhani

S

EPANJANG tahun 2021, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan pertumbuhan penjualan komoditas nikel, terutama dalam bentuk bijih. Sekretaris Perusahaan Antam, Yulan Kustiyan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan bahwa untuk komoditas forenikel, mencatatkan produksi tanpa diaudit sebesar 25.818 ton nikel dalam forenikel (TNi) pada 2021.

Produksi tersebut relatif stabil jika dibandingkan tingkat produksi forenikel pada tahun 2020. Sementara itu, kinerja penjualan produk forenikel Antam pada 2021 Yulan menyampaikan tercatat solid dengan volume penjualan tanpa diaudit sebesar 25.992 TNi.

“Di tahun 2021, produksi bijih nikel unaudited Antam yang digunakan sebagai bahan baku pabrik forenikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik, mencapai 11,01 juta wet metric ton (wmt),”

jelas Yulan.

Hasil tersebut meningkat 131% dibandingkan dengan tingkat produksi tahun 2020 sebesar 4,76 juta wmt. Berikutnya capaian kinerja penjualan bijih nikel unaudited Antam tahun 2021 di tahun 2021 mencapai 7,65 juta wmt, tumbuh 132% dari realisasi penjualan di tahun 2020 sebesar 3,30 juta wmt.

Yulian juga menyampaikan bahwa seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri, pada 2021 perseroan fokus dalam pengembangan pasar domestik bijih nikel. Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter dalam keterbukaan informasi menyampaikan bahwa capaian kinerja produksi dan penjualan segmen nikel Antam solid pada tahun 2021.

(7)

"Along with the positive growth in demand for Antam's commodity products, we are optimizing the production performance and sales of the company's main commodities by keeping production costs efficient," said Nicolas.

Then in facing the challenges of global commodity price volatility, the issuer member of the Mining Industry Mining Industry MIND ID is focused on efforts to reduce production costs and implement strategic policies related to appropriate and optimal cost efficiency initiatives.

During the three quarters of 2021, Antam recorded ebitda of Rp3.94 trillion and profit for the year 1.71 trillion.

For nickel itself, Antam focuses on domestic development of nickel ore. In terms of the contribution of each segment to revenue, gold contributed the most reaching Rp. 17.67 trillion or 67%, followed by ferronickel at Rp. 4.34 trillion or 16% of its contribution. nickel ore Rp3.24 trillion or 12%, and bauxite and alumina contributed Rp959.24 billion or 4% of the total contribution.

“Seiring dengan tingkat pertumbuhan permintaan produk komoditas Antam yang positif, kami mengoptimalkan capaian kinerja produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan dengan menjaga biaya produksi tetap efisien,” ujar Nicolas.

Kemudian dalam menghadapi tantangan volatilitas harga komoditas global, emiten anggota MIND ID BUMN Holding Industri Pertambangan tersebut fokus pada upaya penurunan biaya produksi serta implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal. Sepanjang tiga kuartal 2021, Antam mencatat ebitda mencapai Rp3,94 triliun, dan laba tahun berjalan 1,71 triliun.

Untuk komoditas nikel sendiri, Antam fokus pada pengembangan domestik bijih nikel. Dari segi kontribusi tiap segmen pada pendapatan, emas paling banyak memberikan kontribusi mencapai Rp17,67 triliun atau 67%, disusul feronikel Rp4,34 triliun atau 16% kontribusinya. bijih nikel Rp3,24 triliun atau 12%, dan bauksit serta alumina menyumbang Rp959,24 miliar atau 4% dari total kontribusi.

Coal Gasification in Muara Enim Can Produce 1.4 Million Tons of

DME per Year

Author: Dany Saputra

C

OAL downstream project into dimethyl ether (DME) in the working area of PT Bukit Asam Tbk. which is located in Muara Enim, South Sumatra can convert 6 million tons of coal into 1.4 million tons of DME per year.

Gasifikasi Batu Bara di Muara Enim Bisa Hasilkan 1,4 Juta Ton

DME per Tahun

Author: Dany Saputra

P

ROYEK hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di wilayah kerja PT Bukit Asam Tbk. yang terletak di Muara Enim, Sumatra Selatan bisa mengubah 6 juta ton batu bara menjadi 1,4 juta ton DME per tahun.

(8)

Bahlil Lahadalia, Minister of Investment/

Investment Coordinating Board (BKPM) said that the coal gasification project is projected to be a substitute for exports of liquefied petroleum gas (LPG) which can reach 7 million tons per year.

"Therefore, this coal downstream project is targeted to produce a DME output of 1.4 million tons per year, or the equivalent of 1 million tons of LPG," he said, Monday (1/24/2022).

He said, with a production of 1.4 million tons of DME per year, the project could boost the efficiency of state spending for LPG subsidies of around Rp. 6 trillion to Rp.

7 trillion per year.

Bahlil said that the total investment value signed between Indonesia and Air Products and Chemicals Inc was US$15 billion, or Rp.210 trillion.

The Memorandum of Understanding (MoU) between the two parties was signed during the visit of a number of government officials to the United Arab Emirates, last November 2021.

Bahlil also said that the investment in the coal downstream project in South Sumatra came from Air Products and Chemicals Inc.

"This is quite a big investment, Mr.

President. The second largest investment after Freeport for this year," he explained to President Joko Widodo (Jokowi) who was also present at the groundbreaking event for the coal downstream project in Muara Enim.

Bahlil said the realization of the investment cooperation between Air Products and Chemicals, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), and PT Pertamina reached Rp33 trillion.

The investment is also targeted to generate up to 13,000 jobs from the construction side or upstream side, and 12,000 jobs on the downstream side by PT Pertamina.

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan bahwa proyek gasifikasi batu bara tersebut diproyeksikan bisa menjadi substitusi ekspor liquefied petroleum gas (LPG) yang bisa mencapai 7 juta ton per tahun.

“Oleh sebab itu, proyek hilirisasi batu bara ini ditargetkan menghasilkan output DME 1,4 juta ton per tahun, atau setara dengan 1 juta ton LPG,” katanya, Senin (24/1/2022).

Dia menuturkan, dengan produksi 1,4 juta ton DME per tahun, proyek tersebut dapat mendorong efisiensi belanja negara untuk subsidi LPG sekitar Rp6 triliun hingga Rp7 triliun per tahun.

Bahlil menceritakan bahwa total nilai investasi yang ditandatangani antara Indonesia dan Air Products and Chemicals Inc adalah senilai US$15 miliar, atau Rp210 triliun.

Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua pihak ditandatangani saat lawatan sejumlah pejabat pemerintahan ke Uni Emirat Arab, November 2021 lalu.

Bahlil juga menyebut investasi proyek hilirisasi batu bara di Sumatera Selatan itu berasal dari Air Products and Chemicals Inc.

“Ini investasi cukup besar Pak Presiden.

Investasi kedua terbesar setelah Freeport untuk tahun ini," jelasnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga hadir pada acara groundbreaking proyek hilirisasi batubara di Muara Enim.

Bahlil menyebut, realisasi dari kerja sama investasi antara Air Products and Chemicals, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), dan PT Pertamina ini mencapai Rp33 triliun.

Investasi itu juga ditargetkan bisa menghasilkan hingga 13.000 lapangan pekerjaan dari sisi konstruksi atau sisi hulu, dan 12.000 lapangan pekerjaan di sisi hilir oleh PT Pertamina.

(9)

Once started, the gasification project is estimated to be able to create 3,000 permanent jobs directly.

The project is also estimated to indirectly involve workers, such as contractors and sub-contractors, which number up to 4 times more than the existing one. Editor : Lili Sunardi

Setelah mulai berjalan, proyek gasifikasi tersebut diperkirakan bisa menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan tetap secara langsung.

Proyek itu juga diperkirakan bisa melibatkan secara tidak langsung tenaga kerja, seperti kontraktor dan sub-kontraktor yang berjumlah hingga 4 kali lipat lebih banyak dari yang sudah ada. Editor : Lili Sunardi

About Coal, Indonesia is the 'King' of the World...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia

C

OAL prices rose again. Thus, the price of the black stone managed to record an increase for two consecutive trading days.

Yesterday, the price of coal on the Newcastle (Australia) ICE market closed at US$ 220/ton. Up 2.35% from last weekend's closing position.

This increase made coal prices increase for the second day in a row. During that day, the price shot up 6.74%.

The upward trend in coal prices has not stopped. Since the end of 2021 (year-to- date), prices have soared by almost 45%.

Clyde Russell, Reuters columnist, assessed that the increase in coal prices was caused by the Indonesian government's policy of banning exports. At the beginning of the year, the administration of President Joko Widodo (Jokowi) decided to halt exports for a month to ensure coal supplies at critical national power plants.

The problem is, Indonesia is the world's largest coal exporter. As long as supply from Indonesia is tight, no other country can replace it.

Soal Batu Bara, Indonesia 'Raja' Dunia...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia

H

ARGA batu bara naik lagi. Dengan demikian, harga si batu hitam berhasil membukukan kenaikan selama dua hari perdagangan beruntun.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup d US$ 220/ton.

Naik 2,35% dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Kenaikan ini membuat harga batu bara bertambah dalam dua hari berturut-turut.

Selama da hari itu, harga melesat 6,74%.

Tren kenaikan harga batu bara belum terhenti. Sejak akhir 2021 (year-to-date), harga melambung nyaris 45%.

Clyde Russell, Kolumnis Reuters, menilai lonjakan harga batu bara disebabkan oleh kebijakan pemerintah Indonesia yang melarang ekspor. Pada awal tahun, peme-rintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menyetop ekspor selama sebulan untuk memastikan persediaan batu bara di pembangkit listrik nasional yang kritis.

Masalahnya, Indonesia adalah eksportir batu bara terbesar dunia. Selama pasokan dari Indonesia seret, belum ada negara lain yang bisa menggantikan.

(10)

"The market is still short of several million tonnes in January and February because it will take time for supplies from Indonesia to return to normal levels. Other exporters such as Russia and South Africa are unable to increase supply. Only Australia can,"

Russell wrote.

However, Russell added, coal from the Kangaroo Country is mostly coking coal which is used in making steel. Not thermal coal for power generation.

Since the beginning of the year, continued Russell, Indonesia has only shipped around 17.7 million tons of coal. This amount is still 43% below December 2021 exports which reached 31.29 million tons.

Meanwhile, Russia's exports are estimated to be only 9.7 million tons this month, down from last month's 13.23 million tons.

Likewise, South African exports, which fell to 4.5 million tons from 5.43 million tons.

CNBC INDONESIA RESEARCH TEAM (aji/aji)

"Pasar masih kekurangan beberapa juta ton pada Januari dan Februari karena butuh waktu bagi pasokan dari Indonesia untuk kembali ke level normal. Eksportir lain seperti Rusia dan Afrika Selatan tidak mampu meningkatkan pasokan. Hanya Australia yang bisa," tulis Russell.

Namun, tambah Russell, batu bara dari Negeri Kanguru kebanyakan adalah jenis kokas (coking coal) yang digunakan dalam pembuatan baja. Bukan batu bara termal untuk pembangkit listrik.

Sejak awal tahun, lanjut Russell, Indonesia baru mengirim sekitar 17,7 juta ton batu bara. Jumlah ini masih 43% di bawah ekspor Desember 2021 yg mencapai 31,29 juta ton.

Sementara ekspor Rusia diperkirakan hanya 9,7 juta ton bulan ini, turun dibandingkan bulan lalu yang sebesar 13,23 juta ton.

Demikian pula ekspor Afrika Selatan, yang turun menjadi 4,5 juta ton dari 5,43 juta ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Nickel Price Polishes Vale Indonesia (INCO) Performance

Prospects

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor:

Herlina Kartika Dewi

N

ICKEL is one of the commodities that is projected to have bright prospects. A number of catalysts will support the prospect of metal mining commodities this year.

Panin Sekuritas analyst Timothy Wijaya assessed that this year the nickel price should be relatively bullish. This has seen global nickel stocks continue to decline, from around 260,000 tons in 2021 to around 97,000 tons today.

Harga Nikel Memoles Prospek Kinerja Vale Indonesia (INCO)

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor:

Herlina Kartika Dewi

N

IKEL menjadi salah satu komoditas yang diproyeksi punya prospek cerah. Sejumlah katalis akan menopang prospek komoditas tambang logam sepanjang tahun ini.

Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya menilai, tahun ini seharusnya harga nikel akan relatif bullish. Hal ini melihat stok nikel global yang masih terus menurun, dari sekitar 260.000 ton di tahun 2021 menjadi di kisaran 97.000 ton saat ini.

(11)

In addition, with the potential for export tax levies to be imposed by the Indonesian government, nickel prices have the potential to continue to rise.

"Along with the cost that will be higher from the buyer's side, as well as the number of exports of nickel pig iron (NPI) and ferronickel Indonesia which is expected to decrease," explained Timothy to Kontan.co.id, Wednesday (19/1).

However, Timothy said the government's discourse would not have an impact on INCO's performance. Because, INCO has nickel products with high levels.

Henan Putihrai Sekuritas analyst Andreas Yordan Tarigan said there were a number of factors that could encourage the use of nickel in the future. One of them comes from the stainless steel industry.

Andreas believes that China's energy crisis and preparations for the Beijing Winter Olympics, which put pressure on steel production, are only temporary. Therefore, this year, Henan Putihrai anticipates a recovery in demand from the stainless steel industry.

So far, the global nickel market has been driven by the production of stainless steel using high purity grade 1 nickel and lower grade 2 refined nickel. The demand for stainless steel represents about 72% of the total demand for nickel.

Due to its low price, grade 2 nickel dominates the stainless steel market. As a result, Indonesia and the Philippines are expanding their class 2 production.

However, there has been a continuous shift towards high purity nickel products (class I nickel) as a result of the growth of the electric vehicle (EV) industry. Some types of electric vehicle batteries use nickel for the cathode, mainly in the form of nickel sulfate.

Ditambah, dengan adanya potensi pungutan pajak ekspor yang akan diberlakukan pemerintah Indonesia, maka harga nikel berpotensi terus meningkat.

“Seiring dengan cost yang akan semakin tinggi dari sisi pembeli, dan juga jumlah ekspor nickel pig iron (NPI) dan feronikel Indonesia yang diharapkan dapat menurun,”

terang Timothy kepada Kontan.co.id, Rabu (19/1).

Meski demikian, Timothy mengatakan wacana pemerintah tersebut tidak akan berdampak pada kinerja INCO. Sebab, INCO memiliki produk nikel dengan kadar tinggi.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Andreas Yordan Tarigan mengatakan, ada sejumlah faktor yang bisa mendorong penggunaan nikel ke depan. Salah satunya datang dari industri baja nirkarat (stainless steel).

Andreas berpandangan, krisis energi China dan persiapan Olimpiade Musim Dingin Beijing, yang memberi tekanan pada produksi baja, hanya berlangsung sementara.

Oleh karena itu, pada tahun ini, Henan Putihrai mengantisipasi adanya pemulihan permintaan dari industri stainless steel.

Selama ini, pasar nikel global didorong oleh produksi stainless steel yang menggunakan nikel kemurnian kelas tinggi 1 dan nikel olahan kelas 2 yang lebih rendah.

Permintaan untuk stainless steel mewakili sekitar 72% dari total permintaan nikel.

Karena harganya yang rendah, nikel kelas 2 mendominasi pasar stainless steel. Akibat- nya, Indonesia dan Filipina memperluas produksi kelas 2-nya.

Namun, terjadi pergeseran berkelanjutan menuju produk nikel kemurnian tinggi (nikel kelas I) sebagai akibat dari pertumbuhan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Beberapa jenis baterai kendaraan listrik menggunakan nikel untuk katodanya, terutama dalam bentuk nikel sulfat.

(12)

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) is an issuer that can take advantage of the prospect of using nickel. INCO's prospects are supported by its business plan that has the potential to support the electric vehicle (EV) sector.

INCO plans to develop a High Pressure Acid Leach (HPAL) facility with Sumitomo Metal Mining (SMM).

Andreas believes that the HPAL can pave the way for INCO to join the global EV ecosystem. In addition, INCO is moving faster than battery holding or Indonesia Battery Corporation (IBC) to complete projects related to HPAL.

The prospect of INCO is considered attractive because it has a strong balance sheet and capital structure, marked by INCO's net cash position with low debt.

"Therefore, INCO will be able to carry out large projects even in the midst of a high fuel price situation," explained Andreas.

Vale Indonesia has enjoyed quite a bit of the blessing of rising nickel prices over the past year. INCO posted a net profit of US$

122.93 million per quarter III-2021. This realization shot up to 60.40% of INCO's net profit in the same period the previous year of US$ 76.64 million.

Simultaneously, Vale Indonesia posted revenues of US$ 686.43 million. This figure rose 20.21 percent from the previous year's revenue of US$ 571.02 million.

Expansion keeps rolling

INCO management is optimistic about Vale Indonesia's performance. Vale Indonesia Chief Financial Officer Bernardus Irmanto believes that solid nickel prices will last until the end of the year.

He said that the solid nickel price was supported by the fundamental support between demand and supply, and not the result of speculators.

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi emiten yang bisa mengambil peluang dari prospek penggunaan nikel. Prospek INCO ditopang oleh rencana bisnisnya yang berpotensi mendukung sektor kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

INCO berencana untuk mengembangkan fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) dengan Sumitomo Metal Mining (SMM).

Andreas berpandangan, HPAL tersebut dapat membuka jalan bagi INCO untuk bergabung dengan ekosistem EV global. Selain itu, INCO bergerak lebih cepat dari holding baterai atau Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk menyelesaikan proyek berkaitan dengan HPAL.

Prospek INCO dinilai atraktif karena memiliki neraca dan struktur modal yang kuat, ditandai dengan posisi kas bersih INCO dengan utang yang rendah.

“Oleh karena itu, INCO akan dapat melaksanakan proyek-proyek besarnya bahkan di tengah situasi harga bahan bakar yang tinggi,” terang Andreas.

Vale Indonesia cukup menikmati berkah kenaikan harga nikel sepanjang tahun lalu.

INCO membukukan laba bersih senilai US$

122,93 juta per kuartal III-2021. Realisasi ini melesat 60,40% dari torehan laba bersih INCO pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 76,64 juta.

Bersamaan, Vale Indonesia membukukan pendapatan senilai US$ 686,43 juta. Angka ini naik 20,21% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$ 571,02 juta.

Ekspansi terus bergulir

Manajemen INCO optimistis terhadap kinerja Vale Indonesia. Chief Financial Officer Vale Indonesia Bernardus Irmanto meyakini, solidnya harga nikel akan bisa berlangsung sampai akhir tahun.

Dia menyebut, solidnya harga nikel ditopang oleh dukungan fundamental antara permintaan dan suplai, dan bukan hasil spekulan.

(13)

“By the end of the year, we hope that the nickel price will be like this. This can have a positive impact on performance,"

explained Irmanto during a press conference after the extraordinary general meeting of shareholders (EGMS), Wednes- day (19/1).

A number of INCO expansion plans are also ongoing, one of which is the final investment decision (FID) target for the Bahodopi nickel processing facility project.

INCO is still pursuing the FID target for the Bahodopi smelter so that it does not exceed the first quarter of this year.

Meanwhile, for the Pomalaa project in Southeast Sulawesi, FID is targeted for this year.

"What we have planned to achieve FID, we can still achieve in 2022 for the Pomalaa project," explained Irmanto.

INCO has prepared a capital expenditure (capex) of US$ 120 million this year. This Capex will be used for a number of purposes, including allocations for the rebuilding of furnace 4, equipment rejuvenation, and mine development.

“Sampai akhir tahun kami berharap harga nikel bisa seperti ini. Ini bisa berdampak positif ke kinerja,” terang Irmanto saat konferensi pers usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Rabu (19/1).

Sejumlah rencana ekspansi INCO juga terus bergulir, salah satunya yakni target final investment decision (FID) untuk proyek fasilitas pengolahan nikel Bahodopi. INCO tetap mengejar target FID smelter Bahodopi supaya tidak lewat dari kuartal pertama tahun ini.

Sementara untuk proyek Pomalaa di Sulawesi Tenggara, FID ditargetkan pada tahun ini.

“Apa yang sudah kami canangkan untuk bisa mencapai FID bisa tetap kami capai di 2022 untuk proyek Pomalaa,” jelas Irmanto.

INCO menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 120 juta tahun ini. Capex ini akan digunakan untuk sejumlah keperluan, diantaranya alokasi untuk pembangunan kembali (rebuild) furnace 4, peremajaan alat, dan pengembangan tambang (mine development).

Bahlil: Investment Value for Coal Downstream Reaches Rp 33

Trillion

Arnold Christian

I

NVESTMENT Minister/Head of the Investment Coordinating Board (BKPM) Bahlil Lahadalia said the investment value of the coal downstream project into dimethyl ether (DME) reached Rp 33 trillion. This downstreaming is carried out between PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina, and Air Products and Chemicals.

Bahlil: Nilai Investasi Hilirisasi Batu Bara Capai Rp 33 Triliun

Arnoldus Kristianus

M

ENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, nilai investasi proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) mencapai Rp 33 triliun. Hilirisasi ini dilakukan antara PT Bukit Asam Tbk, PT Pertamina, dan Air Product and Chemicals.

(14)

"We convey that the realization of this investment is Rp. 33 trillion, the time should be 36 months, but we have a meeting with Air Product, we ask for 30 months," said Bahlil at the groundbreaking of the coal-to-dimethyl ether downstream project in the Tanjung Enim Industrial Estate, Muara Enim, South Sumatra, Monday (24/1).

Air Products and Chemicals is an international United States company whose main business is selling gases and chemicals for industrial use. Bahlil said that the investment from the US company shows that Indonesia is open to investing from any country. Not only doing cooperation with certain countries.

"So it is at the same time conveying that if it is true, if there is an understanding, this country will only focus on investing in one country. This is proof that we have made a balance, America has quite a large investment. This is the second largest investment after Freeport this year," said Bahlil.

He said this work will generate 13,000 jobs in terms of construction carried out by Air Product. Then, 12 thousand jobs downstream by Pertamina. Meanwhile, production in the field has reached 3 thousand jobs.

“That (employment) is direct, but indirect, these contractors and subcontractors can be 3 to 4 times the existing one. 90% of the workforce is from Indonesia, of which 5%

is only during the construction period, during the production period, PT Bukit Asam and PT Pertamina will be involved,"

said Bahlil.

He said, the results of this gasification will reduce imports so as to maintain the condition of the trade balance to the current account balance. The average LPG import every year reaches 7 million tons.

This costs a large state budget subsidy.

“Kami menyampaikan bahwa realisasi investasi ini sebesar Rp 33 triliun, waktu seharusnya 36 bulan tapi kami rapat dengan Air Product kami minta 30 bulan,” ucap Bahlil dalam Groundbreaking proyek hiliri- sasi batu bara menjadi dimetil eter di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1).

Air Product and Chemicals merupakan perusahaan internasional Amerika Serikat yang bisnis utamanya adalah menjual gas dan bahan kimia untuk keperluan industri.

Bahlil mengatakan, dengan adanya investasi dari perusahaan Amerika Serikat ini menun- jukan Indonesia terbuka melakukan investasi dari negara mana pun. Tidak hanya menjalan- kan kerja sama dengan negara tertentu.

“Jadi sekaligus penyampaian bahwa jika benar kalau ada pemahaman negara ini hanya fokus investasi 1 negara. Ini buktinya kami membuat perimbangan, Amerika investasinya cukup besar. Ini investasi kedua setelah Freeport yang terbesar untuk tahun ini,” kata Bahlil.

Dia mengatakan, pekerjaan ini akan menghasilkan 13 ribu lapangan pekerjaan dari sisi konstruksi yang dilakukan oleh Air Product.

Lalu, 12 ribu lapangan kerja di di hilir oleh Pertamina. Sedangkan untuk produksi di lapangan mencapai 3 ribu lapangan kerja.

“Itu (lapangan kerja) yang langsung, tetapi yang tidak langsung, kontraktor dan sub- kontraktor ini bisa 3 sampai 4 kali lipat dari yang ada. Tenaga kerjanya 90% dari Indonesia yang 5% itu hanya masa konstruksi, masa produksinya itu akan dilibatkan PT Bukit Asam dan PT Pertamina,” ucap Bahlil.

Dia menuturkan, hasil dari gasifikasi ini akan mengurangi impor sehingga dapat menjaga kondisi neraca perdagangan hingga neraca transaksi berjalan. Rata-rata impor LPG setiap tahun mencapai 7 juta ton. Hal ini memakan biaya subsidi APBN yang besar.

(15)

Bahlil said, from the calculations carried out for every 1 million tons of downstream, the efficiency could be Rp 6 trillion to Rp 7 trillion. "So, there is no longer any reason for us not to support the downstream program to produce import substitution,"

explained Bahlil.

In this downstreaming, the government involves the Ministry of SOEs, the Ministry of EMR, and the Development and Finance Supervisory Agency (BPKP). "Thank you very much the head of BPKP. There is no longer any suspicion because all of this is transparent," he said. Editor : Jauhari Mahardhika

Bahlil mengatakan, dari perhitungan yang dilakukan setiap 1 juta ton hilirisasi, bisa melakukan efisiensi Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun. “Jadi, tidak ada alasan lagi untuk kita tidak mendukung program hilirisasi untuk melahirkan substitusi impor,” jelas Bahlil.

Dalam hilirisasi ini, pemerintah melibatkan Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Terima kasih banyak kepala BPKP. Ini tidak ada lagi curiga-curiga karena semua ini transparan,” ucapnya. Editor : Jauhari Mahardhika

Government Approves 416 Mineral Mining Work Plans

A

CCORDING to the Directorate General of Mineral and Coal (Minerba) of the Ministry of Energy and Mineral Resources (MEMR), there were 1,891 applications for the Work Plan and Budget (RKAB) until January 13, 2022. Of this number, the government only approved 22% or 416 work plan permits.

mineral mining.

The remainder of the proposed RKAB was rejected, returned, or still in process. A total of 307 RKAB (16.2%) were rejected, 552 RKAB (29.2%) were returned, and 616 RKAB (32.6%) were still in process.

There are four reasons the Directorate General of Mineral and Coal refuses or returns the RKAB. First, the company has not or is not registered with Minerba One Data Indonesia (MODI). MODI is a one stop service for mineral and coal data in Indonesia.

Pemerintah Setujui 416 Rencana Kerja Pertambangan Mineral

M

ENURUT Direktorat Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ada 1.891 permohonan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) hingga 13 Januari 2022. Dari jumlah tersebut, pemerintah baru menyetujui 22% atau 416 izin rencana kerja pertambangan mineral.

Sisa dari RKAB yang diajukan ditolak, dikembalikan, atau masih dalam proses.

Sebanyak 307 RKAB (16,2%) ditolak, 552 RKAB (29,2%) dikembalikan, dan 616 RKAB (32,6%) masih dalam proses.

Ada empat alasan Ditjen Minerba menolak atau mengembalikan RKAB. Pertama, perusahaan belum atau tidak terdaftar di Minerba One Data Indonesia (MODI). MODI ini layanan satu pintu data minerba di Indonesia.

(16)

Application Status for Mineral Mining RKAB (24 January 2022)

Source : Directorate General of Mineral and Coal, 20 January 2022

Second, the company does not have approval and feasibility study documents.

Third, the application document does not attach the calculation of resources and reserves that have been verified by a Competent Person registered with the Indonesian Mineral Reserves Committee (KCMI).

Finally, the RKAB application was rejected because it did not match the format of the Decree of the MEMR Number 1806 of 2018.

Author: Reza Pahlevi, Editor: Annissa Mutia

Kedua, perusahaan tidak memiliki persetujuan dan dokumen studi kelayakan.

Ketiga, dokumen permohonan tidak melampirkan perhitungan sumber daya dan cadangan yang telah diverifikasi oleh Competent Person yang terdaftar di Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI).

Terakhir, permohonan RKAB ditolak karena belum sesuai format Keputusan Menteri ESDM Nomor 1806 Tahun 2018.

Penulis: Reza Pahlevi, Editor: Annissa Mutia Work Plan and Budget (RKAB)

Approved

Rejected

Returned

In process

(17)

Vale Indonesia Ready to Expand the Use of Electric Vehicles

Rio Indrawan

P

T VALE Indonesia Tbk (INCO) is ready to expand in reviving the electric vehicle ecosystem. Especially in the mining operation area.

Bernardus Irmanto, Director of Vale Indonesia, explained that the use of electric cars is part of the road map to reduce carbon emissions.

"We often talk outside in Glasgow (COP 26) that we are aggressive in reducing carbon emissions. 2050 net zero, 33% in 2030 our big projects still have many factory areas.

Our emissions are 90% in factories 10%

mine. If the electric car is successfully duplicated in the future, it will become a new model in operation. We're next in heavy equipment too. This is indeed our program too,” explained Bernardus in a virtual discussion with the media recently.

According to Bernardus, the use of electric cars is not only for the environment by reducing emissions but can also contribute to efforts to increase operating cost efficiency.

“Electric cars will be scaled up to electric trucks. We are dealing not only with carbon emissions but operational and maintenance costs are expected to decrease as well. Hopefully we can try it out as soon as possible,” said Bernardus.

Vale Indonesia has held the first trial of electric vehicles in the Gunung Batu Mobile Equipment Maintenance (MEM) operational area, Malili District, East Luwu Regency, South Sulawesi.

Vale Indonesia Siap Ekspansi Penggunaan Kendaraan Listrik

Rio Indrawan

P

T VALE Indonesia Tbk (INCO) siap melakukan ekspansi dalam menghidupkan ekosistem kendaraan listrik. Terutama di area operasi tambang.

Bernardus Irmanto, Direktur Vale Indonesia menjelaskan penggunaan mobil listrik adalah bagian road map untuk turunkan emisi karbon.

“Kita sering bicara diluar di Glasgow (COP 26) kita agresif turunkan emisi karbon.

2050 net zero, 33% pada tahun 2030 proyek besar kita masih banyak area pabrik. Emisi kita 90% di pabrik 10%

tambang. Mobil listrik kalau berhasil duplikasi ke depannya akan jadi model baru di operasi. Kita berikutnya di heavy equipment juga. Ini memang sudah program kita juga,” jelas Bernardus dalam diskusi bersama media secara virtual belum lama ini.

Menurut Bernardus, penggunaan mobil listrik tidak hanya untuk lingkungan dengan adanya penurunan emisi akan tetapi juga bisa berkontribusi terhadap upaya efisiensi biaya operasi.

“Mobil listrik akan discale up ke truck listrik kita berhadapan bukan hanya emisi karbon tapi biaya operasional dan maintenance diharapkan bisa turun juga.

Mudah-mudahan bisa kita ujicoba secepat- nya,” ungkap Bernardus.

Vale Indonesia telah menggelar uji coba perdana kendaraan listrik di area operasional Mobile Equipment Maintenance (MEM) Gunung Batu, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

(18)

Adriansyah Chaniago, Vice President Director of Vale Indonesia, said that Vale has made an important history in realizing its carbon emission reduction program by piloting the use of electric cars. This electric car trial uses a brand that has been marketed in South Sulawesi Province.

In the first phase, the electric car will be operated to support the Ministry of Energy's operational activities in the Sorowako to Malili area which will last until March.

This trial will continue until September and will be operated as a taxi fleet for employees.

"Currently, the company has also prepared a charging station in the PT Vale General Facilities & Services (GFS) area in Pontada, Malili." said Adriansyah.

On the other hand, Vale is conducting a study on the conversion of fossil fuel LV (Light Vehicle) vehicles into electric vehicles, pending official regulation from the Indonesian Government regarding the modification. In addition, Vale Indonesia is also in the stage of purchasing an electric truck from China with a capacity of 70 tons and the trial of the unit will be carried out in the third quarter of this year.

Muhammad Adli Lubis, Senior General Manager of Environment & Permit Management at Vale Indonesia, explained that Vale Indonesia has a number of energy transition initiatives to reduce carbon emissions by 33 percent by 2030. Apart from using electric vehicles, PT Vale will also replace fuel in the nickel processing process from coal into liquefied natural gas (LNG), and the use of biomass as a reductant in a reduction kiln.

“Through these various efforts, PT Vale intends to promote green mining, while realizing its ambition to become a leader in sustainable mining. We hope that...

Adriansyah Chaniago, Wakil Presiden Direktur Vale Indonesia mengungkapkan bahwa Vale telah mencatat sejarah penting dalam mewujudkan program pengurangan emisi karbon dengan melakukan uji coba pemakaian mobil listrik. Uji coba mobil listrik ini menggunakan salah satu merek yang sudah dipasarkan di Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada tahap pertama mobil listrik tersebut akan dioperasikan untuk mendukung kegiatan operasional Departemen Energi pada area Sorowako sampai Malili yang akan berlangsung hingga bulan Maret.

Uji coba ini akan berlanjut hingga bulan September dan akan dioperasikan sebagai armada taksi bagi karyawan.

“Saat ini, perusahaan juga telah menyiapkan charging station di area General Facilities &

Services (GFS) PT Vale yang berada di Pontada, Malili.” ujar Adriansyah.

Di sisi lain, Vale sedang melakukan studi mengenai konversi kendaraan LV (Light Vehicle) berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik, sembari menunggu regulasi resmi dari Pemerintah Indonesia terkait modifikasi tersebut. Selain itu, Vale Indonesia juga sedang dalam tahap pembelian satu unit truk listrik dari China dengan kapasitas 70 ton dan uji coba unit tersebut akan dilakukan pada triwulan ketiga tahun ini.

Muhammad Adli Lubis, Senior General Manager Environment & Permit Management Vale Indonesia, menjelaskan Vale Indonesia memiliki sejumlah inisiatif transisi energi untuk mengurangi emisi karbon sebesar 33%

pada 2030. Selain pemakaian kendaraan listrik, PT Vale juga akan melakukan peng- gantian bahan bakar pada proses pengolahan nikel dari batu bara menjadi gas alam cair (LNG), serta penggunaan biomass sebagai reductant di tanur reduksi (reduction kiln).

“Melalui berbagai upaya tersebut, PT Vale bermaksud mengampanyaken green mining, sekaligus mewujudkan ambisi menjadi pemimpin dalam pertambangan berkelanjutan. Kami berharap...

(19)

We hope that the use of electric vehicles can contribute to achieving PT Vale's target by 2030 and at the same time support the net zero emissions agenda by 2050," said Adli. (RI)

Kami berharap penggunaan kendaraan listrik dapat berkontribusi dalam mencapai target PT Vale pada tahun 2030 dan sekaligus mendukung agenda net zero emissions pada tahun 2050,” kata Adli. (RI)

Here's What Benefited From The Progressive Export Tax of Nickel

Pig Iron and Ferronickel

Reporter: Muhammad Julian | Editor:

Handoyo

T

HE ASSOCIATION of Indonesian Mining Experts (Perhapi) assesses that the progressive export tax policy for nickel pig iron (NPI) and ferronickel will benefit the manufacturing industry as a user industry, as well as nickel smelter businesses at a more downstream level that require NPI and ferronickel supplies.

The head of Perhapi, Rizal Kasli, said that the production of NPI and ferronickel requires nickel ore saprolite. However, based on existing data, the existing nickel ore saprolite reserves can only meet the demand for less than 10 years if no new reserves are found.

"Those who are disadvantaged by this policy are affiliated companies abroad (and import NPI and ferronickel from Indonesia)," said Rizal when contacted by Kontan.co.id (24/1).

As is known, the government plans to implement a progressive tax on nickel exports. The main objective is to encourage further downstream nickel, and to encourage investment in nickel products with higher added value than BOP and ferronickel.

Ini yang Diuntungkan dari Pajak Ekspor Progresif Nickel

Pig Iron dan Feronikel

Reporter: Muhammad Julian | Editor:

Handoyo

P

ERHIMPUNAN Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menilai, kebijakan pajak ekspor progresif untuk nickel pig iron (NPI) dan feronikel bakal menguntungkan industri manufaktur sebagai industri pengguna, maupun pelaku usaha smelter nikel di tingkat yang lebih hilir yang memerlukan pasokan NPI dan feronikel.

Ketua Perhapi, Rizal Kasli mengatakan, produksi NPI dan feronikel memerlukan jenis nickel ore saprolite. Namun, ber- dasarkan data yang ada, cadangan nickel ore saprolite yang ada hanya bisa me- menuhi kebutuhan selama kurang dari 10 tahun jika tidak ditemukan cadangan baru.

“Yang dirugikan dengan kebijakan ini seperti perusahaan afiliasi yang di luar negeri (dan mengimpor NPI dan feronikel dari RI),” ujar Rizal saat dihubungi Kontan.co.id (24/1).

Seperti diketahui, pemerintah berencana menerapkan pajak progresif ekspor nikel.

Tujuan utamanya ialah untuk mendorong hilirisasi nikel lebih jauh, dan mendorong investasi pada produk nikel dengan nilai tambah yang lebih tinggi dari NPI dan feronikel.

(20)

Kontan.co.id noted that this policy discourse received support from business actors. Secretary General of the Indonesian Nickel Miners Association (APNI), Meidy Katrin Lengkey said that APNI supports the collection of export taxes for these two nickel commodities so that the state can get value added from the mineral processing industry.

Meidy explained, if the Ministry of EMR issued a Mining Business License for Special Production Operations for processing and/or refining (IUP OPK Olah Murni) for factories or smelters, nickel output would be subject to export duties.

However, when withdrawn to industrial products with an Industrial Business Permit (IUI), the export duty is exempted.

"In this case, what did the state get?

Nothing. We are saddened that nickel products such as nickel pig iron or ferronickel which are exported to China are subject to import duties of around 15%. We are free of charge but there they receive 15% even though they don't.

production, of course it is not fair," he told Kontan.co.id, Thursday (13/1).

Similarly, the Executive Director of the Indonesian Mining Association (IMA), Djoko Widajatno considered that the export tax policy on NPI and ferronickel is a fair policy, because smelters do not pay royalties and other Non-Tax State Revenues (PNBP), while miners are required to pay Income Tax (PPh). ) Business Entities, Value Added Tax (PPN), royalties, reclamation guarantees, and post-mining guarantees.

"The goal is to enforce justice in fiscal policy," Djoko told Kontan.co.id some time ago.

Kontan.co.id mencatat, wacana kebijakan ini mendapat dukungan dari kalangan pelaku usaha. Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey mengatakan bahwa APNI mendukung pemungutan pajak ekspor untuk kedua komoditas nikel ini supaya negara bisa mendapatkan value added dari industri pengolahan mineral.

Meidy menerangkan, jika ditarik ke belakang pada saat dahulu Kementerian ESDM mengeluarkan Izin Usaha Pertam- bangan Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian (IUP OPK Olah Murni) untuk pabrik atau smelter, output nikel dibebankan bea keluar.

Namun, pada saat ditarik ke produk perindustrian dengan Izin Usaha Industri (IUI) bea keluarnya dibebaskan.

"Dalam hal ini apa yang didapatkan negara? Tidak ada. Kami miris di mana produk nikel misalnya saja nikel pig iron atau feronikel yang diekspor ke China itu dibebankan bea masuk sekitar 15%. Masa di kita gratis tetapi di sana terima 15%

padahal mereka tidak produksi, tentu tidak fair," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).

Senada, Executive Director Indonesian Mining Association (IMA), Djoko Widajatno menilai bahwa kebijakan pajak ekspor terhadap NPI dan feronikel merupakan kebijakan yang adil, sebab smelter tidak membayar royalti dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lainnya, sementara penambangnya wajib membayar Pajak Penghasilan (PPh) Badan Usaha, Pajak Pertambahan Nilai (PPN), royalti, jaminan reklamasi, serta jaminan pasca-tambang.

"Tujuannya adalah menegakkan keadilan dalam kebijakan fiskal," ujar Djoko kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

(21)

Tin Exports Stuck, Private Mines Can't Operate

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia

T

IN mining activities owned by private companies in Indonesia, except for mines owned by PT Timah Tbk (TINS), have, on average, not carried out operations since the beginning of 2022. This is the impact that the company's 2022 Work Plan and Budget (RKAB) has not yet been approved.

The chairman of the Indonesian Tin Exporters Association (AETI) confirmed this, Jabin Sufianto confirmed this, that since the beginning of this year tin mining activities have stopped which has an impact on tin export activities because the average RKAB of tin mining companies has not been approved.

"Yes, so far, it is true that the RKAB has not been published since early 2022. Tin mining activities have stopped tempo- rarily," explained Jabin Sufianto to CNBC Indonesia, Monday (24/1/2022).

As a result of the temporary cessation of tin mining, AETI has sent a letter to the Directorate General of Mineral and Coal (Dirjen Minerba) of the Ministry of EMR.

They are currently waiting for a response to the letter.

"I don't dare to assume why the RKAB of the companies has not been approved.

What is certain is that in the near future there will be an answer," said Jabin.

Director of the Indonesia Commodity Exchange (ICDX), Nursalam noted, until Friday (21/1/2022), there was only one tin company that could carry out mining and export activities. Namely...

Ekspor Timah Macet, Tambang Swasta Belum Bisa Beroperasi

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia

K

EGIATAN pertambangan timah milik perusahaan swasta di Indonesia kecuali tambang milik PT Timah Tbk (TINS), rata- rata belum melakukan operasi sejak awal tahun 2022 ini. Hal ini imbas belum disetujuinya Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan tahun 2022 ini.

Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) membenarkan hal itu, Jabin Sufianto membenarkan hal tersebut, bahwa sejak awal tahun ini kegiatan pertambangan timah berhenti yang berdampak juga pada kegiatan ekspor timah karena rata-rata RKAB perusahaan pertambangan timah belum disetujui.

"Iya selama ini memang betul RKAB-nya belum terbit sejak awal tahun 2022. Kegiatan pertambangan timah berhenti untuk sementara," terang Jabin Sufianto kepada CNBC Indonesia, Senin (24/1/2022).

Akibat dari berhenti sementara pertambangan timah itu, AETI sudah berkirim surat kepada Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM.

Saat ini pihaknya tengah menunggu jawaban atas surat tersebut.

"Saya tidak berani berasumsi kenapa RKAB para perusahaan belum disetujui. Yang pasti dalam waktu dekat ada jawaban," ungkap Jabin.

Direktur Indonesia Comodity Exchange (ICDX), Nursalam mencatat, sampai pada Jumat (21/1/2022), baru ada satu perusahaan timah yang bisa melakukan penam- bangan dan kegiatan ekspor. Yakni...

(22)

Namely PT Timah Tbk (TINS). This is because the government has approved the RKAB from TINS.

"Because until now private companies haven't issued their RKAB approval, they can't mine, they haven't been able to produce anything from tin sand to tin blocks. So to this day, the private sector has not been able to export anything," said Nursalam.

In the annual performance report of the Directorate General of Mineral and Coal (Dirjen Minerba) of the Ministry of EMR, it was recorded that there were 4,003 RKAB applications in 2022 for mining companies, both mineral and coal.

Of the 4,003 proposed RKAB, there were 460 RKAB rejected by the government, with details of 307 RKAB for mineral companies and 153 RKAB for coal mining companies.

Meanwhile, the government approved 1,256 RKAB applications, with details of 416 from mineral companies and the remaining 840 from coal companies. There were also around 1,286 RKAB applications that were returned by the government.

The RKAB application was rejected because the company was not listed in Minerba One Data Indonesia (MODI).

Then, these companies do not have approval and feasibility study documents.

Thus, the development of mining, both mineral and coal, is not feasible to carry out.

And, the RKAB application document does not attach the calculation of resources and reserves that have been verified by the Competent Person registered at KCMI and the application does not comply with the format of Minister of EMR Decree No. 1806 Year 2018.

Yakni PT Timah Tbk (TINS). Hal itu karena pemerintah sudah menyetujui RKAB dari TINS.

"Karena sampai saat ini perusahaan swasta belum dikeluarkan persetujuan RKAB-nya mereka belum bisa menambang, belum bisa memproduksi yang dari pasir timah jadi timah balok. Jadi kalau swasta sampai hari ini belum ada yang ekspor. Jangankan ekspor, menambang pun sampai hari ini belum bisa," ungkap Nursalam.

Dalam laporan kinerja tahunan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM tercatat, ada sebanyak 4.003 permohonan RKAB di tahun 2022 untuk perusahaan pertambangan baik itu mineral maupun batu bara.

Dari 4.003 RKAB yang diajukan itu, ada sebanyak 460 RKAB yang ditolak pemerintah dengan rincian 307 RKAB untuk perusahaan mineral dan 153 RKAB perusahaan tambang batu bara.

Sementara itu, pemerintah menyetujui sebanyak 1.256 permohonan RKAB dengan rincian 416 dari perusahaan mineral dan sisanya 840 dari perusahaan batu bara.

Terdapat pula sekitar 1.286 permohonan RKAB yang dikembalikan oleh pemerintah.

Ditolaknya permohonan RKAB lantaran perusahaan tersebut ternyata belum atau tidak tercantum dalam Minerba One Data Indonesia (MODI).

Lalu, perusahaan-perusahaan tersebut tidak memiliki persetujuan dan dokumen studi kelayakan. Sehingga, pengembangan pertambangan baik mineral maupun batu bara belum layak untuk dijalankan.

Dan, dokumen permohonan RKAB itu tidak melampirkan perhitungan sumber daya dan cadangan yang telah diverifikasi oleh Competent Person yang terdaftar di KCMI serta permohonan belum sesuai format Kepmen ESDM No. 1806 Tahun 2018.

TABLE OF CONTENTS. No. Title Media Source Page