• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM PARAGRAF ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS VII SMP SATRIA DHARMA PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN METODE SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM PARAGRAF ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS VII SMP SATRIA DHARMA PERBAUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SKIMMING TERHADAP

KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM

PARAGRAF ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS

VII SMP SATRIA DHARMA PERBAUNGAN

TAHUN PEMBELAJARAN

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RITA DAMAYATI SIPAYUNG

NIM 2112111014

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Rita Damayati Sipayung, NIM 2112111014. Pengaruh Penggunaan Metode Skimming terhadap Kemampuan Menemukan Gagasan Utama dalam Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas VII SMP Satria Dharma Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan Pengaruh Penggunaan Metode

Skimming terhadap Kemampuan Menemukan Gagasan Utama dalam Paragraf

Argumentasi oleh Siswa Kelas VII SMP Satria Dharma Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Satria Dharma Perbaungan sebanyak 60 orang. Sampel diambil secara keseluruhan yakni 60 orang, 30 orang untuk kelas eksperimen dan 30 orang untuk kelas kontrol. Desain yang dilakukan yaitu two group post-test design.

Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya Quasi eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t” dengan rumus

Berdasarkan pengolahan data diperoleh hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata kelas eksperimen dengan metode pembelajaran Skimming = 81,4, standar deviasi = 10,51, dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 43,4%, kategori baik sebanyak 33,3% dan kategori cukup sebanyak 23,3%, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol dengan metode Ceramah = 62,43 standar deviasi= 9,22 dan termasuk pada kategori sangat baik sebanyak 0%, kategori baik sebanyak 20%, kategori cukup sebanyak 56.7%, kategori kurang sebanyak 23,3% dan kategori sangat kurang sebanyak 0%. Berdasarkan hasil uji data post-test diketahui keduanya berdistribusi normal. Berdasarkan uji homogenitas diperoleh bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, diperoleh t0 sebesar 7,26, kemudian dikonsultasikan dengan ttabel sebesar = 2,01 pada taraf signifikan α 5% dk=(N1+N2)-2=58. Oleh karena to yang diperoleh lebih besar dari ttabel, yaitu 7,26 >2,01 maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Dari hasil pengujian hipotesis diperoleh bukti yang empirik bahwa metode pembelajaran Skimming berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan menemukan gagasan utama dalam paragraf argumentasi oleh siswa kelas VII SMP Satria Dharma Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015.

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian Siswa Kelas VII SMP Satria Dharma

Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015 35

Tabel 3.2 Desain Penelitian 36

Tabel 3.3 Langkah-langkah Pembelajaran Menemukan GagasanUtama

dalam Paragraf Argumentasi di Kelas Eksperimen dengan Metode Skimming 38

Tabel 3.4 Langkah-langkah Pembelajaran Menemukan Gagasan Utama

dalam Paragraf Argumentasi di Kelas Kontrol dengan

Metode Ceramah 41

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Penilaian Menemukan Gagasan Utama dalam

Paragraf Argumentasi 43

Tabel 3.6 Kategori dan Presentase Nilai 46

Tabel 4.1 Hasil Menemukan Gagasan Utama dalam Paragraf

Argumentasi di Kelas Eksperimen 52

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menemukan

Gagasan Utama dalam Paragraf Argumentasi di Kelas

Eksperimen 54

Tabel 4.3 Hasil Menemukan Gagasan Utama dalam Paragraf

Argumentasi di Kelas Kontrol 55

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menemukan Gagasan

Utama dalam Paragraf Argumentasi di Kelas Kontrol 57

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen 59

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol 60

Tabel 4.7 Pengujian Normalitas Data Penelitian 62

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 74

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan dan Pengembangan di Kelas

Eksperimen 75

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan dan Pengembangan di Kelas Kontrol 87

Lampiran 4 Instrumen Penelitian Metode Skimming 97

Lampiran 5 Instrumen Penelitian Metode Ceramah 99

Lampiran 6 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke 101

Lampiran 7 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 102

Lampiran 8 Tabel Harga X2 103

Lampiran 9 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk berbagai df 104

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian 105

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan mutu pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting

dilakukan untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Melalui pendidikan akan

dihasilkan tenaga kerja yang terampil serta sumber daya manusia yang

berkualitas. Salah satu upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah

meningkatkan kualitas pengajaran agar pembelajaran dapat terlaksana dengan

baik dan akan dihasilkan anak didik yang dapat memahami dan mengerti terhadap

apa yang dilakukan.

Secara umum pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan

ditujukan untuk membina dan mengembangkan keterampilan berbahasa

Indonesia. Adapaun keterampilan yang diharapkan dari pembelajaran tersebut

adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan menulis dan

keterampilan membaca. Keempat keterampilan tersebut saling terkait satu dengan

yang lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap keterampilan tersebut saling

berkaitan erat, yakni antara keterampilan berbicara dan membaca saling

berhubungan, selain itu membaca dengan menulis, serta membaca dengan

menyimak juga saling berhubungan.

Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki adalah

(10)

suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata/

bahan tulis.” Dewasa ini meskipun media noncetak (televisi) telah banyak

menggantikan media cetak (buku), kemampuan membaca masih memegang

peranan penting dalam kehidupan manusia modern. Dengan kemajuan ilmu dan

teknologi yang sangat pesat, manusia harus terus-menerus memperbarui

pengetahuan dan keterampilannya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut

sebagian besar diperoleh melalui membaca.

Melalui kegiatan membaca siswa mampu memperoleh banyak

pengetahuan. Oleh sebab itu, guru sebaiknya memiliki perhatian khusus dalam

kompetensi membaca ini karena selain manfaatnya yang besar bagi siswa,

membaca juga merupakan kegiatan yang kompleks. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Nurhadi (1989:13) yang menyatakan bahwa, membaca adalah sebuah

proses yang kompleks dan rumit. Kompleks artinya dalam proses membaca

terlibat faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor internal dapat berupa

intelegensi (IQ), minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca, dan sebagainya.

Faktor eksternal bisa dalam membentuk sarana membaca, teks bacaan

(sederhana-berat, mudah-sulit), faktor lingkungan, atau faktor latar belakang sosial ekonomi,

kebiasaan, dan tradisi membaca.

Selain kompleksitas membaca, guru juga perlu memperhatikan rendahnya

minat baca siswa yang kini menjadi masalah besar di Indonesia. Sesuai

pernyataan Kusmana (dalam Olynda Ade Arisma:2012), berdasarkan hasil

(11)

siswa rendah. Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Timur, siswa

Indonesia termasuk paling rendah. Dari 42 negara yang disurvey, siswa Indonesia

menduduki peringkat ke-39, sedikit di atas Albania dan Peru. Kemampuan siswa

kita itu masih di bawah siswa Thailand yang menduduki peringkat ke-32.

Demikian pula dengan penguasaan materi dari bacaan, siswa kita hanya mampu

menyerap 30% dari materi bacaan yang tersaji dalam bahan bacaan.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kelas VII SMP

untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa kemampuan

menemukan gagasan utama terdapat pada KD 11.2 yaitu menemukan gagasan

utama dalam teks. Kemampuan menemukan gagasan utama merupakan

kemampuan yang paling dasar yang mengharuskan siswa dapat menangkap apa isi

teks yang dibacanya.

Kenyataanya di lapangan, kemampuan siswa dalam menemukan gagasan

utama dari teks yang dibacanya masih rendah. Rendahnya nilai yang diperoleh

dalam materi ajar tersebut terlihat dari hasil penelitian Rini Artika, NIM

209311062 dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran The Learning Cell (Sel

Belajar ) Terhadap Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Dalam Artikel Oleh

Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Balai Tahun Pembelajaran 2012/2013”,

diperoleh nilai rata rata 64 dan dikategorikan pada tahap kurang. Hal ini didukung

dengan penelitian Rahmanita Nely, NIM 100388201271 yang berjudul

“Kemampuan Menentukan Gagasan Utama Paragraf Deduktif Dan Induktif Siswa

Kelas VII MTs Miftahul Ulum Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/ 2014” juga

(12)

dari 46 orang siswa yang diteliti, 13 orang berada pada tahap memuaskan, 10

orang pada tahap cukup dan 23 orang pada tahap kurang.

Dari hasil observasi selama 3 bulan yakni dalam program PPLT di

Yayasan Perguruan Satria Dharma Perbaungan diketahui bahwa kemampuan

menemukan gagasan utama bagi sebagian besar siswa masih merupakan kegiatan

yang tergolong sulit. Faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah minat siswa

untuk menerima materi ajar tersebut masih rendah. Selama ini pendidik dominan

menggunakan metode ceramah dalam mengajar. Metode ceramah yaitu metode

yang dikenal hanya memprioritaskan pendidik dalam pembelajaran sedangkan

siswa hanya sebagai pendengar. Hal ini tentunya mengakibatkan siswa akan pasif

dan cenderung tidak memberikan umpan balik dalam pembelajaran sehingga

kemampuan siswa untuk berpikir secara aktif dan cepat menangkap materi

pembelajaran tidak terlatih. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang diberikan

guru menjadi salah satu faktor kesulitan siswa dalam menemukan gagasan utama

dari teks yang telah dibaca oleh siswa tersebut. Menyadari hal itu, maka

kemampuan menemukan gagasan utama dalam teks perlu dibenahi supaya siswa

dapat meningkatkan keterampilan berbahasanya khususnya keterampilan

membaca. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar mengenai gagasan utama

khususnya dalam paragraf argumentasi maka solusi yang ditawarkan adalah

menggunakan metode skimming.

Metode skimming adalah suatu metode membaca yang dapat melatih

kecepatan dan kemampuan membaca siswa. Penguasaan dan pemahaman terhadap

(13)

penting dari sebuah buku. Cara membaca langsung pada ide pokok serta langsung

membaca pada bagian informasi yang diinginkan adalah teknik yang paling

ampuh untuk membaca buku, majalah, dan koran yang sampai ratusan halaman.

Lebih lanjut Tarigan (2005:118) mendefinisikan membaca skimming (sekilas)

adalah suatu tipe membaca dengan cara meliputi atau menjelajah bahan bacaaan

secara cepat agar dapat memetik ide-ide utama. Dari hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa membaca skimming adalah teknik membaca cepat yang

sangat bermanfaat bagi orang-orang yang dihadapkan pada banyak literatur

sementara hanya ada sedikit waktu untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Skimming terhadap Kemampuan

Menemukan Gagasan Utama dalam Paragraf Argumentasi oleh Siswa Kelas VII

SMP Satria Dharma Perbaungan.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi hal-hal sebagai

berikut:

1. minat siswa dalam membaca masih rendah,

2. kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama dari teks yang

(14)

3. cenderung tidak ada umpan balik dalam pembelajaran sehingga

kemampuan siswa untuk berpikir secara aktif dan cepat menangkap materi

pembelajaran tidak terlatih,

4. metode pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran

menemukan gagasan utama dalam paragraf argumentasi masih dominan

menggunakan metode ceramah.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, peneliti

memfokuskan pada masalah yang kelima yaitu metode pembelajaran yang

digunakan guru dalam pembelajaran menemukan gagasan utama dalam paragraf

argumentasi masih dominan menggunakan metode ceramah. Oleh karena itu,

peneliti menawarkan metode pembelajaran skimming yang secara teoretis akan

menghasilkan hasil yang lebih baik terhadap kemampuan dalam menemukan

gagasan utama dalam paragraf argumentasi oleh siswa kelas VII SMP Satria

Dharma Perbaungan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah di atas, adapun permasalahan dalam penelitian ini

(15)

1. Bagaimana kemampuan menemukan gagasan utama dalam paragraf

argumentasi dengan menggunakan metode pembelajaran skimming oleh

siswa kelas VII SMP Satria Dharma Perbaungan?

2. Bagaimana kemampuan menemukan gagasan utama dalam paragraf

argumentasi dengan menggunakan metode ceramah siswa kelas VII SMP

Satria Dharma Perbaungan?

3. Apakah ada pengaruh metode pembelajaran skimming terhadap

kemampuan menemukan gagasan utama dalam paragraf argumentasi oleh

siswa kelas VII SMP Satria Dharma Perbaungan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan

tujuan sebagai berikut:

1. mendeskripsikan kemampuan menemukan gagasan utama dalam paragraf

argumentasi dengan menggunakan metode pembelajaran skimming siswa

kelas VII SMP Satria Dharma Perbaungan,

2. mendeskripsikan kemampuan menemukan gagasan utama dalam paragraf

argumentasi dengan menggunakan metode ceramah siswa kelas VII SMP

Satria Dharma Perbaungan,

3. mendeskripsikan pengaruh metode pembelajaran skimming terhadap

kemampuan siswa menemukan gagasan utama dalam paragraf

(16)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Manfaat teoretis, diharapkan hasil penelitian ini sebagai sumbangan

pemikiran dan referensi kajian penelitian lebih lanjut untuk

dipertimbangkan dalam memperbaiki kualitas pendidikan.

2. Manfaat praktis, bagi guru dapat memberikan masukan khususnya kepada

guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk menggunakan metode

pembelajaran yang tepat. Bagi siswa, dapat menambah pengetahuannya

dalam pembelajaran membaca dan mampu menemukan gagasan utama

dari paragraf yang dibacanya. Bagi peneliti, dapat sebagai pedoman untuk

bahan masukan ketika akan mengajarkan bidang studi bahasa Indonesia.

Bagi pembaca, dapat sebagai referensi ketika mengadakan penelitian

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab terdahulu maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menemukan

gagasan utama dalam paragraf argumentasi siswa kelas VII SMP Satria

Dharma Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan

menggunakan metode skimming nilai tertinngi 93 dan nilai terendah 60,

nilai rata-rata 81,4, standar deviasi 10,51 dan berada pada kategori baik.

2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan menemukan

gagasan utama dalam paragraf argumentasi siswa kelas VII SMP Satria

Dharma Perbaungan Tahun Pembelajaran 2014/2015 dengan

menggunakan metode ceramah nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 40,

nilai rata-rata 62,43, standar deviasi 9,22 dan berada pada kategori cukup.

3. Terdapat pengaruh signifikan metode skimming terhadap kemampuan

menemukan gagasan utama dalam paragraf argumentasi siswa kelas VII

(18)

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian

ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Kemampuan menemukan gagasan utama dalam paragraf argumentasi

dengan menggunakan metode skimming sudah baik, namun perlu

ditingkatkan lagi. Hal ini bisa saja dilakukan dengan memberikan latihan

yang maksimal kepada siswa.

2. Sebaiknya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di lokasi

penelitian meningkatkan perhatiannya terhadap kemampuan siswa dalam

menemukan gagasan utama dalam paragraf argumentasi termasuk dalam

hal penggunaan metode pembelajaran yang digunakan.

3. Sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti yang lain sebagai

langkah konkrit dalam hal peningkatan mutu pendidikan dengan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

.2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Dahlan. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada

Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin:Rineka Cipta

Harjasujana. 1988. Membaca. Jakarta : Karunia Jakarta

Keraf, Gorys. 1981. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : PT Gramedia

Kosasih. 2011. Ketatabahasaan dan Kesusatraan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya

. 2014. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV Yrama Widya

Nurhadi. 1989. Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca. Bandung : CV Sinar Baru

. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: CV Sinar Baru

Purwandari, Retno, dkk,2012. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Familia

Roestyah,NK . 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Asdi Mahasatya

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Somadayo. 2013. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press

Tampubolon, DP . 1986. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan

Efisien. Bandung : Angkasa

(20)

Kamsinah. 2008. Metode Dalam Proses Pembelajaran: Studi Tentang Ragam dan

Implementasinya. Dalam jurnal Lentera Pendidikan, Vol.11. No. 1 Juni

2008: 101-114

Arisma, Olynda Ade. 2012. Peningkatan Minat dan Kemampuan Membaca

Melalui Penerapan Program Jam Baca Sekolah di Kelas VII SMPN 1 Puri. Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang

Artika, Rini. 2013. Pengaruh Model The Learning Cell Terhadap Kemampuan

Menemukan Gagasan Utama Dalam Artikel Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tanjung Balai T.P 2012/2013. FBS. Universitas Negeri Medan

Rahmanita, Nely. 2014. Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Paragraf

Deduktif dan Induktif Siswa Kelas VII MTs Miftaful Ulum Tanjung Pinang T.P 2013/2014. FBS. Universitas Maritim Raja Alihaji Tanjung

Gambar

Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dapat menyelesaikan tugas proyek akhir dengan judul “Pengujian kinerja AC Mobil (Percobaan statis) Memanfaatkan HFC-134a refrigeran Dengan Variasi Pendingin

Spesies yang mendominasi tingkat pancang pada sistem agroforest campuran-1 adalah sawit ( E. guineensis ) dengan nilai INP=121.54%, sedangkan pada sistem agroforest

Media edukasi yang sesuai dengan segmen pendengar baru, dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Surabaya, sehingga Jazz di Surabaya tidak hanya menjadi tren

Dalam hal belanja daerah terdapat ketentuan bahwa anggaran belanja merupakan batas maksimum pengeluaran yang boleh dilakukan pemerintah daerah. Dalam hal ini

Analisis pemecahan masalah Sistem Informasi Gereja Jemaat Alfa Omega Palopo membutuhkan sistem yang dapat mempermudah dalam pengolahan data jemaat, data

dalam Pasal 1 ayat (2) dan Lampiran Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil. Terluar, dicabut dan dinyatakan

Tugas akhir ini meneliti tentang perubahan pola arus yang terjadi di kawasan Kenjeran akibat adanya reklamasi dengan parameter kecepatan arus yang terjadi pada tiap titik tinjauan

Praktek Kerja Profesi Apoteker di Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan