26 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian
Penulis melakukan penelitian di SMK Pelita Salatiga dengan subjek seluruhnya adalah siswa kelas XI. Berikut adalah tabel rekapitulasi data siswa SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :
Tabel 4.1
Data Siswa SMK Pelita Salatiga Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013
No. Kelas Jumlah siswa
1. AK 10
2. PH 31
3. TKJ 27
Total 68
Berdasarkan tabel 4.1 deskripsi dari seluruh subjek penelitian yaitu kelas XI. Pada kelas XI Akuntansi terdapat 10 subjek penelitian, untuk kelas XI Perhotelan terdapat 31 subjek penelitian, dan di kelas XI Tehnik Komputer dan Jaringan terdapat 27 subjek penelitian. Jadi total seluruh subjek penelitian adalah 68 orang siswa.
Tabel 4.2
Data Siswa SMK Pelita Salatiga Kelas XI Tahun Ajaran 2012/2013
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki-laki 31 2 Perempuan 37
27 Berdasarkan tabel 4.2 deskripsi dari seluruh subjek penelitian yaitu sebanyak 68 orang, terdapat 31 subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki dan 37 subjek penelitian berjenis kelamin perempuan.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Perijinan Penelitian
Pada tanggal 8 Maret 2013 penulis menyerahkan surat ijin kepada pihak SMK Pelita Salatiga. Berdasarkan surat izin yang telah diterima dari pihak Universitas dan diserahkan kepada Kepala SMK Pelita Salatiga, maka penulis mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian di SMK Pelita Salatiga.
4.2.2 Pengumpulan Data
28 4.3 Hasil Analisis
4.3.1 Penggunaan Fitur Facebook
Untuk mengetahui tingkat penggunaan fitur Facebook maka dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menentukan atau menggolongkan apakah penggunaan fitur Facebook siswa termasuk dalam kategori lengkap, cukup lengkap, tidak lengkap dan tidak pernah.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Penggunaan Fitur Facebook
Kategori Frekuensi Prosentase Menggunakan Semua Fitur 5 7,35% Menggunakan 12-16 Fitur 56 82,35% Menggunakan 7-11 Fitur 7 10,30%
Menggunakan ≤ 6 Fitur - -
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa penggunaan fitur Facebook dalam kategori menggunakan semua fitur terdapat 5 siswa dengan prosentase sebesar 7,35%. Selanjutnya untuk penggunaan 12-16 fitur Facebook terdapat 56 siswa dengan prosentase sebesar 82,35%. Sedangkan untuk penggunaan 7-11 fitur Facebook terdapat 7 siswa dengan prosentase sebesar 10,30%.
4.3.2 Keterbukaan Diri
29 Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Keterbukaan Diri
Kategori Rentang Skor Frekuensi Prosentase Sangat Tinggi 216-176 24 35,29%
Tinggi 175-135 44 64,71%
Rendah 134-94 - -
Sangat Rendah 93-53 - -
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa keterbukaan diri dengan kategori sangat tinggi terdapat 24 siswa dengan prosentase sebesar 35,29%. Sedangkan kategori keterbukaan diri dengan kategori tinggi terdapat 43 siswa dengan prosentase sebesar 64,71%.
4.4 Analisis dan Hasil Penelitian
4.4.1 Uji Normalitas
30 Tabel 4.5
Uji Normalitas Penggunaan Fitur Facebook
Dari tabel 4.5 diperoleh data mean 13,91 dan standar deviasi sebesar 1,66. Dengan asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,075 yang menunjukkan bahwa data penggunaan fitur
Facebook adalah normal karena nilai sig > 0,50. Tabel 4.6
Uji Normalitas keterbukaan diri One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Fitur_FB
N 68
Normal Parametersa Mean 13.9118
Std. Deviation 1.66380
Most Extreme Differences Absolute .155
Positive .155
Negative -.153
Kolmogorov-Smirnov Z 1.281
Asymp. Sig. (2-tailed) .075
a. Test distribution is Normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ktrbkan_diri
N 68
Normal Parametersa Mean 169.8382
Std. Deviation 14.13539
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .092
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .761
Asymp. Sig. (2-tailed) .608
31 Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa mean data keterbukaan diri adalah 169,83 dan memiliki standar deviasi sebesar 14,13. Selanjutnya nilai Asym. Sig (2-tailed) adalah 0,608 yang berarti nilai sig > 0,50, menunjukkan bahwa data keterbukaan diri adalah normal.
4.4.2 Analisis regresi
Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi yang memiliki satu variabel terikat (dependen) dan satu variabel bebas (independen) disebut regresi sederhana. Untuk mengetahui regresi antara variabel penggunaan fitur Facebook dengan variabel keterbukaan diri, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS for Window release 16.0. Dari hasil perhitungan atau pengolahan secara statistik diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel. 4.7
Pengaruh Penggunaan Fitur Facebook Terhadap Keterbukaan Diri
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5381.229 1 5381.229 44.362 .000a
Residual 8005.991 66 121.303
Total 13387.221 67
a. Predictors: (Constant), VAR00001
b. Dependent Variable: VAR00002
32
– (k + 1) = 68 - (1+1) = 68 – 2 = 66, diperoleh Fhitung = 44.362 > Ftabel = 3,98 yang
berarti bahwa ada pengaruh penggunaan fitur Facebook terhadap keterbukaan diri. Tabel 4.8
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 4.8 diketahui nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,634. Nilai ini menunjukkan bahwa antara penggunaan fitur Facebook dengan keterbukaan diri mempunyai hubungan yang tergolong kuat.
4.5 Uji Hipotesa
Hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan penggunaan fitur Facebook terhadap keterbukaan diri siswa kelas XI SMK Pelita Salatiga. Untuk menguji hipotesis dengan membandingkan Ftabel
pada tingkat kepercayaan 95%dengan df pembilang = 1 dan df penyebut 66 yaitu sebesar 3,98. Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik Regresi Linear Sederhana bahwa p=0,000<0,050 dengan Fhitung = 44.362 > Ftabel = 3,98
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan fitur Facebook
terhadap keterbukaan diri. Artinya semakin banyak fitur Facebook yang digunakan maka tingkat keterbukaan diri semakin tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang penulis diajukan diterima.
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square
Change F Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .634a .402 .393 11.01376 .402 44.362 1 66 .000
a. Predictors: (Constant), Fitur_FB
33 4.6 Pembahasan
Berdasarkan olah data yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa keterbukaan diri siswa kelas XI SMK Pelita Salatiga dalam kategori tinggi terdapat 24 siswa dengan prosentase sebesar 35,29%. Sedangkan kategori keterbukaan diri dengan kategori tinggi terdapat 43 siswa dengan prosentase sebesar 64,71%. Data ini menggambarkan bahwa siswa kelas XI SMK Pelita Salatiga memiliki tingkat keterbukaan diri dalam kategori tinggi.
Di samping hasil analisa yang lain juga menunjukkan p=0,000<0,050 dengan Fhitung = 44.362 > Ftabel = 3,98 yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan
penggunaan fitur Facebook terhadap keterbukaan diri. Artinya, semakin semakin banyak siswa menggunakan fitur Facebook maka tingkat keterbukaan dirinya semakin tinggi. Dan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,634. Nilai ini menunjukkan bahwa antara penggunaan fitur Facebook dengan keterbukaan diri mempunyai hubungan yang tergolong kuat. Hal ini sejalan dengan temuan yang ditulis oleh Hidayat (2010) yang meneliti tentang hubungan antara penggunaan
Facebook dengan keterbukaan diri di kalangan pelajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan Facebook dengan keterbukaan diri siswa SMA Negeri 2 Purwakarta mempunyai nilai yang signifikan. Hal tersebut, didasarkan pada faktor intensitas penggunaan Facebook dan penggunaan kontent atau isi Facebook yang masing-masing masuk ke dalam kategori rendah tapi pasti dan kategori cukup berarti. Begitupula dengan penelitian yang dilakukan oleh Acquisti dan Gross (2006) yang didalamnya menerangkan bahwa anggota
34 menyimpulkan bahwa pengguna Facebook dari kalangan remaja cenderung memperlihatkan profil dirinya secara terbuka, namun terkadang banyak profil yang dibuat bukan berdasarkan kenyataan karena terkait dengan privasi. Namun privasi bukanlah faktor utama responden menggunakan fitur Facebook, dan informasi yang disajikan mayoritas riil, khususnya posting yang ditulis di status.
35 yang kurang menyenangkan, dan ketika mengungkapkan perasaan yang kurang menyenangkan para remaja tidak jarang menggunakan kata-kata yang kurang sesuai sehingga proses pengungkapan diri menjadi sesuatu yang negatif. Pengungkapan diri remaja yang kurang tepat ini dapat menimbulkan masalah baik kepada diri remaja sendiri maupun pihak lain yang berkaitan atau pihak tertentu yang memanfaatkan keadaan, seperti beberapa kasus penipuan yang terjadi melalui hubungan pertemanan lewat Facebook. Disamping itu, kegiatan memperbaharui status, mengunggah foto, mengobrol atau melihat dinding orang lain bisa sangat mengasyikan dan membuat lupa waktu. Hal itulah yang sering dirasakan para anggota Facebook. Mengakses Facebook membuat sebagian orang melupakan aktivitas lain yang seharusnya dilakukan.