• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SMP YPAK PTPN III SEI KARANG T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SMP YPAK PTPN III SEI KARANG T.P 2013/2014."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

M A T E R I C A H A Y A D I K E L A S V I I I S M P Y P AK PTPN III SEI KARANG T.P 2013/2014

Oleh :

Roni Man gapul Manurung NI M 4103321041

Program Studi Pen didikan Fi sika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga

penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya di Kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P. 2013/2014”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau

telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, dan Bapak

Drs. Jonny Panggabean, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Nurdin Siiregar, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Motlan,

M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Irawadi Husni selaku kepala sekolah SMP YPAK PTPN III Sei Karang, Bapak

Drs. Hatmansyah selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu

dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi

yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama

melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua, Bapak

Hasudungan Manurung dan Ibu Marlina Pardosi yang terus memberikan motivasi

(3)

v

Anggi) serta sanak keluarga yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang

tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya

skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat

penulis, Rimdah, Tiar, Judihar, Pesta, Francen, Feny, Ledi, Bernadi, Mardiana,

Melda yang telah menjadi rekan bekerjasama dalam menyusun skripsi, kemudian

teman-teman satu kos Sehat, Tery, Agus, Boy, yang telah banyak membantu

dalam membaca dan mencari referensi skripsi ini, beserta seluruh rekan-rekan

fisika ekstensi yang tak dapat penulis sertakan namanya satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

Roni Manurung

NIM. 4103321041

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI CAHAYA DI KELAS VIII SMP YPAK PTPN III SEI KARANG

T.P 2013/ 2014

RONI MANGAPUL MANURUNG (4103321041) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P 2013/2014 dan aktifitas belajar siswa saat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan design penelitian Two Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 3 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas VIIIB sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 38 orang dan kelas VIIIA sebagai kelas kontrol yang berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 15 soal yang telah divalidasikan dan lembar observasi aktifitas belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol. Uji Hipotesis menggunakan uji t satu pihak.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka teori 6

2.1.1 Pengertian Belajar 6

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3 Model Pembelajaran 9

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 10 2.1.5 Beberapa Tipe Dalam Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 14 2.1.7 Metode-Metode Pembelajaran Pendukung Kooperatif Tipe NHT 17

2.1.8 Kajian Materi 18

2.1.8.1 Cahaya 18

2.1.8.2 Perambatan Cahaya 18

2.1.8.3 Pemantulan Cahaya 19

2.1.8.3.1 Hukum Pemantulan 19

2.1.8.3.2 Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur 19

2.1.8.4 Cermin Datar 20

2.1.8.5 Cermin Cekung 20

2.1.8.5.1 Pembentukan Bayangan Pada Cermin Cekung 24

2.1.8.6 Cermin Cembung 26

(6)

2.2. Kerangka Konseptual 30

2.3. Hipotesis Penelitian 31

BAB III METODE PENELITIAN 32

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32

3.3. Variabel Penelitian 32

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 33

3.4.1. Jenis Penelitian 33

3.4.2. Desain Penelitian 33

3.5 Prosedur Penelitian 34

3.6. Instrumen Penelitian 34

3.6.1 Instrumen Tes Hasil Belajar 34

3.6.2 Instrumen Aktivitas Siswa 35

3.7 Teknik Analisis Data 36

3.7.1 Analisis Data Hasil Belajar Kognitif 36 3.7.2 Analisis Data Observasi Siswa 37 3.7.3 Menguji Kesamaa Dua Rata – Rata 37

3.7.3.1 Uji Normalitas 37

3.7.3.2 Uji Homogenitas 38

3.7.4 Pengujian Hipotesis 39

3.7.4.1 Uji Kesamaan Rata – Rata Pretes 39 3.7.4.2 Uji Kesamaan Rata – Rata Postes 40

BAB IV HASL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42

4.1 Hasil Penelitian 42

4.1.1 Nilai Pretes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42 4.1.2 Nilai Postes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 4.1.3 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa 46 4.1.4 Uji Persyaratan Analisis Data 49

4.1.4.1 Uji Normalitas Data 49

4.1.4.2 Uji Homogenitas 49

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis 50

4.2 Pembahasan Penelitian 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 53

5.1 Kesimpulan 53

5.2 Saran-saran 54

DAFTAR PUSTAKA 55

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 : Perbandingan pembelajaran kooperatif

dengan pembelajaran konvensional 10

Tabel 3.1 : Two-Group Pretest-Postest Design 33 Tabel 3.2 : Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 35 Tabel 3.3 : Kriteria Penilaian Hasil Belajar 36

Tabel 3.4 : Kategori Aktivitas 37

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Cahaya merambat dengan lintasan lurus pada

sebuah lubang di suatu ruangan 19

Gambar 2.2 : Hukum Pemantulan Cahaya 19 Gambar 2.3 : (a) Pemantulan teratur , (b) Pemantulan baur 20 Gambar 2.4 : Pembentukan bayangan pada cermin datar 20 Gambar 2.5 : Cermin cekung akan mengumpulkan sinar pantul

(konvergen) 21

Gambar 2.6 : Pemantulan sinar datang sejajar sumbu utama pada cermin

Cekung 22

Gambar 2.7 : Pemantulan sinar datang melalui titik fokus utama

pada cermin cekung 23

Gambar 2.8 : Pemantulan sinar datang melalui pusat kelengkunagn utama

pada cermin cekung 23

Gambar 2.9 : Pembentukan bayangan pada cermin cekung ketika benda berada di luar pusat kelengkungan cermin menghasilkan

bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil 24 Gambar 2.10 : Pembentukan bayangan pada cermin cekung ketika benda

diletakkan di antara pusat kelengkungan cermin dan titik fokus menghasilkan bayangan nyata, terbalik, diperbesar 25 Gambar 2.11 : Pembentukan bayangan pada cermin cekung ketika

benda diletakkan diantara titik fokus dan cermin akan

mengahasilkan bayangan maya, tegak, dan diperbesar 26 Gambar 2.12 : Cermin cembung akan menyebarkan sinar pantul 27 Gambar 2.13 : Pemantulan sinar datang sejajar sumbu utama

pada cermin cembung 28

Gambar 2.14 : Pemantulan sinar datang menuju titik fokus cermin cekung 28 Gambar 2.15 : Pemantulan sinar datang melalui pusat kelengkungan

cermin pada cermin cembung 29

Gambar 2.16 : Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu

bersifat maya, tegak, dan diperkecil 24 Gambar 4.1 : Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 43 Gambar 4.2 : Diagram Batang Data Pretes Siswa Kelas Kontrol 44 Gambar 4.3 : Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 45 Gambar 4.4 : Diagram Batang Data Postes Siswa Kelas Kelas Kontrol 45 Gambar 4.5 : Diagram Batang Data Aktivitas Belajar Siswa

Kelas Eksperimen 47

Gambar 4.6 : Diagram Batang Data Aktivitas Belajar Siswa

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP I) 56 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP II) 66 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP III) 77 Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa (LKS I) 90 Lampiran 5 : Lembar Kerja Siswa (LKS II) 97 Lampiran 6 : Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 103

Lampiran 7 : Tes Hasil Belajar 118

Lampiran 8 : Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 126 Lampiran 9 : Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 127

Lampiran 10 : Data Angket Siswa 130

Lampiran 11 : Rekapitulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 134 Lampiran 12 : Rekapitulasi Data Postes Kelas Eksperimen 139 Lampiran 13 : Rekapitulasi Data Pretes Kelas Kontrol 143 Lampiran 14 : Rekapitulasi Data Postes Kelas Eksperimen 146 Lampiran 15 : Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Kelas Eksperimen Pertemuan I 151 Lampiran 16 : Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Kelas Eksperimen Pertemuan II 155 Lampiran 17 : Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Kelas Eksperimen Pertemuan III 159 Lampiran 18 : Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 163 Lampiran 19 : Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Kelas Kontrol Pertemuan I 165

Lampiran 20 : Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Kelas Kontrol Pertemuan II 169 Lampiran 21 : Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa

Kelas Kontrol Pertemuan III 173 Lampiran 22 : Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol 177 Lampiran 23 : Perhitungan Statistik 179 Lampiran 24 : Uji Normalitas Data 186 Lampiran 25 : Uji Homogenitas Data 192

Lampiran 26 : Uji Hipotesis 195

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar penting bagi masa depan suatu

bangsa. Gambaran kemajuan suatu bangsa di masa yang akan datang banyak

dipengaruhi oleh kualitas pendidikannya. Tingkat keberhasilan pendidikan di

setiap belahan dunia tentunya berbeda-beda dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan adalah bagaimana

menggunakan model pembelajaran yang sesuai. Oleh karena itu sangatlah penting

merancang suatu pembelajaran yang baik dalam pendidikan guna meningkatkan

kualitas pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.

IPA merupakan suatu mata pelajaran dalam kurikulum pendidikan di

Indonesia yang sangatlah penting keberadaanya. Akan tetapi, apakah proses

pembelajaran IPA di negara kita ini telah mencapai tujuan yang diharapkan?

Upaya peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA menuntut banyak

variasi agar menarik minat siswa dalam pembelajaran

Di dalam pembelajaran IPA diperlukan adanya sikap saling bekerja sama

(interaksi antar siswa) untuk menunjang hasil belajar. Sikap saling bekerja sama

ini juga berguna untuk memupuk karakter siswa sehingga siswa dapat belajar

berdiskusi dan bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan

dalam pembelajaraanya secara positif.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 36

siswa di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang didapat bahwa Sebagian

besar siswa tersebut menganggap pelajaran IPA merupakan pelajaran yang sulit

dan kurang menarik.Sebagian besar siswa tidak menggemari IPA dan rendahnya

daya tarik siswa untuk menggali ilmu IPA di luar kegiatan resmi sekolah.Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan sehari-hari di kelas dalam pembelajaran IPA juga

dianggap kurang menarik dan variatif. Penulis juga melakukan wawancara kepada

guru mata pelajaran IPA dan mendapatkan kesimpulan bahwa hasil belajar IPA di

(11)

2

kurangnya keaktifan dan kerja sama siswa dalam memperoleh informasi,

pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Centered).

Suatu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah di atas adalah

dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat menarik minat dan

merangsang keaktifan siswa.Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang menuntut

adanya kerjasama siswa dalam proses pembelajaran dan kesiapan siswa

mempertanggung jawabkan hasil dari diskusi/ kerjasamanya secara

random.Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivitas.

Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan

dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya

(Trianto, 2011:56). Lebih spesifik lagi menurut Spenser Kagen (Trianto, 2011:83)

mengatakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dirancang untuk melibatkan

lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu

pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pembelajaran

tersebut.

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya

Sri Mulyana (2010) menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada

materi pokok kalor terjadi peningkatan hasil belajar dengan rata-rata 72,8 tetapi

peneliti merasa kurang mampu dalam mengalokasikan waktu. Demikian juga

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ruth (2012) nilai rata-rata postest siswa

sebesar 73,2 dan mengalami peningkatan sebesar 29,6 terhadap pretest yang

dilakukan sebelumnya.Akan tetapi, peneliti mengalami kesulitan dalam

penguasaan kelas dan kurang aktifnya siswa dalam menjawab masalah yang

diajukan guru untuk dipresentasikan. Yosua Nadeak (2012) melakukan penelitian

dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan memperoleh peningkatan

hasil belajar siswa pada meteri pokok gaya sebesar 5,11%. Namun peneliti kurang

mampu dalam menguasai pengelolaan kelas.Aplia Lolita Sari (2012) menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok pengukuran dan

terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata 73, akan tetapi peneliti

(12)

Marwina (2013) melakukan penelitian dengan model pembelajaran yang sama

pada materi pokok hukum Newton tentang gerak dan mengalami peningkatan

hasil belajar dengan rata-rata 75, akan tetapi peneliti mengalami kesulitan dalam

pengelolaan waktu dan pengendalian kelas.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan peneliti sebelumnya dalam hal

materi yang diajarkan yaitu cahaya dengan populasi penelitiannya yaitu siswa

kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang. Selain itu peneliti juga akan

mencoba memperbaiki kendala yang dialami oleh peneliti sebelumnya dalam hal

ini Ruth(2012) yaitu dengan mempersiapkan modul atau bahan ajar yang dapat

membantu siswa memperoleh informasi agar hasil presentasi diskusi siswa lebih

efektif dan kompeten. Peneliti juga akan memotivasi siswa untuk berperan aktif

dalam pembelajaran dan menjaga ketentraman belajar sehingga terwujud

pembelajaran yang kondusif dan menarik.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Cahaya di

Kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P. 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada model konvensional yang belum maksimal

2. Minat belajar IPA siswa yang masih kurang

3. Siswa pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran yang sedang

berlangsung

4. Kerja sama antar siswa dalam memperoleh informasi masih kurang

5. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang variatif untuk

(13)

4

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penelitian ini dibatasi pada

masalah berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe NHT

2. Objek yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei

Karang T.P. 2013/2014

3. Materi pokok yang diajarkan dalam penelitian ini adalah cahaya

4. Perangkat pembelajaran meliputi buku guru, buku siswa, RPP, kisi-kisi,

tes hasil belajar, dan LKS.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT pada materi cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN

III Sei Karang T.P. 2013/2014?

2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional

pada materi cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P.

2013/2014?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi

pokok cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P.

2013/2014?

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok cahaya di kelas

(14)

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP YPAK

PTPN III Sei Karang T.P. 2013/2014.

2. Mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

Konvensional pada materi pokok cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN

III Sei Karang T.P. 2013/2014.

3. Mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok

cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P. 2013/2014.

4. Mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif NHT terhadap hasil

belajar siswa di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P.

2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif

tipe NHT terhadap pembelajaran IPA.

2. Sebagai sarana menambah aktifitas dan pemahaman siswa terhadap konsep

IPA setelah di ajarkan dengan model kooperatif tipe NHT.

3. Sebagai bahan informasi tentang model kooperatif tipe NHT agar dapat

(15)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT pada materi cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P.

2013/2014 rata-rata pretes sebesar 44,91 dan rata-rata postes siswa sebesar

75,61.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional

pada materi cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN III Sei Karang T.P.

2013/2014 rata-rata pretes sebesar 42,59 dan rata-rata postes siswa sebesar

61,48.

3. Aktifitas siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT pada materi cahaya di kelas VIII SMP YPAK PTPN III

Sei Karang T.P. 2013/2014 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa 73,10

termasuk dalam kategori cukup aktif sedangkan aktifitas siswa pada kelas

kontrol 55,42 pada kategori kurang aktif.

4. Ada perbedaan akibat pengaruh pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi cahaya di kelas VIII SMP

(16)

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pembentukan kelompok pada model kooperatif tipe NHT dapat dilakukan

sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan memperhatikan

karakter dan perilaku sosial siswa. Dengan demikian,dalam kegiatan

pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan

kelompok dan penataan ruang kelas.

2. Pada saat praktikum berlangsung peneliti masih kesulitan dalam

membimbing penuh pada masing-masing kelompok, Oleh sebab itu, bagi

peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara

aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi,

(17)

53

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard I., (2008), Learning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Dimyati, dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta

Hamalik, Oemar, (2011), Kurikulum dan Pembelajaran, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta

Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Pustaka Setia, Bandung

Hewitt, Paul, (2006), Conceptual Physics Tenth Edition, Pearson Addison Wesley, USA

Huda, Miftahul, (2011), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan

Rahardjo, Muljo & Daryanto, (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Gava Media, Malang

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit CV Alfabeta, Bandung

Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik, Musamedia, Bandung

Sudjana, N., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung

Gambar

Tabel 2.1   : Perbandingan pembelajaran kooperatif  dengan pembelajaran konvensional

Referensi

Dokumen terkait

WIB, bertempat di Ruang rapat Politeknik KP Bitung, dengan calon penyedia yang telah mendaftar. sebanyak 15

Sehubungan dengan telah berakhirnya masa sanggah terhadap Pengumuman Pemenang Seleksi Sederhana Nomor : 602.1/08/PK16/POKJA-DINKES/STG/X/2015, tanggal 12 Oktober 2015 untuk paket

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

Berdasarkan inkonsistensi hasil penelitian yang ada dan disebabkan adanya ketidakcocokan antara teori dan praktik mengenai kandungan informasi pemecahan saham, penelitian ini

Dari tabel 1.1 tingginya kontribusi sektor pertanian mencerminkan bahwa peranan sektor pertanian dapat diharakan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Boyolali.Untuk itu,perlu

Fase- fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.. Kata kunci

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

If there are multiple resources that are being provided because of a single RFI, then a has-a association could help to identify which RFIs are addressed by which