• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODOLOGI

A. Metode Dasar Penelitian

Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala, juga menjawab pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan status subyek penelitian pada saat ini, misalnya sikap atau pendapat terhadap individu, organisasi, dan sebagainya. Metode deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik populasi atau bidang tertentu. Metode deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang (Surakhmad, 1994)

Teknik penelitian yang akan digunakan adalah teknik survey, yaitu cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan dalam jumlah yang besar dan luas dengan menggunakan alat pengukuran wawancara berupa kuisioner yang berisi daftar pertanyaan. Survey pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan (Surakhmad, 1994).

B. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Pemilihan daerah dan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Purposive adalah pengambilan lokasi dilakukan dengan sengaja dengan catatan tertentu (Supranto, 1976). Lokasi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Pondok Kopi Savier yang berada di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Lokasi tersebut dipilih karena Pondok Kopi Savier berada pada jalan raya sarangan dan berada pada jalur wisata Jawa Timur- Jawa Tengah, selain itu tempat tersebut merupakan satu-satunya tempat yang menawarkan sajian kopi di daerah tersebut, sehingga

33

(2)

diharapkan tempat tersebut representatif/mewakili konsumen kopi Kabupaten Magetan.

2. Metode Penentuan Sampel Responden

Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sampel konsumen Pondok Kopi Savier Sarangan yang membeli kopi.

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah judgment sampling yakni teknik pengambilan sampel dari suatu populasi yang sesuai dengan kriteria untuk memenuhi tujuan riset yang populasinya tidak diketahui. Adapun kriteria sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen Pondok Kopi Savier yang sedang melakukan pembelian kopi. Sampel diambil dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada konsumen yang sedang melakukan pembelian di Pondok Kopi Savier, Sarangan, Magetan, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode analisis faktor sehingga penentuan sampel sesuai dengan batasan jumlah sampel minimal yang dibutuhkan, yaitu minimal lima kali jumlah variabel. Sebaiknya ukuran sampel berjumlah 100 atau lebih, jangan melakukan analisis faktor kalau ukuran sampel kurang dari 50 (Malhotra, 2004). Dengan demikian, penelitian ini mengambil minimal 80 sampel karena menggunakan 16 variabel sebagai indikator penelitian. Peneliti membulatkan pengambilan sampel menjadi 100 untuk meminimalisir terjadinya eror.

C. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil secara langsung dari responden yang membeli kopi di Pondok Kopi Savier Sarangan, data primer digunakan untuk analisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan pembelian kopi di Pondok Kopi Savier Sarangan. Data primer diperolehmelalui wawancara, kuisioner, dan

33

(3)

observasi. Sumber data primer adalah konsumen Pondok Kopi Savier Sarangan Kabupaten Magetan yang membeli produk kopi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data jadi yang diperoleh dengan cara mengutip data laporan maupun dokumen dari instansi-instansi pemerintah atau lembaga-lembaga yang terkait dengan penelitian ini.

Sumber data sekunder adalah Badan Pusat Statistik (BPS), dinas-dinas terkait, data pribadi perusahaan serta data-data yang didapat melalui pencarian secara on-line. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi keadaan umum daerah penelitian, dan keadaan umum perusahaan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti, sehingga didapatkan gambaran yang jelas mengenai keadaan daerah yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara adalah tanya jawab antara penulis dengan responden, dilakukan dengan membawa kuisioner untuk diisi dengan pernyataan yang diperoleh (Supranto, 1976). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden (Konsumen Kopi) dengan bantuan kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3. Pencatatan

Teknik ini dilakukan dengan cara mencatat data, baik data dari responden maupun data dan publikasi yang sudah ada pada lembaga atau instansi terkait dengan permasalahan dalam penelitian.

E. Metode Analisis Data

(4)

Dalam penelitian ini pengukuran variabel menggunakan skala likert.

Menurut Simamora (2002), karena perilaku merupakan variabel kualitatif, maka pengukurannya memerlukan penyekalaan untuk mengurangi subjektifitas responden. Salah satu skala ini adalah skala likert, yang disebut juga summated ratings scale yang merupakan teknik pengukuran sikap yang paling luas digunakan dalan riset pemasaran. Pertanyaan yang diberikan kepada responden adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang dari mulai intensitas tertinggi, hingga intensitas terendah, misalkan ada 5 pilihan jawaban, maka untuk sangat memuaskan diberikan skor 5 dan tidak memuaskan diberi skor 1.

Untuk menganalisis faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian kopi di Pondok Kopi Savier, Sarangan digunakan analisis faktor. Analisis faktor adalah salah satu metode statistic multivariate yang mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling independen antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal (Simamora, 2005). Analisis faktor juga digunakan untuk mengetahui faktor-faktor dominan yang menjelaskan suatu masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian, menggunakan analisis faktor. Secara matematis, analisis faktor merupakan kombinasi linier dari variabel-variabel input yang dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Fj = bj1X1 + bj2X2 + … + bjkXk Dimana:

Fj : Skor faktor ke-j

bj :Koefisien skor faktor ke-j

Xk : Variabel ke-k yang telah distandarisasi

Variabel-variabel yang dipertimbangkan dalam keputusan konsumen dalam pembelian kopi di Pondok Kopi Savier, Sarangan adalah :

1. Faktor Produk

(5)

X1: Rasa X2: Penyajian X3: kualitas X4 : Ragam 2. Faktor Harga

X5 : Harga

X6 : Kesesuaian harga

3. Faktor Promosi

X7: Keefektifan Promosi X8: Media cetak

X9: Media Sosial

X10: Pemasaran langsung 4. Faktor Distribusi

X11 : Lokasi Penjualan X12: Kenyamanan lokasi X13 : Kemudahan akses X14: Pelayanan Penjualan X15: Kebersihan

X16: Keamanan

Tahapan-tahapan dalam analisis faktor yang dikemukakan oleh Simamora (2005) adalah sebagai berikut:

a. Membuat matrik korelasi

Pada tahap ini untuk memperoleh analisis faktor yang akurat, semua variabel harus berkorelasi. Uji statistik yang digunakan adalah Bariett Test of Sphericity atau menggunakan Measure of Sampling Adequancy (MSA)

dengan kriteria nilai KMO-MSA yaitu > 0,5 maka variabel tersebut signifikan.

b. Mencari atau meringkas variabel menjadi faktor-faktor inti.

Prosedur ini dilaksanakan agar dapat meringkas informasi yang terkandung dalam variabel-variabel asli secara tepat. Faktor yang

(6)

ditetapkan berdasarkan nilai Eigen Value, yaitu bernilai diatas 1. Eigen Value menunjukkan varian yang dijelaskan oleh faktor. Dengan cara ini

diketahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian produk olahan kopi di kedai Kopi Pondok Kopi Savier, Sarangan.

c. Melakukan rotasi untuk penyelesaian akhir

Rotasi faktor diperlukan untuk menyederhanakan matrik faktor sehingga mudah untuk diinterpretasikan. Variabel dianggap paling penting jika mempunyai loading tertinggi, sedangkan variabel lain dapat dimasukkan dalam faktor jika kriteria signifikan. Dengan cara ini diketahui variabel yang terkandung dalam keputusan pembelian.

d. Menguji tingkat signifikansi dari faktor loading dan menamai faktor Kriteria signifikansi yang diterapkan adalah signifikansi praktis dimana loading diatas 0,5 adalah signifikan secara praktis. Loading diatas 0,5 juga menunjukkan bahwa instrument yang digunakan untuk mengukur variabel adalah valid. Penamaan faktor dilakukan dengan melihat variabel-variabel yang diwakili oleh faktor. Untuk setiap faktor dicari loading paling tinggi dari satu variabel.

Untuk mengetahui variabel yang paling dominan dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian Kopi di Kedai Kopi Pondok Kopi Savier adalah dengan melihat nilai factor loading tertinggi dari suatu variabel.

Menurut Simamora (2005), factor loading adalah korelasi-korelasi sederhana antara variabel-variabel dan faktor-faktor. Semakin besar factor loading suatu variabel terhadap suatu faktor, maka semakin besar hubungan suatu variabel terhadap suatu faktor. Factor loading dibatasi antara 0,5 sampai dengan 1.

Semakin mendekati satu, semakin besar peranan variabel terhadap faktor.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pem- buatan pupuk hayati dibutuhkan mikroba-mikroba yang mempunyai beberapa kemampuan sekaligus baik sebagai pupuk yang menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Jika anda sudah memiliki sistem yang canggih dan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah promosi. Kalau di internet, promosi ini cukup mudah untuk dipelajari oleh orang awam

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Pada kesempatan yang sama penulis juga melakukan wawancara dengan Bapak Mahmudin selaku hakim pada Pengadilan Agama Makassar terkait implementasi asas sederhana,

Final Rendering, merupakan tahap akhir dari pembuatan Video Animasi 3D pada aplikasi Adobe Premiere Pro CS5 dengan output Animasi 3 Dimensi Mekanisme Pengujian

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi ekstrak ubi gadung dan ekstrak buah maja berpengaruh pada tingkat mortalitas larva ulatgrayak,

Penelitian ini di dukung oleh teori Keynes (1990) yang menyatakan bahwa dalam pengalokasian belanja pemerintah membutuhkan adanya campur tangan dari pemerintah