• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga T1 202009078 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga T1 202009078 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang M asalah

Lingkungan pendidikan adalah suat u lem baga kualit as hidup melalui pendidikan yang diselenggarakan dengan cara sistem at is dan konsist en. Sekolah m enyiapkan sum ber daya m anusia agar m am pu bert indak sebagai agen perubahan dan t ransfom asi sosial m enuju t ercipt anya m asyarakat yang posit if sert a lebih baik (Nawaw i, 1995).

Salah sat u jenjang pendidikan form al yang t erdapat dalam sist em pendidikan nasional adalah sekolah m enengah pert am a (SM P). Sisw a SM P um um nya berusia 12-15 t ahun dan t ergolong dalam periode rem aja. Pem ilihan subjek pada usia rem aja ini didasarkan pada t ahap dim ana rem aja m engalam i gejolak fisik dan psikologis sebagai akibat dari perkem bangan seluruh aspek kepribadiannya. Perubahan fisik dit andai dengan perubahan proporsi t ubuh dan organ-organ t ubuh t ert ent u, t erut am a organ seksual. Sem ent ara perubahan psikologis meliput i perubahan cara berpikir, peran sosial, em osi yang m enjadi kurang st abil, dan sebagainya (Dariyo, 2002). dihadapi sisw a bukan hanya penilaian selam a ulangan at au ujian saja, t et api juga dari keberhasilan sisw a dalam m elaksanakan seluruh t ugas sekolah. Sepanjang w akt u sekolah, sisw a dapat m enilai dirinya sendiri m aupun sisw a lain dengan cara m elihat bagaim ana sisw a-sisw a t ersebut m enyelesaikan t ugas yang diberikan.

Diri adalah kom posisi pikiran dan perasaan yang m enjadi kesadaran seseorang m engenai eksist ensi individualit asnya, pengam at annya t ent ang apa yang m erupakan m iliknya, pengert iannya m engenai siapakah dia it u dan perasaanya t ent ang sifat -sifat nya, kualit asnya dan segala m iliknya. Sem akin dew asa dan sem akin t inggi kecerdasan seseorang, sem akin m am pu dia m enggam barkan dirinya sendiri (Sobur, 2003). Jika kita harus m endaft arkan berbagai kualit as yang kit a m iliki, kesadaran diri past i m enem pat i priorit as t ert inggi. Kit a sem ua ingin m engenal diri sendiri secara lebih baik, karena kit a m engendalikan sebagaian besar pikiran dan perilaku kit a sam pi bat as kit a m em ahami diri sendiri sebat as kit a m enyadari siapa kit a (Devit o dalam Sobur, 2003).

(2)

aku sebagaim ana dinilai oleh orang lain at au diri sebagai objek (object ive self), sedangkan aku adalah int i dari akt if, m engam at i, berfikir, dan berkehendak (subject ive self) Sarw ono (Sobur, 2003). Selanjut nya konsep diri m enurut Sobur adalah sem ua presepsi kit a t erhadap aspek diri yang m eliput i aspek fisik, sosial dan psikologi yang didasarkan pada pengalam an dan int eraksi kit a t erhadap orang lain. konsep diri t um buh dari int eraksi seseorang dengan orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya, t erut am a orang t erdekat , M ead dalam Rakhm at (1996) m enyebut kan orang t erdekat dengan significant ot hers – orang lain yang sangat pent ing, biasanya orang t ua, saudara, guru dan t em an-t em an. Konsep diri m erupakan bagian t erpent ing bagi kepribadian seseorang, yait u sebagai penent u bagaim ana seseorang bersikap dan bert ingkah laku.

Konsep diri adalah gam baran yang dim iliki orang t ent ang dirinya. Konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki orang t ent ang diri m ereka sendiri-karakt erist ik fisik, psikologis, sosial, aspirasi dan prest asi. Sem ua konsep diri m encakup cit ra fisik dan psikologis diri (Hurlock, 1999). Fit s (dalam Pudjijogyant i, 1995) m engat akan bahw a sesungguhnya konsep diri m erupakan salah sat u variabel yang m enent ukan dalam proses pendidikan dan hubungan t im bal balik ant ara konsep diri dengan prest asi belajar akan t am pak apabila dilakukan pengukuran t erhadap konsep diri yait u konsep diri akadem ik. M enjelaskan adanya hubungan yang erat ant ara konsep diri dengan prest asi belajar, Fink (dalam pudjijogyant i, 1995) m elakukan penelit ian yang m enghubungkan konsep diri dengan hasil prest asi yang kurang. Penelit ian Fink ini m enggunakan 20 pasang sisw a laki-laki dan 24 pasang sisw a perem puan. Sisw a-sisw a t ersebut dipasangkan berdasarkan t ingkat int elegensi m ereka. Di sam ping it u, m ereka digolongkan berdasarkan prest asi belajar m ereka m enjadi kelom pok berprest asi lebih (overachiever) dan berprest asi kurang (underachiever). Seluruh sisw a dim int a m elengkapi skala cit ra diri, dan hasilnya dinilai oleh t iga orang psikolog.

(3)

kem am puan dan usahanya, bukan karena fakt or kebet ulan at au keberunt ungan saja.

Sist em nilai yang dit ekankan dalam dunia pendidikan adalah pencapaian prest asi belajar. Prest asi belajar ini selanjut nya dijadikan pat okan perilaku yang harus dicapai sisw a. Penet apan prest asi belajar sebagai pat okan perilaku, m em buat guru selalu berusaha agar sisw a m encapai pat okan t ersebut , dan t idak sem ua sisw a berhasil m encapai prest asi belajar yang dit et apkan. St andar nilai kelulusan Ujian Nasional (UN) t ahun ajaran 2008/ 2009 unt uk SM P dan m eningkat m enjadi 5,50 unt uk seluruh m at a pelajaran yang diujikan salah sat unya adalah mat em at ika, dengan nilai m inim al 4,00 unt uk paling banyak dua m at a pelajaran dan m inim al 4,25 unt uk m at a pelajaran lainnya (Wibow o, 2009) . M eski t ingkat kelulusan sisw a SM P m engalami peningkat an, t et api jumlah sisw a yang t idak lulus dalam UN SM P di Jaw a Tengah m asih cukup t inggi yakni sebanyak 12,36 persen. Kepala Dinas Pendidikan Jaw a Tengah, (Kunt o Nugroho, 2009) m engat akan, jika dibuat skala jum lah, m aka dari t ot al pesert a sebanyak 504.315 sisw a, ada 34.113 sisw a yang dinyat akan t idak lulus. Sisw a yang berhasil m encapai prest asi belajar yang dit et apkan (kesuksesan), akan dipandang sebagai sisw a yang m em punyai kem am puan dan usaha yang t inggi oleh guru dan sisw a-sisw a lain. Sebaliknya, a-sisw a yang t idak berhasil (gagal) m eraih prest asi yang t elah dit et apkan akan dipandang sebagai siswa yang t idak/ kurang m em punyai kem am puan dan usaha. Penilaian yang diberikan oleh guru m aupun pandangan sisw a lain merupakan t anggapan yang sangat m em pengaruhi konsep diri sisw a (Aikesari, 2008).

Berdasarkan penelit ian t ersebut dapat disim pulkan bahw a ada perbedaan konsep diri ant ara sisw a yang t ergolong overachiever dan underachiever. Sisw a yang t ergolong overachiever m enunjukkan konsep diri yang lebih posit if, dan hubungan yang erat ant ara konsep diri dan prest asi belajar t am pak jelas pada sisw a laki-laki. Berdasarkan t em uan-t em uan yang didapat dari sebuah st udi, Burns (1993) m elaporkan bahw a orang-orang yang berprest asi akademis yang rendah m elihat diri m ereka sendiri sebagai orang yang kurang m am pu dalam akademik dibandingkan dengan orang-orang lainnya. Orang-orang-orang yang berprest asi rendah cenderung unt uk m engekspresikan lebih banyak perasaan diri yang negat if dibandingkan yang berprest asi t inggi. Penelit ian Brookover, Thom as dan Pat t erson (dalam Burns, 1993) m enguji perbedaan konsep diri sisw a laki-laki dan perem puan t erhadap prest asi belajar di bidang bidang t ert ent u. Berdasarkan kajian ini dilaporkan bahw a konsep diri sisw a laki-laki berhubungan dengan prest asi dibidang m at em at ika, ilm u sosial, dan ilm u past i. Sedangkan konsep diri sisw a perem puan berhubungan dengan prest asi dibidang ilm u-ilm u sosial.

(4)

Indonesia m engalami kem ajuan yang pesat , w alaupun sebagian besar sisw a m enganggap m at em at ika sebagai m om ok, ilm u kering, penuh dengan rum us-rum us yang sulit dan m em bingungkan (M enurut Trends in M at hemat ic and Science (1999). Prest asi belajar m at em atika merupakan hasil yang diperoleh sisw a selam a m engikut i proses belajar m engajar m at em at ika yang berupa pem aham an, penget ahuan, dan ket eram pilan m at emat ikanya (Ast ut i, 2008). Prest asi belajar t ersebut dit unjukkan dengan nilai t es yang diberikan oleh guru dalam kurun w akt u t ert ent u. M elalui prest asi belajar ini sisw a diharapkan m am pu m engem bangkan konsep dirinya dalam akadem ik. Ket ika anak didik dihadapkan kepada beban pendidikan yang t erlalu banyak dan pencapaian yang t erlalu t inggi dikarenakan lingkungan yang sangat kom pet it if, sist em pendidikan dan lingkungan t idak mem berikan ruang yang cukup unt uk m engem bangkan konsep diri anak didik secara m at ang dan posit if di sekolah, sem ua it u m erupakan m asalah yang t im bul dalam proses belajar m engajar di sekolah (Aikesari, 2008). Individu yang m em punyai konsep diri posit if akan mem punyai kem am puan unt uk m enyesuaikan diri lebih baik, dapat m em pengaruhi sit uasi dan dapat m enunjukkan kem am puan yang dim iliki dengan lebih baik sehingga dapat menghindarkan diri dari reaksi psikis negat if. M ereka dapat m em pengaruhi sit uasi dan dapat m em pergunakan ket eram pilan yang dim iliki dengan lebih baik (Tarm idi, 2008). Dengan demikian penulis ingin m enelit i t ent ang: ” Hubungan Konsep Diri t erhadap Prest asi Belajar M at em at ika Sisw a SM P Negeri 2 Salat iga” .

B. Rumusan M asalah

Berdasarkan uraian t ersebut , rum usan m asalah yang diajukan yait u apakah ada hubungan konsep diri dengan prest asi belajar m at em at ika sisw a SM P Negeri 2 Salat iga?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjabaran lat ar belakang penjabaran m asalah di at as, dalam penelit ian ini bert ujuan m enget ahui hubungan konsep diri dengan prest asi belajar sisw a.

D. M anfaaf Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelit ian ini diharapkan dapat mem berikan sum bangan ilm iah unt uk m em perluas dunia ilm u pendidikan khususnya ilm u pendidikan ilm u penget ahuan sosial.

2. Secara Praktis

(5)

b. Bagi guru/ pendidik, dapat m enjadi m asukan dan bahan pert im bangan dalam mem beri bant uan kepada sisw a yang m em punyai m asalah dengan konsep diri dan prest asi belajar m at em at ika.

c. Bagi orang t ua, diharapkan dapat m em beri inform asi dan m asukan t ent ang hasil penelit ian yait u unt uk m enget ahui gam baran m engenai prest asi belajar m at em at ika, sehingga peran orang t ua dalam kait annya dengan konsep diri dapat berjalan dengan baik.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

11.4.1 In standing badminton, the player who serves at the start of any game shall serve from (or receive in) the right service court when that player’s side has not scored or has

Dengan demikian, seorang yang selesai melaksanakan Shalat Dhuha, ia dapat melafalkan doa apa saja yang baik tanpa harus terikat dengan lafal yang dianggap berasal

Untuk pelaksanaan Verifikasi dimaksud agar saudara dapat menunjukkan Dokumen asli data yang disampaikan pada Data Isian Kualifikasi dan 1 lembar Poto Copy, sebagai berikut:. Kode

[r]

[r]

Skripsi berjudul Analisis Perbandingan Sifat Mekanik Pengelasan Multilayer Baja Tahan Karat 316L Pada Pengelasan GTAW dan SMAW, telah diuji dan disahkan

Sehubungan dengan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Dilingkungan Dinas Bina Marga dan Pengaiaran Kabupaten Kampar Tahun Anggaran 2012 bersama ini kami

Skripsi berjudul Analisis Perbandingan Sifat Mekanik Pengelasan Multilayer Baja Tahan Karat 316L Pada Pengelasan GTAW dan SMAW , telah diuji dan disahkan