• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bangli - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Tangli.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bangli - Kecamatan Baturiti - Kabupaten Tangli."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

PERIODE TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BANGLI

KECAMATAN : BATURITI

KABUPATEN/KOTA : TABANAN

NAMA MAHASISWA : I GUSTI BAGUS NARABHUMI

NIM : 1301305019

FAKULTAS/PS : ILMU BUDAYA/SASTRA INGGRIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nyalah Laporan Pendampingan Keluarga Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Udayana Periode Tahun 2016 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Atas terselesaikannya laporan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, diantaranya:

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun material.

2. Dosen Pendamping Lapangan kami, Dra. Iryanti Eka Suprihatin.,M.Sc.,Ph.D yang telah membimbing dan banyak memberikan saran.

3. Bapak I Nyoman Rastawa selaku Perbekel Desa Bangli beserta staf pegawai yang senantiasa memberikan informasi.

4. Bapak I Wayan Dadi selaku keluarga dampingan dari penulis

6. Orang tua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana, serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai keluarga dampingan penulis selama satu periode KKN PPM di Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan.

Tabanan, 28 Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I. GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1. Pendapatan Keluarga... 3

1.2.2. Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II. IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 6

2.2.1 Masalah Perekonomian ... 6

2.2.2. Masalah Kebersihan Tempat Tinggal ... 7

2.2.3. Masalah Kebersihan Diri ... 7

BAB III. USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1. Program ... 8

3.1.1. Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi ... 8

3.1.2. Penyuluhan Hidup Bersih & Sehat ... 8

3.1.3. Pemberian Bantuan Sandang, Pangan, Papan ... 9

3.2. Jadwal Kegiatan ... 9

BAB IV. PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 13

4.1. Pelaksanaan ... 13

4.2. Hasil ... 15

4.3. Kendala ... 15

BAB V. PENUTUP ... 16

5.1. Simpulan ... 16

5.2. Rekomendasi ... 16

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Di tahun 2016, Universitas Udayana melaksanakan program KKN-PPM untuk Periode yang ke-XIII. Program ini merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam hal Pengabdian kepada Masyarakat. Sama seperti sebelumnya, di dalam pelaksanaan KKN kali ini, tiap-tiap mahasiswa diwajibkan melaksanakan Program Pendampingan Keluarga terhadap keluarga yang memiliki status Tumah Tangga Miskin (RTM). Program ini merupakan salah satu program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program pokok non-tema yang mendukung kegiatan tema dari setiap kelompok KKN di masing-masing lokasi.

Maka dari itu setiap mahasiswa peserta KKN di harapkan mampu mendampingi dan membantu satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM).

No Nama Keluarga Status Umur Pendidikan Pekerjaan

1. I Wayan Dadi Kepala

Keluarga 75 tahun -

Penganggur an

2. I Nyoman Teko

(Alm.) Istri - - -

(6)

Menurut penuturan beliau, bangunan di rumah yang ia tempati saat ini adalah pemberian dari pemerintah, atau program bedah rumah. Kondisi rumah ini cukup memprihatinkan. Untuk Masuk ke rumah dari bapak Wayan Dadi, yang walaupun berada tepat di pinggir jalan, harus menuruni tujuh buah anak tangga yang cukup curam. Lokasi rumah yang berlokasi lebih rendah dari jalan raya ini membuat orang yang tidak begitu memperhatikan, tidak akan menyadari adanya rumah, ataupun keberadaan I Wayan Dadi yang hampir setiap waktu berada di sofa depan kamarnya.

Adapun bangunan yang terdapat di rumah ini adalah dua buah kamar yang salah satunya difungsikan sebagai gudang dan kamar lainnya digunakan untuk tempat tidur dari I Wayan Dadi. Di samping kamar, terdapat sebuah dapur yang kondisinya amat sangat memprihatinkan. Dapur ini memiliki lebar sekitar dua meter dengan panjang lima meter. Di dalamnya hanya terdapat beberapa alat makan, tungku tanah liat, dan wajan yang juga terbuat dari tanah liat. Di sini Wayan Dadi setiap hari memasak untuk kebutuhan pangannya sehari-hari. Yang bisa ia masak hanyalah beras dimana hasil nya lebih terlihat seperti bubur. Menurut penuturan beliau, beras yang biasa ia masak adalah beras hasil pembagian di kantor desa; RASKIN. Butuh perjuangan bagi Wayan Dadi untuk dapat menikmati hasil tanakannya. Pagi hari, beliau harus mencari bahan kayu bakar- yang pada kenyataannya ia hanya mampu mengangkut bambu dan kayu-kayu kecil yang lebih mirip ranting- di daerah sekitar Gunung Kangin. Setelah itu, ia harus menunggu cukup lama untuk beras tersebut menjadi nasi karena api yang bisa hidup dari ranting-ranting tersebut amatlah kecil.

Selain nasi, Bapak Wayan Dadi juga sekali-sekali dapat menikmati kopi sembari duduk di depan kamarnya. Kopi ini, ia dapatkan dari pemberian tetangga, ataupun ia beli sendiri ketika memiliki sedikit uang.

(7)

penuturan beliau, ia hanya mandi saat ada tetangga yang berbaik hati memberikan air hangat untuk beliau mandi.

1.1 Ekonomi Keluarga Dampingan

Kondisi perekonomian Wayan Dadi sangat memprihatinkan. Hal ini karena beliau yang tidak lagi dapat bekerja. Untuk makan. Beliau hanya mengandalkan beras miskin. Untuk minum, beliau mengandalkan pemberian tetangga yang berbaik hati.

1.2.1. Pendapatan Keluarga

a. Sumber Penghasilan

I Wayan Dadi tidak memilki penghasilan yang tetap. Untuk kehidupan sehari-hari,beliau hanya mengandalkan pemberian orang-orang yang peduli terhadapnya. Namun, I Wayan Dadi mendapat bantuan Beras Miskin yang dalam paketannya juga mendapat uang sebesar Rp 25,000,- 1.2.2. Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari keluarga I Wayan Dadi adalah sebagai berikut; a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari

Pengeluaran sehari-hari dari I Wayan Dadi adalah beras untuk konsumsi sendiri. Beras itu ia dapatkan dari pemberian dan bantuan beras miskin. Beliau hidup dengan amat sangat sederhana. Untuk biaya air, tidak ada pengeluaran karena beliau mendapat air dari pemberian tetangga. Untuk listrik, I Wayan Dadi hanya mengeluarkan biaya listrik tidak lebih dari Rp 10,000,- dikarenakan beliau hanya menggunakan tiga buah bola lampu yang masing-masing hanya memiliki daya sebesar 5 watt.

b. Pengeluaran untuk Pendidikan

(8)

c. Pengeluaran untuk Kesehatan

(9)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan diperoleh setelah beberapa kali mengadakan kunjungan dan pertemuan ke rumah keluarga dampingan. Identifikasi permasalahan tersebut menggunakan metode kekeluargaan dengan melakukan pendekatan secara persuasif ke keluarga Bapak I Wayan Dadi

Permasalahan yang terjadi pada keluarga Bapak I Wayan Dadi adalah sebagai berikut:

a. Masalah Perekonomian

Permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga I Wayan Dadi adalah permasalahan dalam aspek ekonomi. Keadaan ekonomi saat ini sangat mempengaruhi kebutuhan pokok keluarga I Wayan Dadi, mulai dari bahan sandang, pangan, hingga papan. Ia yang sudah lansia tidak kuat lagi untuk bekerja. Yang dia hanya bisa lakukan adalah keluar mencari kayu bakar ataupun ranting-ranting ringan yang ia butuhkan untuk menanak beras hasil bantuan program Beras Miskin. Tanpa adanya pemasukan yang pasti, amat sangat sulit bagi I wayan Dadi untuk meningkatkan taraf hidupnya di bidang perekonomian.

b. Masalah Penataan dan Kebersihan Tempat Tinggal

Saat ini, kondisi rumah dari Bapak Wayan Dadi sudah layak huni karena telah mendapat bantuan dari program beda rumah. Namun, ketidak tersediaan fasilitas MCK amat sangat memprihatinkan. Selain itu, dapur di rumah beliau sangat sempit dan hanya berisikan sebuah tungku tanah liat.

(10)

Bali. Sayangnya, padmasana tersebut, setelah berkali-kali berkunjung, tidak terdapat tanda-tanda bahwa ia mengurus padmasana tersebut.

Di depan bangunan utama rumah I Wayan Dadi, terdapat sebuah bangunan yang temboknya masih terbuat dari anyaman bambu. Di dalam bangunan ini, terdapat berbagai macam barang yang tidak terpakai, mulai dari ember, panci, balok kayu, keranjang, dan benda-benda lain yang selain menganggu dari segi estetika, mungkin menjadi sarang berbagai binatang pengerat, bahkan jentik nyamuk yang amat berbahaya bagi kesehatan.

Keadaan bangunan utama yang sudah bertembok beton dan disemen tidak semerta-merta menyelesaikan masalah kebersihan dari rumah bapak Wayan Dadi. Di teras tersebut seringkali terlihat kotor karena kotoran dari ayam peliharan dari I Wayan Dadi. Ia sendiri pun sering meludah dan bahkan buang air kecil di area terasnya tersebut sehingga jika kita memasuki bangunan tersebut, bau pesing akan sangat kentara.

c. Kebersihan Diri

I Wayan Dadi memiliki tingkat kebersihan diri yang amat sangat rendah. Hal ini dikarenakan fasilitas MCK yang tidak memadai. Selain itu, ia tidak memiliki jumlah baju yang cukup untuk bisa berganti-ganti setiap harinya. Walaupun ia mencuci bajunya, cuaca yang lembab di daerah Bangli menyulitkannya untuk memakai pakaian yang benar-benar kering.

2.2 Masalah Prioritas

Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Bapak I Wayan Dadi diantaranya adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan infrasruktur. Berdasarkan analisis KUWAT permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah sebagai berikut :

2.2.1 Masalah Perekonomian

(11)

yang tidak tetap, bahkan tidak ada membuat beliau yang sudah lansia ini harus makan, minum seadanya untuk bertahan hidup.

2.2.2 Masalah Kebersihan Tempat Tinggal

Tempat tinggal merupakan sebagai kebutuhan papan bagi setiap tiap keluarga memberikan dampak yang cukup besar baik dari kondisi dan tatanannya. Keadaan tempat tinggal yang kondisinya tidak baik dan tidak nyaman sangat bergantung pada kesadaran masing-masing penghuni rumah untuk merawat tempat tinggalnya. Sehingga segala aspek kebersihan harus diperhatikan oleh pihak keluarga demi melangsungkan hidup sehat dan nyaman bersama keluarga.

2.2.3. Masalah Kebersihan Diri

Kondisi kebersihan diri I Wayan Dadi masih sangat kurang. Beliau yang hanya mengandalkan air pemberian tetangganya mandi dengan waktu yang tidak tetap. Untuk MCK ia tidak terlalu memperhatikan dimana ia membuang air besar dan terutama air kecil. Bau pesing sangat kentara di bangunan tempat ia tidur.

(12)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya

ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah

sesuai dengan kemampuan dari Keluarga Dampingan. Adapun program yang

dilaksanakan selama mendampingi keluarga Bapak I Wayan Dadi diantaranya

Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi, Penyuluhan Hidup Bersih

dan Sehat serta Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang. Berikut merupakan

deskripsi dari masing-masing program yang dilakukan.

3.1.1 Program Tukar Pikiran Mengenai Masalah Ekonomi

Disini, mengingat kondisi beliau yang tidak mampu lagi untuk

bekerja tetap atau berat seperti membajak sawah, disini pendamping

keluarga I wayan Dadi hanya bisa menyemangati dan memberi motivasi

untuk tetap bertahan hidup dalam kesederhanaannya, jangan pernah

menyerah. Pendamping bertukar pikiran dengan beliau agar mampu ikhlas

dan tetap memiliki harapan atas kondisi ekonominya yang amat sangat

memprihatinkan.

3.1.2 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat

Kondisi kebersihan yang dihadapi oleh bapak I Wayan Dadi hanya

bisa diselesaikan melalui pendekatan kekeluargaan terhadap dirinya

sendiri. Dikarenakan beliau hanya hidup sendiri tanpa fasilitas MCK yang

memadai. Pendamping disini menyarankan agar beliau lebih sering mandi

ataupun mengela diri dengan air hangat agar kondisi kulitnya membaik

dan tidak semakin parah ataupun terjangkit penyakit yang baru. Bapak

Wayan Dadi juga diingatkan untuk lebih memperhatikan dimana ia

(13)

3.1.3 Pemberian Bantuan Pangan, Sandang, Papan.

Untuk meringankan beban hidup dari Bapak I Wayan Dadi,

Pendamping memberikan bantuan yang bisa beliau gunakan sehari-hari

baik dari segi Pangan, Sandang, dan Papan.

Kekurangan pangan sehari-hari yang Beliau hadapi Pendamping

bantu dengan memberikan Sembako. Namun, yang bisa Pendamping

berikan adalah Beras, Kopi, dan Gula. Hal ini dikarenakan kondisi dapur

beliau yang amat sederhana. Hanya bisa digunakan untuk membuat air

hangat dan menanak nasi. Pendamping tidak memberikan mie instan

ataupun hal-hal lain karena menurut beliau ia tidak mengerti cara membuat

makanan-makanan instan.

Kekurangan sandang yang dihadapi oleh keluarga I Wayan Dadi

pendamping bantu dengan memberikan Pakaian terutama Jaket dan celana.

Dengan memberikan pakaian, diharapkan beliau dapat semakin sering

mengganti pakaiannya yang mampu memberikan dampak positif bagi

kesehatannya, terutama bagian kulitnya.

Di bagian papan, Pendamping keluarga I Wayan Dadi

memfokuskan di bagian Penerangan. Kondisi perekonomian beliau yang

memprihatinkan membuatnya tidak mampu membeli ataupun menggangti

bohlam-bohlam yang mati di rumahnya. Jadi, pendamping memberikan

bantuan bohlam baru yang hemat energi agar efektif menerangi namun

juga hemat mengingat listrik yang mengaliri rumah beliau adalah hasil

bantuan.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/tanggal Jenis Kegiatan

1. Sabtu / 23 Juli 2016 Meminta data Keluarga Dampingan yang

telah ditentukan kepada kelian dinas Dusun

Gunung Kangin.

Perkenalan dengan KK Dampingan Bapak I

(14)

2 Minggu / 24 Juli 2016 Meminta biodata Kepala Keluarga serta

Anggota Keluarga Dampingan

3 Selasa / 26 Juli 2016 Membantu KK Dampingan memasak dan

bersih-bersih di areal rumahnya

4 Rabu / 27 Juli 2016 Menanyakan penghasilan dan permasalahan

yang ada dalam keluarga I Wayan Dadi

5 Jumat / 29 Juli 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan

tentang masalah lainnya dan memberi

motivasi

6 Sabtu / 30 Juli 2016 Berdiskusi dengan Keluarga Dampingan

tentang masalah lainnya dan menemani

beliau untuk mengutarakan kisah dan isi

hatinya.

7 Selasa / 2 Agustus 2016 Membantu membersihkan dan merapikan

tempat jemuran dari keluarga dampingan.

8 Sabtu / 6 Agustus 2016 Membantu merapikan tempat kayu bakar

dari keluarga dampingan

9 Minggu / 7 Agustus

2016

Mengunjungi keluarga dampingan untuk

mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan

sehat

10 Senin / 8 Agustus 2016 Mengunjungi Keluarga Dampingan untuk

berbincang – bincang dan menghibur sambil melepas penat Bapak I Wayan Dadi sehabis

memasak

11 Selasa / 9 Agustus 2016 Mengunjungi KK dampingan dan

merapikan peralatan makan beliau, hal ini

dilakukan sekaligus memberi pengertian

akan pentingnya kebersihan dapur yang

amat sangat mempengaruhi kesehatan

(15)

memberikan pengertian tentang pentingnya

berganti baju

13 Jumat / 12 Agustus 2016 Memasang lampu penerangan di salah satu

kamar KK dampingan

14 Sabtu / 13 Agustus 2016 Membantu bersih-bersih rumah keluarga

dampingan dan memasang lampu

penerangan

15 Minggu / 14 Agustus

2016

Memeriksa ketersediaan bahan pangan dari

keluarga dampingan

16 Senin / 15 Agustus 2016 Membantu bersih-bersih rumah keluarga

dampingan dan membantu memasak

17 Kamis / 18 Agustus

2016

Berkunjung serta melengkapi informasi KK

Dampingan yang belum lengkap dengan

berbincang-bincang bersama masyarakat

yang mengenal beliau

18 Jumat / 19 Agustus 2016 Berkunjung sembari memberikan air minum

untuk konsumsi dari kk dampingan

19 Sabtu / 20 Agustus 2016 Membersihkan bagian belakang rumah kk

dampingan

20 Minggu / 21 Agustus

2016

Memberikan bantuan sandang agar

kebersihan KK dampingan lebih terjaga

21 Senin / 22 Agustus 2016 Membantu memindahkan jemuran baju ke

luar rumah dengan membuat jemuran baju

di luar rumah agar terlihat lebih rapi dan

bersih

22 Selasa / 23 Agustus

2016

Berkunjung sembari makan bersama

menemani KK dampingan

23 Rabu / 24 Agustus 2016 Berkunjung ke KK dampingan untuk

(16)

belum matang sembari kembali

mengingatkan tentang buang air kecil yang

benar

24 Kamis / 25 Agustus

2016

Berkunjung bersama teman-teman satu

kelompok KKN untuk melihat kondisi

kesehatan kulit Bapak Wayan Dadi

25 Jumat / 26 Agustus 2016 Berkunjung untuk memberikan roti dan air,

sembari kembali mendengarkan kisah beliau

semasa muda

26 Sabtu / 27 Agustus 2016 Melakukan perpisahan dengan Keluarga

Dampingan sekaligus penyerahan bantuan

pangan dan sandang untuk keluarga Bapak

(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA

PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1. Pelaksanaan

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini

adalah Gunung Kangin, Desa Bangli, Kecamatan Bautriti, Kabupaten Tabanan.

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Bangli.

Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga

yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan diskusi-diskusi santai

bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi

keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang dialami dan menerima solusi

yang ditawarkan.

Di tahap awal, pengamatan mengenai masalah-masalah yang dialamai oleh

KK Dampingan dilakukan tanpa bertanya secara langsung kepada yang

bersangkutan agar perkenalan yang dilakukan untuk pertama kalinya tidak terasa

canggung. Di pertemuan kedua, barulah pendamping mulai melakukan penggalian

informasi mengenai masalah yang mungkin dihadapai oleh I Wayan Dadi.

Di pertengahan program, pendamping mulai melakukan pendekatan

perseuasif untuk memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi

oleh KK Dampingan. Pemberian solusi ini dilakukan sedikit demi sedikit sembari

pendamping membawakan makanan serta minuman ringan untuk beliau. Selain

memberi solusi secara tersirat, pendamping juga ikut dalam membantu beberapa

kegiatan yang dilakukan I Wayan Dadi, seperti mencari kayu bakar,

membersihkan lingkungan rumah, hingga memasang bola lampu di salah satu

kamar beliau.

Selama berjalannya program, observasi mengenai keberhasilan solusi yang

diberikan oleh pendamping diamati secara terus menerus. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui apakah Bapak Wayan Dadi dapat menerima dan melaksanakan solusi

(18)

belaiu walaupun sedikit. Dikarenakan masalah perekonomian yang dialami oleh

KK Dampingan amat sangat sulit dipecahkan karena kondisi beliau yang sudah

tidak memungkinkan untuk bekerja, pendamping lebih fokus pada kebersihan

lingkungan dan diri dari Bapak Wayan Dadi itu sendiri. Pemberian solusi

mengenai masalah kebersihan ini dilakukan secara hati-hati dan kekeluargaan

sembari mendengar keluh kesah dan kisah beliau agar nantinya KK Dampingan

yang sudah lanjut usia ini tidak merasa terganggu, digurui, ataupun tersinggung.

Selain secara verbal, pemberian solusi juga dilakukan dengan metode percontohan

dimana pendamping secara langsung melakukan hal-hal yang disarankan,

termasuk menyapu halaman, merapikan jemuran, membersihkan alat makan dan

minum, serta tidak meludah sembarangan.

Bapak Wayan Dadi yang saat ini sudah tidak mampu dan tidak memiliki

pekerjaan tetap menjadikan kunjungan ke KK dampingan dapat dilakukan hampir

setiap saat. Bapak Wayan Dadi selalu ada di rumahnya, beliau berdiam diri di sofa

lusuhnya sembari melihat motor-motor yang lewat di jalan yang ada empat meter

di atas rumahnya. Penulis pernah berkunjung di pagi hari saat ke pasar, di siang

hari sembari membawa makan siang, hingga saat menjelang malam untuk

memeriksa keadaan lampu-lampu penerang rumah beliau.

Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke

dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap

mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam

kegiatan. Untuk memenuhi JKEM serta menyelesaikan program-program di KK

Dampingan yang sudah direncakana sejak pertemuan pertama, pendamping

melakukan kunjungan sebanyak sebanyak 26 kali selama 5 (lima) minggu, dimana

setiap lama kunjungan rata-rata 4 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total

kunjungan mencapai 92 jam. Perpisahan dengan Bapak Wayan Dadi dilakukan di

pertemuan terakhir pada tanggal 27 Agustus 2016. Perpisahan ini dilakukan

sembari memberikan bantuan pangan yang sekiranya mampu membantu

(19)

4.2. Hasil

Dari program-program yang dilaksanakan selama melakukan program KK

Dampingan di keluarga Bapak Wayan Dadi, hasilnya kurang signifikan. Hal ini

dikarenakan masalah yang dihadapi sulit dipecahkan oleh beliau yang usianya

sudah lanjut.

Observasi mengenai keberhasilan program-program yang dijalankan,

dilihat melaui metode pengamatan langsung dan wawancara. Untuk masalah

perekonomian, hampir tidak ada solusi yang dapat dilakukan dikarenakan beliau

tidak dapat lagi bekerja untuk mendapat penghasilan tambahan untuk menyokong

kehidupannya selain bantuan beras miskin dan uang Rp 25,000,-

Namun, solusi untuk program kebersihan lingkungan dan diri sudah dapat

dirasakan. Jemuran beliau sudah mulai tertata, belaiu sudah lebih sering

mengganti pakiannya, beliau juga sudah jarang meludah di teras rumahnya.

Beberapa kali pendamping juga melihat beliau mengelap kaki dan tangannya

dengan air hangat. Walaupun beliau tidak dapat benar-benar mandi secara

sempurna secara setiap hari oleh karena kendala fasiltas, namun beliau sudah

berusaha menjaga kebersihan dirinya dengan peralatan seadannya.

4.3. Kendala

Terdapat beberapa kendala selama pelaksanaan program KK Dampingan

ini. Namun kendala yang paling utama adalah kondisi pendengaran beliau yang

sudah dibawah rata-rata. Jadi, selama observasi dan pelaksanaan program,

pendamping harus sedikit bersabar serta mengeraskan suara agar beliau dapat

mendengar apa yang pendamping ucapkan.

Selain pendengaran, beliau juga sulit untuk ditarik informasinya karena

belaiu sering bercerita mengenai kisahnya secara berulang-ulang. Terkadang,

(20)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan yang ditarik dari hasil pendampingan keluarga kurang mampu selama 5 minggu di Dusun Gunung Kangin, keluarga Bapak I Wayan Dadi adalah termasuk keluarga miskin yang mengalami permasalahan perekonomian serta masalah kebersihan. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut.

Program pemecahan masalah yang dijalankan berupa tukar pikiran untuk memotivasi beliau untuk melanjutkan kehidupan. Selain itu, penyuluhan hidup bersih dan sehat juga dilakukan guna menjaga kesehatan tubuh I Wayan Dadi. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan berupa beberapa bahan pangan dan sandang pokok juga diberikan untuk meringankan sedikit beban sehari-hari keluarga dampingan.

5.2 Rekomendasi

a) Disarankan untuk selalu bersemangat dalam menjalani kehidupan, tetap berdoa setiap hari agar selalu diberi kesehatan oleh Tuhan YME melalui orang-orang yang peduli terhadapnya.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

(22)

LAMPIRAN

Gambaran Umum Rumah KK Dampingan;

1. Sanggah Dari Rumah yang Dimiliki oleh Wayan Dadi

(23)

3. Bagian Belakang Rumah Bapak Wayan Dadi

(24)

5. Peralatan Yang Berpotensi Menjadi Sarang Jentik Nyamuk

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diukur adalah Waktu Reaksi Sederhana (WRS) dalam satuan detik untuk cahaya merah, kuning, hijau dan biru, sebelum dan sesudah meminum kapsul ekstrak akar

Peran Tentara Pelajar Batalyon 200 Salatiga Dalam Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia Di Salatiga Tahun 1945-1949, Skripsi. Salatiga: Jurusan

Namun, hasil pengujian menunjukkan bahwa laba akuntansi memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik dibandingkan dengan aliran kas operasi atas harga saham masa

Pembahasan tersebut selain memperhatikan tuntutan politik dan pandangan- pandangan yang berkembang juga melibatkan pembahasan yang bersifat akademis, dengan mempelajari

[r]

Setelah melakukan penelitian tersebut, diperoleh hasil Peningkatan yang terjadi mengenai aktivitas guru pada siklus I dengan nilai 68, sedangkan pada siklus II

[r]

[r]