v Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The purpose of this research is to identify whether there are significant difference between Indonesia’s banking industry performance before the global financial crisis took place in 2006 and exactly when it was affected Indonesia in 2008. Using CAMEL method for measuring banking industry performance especially in Indonesia is quite usual. There are several ratios that usually used in CAMEL method, but only CAR (capital aspect), NPL (asset aspect), NPM (management aspect), ROA (earning aspect), and LDR (liquidity aspect) which has been used for this research. Purposive sampling is the method for selecting the suitable sample. Statistics tools that has been used are Paired Sample T-Test and Wilcoxon Signed Rank Test, after the data itself tested whether it has normal distribution or not using One Sample Kolmogorov-Smirnov test. Both CAR and LDR are significantly different before the global financial crisis took place in 2006 and exactly when it was affected Indonesia in 2008 but NPL, NPM and ROA aren’t significantly different before the global financial crisis took place in 2006 and exactly when it was affected Indonesia in 2008.
ABSTRAK
Krisis finansial global telah memberikan dampak yang buruk terhadap perekonomian dunia. Sementara di Indonesia, sekian banyak ekonom baik yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan tidak memiliki suara yang bulat mengenai dampak krisis finansial global tersebut pada perekonomian Indonesia, khususnya industri perbankan. Sebagian dari para ekonom menyatakan bahwa krisis tersebut memiliki dampak yang besar bagi tingkat kesehatan perbankan Indonesia dan sebagian tidak berpendapat demikian. Penelitian ini mencoba untuk menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kesehatan perbankan di Indonesia sebelum krisis (periode 2006) dan ketika krisis (periode 2008). Tingkat kesehatan perbankan diukur dengan rasio-rasio yang biasa digunakan dalam metode CAMEL. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio CAR (aspek Capital), NPL (aspek assets), NPM (aspek management), ROA (aspek Earning) dan LDR (aspek Liquidity). Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling method. Alat uji yang dipakai adalah Paired Sample T-Test untuk data berdistribusi normal dan Wilcoxon Signed Rank Test untuk data berdistribusi tidak normal, setelah sebelumnya dilakukan uji normalitas data dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio CAR dan LDR berbeda secara signifikan antara sebelum krisis dan ketika krisis sementara rasio NPL, NPM, dan ROA tidak berbeda secara signifikan antara sebelum krisis dan ketika krisis.
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii
KATA PENGANTAR ... iii 1.1 Latar Belakang Permasalahan ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Lembaga Keuangan ... 8
2.2 Pengertian Bank ... 9
2.3 Fungsi dan Peranan Bank... 10
2.4 Laporan Keuangan serta Karakteristik dan Tujuan Laporan Keuangan ... 13
2.5 Komponen Laporan Keuangan ... 16
2.6 Analisis Laporan Keuangan dan Analisis Rasio Keuangan ... 20
2.7 Penilaian Kesehatan Bank Menurut Metode CAMEL... 21
2.8 Kerangka Pemikiran ... 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Jenis Penelitian ... 33
3.2 Populasi, Sampel, dan Metode Sampling ... 33
3.2 Data dan Sumber Data ... 35
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 36
3.4 Teknik Analisis Data... 36
3.4.1 Uji Normalitas ... 38
3.4.2 Uji Hipotesis ... 39
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Perubahan Rasio CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR Pada Sampel Penelitian ... 42
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Flow of fund (aggregate) funding and lending ... 10
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Perbedaan kedua bentuk lembaga keuangan ... 9
Tabel III.1 Daftar sampel penelitian ... 35
Tabel IV.1 Deskripsi Data ... 60
Tabel IV.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (CAR) ... 63 Tabel IV.3 Paired Sample Test (CAR) ... 64
Tabel IV.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (NPL) ... 65 Tabel IV.5 Wilcoxon Signed Rank Test (NPL) ... 66
Tabel IV.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (ROA) ... 67
Tabel IV.7 Wilcoxon Signed Rank Test (ROA) ... 68
Tabel IV.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (NPM) ... 69
Tabel IV.9 Wilcoxon Signed Rank Test (NPM) ... 70
Tabel IV.10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (LDR) ... 71
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Daftar Sampel Penelitian ... 80
Lampiran B Tabel Rasio CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR Periode Tahun 2006 dan 2008 ... 81
Lampiran C Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 82
Lampiran D Output Uji Paramaetrik Paired Sample Test ... 85
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Salah satu dimensi yang penting dalam pembangunan nasional adalah
pembangunan perekonomian. Pembangunan perekonomian tidak dapat terlepas dari
peran serta lembaga keuangan sebagai pihak yang memiliki fungsi penyedia dana
bagi pembangunan tersebut. Lembaga keuangan di Indonesia dibedakan ke dalam
dua jenis, yaitu lembaga keuangan bank (biasa disebut bank saja) dan Lembaga
Keuangan Bukan Bank (LKBB). Bank dibagi ke dalam dua jenis yaitu bank umum
dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), sedangkan Lembaga keuangan Bukan Bank
(LKBB) merupakan lembaga pembiayaan lain yang tidak melakukan kegiatan
penghimpunan dana dan memberikan jasa-jasa keuangan yang umum disediakan
bank (Yuliani, 2007:2).
Guna mencapai tujuan pembangunan perekonomian, peranan perbankan
dalam fungsi intermediary dirasakan semakin penting. Namun demikian, menilik
kembali ke tahun 1997-1998 dimana terjadi krisis ekonomi, perbankan nasional
mengalami berbagai kesulitan yang cukup besar. Kesulitan-kesulitan tersebut
diantaranya pembengkakan nilai pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non
performing loan (NPL), negative spread, kesulitan dalam likuiditas dan sebagainya.
Selain dikarenakan penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang
terlampau drastis, terjadinya hal tersebut juga dikarenakan beberapa kesalahan dalam
2
BAB I Pendahuluan
luar negeri tanpa melakukan hedging, pemberian kredit kepada kelompoknya yang
melebihi batas maksimum, pemberian kredit yang ditetapkan serta struktur
permodalan yang lemah dan sebagainya. Menurut Luciana dan Winny (2005:2),
dalam Seminar Restrukturisasi Perbankan di Jakarta pada tahun 1998 juga
disimpulkan beberapa penyebab menurunnya kinerja bank yang kurang lebih serupa,
antara lain :
a. Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan
b. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan
turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah,
sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran.
c. Semakin turunnya permodalan perbankan
d. Banyak bank tidak mampu memenuhi kewajibannya karena menurunnya
nilai tukar rupiah
e. Manajemen tidak profesional.
Banyak perusahaan yang tidak mampu bertahan dalam menghadapi krisis
yang terjadi, termasuk perusahaan-perusahaan dalam industri perbankan yang
mengalami likuidasi karena dinyatakan tidak sehat. Selama periode tahun 1997-2000
tercatat 67 bank yang mengalami likuidasi. Berkaca kepada kejadian terdahulu,
jatuhnya sebuah lembaga perbankan akan memicu terjadinya penarikan modal oleh
para deposan yang memungkinan terjadinya rush sebagai dampak dari kepanikan
masyarakat akan keamanan dana yang mereka simpan di lembaga perbankan. Sektor
perbankan semakin terperosok dalam krisis, dan pada gilirannya hal tersebut akan
mempengaruhi stabilitas perekonomian nasional. Hal ini merupakan sebuah skenario
3
BAB I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
Guna menghindari terjadinya skenario demikian, penilaian tingkat kesehatan
perbankan menjadi penting untuk dilakukan guna menghindari terjadinya kegagalan
operasi lembaga perbankan. Tingkat kesehatan lembaga perbankan dapat tercermin
dalam laporan keuangan yang disusun oleh lembaga bersangkutan. Laporan
keuangan tersebut menjadi salah satu sumber informasi penting mengenai posisi
keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang
sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi
yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan
harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.
Terdapat beberapa metode yang umum dipergunakan untuk menganalisis
tingkat kesahatan bank, namun yang umum dipergunakan adalah dengan
mempergunakan rasio CAMEL. Menurut Surat Keputusan Bank Indonesia No,
30/11/Kep/Dir tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian tingkat kesehatan
bank, rasio CAMEL pada dasarnya menilai berbagai aspek yang berpengaruh
terhadap kondisi dan perkembangan suatu bank yaitu permodalan (Capital), Aktiva
produktif (Assets), Managemen (Management), rentabilitas (Earning), dan likuiditas
(Liquidity).
Beberapa penelitian telah dilakukan guna menganalisis tingkat kesehatan
perbankan menggunakan rasio keuangan CAMEL diantaranya Thomson (1991)
dalam Wilopo (2001) yang menguji manfaat rasio keuangan CAMEL dalam
memprediksi kegagalan bank di USA pada tahun 1980an dengan menggunakan alat
statistik regresi logit, Whalen dan Thomson (1988) dalam Wilopo (2001)
4
BAB I Pendahuluan
bank, dan Surifah (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi
kebangkrutan bank dengan menggunakan model CAMEL.
Sekitar periode tahun 2007-2008, perekonomian global kembali mengalami
instabilitas dengan terjadinya krisis finansial yang diawali dengan terjadinya
Subprime Mortgage di Amerika Serikat. Berkaitan dengan hal tersebut pada tanggal
21 Desember 2009 mantan deputi senior Bank Indonesia Miranda Goeltom hadir di
Senayan guna menjadi saksi berkaitan dengan undangan Panitia Khusus (Pansus)
DPR yang membahas mengenai bailout bank Century. Di dalam kesempatan
tersebut, sempat terjadi ketidaksepahaman antara Miranda Goeltom dengan salah
seorang anggota Pansus mengenai seberapa besar dampak krisis finansial global
terhadap perbankan di Indonesia. Perbedaan pandangan kedua belah pihak menjadi
sedemikian penting karena krisis finansial tersebut menjadi alasan pokok untuk
menggelontorkan dana bailout yang belakangan mencapai 6,7 triliun rupiah.
Miranda Goeltom menyatakan bahwa krisis tersebut berpengaruh sangat
besar terhadap perbankan Indonesia, dan membawa ancaman yang sangat besar
terhadap perekonomian Indonesia sementara anggota Pansus tersebut bersikeras
bahwa dampak krisis tersebut tidak memiliki dampak sampai sebesar yang diyakini
oleh Miranda. Perbedaan pendapat tersebut bukan saja terjadi di antara kedua belah
pihak saja, namun belakangan di kalangan ekonom dan akademisi juga terjadi
perbedaan pandangan kurang lebih sama seperti halnya yang terjadi antara Miranda
Goeltom dan anggota Pansus. Hal ini mendorong munculnya pertanyaan bagi
masyarakat awam secara umum dan khususnya bagi penulis sebenarnya sejauh
apakah dampak krisis tersebut terhadap perbankan Indonesia dan bagaimana
5
BAB I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menyusun sebuah skripsi
dengan judul :
“ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DI INDONESIA SEBELUM KRISIS FINANSIAL GLOBAL (PERIODE 2006) DAN KETIKA KRISIS FINANSIAL GLOBAL (PERIODE 2008)”
1.2 Rumusan Masalah
Mengacu kepada latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas,
maka terdapat rumusan masalah yang dapat diajukan yaitu :
1) Bagaimana perubahan tingkat kesehatan perbankan nasional Indonesia antara
periode 2006 dan periode 2008 berdasarkan rasio CAMEL (CAR, NPL,
NPM, ROA, dan LDR)?
2) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAMEL (CAR,
NPL, NPM, ROA, dan LDR) sebelum krisis finansial global (periode tahun
2006) dengan rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) ketika
krisis finansial global (periode tahun 2008)?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini diataranya :
1) Mendeskripsikan perubahan tingkat kesehatan perbankan nasional Indonesia
antara periode 2006 dengan periode 2008 berdasarkan rasio CAMEL (CAR,
6
BAB I Pendahuluan
2) Menguji apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAMEL
(CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) sebelum krisis finansial global (periode
2006) dengan rasio CAMEL (CAR, NPL, NPM, ROA, dan LDR) saat krisis
finansial global (periode 2008).
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini diantaranya :
a) Manfaat Praktis
1) Bagi Pihak Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi
untuk dapat menetapkan kebijakan yang dapat berpengaruh terhadap
tingkat kesehatan bank, juga agar dapat mengantisipasi secara dini
penurunan kesehatan bank bersangkutan. Selain itu, pihak perbankan
juga dapat mendapatkan tambahan informasi guna menghadapi krisis
finansial yang mungkin terjadi di waktu yang akan datang.
2) Bagi nasabah
Deposan besar yang hendak menyimpan dana yang relatif besar
(diatas besaran dana yang dijamin oleh LPS) dapat memilih alternatif
bank yang memiliki kesehatan yang baik berdasarkan rasio CAMEL
tersebut guna menghindari kerugian di masa depan.
b. Manfaat Teoritis
1) Bagi peneliti
Penelitian ini menjadi sarana pengaplikasian dan pengembangan ilmu
yang telah diperoleh penulis, khususnya dalam melakukan analisis
7
BAB I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha
2) Bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan
referansi bagi penelitian-penelitian selanjutnya dalam kajian yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dijabarkan sebelumnya,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio CAR sebelum krisis finansial
global (periode tahun 2006) dengan rasio CAR ketika krisis finansial global
(periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih kecil dari
0,05 yaitu sebesar 0,016.
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio NPL sebelum krisis
finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio NPL ketika krisis finansial
global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar
dari 0,05 yaitu sebesar 0,205.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio NPM sebelum krisis
finansial global (periode tahun 2006) dengan rasio NPM ketika krisis finansial
global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar
dari 0,05 yaitu sebesar 0,357.
4. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio ROA sebelum krisis
75 BAB V Kesimpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
global (periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih besar
dari 0,05 yaitu sebesar 0,768.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio LDR sebelum krisis finansial
global (periode tahun 2006) dengan rasio LDR ketika krisis finansial global
(periode tahun 2008). Hal ini ditunjukkan dengan p-value yang lebih kecil dari
0,05 yaitu sebesar 0,001.
5.2 Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, masih terdapat beberapa keterbatasan sebagai
berikut :
1. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini hanya rasio CAR, NPL, NPM, ROA
dan LDR. Selain rasio-rasio tersebut terdapat beberapa rasio lain yang umum
dipergunakan dalam melakukan analisis tingkat kesehatan perbankan.
Penggunaan jenis rasio yang lain selama masih relevan dengan penelitian ini,
dapat memperkaya hasil dari penelitian yang dilakukan sekaligus
menggambarkan dengan lebih baik perbedaan tingkat kesehatan sebelum dan
ketika krisis finansial global terjadi.
2. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 21 bank. Jumlah
sampel tersebut berkaitan dengan data laporan keuangan yang diperoleh penulis.
3. Periode pengamatan hanya 2 tahun, 1 tahun sebelum krisis dan 1 tahun ketika
76 BAB V Kesimpulan dan Saran
5.3 Saran
Setelah melakukan analisis data dan mendapatkan kesimpulan, maka terdapat
beberapa saran yang dapat diberikan penulis, diantaranya :
1. Pihak perbankan dapat terus menerus memperbaiki tingkat kesehatan bank
bersangkutan dengan menerapkan kebijakan-kebijakan yang sesuai guna
mencapai tujuan-tujuan jangka pendek maupun jangka panjang bank
bersangkutan. Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio NPL,
NPM, dan ROA tidak berbeda secara signifikan antara sebelum krisis dan ketika
krisis. Terdapat kemungkinan bahwa ketiga rasio tersebut lebih dipengaruhi oleh
kebijakan yang diambil bank bersangkutan dan dengan kata lain tidak
dipengaruhi secara signifikan oleh dampak krisis finansial global yang terjadi di
Indonesia. Dengan demikian pihak perbankan dapat meneliti lebih jauh
bagaimana kebijakan-kebijakan yang dapat membuat rasio-rasio tersebut berada
pada kisaran yang baik.
2. Bagi pihak nasabah, terutama yang memiliki dana dalam jumlah yang relatif
besar diharapkan dapat terus-menerus mencermati bagaimana tingkat kesehatan
bank yang akan dipilihnya. Hal ini merupakan implikasi dari kebijakan lembaga
yang memiliki kewenangan yang tidak memberlakukan full blanket garantee
dan hanya melindungi dana nasabah sampai dengan 2 milyar rupiah. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum perbankan Indonesia dapat
mempertahankan tingkat kesehatannya dengan cukup baik dalam menghadapi
77 BAB V Kesimpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha
menawarkan keuntungan yang sesuai dengan motif nasabah menyimpan dananya
(misalnya keamanan, investasi, atau kemudahan bertransaksi) dengan tingkat
resiko yang dapat ditoleransi masing-masing nasabah.
3. Bagi peneliti selanjutnya baik yang bersifat melanjutkan atau melengkapi
penelitian ini, diharapkan dapat memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang
ada pada penelitian ini. Untuk masa yang akan datang, para peneliti diharapkan
dapat melakukan penelitian yang lebih baik berdasarkan sudut pandang rasio
yang digunakan, jumlah sampel, maupun berapa lama tahun pengamatan.
Dengan demikian diharapkan penelitian-penelitian tersebut mampu memberikan
hasil penelitian yang lebih baik dan lebih layak untuk digeneralisasi ke dalam
78
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998. Tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. CV. Eko Jaya. Jakarrta.
Almilia, Luciana Spica dan Emanuel Kristijadi. (2003). Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Vol.7, No.2, Hal 1-27.
Almilia, Luciana Spica dan Winny Herdiningtyas. (2005). Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Perioda 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7, No.2, Hal 1-27.
Arviana, Betty. (2009). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI). Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Astutik, Evi. (2009). Analisis Kesehatan Bank Berdasarkan Model CAMELS Pada Perusahaan Perbankan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2007. Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Baridwan, Zaki. (2004), Intermediate Accounting, Edisi 7. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Basuki, Ismu. (2006). Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta (2003). Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP-UNDIP. Semarang.
Hasibuan, Malayu S.P. (2004). Dasar-Dasar Perbankan. Bumi Aksara. Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta
Kartika Imasari, Sunjoyo, Meythi, Santi Setiawan, Tan Ming Kuang, Chandra Kuswoyo, Nonie Magdalena. (2007). Penggunaan Alat Uji Statistika Dalam Pengambilan Keputusan Dengan Software SPSS. Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
Muljono, Teguh Pudjo. (1995). Analisa Laporan Keuangan untuk Perbankan. Djambatan. Jakarta.
Munawir. (2000). Analisis Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.
79
Universitas Kristen Maranatha
Nugraha, Eka Purnama Setya. (2009). Metode CAMEL Sebagai Alat Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PD. BKK Juwiring Kabupaten Klaten. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Payamta, M. Machfoedz. (1999). Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah Menjadi Perusahaan Publik di BEI. Kelola, No.20/VII.
Purwanti, Yulia. (2005). Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi Keuangan Financial Distress Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Bandung.
Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. ALFABETA. Bandung.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualitatif dan R & G. ALFABETA. Bandung.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Susilo, Y. Sri dkk. (2000). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta.
Titik Aryati, dan Hekinus, M., (2002). Rasio Keuangan sebagai Prediktor Bank Bermasalah di Indonesia. Jurnal Riset Akntansi Indonesia, Vol. 5, No. 2, 137-147.
Wild Jhon J., Subramanyam K.R., Hasley Robert F . (2005). Analisis Laporan Keuangan Ed. 8. Salemba Empat. Jakarta.