iv
ABSTRAK
Permasalahan utama yang dihadapi negara Indonesia adalah kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia sendiri dalam apresiasinya terhadap produk lokal. Jika bukan masyarakat Indonesia itu sendiri yang memulai untuk menghargai produk lokal mereka, siapa lagi yang akan menghargai produk dalam negri ini. Maka dari itu haruslah kita sebagai masyarakat Indonesia mulai untuk menyadarkan sesama masyarakat untuk menghargai dengan apresiasi kita terhadap produk lokal.
Dengan target utama anak muda usia produktif, kesadaran untuk menghargai produk lokal diapresiasikan melalui distro atau yang biasa disebut distribution outlet. Distro ini menghasilkan produk lokal siap pakai yang memang sesuai dengan life style anak muda dalam pemenuhan akan kebutuhan sandang.
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan untuk Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang telah diberikan kepada penyusun untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik- baiknya. Tugas Akhir yang berjudul “Branding Distro .idntty Sebagai Media Apresiasi Terhadap Produk Lokal” ini merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Maranatha Bandung. Penyusun menyadari Tugas Akhir yang disusun ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penyusun mengharapkan dan menerima dengan terbuka segala kritik dan saran.
Tugas Akhir ini disusun dari hasil penulisan ilmiah yang diambil dari berbagai sumber data melalui studi kepustakaan / survei literatur, pengamatan, dan pencarian data melalui internet dan juga melalui mind maping atau kerangka berpikir yang kemudian dirangkum menjadi empat bab, yaitu:
- Bab 1 Pendahuluan - Bab 2 Tinjauan Masalah - Bab 3 Pemecahan Masalah - Bab 4 Kesimpulan dan Saran
Selama penyusunan Tugas Akhir ini penyusun mendapatkan banyak arahan, bimbingan dan masukan dari berbagai pihak. Tanpa bantuan dari mereka tidaklah mungkin bagi penyusun untuk menuntaskan Tugas Akhir ini, oleh karena itu penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak, yaitu :
1. Bapak Gai Suhardja, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha
2. Ibu Dra Christine Lukman MDS, selaku Ketua Jurusan Fakultas Seni Rupa dan Desain, program studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Maranatha 3. Bapak Paulus Suwito E.FPSI dan Bapak Sandy Rismantojo,S.Sn., MSc selaku dosen
vi
4. Ibu Dra. Irawati selaku koordinator mata kuliah Tugas Akhir jurusan Desain Komunikasi Visual atas bimbingannya dalam pelaksanaan Tugas Akhir.
5. Para Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha atas semua bimbingan dan bantuan dalam penyusun menjalankan perkuliahan.
6. Keluarga penyusun, untuk semua dukungan dan doanya selama ini.
7. Ian Lesmana atas bantuan dukungan, dorongan dan masukan kepada penyusun.
8. Ci Ebeth, Celine, Grace, Imelda, Icha, Fenny, dan teman- teman seperjuangan lainnya yang banyak membantu dalam proses penyusunan Tugas Akhir.
9. Sahabat dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyusun selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Semua Pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung
Melalui Tugas Akhir ini, penyusun mengharapkan Tugas Akhir ini kelak dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkannya terutama rekan- rekan mahasiswa yang tertarik dengan bidang seni dan desain. Penyusun menyadari akan begitu banyaknya kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka dari itu penyusun mengharapkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak untuk kemajuan dan perbaikan ke depannya.
Bandung, Januari 2008
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
ABSTRAK... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... vii
BAB I. PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Rumusan Masalah ... 5
1.4 Tujuan Perancangan ... 5
1.5 Ruang Lingkup Perancangan ... 6
1.6 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 6
1.6.1 Sumber Data... 6
1.6.2 Teknik Pengumpulan Data... 7
BAB II. TINJAUAN MASALAH... 9
2.1 Kajian Pustaka / Teori ... 9
2.1.1 Definisi Distro dan Clothing... 9
2.1.2 Sejarah Perkembangan Distro ... 10
2.1.3 Visi dan Misi Distro secara umum ... 10
2.1.4 Competitor / Pesaing yang dihadapi Distro-clothing ... 11
2.1.5 Indie / Independent... 12
2.1.6 Organisasi dan komunitas pendukung dustro- clothing... 13
2.1.6.1 KICK sebagai organisasi yang menanungi distro-clothing... 13
viii
2.1.7 Desain Grafis... 15
2.1.7.1 Pengertian Desain Grafis... 15
2.1.7.2 Penggunaan Desain Grafis ... 16
2.1.8 Brand dan Branding... 17
2.1.8.1 Definisi Brand... 17
2.1.8.2 Definisi Branding... 18
2.1.8.2.1 Jenis Branding... 20
2.2 Tinjauan Faktual ... 20
2.2.1 Perkembangan distro- clothing di Bandung... 20
2.2.2.Permasalahan yang dihadapi distro- clothing saat ini ... 22
2.2.3 Promosi atau branding yang telah dilakukan... 22
2.3 Gagasan Awal ... 23
BAB III. PEMECAHAN MASALAH... 24
3.1 Objek Rancangan : Distro .idntty... 24
3.2 Target Pasar ... 25
3.3 Konsep Perancangan ... 25
3.3.1 Konsep visual ... 25
3.3.2 Konsep verbal... 26
3.4 Strategi kreatif ... 26
3.4.1Poster ... 27
3.4.2 Brosur... 27
3.4.3 Leaflet ... 28
3.4.4 X- Banner ... 28
3.4.5 Mini X- Banner... 28
3.4.6 Umbul- umbul ... 29
3.4.7 Iklan majalah ... 29
3.4.8 Iklan surat kabar ... 30
3.4.9 Website... 30
3.4.10 Gimmick... 30
3.5 Pembagian Media terpilih berdasarkan jenis dan lokasi ... 31
ix
3.5.2 Eksterior Design... 31
3.5.3 Environment Design... 32
3.6 Biaya media / budgeting ... 32
3.7 Visualisasi karya ... 33
3.7.1 Logo dan Font... 33
3.7.1.1 Warna, Font dan Ukuran Logo ... 34
3.7.1.2 Font yang digunakan pada media promosi yang lain ... 34
3.7.2 Konsep layout dan elemen- elemen visual... 35
3.7.3 Iklan / Advertising... 36
3.7.3.1 Poster... 36
3.7.3.2 Leaflet ... 37
3.7.3.3 Umbul-umbul... 37
3.7.3.4 Catalogue... 38
3.7.3.5 Iklan kolom PR- Belia ad ... 39
3.7.3.6 Brosur... 40
3.7.3.7 X-Banner ... 41
3.7.3.8 Mini X-Banner... 41
3.7.3.9 Website... 42
3.7.3.10 Corporate identity... 43
3.7.3.10.1 Letterhead... 44
3.7.3.10.2 Bussines card... 44
3.7.3.10.3 Envelope... 45
3.7.3.11 Price Tag... 45
3.7.3.12 Merek ... 46
3.7.3.13 Member Card... 46
3.7.3.14 Kartu pegawai... 47
3.7.3.15 Shopping Bag... 47
3.7.3.16 Nota... 48
3.7.3.17 Stempel... 48
3.7.3.18 Container ... 49
3.7.3.19 Seragam ... 49
x
3.7.3.21 Pin ... 50
3.7.3.22 Baller... 51
3.7.3.23 Penutup ban mobil ... 51
3.7.3.24 Sticker... 52
3.7.3.25 Keychain... 52
3.7.3.26 Shop... 53
3.7.3.27 Desain Baju ... 56
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 57
4.1 Kesimpulan ... 57
4.2 Saran ... 58
4.2.1 Diri sendiri ... ... 58
4.2.2 Civitas akademika ... 58
4.2.3 Pemerintah dan masyarakat umum... 58
DAFTAR PUSTAKA... 59
Makalah Pengantar Tugas Akhir
1 – Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHU LUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Manusia memiliki berbagai macam kebutuhan utama. Kebutuhan manusia yang utama ini
dinamakan kebutuhan
primer
. Setelah kebutuhan
primer
terpenuhi, maka akan ada kebutuhan
sekunder
dan selanjutnya kebutuhan
tersier
. Kebutuhan
primer
itu merupakan kebutuhan utama
manusia yang terdiri dari kebutuhan akan pangan, kebutuhan akan sandang, dan kebutuhan akan
papan.
Kebutuhan akan sandang atau pakaian merupakan salah satu dari kebutuhan
primer
manusia
yang harus terpenuhi. Kebutuhan akan sandang ini menumbuhkan kesadaran manusia untuk
memenuhi kebutuhan mereka dalam berpakaian. Kesadaran akan kebutuhan sandang mendorong
berbagai pihak untuk mendirikan industri pemenuhan kebutuhan sandang. Industri- industri yang
memenuhi kebutuhan akan sandang ini antara lain
factory outlet,
garment
, tekstil,
departemen
store
, butik, distro
- clothing
dan lain sebagainya.
Pemenuhan kebutuhan berpakaian ini akan membawa manusia kepada cara berpakaiannya,
dimana cara berpakaian ini menunjukkan
style
seseorang. Gaya hidup (
Life style
) juga turut
menentukan perbedaaan cara berpakaian seseorang dengan yang lainnya. Dalam dunia anak
muda khususnya,
style
mereka yang bebas dan ekspresif inilah yang menunjukkan bagaimana
gaya hidup mereka. Gaya hidup anak muda yang disesuaikan dengan pergaulan dan komunitas
mereka menentukan bagaimana cara mereka berpakaian. Gaya hidup komunitas
street culture,
street art, skater, surfer
dan lainnya melahirkan identitas masing- masing anak muda dalam
mengekspresikan cara berpakaian mereka sesuai
style
-nya.
Gaya hidup anak muda yang ekspresif ini melahirkan semangat
independent
. Semangat untuk
berjuang dalam mempertahankan idealis mereka dan berusaha untuk bangkit dalam
Makalah Pengantar Tugas Akhir
2 – Bab I Pendahuluan
band- band
indie
(
independent
) yang berusaha tetap eksis dengan segala kemampuan dan
idealisme mereka dalam mengekspresikan diri. Semangat
independent
membawa mereka untuk
“
keluar dari jalur
”
yang ada dalam mengembangkan kreativitas mereka. Jiwa
independent
yang
dimiliki anak muda ini membuahkan kreativitas yang tidak terbatas. Kreativitas yang dimiliki,
didalami dan dikembangkan akan menghasilkan suatu komunitas kreatif yang pada akhirnya
melahirkan industri kreatif.
Salah satu industri kreatif yaitu
distro (distribution outlet)
dan
clothing company
yang diawali
dari Kota Bandung. Di Kota Bandung inilah pertama kalinya anak- anak muda berkreasi
mengembangkan kreativitas mereka melalui
clothing company
atau
distro
.
Distro
merupakan
singkatan daripada
distribution outlet
, dimana
distro
menerima titipan barang- barang hasil
kreasi desain anak negri.
Distro
dan
Clothing
tidak dapat dipisahkan, karena para pemilik
clothing
menitipkan barangnya di
distro
. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa
distro
itu
merupakan toko dan
clothing
itu sendiri sebagai produsen pemasoknya.
Clothing
yang sudah
berjaya kebanyakan mendirikan
distro
dengan nama
brand
-nya sendiri dan menerima titipan
barang dari
clothing
lain.
Awalnya
distro
dan
clothing
lahir dikarenakan adanya krisis politik yang kemudian berdampak
pada krisis ekonomi. Dari krisis ekonomi inilah banyak terjadi perubahan struktur ekonomi
sehingga mendorong masyarakat untuk tetap bertahan hidup dengan kreativitas yang ada.
Distro-Clothing
banyak dipengaruhi oleh
life style
komunitas
street culture, street art, skater, surfer
dan
band- band
indie
pada tahun 1996-1997. Pada awalnya anak muda ini suka bergaya dengan
style
ala skater
,
surfer
, dan
street style
dengan pakaian impor. Setelah krisis ekonomi melanda mereka
merasa terbebani dengan produk impor yang
cost
konsumsinya sangat tinggi. Disini mereka
menyadari akan potensi yang dimilik untuk mencoba mendesain sendiri pakaian dan juga
didukung dengan keberadaan Kota Bandung yang memang sarat dengan garment dan tekstil.
Ternyata usaha
pioneer
ini mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Booming-lah produk-
produk clothing dan distro ini pada tahun 2000- 2004 dan melindas produk impor sejenis.
Makalah Pengantar Tugas Akhir
3 – Bab I Pendahuluan
desain
clothing
mereka dengan jumlah produk yang terbatas demi menjaga kualitas desain
mereka agar tidak
“
pasaran
”
.
Distro-Clothing
membangkitkan apresiasi masyarakat Indonesia,
khususnya anak muda untuk menghargai produk lokal. Selain itu
distro- clothing
ini
membangkitkan semangat dalam pengembangan kreativitas anak muda di Indonesia, tepatnya di
Bandung untuk berkreasi dalam bidang yang positif.
Dampak keberadaan
distro
selain sebagai media apresiasi terhadap produk lokal,
distro-clothing
ini
membantu mengurangi angka pengangguran yang ada dengan memberikan lapangan
pekerjaan yang banyak dan menyerap tenaga kerja. Maka dari ini pula,
distro-clothing
sudah
diakui keberadaanya oleh pemerintah sebagai industri kreatif yang membantu menanggulangi
angka pengangguran.
Keberadaan
distro-clothing
ini memberikan nafas baru dalam perkembangan industri kreatif di
Indonesia khususnya di Kota Bandung. Begitu pentingnya peran mereka dalam membantu
perkembangan industri kreatif ini, maka didirikanlah organisasi yang menaungi keberadaan
distro-clothing
di Indonesia. Organisasi tersebut adalah KICK dengan singkatan
Kreative
Independent Clothing Kommunity
.
KICK merupakan organisasi yang mengakomodir kepentingan
distro
dan
clothing
lokal.
Terbentuk pada tanggal 22 September 2006. Awalnya bernama
Bandung Independent Clothing
(BIC), namun kata Bandung membatasi wilayah pergerakan organisasi ini, sehingga pada
tanggal 17 November 2006 dirubahlah menjadi KICK. Kata KICK dalam bahasa inggris berarti
“
menendang
”
, dengan maksud menendang siapa saja yang menghalangi dan mengganggu
aktivitas komunitas
distro
dan
clothing
ini. Anggota KICK hanya terdiri dari 20-25 anggota saja,
yaitu : Airplane Systm, Bager, D
’
loops, Disconnect, Evil, God Inc., Horny Movement, Invictus,
Monik, No Labels, Ouval Research, Reverse, Screamous, Theodore, Two Clothes, Wadezig,
347/eat, Cosmic, Opium, Rockmen, Blindwear, RollyPolly dan Oink! Gustaff Harriman Iskandar
(Common Room) selaku Ketua Dewan Penasehat.
Distro
dan
clothing
itu sendiri merupakan suatu
brand
yang akan membentuk suatu citra di
dalam masyarakat mengenai produk lokal tersebut. Bagaimana kita membangun suatu
brand
Makalah Pengantar Tugas Akhir
4 – Bab I Pendahuluan
dari
distro- clothing
itu sendiri. Keberadaan
brand
yang membawa dampak dalam
perkembangan ke-
exist
-an suatu produk menjadi perihal yang penting dalam memperkenalkan
suatu produk dalam masyarakat. Kekuatan
branding
akan membawa dampak akan keberadaan
suatu produk tersebut.
Branding
juga merupakan salah satu cara menyiasati persaingan yang
semakin marak terutama dalam komunitas
distro
dan
clothing.
Salah satu tahap dimana sebuah
brand itu diakui dan dapat menarik minat / kepercayaan masyarakat adalah dengan melakukan
survey atau menerima masukan daripada konsumen itu sendiri. Selain itu yang utama juga
kualitas produk harus dijaga bahkan ditingkatkan.
Menjamurnya
distro
dan
clothing
berdampak munculnya banyak pihak yang ingin ikut serta
dalam menjalani
“
bisnis
”
ini. Tetapi kerapkali banyak di antara mereka yang sekedar hanya ingin
ikut-ikutan semata tanpa menelaah lebih dalam lagi bahwa
distro
dan
clothing
itu bukanlah
“
bisnis meraup keuntungan sebesar-besarnya
”
melainkan industri kreativitas desain yang
mementingkan kualitas desain dengan produk terbatas. Mereka-mereka inilah yang pada
akhirnya menjatuhkan
image
daripada
distro
dan
clothing
mula- mula yang memiliki misi dan
visi dalam menjalankannya, bukan seperti mereka yang hanya ingin meraup keuntungan dengan
grosiran apalagi membajak desain daripada
distro
dan
clothing
yang ternama.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis membahas bagaimana permasalahan minimnya
apresiasi masyarakat Indonesia terhadap produk lokal itu dipecahkan melalui penciptaan
kesadaran masyarakat untuk menghargai produk lokal dengan cara yang nyata melalui media
distro-clothing. Dengan target audience anak muda berusia 13-35 tahun (usia produktif) dan
kelas menengah- menengah ke atas, mereka menjadi audience yang dinilai paling efektif dan
potensial sebagai generasi penerus bangsa Indonesia. Dimana mereka memang sudah seharusnya
dibenahi dari awal untuk dapat mengembangkan potensi terhadap apresiasi produk lokal.
1.2
Identifikasi Masalah
Permasalahan yang dihadapi Indonesia sekarang ini adalah minimnya apresiasi masyarakat
Indonesia, khususnya anak muda terhadap produk lokal. Kurangnya kesadaran untuk menghargai
produk lokal yang mereka anggap tidaklah patut dibanggakan. Perlu disadari dari kedua sisi,
bahwa dari sisi produk lokalnya itu sendiri, produk Indonesia memiliki kekurangan dalam mutu
Makalah Pengantar Tugas Akhir
5 – Bab I Pendahuluan
seharusnya berusaha menghargai apa yang menjadi produk lokal kita sendiri. Dari kedua sisi
tentu saja perlu dibenahi, baik dari sisi kualitas produk itu sendiri dan juga pembenahan
kesadaran masyarakat muda Indonesia untuk menghargai produk lokal.
Salah satu fenomena yang membawa nafas baru dalam industri kreatif di Bandung yaitu
keberadaan
distro- clothing
yang
booming
pada tahun 2000-2004. Keberadaan
distro- clothing
ini memberikan berbagai macam dampak positif di antaranya membuka lapangan pekerjaan dan
mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Selain itu yang paling utama,
distro- clothing
ini
mampu menanamkan kebanggan dalam memakai produk lokal yang tidak kalah menarik dari
segi kualitas desain dengan produk luar sejenis. Kreativitas anak muda Indonesia pun kian
terasah untuk terus kompeten dalam persaingan di industri kreatif ini.
Untuk permasalahan yang ada, minimnya apresiasi masyarakat Indonesia terhadap produk lokal
ini dipecahkan melalui
branding campaign distro
melalui strategi komunikasi, strategi media
dan juga
target audience
yang dimatangkan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan pemecahan
masalah ini. Strategi komunikasi melalui tahap
awarness
( perubahan pengetahuan). Sedangkan
untuk strategi media, diterapkan pada berbagai macam aplikasi media yang akan mendukung
dalam
branding campaign distro
itu. Selain itu juga ditetapkan target audience sesuai dengan
pembagian geografis, demografis, psikologis dan sosial budaya.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, pokok- pokok permasalahan
yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut :
1.
Bagaimana solusi pemecahan permasalahan minimnya apresiasi masyarakat Indonesia
khususnya anak muda terhadap produk lokal?
2.
Bagaimana cara penyampaian pesan visual dan verbal melalui
branding campaign
distro?
1.4
Tujuan Perancangan
Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan adalah
Makalah Pengantar Tugas Akhir
6 – Bab I Pendahuluan
1.
Menjabarkan solusi pemecahan permasalahan minimnya apresiasi masyarakat Indonesia
khususnya anak muda terhadap produk lokal.
2.
Mendeskripsikan cara penyampaian pesan visual dan verbal melalui
branding campaign
distro.
1.5
Ruang Lingkup Perancangan
Dalam memecahkan dan menjawab setiap permasalahan yang ada, digunakan prinsip- prinsip
dan teori yang akan dijadikan acuan dalam pembahasan dan juga sebagai kerangka berpikir
dalam menyadarkan masyarakat Indonesia, tepatnya masyarakat Kota Bandung terutama anak
muda yang potensial untuk meningkatkan apresiasi mereka terhadap produk lokal yang dapat
dibanggakan yaitu melalui
distro
dan
clothing
.
1.6
Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
1.6.1
Sumber Data
Dalam pencarian dan pengumpulan data diperoleh melalui berbagai sumber data yang ada, yaitu
sebagai berikut :
a. Studi Literatur / Kepustakaan (
Library Research
)
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data primer sebagai dasar dan pedoman yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam penelitian. Data sekunder diperoleh dengan membaca dan
mempelajari
literature
, karya ilmiah, Koran, majalah, data internet dan buku- buku yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan
dapat memecakan masalah dalam tugas akhir ini.
b. Studi Lapangan (
Field Research
)
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekunder yang dijadikan data tambahan untuk
memperkuat data primer dilakukan dengan cara meninjau dan meneliti secara langsung
lingkungan yang berhubungan dengan
distro
dan
clothing,
yaitu sebagia berikut :
1.
Observasi / Pengamatan
, yaitu mengamati dan meninjau langsung ke dalam masyarakat
bagaimana kondisi sebenarnya dalam masyarakat mengenai segala sesuatu yang
Makalah Pengantar Tugas Akhir
7 – Bab I Pendahuluan
2.
Wawancara
, yaitu melakukan tanya jawab dengan narasumber dan berbagai pihak yang
berhubungan dengan perolehan data yang dibutuhkan dalam penelitian dan pembahasana
permasalahan.
1.6.2
Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian yang ditempuh sehubungan dengan pengumpulan data adalah dengan
melakukan studi kepustakaan/ survei literatur, pengamatan, dan pencarian data melalui internet
dan juga melalui
mind maping
atau kerangka berpikir, sebagai berikut :
Makalah Pengantar Tugas Akhir
8 – Bab I Pendahuluan
Pola Kerangka Berpikir II
Makalah Pengantar Tugas Akhir
57- Bab IV Kesimpulan dan Saran
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil keseluruhan melalui pengumpulan data dan pengolahan data, dapat ditarik kesimpulan,
yaitu :
Masalah yang dihadapai oleh masyarakat Indonesia adalah kurangnya apresiasi masyarakat
terhadap produk lokal yang dikarenakan berbagai macam alasan utama, antaranya adalah
bagaimana penerapan kualitas produk itu sendiri. Oleh karena itu dalam usaha untuk
meningkatkan apresiasi produk lokal yang ada, hal utama yang mendasar adalah bagaimana
mengubah pandangan masyarakat Indonesia, khususnya anak muda usia produktif sebagai target
pasar terhadap kualitas dan dampak positif yang ada. Setelah melakukan analisa pasar, dapat
dilihat bahwa potensi produk lokal itu dapat dibanggakan juga.
Masalah kurangnya apresiasi masyarakat Indonesia terhadap produk lokal dapat ditanggulangi
dengan keberadaan potensi distro atau clothing yang berkembang pesat di Bandung, Jawa Barat.
Melalui distro dan
clothing ini, masyarakat Indonesia khususnya anak muda dapat
mengekspresikan apresiasinya terhadap produk lokal. Beberapa dampak positif yang terjadi
antara lain, penyerapan tenaga kerja dan pengurangan angka pengangguran, sekaligus
mengembangkan kreativitas dalam berkarya anak bangsa.
Beberapa hal yang dilakukan secara nyata adalah dengan membentuk distro .idntty yang
memiliki konsep yang kuat dan unik sehingga tidak akan tenggelam dengan distro- distro awal.
Konsep tradisional Indonesia dengan transformasi ke-modern-an akan membawa konsep distro
.idntty menjadi unik dan berbeda. Dengan penyiasatan pendekatan terhadap target pasar, kita
perlu melakukan pendekatan yang nyata disesuaikan dengan keinginan anak muda. Dalam hal
berpromosi, kita dapat melakukan sesuatu yang unik dibandingkan dengan promosi lainnya
dengan budjet yang tinggi. Promosi yang dilakukan distro .idntty adalah dengan promosi below
Makalah Pengantar Tugas Akhir
58- Bab IV Kesimpulan dan Saran
nanti, komunitas yang terbentuk dari keberadaan distro
–
distro dapat membawa dan mengangkat
nama Bandung sebagai kota komunitas kreatif dengan bantuan pemerintah.
4.2 Saran
4.2.1 Diri sendiri
- Untuk lebih mengembangkan kreativitas desain secara visual dan konsep
- Untuk lebih bertanggung jawab dalam mengatur waktu sehingga efisiensi waktu akan tercapai
4.2.2 Civitas Akademika
- kepada Universitas Kristen Maranatha untuk lebih peka dalam menjalankan kelangsungan
biaya administrasi yang seringkali menyebabkan kebingungan para mahasiswa/i
4.2.3 Pemerintah dan masyarakat umum
- kepada pemerintah untuk mau membantu keberadaan komunitas distro- distro untuk lebih
melebarkan sayapnya
- kepada masyarakat, diharapkan untuk menyadari akan potensi dari produk lokal dan juga mau
59
DAFTAR PUSTAKA
www.republika.co.id
www.yahoo.com
www.wikipedia.org
www.blogger.com/start
www.distrobox.org
www.distrobox.net
www.dataworks-indonesia.com/cms
www.suavecatalogue.com
HandiCRAFT Indonesia, Edisi 42/ Tahun VI/ Juli 2007
Jeune # 18 Tahun 2007
Concept, Vol 04/ Edisi 19/ Tahun 2007
Concept, Vol 03/ Edisi 15/ Tahun 2007
IdN, Vol 14/ Number 2/ 2007
Kotler, Philip (terj. Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli). Manajemen Pemasaran
Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, ed. 9. PT Prenhallindo.
Jakarta.1997
Suhersono, Hery. Desain Bordir, Motif Batik. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2006.
Daradjatun. Nunun. Inspirasi, Mode Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2003.
Tjiptono, Fandy. Brand Management & Strategy. Andi Offset. Yogyakarta. 2005.
Kasali. Rhenald. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2005.