• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klonasi Manusia (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Klonasi Manusia (Studi Pustaka)."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

KLONASI MANUSIA

(STUDI PUSTAKA)

Annisa, 2003. Pembimbing I: Iwan Muljadi, dr.

Pembimbing II: Slamet Santosa, dr., M.Kes

Latar Belakang: Klonasi manusia memiliki dua prosedur yang berbeda, yaitu klonasi reproduktif yang bertujuan untuk menghasilkan manusia yang inemiliki sifat genetik identik dan klonasi terapis yang bertujuan untuk mengatasi problematika kesehatan. Keberhasilan pengalaman para ilmuwan pada klonasi hewan hanya mencapai kurang lebih

3%.

Ilmuwan lainnya menyatakan hal

ini

dapat diatasi dengan seleksi embrio, sehingga bermunculan pro dan kontra terhadap klonasi manusia.

Tujuan: Kepastian apakah klonasi manusia benar-benar dapat dilakukan pada saat ini. Dengan demikian setelah mengetahui perkembangan teknologinya, di harapkan pembaca dapat mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang boleh tidaknya klonasi manusia dilakukan.

Kesimpulan: Klonasi reproduktif tidak dapat dilakukan mengingat bahaya yang mungkin tejadi dan kita sebagai umat beragama mengakui bahwa hanyalah Tuhan yang berhak atas penciptaan makhluk hidup. Sedangkan klonasi terapis pun tidak dapat dilakukan karena terjadi pembunuhan pre-embrio, kecuali sumber sel tunas diperoleh dari sel dewasa.

Saran: Walaupun sampai suatu saat teknologi klonasi manusia ini mencapai suatu kesempurnaan, hendaknya setiap pembaca tidak takabur dan inenyadari bahwa bagaimanapun bertambahnya ilmu manusia tidaklah akan sebanding dengan ilmu yang dimiliki Tuhan.

(2)

ABSTRACK

HUMAN CLONING

(LITERATURESTUDY)

Annisa, 2003. Tutor

I :

Iwan Muljadi, dr.

Tutor II: Slamet Santosa, dr.,

M.Kes.

Background: Human cloning currently has two different procedures, there is reproductive cloning that aims for producing humans with genetically identical and therapeutic cloning to solve medical problems. The scientist succes rate accounts only 3% in

animal

clone attempets.

liven so,

the other claim that

this

cuse is overcome able with embryo selection. Therefore the pro-contra of’ human cloning appeared.

Objectives: The certainty of whether human cloning can be done at this moment. Thus, after knowing the udvanced technologies, the students expected to suggest their opinions if human cloning can be performed.

Conclusion: Reproductive cloning can not be performed, considering the possibility

of

risks and as human pious we recognize that only God authorities in creating a creature. And therapeutic cloning can not be either, because there will he a murder to a pre-embryo, except source of adult stem cell.

Recommendation: Although at a moment’s notice the technology of human cloning is to reach for perfection, hope fully each students will not be arrogant and realizes that however knowledge of human has increased, there IS no equal with the knowledge that God has.

(3)

DAFTAR ISI

2.3.2.1. Klonasi Reproduktif ... 12

2.3.2.2. Klonasi Terapis ... 15

2.4. Sel Tunas ... 17

2.5. Teknik Rekayasa Genetik Manusia ... 24

2.6. Seleksi dan Diagnosis Genetik Pre-Implantasi ... 25

2.7. Klonasi Manusia ... 27

2.7.1 Kemungkinan-Kemungkinan Hasil Klonasi ... 27

(4)

BAB

III

.

RINGKASAN ... 45

BAB IV

.

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan ... 47

4.2. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIKAN ... 51

RI W AY AT HIDUP ... 60

(5)

DAFTAR GAMBAR

2.1. 2.2.

2.3. 2.4. 2.5.

2.6.

2.7.

2.8.

2.9.

Halaman

Dolly dan Induknya ... 6

Klonasi Mamalia yang Pertama ... 7

Keproduksi Seksual ... 10

Partenogenesis ... 12

Prosedur Transfer Inti yang Menghasilkan Klonasi Sebagai Reproduksi Aseksual ... 11

Klonasi Terapis ... 17

Sumber-Sumber

Sel

Tunas ... Teknik Rekayasa Genetik Manusia .... ... 24

Kombinasi Teknik Geminal-Penggunaan Sel Tunas-Klonasi Embrio . . 25

2.10. Seleksi Embrio yang Bemutu ... 26

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Human Cloning Headlines Frequent human cloning updates . . .

. .

. . . 5 1

(7)

BAB

I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak hal di

dunia

ini

yang awalnya merupakan khayalan manusia belaka namun sekarang

menjadi kenyataan, salah satunya adalah cloning (kloning/klonasi). Hanya diambil

dari sedikit sel suatu makhluk hidup dengan prinsip somatic cell nuclear. transjer

(transfer inti sel somatik) maka dapat tercipta duplikat makhluk hidup tersebut

Dengan begitu, khayalan manusia untuk memperbanyak suatu makhluk hidup

pilihan dapat tenwujud.

Berawal dari keberhasilan seorang ilmuwan Skotlandia, Ian Wilmut,

dengan terciptanya domba Dolly dari hasil klonasi, para ilmuwan dan berbagai

belahan dunia berlomba-lomba untuk menciptakan sesuatu yang lebih spektakuler

Kita telah dapat mengklonasi beberapa hewan seperti domba, tikus, sapi, monyet,

babi, dan sebagainya. Sehmgga, apa yang dapat menghalang keinginan para

ilmuwan untuk mengklonasi manusia. Berita terakhir yang mengejutkan pun

mengabarkan bahwa Clonaid, sebuah perusahaan bioteknologi di Bahama, telah

sukses melahirkan seorang bayi

klon

pertama di dunia bernama Eve pada tanggal

26 Desember 2002, tetapi

untuk

kebenarannya belum bisa dipastikan. Namun, bermoralkah bila klonasi manusia ini dilakukan? Banyak kritikan yang datang dari

berbagai pihak. Dari segi agama, klonasi manusia melawan takdir Tuhan (QS Al-

Insaan: 2). Alaminya, manusia tercipta dari sel sperma dan sel telur. Pada klonasi, manusia hanya tercipta dari sebuah sel pria atau sel wanita saja. Pihak lain, yaitu

ilmuwan sendiri menyatakan, teknologi klonasi pada saat ini masih dalam tahap

permulaan. Menurut pengalaman-pengalaman yang terdahulu, rata-rata

keberhasilan suatu klonasi hanyalah 3%. Sebelum Dolly tercipta sebagai domba

yang sehat dan mampu bertahan hidup, 277 sel telur domba telah digunakan dan

masing-masing mengalami kegagalan. Jadi, patutkah klonasi ini dilakukan pada

(8)

lahir hidup disertai kelainan alat-alat tubuh atau bila berlanjut hanya dapat

menjalani umur yang pendek. Jika kelainan ini menyebabkan hewan klon sekarat,

kita bisa saja menghentikan hidup mereka (eutanasia).

Namun,

bermoralkah eutanasia dilakukan bila manusia hasil klonasi mengalatni hal serupa? Pihak

pendukung menegaskan, kelainan suatu klon dapat dideteksi secara dini. Dengan

mengontrol kualitas, hanya embrio-embrio yang baik saja yang dapat dilanjutkan

kehidupannya. Namun, pihak penentang menegaskan pula bahwa seleksi ini tidak

akan bekerja karena klon tidak tercipta melalui proses alamiah.

Klonasi tidak hanya bertujuan untuk menciptakan makhluk hidup yang baru. Klonasi merupakan salah satu cara yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk

mengobati orang-orang yang mengalami problem kesehatan tertentu yang tidak

dapat diatasi dengan pengobatan biasa. Hal ini dikenal sebagai therapeutic cloning

(klonasi terapis). Atas dasar ini, klonasi dapat diterima untuk pertama kalinya.

Yang lain melihat bahwa klonasi dapat membantu pasangan-pasangan yang

mengalami problem infertilitas melalui prosedur transfer inti sel

somatik/reproductive cloning (klonasi reproduktif). Prosedumya yaitu dengan

menyuntikkan sel yang diambil dari salah satu pasangan (suami atau isteri) ke

dalam sel telur enukleasi (sel telur yang intinya telah dipindahkan), dan

selanjutnya ditumbuhkan di dalam rahim. Anak mereka akan terlihat sama dengan

ayah atau ibunya, tergantung dari mana sel itu berasal. Pendapat lain, klonasi

manusia dapat ‘menhidupkan’ kembali orang-orang yang telah meninggal dunia.

Bayangkan saja, kita bisa menjadi orang tua dari almarhumah nenek atau buyut

kita sendiri yang berasal dari jasad sel-sel mereka yang tersisa.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Dapatkah klonasi manusia dilakukan pada saat ini?

2. Apakah keuntungan dan kerugian klonasi manusia bila dilakukan?

(9)

3

1.3. Maksud dan Tujuan Maksud

Memberikan informasi bagaimana perkembangan teknologi klonasi manusia pada

saat sekarang

ini.

Tujuan

Supaya pembaca mengetahui:

1. Apakah mungkin klonasi manusia dapat terwujud.

2. Keuutungan dan kerugian klonasi manusia bila dilakukan.

3. Pandangan-pandangan berbagai pihak tentang klonasi manusia ini.

1.4. Kegunaan Studi Pustaka

Memberikan informasi kepada para pembaca tentang klonasi manusia dan

dapat mengambil kesimpulan sehdiri tentang dapat tidaknya Monasi manusia

dilakukan, serta pro-kontra dalam masalah ini baik ditinjau dari segi ilmiah

maupun segi agama, etika, dan hukum.

1.5. Metode Penelitian

Dalam skripsi ini digunakan metode penelitian studi pustaka.

1.6. Lokasi dan Waktu

(10)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

1. Teknologi klonasi saat ini tidaklah sempurna. Terbukti dengan persentase keberhasilan Dolly yang hanya mencapai 3%. Walaupun sebagian ilmuwan

menyatakan dapat menyeleksi embrio yang viabel, namun pada kenyataannya

tidaklah demikian, karena klon manusia tidak terbentuk dari proses alamiah.

2. Keuntungan klonasi manusia, antara lain:

-

Membantu pasangan infertil memiliki anak

-

Menyembuhkan berbagai penyakit dengan klonasi terapis.

-

Tersedianya donor organ yang tak terbatas tanpa adanya bahaya rejeksi.

-

Mempelajari proses diferensiasi sel. Kerugian klonasi manusia, antara lain:

-

Hasil klonasi kebanyakan mengalami abortus spontan. Bila lahir pun banyak yang memiliki abnormalitas dan malfungsi dari organ-organ tubuli. Ternyata

hasil klonasi melanjutkan suatu hitungan umur. Umur genetik suatu klon

yang baru lahir akan sama dengan umur pendonor, sehingga klon akan berumur lebih pendek.

-

Hilangnya individualitas, memungkinkan diskriminasi dan kelas rendah

terhadap klon.

-

Adanya bahaya emosional terhadap klon maupun keluarganya.

-

Pasar gelap fetus dapat terjadi.

3. Tinjauan berbagai pihak pada umumnya menyetujui klonasi terapis bila sumber

(11)

4.2. Saran

Walaupun sampai suatu saat teknologi klonasi manusia ini mencapai suatu

kesempurnaan, hendaknya setiap mahasiswa tidak takabur dan menyadan bahwa

bagaimanapun bertambahnya ilmu manusia tidaklah akan sebanding dengan ilmu

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Bonsor, Kevin. 1998. How Human Cloning Will Work.

http://www.howstuffworks.lycoszone. com/humancloning .htm

Center for Genetics and Society. ARHP Presents: Human Cloning and Genetic Modification-The Basic Science You Need to Know. http://www.arhp.org Cloning humans: Can it really be done?. http://www.news.bbc.co.uk

Dixon, Patrick. Reasons Against Cloning. http://www . globalchange. com/noclones/htm

Farid Anfasa Moeloek. 2002. Etika dan Hukum Teknik Reproduksi Buatan. Kuliah Umum Temu Ilmiah I Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, Bandung, 4-6 Oktober 2002.

Farnsworth, Joseph, 2000. To Clone or not to Clone: The Ethical Question.

http://www.famsworthfamily.tripod.com/humancloning/cloning. htm Freudenrich, Craig C. 1998. How Cloning Works.

http : //ww w

.

howstuffworks. ly co szone

.

com/cloning2. htm History. http://www.stedwards.edu

How to Clone a Human. http://www,biofact.com http://www .newscientist.com/hottopics/cloning/

http://www .religioustolerance. org

http://www. webref.org/invertebrate/p/parthenogenesis. htm

Muhtar. 2003. Jejak Kloning. Koran Pikiran Rakyat.

Norfolk Genetic Information Network, 2001. Human and Animal Cloning - Big Problems. http://www.ngin.tripod.com/326.htm

Roslin Institute Online. Cloning: questions and answers Cloning.

http://www.ri.bbsrc.ac.uk

(13)

5 0

Tri Yudani M. Raras. Bermain Sebagai Sang Pencipta: Manusia "Cloning"

http://www. fithrah.de/artikel/8_cloning.htm

1998. Human Cloning - The Practical Uses. http://www.cs.virginia.edu 1998. Human Cloning - The Process. http://www.cs.virginia.edu 1998. Human Cloning - The Religious and Ethical Debate.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian Pulau Muna mampu menjadi tempat yang tepat untuk mengenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang budaya dan sejarah tidak hanya mengenai

25/POJK.03/2015 tentang Penyampaian Informasi Nasabah Asing terkait Perpajakan Kepada Negara Mitra atau Yuridiksi Mitra (POJK Informasi nasabah Asing) dan Surat

Selain sebagai model pembelajaran, Means-ends Analysis merupakan suatu proses atau cara yang dapat dilakukan untuk memecahkan suatu masalah ke dalam dua atau lebih subtujuan

Dari hasil identifikasi dan perhitungan mengenai bullwhip effect dapat dilakukan analisa bahwasanya nilai bullwhip effect pada rantai pasok sangkar burung masih

Perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis tingkat kesehatan CAR pada Bank Bjb Periode 2013 – 2017 berfluktuatif dmna tingkat kesehatan CAR

Apabila dari hasil uji normalitas data terdistribusi normal maka uji statistik yang digunakan yaitu uji t-test, sedangkan hasil uji normalitas data terdistribusi tidak

Berdasarkan kesulitan yang dialami oleh anak tunagrahita ringan kelas VII di SLB Yapem Tarusan yakni anak mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan terutama keterampilan

Molekul volatil: CO2, HCN dan keton  ekskresi melalui sistem pernafasan Garam dan senyawa lain berlebih  keringat. Senyawa/bahan terlarut fungsi ginjal