iv
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN KETUBAN
PECAH DINI DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG TAHUN 2011
Deasy Triviany, 2012, Pembimbing I : Winsa Husin, dr., M.Sc., M.Kes Pembimbing II : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam bidang obstetrik yang berkaitan dengan persalinan prematur. KPD juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu bersalin dengan kejadian KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada tahun 2011 berdasarkan usia, paritas, riwayat abortus sebelumnya dan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional terhadap hasil rekam medis di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada tahun 2011.
Dari hasil pengolahan data didapatkan 272 kasus KPD pada tahun 2011 dengan kasus terbanyak pada bulan November yaitu 36 kasus. KPD paling banyak terjadi pada ibu dengan usia 20-35 tahun yaitu 232 orang (85,29 %), ibu dengan jumlah paritas 1 yaitu 152 orang (55,88%), ibu tanpa riwayat abortus sebelumnya yaitu 252 orang (93,75 %) dan ibu dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 141 orang (51,84 %).
Simpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat 272 kasus KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang pada tahun 2011, paling banyak terjadi pada ibu usia 20-35 tahun, terutama pada ibu dengan jumlah paritas 1 dan ibu dengan tingkat pendidikan SMA.
v
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
DESCRIPTION OF MATERNAL CHARACTERISTIC WITH INCIDENT OF PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANE IN PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG REGIONAL PUBLIC HOSPITAL IN THE YEAR OF
2011
Deasy Triviany, 2012, 1st Supervisor : Winsa Husin, dr., M.Sc., M. Kes. 2nd Supervisor : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp. OG
Premature repture of membrane (PROM) is a very important matter in the field of obstetric that has relation with premature delivery. PROM can cause infection to mother and infant that can increase morbidity and mortality of mother and infant.
The aim of the research is to discover the maternal characteristic description with the incident of PROM in Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Regional Public Hospital in the year of 2011 based on age, parity, previous abortion background and education.
The type of this research is retrospective with the characteristic of descriptive observational towards the medical record in Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Regional Public Hospital in the year of 2011.
Based on the data processing, 272 cases of PROM were found in 2011 with the most case in November which is 36 cases. The PROM case often occured on mothers with the age of 20-35 years of age with the number of 232 mothers (85,29%), mothers with the number of parity 1 is 152 mothers (55,88%), mothers without previous abortion background is 252 mothers (93,75%) and mothers with high school educational background is 141 mothers (51,84%).
The conclusion of the result is there are 272 cases of PROM occurred in Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Regional Public Hospital in the year of 2011, most of th case occurred on mothers with the age of 20-35, mothers with the amount of parity 1 and mothers with high school educational background.
viii
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURATPERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATAPENGANTAR ... vi
DAFTARISI ... viii
DAFTARTABEL... x
DAFTARGAMBAR ... xi
DAFTARLAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Landasan Teori ... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 5
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5
1.7.1 Lokasi Penelitian ... 5
1.7.2 Waktu Penelitian ... 5
BABII TINJAUANPUSTAKA ... 6
2.1 Selaput dan Cairan Amnion ... 6
2.1.1 Selaput Amnion ... 6
2.1.2 Cairan Amnion ... 8
2.2 Ketuban Pecah Dini ... 9
2.2.1 Definisi ... 9
2.2.2 Etiologi dan Faktor Risiko ... 9
2.2.3 Patogenesis dan Patofisiologi ... 16
2.2.4 Tanda dan Gejala ... 17
2.2.5 Diagnosis ... 17
2.2.6 Penatalaksanaan ... 19
2.2.7 Komplikasi ... 20
2.2.8 Prognosis ... 21
BAB III METODEPENELITIAN ... 23
3.1 Bahan, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian... 23
ix
Universitas Kristen Maranatha
3.1.2 Subjek Penelitian ... 23
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 23
3.2 Metode Penelitian ... 23
3.2.1 Desain Penelitian ... 23
3.2.2 Sampel Penelitian ... 23
3.2.3 Prosedur Kerja ... 24
3.2.4 Cara Pemeriksaan ... 24
3.2.5 Metode Analisis ... 24
3.3 Definisi Operasional ... 24
BABIV HASILDANPEMBAHASAN... 25
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 25
4.2 Hasil Penelitian ... 27
4.3 Pembahasan... 29
BABV SIMPULANDANSARAN ... 32
5.1 Simpulan ... 32
5.2 Saran ... 32
DAFTARPUSTAKA ... 33
LAMPIRAN ... 36
x
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Insidensi KPD tahun 2011 ... 27 Tabel 4.2 Distribusi Kejadian KPD Berdasarkan Usia Ibu ... 27 Tabel 4.3 Distribusi Kejadian KPD Berdasarkan Paritas Ibu ... 28 Tabel 4.4 DistribusiKejadian KPD Berdasarkan Riwayat
xi
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
xii
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Keterangan Selesai Penelitian di
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang ... 36 Lampiran II Data Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini
36 LAMPIRAN I
37
LAMPIRAN II
DATA KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG TAHUN 2011
No Umur Pekerjaan Suami
Pendidikan P A
1 39 PNS SMA 2 0
2 24 PNS SMA 1 0
3 33 Tukang SMP 4 0
4 38 Porter
Pelabuhan
SMA 5 0
5 26 Petani SD 1 0
6 34 Peg. Honor SMA 3 0
7 23 PDAM S1 1 0
8 26 Tukang SMA 1 0
9 37 Ojek SD 1 0
10 23 PNS SMA 1 0
11 21 Penjaga Toko SD 1 0
12 25 Montir SMA 2 0
13 24 Pedagang SMA 1 0
14 28 Mahasiswa SMA 1 0
15 26 CPNS SMA 1 0
16 27 Supir SMP 1 0
17 24 Mahasiswa D3 1 0
18 18 Polisi SMA 1 0
19 43 Petani SD 7 1
20 24 PNS SD 1 1
21 23 Kary. Sawasta S1 1 1
22 25 PNS D3 2 0
23 25 Peg. Honor SMA 1 0
24 33 Mahasiswa SMA 2 0
25 32 Pedagang S1 1 0
38
27 20 Petani SMA 1 1
28 19 Pegawai Toko SD 1 0
29 20 Mahasiswa SMA 1 0
30 22 Petani SMP 1 0
31 21 Mahasiswa SMA 1 0
32 30 Mahasiswa SMA 3 0
33 32 Kary. Swasta SMA 2 0
34 34 Supir SMA 2 0
35 40 PNS SMA 1 1
36 22 PNS S1 1 0
37 23 Supir SMA 2 0
38 28 Supir SMP 1 0
39 36 Ojek SMP 4 0
40 22 Penjual SD 1 0
41 37 Petani SD 3 0
42 26 PNS SMA 3 0
43 38 Petani SD 5 0
44 39 PNS D3 1 0
45 32 Petani SMA 2 0
46 19 Tukang SMA 1 0
47 32 Petani SMP 7 0
48 28 Petani SD 1 0
49 34 Swasta SMA 1 0
50 39 Petani SMP 6 0
51 39 Tukang servis SMP 1 0
52 22 Pelayanan SMP 2 0
53 21 Tentara SMA 1 0
54 35 Photographer SMA 4 0
55 35 Peg. Honor S1 1 1
56 38 Peg. Honor SD 4 0
57 45 PNS SMA 4 0
39
59 25 Mahasiswa SMA 2 0
60 31 Swasta S1 1 0
61 36 PNS SMA 1 0
62 42 Peternak SMA 7 0
63 28 PNS S1 1 0
64 31 PNS SMP 1 0
65 35 Kary. Swasta SMA 3 0
66 22 Tukang SMK 2 0
67 27 Petani SD 1 1
68 26 PNS D2 1 0
69 29 PNS D3 1 0
70 35 Swasta SMA 1 0
71 29 Ojek SMA 1 0
72 27 Swasta SMK 1 0
73 23 Ojek SMP 1 0
74 26 Pegawai SMA 1 0
75 29 Tukang SMA 3 0
76 30 Ojek SD 2 0
77 31 Petani SMA 4 0
78 29 Petani SMK 1 0
79 20 Karyawan SMA 1 0
80 26 PNS SMA 2 0
81 30 Petani SD 2 0
82 20 Swasta SMA 1 0
83 35 PNS SMA 2 0
84 26 Petani SMP 1 0
85 20 Petani SMA 1 0
86 29 Swasta SMA 1 2
87 32 Sales S1 1 0
88 39 PNS SMA 7 0
89 21 Supir SMA 1 0
40
91 25 Pendeta D3 1 0
92 19 Guru SMP 1 0
93 31 Petani SMA 1 0
94 27 Petani SMA 1 0
95 31 PNS S1 2 0
96 23 Petani SMA 2 0
97 26 PNS D2 4 0
98 28 PNS SMA 1 0
99 26 Swasta D3 1 0
100 29 Petani SD 2 0
101 24 Petani SMA 1 0
102 31 PNS S1 1 0
103 36 PNS D3 2 0
104 30 Buruh SMA 2 0
105 22 PNS S1 1 0
106 21 PNS SMA 1 0
107 29 Pegawai S1 3 0
108 29 Supir SMA 5 0
109 30 Pegawai SD 2 0
110 22 Pegawai SMA 3 0
111 17 Petani SMA 1 0
112 17 SMA 1 0
113 28 - SMA 3 0
114 28 Petani SMP 1 0
115 28 Tukang SMA 1 0
116 23 PNS SMEA 1 0
117 23 Petani SMA 1 0
118 31 PNS D3 3 0
119 31 Swasta SMA 1 1
120 26 Ojek SD 3 0
121 31 PNS SMA 1 0
41
123 25 Pegawai S1 1 0
124 23 Mahasiswa SMA 2 0
125 28 Swasta SMA 2 0
126 32 Pegawai SMA 1 0
127 29 - SD 2 0
128 27 Nelayan SD 2 0
129 21 - SMP 1 0
130 30 Kontraktor SMP 1 0
131 39 Ojek SMA 3 0
132 29 PNS S1 2 1
133 27 Buruh SMP 2 0
134 28 Petani SMA 3 0
135 29 Pedagang SMP 3 0
136 18 Mekanik SMA 1 0
137 20 Dosen D3 1 1
138 32 - SD 2 0
139 40 Swasta SMA 4 0
140 28 Tentara SMA 1 0
141 31 Tukang SMA 1 0
142 35 Pegawai S1 3 0
143 26 Petani SMK 1 0
144 35 Petani SD 5 1
145 37 Supir SMA 1 0
146 30 Petani SD 1 0
147 21 PNS SMA 1 0
148 29 Swasta S1 5 0
149 26 Petani SMA 2 0
150 26 Petani SMA 1 0
151 21 Ojek SMA 1 0
152 36 Pegawai D3 1 0
153 26 Swasta SMA 3 0
42
155 20 Swasta SMA 1 0
156 28 Swasta SMA 2 0
157 21 Mahasiswa SMA 1 0
158 31 Pelaut SMA 2 0
159 22 Swasta SMA 1 0
160 37 Mahasiswa SMA 3 0
161 23 Tukang SD 2 0
162 37 Petani SD 4 1
163 27 Petani SMA 1 0
164 30 Nelayan SD 3 0
165 28 Ojek S1 1 0
166 31 Tukang SMA 5 1
167 28 Tukang SMA 1 0
168 18 Swasta S1 1 0
169 24 Ojek SMA 1 0
170 26 Petani SD 1 0
171 34 Karyawan SMA 7 0
172 24 Swasta S1 1 0
173 35 Petani SD 3 0
174 24 Supir SMA 2 0
175 22 Swasta S1 1 0
176 30 Tukang SD 3 0
177 30 Pedagang SD 4 0
178 36 Ojek SMA 3 0
179 36 Pedagang S1 4 0
180 32 Supir SD 4 0
181 23 Swasta SMA 1 0
182 34 Petani SMA 1 0
183 25 Swasta SMA 1 0
184 25 Supir SMA 1 0
185 42 Ojek S1 4 0
43
187 28 Nelayan SMA 3 1
188 26 Petani SMP 2 0
189 28 Mahasiswa SMA 1 0
190 31 PNS S1 2 0
191 23 TNI S1 1 0
192 23 Swasta SMA 1 0
193 28 Pegawai SMA 2 0
194 34 Petani SMP 2 0
195 34 Supir SMA 1 0
196 26 Swasta SMA 1 0
197 31 Tukang SD 1 0
198 18 Petani SMA 1 0
199 30 Pegawai SMA 1 0
200 25 Pedagang SD 2 0
201 27 PNS SMA 2 0
202 28 Supir SMA 1 0
203 36 Swasta SMP 3 0
204 35 Polisi D3 6 0
205 25 Buruh SMA 1 0
206 28 Ojek SD 3 1
207 27 PNS D3 2 0
208 31 Tukang SD 1 0
209 22 PNS D3 1 0
210 30 Petani SD 4 0
211 23 Pegawai SMA 1 0
212 31 Karyawan SMA 3 0
213 21 Mahasiswa SMA 1 0
214 32 Tukang SMP 2 1
215 31 Petani SMP 3 0
216 35 Buruh SMA 5 0
217 23 Petani SMA 1 0
44
219 35 Petani SMA 3 0
220 32 Petani SD 2 0
221 20 Mahasiswa SMA 1 0
222 24 PNS S1 1 0
223 26 Swasta SMA 1 0
224 27 Pegawai SMEA 1 0
225 32 Swasta SMA 4 0
226 18 Ojek SMA 1 0
227 32 Pegawai S1 3 0
228 20 PNS S1 4 0
229 29 Petani SMA 1 0
230 30 Swasta SMA 1 0
231 35 Pedagang SD 4 1
232 27 Petani SD 1 0
233 25 PNS D3 1 0
234 28 Ojek SD 3 0
235 43 Swasta SMP 5 0
236 37 PNS SMA 3 0
237 28 Penjaga toko SMA 3 0
238 20 Karyawan SMA 1 0
239 32 Tukang SD 4 0
240 41 PNS SMA 6 0
241 22 Swasta SMA 1 0
242 30 Pedagang SMP 1 0
243 25 PNS SMP 1 0
244 29 Petani SMP 1 0
245 23 Ojek SMP 1 0
246 21 Nelayan SMA 1 0
247 29 Petani SMP 1 0
248 36 Pegawai SMA 2 0
249 32 - SMA 1 0
45
251 35 PNS SMA 3 0
252 32 Buruh SMA 2 1
253 23 Montir SMA 1 0
254 21 PNS D2 1 0
255 23 Ojek SD 1 0
256 24 Petani SMP 1 0
257 21 PNS S1 1 0
258 32 Nelayan SD 3 0
259 30 Swasta S1 1 0
260 21 Montir SD 2 0
261 28 Pegawai S1 1 0
262 23 Pegawai S1 2 1
263 35 Pegawai SMA 2 0
264 32 Karyawan SMA 3 0
265 23 Supir S1 1 0
266 21 Tukang SD 1 0
267 23 Penjual SD 1 0
268 23 Pegawai SMA 1 0
269 32 Supir SMA 1 0
270 32 Tukang SMA 2 0
271 32 Pedagang SMA 1 0
46
RIWAYAT HIDUP
Nama : Deasy Elisabeth Triviany
Nomor Pokok Mahasiswa : 0910025
Tempat dan Tanggal Lahir : Maumere, 3 Desember 1990 Alamat : Jl. Artha Graha III No 4
Kupang, NTT.
1
Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terakhir tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB di Indonesia sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan RI, 2011). Sementara Target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun 2010-2014 adalah AKI sebesar 118 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 24 per 1000 kelahiran hidup (www.bappenas.go.id). Selain itu Millenium Developmant Goals (MDGs) menargetkan AKI untuk Indonesia adalah 102 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB 17 per 1000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).
Salah satu usaha yang dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah memberi pelayanan pada ibu hamil dan ibu bersalin secara cermat dan tepat. Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu, pemerintah menerapkan strategi
Making Pregnancy Safer (MPS) yang dimulai pada tahun 2000. MPS mempunyai
visi agar kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman dan bayi yang
dilahirkan hidup dan sehat (Sarwono Prawirohardjo, 2009).
Provinsi di Indonesia yang memiliki AKI cukup tinggi adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 sebesar 306 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 57 per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI di kota Kupang pada tahun 2011 sebesar 88 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB setelah di konversi adalah 5,38 per 1000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi NTT, 2011).
2
Universitas Kristen Maranatha kejadian ketuban pecah dini. Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan salah satu masalah penting penyebab terbesar persalinan prematur. KPD juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi (Sarwono Prawirohardjo, 2009).
KPD adalah pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda-tanda persalinan. Sebagian besar KPD terjadi sekitar usia kehamilan 37 minggu (Ida Ayu Chandranita Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Ida Bagus Gde Manuaba, 2008).
Banyak faktor yang dapat menyebabkan KPD, baik yang berasal dari ibu maupun janinnya. Faktor-faktor tersebut antara lain kehamilan kembar, overdistensi uterus, dan inkompetensi serviks. Selanjutnya faktor yang juga dapat menyebabkan Ketuban Pecah Dini adalah usia ibu dan jumlah paritas (Rustam Mochtar, 1998; Morgan & Hamilton, 2009).
Berdasarkan hal-hal yang sudah diungkapkan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran karakteristik ibu bersalin dengan kejadian ketuban pecah dini di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2011.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat diberikan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana insidensi KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2011.
2. Bagaimana distribusi karakteristik ibu hamil yang mengalami KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2011 ditinjau dari segi
umur ibu.
3
Universitas Kristen Maranatha 4. Bagaimana distribusi karakteristik ibu hamil yang mengalami KPD di
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2011 ditinjau dari segi riwayat abortus sebelumnya.
5. Bagaimana distribusi karakteristik ibu hamil yang mengalami KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2011 ditinjau dari segi tingkat pendidikan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui angka kejadian KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2011.
2. Untuk mengetahui tentang gambaran karakteristik ibu hamil yang mengalami KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2011 ditinjau dari segi umur ibu, paritas, riwayat abortus sebelumnya dan pendidikan ibu.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang dapat memperkaya wawasan khususnya mengenai faktor penyebab KPD.
1.4.2 Manfaat praktis
Dengan penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan lebih memperhatikan
4
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Landasan Teori
KPD adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan. KPD adalah salah satu penyebab terbesar kejadian prematuritas dan meningkatkan risiko infeksi pada ibu dan bayi (Sarwono Prawirohardjo, 2009).
KPD secara umum diakibatkan oleh kontraksi uterus dan peregangan yang berulang. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya KPD antara lain: Overdistensi uterus (Hidramnion dan Gemelli) : hal ini dapat menyebabkan
peregangan yang berlebihan dari selaput ketuban sehingga mudah sobek Serviks inkompeten: Serviks yang tidak mengalami kontraksi atau
inkompeten sering menyebabkan kehilangan kehamilan pada trimester kedua, hal ini juga dapat menyebabkan ketuban pecah dini oleh karena serviks yang
telah membuka.
Trauma (pemeriksaan yang invasif, abortus, jatuh, dll)
Paritas yang tinggi dapat mengakibatkan ketuban pecah dini dikarenakan
selaput ketuban yang terbentuk semakin tipis sedangkan ibu primipara juga rentan terhadap ketuban pecah dini akibat stres saat kehamilan karena merupakan pengalaman pertama.
Umur ibu dikaitkan dengan fungsi alat reproduksi, umur ibu yang terlalu
muda dianggap alat reproduksinya belum matang sedangkan umur ibu yang sudah terlalu tua akan mengalami kemunduran pada alat-alat reproduksi. Riwayat ketuban pecah dini sebelumnya
Merokok : banyak penelitian yang membuktikan bahwa ibu yang merokok lebih rentan terhadap ketuban pecah dini.
Korioamnionitis Infeksi
5
Universitas Kristen Maranatha Berdasarkan teori yang akan dibahas dan data-data yang tersedia di lapangan, maka didapatkan suatu kerangka pemikiran yaitu karakteristik ibu hamil berdasarkan umur ibu, paritas, riwayat arbotus dan pendidikan ibu.
1.6 Metodologi Penelitian
Metodologi yang dipakai merupakan penelitian deskriptif dengan cara mengumpulkan data kejadian KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
tahun 2011.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.7.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di bagian rekam medik RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
1.7.2 Waktu Penelitian
32
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Insidensi KPD di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes pada Tahun 2011 sebesar
23,88 %.
2. KPD paling banyak ditemukan pada ibu dengan usia 20-35 tahun sebesar
85,29 % .
3. KPD paling banyak terjadi pada ibu dengan jumlah paritas satu yaitu sebesar
55,88 %.
4. KPD paling banyak terjadi pada ibu tanpa riwayat abortus sebelumnya yaitu
sebesar 93,75 %.
5. KPD paling banyak terjadi pada ibu dengan tingkat pendidikan SMA yaitu
sebesar 51,84 %.
5.2 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti faktor-faktor lain yang mungkin
berpengaruh pada ketuban pecah dini seperti merokok, pekerjaan dan faktor
sosioekonomi untuk kemudian diteliti hubungannya dengan ketuban pecah
dini.
2. Bagi para petugas kesehatan untuk meningkatkan penyuluhan, edukasi,
maupun konseling kepada para ibu hamil agar dapat memperbaiki
karakteristik ibu hamil dari segi usia, paritas, riwayat abortus sebelumnya dan
pendidikan sehingga angka kejadian ketuban pecah dini dapat dikurangi.
3. Bagi petugas Rekam Medis RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang agar
33
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Agustina Eli Setyawati. 2011. Karakteristik Ibu Bersalin dengan Ketuban Pecah
Dini di RSUD dr. R Goeteng Taroenadibrata Kabupaten Purbalingga Tahun 2009-2010. http://id.scrib.com/doc/66645807?width=320. 5 Juni 2012.
Benirschke K, Kauffman P. 2000. Pathology of the Human Placenta in Cunningham et al : Williams Obstetrics. 23rd ed. New York : McGraw-Hill.
BPPN. 2010. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Mengah Nasional (RPJMN) Tahun
2010-2014. Badan Perencana Pembangunan Nasional. www.bappenas.go.id.
25 Januari 2012..
Cunningham et al. 2010. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York : McGraw-Hill.
Dashe J. S, et al. 2002. Hydramnions: anomally prevalence and sonographic
detection. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/12100815
/.../10546727/related. 15 Agustus 2012.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Profil Kesehatan Indonesia
2007. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
www.depkes.go.id. 15 Desember 2011.
Dinas Kesehatan Provinsi NTT. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara
Timur Tahun 2010. Kupang : Dinas Kesehatan Provinsi NTT.
http://www.dinkes-provntt.web.id/. 25 Juli 2012.
Fitri Amelia Siregar. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/24515. 13 Juni 2010.
Gibbs R. S. et al. 2008. Danforth’s Obtetrics & Gynecology. 10th ed. Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins. p.271-4.
Kaye D. 2001. Risk Factor For Preterm Premature Rupture of Membranes at Mulago Hospital, Kampala. East African Medical Journal. p.65 – 9. www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/11682948/. 20 Desember 2011.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Profil Kesehatan Indonesia
2010. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indoneisa.
www.depkes.go.id. 23 Oktober 2012.
______. 2011. Kesehatan Ibu. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
34
Universitas Kristen Maranatha
Kamisah Sualman. 2009. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini.
www.medicastore.com/penatalaksanaanketubanpecahdini. 20 Desember 2011.
Lowdermilk D. L., Lerry S. E. 2007. Maternity and Women’s Health. 9th ed. St. Louis : Mosby. p.318, 524, 936-8.
Ida Ayu Chandranita Manuaba, Ida Bagus Gde Fajar Manuaba, Ida Bagus Gde Manuaba . 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC. hal.456-9.
Medina T. M, Hill A. 2006. Preterm Premature Rupture of Membranes: Diagnosis
and Management. American Family Physician.
http://www.aafp.org/afp/2006/0215/p659.html. 3 Mei 2012.
Meldaria Silalahi. 2008. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ketuban Pecah Dini di Kelurahan Bandar Sono Lingkungan I, II, III di Kecamatan Padang Hulu Tahun 2008. Jurnal Bunda Sejati. Vol 1. http://www.bina-husada.ac.id/_download_jurnal.php?id_file=GAMBA87ead924787641f250 17b54fd1e8e0cf.pdf&id=92. 10 Mei 2012.
Mercer B. M. 2003. Preterm Premature Rupture of Membrane. High Risk
Pregnancy Series : An Expert’s View. Vol 101.
http://journals.lww.com/greenjournal/2003/preterm_Premature_Rupture_of _the_Membranes.33.aspx. 20 Desember 2011.
Morgan G., Hamilton C. 2009. Panduan Praktik Obstetri & Ginekologi. Jakarta : EGC. hal. 391-3.
Parry S., Strauss J.F. 1998. Premature Rupture of Fetal membranes.New England
Journal Medicine. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/9486996. 13
Januari 2012.
Ratnawati S., dkk. 2010. Hubungan Antara Pekerjaan Ibu Hamil dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini di URJ Poli Hamil II RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Vol.
1.http://suaraforikes.webs.com/volume1%20nomor3.pdf. 25 Februari 2012.
RSUD. Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. 2011. Profil RSUD. PROF. DR. W. Z.
Johannes Kupang Tahun 2011. Kupang :RSUD. PROF. DR. W. Z.
Johannes Kupang.
Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. edisi 2. Jakarta : EGC. hal. 255-7.
Sarwono Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. hal. 53-62, 677-82.
35
Universitas Kristen Maranatha
Stool B. J., Kliegman R. M. 2004. High Risk Pregnancies. In Behrman et al :
Nelson Textbook of Pediatrics. 17th ed. Pennsylvania : Saunders. p.519-23.
Syafrudin, Hamidah. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC. hal. 103.
Suriani Tahir, Arifin Seweng, Zulkifli Abdullah. 2012. Faktor Determinan
Ketuban Pecah Dini di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/abdbde934df5c895d7deebd756ce04e1.p df. 10 Mei 2012.
Tavassoli F., et al. 2010. Survey of Pregnancy Outcome in Preterm Premature
Rupture of Membranes with Amniotic Fluid Index < 5 and ≥ 5. Oman
Medical Journal 2010.
http://www.omjournal.org/original/Articles/PDF/201004/Survey_of_Pregna ncy_Outcome.pdf. 2 Februari 2011.
Watson W. J., et al. 2008. Dilatation and Evaluation of Single fetus after
midtrimester PROM in Previable Twin Pregnancy.