• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kumpulan 'Tanka' みだれ髪 (Midaregami) Karya Yosano Akiko Berdasarkan Biografi Penyair.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kumpulan 'Tanka' みだれ髪 (Midaregami) Karya Yosano Akiko Berdasarkan Biografi Penyair."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………..i

DAFTAR ISI………...iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….……...1

1.2 Pembatasan Masalah………..6

1.3 Tujuan Penelitian………...6

1.4 Metodologi……….………7

1.5 Organisasi Penulisan………..9

BAB II TANKA, WAKA, DAN RIWAYAT PENYAIR 2.1 Pengertian Tanka……….11

2.2 Sejarah Waka………...14

2.3 Riwayat Yosano Akiko………19

2.3.1 Masa Kecil………..19

2.3.2 Masa Remaja………...21

2.3.3 Masa Kehidupan Pernikahan………..27

(2)

BAB III ANALISIS

3.1 Kekesalan Akiko………..33

3.2 Kegemaran Akiko………36

3.3 Narsisme Pada Diri Akiko………...39

3.4 Pertemuan Pertama………..43

3.5 Kenangan Akan Kampung Halaman………...45

3.6 Kepergian Akiko Ke Tōkyō……….46

3.7 Kisah Asmara………...49

3.8 Persahabatan Yosano Akiko dan Yamagawa Tomiko……….56

3.9 Penderitaan Akiko………61

BAB IV KESIMPULAN………69

DAFTAR PUSTAKA………..vi

SINOPSIS……….….viii

LAMPIRAN DATA………...xii

LAMPIRAN GAMBAR………..xxii

RIWAYAT HIDUP PENULIS………..xxvi

(3)

LAMPIRAN DATA

Jizaru ga gotoki hinageshi no hana

waktu yang menjengkelkan

seolah-olah menyerupai kisah pribadi

seolah-olah menyerupai bunga pohon candu.

(2) 十二

otoko sugata wo shite ari shi ware to wa

kimi ni shirasezu mono ga na

sampai usia 12 tahun otoko sugata no ware wo omohinu

Ke tempat jemuran

sambil melihat keberadaan layar

Universitas Kristen Maranatha

(4)

pada usia tujuh, delapan tahun

kiraremuto omohi tachi shi wa jifugo no otome

Amin! hal Youkihi

memenggal sambil mengingat semuanya adalah gadis berumur 15 tahun

(5) 水

嵯峨 大堰

夜神絽蛟帳 裾 歌

Mizu ni neshi

Saga no ohowi no hito

Yogamirogaya no suso no uta hime tama he

Air yang berlimpah

Suatu bendungan besar di Saga

Di kaki Yogamirogaya kadang-kadang menyanyikan lagu

2

Jika mencelupkan rambut hitam sepanjang 5 shaku

(5)

berayun-ayun mengikuti aliran air

begitu pun perasaan seorang anak perempuan menyembunyikan ataukah menyebarkannya

kushi ni nagaruru kurogami no ogori no haru no

utsukushiki kana

Perempuan berusia 20 tahun

Menyisir rambut hitamnya yang panjang Kemewahan musim bunga

mandi air panas di dasar onsen bunga sayuri berusia 20 tahun

membayangkan akan kecantikan pada musim panas

(9) 薔薇

merah menyala pada bunga mawar pada lapisan di bibir

nyanyian tangis dari harumnya roh

3

sayuribana = bunga lili putih

Universitas Kristen Maranatha

(6)

(10) 風 つ Tetapi kipas kecil ini pun

sendi-sendinya mulai mengendur

(11)叔母 小豆を選

菊咲 家

oba tachi to

azuki wo erishi kata wa

ranishira kiku sakishi ie no omohide

Dan para bibi

dengan caranya memilih kacang merah

ingatan tentang berbunganya bunga krisan dan rumah

(12)娘

蔵 座敷 中庭

つ 銀杏を

つ 秋

musume nite

kura to zashiki no nakaniwa ni otsuru itefu wo

nagame tsuru aki

Seorang anak perempuan

Gudang dan ruang tamu di halaman tengah Rambatan pohon ginko

Pemandangan burung musim gugur

(13)春雨 ゆ

宮を 出 小羊

君を 我

harusame ni yufube no

Universitas Kristen Maranatha

(7)

miya wo mayohi dedeshi kohitsuji kimi wo norohashi no ware

Hujan musim semi yang turun pada malam hari Anak domba yang tersesat dari istana yang tenang Aku mengutuk kamu

(14)狂 子わ

焰 翅

百三十里あわ 旅

kurouhi no koware ni honoho no hane karoki

hyakusanjū ri awatadashi no tabi

Aku adalah perempuan yang kehilangan arah Terbang dengan sayap nyala api

5

Perjalanan yang tergesa-gesa sepanjang 130 ri

(15)歌

誰野 花 紅 否

春罪 つ子

Uta ni kikena

Dare ya no hana ni akaki inamu Omomuki aru kana

Haru tsumi motsu ko

Dengarkanlah syair ini

Bunga diladang yang tumbuh kemerahan. Siapakah yang dapat menolaknya

Anak yang membawa dosa musim semi

(16) 肌 あつ 血汐

を説 君

ya wa hada no atsuki chishiho ni fure mo miru de sabishi karazu ya

(8)

menyentuh darah panas yang mengalir dalam kulit yang halus dan

tsuki no yoru no hasu no Obashima kimi utsukushi ura ha no

miuta wasure hasezu yo

teratai malam terang bulan di Obashima

kamu yang berada di tepi daun sangat mempesona tanpa melupakan nyanyian kaisar

(18)臙脂色 誰

血 ゆ 春

enji iro wa dare ni kataramu ketsu no yuragi haru no omohi no sakari no inochi

kepada siapakah menceritakan berwarna merah tua darah yang bergejolak pada musim semi

perasaan yang mencapai puncak jiwa

(19)ゆ 朝 ほ

nyanyian lagu burung bulbul dari dalam gunung

(20)乳 神秘

花 紅 濃

chibusa osa he

shinpi no tobari soto kerinu koko naru

Universitas Kristen Maranatha

(9)

hana no kurenaruzo koki

omohi omofu ima no kokoro ni wakachi wakazu

kimi yashira hagi ware ya shiroyuri

Dalam hati ini sekarang sedang memikirkan Tanpa mempedulikan perbedaan

Apakah aku semanggi atau kamu lili putih

(22) 百合

人 高 う

艶 紅芙蓉

Shiroyuri wa

sore sono hito no takaki omohi omowa wa Nihofu beni fuyō tokoso

Bunga lili putih

Tanpa mempedulikan tingginya orang itu Fuyō merah tua yang mempesona

(23) 友 二十 つ

我身

あ 窓 伝

Tomo wa hatachi futatsuko shitaru Wagami narifusa wa

zuaraji koi to tsutahemu

pertemanan kedua anak berusia 20 tahun tanpa menyampaikan pada diri sendiri perasaan cinta ini

Universitas Kristen Maranatha

(10)

(24) 空 若狭 北

わ 載 行 雲

西 京 山

Ka no sora yo Wakasa wa kita yo ware nosete iku kumo nakika Nishi no kyō no yama

Langit di sana, Wakasa di utara Menaikkan awan yang menangis Gunung di ibukota di sebelah barat

(25)友 あ つ

旅 朝わ わ

師 心 い

tomo no ashi no tsumeta kariki to tabi no asa wakakiwa ga

shi ni kokoro naku ihinu

Kaki teman yang terasa dingin Dalam perjalanan ketika pagi hari

Memberitahukan kepada tuan muda akan perasaanku

(26)人 樒

妻母 君を

御墓 泣

7

hito ni sohite shikimi sasaguru komorizuma haha naru kimi wo mihaka ni nakinu

Orang-orang mempersembahkan shikimi menjadi ibu, istri, penjaga anak untuk kamu menangis di kuburan kaisar

(27) 歌

反古 黒 胡蝶を

7

Shikimi adalah pohon yang cabang-cabangnya ditempatkan di atas kuburan/ makam Budha (Kamus Kanji Modern Andrew .N. Nelson : 510)

Universitas Kristen Maranatha

(11)

norohi uta kaki kasane

taru hogo torite kuroki kochō wo usa he nuru kana

Menulis susunan syair kutukan

Mengambil sampah kupu-kupu hitam yang melintas Menutupi kekesalan

(28) 何

昨日 我

kono omohi nan to naramu no madohi mochishi

sono kinofu sura sabishi karishi ware

Entah bagaimana perasaan ini Bertahan dalam kesesatan

sementara kemarin saja diri ini merasa kesepian

(29)今 我 歌 あ を問

柱 繊絃

二十五絃

ima no ware ni uta no ariya wo tohimasuna ji naki hosoito

kore nijūgo gen

sekarang ini janganlah bertanya padaku makna syair ini tidak ada penopang dawai kecapi yang halus

yang berjumlah 25 buah dawai kecapi

(30)紫 理想 雲

仰 わ 空

消え

murasaki no risau no kumo wa chigire aogu waga sora

sore hata kienu

terkoyaknya awan ideal berwarna ungu saya menengadah ke langit

awan pun lenyap

Universitas Kristen Maranatha

(12)

Universitas Kristen Maranatha

(13)

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1 Potret diri Akiko

Gambar 2 Patung Yosano Akiko

(14)

Gambar 3 Gambar 4

Akiko dan Keenam Anaknya Yosano Akiko (kanan) dan Yamagawa Tomiko (kiri)

Gambar 5 Gambar 6

Yosano Tekkan Potret Pada Pertemuan Kansai Bungaku

(15)

Gambar 7

Peta Monumen Tanka Yosano Akiko

(16)

Gambar 8

Sampul Buku Kumpulan Tanka Midaregami

(17)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Puisi merupakan salah satu hasil karya sastra. Sastra adalah perwujudan dari

sebuah pemikiran dalam bentuk tulisan. Sastra menjadi bagian dari budaya

masyarakat. Sastra yang memuat materi yang berkualitas tinggi dipelihara secara

turun temurun. Pengertian sastra menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M dalam

bukunya yang berjudul “Apresiasi Kesusastraan” adalah sebagai berikut:

Sastra adalah ekspresi pikiran dalam bahasa, sedang yang dimaksud ‘pikiran’ disini adalah pandangan, ide-ide, perasaan, pemikiran, dan semua kegiatan mental manusia. Batasan lain mengatakan bahwa sastra adalah inspirasi kehidupan yang dimeteraikan dalam sebuah keindahan. Sastra juga merupakan semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang mempesona.

(Jakob Sumardjo dan Saini K.M, !986:2-3)

Sastra secara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu drama, prosa, dan puisi.

Karya sastra berbentuk puisi dapat tercipta melalui khayalan dari sang penyair,

lingkungan masyarakat, keadaan ekonomi, sosial, dan politik suatu negara, dan

ungkapan pengalaman serta perasaan yang dialami oleh sang penyair. Sang penyair

mengekspresikan segala kenangan, kebahagiaan, kesedihan, rasa sakit, kecewa dan

(18)

Universitas Kristen Maranatha 2

Berkembangnya puisi Jepang dimulai pada kesusastraan jaman Jodai (…-704)

sampai pada kesusastraan jaman Kindai (1868-sekarang). Puisi yang akan dibahas

oleh penulis terdapat pada kesusastraan jaman Kindai. Kesusastraan jaman Kindai itu

sendiri terbagi lagi dalam empat periode, yaitu Meiji (1868-1912), Taisho

(1912-1926), Showa (1926-1989), dan Heisei (1989-sekarang). Kesusastraan Jepang pada

jaman Kindai banyak mendapat pengaruh dari kesusastraan dan budaya barat yang

merupakan akibat dari adanya Restorasi Meiji. Pada jaman ini, banyak

penyair-penyair yang ingin membuat suatu puisi yang memiliki bentuk yang berbeda dari

bentuk yang dulu seperti waka, haiku, dan kanshi.

Tanka sendiri merupakan salah satu dari jenis waka yang akan digunakan

oleh penulis sebagai data dalam melakukan penelitian ini. Tanka merupakan salah

satu bentuk dari puisi pendek khas Jepang yang memiliki pola tertentu. Secara

harafiah, tanka berarti nyanyian pendek. Tanka memiliki struktur yang khas, yaitu

5-7-5-7-7, yang berjumlah 31 suku kata yang terdiri atas lima bait. Berikut adalah

pengertian tanka yang terdapat dalam “Nihongo Daijiten”:

.和歌 一形式 長歌 対して 五•七•五•七•七 五句

十一音 歌 七世紀 成立し定着 十一文字

.和歌 と”

“1. Waka no ikkeishiki. Chōka ni taishite, 5-7-5-7-7 no go ku, sanjūichi on kara naru uta. Nana seiki goro ni nari tachi shi teichaku. Sanjūichi miji.

(19)

Universitas Kristen Maranatha 3

“1. Suatu bentuk waka. Merupakan lawan dari chōka, sajak yang terdiri atas lima larik dengan struktur 5-7-5-7-7, serta 31 bunyi. Kira-kira berasal dari abad ke-7, memiliki 31 huruf.

2. Mengenai waka.”

(Nihongo Daijiten, 1992:1224)

Tanka memiliki struktur persajakan 5-7-5-7-7 dengan jumlah 31 suku kata.

Pada struktur 5-7-5, disebut dengan 句 (Kami no Ku), sedangkan pada

struktur yang berikutnya, yaitu 7-7, disebut 句 (Shimo no Ku). Tanka tidak

selalu berjumlah 31 suku kata. Ada yang berjumlah lebih dan kurang dari 31 suku

kata. Tanka yang berjumlah lebih dari 31 suku kata disebut dengan 字余

(jiamari). Sedangkan tanka yang berjumlah kurang dari 31 suku kata disebut

字足 ず (jitarazu).

Pada jaman Kindai, banyak sekali muncul penyair tanka. Salah satu dari

banyak penyair tanka yang terkenal pada saat itu adalah 与謝野晶子 Yosano Akiko

(1878-1942). Yosano Akiko merupakan nama pena dari与謝野氏 Yosano Shiyo.

Ia merupakan penyair wanita yang sangat peduli akan hak-hak wanita, pencinta

damai, pembaharu sosial dan aktif dalam pergerakan pada periode 治 Meiji,

大正Taisho, dan 昭和Showa.

Yosano Akiko terlahir dari keluarga saudagar di Sakai, Osaka. Pada masa

kecilnya, ia senang membaca karya sastra sambil membantu bisnis keluarga. Ketika

(20)

Universitas Kristen Maranatha 4

与謝野鉄幹Yosano Tekkan (!873-1935). Tekkan merupakan nama pena dari Yosano

Hiroshi yang kemudian menjadi suami dari Yosano Akiko.

Pada tahun 1901, Yosano Akiko mengeluarkan karya pertamanya yang

berupa kumpulan 短歌 (tanka) yang berjudul 髪 (Midaregami) yang berisi 6

bab, yaitu 臙脂紫 (Enji Murasaki) 蓮 花船 (Hasu no

Hanasen) 合 (Shirayuri) 妻 (Hatachi Tsuma) 舞姫

(Mai Hime) dan 春思 (Haru Omou) dan terdiri dari 399 tanka. Selama masa

karirnya, dia telah menciptakan dua puluh kumpulan waka.

Sebenarnya, suami dari Yosano Akiko juga seorang penyair, tetapi ia berhenti

berkarya dan lebih mengerahkan kemampuannya untuk membantu Yosano Akiko.

Hal ini dikarenakan ia menyadari bahwa kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh

istrinya lebih besar daripada kemampuan dirinya dalam menghasilkan suatu karya

sastra.

Sebagian besar tanka yang diciptakan oleh Yosano Akiko merupakan tanka

yang bersifat simbolis. Salah satu contohnya, yaitu tanka yang berisi tentang

kesedihan hati penyair yang digambarkan secara simbolis, yaitu:

(21)

Universitas Kristen Maranatha 5

bunga krisan telah mekar

seperti suatu pemikiran yang dingin

berdusta didalam hatiku wajahnya sedih dan putih

“Bunga krisan pada tanka di atas melambangkan dirinya” (Ueda Makoto,

1983: 89). Putih mencerminkan kemurnian dan menciptakan kesan kecantikan yang

kaku/ dingin. Puisi tersebut menggambarkan kesepian dan kesedihan penyair.

Berdasarkan tanka-tanka karya Yosano Akiko yang terdapat pada kumpulan

tanka yang berjudul 髪 (Midaregami) yang terdiri atas 6 bab, yaitu

臙脂紫 (Enji Murasaki) 蓮 花船 (Hasu no

Hanasen) 合 (Shirayuri) 妻 (Hatachi Tsuma) 舞姫

(Mai Hime) dan 春思 (Haru Omou), penulis ingin meneliti lebih dalam

mengenai isi karya dari Yosano Akiko.

1.2. Pembatasan Masalah

Agar suatu penelitian menjadi terarah, dapat mencapai suatu tujuan, dan tidak

mengaburkan pokok pembicaraan yang akan dibahas, maka penulis memberikan

suatu pembatasan masalah. Pada penulisan skripsi ini, penulis hendak memfokuskan

masalahnya kepada kajian umum mengenai kehidupan pengarangnya yaitu, Yosano

Akiko yang tercermin dalam buku kumpulan tanka yang berjudul

髪(Midaregami) yang terdiri atas 6 bab, yaitu 臙脂紫 (Enji

(22)

Universitas Kristen Maranatha 6

Hanasen) 合 (Shirayuri) 妻 (Hatachi Tsuma) 舞姫

(Mai Hime) dan 春思 (Haru Omou).

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah:

(1) Untuk menggambarkan hubungan tanka dan kehidupan Yosano Akiko

yang tercermin melalui kumpulan karya-karyanya yang berjudul 髪

(Midaregami) yang terdiri atas 6 bab, yaitu 臙脂紫 (Enji

Murasaki) 蓮 花船 (Hasu no

Hanasen) 合 (Shirayuri) 妻 (Hatachi

Tsuma) 舞姫 (Mai Hime) dan 春思 (Haru Omou).

(2) Selain itu penulis juga ingin menginterpretasikan hubungan-hubungan

antara tanka karya Yosano Akiko dengan kehidupannya.

1.4Metodologi

Metode yang akan digunakan oleh penulis untuk menganalisis puisi-puisi

karya Yosano Akiko adalah metode ekspresif. Pendekatan ekspresif memiliki

sejumlah persamaan dengan pendekatan biografis dalam hal fungsi dan kedudukan

karya sastra sebagai manifestasi subjek kreator. Dikaitkan dengan proses

pengumpulan data penelitian, pendekatan ekspresif lebih mudah dalam

(23)

Universitas Kristen Maranatha 7

Pendekatan biografis pada umumnya menggunakan data primer mengenai

kehidupan pengarang, oleh karena itulah, disebut sebagai data historiografi.

Sebaliknya, pendekatan.ekspresif lebih banyak menggunakan data sekunder, data

yang sudah diangkat melalui aktivitas pengarang sebagai subjek pencipta yang

disebut juga sebagai data literer.

“Pendekatan ekspresif adalah penelitian karya sastra yang menekankan pada peranan penulis karya sastra sebagai penciptanya”.

(Abrams, 1976)

Abrams menjelaskan bahwa pendekatan ekspresif memandang karya sastra

sebagai pernyataan dunia batin pengarang. Jika dibayangkan bahwa segala gagasan,

cita rasa, emosi, ide, dan angan-angan merupakan ‘dunia dalam’ pengarang, karya

sastra merupakan ‘dunia luar’ yang saling terkait. Dengan cara pendekatan ini,

penilaian karya sastra tertuju pada emosi atau keadaan jiwa pengarang.

Drs. Aminuddin, MPd dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Apresiasi

Karya Sastra menjelaskan bahwa:

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang mengutamakan peranan penyair sebagai subjek ekpresif. Dalam pendekatan ini, nilai sastra dikembalikan pada kedalaman emosi serta suasana batin penyair.

(Aminuddin, 1995: 125)

Selain itu, menurut Yudiono K.S dalam bukunya yang berjudul “Telaah Kritik

Sastra”, mengatakan bahwa:

(24)

Universitas Kristen Maranatha 8

batin pengarang, maka karya sastra merupakan dunia luar yang berhubungan dengan dunia batin itu. Dengan pendekatan tersebut, peneliti sastra tertuju pada emosi atau keadaan jiwa pengarang, sehingga karya sastra merupakan sarana untuk memahami keadaan jiwa pengarang.

(Yudiono K.S, 1998: 32)

Dengan demikian, pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang menekankan

hubungan antara karya sastra dengan keadaan jiwa dan maksud pengarang. Pengarang

menjadi pusat perhatian. Nilai sastra dikembalikan kepada emosi, dan keadaan jiwa

pengarang. Pandangan hidup pengarang diperlukan untuk mengetahui bagaimana

hubungan antara pola dasar pemikiran pengarang dengan hasil ciptaannya, antara

proses penciptaan dengan karya-karyanya.

Untuk menjelaskan hubungan antara pengarang, lingkungan, pembaca dan

karya sastra, Abrams membuat diagram yang terdiri atas empat komponen utama,

dengan empat pendekatan, yaitu: pendekatan ekspresif, mimesis, pragmatik dan

objektif. Pendekatan ekspresif tidak semata-mata memberikan perhatian terhadap

bagaimana karya sastra itu diciptakan, seperti studi prose s kreatif dalam studi

biografis, tetapi bentuk-bentuk apa yang terjadi dalam karya sastra yang dihasilkan.

Apabila wilayah studi biografis terbatas hanya pada diri penyair dengan kualitas

pikiran dan perasaannya, maka wilayah studi ekspresif adalah diri penyair, pikiran,

perasaan, dan hasil-hasil ciptaannya. Melalui indikator kondisi sosiokultural

pengarang dan ciri-ciri kreativitas imajinatif karya sastra, maka pendekatan ekspresif

(25)

Universitas Kristen Maranatha 9

komunisme, dan feminisme dalam karya, baik karya sastra individual maupun karya

sastra dalam kerangka periodisasi.

Secara garis besar, metode pendekatan ekspresif dapat didefinisikan sebagai

metode pendekatan yang menekankan hubungan antara karya sastra dengan

kehidupan lahir dan batin pengarang sebagai pencipta karya sastra tersebut.

1.5Organisasi Penulisan

Penulisan dibagi menjadi empat bab dengan organisasi penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, Bab II Tanka, Waka dan Riwayat Penyair, Bab III Analisis, dan Bab IV

Kesimpulan.

Bab I adalah bab pendahuluan dan penulis menguraikannya menjadi lima

subbab, yaitu latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,

metodologi penelitian, serta organisasi penulisan. Latar belakang masalah berisi cerita

singkat biografi pengarang dan gambaran mengenai tanka secara sekilas. Pembatasan

masalah berisi batasan masalah yang akan digunakan oleh penulis. Tujuan penelitian

berisi untuk apa penelitian dilakukan. Metodologi penelitian berisi teori yang penulis

anggap penting dan mendukung penelitian penulis. Organisasi penulisan berisi

sistematika penulisan dari Bab I Pendahuluan sampai Bab IV Kesimpulan.

Pada bab II, penulis menguraikan objek yang akan diteliti yang terbagi dalam

(26)

Universitas Kristen Maranatha 10

Pada bab III merupakan bab analisis mengenai hubungan antara tanka-tanka

yang terdapat pada kumpulan tanka 髪 (Midaregami) karya Yosano Akiko

dengan kehidupan penyair.

Bab IV adalah kesimpulan, penulis menarik kesimpulan yang didapatkan dari

hasil analisis pada bab-bab sebelumnya sesuai tujuan penelitian.

Pada bagian akhir penulisan skripsi ini, penulis melampirkan daftar pustaka,

(27)

BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan analisis tanka-tanka yang terdapat pada kumpulan

tanka karya Yosano Akiko yang berjudul Midaregami dengan menggunakan metode penelitian berdasarkan pendekatan ekspresif yang bertujuan untuk memberikan

gambaran secara sistematis mengenai fakta, sifat, dan hubungan antara tanka-tanka

yang diteliti dengan kehidupan penyair yang sebenarnya dengan berusaha

mengumpulkan, menyajikan, serta menganalisa data yang ada sehingga dapat

memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai tanka-tanka itu sendiri. Penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kumpulan tanka yang berjudul Midaregami

karya Yosano Akiko mencerminkan kehidupan yang sebenarnya dari penyair itu

sendiri.

Pada kumpulan tanka Midaregami, menggambarkan kehidupannya, perasaan dan isi hati penyair yang kemudian dituangkannya dalam tanka-tanka yang ia ciptakan, meliputi:

‰ Kekesalan yang dirasakan Akiko ketika ia masih kecil. Rasa kesal itu muncul

akibat kurangnya kasih sayang yang diberikan oleh kedua orangtuanya kepada

Akiko. Akiko merasa iri karena kasih sayang yang ia dapat tidak seperti kasih

sayang yang diberikan kepada saudara-saudaranya yang lain. Selain itu, Akiko

Universitas Kristen Maranatha

(28)

pun merasa kesal akan kebodohannya, yaitu terlambat menyadari bentuk

wajahnya yang seperti anak laki-laki.

‰ Penyair memiliki beberapa kegemaran, yaitu semenjak kecil sudah menyukai

karya sastra. Ia membaca buku-buku sastra yang sebagian besar merupakan

buku koleksi ayahnya. Setelah beranjak remaja, Akiko tidak hanya membaca

karya sastra saja, tetapi mulai mencoba membuat syair-syair setelah ia

mendapat ide dari karya sastra yang ia baca sebelumnya dan juga dari

buku-buku dan majalah sastra yang dikirimkan kakak laki-lakinya dari

perpustakaan tempat kakak laki-lakinya kuliah yaitu di Teikoku Daigaku.

Selain gemar membaca karya sastra, Akiko pun gemar bermain di pinggir

sungai sambil menyanyikan lagu-lagu.

‰ Banyak tanka yang ia ciptakan yang isinya memuji kecantikan dirinya sendiri. Akiko sangat memuji keindahan rambutnya yang hitam dan panjang. Selain

memuji rambutnya sendiri, Akiko pun senang memuji keindahan kulit yang ia

miliki da ia mengibaratkan keindahan kulitnya seperti indahnya bunga lili

putih. Begitupun dengan bibirnya yang diibaratkan dengan bunga mawar yang

merah merekah.

‰ Pertemuan pertama antara Akiko, Tomiko dan Tekkan pun ia tuangkan dalam

tanka-tanka yang ia ciptakan. Pada pertemuan pertama itulah Akiko dan Tomiko langsung jatuh hati kepada Tekkan.

Universitas Kristen Maranatha

(29)

‰ Kenangan akan kampung halaman seperti kenangan pada kedai Surugaya

beserta para pegawainya ketika sedang membuat wagashi dan kenangan akan suasana dan ruangan-ruangan pada rumahnya ketika ia masih kecil,.

‰ Dengan perasaan bimbang, Akiko pergi ke Tōkyō. Kepergiannya ke Tōkyō dikarenakan penolakan Akiko terhadap keinginan kedua orangtuanya yang

ingin menikahkannya dengan laki-laki pilihan kedua orangtuanya karena

kedua orangtua Akiko sangat menentang keras hubungan percintaan Akiko

dengan Tekkan. Ia memutuskan untuk pergi ke Tōkyō, tempat laki-laki yang ia cintai. Pada saat yang bersamaan, Tekkan yang sedang dilanda masalah

perceraian pun bimbang antara membutuhkan Akiko disampingnya ataukah

meminta Akiko untuk datang setelah selesainya masalah perceraiannya

dengan Takino. Akhirnya, tanpa menuruti keinginan Tekkan yang

memintanya untuk menunda keberangkatannya ke Tōkyō, Akiko pergi meninggalkan kampung halamannya untuk menemui Tekkan, karena Akiko

sudah tidak dapat lagi memendam perasaannya.

‰ Kisah asmara penyair dengan Tekkan yang penuh dengan berbagai masalah

akhirnya dapat berakhir dengan bahagia setelah mereka memiliki anak.

Walaupun setelah mempunyai anak, Tekkan masih suka berselingkuh dengan

murid-murid wanitanya, tetapi Akiko hanya dapat bersabar dan menjalani

kehidupan seperti biasanya.

Universitas Kristen Maranatha

(30)

‰ Persahabatan Yosano Akiko dan Yamagawa Tomiko sebagian besar

dituangkan pada buku kumpulan tanka Midaregami ini yang terdapat pada bab III yang berjudul Shirayuri.

‰ Penderitaan yang dirasakan penyair akan kehidupannya terutama

penderitaannya setelah menjalani kehidupan pernikahannya dengan Tekkan

yang tidak mendapat restu dari keluarga Akiko, dan cemohan dari masyarakat

serta murid-murid Tekkan. Begitupun dengan sikap tidak sopan yang

dilakukan pembantu rumah tangga yang sudah bekerja di rumah Tekkan

semenjak Takino masih menjadi istri Tekkan, yang selalu

membanding-bandingkan anatara Akiko dengan Takino. .

Universitas Kristen Maranatha

(31)

梗概

I. 序論

本論文 髪 いう 謝 晶子 書い 短歌集 分析

あ こ 髪 短歌集 治 1901 謝 晶子

東京 持参 あ そ 翌々 そ 短歌集 行 こ

正確 治34 8 15日 あ こ 短歌集 99

短歌 6巻 分 テーマ 持 い 代順け

い い そ 6巻 臙脂紫 蓮 花船 合

妻 舞姫 春思う あ

そ 短歌集 あ 短歌 謝 子供 頃 謝 鉄 結婚

話 錣 い 謝 鉄 謝 晶子 夫 歌人 あ

筆者 表現的 研究方法 使い こ 髪 短歌集 分析

表現的 研究方法 研究 目的 謝 晶子 作 短歌 特

髪 い 短歌 謝 晶子 人生 詳 く知 こ あ

そ 髪 あ 短歌 意味 知 い あ

(32)

II. 本論

近代 い 歌人 大勢 場 こ 時代 い 歌人

謝 晶子 1878-1942 あ 謝 晶子 謝

志 う ペンネーム あ こ 人物 女性 権利 非常 関心 持

人 和 社会 影響 あ 人 治時代 大正時代

昭和時代 運動 活躍 人 あ

謝 晶子 大阪府 堺市 商人 家族 生 子供 頃 い

家業 手伝い 文学作品 読 こ 好 高校 入

謝 鉄 編集 い いう雑誌 短

歌 書 始 謝 鉄 謝 寛 いう 後 謝 晶子

夫 人 ペンネーム あ

小 い頃 謝 晶子 両親 愛情 受け そ 母

妹 預け あ 実家 戻 時 晶子 子守 育

こ く 愛情 受け 他 兄弟 違 こ 愛情 足

謝 晶子 寡黙 深い 子 育

大人 晶子 冷静 心 恋愛 分 解け

(33)

謝 晶子 自分 書い 短歌 感情 表 自分 体験 柄

自分 美 く意味深い短歌 作 霊感 あ こ 髪

あ 短歌 謝 晶子 幼児 頃 夫 鉄 結婚生活 こ

III. 結論

髪 いう 謝 晶子作 短歌集 短歌 分析 後 下記

結論 引 出 こ

全体的 謝 晶子 書い 髪 いう短歌集 あ 短歌

内容 そ 歌人 人生 こ 髪 謝 晶子 鉄 恋

愛関係 山川 美子 友情 悲 苦 せ 後悔 小 い頃

話 好 自分 自己賛美そ 晶子 旅 話 描い い こ

短歌集 歌人 自分 人生 い 心 感情 表 あ

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, Drs, Mpd. 1995. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Asoo, Isoji. Dkk. 1988. Sejarah Kesusastraan Jepang. Diterjemahkan oleh Staf Pengajar Jurusan Asia Timur Seksi Jepang Fakultas Sastra Universitas

Indonesia. Jakarta: UI Press

Japanese Poetry. http://www.wikipedia.com. [5 April 2007]

Kindaichi, Hatsuden. dkk. 1992. Nihon Go Daijiten. Jepang: Kodansha Ltd.

Kodansha Encyclopedy of Japan. 1983. Tōkyō: Kodansha Ltd. … Shi, Tanka, Haiku no Jitsuryouku. Osaka: Gakutomo

KS, Yudiono, Drs. 1998. Telaah Kritik Sastra. Bandung: CV Angkasa Makoto, Ueda. 1983. Modern JapanesePoets and the Nature of Literature.

California: Stanford University Press

Mandal, Darsimah. 1992. Pengantar Kesusastraan Jepang. Jakarta: Grasindo Matsuura, Kenji. 1994. Kamus Bahasa Jepang – Indonesia. Japan: Kyoto

Sangyo University Press

Midaregami. http://www.shinchosha.co.jp. [17 Januari 2008]

Nelson, Andrew. 2005. Kamus Kanji Modern Jepang – Indonesia. Jakarta: Kesaint Blanc

(35)

Ratna, Nyoman Kutha, Prof, Dr, SU. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian

Sastra Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme Perpektif Wacana

Naratif .Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Satō, Takanobu. 2000. Midaregami. Tōkyō: Shinchosha

Sugihastuti. 2002. Teori dan Apresiasi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sumardjo, Jakob dan Saini, K.M. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia

Shuntaro, Tanikawa. 1981. Meiji no Shika. Tōkyō: Gakken

Tim Depdikbud. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Yosano Akiko. http://www.wikipedia.com. [9 April 2007]

Yosano Akiko Picture. http://www.yahoo.com. [21 Januari 2008]

Yosano Akiko Picture. http://www.google.com. [21 Januari 2008]

Gambar

Gambar 2  Patung Yosano Akiko
Gambar  8  Sampul Buku Kumpulan Tanka Midaregami

Referensi

Dokumen terkait