• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

20

Universitas Kristen Petra

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan. "Penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya" (Umar, 2002, p.105). Jadi penelitian kausal digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Hubungan sebab akibat dari penelitian ini adalah mengungkapkan pengaruh retail mix yang diberikan oleh The Sport Warehouse yang terdiri dari store layout, merchandise assortments dan pricing terhadap purchase intention.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. (Sugiyono, 2005, p.7) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang menekankan pada keluasan informasi (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.

3.2 Gambaran Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah gabungan seluruh elemen, yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran (Malholtra, 2004, p.314). Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melakukan pembelian di The Sport Warehouse Royal Plaza Surabaya.

(2)

21

Universitas Kristen Petra

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sekelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi (Malholtra, 2004, p.314). Konsumen yang menjadi sampel sebagai responden adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian di The Sport Warehouse Royal Plaza Surabaya. Karakteristik sampel yang dipilih adalah responden berjenis kelamin pria dan wanita, berusia 17-65 tahun dan pernah membeli produk di The Sport Warehouse Royal Plaza Surabaya dalam waktu 6 bulan terakhir.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sampel tak terhingga, dengan taraf kepercayaan 95% dan taraf kesalahan 5% sebagai berikut:

d² .p .q Z²

n (3.1)

Keterangan:

n = jumlah sampel

Z = harga interval tergantung dari alpha (α = 1-0,95 = 0.05), jadi z nya 1,976

p = estimator proporsi populasi d = interval (0,10)

q = 1 - p

Α Z

0,01 (1%) 2,576

0,05 (5%) 1,976

0,10 (10%) 1,645

6 , 97

0,01 25 , 0 904 , 3

(0,10)² 0,5)(0,5) (

(1,976)²

n n x n

(3)

22

Universitas Kristen Petra

Untuk memudahkan perhitungan maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100. Jadi, kuesioner akan disebarkan kepada 100 responden.

3.2.3 Teknik Pengambilan Sample

Teknik Pengambilan Sample dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik non probability sampling, dimana semua populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk menjadi responden dan pengambilan sampel didasarkan pada pertimbangan paneliti (Simamora, 2004. p.197). Metode pengambilan sampel ini digunakan dengan pertimbangan untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya, maka dalam penelitian ini digunakan convenience sampling, dimana calon responden yang terpilih adalah mereka yang kebetulan berada di lokasi yang sama dengan peneliti, yaitu di The Sport Warehouse.

3.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

 Data primer

Dalam penelitian ini sumber data primer akan diperoleh langsung dari kuesioner/angket yang akan disebarkan kepada 100 responden yang pernah membeli produk di The Sport Warehouse Royal Plaza Surabaya.

 Data sekunder

Dalam penelitian ini sumber data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, internet, dan literatur kepustakaan tentang masalah yang diteliti.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner.

Menurut (Malhotra, 2004, p.280), Kuesioner merupakan salah satu teknik terstruktur dalam mengumpulkan data yang terdiri dari sejumlah pertanyaan, baik tertulis maupun lisan, yang dijawab oleh responden. Kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu mengenai profil responden dan pertanyaan-pertanyaan yang

(4)

23

Universitas Kristen Petra

berhubungan dengan store layout, merchandise assortment, pricing, dan purchase intention dengan menggunakan skala likert. Bentuk jawaban dari kuesioner ini, yaitu sebagai berikut :

Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1 Tidak Setuju (TS) = skor 2

Netral (N) = skor 3

Setuju (S) = skor 4

Sangat Setuju (SS) = skor 5

Selanjutnya, hasil jawaban responden yang diukur dengan skala likert dikelompokkan dengan menggunakan interval kelas. Perhitungan interval kelas tersebut, dapat menggunakan rumus berikut ini :

b

n

RSm(3.2)

Keterangan :

RS = rentang skor m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas

3.5 Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.5.1 Variabel

Sugiyono (2012, p.58) mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi :

a. Variabel Independen / Variabel Eksogen

Disebut juga variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab atau timbulnya variabel dependen (terikat)/endogen, (Sugiyono, 2012, p. 59). Dalam penelitian ini yang menjadi veriabel independen / eksogen adalah store layout (X1), merchandise assortment (X2), dan pricing (X3).

(5)

24

Universitas Kristen Petra

b. Variabel Dependen / Variabel Endogen

Disebut juga variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (suglyono, 2012. p.59).

Dalam penelitian ini yang menjadi veriabel dependen / endogen adalah purchase intention (Y).

3.5.2 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini batasan operasional yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Variabel Eksogen (X), ada 3 variabel yang diteliti yaitu store layout (X1), merchandise assortment (X2), dan pricing (X3).

X1. Store layout

Variabel store layout merupakan penataan toko yang menarik sehingga memberikan kenyamanan bagi konsumen yang sedang berbelanja.

Dimensi yang akan digunakan untuk mengukur dalam penelitian ini yaitu tipe desain layout, fleksibilitas desain toko, perencanaan ruang toko, dan display merchandise. Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah sebagai berikut :

a. Penampilan toko dari luar menarik perhatian pengunjung mall untuk berkunjung ke The Sport Warehouse

b. Tata letak produk terlihat rapi dan menarik, hingga membuat konsumen nyaman untuk berbelanja

c. Jarak antara display produk memudahkan konsumen berlalu lalang didalam toko

d. Setiap produk di The Sport Warehouse dikelompokkan dengan rapi sesuai kategori produk yang ada

X2. Merchandise assortment

Variabel merchandise assortment merupakan keberagaman serta kedalaman produk yang ditawarkan. Dimensi yang akan digunakan untuk mengukur dalam penelitian ini yaitu variety & assortment dan product

(6)

25

Universitas Kristen Petra

availability (ketersediaan produk). Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah sebagai berikut :

a. Produk yang ditawarkan berkualitas

b. Kelengkapan varian ukuran, model dan warna yang ditawarkan oleh The Sport Warehouse

c. Keberagaman jenis produk yang ditawarkan oleh The Sport Warehouse

d. Produk yang ditawarkan oleh The Sport Warehouse selalu update e. Ketersediaan produk yang ditawarkan oleh The Sport Warehouse X3. Pricing

Variabel pricing merupakan value yang dirasakan oleh konsumen, dan rasio yang diterima konsumen. Dimensi yang akan digunakan untuk mengukur dalam penelitian ini yaitu value dan pemberian discount.

Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah sebagai berikut : a. Anda masih dapat menerima harga yang ditentukan oleh The Sport

Warehouse

b. Harga produk di The Sport Warehouse terjangkau

c. Harga produk di The Sport Warehouse sesuai dengan kualitas

d. Kemudahan dalam melakukan pembayaran (cash, kartu kredit/debit) e. Pemberian potongan harga menarik minat belanja

2. Variabel Endogen (Y), dalam penelitian ini varibel endogen yang ditetapkan adalah purchase intention (Y). Variabel purchase intention merupakan perasaan yang mengeluarkan rasa ingin membeli produk dengan mempertimbangkan ekspetasi mereka. Indikator yang digunakan dalam variabel ini adalah sebagai berikut :

a. Secara keseluruhan store layout menimbulkan minat beli di The Sport Warehouse

b. Secara keseluruhan merchandise assortment menimbulkan minat beli di The Sport Warehouse

c. Secara keseluruhan pricing menimbulkan minat beli di The Sport Warehouse

(7)

26

Universitas Kristen Petra

3.6 Uji Validitas dan Uji Realibilitas 3.6.1 Uji Validitas

"Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang akan diukur" (Umar, 2002, p.99). Langkah dalam menguji validitas butir pertanyaan pada kuisioner yaitu mencari r hitung (angka korelasi Pearson) dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2002, p.105):

r

xy

=   

 

2 2

 

2

2 x n y y

x n

y x xy n

(3.3)

Keterangan :

rxy : Pearson Product Moment Correlation n : Jumlah sampel

x : skor tiap item y : skor total

Dengan ketentuan bahwa sebuah item kuesioner dinyatakan valid jika nilai r memiliki tingkat signifikansi kurang dari 5%.

3.6.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seorang sampel terhadap pernyataan bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan demikian reliabel adalah suatu keadaan di mana instrumen penelitian tersebut akan tetap menghasilkan data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach's alpha (α) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach's alpha (α) adalah di atas 0,6.

Adapun rumus reliabilitas adalah (Umar, 2002, p.120):

   

 

2

1 2

1 . sx sj K

K

 

(3.4)

(8)

27

Universitas Kristen Petra

Keterangan:

α : Koefisien reliabilitas alpha K : Banyaknya item

Sj² : Varians skor item Sx² : Varians skor total

3.7 Teknik Analisa Data 3.7.1 Statistik Deskriptif

Merupakan deskripsi atau penggambaran sekumpulan data secara visual dapat dilakukan dalam dua bagian yaitu dalam bentuk gambar atau grafik dan dalam bentuk tulisan. Dalam program SPSS for Windows version 23.0, metode statistik deskriptif dapat digunakan untuk menghasilkan gambaran data berupa tabel frekuensi dan tabulasi silang (crosstab), serta analisis rata- rata Hitung (Mean).

3.7.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Malhotra (2004), analisa regresi adalah prosedur statistik untuk menganalisa hubungan antara variable dependen dan variable independen (p.502). Jika terdapat dua atau lebih variable bebas maka menggunakan analisa regresi linear berganda Dengan demikian dapat diketahui sejauh mana hubungan sebab akibat atau pengaruh antara variable-variable tersebut.

Regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel store layout, merchandise assortments dan pricing dengan vanabel purchase intention. Rumusnya adalah:

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e (3.5)

Di mana:

Y : Purchase Intention (variabel dependen)

β0 : Konstanta.

(9)

28

Universitas Kristen Petra

β1, β2, β3 : Koefisisen regresi.

X1 : Store Layout The Sport Warehouse (variabel independen) X2 : Merchandise Assortment The Sport Warehouse (variabel

independen)

X3 : Pricing The Sport Warehouse (variabel independen)

e : Error

3.8 Prosedur Pengujian Hipotesis

3.8.1 Uji Signifikansi Paramenter Individual (Uji t)

Uji t adalah uji yang digunakan untuk melihat pengunuh masing-masing variable bebas secara parsial terhadap variable terikat (Ghozali, 2005). Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel terikat secara individual dalam menerangkan variasi variabel bebas. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (βi) sama dengan nol.

Adapun hipotesa yang akan digunakan dalam pengujian sebagai berikut:

H0i = 0, artinya, apakah suatu variabel terikat bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel bebas (Store layout, Merchandise assortment, Pricing). Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variable tidak sama dengan nol.

H1i ≠ 0, artinya variabel tersebut merupakan variable penjelas yang signifikan terhadap variable bebas (Store layout, Merchandise assortment, Pricing).

Dasar pengambilan keputusan:

1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel

 Apabila ttabel ˃ thitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak

 Apabila ttabel ˂ thitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

 Apabila angka probabilitas signifikansi ˃ 0,05, maka H0 diterima dan H1

ditolak

 Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

(10)

29

Universitas Kristen Petra

3.8.2 Uji Goodness of Fit atau Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh store layout, merchandise assortment, pricing secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya, yaitu purchase intention.

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

 H0: bl = b2 =.……. = bk = 0

Artinya, apakah suatu variabel terikat bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel bebas. Hipotesis alternatifiya (HA) tidak semua parameter secara stimultan sama dengan nol.

 HA: bl ≠ b2 ≠…….. ≠ bk ≠ 0

Artinya semua variabel terikat secara stimultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel bebas.

Variabel-variabel bebas (store layout, merchandise assortment, pricing) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya (purchase intention) dan sebaliknya.

Dasar pengambilan keputusan:

3. Dengan membandingkan nilai F hitungnya dengan F tabel

 Apabila Ftabel ˃ Fhitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak

 Apabila Ftabel ˂ Fhitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima 4. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi

 Apabila probabilitas signifikansi ˃ 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak

 Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima

3.8.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi

(11)

30

Universitas Kristen Petra

adalah 0 < R2 ˂ 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen ke dalam model, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila terdapat tambahan variabel independen ke dalam tabel. Oleh karena itu sebaiknya digunakan nilai Adjusted R2 untuk mengevaluasi model regresi terbaik.

3.8.4 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias terbaik, maka perlu dilakukan pengujian gejala penyimpangan asumsi model klasik. Asumsi klasik pertama yang harus dipenuhi untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah memenuhi normalitas, autokorelasi, homoskedastisitas dan non multikolonieritas.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2005, p.110) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan melihat tampilan grafik normal probability plot apabila grafik tersebut terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.

(12)

31

Universitas Kristen Petra

b. Uji Autokolerasi

Menurut Santoso dan Tjiptono (2008, p.110) mendeteksikan autokorelasi sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurut menurut waktu (dalam data deretan waktu) atau ruang (dalam data cross sectional). Model klasik mengasumsikan bahwa variabel gangguan yang berhubungan dengan observasi tidak dipengaruhi oleh variabel gangguan yang berhubungan dengan pengamatan lain manapun.

Pendeteksian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode statistik "d" dari Durbin Watson. Bila d terletak di luar batas bawah (d1) dari batas atas (du), berarti terjadi autokorelasi Apabila Durbin Watson terletak di dalam batas bawah (d1) dan batas atas (du) berarti tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi yang digunakan.

c. Uji Homoskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut Homoskedastisitas. Apabila variabel pengganggu (ei), memiliki varian yang berbeda dari satu observasi ke observasi lain maka gejala heteroskedastisitas akan muncul. Adanya heteroskedastisitas menyebabkan estimasi koefisien-koefisien regresi yang dihasilkan menjadi tidak efisien.

Menurut Santoso dan Tjiptono (2008, p.110), menyatakan bahwa sebagai dasar pengambilan keputusan adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang. melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas dan asumsi homoskedastisitas yang melandasi analisis regresi berganda terpenuhi.

d. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2005,p.91), menjelaskan bahwa: "uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

(13)

32

Universitas Kristen Petra

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak teradi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol". Ghozali (2005, p.92) menyatakan bahwa "multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cuttof yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolineritas adalah nilai tolerance < 0.1 atau sama dengan nilai VIF > 10.

Referensi

Dokumen terkait

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. 56 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling berdasarkan

Teknik sampling menurut Sugiyono, (2016:81) ialah teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan. Pada penelitian ini teknik pengambilan

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling berdasarkan pertimbangan pemilihan guru yang mengajar sama

Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2016) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Yang menjadi dasar pertimbangan

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability random sampling, dimana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

Pengambilan sampel ini adalah dengan cara purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih secara sengaja menyesuaikan dengan tujuan penelitian