• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

KATA PENGANTAR vi

ABSTRACT viii

ABSTRAKSI ix

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 2

1.2. Rumusan Masalah 2

1.3. Batasan Masalah 2

1.4. Tujuan Penelitian 2

1.5. Manfaat Penelitian 3

1.6. Sistem Penulisan 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4

2.1. Scanner 4

2.2. Jenis – Jenis 3D Scanner 4

1. Contact 3D Scanner 4

2. Non-Contact 3D Scanner 5

2.3. 3D Laser Scanning 5

2.4. Tahapan – Tahapan Umum 3D Laser Scanning 5

(2)

xi

1. Akusisi Data melalui Laser Scanning 5

2. Hasil data 6

2.5. Pengaruh Warna terhadap Intensitas Sinar Laser 6

2.6. David Laser Scanner 7

2.7. Rekonstruksi (Re – Engineering) 8

2.8. Modifikasi 10

2.9. Stereolithography (*.stl) 10

2.10. Delcam PowerSHAPE 11

2.11. Autodesk Inventor 12

2.12. Injeksi Plastik 13

2.13. Bagian – Bagian dari Sistem Injeksi Plastik 13

2.14. Jenis – Jenis Mold Assembly 14

1. Two Plate Mold 14

2. Three Plate Mold 14

3. Side Action Mold 15

2.15. Bagian – Bagian Umum dari Mold Assembly 16

2.16. Runner System 16

2.17. Venting System 17

2.18. Jenis – Jenis Runner 18

2.19. Runner Layout 18

2.20. Jenis – Jenis Gate 19

1. Submarine Gate 19

2. Pin Gate 19

3. Fan Gate 19

4. Sprue Gate 19

5. Film Gate 19

6. Side Gate 19

2.21. Proses Injeksi Plastik (Injection Molding) 20

1. Mold Close 21

2. Fill Injection 22

3. Holding Injection 22

4. Charging & Cooling 22

5. Mold Open 23

(3)

xii

2.22. Aturan Desain Produk untuk Injeksi Plastik 23

2.23. Jenis – Jenis Plastik 25

1. PETE/PET (PolyEthylene Terephthalate) 25

2. HDPE (High Density Polyethylene) 25

3. Vinyl – PVC (PolyVinyl Chloride) 25

4. LDPE (Low Density Poly Ethylene) 25

5. PP (PolyPropylene) 26

6. PS (PolyStyrene) 26

7. O (Other) 26

BAB III METODE PENELITIAN 27

3.1. Kerangka Konsep 27

3.2. Identifikasi Masalah 28

3.3. Kajian Pustaka 28

3.4. 3D Laser Scanning 28

3.4.1. Alat dan Spesimen 29

3.4.2. Kalibrasi 29

3.4.3. Scanning 31

3.5. Rekonstruksi (Re-Engineering) 31

1. Importing 32

2. Perbaikan (Repairing) 32

3.6. Modifikasi 32

1. Pembuatan Polygon (Sketching) 33

2. Pembuatan Permukaan (Surfacing) 33

3. Surface to Solid 33

4. Penebalan (Thickening) 33

5. Pengubahan Akhir (Final Editing) 33

3.7. Simulasi Injeksi Plastik 34

3.7.1. Menentukan Material 34

3.7.2. Perancangan Mold Base & Analisa 35

(4)

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1. Proses 3D Laser Scanning Ujicoba Pertama 36 4.2. Proses 3D Laser Scanning Ujicoba Kedua 37 4.3. Proses 3D Laser Scanning Ujicoba Ketiga 39 4.4. Rekonstruksi Geometri (Re – Engineering) 40

1. Importing 40

2. Perbaikan (Repairing) 41

4.5. Ujicoba Modifikasi Pertama 41

1. Pembuatan Polygon (Sketching) 41

2. Pembuatan Permukaan (Surfacing) 43

3. Surface to Solid 45

4. Penebalan (Thickening) 45

5. Pengubahan Akhir (Final Editing) 46

4.6. Modifikasi Kedua 47

4.7. Simulasi Injeksi Plastik 48

1. Simulasi Pertama 49

2. Simulasi Kedua 50

3. Parameter Simulasi untuk Biaya Murah tanpa Mengorbankan Kualitas

52

4. Perbedaan Konstruksi Mold Base pada Simulasi 1 dan 2 52

a. Perubahan Runner System 53

b. Pengurangan Jumlah Rongga Cetak 53

c. Pemberian Slider 54

d. Venting System 55

e. Cooling/Heating Channel 55

f. Lock Set 57

g. Ejecting System 57

h. Parting Line 58

4.8. Estimasi Waktu Proses Perancangan 59

BAB V PENUTUP 60

5.1.Kesimpulan 60

5.2.Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 61

(5)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel.2.1. Pengaruh warna terhadap intensitas sinar laser 7 Tabel.3.1. Parameter proses simulasi injeksi plastik 36

Tabel.3.2. Hasil simulasi pertama 50

Tabel.3.3. Hasil simulasi kedua 51

Tabel.3.4. Estimasi waktu perancangan 59

(6)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar.2.1. Ilustrasi scanning pada body mobil menggunakan CMM 4 Gambar.2.2. Contoh non – contact 3D scanner, yaitu 3D laser scanner 5

Gambar.2.3. Laser scanning pada patung 6

Gambar.2.4. Contoh pointcloud dari scanning wajah manusia 6 Gambar.2.5. Perbandingan fitur antara David Starter Kit (LS) dengan SLS-1

(SLS)

8

Gambar.2.6. (a) Tipe LS, (b) tipe SLS 8

Gambar.2.7. Contoh proses reverse-engineering 9

Gambar.2.8. (a) non-parametric model, (b) parametric model 9 Gambar.2.9. Contoh proses re-engineering dan modifikasi pada baling –

baling hasil 3D scanning

10

Gambar.2.10. Triangle of Mesh 11

Gambar.2.11. Antarmuka Delcam PowerSHAPE 11

Gambar.2.12. Fasilitas mold design pada Autodesk Inventor 12

Gambar.2.13. Ilustrasi proses injeksi plastik 13

Gambar.2.14. Sistem injeksi plastik 14

Gambar.2.15. 2 & 3 plate mold assembly 15

Gambar.2.16. Side action mold assembly 15

Gambar.2.17. Susunan mold assembly 16

Gambar.2.18. Runner system 17

Gambar.2.19 Saluran pembuangan udara (venting sytem) 17

Gambar.2.20 Jenis – jenis runner 18

Gambar.2.21 Runner layout 18

Gambar.2.22 Jenis – jenis gate 19

Gambar.2.23 Proses injeksi plastik 21

Gambar.2.24 Ketebalan dinding 25

Gambar.2.25 Draft angle 25

Gambar.2.26 Ribs 25

Gambar.2.27 Undercut 25

Gambar.2.28 Resin Identification Code (RIC) 26

(7)

xvi

Gambar.3.1. Nomor 1 – 5 : kamera, laser, workspace, dongle, spesimen 29 Gambar.3.2. Proses kalibrasi pada interface David Laser Scanner 29 Gambar.3.3. Pengaturan pencahayaan (exposure) pada camera settings 30

Gambar.3.4. Hardware setup 30

Gambar.3.5. Camera calibration 30

Gambar.3.6. Perbedaan antara V3 pattern dengan Old pattern 31 Gambar.3.7. (a) 3D laser scanning, (b) pointcloud/scan data hasil

3D laser scanning

31

Gambar.3.8. Kawasaki Z-1000 2012 32

Gambar.3.9. Spesifikasi plastik polypropylene (PP) 34 Gambar.4.1. Ujicoba pertama, laser tidak mendeteksi bagian samping dari

headlamp 36

Gambar.4.2. Headlamp Satria versi 2010 37

Gambar.4.3. Notifikasi ketika laser tidak mendeteksi 37 Gambar.4.4. Headlamp Suzuki Satria FU keluaran pertama (2004) 37

Gambar.4.5. Ujicoba kedua 38

Gambar.4.6. Proses pembentukan pointcloud 38

Gambar.4.7. Pointcloud yang dihasilkan 39

Gambar.4.8. Ujicoba ketiga 39

Gambar.4.9. Proses importing 40

Gambar.4.10. Proses penambalan bagian pointcloud yang rusak 41

Gambar.4.11. (a) sebelum, (b) sesudah 41

Gambar.4.12. Fasilitas sketching untuk pembuatan polygon 41 Gambar.4.13. (a) 3 point projected arc, (b) 3 point projected arc yang

dijadikan landasan bagi polygon baru, (c) polygon baru yang akan dijadikan media untuk pembuatan surface baru

42

Gambar.4.14. a) polygon untuk cover samping, (b) polygon untuk visor, (c) polygon untuk cover dalam, (d) polygon untuk mika lampu, (e) polygon yang telah selesai dibuat meniru geometri headlamp Kawasaki Z-1000

43

Gambar.4.15. Toolbar of Automatic Surfacing pada PowerSHAPE untuk pembuatan surface baru secara instan

43

Gambar.4.16. Surface pada bagian visor yang terbentuk secara instan 44 Gambar.4.17. (a) visor, (b) cover dalam, (c) mika lampu, (d) cover samping 44

Gambar.4.18. Toolbar of convert to solid 45

Gambar.4.19. (a) sebelum diberi fillet, (b) sesudah diberi fillet 45 Gambar.4.20. Thicken toolbar yang digunakan untuk penebalan surface 45

(8)

xvii

Gambar.4.21. Surface yang telah berubah menjadi true 3D solid 46 Gambar.4.22. Toolbar feature pada PowerSHAPE, bagian dengan tanda kotak

merah adalah toolbar yang digunakan dalam proses final editing 46

Gambar.4.23. (a) sebelum final editing, (b) sesudah final editing 46 Gambar.4.24. (a) headlamp ala Z-1000, (b) headlamp ala GSR-750 47 Gambar.4.25. (1) bagian dengan sudut yang terlalu tajam, (2) bagian surface

yang mengalami kebocoran 47

Gambar.4.26. (1) visor, (2) cover dalam kiri, (3) cover luar kiri, (4) mika lampu, (5) rumah lampu, (6) cover luar kanan dan (7) cover dalam kanan

48

Gambar.4.27. Hasil pengujian pertama, low = .0,46% = ada cacat 49 Gambar.4.28. Daerah yang cacat produksi, yaitu bibir lubang baut 49 Gambar.4.29. (1) visor sebelum diperbaiki, (2) visor sesudah diperbaiki 50 Gambar.4.30. Hasil simulasi kedua, low = 0,00% = tidak ada cacat 51 Gambar.4.31. Ciri – ciri produk murah namun kualitas tetap terjaga, mayoritas

nilai yang muncul adalah medium

52

Gambar.4.32. Perbedaan runner system antara simulasi 1 dengan simulasi 2 53 Gambar.4.33. Arah lubang baut yang tidak sejajar membuat visor akan hancur

pada proses pelepasan

53

Gambar.4.34. Perbedaan susunan rongga cetak pada mold base simulasi 1 dan

2 54

Gambar.4.35. Pemberian slider pada rancangan mold base simulasi 2 agar produk dengan lubang tak sejajar dapat dilepas dari cetakan

54

Gambar.4.36. Saluran pembuangan udara (venting system) pada mold base 2 yang seimbang

55

Gambar.4.37. Saluran pembuangan udara (venting system) pada mold base 2

yang tidak seimbang 55

Gambar.4.38. Konstruksi saluran pengatur suhu pada mold base 1 56 Gambar.4.39. Konstruksi saluran pengatur suhu pada mold base 2 56 Gambar.4.40. Mold base 1 dan 2 sama – sama menggunakan pengunci jenis

side lock

57

Gambar.4.41. Konstruksi sistem pelepasan dan posisi pelepasan pada mold base 1

57

Gambar.4.42. Konstruksi sistem pelepasan dan posisi pelepasan pada

mold base 2 58

Gambar.4.43. Parting line 58

Gambar.5.1. Penggunaan cermin siku agar bagian belakang spesimen dapat terjangkau laser

60

(9)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 62

Lampiran 2 63

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan tersebut disusun berdasarkan pertimbangan: Pertama, bahwa Pancasila sebagai dasar, ideologi, dan filosofis negara merupakan sumber dari segala sumber hukum

Untuk mengetahuinya, pada penelitian ini akan dibandingkan rendemen hasil reaksi tahap II yang dilakukan pada kondisi dan metode sintesis yang sama yaitu antara

kompetensi dasar konsep pemasaran online disajikan sebagai berikut: Dalam proses pengembangan media, diawali dengan tahap pendefinisian Di tahap pendefinisian peneliti

Konflik yang terjadi antara pengurus ta’mir masjid imam muslim dengan masyarakat jika merujuk pada teori otoritas Dahrendorf, maka dapat disimpulkan bahwa pengurus ta’mir

S oal cerita yang terkait dengan materi Sistem persamaan linear dua variabel adalah salah satu pokok bahasan dalam matematika kelas VIII yang membutuhkan pemahaman dalam

Dosen Dan Tenaga Kependidikan calon penerima pembiayaan ouerseas Non Degree Training dan Domestic Non Degree Training Project 4in1 Islamic Development Bank

 Yang dimaksud dengan lingkungan fisik adalah lokasi dimana bangunan fasilitas umum, rumah tradisional/ rumah adat, perumahan rakyat, jalan, taman, masjid/Mushola,

Menerima, mencatat, menyimpan dokumen dan mengadministrasikan kegiatan alumni sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk menunjang kelancaran kegiatan administrasi