• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Festival Komikasia Sebagai Ajang untuk Memajukan Industri Kreatif di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Festival Komikasia Sebagai Ajang untuk Memajukan Industri Kreatif di Indonesia."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERANCANGAN PROMOSI FESTIVAL KOMIKASIA SEBAGAI

AJANG UNTUK MEMAJUKAN INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA

Oleh

Ricky Novencius Dinoto 0964033

Dewasa ini, Indonesia sudah memasuki era globalisasi industri tahap keempat, yaitu tahap

perkembangan industri kreatif. Di Indonesia sendiri, industri kreatif mulai berkembang

sekitar tahun 2000-an dengan ditandai oleh berbagai festival yang menyebar secara luas di

Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung.

Namun, sayangnya, di Bandung, yang dijuluki sebagai ‘Kota Kreatif’, festival yang diadakan

tidak sebanyak yang diadakan di kota Jakarta. Industri kreatif sendiri terdiri atas berbagai

macam spesialisasi, salah satunya yang cukup signifikan adalah industri kreatif yang

mengarah pada desain komunikasi visual, yaitu komik. KOMIKASIA adalah salah satu

festival komik yang pernah diadakan di Bandung pada tahun 2003 dan 2005. Dengan

diadakannya acara seperti itu, masyarakat pun menjadi tahu bahwa ternyata komik lokal

banyak yang menarik dan berbobot layaknya komik luar. Selain itu masyarakat juga dapat

membandingkan komik lokal dengan komik luar karena di festival KOMIKASIA ditampilkan

tidak hanya komik lokal saja tetapi juga komik dari seluruh Asia. KOMIKASIA yang sudah

vakuum selama 10 perlu dipromosikan kembali karena memiki peluang yang besar untuk

memajukan industri kreatif di Indonesia mengenai komik. Oleh karena itu dibutuhkan

perancangan promosi KOMIKASIA agar masyarakat dapat membandingkan komik lokal

dengan komik Asia sehingga bisa memajukan perindustrian komik lokal di Indonesia ke

depannya.

(2)

ABSTRACK

DESIGN PROMOTION KOMIKASIA FESTIVAL AS THE EVENT TO

PROMOTE CREATIVE INDUSTRY IN INDONESIA

Submitted by Ricky Novencius Dinoto

0964033

Today, Indonesia has entered the era of globalization of the industry's stage number four,

which is the stage of development of creative industries. In Indonesia itself, the creative

industry began to develop around the early 2000s, characterized by a variety of festivals

which are widely spread in Indonesia, particularly in big cities such as Jakarta, Surabaya,

Yogyakarta, and Bandung. However, unfortunately, in Bandung itself, which was dubbed the

‘Kota Kreatif’, the festival which is held in Bandung is not as much as in Jakarta. Creative

industry itself consists of a wide variety of specialties, one of the most significant creative

industries is design of visual communication, namely comic. KOMIKASIA is one of the

comics festival ever held in Bandung in 2003 and 2005. With this event, people can know

that there are a lot of local comics which are interesting and have good quality as imported

comics. People can also compare local comics with imported comics in festival

KOMIKASIA because KOMIKASIA shown comics from all over Asia. Vacuum during 10

years, KOMIKASIA needs to be promoted back because this festival is a great opportunity

to promote creative industries in Indonesia about comics. Therefore, designing promotional

KOMIKASIA is needed so that people can compare local comic with comics all over Asia

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN...iv

ABSTRAK...v

ABSTRACT...vi

KATA PENGANTAR...vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup...3

1.2.1 Rumusan Masalah...3

1.2.2 Ruang Lingkup...3

1.3 Tujuan Penelitian...4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...4

1.4.1 Sumber Data Primer...4

1.4.2 Sumber Data Sekunder...5

1.5 Skema Penelitian...5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Promosi...6

2.2 STP...7

(4)

2.2.2 Definisi Targeting Pasar ...8

2.2.3 Definisi Positioning...9

2.3 SWOT...10

2.4 Teori Warna...11

BAB III DATA ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta...12

3.1.1 Perusahaan Terkait...12

3.1.2 Japan Foundation...16

3.1.3 Elex Media Komputindo...17

3.1.4 M&C...18

3.1.5 Komik...18

3.1.6 Tinjauan Karya Sejenis...21

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta...23

3.2.1 Segmentasi, Targetting, Positioning...23

3.2.2 Strength, Weakness, Opportunity, Threats...24

3.2.3 Data Wawancara dengan Dr. Alvanov Zpalanzani, S.T., MM...25

3.2.4 Data Hasil Kuesioner...27

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi...33

4.2 Konsep Kreatif...34

4.2.1 Gaya Gambar...34

(5)

4.2.3 Tipografi...36

4.3 Konsep Media...37

4.4 Hasil Karya...40

4.4.1 Logo...40

4.4.2 Poster...41

4.4.3 Spanduk...43

4.4.4 Umbul-Umbul...44

4.4.5 X-Banner...45

4.4.6 Iklan Koran...45

4.4.7 Baliho...46

4.4.8 Gimmick...46

4.4.9 Souvenir...49

4.4.10 Website...51

4.4.11 Budgetting...51

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan...54

5.2 Saran...54

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiv

DAFTAR PUSTAKA...xv

(6)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 3.1 Panitia KOMIKASIA di tahun 2003...12

GAMBAR 3.2 Poster KOMIKASIA tahun 2005...13

GAMBAR 3.3 Logo Japan Foundation...16

GAMBAR 3.4 Logo Elex Media Komputindo...17

GAMBAR 3.5 Logo M&C...18

GAMBAR 3.6 Poster Festival Komik Indonesia 2009, Jakarta...21

GAMBAR 3.7 Poster POPCON Asia 2013, Jakarta...22

GAMBAR 3.8 Poster Cergam Boree 2013, Surabaya...22

GAMBAR 3.9 Poster COMICONEXION Festival 2012, Jakarta...23

GAMBAR 4.1 Logo KOMIKASIA 2015...40

GAMBAR 4.2 Poster Awareness...41

GAMBAR 4.3 Poster Informing...41

GAMBAR 4.4 Poster Workshop dan Meet and Greet...42

GAMBAR 4.5 Poster Event...42

GAMBAR 4.6 Poster Competition....43

GAMBAR 4.7 Spanduk...43

GAMBAR 4.8 Umbul-Umbul...44

GAMBAR 4.9 X-Banner...45

GAMBAR 4.10 Iklan Koran...45

GAMBAR 4.11 Baliho...46

GAMBAR 4.12 Gantungan Kunci...46

GAMBAR 4.13 Gelang...47

(7)

GAMBAR 4.15 Kipas...48

GAMBAR 4.16 Mug....48

GAMBAR 4.17Tumbler...49

GAMBAR 4.18 T-Shirt...49

GAMBAR 4.19 Topi...50

(8)

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Data pembaca komik dalam kurun waktu minggu dan hari...27

TABEL 3.2 Data komik dari negara yang paling disukai...28

TABEL 3.3 Pengetahuan tentang keberadaan komik Indonesia...28

TABEL 3.4 Komik Indonesia di mata masyarakat (remaja)...29

TABEL 3.5 Sentimen komik impor terhadap komik lokal...30

TABEL 3.6 Tahu tidaknya tentang festival KOMIKASIA...31

TABEL 3.7 Ketertarikan untuk mengunjungi festival KOMIKASIA...31

TABEL 3.8 Dominasi komik lokal di industri kreatif Indonesia...32

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini masyarakat ekonomi dunia telah memasuki era industri keempat, yakni

industri ekonomi kreatif. Di negara-negara maju, industri kreatif dikembangkan

secara maksimal karena dapat mendukung perekonomian negara secara maksimal.

Globalisasi dunia mendorong Indonesia untuk meniru negara-negara maju tersebut

dalam mengembangkan industri kreatif. Indonesia sudah merespon perubahan ini

sejak awal tahun 2000-an dengan menjadikannya sebagai tahun kebangkitan

ekonomi (industri) kreatif. Meskipun telah berjalan sejak awal tahun 2000-an, namun

pertumbuhan industri kreatif sendiri di Indonesia masih jauh tertinggal dari negara

lainnya.

Menurut John Howkins (2009 : 13), industri kreatif adalah sektor industrial yang

berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan

pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Industri kreatif sendiri terdiri dari berbagai sektor, salah satunya yang cukup

signifikan adalah industri kreatif yang mengarah pada desain komunikasi visual,

termasuk animasi, komik, desain grafis, periklanan, dan multimedia. Membangkitkan

industri kreatif di bidang desain komunikasi visual (animasi, desain grafis,

periklanan, komik, dan multimedia) bukanlah hal yang mudah. Cabang industri

kreatif yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah komik. Komik adalah media

desain komunikasi visual yang terdiri dari serangkaian (sekuens) gambar yang

digunakan untuk menceritakan suatu kisah.

Salah satu bukti nyata Indonesia sudah ikut serta dalam perkembangan industri

kreatif, khususnya dalam bidang komik, yaitu dengan banyaknya festival atau

pameran-pameran komik yang telah diselenggarakan, contohnya seperti POPCON,

(10)

kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung. Di Bandung sendiri,

yang dikenal sebagai kota kreatif, festival komik tidak sebanyak yang diadakan di

Jakarta.

KOMIKASIA adalah salah satu festival komik yang pernah diadakan di Bandung

dan diselenggarakan pada tahun 2003 dan 2005. Acara tersebut sangat sukses karena

jumlah pengunjung yang mencapai hampir 3.000 pengunjung, termasuk komikus

juga peserta lomba. Di sana diadakan pertemuan dengan komikus, workshop, dan berbagai macam lomba. Dengan adanya kegiatan acara seperti itu, masyarakat pun

menjadi tahu bahwa ternyata komik lokal banyak yang menarik dan berbobot

layaknya komik luar. Selain itu KOMIKASIA merupakan satu-satunya festival

komik yang ada di kota Bandung yang menampilkan seluruh komik dari benua Asia,

sehingga masyarakat bisa melihat komik lokal dari Indonesia dan komik asal Asia

lainnya.

Dari wawancara dengan Bapak Dr. Alvanov Zpalanzani, S.T., MM, diperoleh

keterangan bahwa tujuan KOMIKASIA pertama (2003) adalah memetakan

komik-komik yang terdapat di Asia. Tujuan KOMIKASIA kedua (2005) adalah mulai

mengembangkan komik di Indonesia sendiri. Tujuan KOMIKASIA ketiga (2015)

adalah membuat relasi antara masyarakat, akademisi, dan industri komik.

Namun sayangnya, karena telah terhenti selama 10 tahun, KOMIKASIA perlu

dipromosikan kembali karena memiliki target generasi yang berbeda dari 10 tahun

sebelumnya. Masyarakat perlu diingatkan kembali tentang acara KOMIKASIA.

Selain mengingatkan kembali masyarakat, KOMIKASIA juga menargetkan kepada

generasi yang baru, sehingga rebranding dan promosi harus dilakukan secara tepat. Pentingnya industri kreatif di Indonesia untuk maju ke kancah internasional perlu

didasari oleh kesadaran masyarakat Indonesia itu sendiri, yaitu dengan cara memulai

mencintai produk lokal buatan dalam negeri. Komik merupakan media komunikasi

yang dekat dengan remaja dan anak-anak, maka dari itu salah satu caranya adalah

(11)

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan fenomena dan gejala yang telah diuraikan dalam Latar Belakang

Masalah di atas, berikut ini akan dikemukakan dan diidentifikasikan permasalahan

yang muncul dari cuplikan data yang telah diperoleh di lapangan.

1.2.1 Rumusan Masalah

Dari pemaparan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, berikut

ini akan dirumuskan dan dibatasi pokok-pokok persoalan yang akan dibahas,

dipecahkan, dan diuji dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.

1) Bagaimana menciptakan promosi festival KOMIKASIA yang menarik

perhatian masyarakat khususnya anak-anak dan remaja pada generasi baru?

2) Bagaimana menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya

industri kreatif khususnya komik bagi perkembangan industri kreatif di

Indonesia?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dikerjakan penulis adalah mengingatkan kembali

dan mempromosikan festival KOMIKASIA 2015. Promosi ditujukkan untuk para

remaja berusia 17 – 25 tahun (SMA dan kuliah).

1) Untuk menjawab dan memecahkan pertanyaan yang dirumuskan dalam butir

satu, cara yang dilakukan adalah dengan cara menciptakan strategi promosi festival KOMIKASIA yang menarik dan tepat pada sasaran. Salah satu

caranya adalah dengan mempromosikan KOMIKASIA melewati jaringan

sosial yang merupakan bagian dari kehidupan di era modern ini.

2) Untuk menjawab dan memecahkan pertanyaan yang dirumuskan dalam butir

dua, cara yang diliakukan adalah dengan membuat strategi komunikasi, media, dan kreatif, memilih gaya gambar dan visual yang sesuai dengan

(12)

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang dirumuskan dalam rumusan

masalah di atas, berikut ini akan dipaparkan garis-garis besar hasil yang ingin

diperoleh setelah masalah dianalisis, diuji, dan jiawab, yaitu sebagai berikut :

1) Menciptakan strategi promosi, strategi komunikasi, dan strategi kreatif

KOMIKASIA yang menarik, tepat, dan sesuai dengan generasi pada zaman

sekarang,

2) Mencipatakan desain komunikasi visual promosi KOMIKASIA yang

menarik,tepat, dan sesuai dengan generasi pada zaman sekarang.

3) Menjadikan festival KOMIKASIA sebagai festival komik di Bandung yang

berpotensi bagi kemajuan industri kreatif di Indonesia dan juga agar

masyarakat dapat membandingkan komik lokal dengan komik Asia.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan suatu penelitian atau pelaporan tugas akhir dilakukan

penelitian dan pengamatan langsung ditempat pelaksanaan dan perancangan sebuah

karya desain yang memerlukan data yang harus memadai, konkret, dan lengkap

sebagai dasar pemikiran dan arahan konsep perncangan. Pengumpulan data dapat

dilakukan melalui studi literatur maupun melalui studi lapangan.

1.4.1 Sumber Data Primer

Dalam penelitian ini digunakan data primer berupa hasil wawancara terhadap

narasumber, yaitu panitia (Bapak Dr. Alvanov Zpalanzani, S.T., MM, yang turut

serta dalam pengembangan acara KOMIKASIA 2015, dibagikan juga kuesioner bagi

para remaja berumur 17-25 tahun di kota Bandung tentang pendapat mereka

mengenai acara yang akan diadakan.

(13)

Dalam penelitian ini digunakan data sekunder berupa buku teori tentang arti

dan perkembangan dari komik itu sendiri di Indonesia. Selain data verbal, juga

dikumpulkan data visual dari internet dan makalah penelitian berbentuk soft copy dan

(14)
(15)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Perancangan promosi KOMIKASIA 2015 sebagai ajang untuk memajukan

industri kreatif di Indonesia, diadakan karena KOMIKASIA mempunyai potensi

yang lebih besar daripada festival-festival komik lainnya yang pernah

diselenggarakan di kota Bandung untk memajukan indutri kreatif di Indonesia

khususnya di kota Bandung yang dijuluki sebagai ‘Kota Kreatif’.

Perlunya diadakan promosi KOMIKASIA 2015, karena KOMIKASIA sendiri

sudah vakum selama 10 tahun, sehingga masyarkat perlu diingatkan kembali tentang

festival KOMIKASIA ini. Selain itu waktu 10 tahun memiliki perbedaan generasi

sehingga perlu diadakan promosi kembali.

Memajukan industri kreatif di Indonesia, khususnya dalam hal komik melalui

KOMIKASIA 2015 ini membuat para masyarakat khusunya para remaja menjadi

peka terhadap komik lokal dan bisa membandingkannya dengan komik di seluruh

Asia lainnya yang ditampilkan dalam festival KOMIKASIA 2015 nanti.

5.2 Saran

Saran dan masukkan yang diberikan oleh para dosen penguji maupun

pembimbing terhadap penulis adalah tentang gimmick yang diproduksi diharapkan sesuai dengan festival komik yang diadakan. Para pengunjung festival kebanyakan

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Venus, Drs. Antar, M.A. 2004. Manajemen Promosi. Bambang Simbiosa. Rektama Media.. Roger dan Storey. 2004. Srategy for Marketing & Promotion. Gramedia. Jakarta.

Swastha dan Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran. Gramedia. Jakarta

Rangikuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif & Analisis Kasus. Integreted Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Armstrong, dan Kotler 2003, Dasar-Dasar Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan. Jakarta : PT. Indeks Gramedia.

Keegan, W.J. and Green, M.S. 2008. Global Marketing. Prentice-Hall, Upper Saddle River, NJ.

Dreyfuss, Henry. 1976. The Measure of Man, Human Factor in Design. McGraw Hill,. USA. Eisner, Will. 1956. Comics & Sequential Art. POORHOUSE PRESS.

McCloud, Scott. 1993. Memahami Komik. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG). http://komikindonesia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=40&Itemid=2, diunduh pada tanggal 04 September 2013, waktu 15:21 PM

http://www.academia.edu/2537979/PEMETAAN_KOMIK_INDONESIA_PERIODE_TAHU N_1995-2008, diunduh pada tanggal 04 September 2013, waktu 16.03 PM

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dosis, jumlah, cara, waktu dan lama pemberian obat harus tepat. Apabila salah satu dari empat hal tersebut tidak dipenuhi maka dapat menyebabkan efek terapi dari obat tidak bisa

Biji besi hasil penambangandimasukkan ke dalam tanur tinggi tersebut dan di dalam tanur tinggi dilakukan proses reduksi tidak langsung yang cara kerjanya yaitubahan

Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam campuran beton dapat. dibedakan menjadi dua jenis yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi

1. Untuk menghitung daya air. Untuk menghitung putaran turbin. Untuk menghitung torsi pada poros turbin. Untuk mengetahui kapasitas daya listrik yang dihasilkan. Untuk menghitung

makalah yang berjudul “Pembangunan infrastuktur dan investasi ’’ Penulis makalah merupakan salah satu tugas yang di berikan dalam perkulihan Sosiologi Pembangunan

Atas partisipasinya dalam P€nyclcnSSaraan Uiian fulis Seleksi Nasiof al Nlasuk Perguruan 1 inSEi Negeri (SNlvlPTN) Dlvisi IPS Unilcrsitas N eg€rL YoEyakarta tahun

1. Hasil tabulasi silang antara usia dengan tingkat kepuasan kerja menghasilkan bahwa karyawan yang berusia > 46 tahun secara keseluruhan memiliki kepuasan kerja yang tinggi