• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2021"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLIKASI YURIDIS MERGER BANK BUMN SYARIAH TERHADAP PERSAINGAN USAHA JASA PERBANKAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Bagian Studi Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya

Oleh : BOBY ANDREAS

02011281722229

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2021

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv MOTTO

“ A Person Who Never Made a Mistake, Never Tried Anything New”

- Albert Einstein

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

❖ Tuhan Yang Maha Esa

❖ Kedua Orang tua

❖ Saudara – Saudara saya

❖ Seluruh dosen Fakultas Hukum Unsri

❖ Sahabat – Sahabat

❖ ALSA LC UNSRI

❖ Almamater

(5)

v

(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang telah meluangkan waktu, memberikan tenaga, semangat dan pikirannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, yang antara lain;

1. Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya dalam membantu penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini;

2. Kedua orang tua, Kakak dan Adik saya yang selalu mendukung saya dalam menjalani masa perkuliahan, organisasi dan menyelesaikan skripsi

3. Bapak Dr. Febrian, S.H., M.S. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya;

4. Bapak Dr. Mada Apriandi, S.H., M.CL. selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya;

5. Bapak Dr. Ridwan, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya;

6. Bapak Drs. H. Murzal, S.H., M.Hum. selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya;

7. Ibu Dr. Putu Samawati, S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi ini;

8. Ibu Dian Aprilia, S.H.,M.H. selaku Dosen Pembimbing Pembantu yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing penulis dalam menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi ini;

9. Bapak Dr.M.Syaifuddin,S.H.,M.Hum selaku Ketua Jurusan Studi Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya;

10. Ibu Mahesa Rannie, S.H.,M.H. selaku Pembimbing Akademik penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya;

(7)

vii

(8)

viii

(9)

ix

(10)

x

(11)

xi

(12)

xii

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Memasuki era perdagangan bebas saat ini, iklim persaingan usaha yang terjadi di antara perusahaan semakin hari kian ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan sehingga dapat bertahan ataupun dapat berkembang. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan strategi pengembangan yang tepat agar perusahaan bisa mempertahankan popularitasnya dan juga mengembangkan usahanya. Sebagaimana layaknya sebuah kumpulan, perusahaan tentunya akan mengalami berbagai kondisi yang dihadapi, yaitu pertumbuhan dan perkembangan secara dinamis, berada pada kondisi statis dan mengalami kemunduran. Upaya dalam rangka tumbuh dan berkembang ini, perusahaan diharapkan bisa melakukan ekspansi bisnis.1 Akan tetapi, dalam melakukan pengembangan perusahaan tentunya perlu memperhatikan siklus dan kondisi dari persaingan usaha Indonesia, bahwa setiap orang yang melakukan usahanya di Indonesia perlu berada dalam iklim persaingan usaha yang sehat sehingga tidak menimbulkan pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku usaha tertentu, hal tersebut juga merupakan bentuk dari pembangunan yang terjadi pada bidang ekonomi harus diarahkan kepada terwujudnya kesejahteraan rakyat menurut Undang-Undang Dasar Tahun 1945 terkhusus pada Pasal 33 Ayat (4) bahwa perekonomian nasional hendaknya diselenggarakan berdasarkan prinsip kebersamaan serta menciptakan suatu

1 Budi Untung. Hukum Merger. Yogyakarta : Andi, 2019, hlm. 1

(14)

2

keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.2 Persaingan kuat antara perusahaan perseroan atau biasa disebut dengan Perseroan Terbatas (PT) tidak dapat terelakkan lagi, berbagai perubahan-perubahan baru banyak dilakukan terhadap perusahaan baik dari segi kualitas barang atau jasa yang diperjualbelikan maupun dari segi eksistensi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.3

Perubahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam kaitannya untuk mengembangkan ataupun untuk bersaingan antar perusahaan adalah dengan konsep merger. Merger atau penggabungan sendiri memiliki pengertian yang tercantum di dalam Pasal 1 ayat (9) Undang – Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) yaitu “Perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dari perseroan yang menggabungkan diri beralih karena hukum kepada perseroan yang menerima penggabungan dan selanjutnya status badan hukum perseroan yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.” Pada dasarnya ada beberapa pertimbangan ataupun alasan suatu perusahaan melakukan merger, salah satunya adalah pertumbuhan atau diversifikasi. Perusahaan menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger. Perusahaan

2 Hj. Azizah, “Harmonisasi Hukum Persaingan Usaha Dalam Mewujudkan Efisiensi Ekonomi, Perlindungan Konsumen Dan Persaingan Usaha Yang Sehat Berbasis Demokrasi Ekonomi Indonesia”. Lex Librum, Vol. III No. 2, 2017. Hlm. 525. Avaible on http://stihpada.ac.id/system/App/Post/files/000/000/124/original/061705.pdf diakses pada tanggal 15 - -9 - 2021

3 Wahyu Suwena Putri dan Cokorda Istri Anom, “Akibat Hukum Penggabungan Perusahaan (Merger) Pada Perusahaan Perseroan Terbatas”. Kertha Semaya, Vol.02 No.05,2014. hlm. 2.

available on https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthasemaya/article/view/10496 diakses pada tanggal 19-02-2021

(15)

3

tidak memiliki risiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger, perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan.4

Penggabungan disatu sisi akan terus meningkat sebagai pilihan strategis dalam bisnis/ kegiatan usaha perseroan terbatas, di sisi lain juga penggabungan yang tidak terkendali dapat merugikan pihak-pihak tertentu. Selain itu, keputusan merger dapat terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat ketika perubahan-perubahan yang mendominasi pasar bergabung. Oleh sebab itu, hadirlah Undang-Undang No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU-LPMPUTS).5 Tujuan yang dimaksudkan oleh UU-LPMPUTS, antara lain adalah menciptakan iklim persaingan usaha yang kondusif melalui pengaturan pada persaingan usaha sehingga terciptanya suatu kepastian kesempatan untuk berusaha, menjaga kepentingan umum, dan mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang diciptakan pelaku usaha dan terciptanya efektifitas dalam berusaha.6 UU-LPMPUTS secara lebih khusus dibentuk dengan tujuan agar memberikan suatu kepastian hukum dan perlindungan yang sama rata bagi setiap pelaku usaha, dan mencegah timbulnya praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat yang dimaksudkan agar

4 Budi Untung, Op.cit, hlm. 8

5 Hasriani, Skripsi : “Analisis dampak merger terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.” Makassar : UNM, 2018, hlm. 3 available on http://eprints.unm.ac.id/9996/1/JURNAL.pdf diakses pada tanggal 19-02-2021

6 Muhamad Sadi is, Hukum Persaingan Usaha di Indonesia. Malang : Setara Press, 2016.

hlm. 10.

(16)

4

dapat menciptakan iklim persaingan usaha yang kondusif, dan pelaku usaha dapat bersaing secara sehat.7

Penggabungan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu penggabungan horizontal adalah penggabungan yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama). Penggabungan vertikal adalah penggabungan yang terjadi di perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan.8 Berdasarkan kategori merger di atas, maka masing- masing mempunyai konsekuensi bagi persaingan yang berbeda dengan satu yang lain. Merger horizontal akan berakibat pada suatu pasar berkurangnya suatu perusahaan dan adanya suatu perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang lebih besar dari sebelumnya. Bagi perusahaan yang melakukan merger, perusahaan tersebut akan mempunyai kekuatan pasar yang lebih besar.

Sehingga dalam merger horizontal tidak hanya menyangkut asset atau saham saja tetapi penyatuan atau pengambilalihan kekuatan pasar.9

Di Indonesia, banyak dijumpai perseroan terbatas yang melakukan penggabungan dengan perseroan lain tak terkecuali perusahaan perbankan. Pasal 1 Angka (25) Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan memberikan makna merger sebagai “Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara tetap mempertahankan berdirinya salah satu bank dan membubarkan bank-bank lainnya dengan atau tanpa melikuidasinya.” Merger sendiri bukan merupakan hal baru di

7 Isis ikhwansyah, Man S. Sastrawidjaja, Rahmi Yuniarti, Hukum Perusahaan Analisis Privatisasi BUMN dalam Hukum Persaingan Usaha Tidak Sehat. Bandung : Refika Aditama, 2019. hlm. 6

8 Budi Untung, Loc. Cit.

9 Ahmad Khumaidi, Tesis :”Merger Perseroan Terbatas Dalam Perspektif Hukum Persaingan Menurut Undang – Undang Nomor 5 tahun 1999.” Semarang : UNDIP, 2002. hlm. 6-7. available on http://eprints.undip.ac.id/14604/ diakses pada tanggal 19-02-2021

(17)

5

dunia perbankan, tidak hanya dilakukan pada bank-bank swasta tetapi juga terhadap bank-bank yang dimiliki pemerintah. Pada tahun 1999, terjadi merger antara 4 (empat) BUMN yaitu Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia menjadi PT. Bank Mandiri. Sementara tahun 2002 terjadi merger 5 (lima) bank swasta nasional yaitu Bank Artamendia, Bank Bali, Bank Express, Bank Universal, dan Bank Patriot yang bergabung menjadi Bank Permata, pada tahun 2004, terjadi merger antara Bank CIC Internasional, Bank Danpac, dan Bank Pikko menjadi Bank Century dan terdapat juga merger bank antara Bank Lippo dengan Bank Mega. Merger antar suatu bank dengan bank yang lainnya bukan hanya semata teknis sehingga mekanisme Merger Bank harus dikerjakan secara hati-hati.10 Alasan utama suatu bank melakukan merger adalah sama halnya dengan merger perusahaan lainnya, yaitu untuk memperbaiki dan mengembangkan perusahaan. Hanya saja, bagi suatu bank memiliki tuntutan yang besar untuk memperbaiki hal tersebut berhubung bank selaku pihak yang mengelola dana masyarakat sangat dituntut untuk berhati-hati dalam usahanya. Dilihat dari sisi tujuannya maka terdapat dua macam merger bank yaitu : pertama, merger dalam rangka roscue program, yakni merger dengan atau antara bank yang kurang/tidak sehat dan kedua, merger dalam rangka Improving business, yakni merger antara bank-bank yang sehat.11

Sebagaimana diketahui, permasalahan merger perseroan terbatas sudah diatur di dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1995 jo. No. 40 tahun 2007 tentang

10 Agus Prihartono, “Peraturan Penggabungan Usaha (Merger) Bank Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Bank di Indonesia Dalam Pembangunan Hukum Ekonomi Nasional.”

Aktualita, Vol. 1 No.1 2018. hlm. 3.

11 Budi Untung, Op. cit. hlm. 109

(18)

6

Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya. Sedangkan merger yang bergerak dibidang perbankan juga telah memiliki peraturannya tersendiri yaitu Undang – Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank, SK Bank Indonesia No. 32/511KEP/DIR tentang Persyaratan dan Tata Cara Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank Umum. Praktiknya merger bank dapat dilakukan baik untuk tujuan penyelamatan bank yang bermasalah oleh bank yang sehat atau tujuan lainnya adalah untuk pengembangan usaha (Improving Bussiness). Upaya dalam pengembangan usaha, merger bank merupakan langkah yang tepat didalam mempercepat pengembangan dana serta kinerja operasional dan keuntungan dibandingkan dengan perkembangan alamiah.12 Artinya, merger bank memang sangat bermanfaat bagi bank-bank yang ingin cepat menjadi besar dan mendapatkan modal yang semakin besar.

Merger bank milik negara yang terjadi di awal tahun 2021 merupakan langkah yang diambil untuk efisiensi dan efektifitas kinerja dari bank pemerintah tersebut. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyetujui rencana penggabungan usaha tiga bank syariah milik negara menjadi satu nama yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan hasil merger anak perusahaan BUMN bidang Perbankan diantaranya Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Negara Indonesia Syariah, dan Bank Syariah Mandiri. Sebagai perusahaan milik negara atau dikenal dengan Badan Usaha Milik Negara

12 Daniel Hendy Pratama, Skripsi :”Merger Bank dalam Perspektif Hukum Persaingan Usaha”. Surabaya : UNAIR, 2005. hlm. 9 available on http://repository.unair.ac.id/13922/ diakses pada tanggal 20-02-2021

(19)

7

(BUMN), tentunya Bank Syariah Indonesia akan tetap berpedoman pada Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (UU- BUMN) dan kebijakan Kementerian BUMN. BUMN menurut Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang BUMN adalah badan usaha yang seluruhnya atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Tujuan pendirian BUMN menurut Pasal 2 UU- BUMN adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya, mengejar keuntungan, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai pemenuhan hajat hidup orang banyak, menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi, dan turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. 13

Menurut Menteri BUMN, jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas muslim menjadi potensi untuk bertahan dan berkembangnya perbankan syariah, atas dasar hal tersebut perlu dilakukan strategi untuk menawarkan kemudahan dan kenyamanan serta perlindungan ekstra bagi nasabah. Dilakukannya penggabungan ini tentunya akan berdampak pada berkurangnya persaingan di antara perbankan syariah di Indonesia sehingga mempengaruhi pasar itu sendiri. Keberadaan bank umum syariah yang ada di Indonesia dilihat dari informasi OJK terdapat 12 Bank jenis bank umum syariah yang diantaranya PT. Bank Muamalat Indonesia, PT.

BCA Syariah, PT. Bank Syariah Bukopin, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank

13 Isis ikhwansyah, Man S. Sastrawidjaja, Rahmi Yuniarti, Op.Cit. hlm. 22

(20)

8

Panin Syariah, PT. Maybank Syariah Indonesia, dan beberapa lainnya. Selain itu juga, hasil gabungan dari ketiga bank besar Indonesia ini akan memiliki asset sebesar Rp. 245,7 Trilliun sedangkan modal intinya Rp. 20,4 Trilliun. Jumlah sedemikian memposisikan Bank Syariah Indonesia menduduki top 10 Bank terbesar di Indonesia dari sisi asset dan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.14

Kebijakan merger bank yang dilakukan oleh pemerintah terhadap 3 (tiga) bank syariah yaitu BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah dengan mengubah nama menjadi Bank Syariah Indonesia menimbulkan beberapa asumsi.

Asumsi pertama, negara sebagai pemilik mayoritas dari bank berusaha untuk meningkatkan dan mempercepat pembangunan bank syariah sehingga secara langsung dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan berupaya agar BUMN dapat bersaing dalam persaingan global. Asumsi kedua, dengan dilakukannya merger bank yang melibatkan 3 bank besar di Indonesia akan berdampak terhadap persaingan dan akan memicu monopoli dan persaingan tidak sehat. Berdasarkan uraian di atas, kedua asumsi ini menjadi pemikiran untuk mengkaji lebih lanjut dalam bentuk penelitian skripsi yang berjudul “Implikasi Yuridis Merger Bank BUMN Syariah Terhadap Persaingan Usaha Jasa Perbankan”. Harapannya

dapat diperoleh jawaban yang komprehensif atas kebijakan merger ketiga bank syariah milik pemerintah tersebut.

14 Anisyah Al Faqir, “PT Bank Syariah Indonesia Masuk Daftar 10 Bank Terbesar di Indonesia”, available on https://www.merdeka.com/uang/pt-bank-syariah-indonesia-masuk-daftar- 10-bank-terbesar-di-indonesia.html, diakses pada tanggal 25-03-2021

(21)

9

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apakah yang menjadi latar belakang dimergernya BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah menjadi Bank Syariah Indonesia ?

2. Apakah merger ketiga bank tersebut dapat berimplikasi secara hukum terhadap praktik persaingan usaha tidak sehat pada jasa perbankan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis latar belakang dilakukannya merger ketiga bank BUMN Syariah yang berubah nama menjadi Bank Syariah Indonesia

2. Untuk mengetahui dan menganalisis tindakan merger Bank Syariah Indonesia dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

(22)

10

D. Manfaat Penelitian

Adapun dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat berupa :

1. Manfaat teoritis, diharapkan :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan kajian akademik dan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengembangan hukum dibidang hukum persaingan usaha, hukum perbankan khususnya mengenai merger bank dalam lingkup persaingan usaha.

b. Berkembangnya teori dan konsep hukum mengenai merger bank dalam kaitannya dengan persaingan usaha di Indonesia, dengan tetap tidak melanggar aturan di dalam praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat sehingga terciptalah pasar yang sempurna dan dapat mensejahterakan rakyat Indonesia.

2. Manfaat Praktik, diharapkan :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau bahan pertimbangan dalam membuat suatu kebijakan oleh pemerintah maupun pihak legislatif untuk memperbaharui peraturan hukum yang berkaitan dengan merger bank.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi kalangan akademis dan masyarakat luas mengenai merger bank

(23)

11

BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah berkaitan dengan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat sehingga masyarakat luas dapat memahami.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pembahasan pada skripsi ini sebagaimana sesuai dengan judul, menitik beratkan pada latar belakang dilakukannya merger oleh perusahaan bank syariah milik negara yakni BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah dengan tetap mengacu kepada Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Selain itu, juga akan menitik beratkan pembahasan skripsi ini pada implikasi yuridis dilakukannya merger ketiga bank syariah milik negara terhadap persaingan usaha dan tentunya dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dan sebagaimana peraturan merger perusahaan/bank di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif. Metode penelitian normatif hanya ditujukan pada peraturan-

(24)

12

peraturan tertulis sehingga penelitian ini sangat erat hubungannya pada perpustakaan karena akan membutuhkan data-data yang bersifat sekunder pada perpustakaan.15 Penelitian yuridis normatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk menfokuskan kajian penerapan kaidah atau norma dalam hukum positif yang berlaku.

2. Pendekatan Penelitian

a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach)

Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan ini adalah pendekatan perundang-undangan. Pendekatan undang-undang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang sedang dijalani.16 Mengenai hal itu, peraturan perundang – undangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah UU – LPMPUTS, UU – PT, PP No. 57 Tahun 2010.

b. Pendekatan Konsep (Conceptual Approach)

Konsep dalam pengertian yang relevan adalah unsur-unsur abstrak yang mewakili kelas-kelas fenomena dalam suatu bidang studi yang kadangkala menunjuk pada hal-hal universal yang diabstraksikan dari hal- hal yang partikular. Salah satu fungsi dari logis dari konsep ialah memunculkan, objek-objek yang menarik perhatian dari sudut pandangan

15 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Malang : Bayumedia Publishing, 2007, hlm. 57.

16 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, ed.rev.cetakan ke-11, Jakarta : Kencana, 2011, hlm. 35

(25)

13

praktis dan sudut pengetahuan dalam pikiran dan atribut-atribut tertentu.

Berkat fungsi tersebut, konsep-konsep berhasil menggabungkan kata-kata dengan objek- objek tertentu. Penggabungan itu memungkinkan ditentukannya arti kata-kata secara tepat dan menggunakannya dalam proses pikiran. 17

3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Pengumpulan bahan penelitian ini dilakukan dengan cara studi kepustakaan (Library Research). Studi kepustakaan (Library Research) adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungan dengan masalah yang akan dipecahkan.18

4. Sumber Bahan Hukum

Bahan hukum penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum primer adalah bahan-bahan hukum yang mengikat, meliputi peraturan perundang-undangan dan yurisprudensi.19 Bahan hukum primer yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah ketentuan perundang-undangan mengenai hukum perdata, khususnya hukum perbankan, hukum persaingan usaha, praktik monopoli dan

17 Saebani Ahmad Beni. Metode Penelitian Hukum. Bandung : Pustaka Setia, 2008. Hlm. 50

18 Nazir, Moh. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1988, hlm.5

19 Saebani Ahmad Beni, Op Cit, hlm. 08

(26)

14

persaingan usaha tidak sehat, hukum perusahaan. Bahan hukum primer terdiri dari:

1. Undang – Undang Dasar Tahun 1945

2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)

3. Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan

4. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 tentang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

5. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

6. Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

7. Undang - Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

8. Peraturan perundang – undangan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini

b. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang menjelaskan bahan hukum primer, yang isinya tidak mengikat. Bahan sekunder

(27)

15

meliputi jurnal-jurnal, artikel-artikel, buku serta karya ilmiah yang membahas masalah merger dalam persaingan usaha.20

c. Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer dan sekunder. Hukum tersier memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lain lain.21

5. Analisis Bahan Hukum

Metode yang digunakan dalam menganalisis bahan hukum adalah dengan menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk penemuan lainnya. Penelitian kualitatif bersifat memperoleh atau menemukan teori berdasarkan data yang diperoleh di lapangan.22

6. Penarikan Kesimpulan

Metode yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah dengan cara induktif, yaitu menarik suatu kesimpulan dimulai dari pernyataan

20 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum. Cet. 3 Jakarta : UI Press, 1986, hlm. 22

21 Ibid, hlm. 22

22 Anggito, Albi, and Johan Setiawan. Metodologi penelitian kualitatif. Sukabumi : Jejak, 2018. hlm. 27

(28)

16

khusus menuju pernyataan umum dengan menggunakan penalaran rasio (berfikir rasional).23

23 Saebani Ahmad Beni, Op Cit, Hlm. 12

(29)

17

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdul R. Saliman, 2005. Hukum Bisnis untuk Perusahaan. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group

Agus Santoso, 2014. Hukum, Moral & Keadilan Sebuah Kajian Filsafat Hukum, Jakarta : Kencana

Albi Anggito dan Johan Setiawan, 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif, Suka bumi: Jejak

Ali Rido, 1983. Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan, Perkumpulan, Koperasi, Yayasan dan Wakaf, Bandung : Alumni

Beni Saebani Ahmad. 2008, Metode Penelitian Hukum, Bandung : Pustaka Setia Budi Untung, 2019. Hukum Merger, Yogyakarta : Andi

Dadang Husen Sobana, 2016. Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung : Pustaka Setia

Euis Amalia, 2009, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada

Hasan Alwi, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka

H. Marwah M. Diah dan Joni Emirzon, 2003. Aspek – Aspek Hukum Persaingan Bisnis di Indonesia, Indralaya : Unsri

Isis Ikhwansyah, Man S. Sastrawidjaja, Rahmi Yuniarti, 2019. Hukum Perusahaan Analisis Privatisasi BUMN dalam Hukum Persaingan Usaha Tidak Sehat, Bandung : Refika Aditama

Janus Sidabalok, 2012. Hukum Perusahaan Analisis terhadap Pengaturan Peran Perusahaan dalam Pembangunan Ekonomi Nasional di Indonesia, Bandung : Nuansa Aulia

Jhonny Ibrahim, 2007. Teori dan Metedologi Penelitian Hukum Normatif, Malang : Bayumedia Publishing

(30)

18

John Rawls, 2011. A Theory of Justice, Teori Keadilan, Dasar – Dasar Filsafat Politik untuk mewujudkan kesejahteraan Sosial dalam Negara, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Komariah, 2002. Hukum perdata, Malang : UMM Press

Man S. Sastrawidjaja, 2021. Kompilasi Hukum Bisnis dalam rangka Purnabakti Prof.

Dr. Man S. Sastrawidjaja, S.H., S.U., CV., Bandung : Keni

Muhamad Sadi Is, 2016. Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, Malang : Setara Press

Mukti Fajar MD dan Yulianto Ahmad, 2010. Dualisme Penelitian Hukum Normatifdan Empiris, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Nazir Moh, 1988. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia

Neni Sri Imaniyati, 2009. Hukum Bisnis telah tentang Pelaku dan Kegiatan Ekonomi, Yogyakarta : Graha Ilmu

Peter Mahmud Marzuki, 2011. Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana Soerjono Soekanto, 1986. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press Sukarno Aburaera, 2006. Naskah Pidato Guru Besar Tetap, Makassar : Unhas Trisadini P. Usanti dan Abd. Somad, 2017. Hukum Perbankan, Depok : Kencana

Peraturan Perundang – Undangan : Kitab Undang – Undang Hukum Perdata

Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. LN Tahun 1998 No. 182, TLN No. 3790

Undang – Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. LN Tahun 1999 No.33, TLN No. 3817 Undang – Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. LN Tahun

2003 No. 70, TLN No. 4297

Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. LN Tahun 2007 No. 106, TLN No. 4756

(31)

19

Undang – Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. LN Tahun 2008 No. 94, TLN No. 4867

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1999 tentang Merger, Konsolidasi dan Akuisisi Bank. LN Tahun 1999 No. 61, TLN No. 3840

Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2005 tentang Penggabungan dan Peleburan dan Pengambilalihan Badan Usaha Milik Negara. LN Tahun 2005 No. 115, TLN No. 4554

Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2010 tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan Yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. LN Tahun 2010 No. 89, TLN No. 5144

Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 3 Tahun 2019 tentang Penilaian Terhadap Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan Saham Perusahaan yang dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. BN Tahun 2019 No. 1130

Jurnal Ilmiah :

Agus Prasetiyo, 2019. “Rekstrukturisasi Badan Usaha Milik Negara Perbankan melalui Pembentukan Holding Company di Indonesia”. Lex Renaissance, Vol. 4 No.2

Agus Prihartono, 2018. “Peraturan Penggabungan Usaha (merger) Bank Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Bank di Indonesia Dalam Pembangunan Hukum Ekonomi Nasional.” Aktualita, Vol. 1 No.1

Aisyah Dinda Karina, 2019. “Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat terhadap Pelaku Usaha di Pasar Tradisional”. Jurnal Ilmiah Dunia Hukum, Vol.3 Nomor 2

Putu Samawati, 2019. “Perspektif Hukum Persaingan Usaha Terhadap Kebijakan Demonopolisasi Badan Usaha Milik Negara di Indonesia”. Simbur Cahaya Sudjana, 2016. “Merger dalam Perspektif Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha

Tidak Sehat berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1999”. Jurnal Hukum Positium, Vol.1 No.1

(32)

20

Wahyu Suwena Putri dan Cokorda Istri Anom, 2014. “Akibat Hukum Penggabungan Perusahaan (merger) pada Perusahaan Perseroan Terbatas”. Kertha Semaya, Vol.2 No.5

Skripsi/Tesis :

Ahmad Khumaidi, 2002. “Merger Perseroan Terbatas Dalam Perspektif Hukum Persaingan Menurut Undang – Undang Nomor 5 tahun 1999”. Tesis, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang

Daniel Hendy Pratama, 2005. “Merger Bank dalam Perspektif Hukum Persaingan Usaha”. Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, Surabaya

Deasy Elizabeth Siahaan, 2017. “Usaha - Usaha Untuk Mencapai Target Pasar (Market Share) Harian Pagi Tribun Jateng”. Tesis, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang

Hasriani, 2018. “Analisis Dampak Merger terhadap Profitabilitas pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Negri Makassar, Makassar

Novia Febriani, 2020. “Implikasi Hukum Penggantian Direksi Tanpa Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Undang – Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas”. Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Sriwijaya, Palembang

Putu Samawati, 2018. “Implikasi Yuridis Demonopolisasi BUMN Terhadap Persaingan Usaha di Indonesia (Kajian Terhadap PT. KAI (persero) dan PT.

Pelindo (Persero))”. Disertasi, Fakultas Hukum, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Siti Annisa, 2016. “Tinjauan Yuridis Terhadap Opsi Merger Bank BUMN Syariah Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN”. Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, Depok

Winarno, 2009. “Perumusan Asas Keseimbangan Kepentingan dalam UU No.5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat”. Tesis, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro, Semarang

(33)

21

Internet :

Azizah Nur Alfi, 2021. “Bank Syariah Indonesia (BRIS) Terbentuk, Market Share

Perbankan Syariah Tumbuh”.

https://finansial.bisnis.com/read/20210216/231/1356972/bank-syariah indonesia brister bentuk-market-share-perbankan-syariah-tumbuh

Mira Ayu Dwi, 2021. “Presiden Jokowi Resmikan Bank Syariah Indonesia.

https://www.joinan.co.id/blog/presiden-jokowi-resmikan-bank-syariah indonesia/

M. Richard, 2021. “Pasca Resmi Merger, Kode Saham Bank Syariah Indonesia Tetap BRIS”. https://finansial.bisnis.com/read/20210129/231/1349777/pasca- resmi-merger-kodesaham-bank-syariah-indonesia-tetap-bris

Ringkasan Rancangan Penggabungan Antara PT. Bank BRISyariah, Tbk, PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. BNI Syariah, 2020.

https://www.bnisyariah.co.id/Portals/1/BNISyariah/Perusahaan.pdf

BRI Syariah, 2020. “Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

PT. BANK BRISyariah Tbk”

https://www.bankbsi.co.id/companyinformation/tatakelola/rapat_umum_pem egang_saham

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan burnout pada atlet bulutangkis di Purwokerto. Subjek penelitian ini adalah

b. Menentukan lokasi pembelajaran praktik.. Penentuan lokasi pembelajaran praktik dilakukan oleh Widyaiswara bersama dengan Panitia Penyelenggara /Penanggung Jawab Program

Puji syukur penjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, anugerah dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan sehingga dapat menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh

ODHA yakni informan adalah seorang waria yang sudah cukup lama menderita HIV/AIDS sebagai indikasi bahwa waria ODHA tersebut sudah mampu bertahan hidup dengan infeksi

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana hukum pada Fakultas Hukum Universitas sriwijaya, dengan judul “KARAKTERISTIK PERJANJIAN ANTARA

“Hanya saja karena tidak ada mekanisme dan prosedur baku dalam penanganan kasus pelanggaran administrasi, pengawas pemilu pun tidak tahu pasti berapa sesungguhnya kasus yang

Fasilitas kesehatan (faskes) merupakan suatu sarana dan prasarana alat atau tempat yang digunakan untuk menunjang maupun menyelenggarakan upaya pelayanan

Bagaimana konflik yang terjadi dalam Pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat dengan obyek wisata Goa Pindul, Desa Bejiharjo Kabupaten Gunungkidul.. Bagaimana resolusi