4 Pembahasan
Pada penelitian yang dilakukan terhadap kayu akar tumbuhan Kelewih (A. communis) telah berhasil diisolasi dua senyawa turunan flavonoid, yaitu artokarpin (35), dan kudraflavon C (77). Kedua senyawa tersebut merupakan golongan senyawa flavon terprenilasi. Penentuan struktur kedua senyawa tersebut dilakukan berdasarkan data spektroskopi UV, IR, 1H NMR, dan 13C NMR.
4.1.
Artokarpin (35)
Gambar 4.1 Spektrum UV (MeOH) senyawa artokarpin (35) setelah ditambah pereaksi geser NaOH
Keberadaan gugus fenolik ini diperkuat oleh spektrum IR (KBr) (Gambar 4.2), dimana terdapat serapan pada νmaks 3366 cm-1
O-Gambar 4.2 Spektrum IR (KBr) senyawa artokarpin (35)
Berdasarkan data spektrum NMR secara keseluruhan dan didukung data-data spektrum UV diatas, senyawa ini diperkirakan sebagai flavon terprenilasi yang dimana terdapat sebuah gugus γ-γ-dimetil alil, suatu gugus 3 metil 2-butenil, dan adanya 3 gugus hidroksi pada posisi 5, 2’, 4’ dengan 1 gugus metoksi pada posisi 7, struktur senyawa ini ditampilkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Struktur senyawa hasil isolasi (35) OH
O
HO OH
H3CO
Spektrum 1H NMR (Gambar 4.4) menunjukkan adanya satu sinyal pada pergeseran kimia 13,9 ppm yang menunjukkan adanya hidroksil terkelasi pada senyawa ini. Pada daerah aromatik terdapat 3 sinyal untuk 3 proton pada pergeseran kimia 7,18 ppm (1H, d, J=8 Hz), 6,52 ppm (1H, d, J=1.75 Hz), dan 6,51 ppm (1H, d, J=6,85 Hz). Selain itu terlihat juga 3 proton metoksi pada pergeseran kimia 3,94 ppm (3H, s). Terdapat serapan proton pada pergeseran kimia 1,42 dan 1,55 ppm masing-masing mewakili tiga proton (3H, s), kemudian pada pergeseran kimia 5,11 ppm (1H, t), dan terdapat serapan untuk dua proton pada pergeseran kimia 3,12 ppm (2H, d, J=7 Hz) menunjukkan adanya suatu gugus α-α-dimetil alil. Dari data spektrum 1H NMR juga ditunjukkan adanya suatu gugus 3 metil 1-butenil dengan adanya satu sinyal yang mewakili 6 proton pada pergeseran kimia 1,07 ppm (6H, d, J=7 Hz), 1 proton alifatik pada 2,42 ppm (1H,
m), dan 2 proton vinil berturut-turut pada pergeseran kimia 6,71 (1H, dd, J=7 & 16 Hz) dan 6,51
Gambar 4.4 Spektrum 1H NMR senyawa artokarpin (35)
Gambar 4.5 Spektrum 13C NMR senyawa artokarpin (35)
Tabel 4.1. Data δH dan δC NMR senyawa hasil isolasi (35) dan senyawa artokarpin (35*) δH (multiplisitas, L dalam Hz) δC
No-C Artokarpin (35) Artokarpin (35*) Artokarpin (35) Artokarpin (35*)
1 - - - - 2 - - 161,5 160,4 3 - - 121,8 120,2 4 - - 183,2 - 4a - - 105,5 104,5 5 - - 157,2 155,9 6 - - 109,7 108,1 7 - - 163,7 162,5 8 - - 90,4 90,1 8a - - 159,7 158,0 9 3,12 (2H, d, 7Hz) 3,09 (2H, d, 7Hz) 24,6 23,4 10 5,11 (1H, t) 5,09 (1H, t) 122,5 121,4 11 - - 132,1 131,1 12 1,42 (3H, s) 1,36 (3H, s) 25,8 25,4 13 1,55 (3H, s) 1,54 (3H, s) 18 17,3 14 6,51 (1H, d, 7.45Hz) 6,39 (1H, d, 7Hz) 116,9 115,8 15 6,71(1H, dd, 7&16Hz) 6,64(1H,dd,7&16Hz) 142,1 141,1 16 2,42 (1H, m) 2,41 (1H, m) 33,9 32,5 17 23 22,6 18 1,07(6H, d, 7Hz) 1,08 (6H, d, 7Hz) 23 22,6 1' - - 112,7 110,8 2' - - 157,3 156,4 3' 6,52(1H, d, 1,75Hz) 6,55 (1H, d, 1Hz) 103,7 102,6 4' - - 162,5 162,3 5' 6,51 (1H, d, 6.85Hz) 6,39 (1H, d, 7Hz) 107,9 106,7 6' 7,18 (1H, d, 8Hz) 7,07 (1H,dd,1&8Hz) 132,1 131,2 7-Ome 3,94 (3H, s) 3,88 (3H, s) 56,5 55,4
Ref : skripsi Didin Mujahidin, 1997
4.2.
Kudraflavon C (77)
Gambar 4.5 Spektrum UV (MeOH) senyawa kudraflavon C setelah ditambah pereaksi geser NaOH
Gambar 4.6 Spektrum IR (KBr) senyawa kudraflavon C (77)
Berdasarkan data spektrum NMR secara keseluruhan dan didukung data-data spektrum UV diatas, senyawa ini diperkirakan sebagai flavon terprenilasi yang dimana terdapat 2 buah gugus isoprenil dan adanya 4 gugus hidroksi pada posisi 5, 7, 2’, 4’, struktur senyawa ini ditampilkan pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Struktur senyawa hasil isolasi (77)
OH O
HO OH
HO
Spektrum 1H NMR (Gambar 4.8) memperlihatkan 1 sinyal pada δH 13,4 ppm menunjukkan adanya gugus hidroksi terkelasi (1H, s). Pada daerah aromatik terdapat 1 sinyal doublet pada pergeseran kimia 7,16 (J= 8Hz), 1 sinyal doublet pada pegeseran kimia 6,54 ppm (J=2,3Hz) dan terdapat 1 sinyal double doublet pada pegeseran kimia 6,49 ppm (J=2,3 dan 8 Hz). Ketiga sinyal ini mewakili 1 unit benzen dengan sistem protonasi ABX.
Pada pergeresan kimia 6,38 ppm terdapat 1 sinyal aromatik yang mengindikasikan adanya 1 unit benzen dengan 5 substituen.
4
Gambar 4.8 Spektrum 1H NMR senyawa kudraflavon C (77)
Gambar 4.9 Unit-unit yang dihasilkan dalam senyawa hasil isolasi (77)
Sebagai perbandingan, pada Tabel 4.2 diperlihatkan data spektrum
1H NMR dari
senyawa hasil isolasi (77) dan kudraflavon C (77*).
Tabel 4.2 Data δH NMR senyawa hasil isolasi (77) dan senyawa kudraflavon C (77*) No. C δH (multiplisitas, J dalam Hz)
Kudraflavon C Kudraflavon C* 1 - - 2 - - 3 - - 4 - - 5 - - 6 - - 7 - - 8 6,38 (s, 1H) 6,37 (s, 1H) 9 3,09 (d, 2H) 3,09 (d, 2H) 10 5,11 (t, 1H) 5,10 (m, 1H) 11 - - 12 1,41 (s, 3H) 1,41 (s, 3H) 13 1,55 (s, 3H) 1,56 (s, 3H) 14 3,34 (d, 2H) 3,34 (d, 2H) 15 5,25 (t, 1H) 5,25 (m, 1H) 16 - - 17 1,77 (s, 3H) 1,75 (s, 3H) 18 1,63 (s, 3H) 1,63 (s, 3H) 1' - - 2' - - 3' 6,54 (d, 1H, J=2,3) 6,54 (d, 1H, J=2) 4' - - 5' 6,49 (dd, 1H, J=2,3&8) 6,50 (dd, 1H, J=2&8,3) 6' 7,16 (d, 1H, J=8) 7,17 (d, 1H, J=8,3)