• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM MONITORING KEHADIRAN DOSEN DAN MAHASISWA BERBASIS QR CODE DAN MOBILE TECHNOLOGY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM MONITORING KEHADIRAN DOSEN DAN MAHASISWA BERBASIS QR CODE DAN MOBILE TECHNOLOGY"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM MONITORING KEHADIRAN

DOSEN DAN MAHASISWA BERBASIS QR CODE

DAN MOBILE TECHNOLOGY

Benny Yustim

1)

Sriyani Violina

2)

Adi Purnama

3)

1) 2) 3)

Teknik Informatika Universitas Widyatama

Jl. Cikutra 204, Bandung 40125 Indonesia

email : [email protected]), [email protected]2), [email protected]3)

ABSTRACT

Processing attendance in Teaching and Learning activities at a college need special attention because it determinant of the success of the students in class. Current system, using ineffective technologies making slow processing presence results, so it’s useless to monitoring lecturers and students presence.

Solutions to facing the slow process of managing attendance, will used web and mobile platform technology. These technology will combine with QR Code technology through Student Identity Card (KTM). Verification data will retrieved through mobile device, and then sent to the web server. Faculty and student attendance information can be view on a web-based platform.

Improving a current system with new system model will utilize QR Code, mobile and web platforms. This new model expect to be a solution in monitoring the presence of faculty and students in the activities of Learning and Teaching.

Key words

Presence Monitoring, Teaching and Learning activities, mobile platform, QR Code

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang ada saat ini berkembang dengan sangat cepat. Setiap hari terdapat berbagai inovasi yang senantiasa dikembangkan untuk guna mempermudah kehidupan manusia. Namun perlu disadari, pemanfaatan teknologi harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan sehingga pemanfaatan teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berguna dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan proses bisnis pada organisasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi sebuah organisasi terhadap organisasi lainnya.

Kegiatan PBM (Proses Belajar dan Mengajar) merupakan sebuah kegiatan yang rutin dilaksanakan pada sebuah organisasi yang memiliki basis pendidikan, seperti halnya Perguruan Tinggi. Kegiatan PBM yang pada umumnya dilaksanakan dikelas membutuhkan kehadiran tenaga pengajar (dosen) dan mahasiswa, sehingga proses transfer knowledge dapat dilakukan. Kehadiran antara kedua komponen tadi, membutuhkan pengolahan data kehadiran dan monitoring sehingga lembaga pendidikan dapat melakukan penjaminan terhadap proses yang mereka lakukan. Tanpa adanya kegiatan tadi, maka akan sulit lembaga apakah setiap kegiatan yang di amanahkan kepada dosen dan mahasiswa telah dilaksanakan.

Pengolahan data kehadiran yang dilakukan pada sebuah institusi pendidikan, pada umumnya masih menggunakan absensi dalam bentuk kertas. Hal ini masih dipertahankan dengan alasan untuk mempertahankan otentifikasi terhadap data kehadiran dosen dan mahasiswa. Namun hal tersebut akan sangat sulit apabila pihak manajemen membutuhkan data yang sifatnya up-to-date, karena proses pemasukan data sendiri ke dalam sistem akademik membutuhkan waktu yang cukup lama.

Selain melakukan transfer knowledge, kegiatan PBM yang dilakukan dikelas diharapkan dapat menjadi sarana untuk menerapkan masalah disiplin waktu baik bagi dosen dan mahasiswa. Saat ini terkadang dosen dan mahasiswa tidak memperhatikan dengan seksama terkait masalah yang sangat penting ini. Dosen dan mahasiswa masuk dan keluar dari kelas tidak memperhatikan jadwal yang telah ditetapkan oleh akademik, sehingga nantinya dikhawatirkan muncul kekecewaan baik dari sisi dosen maupun mahasiswa.

1.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan, diantaranya adalah:

(2)

1. Merancang sistem yang dapat mempercepat dan mempermudah dalam memasukkan data kehadiran dosen dan mahasiswa dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar.

2. Merancang sistem yang dapat menghasilkan informasi yang up-to-date terhadap data kehadiran dosen dan mahasiswa

3. Merancang sistem yang dapat melakukan monitoring terhadap proses pengambilan kehadiran dosen dan mahasiswa

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Kehadiran

Sistem Pendidikan Tinggi yang terdapat di Indonesia [1] memasukkan komponen tatap muka (kehadiran) mahasiswa pada proses pembelajaran. Konsep SKS (Sistem Kredit Semester) untuk kegiatan pembelajara pada perkuliahan memiliki 1 sks tatap muka, dan komponen lainnya.

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia [2], terdapat penjelasan tentang daftar kehadiran, yaitu daftar kehadiran adalah naskah dinas yang dipergunakan untuk mencatat dan mengetahui kehadiran seseorang. Naskah dinas ini akan menjadi bukti kehadiran seseorang untuk keperluan atau tujuan tertentu. Biasanya daftar kehadiran ini digunakan pada setiap pertemuan atau kegiatan penting seperti perkuliahan, pekerjaan, acara pernikahan, dan yang lainnya.

2.2. Komparasi Teknologi Otentifikasi

Pemanfaatan teknologi dalam pengambilan data kehadiran, telah banyak dikembangkan dan dimanfaatkan di berbagai proses bisnis di berbagai organisasi maupun institusi. Pentingnya sebuah catatan kehadiran juga dirasakan dalam dunia pendidikan. Perlu dilakukan kajian komparasi [3] terhadap teknologi yang efektif dan efisien dalam penerapan nanti, sehingga sistem dapat berjalan dengan baik dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia pada lingkungan perguruan tinggi.

A. Keamanan

Proses pengambilan data kehadiran mahasiswa dalam PBM saat ini sangat rentan akan adanya data yang kurang valid. Hal ini dilihat dari culture atau kebiasaan dari mahasiswa dalam melakukan proses otentifikasi kehadiran pada saat berada dikelas. Terdapat kebiasaan mahasiswa yang suka menitipkan tanda tangan sebagai media otentifikasi saat ini. Sehingga apabila data yang diinginkan

bernilai valid, maka dosen sebagai tenaga pengajar perlu melakukan monitoring terhadap hasil proses otentifikasi kehadiran saat PBM berlangsung, salah satunya dengan melakukan perhitungan kembali.

Teknologi yang akan dibandingkan dalam penelitian ini memiliki berbagai kemampuan yang berbeda. Namun perbedaan ini diharapkan tetap dapat mengantisipasi kebiasaan mahasiswa yang suka menitipkan tandatangan saat melakukan otentifikasi kehadiran di kelas.

Teknologi Smart Card, RFID, dan QR Code dalam penerapannya membutuhkan media untuk penempatannya. Media yang mungkin digunakan untuk teknologi ini adalah dengan melakukan integrasi dengan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Ketiga teknologi ini memiliki tingkat keamanan yang relatif sama, jika ditinjau dari perspektif negatif terhadap culture yang ada di lingkungan mahasiswa. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan memonitoring langsung oleh dosen saat proses pengambilan data kehadiran.

Berbeda dengan Smart Card, RFID, dan QR Code, teknologi Biometrics memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh teknologi sebelumnya. Biometrics hanya dapat digunakan dengan keberadaan mahasiswa yang bersangkutan pada mesin Scanner. Hal ini dapat mengantisipasi kebiasaan buruk yang biasa dilakukan.

B. Kecepatan dan akurasi data

Kegiatan pengambilan data kehadiran mahasiswa saat PBM, biasanya dilakukan saat perkuliahan berlangsung, sehingga tidak mengganggu proses yang sedang berlangsung. Pemanfaatan teknologi yang akan digunakan diharapkan dapat melakukan dengan lebih baik, tanpa mengganggu proses PBM yang terjadi di kelas.

Pemanfaatan teknologi yang ada, akan digunakan saat peserta atau mahasiswa masuk ke dalam ruangan. Jumlah mahasiswa yang berkisar di atas 20 orang akan membutuhkan waktu dalam melakukan otentifikasi dengan teknologi. Hal ini tentu saja bisa mengakibatkan terjadinya antrian, sehingga teknologi yang ada diharapkan dapat menghindari terjadinya hal ini.

Penggunaan teknologi Biometrics biasanya membutuhkan waktu untuk membaca bagian tubuh manusia. Setelah proses pembacaan bagian tubuh manusia ini dilakukan, kemudian dibandingkan dengan data yang disimpan pada scanner device. Apabila hasil pemindaian bernilai true maka sistem akan mencatat hal tersebut. Dapat dibayangkan apabila di setiap kelas dapat melayani 5 sesi perkuliahan dalam 1 hari, setiap kelasnya jumlah mahasiswa sekitar 30 orang, dan jumlah hari perkuliahan dalam 1 minggu itu ada 5 hari, maka apabila dalam kasus tidak ada mahasiswa yang sama masuk dalam kelas tadi, maka setiap scanner di setiap kelas harus dapat menyimpan

(3)

data sebanyak 5x30x5=750 record, dan setiap semester baru dimulai harus ada proses pemindaian data kembali, dan hal tersebut harus dilakukan pada setiap kelas atau lab yang digunakan untuk PBM.

Berbeda dengan teknologi Biometrics, teknologi Smart Card, RFID, dan QR Code menyimpan datanya dengan lebih sederhana. Penyimpanan datanya juga dilakukan di server tidak di setiap device, sehingga device yang digunakan sebagai alat pemindai akan melakukan pencatatan langsung ke server tanpa harus melakukan proses pencocokan data yang rumit. Hal ini tentu saja membuat proses dapat berjalan dengan lebih cepat dibandingkan dengan teknologi Biometrics.

C. Ketersediaan Scanner

Sistem yang ada saat ini, dalam mengambil data otentifikasi kehadiran mahasiswa menggunakan data form kertas. Pada form tersebut sudah terdapat informasi terkait maka kuliah, jadwal, nama dosen dan nama mahaiswa. Setiap mahasiswa yang melakukan PBM yang dilakukan dalam kelas, akan membubuhkan paraf atau tandatangannya pada field yang disediakan. Proses pembubuhan tandatangan pada field yang disediakan, biasanya dilakukan pada saat perkuliahan sedang berlangsung.

Penerapan teknologi yang akan diintegrasikan pada sistem kehadiran, membutuhkan scanner device yang spesifik. Tidak ada scanner yang dapat digunakan untuk semua teknologi yang berbeda. Teknologi Biometrics, Smart Card, dan RFID membutuhkan pemindah khusus untuk dapat membaca data yang terdapat pada bagian tubuh manusia, Smart Card atau RFID. Hal ini mengakibatkan diperlukannya pemasangan scanner device pada setiap kelas yang akan digunakan untuk kegiatan PBM. Tidak hanya scanner, namun juga dibutuhkan instalasi kabel jaringan dan listrik ke alat scanner. Dapat dibayangkan proses ini pastinya akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Berbeda dengan teknologi Biometrics, Smart Card dan RFID, teknologi QR Code tidak membutuhkan perangkat scanner yang rumit. Alat pemindai yang diperlukan untuk membaca QR Code saat ini sudah dapat di install pada perangkat mobile device. Kemudahan ini tentu akan mempermudah integrasi yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini.

D. Biaya penerapan

Pemanfaatan form dalam melakukan otentifikasi data kehadiran mahasiswa dalam PBM, membutuhkan kertas, map, dan media penyimpanan. Jumlah kebutuhan ini setiap semesternya relatif sama, tergantung pertambangan jumlah mahasiswa, namun untuk media penyimpanan dokumen

form pada semester sebelumnya terus meningkat. Hal ini disebabkan kebutuhan untuk proses akreditasi untuk setiap program studi (jurusan), sehingga form tersebut harus tetap disimpan sampai beberapa tahun tertentu.

Penerapan teknologi Biometrics, Smart Card dan RFID, seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, membutuhkan pemindai khusus dan perangkat pendukung lainnya seperti kabel data dan catu daya. Sehingga pemanfaatan teknologi ini pada sistem kehadiran akan membutuhkan biaya yang relatif cukup banyak.

Berbeda dengan teknologi Biometrics, Smart Card dan RFID, pemindai QR Code dapat menggunakan perangkat mobile device yang sangat umum saat ini. Perangkat mobile device yang berbasis sistem operasi Android, saat ini sangat banyak menyediakan aplikasi yang dapat memindai QR Code. Sistem operasi yang ada pada perangkat mobile device juga banyak menyediakan API yang dapat digunakan oleh berbagai pengembang untuk keperluan tertentu. Populasi perangkat yang berbasis sistem operasi Android yang cukup besar, terutama di kalangan dosen dan mahasiswa, maka terdapat potensi yang besar untuk dapat memanfaatkannya untuk keperluan yang lebih luas.

Tabel 1 Perbandingan teknologi [3]

Komponen Teknologi

Biometrics Smart Card RFID QR Code

Keamanan     Kecepatan / Akurasi     Ketersediaan Scanner     Biaya Penerapan     Total 11 11 11 17 Keterangan: () Sangat Kurang, () Kurang, () Cukup, () Baik, () Sangat Baik

Ketersediaan berbagai teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan otentifikasi kehadiran, dapat menambah berbagai inovasi yang sesuai dengan kebutuhkan. Hasil perbandingan dari berbagai teknologi yang telah dibahas sebelumnya, dapat dilihat pada tabel I. Perlu dipahami, hasil perbandingan ini dilakukan dengan perspektif yang mengacu pada penerapan sistem yang tetap mengedepankan efektifitas dan efisiensi sistem, terkait penerapan untuk kebutuhkan sistem kehadiran mahasiswa pada Proses Belajar Mengajar (PBM) pada Perguruan Tinggi (PT). Kegiatan otentifikasi tetap di monitoring oleh

(4)

dosen, saat pelaksanaan, sehingga validitas pengambilan data dapat tetap terjaga dengan baik.

Gambar 1 Perbandingan teknologi [3]

2.3. Sistem Kehadiran (products software)

Pengembangan berbagai sistem untuk memantau kehadiran [4] dosen dan mahasiswa dalam sebuah Proses Belajar Mengajar (PBM) menjadi sebuah hal yang penting untuk dikaji. Hal ini dikarenakan komponen penilaian pada nilai akhir mahasiswa juga termasuk komponen kehadiran.

Terdapat banyak sekali product software yang dikembangkan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan pencatatan data kehadiran mahasiswa.

A. Student Attendance Monitoring System (SAMS) Student Attendance Monitoring System (SAMS) [5]

dikembangkan untuk menyediakan metode yang dapat diandalkan, aman, dan efisien untuk merekam kehadiran siswa. Pengembangan proyek ini melibatkan dua tahap pembangunan IT.

Bagian pertama melibatkan pengembangan SAMS dalam SAP Student Lifecycle Management (SLcM) [6] dan integrasi dengan Syllabus Plus dan scanning solution. Ini juga mencakup pengembangan bentuk pemberitahuan ketidakhadiran mahasiswa secara on-line dengan manajemen dokumen dan alur kerja yang sesuai untuk persetujuan dan memperbarui catatan kehadiran. SAP Business Warehouse akan digunakan untuk menghasilkan laporan dari tidak adanya termasuk penggabungan catatan yang tersedia di sistem lain (e-Portfolio dan Blackboard) untuk memungkinkan pelaporan yang komprehensif dari kehadiran.

Bagian kedua dari proyek ini adalah pengumpulan data kehadiran di kelas.

Gambar 2 SAP SLcM [6]

2.4. Perancangan Sistem Monitoring Kehadiran

Pengembangan berbagai sistem untuk memantau kehadiran dosen dan mahasiswa dalam sebuah Proses Belajar Mengajar (PBM) menjadi sebuah hal yang penting untuk dikaji. Pemanfaatan dan pemilihan teknologi yang digunakan, salah satu bagian yang perlu ditelaah, sehingga pemanfaatan teknologi yang tersedia di lingkungan perguruan tinggi dapat dimanfaatkan.

Pengembangan sistem terdahulu akan memanfaatkan teknologi yang telah dikomparasi sebelumnya [3]. Diharapkan pemanfaatan teknologi mobile platform dan QR Code yang diintegrasikan ke dalam Kartu Tanda Mahasiswa, dapat menjadi solusi yang tepat guna dan murah.

Teknologi yang dimanfaatkan tidak akan diintegrasikan ke platform SAP SLcM. Sistem yang akan dikembangkan berbasis web platform yang mengacu pada standar sistem akademik yang ada di lingkungan perguruan tinggi dimana studi kasusnya.

A. Use Case Model

Pengembangan sistem yang dilakukan tetap mengacu pada sistem yang ada saat ini, namun akan dilakukan beberapa improving pada beberapa fungsi tertentu. Hal ini untuk memudahkan untuk melakukan integrase ke sistem yang berjalan saat ini.

1. Current System

Untuk memberikan gambaran dari sistem yang berjalan saat ini, berdasarkan hasil kajian sistem saat ini, maka perlu diberikan gambaran secara umum bagaimana sistem saat ini berjalan. Pada sistem yang berjalan saat ini, dosen dan mahasiswa melakukan pengisian form untuk kehadiran dengan menandatangani form sesuai peranan dan pada field tertentu, seperti pada Gambar 3.

(5)

Gambar 3 Sistem akademik (current)

Setelah pertemuan di kelas selesai, maka dosen akan mengembalikan form tersebut ke bagian akademik, dan kemudian bagian akademik akan melakukan entry data ke dalam sistem informasi akademik. Dosen dan mahasiswa dapat melihat progress kehadiran masing-masing melalui account masing-masing di portal yang telah disediakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang sering melihat data mereka di portal mereka, mereka mengatakan ada ketidakcocokan data antara data yang ada di sistem dengan yang ada di form kehadiran. Ini mungkin saja terjadi mengingat keterlibatan humanware pada proses entry data akan sangat rentan terhadap kesalahan, karena jumlah data yang pertemuan kelas sangat banyak jika dibandingkan dengan jumlah tenaga akademik yang bertugas untuk melakukan entry data.

2. New System

Pada gambar 4 terdapat model Use Case untuk sistem yang dikembangkan untuk melakukan monitoring terhadap kehadiran dosen dan mahasiswa. Semua data user atau pengguna akan dikelola oleh admin. Apabila admin akan mengelola data pengguna maka admin tersebut harus melakukan login terlebih dahulu. Selanjutnya admin harus

memilih menu mengelola data user mahasiswa, dosen, pegawai akademik atau admin itu sendiri.

Setelah melakukan pemilihan terhadap menu yang ada pada sistem, salah satu menu tersebut, admin dapat melakukan pengelolaan terhadap data user yang telah dipilihnya. Untuk alasan keamanan pengelolaan data user ini hanya dapat dilakukan oleh admin saja. Pegawai akademik dapat mengelola jadwal perkuliahan dosen maupun mahasiswa. Apabila ada dosen yang berhalangan hadir pada suatu pertemuan, dosen dapat mengganti jadwal dengan menghubungi pegawai akademik.

Selanjutnya pegawai akademik akan memasukan jadwal pengganti tersebut dengan melakukan login terlebih dahulu kedalam portal. Lalu pihak akademik memasukan data jadwal pengganti dan memasukannya kedalam database. Selain itu pegawai akademik juga dapat mengelola jadwal perkuliahan mahasiswa dan dosen Artinya pegawai akademik berhak untuk melakukan kegiatan input, update, dan delete data jadwal mahasiswa atau dosen sebagai antisipasi apabila jadwal perkuliahan terjadi perubahan.

Hal pertama yang harus dilakukan oleh dosen agar bisa memasuki program utama yaitu dosen terlebih dahulu melakukan login pada sistem tersebut. Hal itu bertujuan

uc Use Case Model

Dosen Mahasisw a

Staff Akademik

Pengisian Form Kehadiran

Entry Data Kehadiran Login (Sistem Akademik) View Kehadiran (portal dosen) View Kehadiran (portal mhs) «include» «include» «include»

(6)

sebagai sistem keamanan agar dapat mengurangi kecurangan dalam mengisi daftar hadir. Setelah melakukan login dan memasuki program utama, dosen dapat mengisi

status kehadiran mahasiswa pada perkuliahan dengan cara melakukan scanning QR Code yang dimiliki oleh setiap mahasiswa.

Gambar 4 Sistem Monitoring Kehadiran Dosen-Mahasiswa

Sebelum dosen melakukan scannning QR Code, dosen terlebih dahulu melakukan pengaturan pada daftar hadir.

Pengaturan yang dilakukan yaitu pengaturan rentang waktu scan QR Code yang dilakukan oleh mahasiswa. Itu bertujuan untuk membatasi mahasiswa ketika mengisi daftar hadir apakah mahasiswa tersebut terlambat mengikuti perkuliahan atau tidak. Disamping itu dosen tidak lagi perlu memilih jadwal matakuliah, dikarenakan sistem sudah secara otomatis memilih matakuliah yang sedang atau akan berjalan. Dosen juga dapat melihat data kehadiran mahasiswa ketika melakukan pengisian daftar hadir.

Pada saat mahasiswa berhalangan hadir pada perkuliahan suatu mata kuliah dengan alasan tertentu, mahasiswa dapat merubah keterangan daftar hadir menjadi sakit atau izin kepada dosen yang bersangkutan. Mahasiswa harus memberikan surat keterangan atau bukti keterangan kepada dosen bahwa mahasiswa tersebut tidak hadir atas alasan tertentu. Apabila dosen telah menyetujui dosen harus melakukan login terlebih dahulu dan memilih menu update status kehadiran.

uc Monitoring Kehadiran Dosen Mahasisw a

Sistem Monitoring Kehadiran Dosen-Mahasiswa

PengolahanDataUser Admin Login Staff Akademik Pengolahan Jadw al Jadw al Tetap Pengganti Dosen Pengolahan Kehadiran Pemilihan Jadw al QR Code Scanning Mahasisw a View

Dow nload QRCode

Jadw al Kuliah Data Kehadiran «include» «include» «include» «extend» «extend» «include» «include» «extend» «extend»

(7)

Gambar 5 Sequence diagram pemilihan jadwal dosen

Setelah itu dosen harus memilih jadwal mata kuliah dan melakukan pengaturan diantaranya yaitu pengaturan pertemuan perkuliahan yang akan dirubah data kehadirannya dan pengaturan keterangan (sakit atau izin). Selanjutnya dosen melakukan scanning QR Code yang dimiliki oleh mahasiswa. Mahasiswa dapat melihat data kehadiran pada setiap pertemuan apakah pada pertemuan tetentu mahasiswa tersebut hadir atau diberi keterangan sakit atau izin bahkan tidak hadir. Data tersebut dapat dilihat dalam portal mahasiswa.

Mahasiswa terlebih dahulu melakukan login pada portal tersebut dan memilih menu data kehadiran. Ketika memilih menu tersebut sistem akan menampilkan data kehadiran mahasiswa. Selain itu apabila mahasiswa kehilangan Kartu Tanda Mahasiswanya QR Code dapat diunduh dalam portal mahasiswa dalam format gambar. Sehingga sangat memungkinkan untuk di print ulang atau file gambar dimasukan dalam perangkat Mobile yang dimiliki oleh mahasiswa. Lalu di dalam portal, mahasiswa juga dapat melihat jadwal mata kuliah yang sedang diambilnya dengan memilih menu jadwal matakuliah.

B. Sequence Model

Sequence model yang memberikan gambaran interaksi yang terjadi antara aktor dan sistem yang akan dikembangkan. Proses yang ditampilkan merupakan proses bisnis yang spesifik yang dikembangkan pada penelitian ini.

1. Pemilihan Jadwal Mengajar Dosen pada Mobile Device

Dosen yang akan melakukan pengajaran pada kelas atau jadwal yang telah ditentukan dapat memilih melalui perangkat mobile device yang telah diinstall aplikasi mobile pada sistem yang baru. Aplikasi mobil ini terintegrasi dengan sistem akademik, sehingga apabila terdapat update informasi terbaru, maka dengan otomatis juga dapat dilihat pada sistem.

2. Pengisian Daftar Kehadiran dengan QR Code Dosen yang telah melakukan aktifasi kegiatan perkuliahan melalui perangkat mobile yang telah melakukan instalasi program, maka dapat melakukan pengisian daftar kehadiran mahasiswa. Dosen yang telah membuka perkuliahan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan verifikasi kehadiran masing-masing dengan menggunakan kartu tanda mahasiswa (KTM)

Setiap KTM memiliki informasi spesifik tentang mahasiswa yang bersangkutan, yang direpresentasikan melalui QR Code. QR Code di generate melalui aplikasi terpisah, dan kemudian dimasukkan di integrasikan ke KTM. KTM yang telah melewati proses scanning melalui kamera yang ada pada mobile device, datanya akan dikirim ke web server.

(8)

Gambar 6 Sequence diagram pengisian daftar hadir dengan QR Code

3. Kesimpulan

Pada dasarnya model yang dikembangkan, telah melalui tahapan analisis yang cukup panjang terhadap proses bisnis yang berlangsung saat ini dan melakukan kajian dalam memanfaatkan teknologi yang efektif dan efisien, diharapkan dapat mengantisipasi beberapa hal yang menjadi tujuan dari penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Model sistem yang dikembangkan diharapkan dapat

mempercepat dan mempermudah dalam memasukkan data kehadiran dosen dan mahasiswa dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar.

2. Model sistem dapat menghasilkan informasi yang up-to-date terhadap data kehadiran dosen dan mahasiswa. 3. Model sistem dapat melakukan monitoring terhadap proses pengambilan kehadiran dosen dan mahasiswa

REFERENSI

[1] Mendikbud R.I., 2014, “Permen Dikbud R.I. No.49 tahun 2014, Standar Nasional Pendidikan Tinggi”.

[2] Mendikbud R.I., 1996, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka, Jakarta

[3] Yustim B., 2016, “Analisis Teknologi Otentifikasi pada Perspektif Pengelolaan Kehadiran Mahasiswa”, Journal of IRD, Vol.1 No.1, Bandung-Indonesia

[4] Turban E., Volonino L., 2011, “Information Technology for Management: Improving Strategic and Operational Performance”, John Wiley and Sons.

[5] SAMS Steering Groups, 2013, “Student Attendance Monitoring System (SAMS)”, Newcastle University. [6] Bach T., Jakobi S., Jonkers R., “Student Lifecycle

Management: Academic Structure Cookbook”, SAP, March 2012

Gambar

Gambar 1 Perbandingan teknologi [3]
Gambar 3 Sistem akademik (current)
Gambar 4 Sistem Monitoring Kehadiran Dosen-Mahasiswa
Gambar 5 Sequence diagram pemilihan jadwal dosen
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan untuk merealisasikan program pengabdian masyarakat hibah implementasi pendidikan untuk pembangunan yang berkelanjutan dalam masyarakat dengan judul ―Mendesain

Kata Kunci: Malaria, Titik Tetap, Matriks Jacobian, Nilai Eigen, Kestabilan, Respon Imun Model matematika infeksi malaria pada inang dengan adanya respon imun merupakan model

Sesuai dengan surat keputusan Ketua Dewan Pimpinan Harian AP3I No.084/Kpts/DPH/XII/92 tanggal 24 Desember 1992 tentang penataan pengelolaan unit pelaksana penelitian

1) Sosialisasi oleh pihak pemerintah mengenai pengelolaan sampah rumah tangga diadakan secara rutin, hanya 50%. 2) Pelatihan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga oleh

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah

Walaupun dalam penelitian ini variabel direct marketing tidak berpengaruh signifikan, demi mempertahankan citra merek dari Honda Brio, direct marketing merupakan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa, yang telah penulis lakukan maka simpulan yang dapat diambil adalah; 1) Hasil pengujian secara simultan menunjukkan pengaruh

Periklanan (adverticing).. BMT Batik Mataram Yogyakarta kurang memaksimalkan dalam hal periklanan sebagai suatu cara yang diminati oleh masyarakat umum dan diyakini