iv ABSTRAK
PENGARUH SEDUHAN KOPI ARABIKA TERHADAP LAMANYA WAKTU KETELITIAN LAKI-LAKI DEWASA MUDA YANG TIDAK
GEMAR MINUM KOPI
Arifandi Sanjaya, 2014, Pembimbing I : Dr.Meilinah Hidayat, dr.,M.Kes. Pembimbing II: dr. Jo Suherman, MS, AIF.
Latar belakang Mengantuk merupakan suatu permasalahan yang umum terjadi pada kalangan mahasiswa. Hal tersebut menyebabkan produktivitas menurun karena kurangnya konsentrasi pada saat melakukan aktivitas. Banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi. Salah satunya dengan meminum kopi.
Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh seduhan kopi arabika terhadap lamanya ketelitian laki-laki dewasa muda.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu dengan metode Rancang Acak Kelompok yang bersifat komparatif pada setiap kelompok dengan memakai pre test dan post test setiap tiga puluh menit menggunakan addition test. Yang dinilai disini adalah berapa lama jangka waktu ketelitian yang dihasilkan pada subjek penelitian yang telah meminum kopi arabika.
Analisis data statistik digunakan “t” berpasangan dengan menggunakan perangkat lunak komputer, kemudian signifikansi ditentukan berdasarkan nilai α≤ 0,05.
Hasil Pada uji “t” berpasangan dapat dilihat bahwa ternyata didapatkan perbedaan yang signifikan (p≤0.01). Pada waktu enam puluh menit didapatkan signifikansi sebesar 0.000, ini menunjukkan hasil yang sangat signifikan karena p≤0.01. Yang menunjukan bahwa efek kopi yang dihasilkan pada kopi arabika hanya bertahan sampai rentang waktu enam puluh menit dan didapatkan penurunan ketelitian pada laki-laki dewasa muda pada rentang waktu post test ketiga atau sembilan puluh menit.
Simpulan Kopi arabika meningkatkan jangka lama waktu ketelitian selama 60 menit pada laki-laki dewasa muda.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF ARABICA COFFEE INFUSION TOWARDS
THOROUGHNESS DURATION IN MALE YOUNG ADULT WHO ARE NOT A HEAVY COFFEE CONSUMER
Arifandi Sanjaya,2014. Advisor I : Dr.Meilinah Hidayat, dr.,M.Kes. Advisor II : Jo Suherman, dr.,M.Kes.
Background Doze is a common problem among college students. It also causes decreased productivity due to lack of concentration in time of working. Many ways can be done to restore the concentration. One of them is by drinking coffee.
Research Objective Discover the influence of the effect of coffee arabica in young adult.
Research Method Experimental with a complete random design with
comparative at any group by wearing pre test and post test, every thirty minutes using addition test. The parameter is how long thoroughness duration effect after drunk arabica coffee. Statistical analysis of data used “t” pairs with using a computer software, then significance is based on the value of p ≤ 0.05. Results There is a significant difference ( p ≤ 0.01 ). On third post test, the significance is 0.000, this is shows a very significant result because p ≤0.01.The result showed that the effects Arabica coffee stand for sixty minutes and obtained a decrease in thoroughness in ninety minutes.
Conclusion Arabica coffee increase the period of thoroughness for sixty minutes in male young adult who are not a heavy coffee consumer.
vii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran ... 2
1.6 Hipotesis Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kopi ... 5
2.1.1 Sejarah Kopi ... 5
2.1.2 Deskripsi dan Klasifikasi Kopi ... 7
2.1.3 Penggolongan Berkenaan dengan Taksonomi... 7
2.1.3.1 Biji Kopi Arabika ... 8
2.1.3.2 Biji Kopi Robusta ... 9
viii
2.1.5Morfologi Tanaman Kopi Arabika... 9
2.1.6 Kandungan Kimia Kopi... 10
2.2 Kafein ... 10
2.2.1 Manfaat Kafein... 11
2.2.2 Efek Jangka Pendek Kafein ... 12
2.2.3 Farmakodinamik Kafein ... 12
2.2.4 Farmakokinetik Kafein ... 13
2.2.5 Efek Neurologis kafein ... 14
2.3 Ketelitian dan Ketelitian... 15
2.3.1 Ketelitian ... 15
2.3.2 Ketelitian ... 15
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketelitian dan Ketelitian ... 15
2.4 Fisiologi kesadaran, kewaspadaan dan ketelitian ... 17
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Alat dan Subjek Penelitian ... 18
3.1.1 Bahan Penelitian ... 18
3.1.2 Subjek Penelitian ... 18
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 19
3.2 Metode Penelitian... 19
3.2.1 Desain Penelitian ... 19
3.2.2 Variabel Penelitian ... 19
3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel ... 19
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel ... 20
3.2.4 Prosedur Penelitian ... 21
3.2.4.1 Persiapan Subjek Penelitian ... 21
3.2.4.2 Prosedur Penelitian ... 21
3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 22
3.2.5.1 Data yang Diukur 3.2.6 Metode Analisis ... 22
ix
3.2.6.2 Kriteria Uji ... 22
3.2.7 Aspek Etik ... 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 23
4.1.1 Addition Test ... 23
4.2 Pembahasan ... 25
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 26
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 27
5.2 Saran ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 28
LAMPIRAN ... 30
x DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rerata Nilai dari Addition Test pada Pre Test, Tiga Puluh Menit
xi DAFTAR GAMBAR
xii DAFTAR LAMPIRAN
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengantuk merupakan suatu permasalahan yang umum terjadi pada kalangan mahasiswa, anak sekolah, hingga pekerja kantoran. Hal tersebut dapat menyebabkan produktivitas menurun karena kurangnya konsentrasi pada saat melakukan aktivitas. Kurang konsentrasi dapat menyebabkan menurunnya ketelitian di saat aktifitas. Dewasa ini banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali ketelitian seseorang, salah satunya dengan cara meminum kopi. Kopi mengandung kafein yang juga merupakan senyawa alkaloid yang berefek besar pada kelenjar adrenal dengan cara memicu pelepasan hormon adrenalin yang menghasilkan ketelitian tubuh. Kafein, teofilin, dan teobromin mempunyai efek menstimulasi otak dengan cara meningkatkan eksitabilitas neuron. Kafein dapat ditemukan pada minuman kopi, teh, dan coklat (Guyton & Hall. 2006).
2
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah kopi Arabika meningkatkan lamanya waktu ketelitian selama satu jam pada laki-laki dewasa
1.3 Tujuan
Mengetahui efek kopi Arabika terhadap lamanya waktu ketelitian laki-laki dewasa
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh kopi Arabika terhadap lamanya waktu ketelitian laki-laki dewasa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Menginformasikan kepada masyarakat luas mengenai kopi Arabika dan lamanya ketelitian yang dihasilkan kopi Arabika pada laki-laki dewasa.
1.5 Kerangka Pemikiran
3
cortex cerebri, dan bagian descenden berfungsi menghantarkan impuls ke lower
motor neuron (Guyton & Hall. 2006; Ganong 2003).
Contoh obat yang dapat digunakan untuk meningkatkan eksitabilitas neuron adalah kafein. Kafein diduga dapat meningkatkan eksitabilitas neuron dengan cara menurunkan nilai ambang neuron (Guyton & Hall. 2006).
Efek fisiologis kafein yang beraneka ragam mungkin disebabkan oleh tiga mekanisme kerjanya, (1) mobilisasi kalsium intrasellular, (2) peningkatan akumulasi nukleotida siklik karena hambatan phosphodiesterase, dan (3) antagonisme reseptor adenosine (Nehliq, 1999).
Mobilisasi kalsium intraselular dan inhibisi phosphodiesterase khusus hanya berlaku pada konsentrasi kafein yang sangat tinggi dan tidak fisiologis. Oleh sebab itu, mekanisme kerja yang paling relevan adalah antagonisme reseptor adenosine. Adenosine berfungsi untuk mengurangkan kadar neuron selain menghambat transimisi sinaptik dan pelepasan meurotransmitter (Chawla J., 2008).
Terdapat empat reseptor adenosine yang dikenal: A1, A2(A dan B) dan A3. Reseptor A1 dan A2 merupakan subtipe utama yang terlibat dengan efek kafein karena dapat berikatan dengan kafein pada dosis kecil, A2B berikatan pada dosis yang tinggi dan A3 tidak sensitif terhadap kafein (Chawla J., 2008).
4
1.6 Hipotesis Penelitian
27 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Kopi arabika meningkatkan lamanya waktu ketelitian selama enam puluh
menit pada laki-laki dewasa
1.2Saran
1. Dianjurkan mengkonsumsi secangkir kopi arabika jika ingin meningkatkan
waktu ketelitian selama enam puluh menit dan dilakukan penambahan jika
ingin menambahkan lamanya waktu ketelitian.
2. Dianjurkan mengkonsumsi kopi arabika terutama bila ingin melakukan
aktivitas yang membutuhkan ketelitian berlebih, seperti belajar pada larut
malam.
3. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksiksitas terhadap
kopi arabika.
4. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek kopi arabika
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Anang Prayudi, 2006. Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor
yang mempengaruhi pada sopir truk hauling shift siang dan malam
kontraktor tambang batubara.
http://eprints.ui.ac.id/48243/1/98533-T%2017699 Perbandingan%20tingkat.pdf. (cited 20 Desember 2010).
2. Chawla J. 2008. Neurologic Effect of Caffeine.
http://emedicine.medscape.com/article/1182710-overview#a1. 12
Desember 2013.
3. David S. Tatro, 2001. Drug Facts and Comparisons. 14th ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
4. Dement, W.C., dan C. Vaugham, The promise of Sleep, 1999. In: The
Miracle of Caffeine. 2010
5. Gunawan dan Sulistia. 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
6. Guyton, A. C., Hall, J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Penterjemah Irawati, Dian Ramadhani, Fara Indriyani, dkk. Edisi 11.
Jakarta : EGC.
7. Hulupi, R. 2002. Laporan Identifikasi dan Karakterisasi Kopi Arabika,
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
8. Nehliq A, Daval J. L., Debry G. 1992. Caffeine and the central nervous
system: mechanisms of action, bichemical, metabolic and psychostimulant
29
9. Nelson, Aaron P., Gilbert, Susan. 2005. The Harvard Medical School
Guide to Achieving Optimal Memory. New York: McGraw Hill.
http://unikunik.wordpress.com/2009/05/03/pengaruh-kafein-terhadap-kemampuan-mengingat/
10.Kaplan, H. I., Sadock, BJ., Grebb, JA. 2010. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7.
Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal : 590-2.
11.Katzung, B. G. 2006. Basic and Clinical Pharmacology. 9 ed. Singapore :
McGraw-Hill Companies.
12.Peeling & Dawson, 2007. Molecular Biology of Caffeine.
http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/search/58-08-2. 15 Desember 2013
13.R. Wilbaux, Coffee processing, food and agriculture, 1963 In: H.Lestari
Kandungan Kafein, Asam Khlorogenat dan Trigonellin Biji Kopi. 2005.
14.Sidharta Priguna, 1999. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Dian
Rakyat: Jakarta.
15.Sunaryo, Wilmana. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta:
Penerbit FK UI: 224-33
16.Tortora G. J., Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology.
12th ed. John Wiley & Sons.
17.Weinberg, B.A., dan B.K. Bealer, The World of Caffeine, 2001. In: The