• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER YANG TERDIRI DARI DAYA TARIK, KREDIBILITAS DAN KEAHLIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER YANG TERDIRI DARI DAYA TARIK, KREDIBILITAS DAN KEAHLIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

NURASIZAH 105720324911

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2015

i

(2)

NURASIZAH 105720324911

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR 2015

(3)
(4)
(5)

menjadi sorotan yang tajam semenjak aspek informassi menjadi bagian penting dalam bisnis. Iklan yang efektif dipandang mampu mempengaruhi kecenderungan mengkonsumsi dalam masyarakat.

Berdasarkan analisis yang telah digunakan, dapat ditarik kesimpulan saat dilakukan pengolahan regresi berganda. Penelitian ini memenuhi syarat validitas, reliabilitas, serta bebas dari heteroskedastisitas, multikolinearitas dan telah lolos uji normalitas. Dari persamaan regresi yang diperoleh, variabel dependen yang memiliki nilai paling signifikan yakni daya tarik. Variabel daya tarik (X1) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,213 yang artinya jika daya tarik didapatkan perusahaan meningkat maka keputusan pembelian akan semakin meningkat. Berbeda dengan Variabel kredibilitas (X2) tidak memili pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,012. Sedangkan variabel keahlian (X3) memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai 0,097 yang berarti ketika keahlian yang dilakukan perusahaan meningkat maka keputusan pembelian akan semakin meningkat.

Kata kunci : Daya tarik, Kredibilitass, Keahlian dan keputusan Pembelian

iv

(6)

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahhirobbil alamiin...Segala Puji bagi Allah atas segala nikmat dan hidayah-Nya, Tuhan semesta Alam yang senant iasa memberi petunjuk, kekuatan lahir dan batin sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Banyak hambatan-hambatan dan kendala yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, tetapi dengan seijin Allah SWT, kerja keras, dan kontribusi tak ternilai dari keluarga, teman-teman, dan dosen pembimbing, akhirnya skripsi ini dapat juga diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ismail, S.Pd dan ibuku Asdina, S.Pd yang tercinta yang selalu memberikan dukungan doa, materil, dan motivasi yang tak henti- hentinya. Beliaulah yang telah menjadi panutan dan pelita hidupku selama ini.

2. Responden yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner sebagai bahan dalam penelitian ini.

3. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE MM selaku Ketua Jurusan Manajemen

v

(7)

6. Ibu asriati, SE, M.Si selaku pembimbing 2 yang senantiasa memberikan koreksi dalam penulisan skripsi ini.

7. Semua staf fakultas ekonomi yang telah membantu mempermudah segala urusan.

8. Teman kos di pondok Bayudirawa 2 yang senantiasa memberikan dorongan untuk giat belajar.

9. Irfan yakub yang menjadi penyemangat setiap hari.

10. Sahabat, keluarga yang senantiasa mendoakanku demi kelancaran studi.

11. Teman-teman manajemen khususnya kelas Man.6 (Santi, Illink, Anha, Thini, Maryam, Debby, Hatman, Ira, Ifa, dan teman lainnya) serta teman yang dari jurusan IESP ( TAufiqul Haq) yang selama ini menjadi teman sekaligus keluarga baru yang tak henti-hentinya menghiasi kelas dengan candaan dan tawa bersama.

12. Serta terima kasih untuk pihak-pihak lain yang turut serta membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak keterbatasan, namun penulis berharap sumbangan pemikiran yang penulis sampaikan mudah- mudahan memberikan manfaat bagi pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar , 7 November 2015

Penulis

(8)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ………. iv

KATA PENGANTAR ……… v

DAFTAR ISI ……….. vii

DAFTAR TABEL ……….. ix

DAFTAR GAMBAR ………. x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ……… 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran ... 9

B. Periklanan ... 13

C. Selebrity Endorser ... 15

D. Perilaku Konsumen ... 20

E. Keputusan Pembelian ... 22

F. Kerangka Pemikiran ... 24

G. Hipotesis ……….25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu ... 26

B. Teknik Pengumpulan Data ... 26

C. Jenis Penelitian ... 27

D. Populasi dan Sampel ... 27

E. Jenis dan Sumber Data ... 29

vii

(9)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden ... 38 B. Analisis Deskriptif ... 51 C. Interpretasi Hasil ………58 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ... 60 B. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN

viii

(10)

TABEL 2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ….. 39

TABEL 3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan penghasilan ……. 40

TABEL 4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Menonton ……… 41

TABEL 5 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik ……….. 43

TABEL 6 Analisis Data Mengenai Daya Tarik ……….. 44

TABEL 7 Tanggapan Responden Mengenai Kredibilitas ……….. 45

TABEL 8 Analisis Data Mengenai Kredibilitas ………. 46

TABEL 9 Tanggapan responden Mengenai Keahlian ……… 47

TABEL 10 Analisis Data Mengenai Keahlian ……….. 48

TABEL 11 Tanggapan Responden Mengenai keputusan Pembelian ……. 50

TABEL 12 Analisis data Mengenai Keputusan Pembelian ………. 51

TABEL 13 Nilai Cronbach Alpha dari tiap Variabel ……….. 52

TABEL 14 Pengujian Validitas Daya Tarik ………. 53

TABEL 15 Pengujian Validitas Kredibilitas ………. 53

TABEL 16 Pengujian Validitas Keahlian ……….. 53

TABEL 17 Pengujian Validitas Keputusan Pembelian ………. 54

TABEL 18 Uji Multikolonieritas ……… 55

TABEL 19 Persamaan Linear Regresi Berganda ……… 57

ix

(11)

GAMBAR 2 Model Perilaku Konsumen ………... 21

GAMBAR 3 Kerangka Pemikiran Teoritis ……… 24

GAMBAR 4.1 Uji Normalitas ………... 55

GAMBAR 4.2 Uji heteroskedastisitas ……….. 56

x

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya berbagai produk maupun jasa yang disertai inovasi baru. Berbagai upaya dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan perusahaan serta memuaskan kebutuhan pelanggannya.

Saat perusahaan mengeluarkan produk baru ataupun paket baru dalam produk tersebut, maka perlu melakukan komunikasi untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya kepada khalayak. “Pengelola pemasaran hingga kini masih beranggapan bahwa kegiatan promosi yang paling efektif adalah beriklan melalui media massa” (morissan,2010,6)

Menyadari hal itu, jelas bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba serta memperkuat posisi dalam menghadapi perusahaan pesaing.

Strategi pemasaran akan berpengaruh terhadap penjualan. Dengan kata lain banyak konsumen yang tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi.

Promosi merupakan elemen dalam marketing mix yang dipakai perusahaan untuk

1

(13)

memasarkan kebutuhannya. Promosi dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha,1994:237 ).

Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian. Di sisi lain, konsumen semakin selektif di dalam melakukan pemilihan produk untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi sehingga konsumen dapat menyerap informasi serta pengetahuan tentang keberadaan suatu produk dengan cepat.

Dengan keadaan seperti ini perusahaan dituntut semakin tanggap dengan keinginan konsumen serta dapat mengkomunikasikan produknya secara tepat.

Selain itu, perusahaan perlu memberikan informasi tentang produknya dengan baik sehingga konsumen akan memberikan tanggapan yang positif terhadap produk. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan salah satunya adalah dengan memberikan informasi kepada konsumen melalui iklan.

Media promosi yang sering digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk adalah media periklanan. Periklanan merupakan salah satu media yang digunakan perusahaan, bisa diklasifikasikan menurut tujuannya yaitu untuk memberikan informasi, membujuk dan mengingat ( Kottler,1993:362 ).

Dalam kajian Hapsari (2008:2), iklan merupakan salah satu alat bauran promosi yang digunakan sebagai alat pengantar pesan untuk membentuk sikap

(14)

konsumen. Iklan merupakan cara efisien untuk mencapai banyak pembeli yang secara geografis tersebar. Iklan haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif terhadap pasarnya. Dari berbagai macam media yang ada, banyak pengiklan yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan informasi. Pengiklanan di media televisi hingga kini masih dianggap cara paling efektif dalam mempromosikan produk terutama di Indonesia yang masyarakatnya masih brand minded dimana merek yang pernah muncul di iklan ditelevisi lebih digemari daripada yang tidak diiklankan di televisi.

Pemilihan sumber penyampai pesan dalam iklan memang harus diperhatikan karena menyangkut kesuksesan perusahaan nantinya, terutama dalam memasarkan produknya. Menggunakan pendukung (Endorser) merupakan suatu cara efektif dalam proses tersebut dan banyak diminati oleh perusahaan periklanan saat ini. Endorser berperan besar dalam kesuksesan iklan. Keberadaan mereka sebagai juru komunikasi sekaligus bintang iklan diyakini dapat mengangkat kesadaran konsumen dan mendongkrak penjualan. Bahkan ada keyakinan dikalangan pemilik merek, jika tetap memilih endorser, kesuksesan hanya menunggu waktu saja (Hidayat,2005).

Perusahaan harus memiliki cara kreatif dalam beriklan agar dapat menarik perhatian konsumen dan menciptakan preferensi terhadap merek. Salah satu cara kreatif dalam beriklan adalah dengan menggunakan celebrity endorser.

Pemakaian selebriti pendukung (celebrity endorser) harus melalui beberapa pertimbangan, diantaranya adalah tingkat popularitas selebriti dengan

(15)

permasalahan apakah selebriti yang dipilih dapat mewakili karakter produk yang sedang diiklankan ( Royan, 2004:7 )

Selebriti adalah sebagai sumber iklan atau informasi tentang merek dan atribut produk yang menyenangkan, meyakinkan dan menarik perhatian masyarakat umum. Memanfaatkan selebriti sebagai endorser dirasa memang lebih mudah mempengaruhi psikologis konsumsi konsumen. Penggunaan selebriti dalam suatu iklan melibatkan daya tarik dan kredibilitas yang merupakan keunikan tersendiri ( Sebayang dan Siahaan, 2008:118).

Selebriti dipandang sebagai individu yang digemari oleh masyarakat dan memiliki keunggulan kreatif atraktif yang membedakannya dari individu lain.

Kata-kata yang diucapkan dan bahkan terkadang hanya charisma dari seorang selebriti mampu mempengaruhi seseorang untuk berhenti dan mengarahkan kepadanya.

Menurut Sebayang dan Siahaan (2008:118) daya tarik selebriti merupakan dimensi dalam celebrity endorser. Sedangkan dalam kajian Noviandra (2006:68) dimensi yang termasuk ke dalam celebrity endorser yakni kredibilitas dan keahlian.

Masih dalam kajian Sebayang dan Siahaan (2008:118), yang dimaksud daya tarik yaitu sejumlah elemen yang terdapat dalam diri selebriti yang meliputi sejumlah karakeristik dapat dilihat khalayak dalam diri pendukung seperti daya tarik fisik, kecerdasan, sifat kepribadian dan gaya hidup. Sedangkan yang dimaksud kredibilitas yaitu merupakan suatu keterampilan dan nilai kepercayaan dalam meyakinkan orang lain mengenai produk yang dipromosikan.Personaliti

(16)

selebriti mempengaruhi personaliti merek, pilihan bintang yang tepat dapat mempengaruhi tumbuhnya market share.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sebayang dan Siahaan, variabel celebrity endorser yang terdiri faktor daya tarik (attractiveness), kredibilitas (credibility) dan keahlian (expertise) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat. Ketertarikan pemilihan merek tersebut karena produk sepeda motor Honda Beat semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak muda. Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor individu yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

Honda Beat adalah salah satu produk yang paling diminati konsumen.

Awalnya Honda Beat diciptakan untuk kaum hawa. Tapi berkat teknologi matic, handling dan akselerasi yang luar biasa membuat banyak lelaki yang juga jatuh cinta pada motor ini.

Sebagai salah satu langkah untuk menghadapi ketatnya persaingan diantara para produsen motor, Honda Beat menggunakan model iklan girl band Cerry Belle yang sedang naik daun dengan personil yang cantik yang sesuai dengan segment dan tagline Honda Beat yang memang menyasar pada kaum muda dan music (can’t stop the beat ) . Selebriti ini memiliki daya tarik secara umum yang dikenal masyarakat luas dan memiliki kredibilitas mempromosikan

(17)

produk Honda Beat dengan baik serta mempunyai kehlian dalam mempersepsikan produk tersebut secara jelas dan dapat dimengerti oleh para konsumen, yang menimbulkan sugesti bahwa Honda Beat cocok digunakan terutama bagi kalangan wanita.

Berbagai macam inovasi-inovasi baru yang mampu membuat Honda Beat tetap menjadi yang pertama dibandingkan dengan motor matic yang lain.

Meskipun persaingan motor matic kini semakin ketat tetapi Honda Beat masih bisa mempertahankan ratingnya.

Terdapat banyak factor yang menyebabkan pelanggan sepeda motor memilih Honda Beat sebagai pilihannya. Mulai dari merek terkenal, konsumsi bahan bakar yang irit, kualitas dan kuantitas, sampai dengan beberapa factor yang lainnya. Namun, yang paling menarik adalah factor produk. Hal inilah yang menjadi salah satu factor persaingan cukup tertinggi antar sepeda motor. Ketika merek, harga dan promosi telah memuaskan pelanggan, maka yang dicari oleh pelanggan adalah seberapa canggih dan seberapa banyak keunggulan yang dapat diperoleh pelanggan.

Dengan menggunakan endorser, perlahan-lahan produk Honda Beat terdongkrak. Pesan-pesan yang mengubah persepsi negatif Honda Beat pun bergeser menjadi positif. Setelah berhasil di segmen perempuan, Honda Beat mengembangkan segmen hingga ke kalangan laki-laki.

Bintang-bintang tersebut berupaya membangun ekuitas merek Honda Beat dalam jangka panjang dengan cirri khas yang dimiliki bintang tersebut yang banyak digemari kaula muda. Dalam melakukan pemilihan endorser pun

(18)

mempertimbangkan beberapa kriteria misalnya pertimbangan karakter yang kuat, terhindar dari isu negatif serta memiliki image yang baik dimata masyarakat.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam menyusun proposal dengan mengambil judul penelitian “Analisis Pengaruh Celebrity Endorser yang terdiri dari Daya tarik, Kredibilitas, dan Keahlian Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu semakin ketatnya persaingan bisnis yang mempengaruhi naik turunnya permintaan akan suatu produk, hal ini mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan promo, salah satunya melalui Celebrity Endorser.

Dari rumusan masalah tersebut muncul pertanyaan penelitian yaitu:

1. Apakah daya tarik selebriti berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat ?

2. Apakah kredibilitas selebriti berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat ?

3. Apakah keahlian selebriti berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh daya tarik selebriti terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.

(19)

2. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas selebriti terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.

3. Untuk mengetahui pengaruh keahlian selebriti terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat.

D. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan memberikan bahan yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran yang berkaitan dengan daya tarik, kredibilitas dan keahlian selebriti endorser turut mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi tambahan bagi perusahaan dan orang- orang yang tertarik dalam bidang manajemen pemasaran.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Dizaman sekarang ini, pemasaran merupakan denyut jantung semua usaha.

Hal ini dianggap sebagai penunjang utama bagi kehidupan perusahaan yang berperan langsung sebagai penyumbang dalam mendapatkan laba dan volume penjualan. Perusahaan tidak lagi memikirkan berapa banyak barang yang bisa dihasilkan namun perusahaan akan memikirkan bagaimana taktik yang digunakan untuk bisa bertahan dalam persaingan yang ketat.

Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam sebuah perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Sejak orang mengetahui kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi mengenai pemasaran yang berbeda kalimat namun memiliki arti yang sama.

Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai pemasaran :

Menurut Kotler dan Keller

”Pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptkan, menyerahkan dan mengomunikasikam nilai pelanggan yang unggul”(kotler dan keller,2009,6)

9

(21)

Menurut American Marketing Association (AMA)

“pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengonsumsikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan’.

Menurut Stanton

”Pemasraan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial” (Stanton dalam Swasta, dan Handoko,2003:179)

Menurut William J Stanton dan Charles Futrell

“Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi”

(1987,11)

Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan dengan orang lain sebagai suatu system yang beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatassi oleh sumber-sumber daya dari perusahaan itu sendiri serta peraturan yang ada.

(22)

2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Salah satu unsur strategi pemasaran terpadu adalah strategi marketing mix yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya.

Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan memengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.

Berikut merupakan gambaran 4 P dalam bauran pemasaran

Terdapat empat unsur marketing mix yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain yaitu

BAURAN PEMASARAN

PRODUK HARGA PROMOSI PASAR

Gambar 1 Empat P Bauran Pemasaran

Sumber : Kotler dan Keller, dalam bukunya “manajemen pemasaran edisi 12” (2009,23)

(23)

a. Produk

Penawaran berwujud perusahaan kepada pasar yang mencakup kualkitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk.

b. Harga

Jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk produk tertentu dengan menyajikan harga yang sesuai dengan penawaran nilai kepada pelanggan untuk mencegag terjadinya pelanggan agar tidak berpaling keproduk pesaing lain.

c. Promosi

Semua kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

d. Pasar

Saluran pemasaran yang mencakup pengelompokkan lokasi dan persediaan transportasi

Pemasaran mempunyai funsi yang amat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasila itu, perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan mengkombinasikan elemen- elemen dalam bauran pemasaran.

3. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran merupakan cara yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang mereka jual.

Pemasaran mewakili “suara” merek adalah cara yang digunakan untuk membangun dialog dan hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran

(24)

kontribusi terhadap ekuitas merek dengan membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek yang mencakup 6 komponen yaitu periklanan,promosi penjualan, event, public relations dan publisitas, pemasaran langsung, penjualan personal (kotler dan keller, 2006:496).

Aktivitas komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek dalam berbagai cara dengan menciptakan kesadaran merek (brand awareness) menghubungkan asosiasi yang benar kepada citra merek dalam ingatan konsumen (brand image), menekan pada perasaan atau penilaian merek yang positif(brand responses) dan memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara konsumen dengan merek (brand relationship) (kotler dan keller,2006:497)

B. Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Periklanan merupakan salah satu dari empat alat utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada sasaran pembeli dan publik.

Menurut kotler (2005:277), “iklan adalah segala bentuk presentasi non- pribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar”. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyampaian, perencanaan,pelaksanaan dan pengawasan iklan.

2. Fungsi Periklanan

Adapun fungsi periklanan menurut Terence A. Shimp yang diterjemahkan oleh Revyani Sahrial Dyah Anikasari (2003:357) adalah sebagai berikut :

(25)

a. Memberikan informasi (informing)

Iklan membuat konsumen menyadari adanya produk baru dan menginformasikan mengenai cirri-ciri produk serta kegunaannya.

b. Membujuk dan mempengaruhi (persuading)

Iklan yang baik harus bisa membujuk konsumen untuk mencoba produk yang diiklankan. Terkadang bujukan tersebut mengambil bentuk dengan cara mempengaruhi permintaan-permintaan primer (primer demand) yaitu menciptakan permintaan bagi seluruh kategori produk.

c. Mengingatkan (Reminding)

Iklan juga dapat menjaga agar merek perusahaan agar tetap segar dalam ingatan konsumen.

d. Memberikan nilai tambah (adding value)

Ada 3 cara bagaimana perusahaan dapat menambah nilai bagi produk mereka, antara lain dengan melakukan inovasi, meningkatkan kualitas, dan menambah nilai bagi produk dan merek tertentu dengan mempengaruhi persepsi konsumen.

e. Mendampingi (assisting other company effects)

Iklan hanyalah salah satu anggota atau alat dari tim atau bauran komunikasi pemasaran. Pada saat lainnya, peran utama iklan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

Maraknya tayangan iklan di median televisi ini menyebabkan kompetisi diantara merek produk yang diiklankan semakin tinggi. Maka didalam

(26)

pengolahan pesan diperlukan kreatifitas tinggi agar dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan merek (brand awareness) yang merupakan bentuk paling sederhana dari pengetahuan akan suatu merek (schulkz dan barnes,1999:144).

C. Selebrity Endorser

Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari pesan bintang iklan dalam mempromosikan sebuah merek produk, terutama bila iklan tersebut ditayangkan di media televisi. Penggunaan bintang iklan sebagai pendukung merupakan alternatif strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk perusahaan kepada masyarakat.

1. Pengertian Selebrity Endorser

Terence A shimp (2003:329) yang diterjemahkan oleh revyani sahrial dan Dyah Anikasari mendefenisikan sebagai berikut:

“Endorser adalah pendukung iklan atau dikenal juga sebagai bintang iklan dalam mendukung iklan pro dukungan.”

Selebrity yaitu pribadi (bintang film,penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat akan kemampuannya dalam bidang tertentu yang dapat mendukung produk yang diiklankan. Selebriti memiliki kekuatan menghentikan (stoping power). Mereka dapat menarik perhatian atas pesan iklan lain (belch dan belch,2004:12). Selebrity dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik(royan,2005:12)

Dengan alasan ini, maka banyak selebrity yang mewakili merek-merek perusahaan dan berpartisipasi dalam iklan terhadap produk yang ada.

(27)

Menurut Terence A shimp (2003:329) yang diterjemahkan oleh revyani sahrial dan Dyah Anikasari, “Selebrity Endorser adalah suatu iklan yang menggunakan tokoh terkenal atau public figure sebagai penyampai pesan yang kelak mungkin mempengaruhi keputusan pembelian konsumen karena prestasi sang bintang tersebut atau rasa suka konsumen.

Para produsen pemasan iklan dengan bangga menggunakan selebriti didalam iklannya karena atribut kepopuleran yang mereka miliki termasuk kecantikan,keberanian,bakat,keanggunan,kekuasaan dan daya tarik seksual yang menjadi pemikat untuk merek-merek yang mereka dukung.

2. Peran Selebrity

Berikut adalah peran selebriti sebagai model iklan yang bias digunakan perusahaan dalam membuat iklan ( Schiffman dan Kanuk dalam Mahestu Noviandra,2006:65-74) :

a. Testimonial

Jika secara personal selebriti menggunakan produk tersebut maka pihak dia bisa memberikan kesaksian tentang kualitas maupun benefit dari produk atau merek yang diiklankan tersebut.

b. Endorsement

Ada kalanya selebriti diminta untuk membintangi iklan produk dimana dia secara pribadi tidak ahli dalam bidang tersebut.

(28)

c. Actor

Selebriti diminta untuk mempromosikan suatu produk atau merek tertentu terkait dengan peran yang sedang ia bintangi dalam suatu program tayangan tertentu.

d. Spokeperson

Selebriti yang mempromosikan produk,merek atau suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya tarik tersendiri. Selain memiliki keuntungan publisitas dan kekuatan memperoleh perhatian dari konsumen, selebriti juga memiliki kekuatan untuk dijadikan sebagai alat membujuk, merayu serta mempengaruhi konsumen sasaran yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya. Dengan manfaat ketenaran tersebut diharapkan dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankannya.

Dalam mengevaluasi selebriti yang akan digunakan sebagai endorser, Amy Dyson dan Douglas Turco mengemukakan konsep FRED (Familiarity, Relevance, Esteem, Differentiation) (Miciak dan Shanklim,1994:51) yaitu :

a. Familiarity

Merupakan komponen paling utama dalam selebriti endorser, artinya khalayak sasaran harus mengenal pada sosok sang artis dan melihatnya sebagai pribadi yang tulus, menyenangkan, dan bias dipercaya.

(29)

b. Relevance

Terdapat hubungan yang berarti kecocokan antara image merek yang diiklankan dan selebriti, serta antara selebriti dan target market. Pengiklan sering kali mencocokan image produk , karakteristik target market dan personalitas dari selebriti endorser (Blech & Blech,2004:175).

c. Esteem

Artinya terdapat respek dan kepercayaan yang tinggi dari konsumen terhadap selebriti.

d. Differentiation

Artinya konsumen melihat endorser sebagai pribadi yang unik, berbeda dengan eksklusif atas produk yang dimilikinya. Ini merupakan kontribusi besar bagi efektifitas seorang endorser.

3. Hubungan Daya Tarik Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian

Iklan yang menarik adalah iklan yang mempunyai daya tarik yaitu kemampuan untuk menarik perhatian konsumen dengan cara kreatif yang berbeda dengan iklan yang telah ada.

Selebriti memiliki daya tarik dengan berbagai cara yang mampu mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian, salah satu bagian dari daya tarik itu yakni penampilan fisik dari selebriti tersebut. Konsumen cenderung membentuk kesan positif dan lebih percaya pada apa yang disampaikan oleh selebriti dengan penampilan fisik yang menarik. Dengan digunakannya selebriti sebagai bintang iklan suatu produk, menjadikan daya tarik selebriti tersebut suatu dimensi penting terhadap image terhadap suatu produk yang diwakili.

(30)

4. Hubungan Kredibilitas Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian

Selebriti mewakili suatu gaya hidup yang ideal, dimana sebagian orang atau terkhususnya para penggemar selebriti ingin meniru gaya hidup tersebut. Melihat adanya perilaku pasar tersebut, perusahaan rela mengeluarkan sejumlah uang untuk menggunakan selebriti dalam mempromosikan produknya.

Selebriti yang digunakan sebagai model iklan sebaiknya mempunyai kredibilitas sehingga mampu meyakinkan konsumen akan produk yang diiklankan. Kredibilitas selebriti dapat dipercaya dan dianggap mewakili wawasan tentang isu tertentu, seperti kehandalan merek, akan menjadi orang yang mampu meyakinkan orang lain untuk mengambil suatu tindakan keputusan pembelian (Shimp,2003:464).

5. Hubungan Keahlian Selebriti Terhadap Keputusan Pembelian

Keahlian selebriti dalam memberikan kontak person terhadap produk yang dipromosikan mampu membawa konsumen untuk ikut serta dalam pemanfaatan produk perusahaan.

Keahlian selebriti dapat mengacu mengenai informasi yang disampaikan oleh sumber pesan dengan cara mempersepsikan produk yang dibawakan. Hal ini menunjang keterkaitan dengan produk atau merek yang mereka bawakan sehingga mampu menarik minat atau keputusan pembelian.

Dalam menyampaikan pesan iklan kepada konsumen, maka selebriti yang digunakan ialah mereka yang mempunyai keahlian, pengetahuan dan pengalaman

(31)

yang terkait dengan produk atau merek yang mereka wakili sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipercaya oleh konsumen.

D. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Semakin majunya perkembangan teknologi dan perekonomian, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkat tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal sebagai perilaku konsumen.

Menurut Nugroho J Setiadi dalam bukunya perilaku konsumen (2010:2) mengatakan bahwa :

“perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa”.

Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang- barang dan jasa –jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmesta dan Handoko,2000:10)

Berdasarkan pengertian diatas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah suatu studi yang menggambarkan bagaimana individu atau kelompok memilih, membeli, atau menempatkan produk, jasa, idea tau

(32)

pengalaman. Proses tersebut melibatkan konsumen untuk memuaskan kebutuhan hasratnya. Terdapat banyak hal yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk juga akan melalui berbagai tahap yang melibatkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen tersebut.

Model perilaku konsumen digambarkan secara sederhana sebagai berikut :

Gambar diatas terlihat bahwa rangsangan pemasaran dan rangsangan lainnya mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen sesuai dari ciri-ciri dari pembeli itu sendiri. Rangsangan pemasaran dan rangsangan lain tersebut akan

Gambar 2 : Model Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler dan Keller, dalam bukunya “manajemen pemasaran edisi 12”

(2009,226)

(33)

membantu konsumen untuk mengambil keputusan pembelian berdasarkan pemilihan produk, merek, saluran pembelian, waktu pembelian, dan jumlah pembelian, dan metode pembayaran yang akan digunakan.

E. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu komponen utama dari perilaku konsumen. Suatu keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Pengertian mengenai perilaku konsumen oleh perusahaan selaku produsen segitu penting dan perlu diperhatikan lebih lanjut.

Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.

Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Albari (2002: 66) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk

(34)

berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan.

Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.

Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi konsumen untuk membeli.

Secara rinci dapat diuraikan tahap-tahap dari keputusan pembelian yaitu sebagai berikut:

a. Pengenalan masalah

Proses membeli diawali saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.

Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Jika dorongan konsumen kuat dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan tersedia, maka konsumen akan membeli objek tersebut.

c. Evaluasi alternatif

Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pilihan produk untuk membuat keputusan akhir.

(35)

d. Keputusan membeli

Konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.

e. Perilaku sesudah pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

F. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.

Berdasarkan tinjauan pustaka, penelitian terdahulu dan pengembangan hipotesis tersebut, maka dapat disusun kerangka pemikiran penelitian sebagaimana dapat dilihat pada gambar 3 berikut :

Gambar 3

Celebrity Endorser

Keahlian Kredibilitas

Daya Tarik

Keputusan

Pembelian

H1 H2 H3

(36)

G. Hipotesis

1. Berdasarkan rumusan masalah diatas diduga bahwa daya tarik pada selebriti berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat.

2. Diduga bahwa kredibilitas pada selebriti berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat.

3. Dan diduga bahwa keahlian pada selebriti berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda beat.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh suatu data yang berasal dari responden yang penulis teliti. Lokasi penelitian yang penulis teliti adalah pada PT. Astra Honda Motor yang akan dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan : 1. Wawancara

Dalam metode ini, peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui informasi apa yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaan telah dibuat secara sistematis

2. Observasi

observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai kondisi yang terjadi.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden (obyek penyelidikan) terdiri dari baris-baris dan kolom-kolom untuk diisi dengan jawaban-jawaban yang ditanyakan (Supranto, 2003:85)

Dalam penelitian ini digunakan skala likert. Jawaban yang diberikan 26

(38)

oleh konsumen kemudian diberi skor dengan teknik agree-disagree scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju–tidak setuju dalam berbagai rentang nilai. Urutan skala terdiri dari Angka 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan 5 (Sangat Setuju) untuk semua variabel. Kriteria jawaban yang digunakan yakni:

Sangat Setuju : 5 Setuju : 4

Netral : 3 Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1 C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian skripsi ini menggunakan penelitian eksplanasi, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan-kedudukan dari variabel- variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lain (Sugiyono, 2006).

D. Populasi Dan Sampel

Metode pengambilan sampel dalam skripsi ini adalah : 1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen-elemen sejenis yang menjadi obyek penelitian, tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Supranto, 2003:68). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Honda Beat PT. Astra Honda Motor Pangkep

(39)

2. Sampel

Sampel yaitu sebagian dari populasi yang diteliti. Sedangkan sampling yaitu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh, artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian akan tetapi hanya sebagian dari populasi saja, yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut(Supranto, 2003:70).

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan purposive sampling adalah penentuan sample dengan menggunakan kriteria tertentu.

Kriteria yang digunakan adalah responden yang dianggap sudah berpenghasilan.

Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus:

Dalam Widyanto (2008), jumlah sampe minimal ditentukan dengan rumus:

Dimana :

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat distribusi normal

Moe = Margin of Error Max yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan

Dengan menggunakan margin of error max sebesar 10 %, maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar :

(40)

n=

= 96,04 = 100

Maka dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 responden

E. Jenis dan Sumber Data

Data diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel. Jenis data yang digunakan penulis berdasarkan sumbernya, yaitu:

1. Data Primer

Data Primer biasanya diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2001:25)

Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui keterangan-keterangan dari karyawan yang berupa jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner, wawancara maupun pengamatan langsung yang berkaitan dengan veriabel- variabel dalam penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

Tersedianya data sekunder akan lebih mempermudah dan mempercepat jalannya penelitian (Kuncoro, 2001:25)

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan data dari buku-

(41)

buku referensi, artikel, jurnal, maupun website yang berkaitan dengan variabel yang telah dipilih.

F. Metode Analisis Data 1. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2007:45), reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner, dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Repeated measure atau pengukuran ulang : disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama dalam waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya

b. One shot atau pengukuran sekali saja : disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60 .

2. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

(42)

tersebut (Ghozali,2007:49).

Untuk mengukur validitas, dapat dilakukan dengan tiga cara :

a. Melakukan korelasi antar skor butir pernyataan dengan total skor konstruk atau variabel.

b. Dengan melakukan korelasi bivariate antara msing-masing skor indicator dengan total skor konstruk.

c. Uji dengan Confirmatory Factor Analisis (CFA)

Sedangkan dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan metode yang kedua.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara daya tarik, kredibilitas, dan keahlian terhadap keputusan pembelian. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = a +β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan : Y = keputusan pembelian

a = konstanta

X1 = daya tarik X2 = kredibilitas

X3 = keahlian

β = koefisien regresi e = error

(43)

4. Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linear dan dapat dipergunakan valid untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan uji asumsi klasik, yaitu dengan menggunakan uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolonieritas dan autokorelasi.

4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil (Ghozali,2007:147).

Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Menurut Ghozali, dasar pengambilan keputusannya adalah :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukan po la distribusi normal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

Dalam penelitian ini digunakan uji statistik non parametri Kolmogorov-

(44)

Smirnov. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 : data residual berdistribusi normal.

HA : data residual tidak berdistribusi normal.

4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual jawaban responden satu ke responden yang lain tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali,2007:125).

Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan program SPSS dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel tersebut dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dengan dasar analisis :

a. Jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola tersebut yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.

(45)

Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,2007:95).

Multikolinearitas dapat dilihat dari:

a. Nilai tolerance yang rendah dan lawannya b. Variance Inflation Factor (VIF)

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variable independen menjadi variabel dependen dan diregras terhadap variabel independen lainnya.

Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (VIF = 1/tolerance) dan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai nilai tolerance 10% atau sama dengan nilai VIF > 10 artinya nilai tolerance tidak lebih kurang dari 10%, dan nilai VIF tidak lebih dari 10 (Ghozali, 2007:96).

(46)

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT. Astra Honda Motor 1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor.

Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat.

Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 4 berlokasi di Karawang.

Pabrik ke 4 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2014.

35

(47)

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 5.3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

PT. Astra Honda Motor Pangkep merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda motor merek Honda dan merupakan Dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Pangkep dan sekitarnya.

(48)

2. Wilayah Pemasaran

Saat ini, Astra Motor membawahi lebih dari 600 Showroom dan Jaringan H1 (penjualan), 1100 Bengkel H2 dan 2000 Outlet H3 (suku cadang), yang terbagi dalam 11 wilayah pemasaran di Indonesia. Wilayah pemasaran Astra Motor meliputi Sumatera Selatan, Bengkulu, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Balikpapan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan Maluku Selatan serta Papua dan Papua Barat.

Selain 11 wilayah pemasaran, Astra Motor juga memiliki Sales Office yang berfungsi sebagai dealer sepeda motor Honda di sebagian besar propinsi di seluruh Indonesia dan didukung oleh lebih dari 3.500 tenaga kerja professional.

Salah satu dealer motor Honda yakni di wilayah Pangkep.

(49)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen PT. Astra Honda Motor Pangkep . Berdasarkan data dari 100 responden yang membeli produk Honda Beat melalui survei metode pengumpulan data dengan kuesioner diperoleh kondisi responden tentang umur, jenis kelamin, pendapatan per bulan, dan frekuensi menonton televisi dalam sehari adalah sebagai berikut.

1. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur

Dari penelitian yang dilakukan dengan metode penyebaran kuesioner kepada konsumen PT.Astra Honda Motor Dealer Pangkep didapat gambaran umum umur responden sebagai berikut :

UMUR RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid >50 th 3 3.0 3.0 3.0

17-25 th 69 69.0 69.0 72.0

26-35 th 20 20.0 20.0 92.0

36-50 th 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Tabel 1

38 Sumber : data primer yang diolah 2015

(50)

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah presentase untuk umur responden yang terbanyak adalah umur responden 17-25 tahun yaitu sebanyak 69 orang atau 69%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen pada PT.Astra Honda Motor Dealer Pangkep sebagian besar berusia 17-25 tahun.

Hal ini dikarenakan adanya minat beli sebagian besar dari kalangan remaja hingga dewasa.

2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden, jenis kelamin responden dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

JENIS KELAMIN RESPONDEN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid L 37 37.0 37.0 37.0

P 63 63.0 63.0 100.0

Total

100 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa jumlah presentase terbesar adalah pada responden perempuan dibandingkan dengan responden laki- laki, dengan jumlah responden jenis kelamin perempuan adalah 63 orang atau 63%. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan mendominasi dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat. Dengan kata lain pengguna motor Honda Beat paling banyak dikalangan perempuan.

Tabel 2

Sumber : data primer yang diolah 2015

(51)

3. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan

Penghasilan per Bulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 1 Juta 52 52.0 52.0 52.0

1<2 Juta 30 30.0 30.0 82.0

2-5 Juta 18 18.0 18.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah presentase terbesar adalah pada responden perempuan dibandingkan dengan responden laki- laki, dengan jumlah responden jenis kelamin perempuan adalah 63 orang atau 63%. Hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan mendominasi dalam keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat. Dengan kata lain pengguna motor Honda Beat paling banyak dikalangan perempuan.

4. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Frekuensi Menonton TV Dalam Sehari

Dari hasil penelitian, gambaran umum responden mengenai frekuensi responden dalam menonton televisi selama sehari dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 3

Sumber : data primer yang diolah 2015

(52)

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa jumlah responden tertinggi frekuensi lamanya menonton televisi dalam sehari adalah 1 sampai dengan 3 jam yakni 59% atau 59 orang . Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa dimungkinkan frekuensi menonton televisi masih kecil dan kemungkinan frekuensi melihat iklan kurang.

B. Analisis Deskriptif

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 responden melalui penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini digunakan skala likert.

Jawaban yang diberikan responden kemudian diberi skor dengan teknik agree- disegree scale dengan mengembangkan pernyataan yang menghasilkan jawaban setuju-tidak setuju dalam berbagai rentang nilai.

Teknik skoring yang digunakan adalah minimum 1 dan maksimum 5, maka perhitungan rata-rata skor jawaban dilakukan dengan rumus berikut :

FREKUENSI MENONTON TV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-3 jam 59 59.0 59.0 59.0

4-6 jam 32 32.0 32.0 91.0

6-8 jam 9 9.0 9.0 100.0

Total

100 100.0 100.0

Sumber : data primer yang diolah 2015

(53)

RS =

RS =

= 0,80

Dimana : m adalah jawaban maksimal

n adalah jawaban minimal

K adalah jumlah kategori

RS adalah Rentang Skala

Dengan menggunakan kriteria lima kotak, maka rentang sebesar lima dikurangi satu dibagi lima akan menghasilkan 0,80 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks sebagai berikut :

1,00 – 1,08 = Sangat rendah

1,81 – 2,60 = Rendah

2,61 – 3,40 = Sedang

3,41 – 4,20 = Tinggi

4,21 – 5,00 = Sangat Tinggi

Dengan dasar ini maka peneliti menentukan rata-rata skor persepsi responden terhadap indikator yang digunakan dalam penelitian ini.

(54)

1. Variabel Daya Tarik Selebriti Sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor Honda Beat

Tanggapan responden mengenai daya tarik celebrity endorser sebagai bintang iklan sepeda motor Honda Beat yang dinilai berdasarkan persepsi responden dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan mengenai daya tarik dari selebriti sebagai bintang iklan dengan indikator likeability, similarity, dan familiarity. Hasil jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tanggapan Responden Mengenai Daya Tarik celebrity endorser sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor Honda Beat

INDIKATOR JUMLAH SKOR TOTAL

NILAI

RATA- RATA STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)

XI 2 8 26 46 18 370 3.70

X2 4 12 25 44 15 354 3.54

X3 0 8 46 41 5 343 3.43

Berdasarkan tabel di atas dapat menjelaskan bahwa tanggapan responden terhadap likeability celebrity endorser sebagai bintang iklan sepeda Motor Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi, karena rata-rata nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,70

Tabel 5

Sumber : data primer yang diolah 2015

(55)

Tanggapan responden terhadap similarity celebrity endorser sebagai bintang iklan sepeda Motor Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi karena rata-rata nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,54

Tanggapan responden terhadap familiarity celebrity endorser sebagai bintang iklan sepeda Motor Honda Beat termasuk dalam kategori tinggi karena rata-rata nilai jawaban dari responden adalah sebesar 3,43

Analisis Data Jawaban Responden Mengenai Daya Tarik

Indikator Rata-rata dan Interpretasi

Temuan dan Penelitian Tingkat disukai

audien (likabelity)

3.70 Tinggi

 Menurut responden, celebrity endorser yang digunakan dalam iklan Sepeda Motor Honda Beat merupakan bintang iklan yang berkelas

 Menurut responden, celebrity endorser yang digunakan dalam iklan Sepeda Motor Honda Beat memiliki penampilan yang elegan

Tingkat kesamaan dengan personality (similarity)

3.54 Tinggi

 Menurut responden, celebrity endorser yang digunakan dalam iklan Sepeda Motor Honda Beat memiliki gaya yang trendi sesuai dengan masa kini

 Menurut responden, celebrity endorser yang digunakan dalam iklan Sepeda Motor Honda Beat memiliki image positif

Tabel 6

(56)

Tingkat pengenalan (familiarity)

3.43 Tinggi

 Menurut responden, celebrity endorser yang digunakan dalam iklan Sepeda Motor Honda Beat banyak dikenali oleh masyarakat karena sering muncul di TV

2. Variabel Kredibilitas Selebriti Sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor Honda Beat

Tanggapan responden mengenai kredibilitas celebrity endorser sebagai bintang iklan sepeda motor Honda Beat yang dinilai berdasarkan persepsi responden dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan dari indikator yang digunakan yakni pengetahuan terhadap produk, kemampuan menarik rasa percaya diri konsumen, dan kecocokan konsumen terhadap produk. Hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini :

Tanggapan Responden Mengenai Kredibilitas Celebrity Endorser Sebagai Bintang Iklan Sepeda Motor Honda Beat

INDIKATOR JUMLAH SKOR TOTAL

NILAI

RATA- RATA STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5)

X4 2 23 28 26 21 341 3.41

X5 2 11 18 41 28 382 3.82

X6 1 9 48 38 4 335 3.35

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa tanggapan responden terhadap pengetahuan celebrity endorser terhadap produk sebagai bintang iklan

Tabel 7

Sumber : data primer yang diolah 2015

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga atau bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan

Kepada teman-teman Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya yang mendukung saya khususnya untuk Trinanda, Junike, Claudya, dan Sanggar, yang telah banyak membantu

Hal ini bisa karena maksud mencelakakannya atau bermaksud menghajarnya, seperti memukul dengan cambuk, tongkat, batu kecil; atau dipukul dengan tangan termasuk

 Siswa dapat Melengkapi pernyataan yang sesuai dengan teks  Siswa dapat Menentukan hal-hal penting dari teks yang didengarkan!.  Siswa dapat Meringkas teks yang

Pembuatan WebSite Sanggar Tari Sangrina Bunda menggunakan Macromedia Dreamweaver MX yang bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi Sanggar Tari

maintained irrigation canals could provide irrigation throughout the year. Nevertheless, only 20% respondents from lower area chose to make wells. They were farmers who did not

Nilai Income Over Feed Cost (IOFC) didapat dari membandingkan pendapatan yang diperoleh dari penjualan ayam dengan biaya ransum

Sehubungan dengan itu selain tingkat kurs yang merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia ada faktor eksternal lain yang