• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANGUAGE IS POWERFUL 1. Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LANGUAGE IS POWERFUL 1. Pendahuluan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

(2)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

LANGUAGE IS POWERFUL

1. Pendahuluan

Manusia yang nalurinya selalu hidup bersama menyebabkan perlunya berkomunikasi sesamanya. Alat komunikasi ini adalah bahasa. Dengan mempergunakan bahasa seseorang dapat berbicara dengan orang lain untuk dapat dipahami dan dimengerti. Komunikasi yang berhasil guna dan berdaya guna dengan sendirinya memerlukan media bahasa yang komunikatif yang mempunyai aturan-aturan, norma-norma dan kaidah-kaidah bahasa dan kebahasaan yang perlu dilaksanakan.

Bahasa itu sangat penting bagi manusia, dan masyarakat. Bahasa itu digunakan di mana saja, dan kapan saja oleh masyarakat, baik masyarakat desa, kota, nasional maupun internasional. Bahasa itu membuat orang jadi senang, sedih atau mempunyai pengetahuan.

Bahasa demikian berperan dan pentingnya, dan demikian pula luas jangkauan dan ruang lingkupnya, sehingga kadang kala hadir pendapat yang mengatakan tanpa bahasa kehidupan manusia tidak mempunyai arti sama sekali. Manusia dalam hubungannya dengan bahasa sudah merupakan seakan lepat dengan daun. Bentuk dan keinginan apapun yang dipunyai manusia memerlukan bahasa. Ambillah beberapa contoh berkelahi dengan teman, bertengkar, mengomel, menasehati, bahkan sampai-sampai bercumbu-rayu maupun sambil berkerut dahi menjawab pertanyaan ujian

(3)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

yang sulit atau sambil menukar sebuah ban mobilpun bahasa selalu hadir dan berperan serta.

Jadi bahasa adalah segala-galanya.

2. Pembahasan

Bahasa adalah isyarat-isyarat vokal yang arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat (kelompok sosial) yang bermanfaat bagi kerja sama, saling memahami pribadi-pribadi, demikian pula keperluan, harapan, keinginan, dan cita-cita.

Bahasa menurut interpretasi sastra (literary interpretation);

Di mana makna bersifat figuratif

Contoh : Language of colour, bahasa warna Language of love, bahasa cinta

Language of the flowers, bahasa bunga

Jadi apapun yang kita lakukan di dunia harus memakai bahasa. Tidak ada satu saatpun dalam kehidupan sehari-hari yang bebas dari kata-kata, bahkan sewaktu bermimpipun kita seakan berbicara atau diajak bicara. Kita bicara walaupun tidak ada yang menjawab. Kita bicara kepada binatang dan kepada diri kita sendiri. Si kecil asyik berbicara dengan boneka mainannya. Manusialah satu-satunya makhluk yang bertutur-kata.

Kemampuan berbahasa inilah yang membedakan manusia lebih dari makhluk yang lain. Sering kita mendengar ungkapan bahwa manusia adalah speaking animal. Kalau begitu maka untuk betul-betul mengerti kemanusiaan ini, kita mesti mempelajari yang membuat manusia jadi manusia. Konon tersurat dalam beberapa kepercayaan bahwa bahasa adalah sumber kehidupan dan kekuatan manusia.

(4)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

Kalau demikian adanya, kita jadi manusia karena mengetahui paling tidak satu bahasa, apalagi kalau mengetahui lebih dari satu bahasa. Maka semakin manusialah kita ini.

Seperti yang telah disebutkan di atas, kegiatan apapun yang ada di dunia harus mempergunakan bahasa. Sebagai contoh seorang ahli bangunan, ahli kesehatan, ahli mesin, ahli hukum, ahli ekonomi, baik di dalam negeri, maupun di luar negeri harus menggunakan bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau mengadakan hubungan.

Pendekatan kita terhadap bahasa bisa saja menganggap sebagai fenomena perseorangan. Bila seseorang mengatakan bahasanya kasar sekali atau tutur katanya menyenangkan, maka dia secara disadari atau tidak memberikan pemenang atau memenangkah tingkah laku (human behaviour) orang lain. Manusia dalam kehidupan sehari-hari berbicara, menulis, membaca dan mendengarkan. Keempat keterampilan ini bukan dihadiahkan begitu saja sewaktu dilahirkan, tetapi mesti dipelajari. Tiap orangpun berbeda kemampuannya dalam keterampilan-keterampilan itu.

Ada yang menjadi penyair, penyiar, ahli pidato dan sebagainya. Orang yang tuli sejak lahir memperlihatkan penampilan berbahasa yang tidak normal. Dan sering kecelakaan atau penyakit mengganggu kebahasaan seseorang. Melihat ini semua, bahasa dapat kita lihat sebagai bagian dari psikologi manusia, tingkah laku tersendiri, tingkah laku yang fungsi utamanya adalah komunikasi dan interaksi.

(5)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

Istilah tingkah laku sering disalahfahamkan sebagai mengacu kepada gerakan-gerakan fisik yang nyata dan teramati saja. Mengerti tulisan atau ujaran misalnya mungkin tanpa atau sedikit ditandai gerakan fisik yang teramati. Para peserta sidang selama di ruangan sidang, misalnya tidak ada yang merokok karena dalam ruangan itu ada tulisan, Dilarang merokok ! Tidak merokok itu petunjuk bahwa mereka mengerti tulisan itu.

Kegiatan yang tak teramatipun mesti disebut tingkah laku walaupun hanya bisa disimpulkan atau dimengerti dari kegiatan lain yang teramati.

Apabila administrasi orang yang meninggal di suatu daerah di Indonesia - ketika mayatnya belum dikebumikan - selalu ada bendera warna merah, baik terbuat dari kertas maupun kain, yang dipasang di pinggir jalan dekat atau sebelum tempat kejadian itu. Bendera warna merah itu adalah sebuah simbol yang mampu menjelaskan kepada orang-orang yang melihatnya bahwa ada orang yang meninggal di daerah dekat itu dipasang. Bendera warna merah itu dapat merujuk, mewakili dan melambangkan kejadian atau keadaan tersebut.

Demikian juga ketika seseorang merenungkan kehidupan yang dia lampaui di masa silam. Berbagai persoalan yang dia hadapi dan sebagian di antaranya terasa sebagai penghambat keberhasilannya sekarang ini. Dia selalu mengkhayal seandainya masalah itu tidak menggerogoti kehidupan masa lampaunya, dia akan menjadi seorang yang berhasil dan tentu

(6)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

keadaannya akan lain sekarang ini. Akan tetapi, dia sadar bahwa penyesaian selalu terlambat dan tiada berguna, apalagi kalau dia teringat kepada pepatah lama Manusia hanya berencana, tetapi Tuhan yang menentukan

sehingga dia akan berkata, “Itulah romantika hidup”. Kalimat yang terdiri atas tiga patah kata itu mampu melambangkan segala perasaan dan pengalaman masa lampaunya yang penuh dengan persoalan hidup. Kalimat itu adalah simbol yaitu simbol bahasa (verbal symbol) yang melambangkan perasaan atau pengalaman masa lampau.

Melihat contoh di atas, lalu timbul pertanyaan : Mengapa bendera berwama merah dibuat untuk melambangkan bahwa ada orang yang meninggal ? Mengapa kalimat itulah romantika hidup diucapkan untuk menyimbolkan perjalanan hidup manusia yang penuh liku

itu ? Mengapa bukan gambar tengkorak yang dipasang sebagai pengganti bendera berwarna merah itu ada kalimat aku makan sebagai pengganti kalimat itulah romantika hidup itu ? Alasan pertama adalah karena simbol itu dibentuk secara arbitrer. Pemakai simbol tidak perlu banyak berpikir untuk menentukan tanda apa yang akan dia gunakan untuk menyimbolkan sesuatu benda, tindakan, perasaan, pikiran atau ide. Simbol apapun dapat digunakan untuk melambangkan yang dilambangkan. Hanya saja, alasan kedua perlu ada konvensi yaitu suatu kesepakatan, perjanjian atau permufakatan masyarakat pemakai simbol. Apabila dalam proses penciptaan secara arbitrer dapat dikatakan simbol bersifat individual, maka dalam proses permufakatan ia bersifat sosial.

(7)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

Kita bisa berkomunikasi dengan orang-orang hanya karena mereka bersama kita memiliki separangkat cara bertingkah laku yang ‘tersepakati’ Bahasa dalam arti ini merupakan milik satu kelompok sosial, seperangkat aturan yang mutlak diperlukan yang memungkinkan para anggotanya berhubungan satu sama lain, berinteraksi satu sama lain, bekerja satu sama lain: bahasa adalah satu lembaga sosial.

Mengetahui bahasa artinya kita bisa berbicara dan dimengerti oleh orang yang mengerti bahasa tersebut. Artinya kita memiliki kemampuan untuk menghasilkan bunyi-bunyi yang memiliki arti dan mengerti atau menerjemahkan bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh orang lain. Orang yang pendengarannya terganggupun menghasilkan dan mengerti atau menerjemahkan bahasa isyarat, sebagaimana orang normal menghasilkan dan mengerti bahasa ujaran.

Dengan demikian kita mengetahui bunyi-bunyi dan pola-pola bunyi dalam bahasa yang kita ketahui. Tapi lebih penting lagi adalah mengetahui bahwa bunyi-bunyi atau urutan bunyi-bunyi itu mempunyai atau melambangkan gagasan-gagasan yang berbeda atau memiliki ‘arti'. Kalau anda mengerti bahasa Indonesia maka sikat lain dari sikut yang berbeda pula dari siput. Artinya bahwa anda bisa mengenal perbedaan bunyi /a/,/u/ dan /p/

dan kombinasi bunyi-bunyi tersebut. Mampu mengenal dan mereaksi bunyi-bunyi adalah satu ciri mengetahui bahasa yang bersangkutan.

(8)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

3. Kesimpulan .

Bahasa itu sangat penting bagi manusia dan segala-galanya bagi manusia maupun masyarakat. Bahasa itu dapat membuat orang senang, berselisih dan membuat orang mendapatkan ilmu pengetahuan. Bahasa itu memimpin dunia, bisa mempersatukan masyarakat yang satu dengan yang lain, baik nasional maupun internasional. Bahasa itu juga dapat membuat konflik antar bangsa.

Setiap manusia mempunyai kemampuan berbahasa masing-masing. Seorang ahli bangunan, ahli tekhnik, ahli politik dan ahli ekonomi, ahli sosial menyampaikan ide maksud sesuai dengan bidang masing-masing melalui bahasa. Di manapun, kapanpun kita berada harus mempergunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide, maksud, dan interaksi sesama anggota masyarakat.

Begitu juga anak-anak kalau bermain-main selalu menggunakan bahasa sesuai dengan pengetahuannya masing-masing. Tanpa bahasa manusia atau masyarakat akan lumpuh dan tidak akan bisa mengadakan kegiatan sehari-hari, maupun mengadakan hubungan dengan masyarakat lain. Jadi bahasa itu adalah segala-galanya bagi manusia, dan sangat penting bagi kehidupan manusia, baik nasional maupun internasional.

(9)

Salliyanti: Language is Powerful, 2005 USU Repository©2006

DAFTAR PUSTAKA

Bolinger, 1975, Aspect of Language second Edition Harcourt Brace Jovanovich inc a New York: Chicago.

Bloom Field L., 1995, Language Jakarta: PT. Gramedia.

Chear, Abdul, 1994, Linguistik Umum, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Chaedar A. Alwasilah, 1983, Linguistik Suatu Pengantar, Jakarta: Angkasa.

Ridwan A. Prof. Dr. 1997, Dasar-Dasar Linguistika, Medan: USU Press.

Sibarani Robert, Drs. 1992, Hakikat Bahasa, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Alwasilah, A. Chaedar, 1985, Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik, Bandung:

Penerbit Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

kedua persamaan keseimbangan dapat digunakan (pers. Perhitungan dalam analisis dan perencanaan dimensi , tulangan lentur dan tulangan geser tambahan dapat dilakukan berdasarkan

Beberapa penelitian terkait juga sudah membuktikan, bahwa kedua intervensi, konsumsi kunyit asam dan kompres hangat efektif untuk mengurangi atau menurunkan nyeri haid

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas pasangan suami istri di Dusun Meduran Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang memiliki tingkat kematangan emosi

Dalam kodisi inflasi laba atau rugi yang dihasilkan informasi akuntansi atas dasar nilai historis tidak menggambarkan perubahan status ekonomi perusahaan yang sesungguhnya dan

Program utama pengembangan agribisnis komoditas unggas sangat terkait dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Guna menjamin penyediaan pasokan d.o.c. ayam ras yang

Menurut peneliti, permasalahan tersebut dapat teratasi apabila RSUD Kota Semarang menyediakan map untuk menyimpan masing-masing dokumen klaim pasien sebagai