• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.BUKU PEDOMAN RKH PAUD dan SOP PAUD KURIKULUM 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "3.BUKU PEDOMAN RKH PAUD dan SOP PAUD KURIKULUM 2013"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PENYUSUNAN JAWUAL HARIAN DAN STANDAR

OPERASIONAL PROSEDUR DI SATUAN PENDIDIKAN ANAK

USIA DINI

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL

(2)

Kurikulum dipandang sebagai jantungnya sebuah program pendidikan. Kurikulum dapat dipandang sebagai strategi dan cara yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan secara nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari betapa pentingnya kedudukan dan peran kurikulum sebagai suatu elemen yang memberi arah dalam program pendidikan. Seyogyanya kurikulum mengarah kepada pemebentukan kompetensi output pendidikan yang bagaimana yang diharapkan. Kompetensi tersebut diharapkan selaras dengan kompetensi yang dituntut sesuai dengan era atau zaman dimana anak menjalani kehidupannya.

Kurikulum 2013 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada dasarnya penguatan terhadap kurikulum sebelumnya dan pengembangan pada aspek struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian yang bersifat otentik. Kurikulum 2013 mengusung pada pengembangan kurikulum konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan tetapi lebih member ruang pada anak untuk mengembangkan potensi dan talentanya.

Model pendekatan kurikulum tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak Pendidikan Anak Usia Dini hingga pendidikan menengah. Keajegan model pendekatan disemua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang lebih konsisten sejak awal, sehingga diharapkan peserta didik mampu berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang keatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.

Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan menjadi fundamental penyiapan peserta didik menjadi lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi. Untuk pencapaian tujuan tersebut maka perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di satuan pendidikannya.

Kami berkeyakinan dengan tekad untuk memajukan negara Indonesia yang lebih maju melalui layanan pendidikan yang lebih baik, maka penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu keniscayaan. Terima kasih

Jakarta, Agustus 2014

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal, dan Informal,

Hamid Muhammad, P.Hd

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL

(3)

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberkahi kita semua sehingga Penyusun Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini terselesaikan sesuai waktu yang ditetapkan. Pedoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini sebagai jembatan penghubung dari kajian yuridis, filosofis, sosiologis, teoretis, dan pedagogis yang menjadi landasan pengembangan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini menjadi langkah praktis dalam menerapkan kurikulum 2013 kepada peserta didik di satuan PAUD masing-masing.

Pedoman-pedoman disusun sesederhana mungkin agar mampu dipahami oleh seluruh pendidik Pendidikan Anak Usia Dini yang sangat beragam dan tersebar dengan tetap merujuk pada teori-teori yang melandasinya. Pedoman-pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini bersifat terbuka dan fleksibel. Artinya sangat memungkinkan pada penerapannya disesuaikan dengan kondisi, potensi, dan budaya setempat. hal yang paling diusung dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini adalah keterbukaan kita menerima perubahan cara berpikir, perubahan kebiasaan, perubahan sikap. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik.

Untuk semua usaha yang telah dilakukan, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun, Tim Penelaah, Tim Reviewer yang telah bekerja keras memfinalkan pedoman implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini.

Terima kasih.

Jakarta, Agustus 2014

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini,

(4)

Kata Pengantar ...2

Daftar Isi ...3

I. Pendahuluan...4

A. Latar Belakang ...4

B. Tujuan ...4

C. Sasaran...4

II. Penyusunan Kegiatan Harian...5

A. Kegiatan Harian...5

B. Manfaat...5

C. Unsur Yang Perlu Diperhatikan...5

D. Cara Penyusunan...6

III. Penyusunan Standar Operasional Prosedur...11

A. Pengertian...11

B. Fungsi ...11

C. Manfaat ...11

D. Syarat ...11

E. Cara Penyusunan ...11

(5)

A. LATAR BELAKANG

Proses pembelajaran merupakan tahap penting dalam penetapan kurikulum. Karena nya proses pembelajaran harus benar-benar direncanakan dan disusun secara teliti agar semua yang dicita-citakan dalam visi, misi, tujuan yang sudah ditetapkan satuan PAUD dapat tercapai. Proses pembelajaran merupakan kelanjutan dari tahap perencanaan. Semua yang dituangkan dalam program tahunan, program semester, perencanaan pembelajaran mingguan, dan perencanaan pembelajaran harian diwujudkan dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran di PAUD tidak terbatas pada saat anak berada di sentra atau area atau kelas, tetapi sejak anak datang hingga pulang. Semua proses interaksi anak dengan pendidik, dengan temannya, atau dengan lingkungan atau alat mainannya termasuk dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu Satuan PAUD harus merancang jadwal harian dan bagaimana para pendidik berperan di dalamnya penting diperhatikan. Untuk kepentingan itulah pedoman disusun.

B. TUJUAN

Tujuan pedoman ini adalah sebagai acuan dalam menyusun:

1. Jadwal harian yang lebih bermakna, efektif, dan efisien. 2. Standar operasional prosedur yang baku untuk satuan PAUD. 3. Tata terib di setiap satuan PAUD.

C. SASARAN

Pedoman ini digunakan untuk: 1. Pengelola Satuan PAUD

2. Pendidik Satuan atau Program PAUD 3. Pengawas atau Penilik PAUD

4. Unsur lain yang membina dan melaksanakan layanan PAUD BAB I.

(6)

A. KEGIATAN HARIAN

Kegiatan harian dimaksudkan kegiatan yang dapat diikuti oleh anak sejak kedatangan hingga pulang. Semua kegiatanyang dilakukan anak dijadwalkan dalam jadwal harian, termasuk kegiatan de sentra atau area.

B. MANFAAT

1. Layanan PAUD lebih terarah

2. Setiap kegiatan lebih bermakna tidak sekedar kegiatan rutin. C. UNSUR YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Visi, misi, dan tujuan satuan PAUD: cita-cita yang ingin diwujudkan dalam visi dan tujuan harus dimasukkan ke dalam jadwal. Misalnya, menjadikan anak yang sehat, berarti ada kegiatan pembiasaan makan, pembiasaan kebersihan diri dan lingkungan yang menunjang anak sehat, dan sebagainya.

2. Ranah perkembangan: setiap kegiatan yang dijadwalkan harus mengembangkan kompetensi dasar yang jelas. Misalnya, penyambutan pagi hari mengembangkan kompetensi dasar 2.13. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada orang tua, guru, dan teman sikap sopan, peduli, dan 3.14. Mengenali kebutuhan, keinginan, dan minat diri.

3. Keruntutan: jadwal harian memperhatikan keruntutan kegiatan dan persiapan yang diperlukan akibat perindahan dari satu kegiatan ke kegiatan lain. Misalnya ketika anak selesai bermain motorik dan sebelum masuk ke ruangan, diperlukan waktu transisi. Transisi artinya persiapan agar anak siap mengikuti kegiatan selanjutnya. Waktu transisi diisi dengan minum, cuci tangan, atau berbaris, sehingga anak kembali tertib saat masuk ruangan.

4. Waktu: setiap kegiatan diperkirakan memerlukan waktu berapa menit dan bagaimana mengelola kegiatan tersebut. Alokasi waktu disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. Misalnya untuk bermain inti anak memerlukan waktu selama 1 jam, sedangkan main motorik memerlukan waktu 20 menit, dan waktu makan 20 menit.

5. Kesiapan guru: guru adalah tim yang kompak, jadi siapapun yang bertugas harus memiliki sikap yang sama dalam menghadapi anak.

BAB II

(7)

6. Komitmen: jadwal harian tidak hanya diperuntukan bagi anak-anak tetapi juga untuk pendidik, pengelola, termasuk tenaga lain yang ada di satuan PAUD, misalnya tukang kebersihan, tenaga administrative, dan lainnya.

D. CARA PENYUSUNAN

1. Tetapkan dahulu indiaktor yang ingin dicapai dari tujuan Satuan yang sudah ditetapkan sebelumnya tentunya sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

1. Tujuan Taman Kanak-Kanak Kencana

a. Terwujudnya anak yang sehat, jujur, senang belajar, dan mandiri

b. Terwujudnya anak yang mampu merawat dan peduli terhadap diri sendiri, teman, dan lingkungan sekitarnya.

c. Menjadikan anak yang mampu berfikir, berkomunikasi, bertindak produktif dan kreatif melalui bahasa, musik, karya, dan gerakan sederhana.

d. Menjadikan anak Alqur’ani sejak dini.

e. Terciptanya iklim belajar yang kondusif bagi penyelenggaraan pendidikan, perawatan, pengasuhan, dan perlindungan anak.

f. Menjadi lembaga rujukan PAUD tingkat nasional.

2. Indikator dari tujuan: a. Sehat

b. Jujur

c. Senang belajar

(8)

e. Peduli pada diri sendiri

f. Peduli pada orang lain

g. Berpikir

h. Berkomunikasi

i. Produktif

j. Kreatif

k. Ikklim belajar kondusif

Program yang akan dikembangkan di Taman Kanak-Kanak Kencana:

a. Mengenal Alquran sejak dini

b. Kegiatan memelihara kebersihan diri dan lingkungan

c. Kegiatan makan

d. Jujur dan sopan

e. Mandiri

f. Senang belajar, berpikir, produktif, kreatif

g. Peduli pada diri sendiri dan orang lain

h. Insan Qur’ani

i. Berkomunikasi aktif

j. Iklim belajar yang kondusif

(9)

Contoh:

JADWAL HARIAN TAMAN KANAK-KANAK KENCANA

JAM KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN

07.00 Penataan Lingkungan Main 07.30 – 08.00 Proses penyambutan

kedatangan anak

Jujur, berkata sopan (member dan menjawab salam)

Berkomunikasi aktif

08.00 – 08.20 Materi pagi (meme-lihara tanaman)

- Pembiasaan memelihara berbagai ciptaan Tuhan

- Pembiasaan perilaku hidup bersih sehat - Pembiasaan mengikuti aturan sederhana

08.20 – 08.45 Bermain Motorik Kasar - Pembiasaan mengikuti aturan sederhana - Bermain berbagai permainan tradisional

untuk mengembangkan motorik kasar dan halus

08.45 – 09.00 Transisi sebelum masuk kelas (berbaris, minum)

- Pembiasaan bersabar dalam berbagai kegiatan

- Pembiasaan mengikuti aturan sederhana - Pembiasaan perilaku hidup bersih sehat

09.00 – 09.15 KEGIATAN SEBELUM MAIN - pembiasaan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu -Menggunakan berbagai bahan bacaan - Pembiasaan mengikuti aturan sederhana - Pengenalan berbagai doa sebelum

melakukan kegiatan

- Mengajak anak berbicara, mengemukakan pendapat, pengalaman sehari-hari

-Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih kegiatan bermain yang disukainya

09.15 – 10.15 KEGIATAN SELAMA MAIN - pembiasaan mengamati, menanya, mencobakan untuk mencari tahu

- pembiasaan membuat sesuatu dengan ide sendiri

- pembiasaan berani melakukan tantangan baru

(10)

- pembiasaan saling membantu dengan guru dan teman

- Bermain aktif di semua sentra dengan berbagai alat dan bahan untuk mengenalkan budaya, lingkungan alam dan fenomenanya, keaksaraan awal, penggunaan alat secara tepat, dan untuk menghasilkan karya seni. - Pembiasaan berkata santun (menggunakan

kata terima kasih, maaf, tolong).

10.15 – 1030 KEGIATAN SETELAH MAIN - Pembiasaan menghargai hasil karya diri dan teman

- Mengajak anak berbicara, mengemukakan pendapat, pengalaman sehari-hari

10.30 – 10.50 Makan Sehat - Pembiasaan perilaku hidup bersih sehat - Pembiasaan bersyukur pada Tuhan

10.50 – 11.00 Penutup (Pesan, do'a, salam) - Pembiasaan bersyukur pada Tuhan - Pengenalan doa sesudah kegiatan

- Pembiasaan memelihara berbagai ciptaan Tuhan

- Menamakan emosi yang dirasakan anak

11.00 – 11.30 Proses Penjemputan - Pembiasaan bersabar dalam berbagai kegiatan

- Pembiasaan melakukan kegiatan secara mandiri

- Pembiasaan transisi untuk berbagai situasi - Pembiasaan berkata santun (menggunakan

kata terima kasih, maaf, tolong).

(11)

LEMBAR KERJA 1

PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN HARIAN Nama

: ... ...

Hari/tanggal : ...

...

Tugas:

Buatlah rencana kegiatan harian dengan memperhatikan visi, misi, dan di satuan PAUD saudara.

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

(12)

A. PENGERTIAN

Standar operasional merupakan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menjalankan suatu pekerjaan dengan berpedoman pada tujuan yg harus dicapai. Penetapan langkah tersebut dituangkan secara tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana , oleh siapa dan dengan cara bagaimana. Sehingga SOP menjadi cara baku, yang disepakati dan diterapkan oleh semua orang yang ada di satuan PAUD.

B. FUNGSI

1. Memperlancar tim dalam melaksanakan tugasnya msing-masing dan tugas secara kelompok.

2. Mempermudah mengetahui hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan tugas baik hambatan tersebut datangnya dari dalam maupun dari luar.

3. Membiasakan semua pendidik dan tenaga kependidikan berdisiplin sesuai dengan aturan yang disepakati bersama.

4. Upaya untuk membangun cara kerja yang kelih tertata, disiplin, dan adil. C. MANFAAT

1. Semua orang yang ada di satuan PAUD memiliki standar yang sama dalam melayani dan memfasilitasi anak belajar.

2. Memudahkan dalam pengkaderan bagi pendidik yunior untuk mengenal cara memberikan layanan.

3. Sebagai informasi terbuka bagi tenaga pendidik, kependidikan dan orang tua tentang layanan yang baik dan sistematis

D. SYARAT

1. Mudah dilakukan oleh seluruh pendidik

2. Memuat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang ingin dikembangkan 3. Langkah-langkah jelas yang harus dilakukan.

E. CARA PENYUSUNAN

1. Identifikasi semua ketentuan harus dilakukan petugas dalam hal ini pendidi dalam melaksanakan tugasnya

2. Identifikasi kemampuan yang ingin dibangun pada saat kegiatan ini dilakukan. 3. Susunlah ke dalam langkah-langkah kegiatan yang teratur dan jelas.

BAB III

(13)

Standar Operasional Prosedur (SOP)

PENYAMBUTAN KEDATANGAN ANAK

Nama Lembaga

TK KENCANA Kode Dok. SOP /pros-001

Unit TAMAN KANAK-KANAK Standar Proses

Tgl

disahkan

10 Juli 2014 Tgl revisi ...

1 Judul Penyambutan Kedatangan Anak

2

Tujuan

Memberikan rasa senang, aman, nyaman dan kekeluargaan pada saat memasuki lingkungan sekolah

3

Referensi Permendiknas no. 58 th 2009

Instruksi yayasan 4 Pihak-pihak

Terkait

(14)

Contoh :

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN (SOP) LEMBAGA PAUD

A. SOP Umum

Sebelum pendidik melaksanakan pembelajaran, diharapkan pendidik memahami tahapan-tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

1. Pastikan bahwa lingkungan belajar di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan.

2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui bermain. Kegiatan bermain yang dipilih adalah kegiatan bermain yang mampu menstimulasi dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Pilihlah kegiatan main yang kaya akan stimulasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Alat dan bahan main yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, tahapan perkembangan, dan lingkungan anak.

4. Alat dan bahan main disiapkan sebaik mungkin sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, baik untuk aktivitas individu, kelompok kecil, kelompok sedang, maupun kelompok besar.

5. Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak. 6. Semua proses dan karya anak dikumpulkan sebagai bahan penilaian (asesmen)

ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan anak. Hasil karya anak dapat dipajang sesuai dengan keperluan.

(15)

1. Pendidik menyiapkan alat main yang akan digunakan anak maksimal 30 menit sebelum anak datang.

2. Pastikan bahwa lingkungan belajar di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan.

3. Penataan alat main harus berdasarkan RPPH yang sudah dibuat.

4. Alat bermain yang ditata harus mewakili 3 jenis main yaitu main sensorimotor, main peran, dan main pembangunan, untuk memberikan pengalaman bermain yang beragam.

5. Alat main ditata di area yang aman. Jika bermain yang menggunakan air, pastikan bahwa lantai tidak licin, sehingga tidak menjadikan mudah terpeleset.

6. Penataan alat main mendukung perkembangan bahasa, kognitif, sosial-emosional anak. 7. Alat main yang ditata dapat digunakan dengan berbagai cara sehingga menumbuhkan

kreativitas anak.

8. Alat main yang disiapkan dipastikan dalam kondisi baik, lengkap setnya, tidak retak. 9. Alat dan bahan main serta buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak. 10. Disiapkan tempat untuk membereskan mainan sesuai dengan kategorinya.

(16)

1. Kegiatan makan dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok didampingi guru

2. Siapkan alat makan sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia untuk membangun pemahaman matematika dan kepedulian sosial.

3. Pastikan semua anak sudah mencuci tangannya, sebelum mereka duduk di kursi makan.

4. Pastikan semua anak sudah duduk di tempatnya, saat guru mengenalkan menu makan dan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.

5. Apabila anak membawa makanan dari rumah, ceklah apakah makanan tersebut cukup memenuhi unsur kecukupan gizi.

6. Pastikan semua anak memiliki bekal, jika ada anak yang tidak membawanya berikan contoh untuk berbagi.

7. Ajak anak bersyukur bahwa ada makanan yang dapat dimakan. Awali dengan berdoa yang dipimpin oleh anak secara bergantian setiap harinya. 8. Makan dengan tertib, tidak berceceran, dan tidak menyisakan makanan

terbuang.

9. Kenalkan pada anak sopan santun saat makan.

10. Jika selesai ajak kembali anak berdoa, dan mengucapkan syukur.

11. Ajak anak untuk menyimpan kembali alat makan ke tempat semula. Jika memungkinkan biarkan anak mencucinya.

12. Ajak anak-anak untuk membersihkan kembali tempat yang sudah digunakan agar tidak ada sisa makanan yang tercecer.

13. Bila anak sudah selesai merapikan kembali, ajaklah anak untuk mengikuti kegiatan transisi

(17)

Prosedur

1. Awali dengan kegiatan berdoa dan bernyanyi.

2. Pendidik memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritakan pengalaman dan mendiskusikannya.

3. Pendidik bersama anak melakukan percakapan untuk mengecek kehadiran sambil membiasakan anak untuk memperhatikan dan menyebutkan temannya yang tidak masuk.

4. Biasakan selalu berbicara dengan lembut (soft speaking communication). 5. Biasakan mengawali kegiatan dengan membacakan buku atau bacaan lain sesuai dengan tema (selalu menyebutkan judul buku dan nama pengarangnya).

6. Sebelum masuk ke kegiatan hari ini, tanyakan kembali kegiatan yang dilakukan kemarin.

7. Selalu mendiskusikan tema, lingkup materi, kegiatan yang akan dilakukan, serta kosakata terkait di awal kegiatan.

8. Mendiskusikan aturan bermain.

9. Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih mainan.

3. CONTOH SOP PEMBUKAAN

(18)

4. CONTOH SOP PENYAMBUTAN ANAK

Prosedur

1. Saat anak memasuki lingkungan

sekolah, pendidik mempersiapkan diri

menyambut anak.

2. Pendidik memposisikan tubuh sejajar

dengan ketinggian anak dan

mengupayakan kontak mata, mengucap

salam, menyapa nama anak,

menanyakan kabar anak dengan ramah

serta diupayakan menggunakan

bahasa/ kebiasaan keluarga

masing-masing.

3. Mengekspresikan kasih sayang, mis: pelukan, usapan tangan, diberikan

bila anak merasa nyaman. Pendidik menghormati pendapat anak bila anak

tidak merasa nyaman.

4. Pendidik mempersilahkan anak untuk menyimpan barang pribadi di

tempatnya secara mandiri.

5. Pendidik melakukan cek kondisi fisik dan kesehatan anak secara sederhana

sambil mengajak bercakap-cakap membicarakan hal-hal ringan pagi ini

(misalnya: suhu badan, ada tidaknya luka, mata, kuku).

6. Pendidik membuat catatan dan mengambil tindakan yang diperlukan bila

(19)

5. CONTOH SOP BERMAIN MOTORIK KASAR

Prosedur

1. Pendidik menawarkan kegiatan yang beragam dan menarik , sesuai tahapan

perkembangan anak.

2. Pendidik mempersilahkan anak memilih kegiatan yang disukai.

3. Pendidik mengajak anak yang baru datang untuk bermain bersama teman.

4. Pendidik mengawasi, mengamati, memotivasi dan memberikan bantuan

kepada anak yang membutuhkan.

5. Pendidik mengajak anak minum air putih sebelum pindah ke kegiatan

berikutnya.

(20)

6. CONTOH SOP TOILETING (LATIHAN KE KAMAR MANDI)

Prosedur

1. Pendidik mempersilahkan anak untuk ke toilet/WC/kloset pada waktu-waktu

tertentu, namun tetap disesuaikan dengan kebutuhan individual anak.

2. Pendidik melatih anak untuk melepas dan mengenakan celana secara

mandiri/sesuai tahap perkembangan.

3. Pendidik melatih anak untuk menyiram toilet/WC/kloset.

4. Pendidik mengawasi dan memberikan bantuan jika dibutuhkan.

5. Pendidik memastikan anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang

mengalir setelah BAK dan BAB.

6. Pendidik memastikan anak untuk mengeringkan tangannya setelah cuci

tangan.

7. Pendidik mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum

(21)

7. CONTOH SOP PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR

ANAK

Prosedur

1. Pendidik menyiapkan lingkungan bermain yang aman, nyaman dan tersedia

APE yang mendukung.

2. Pendidik mengawali kegiatan dengan membacakan buku.

3. Pendidik mengajak anak berdiskusi tentang tema hari ini.

4. Pendidik membacakan buku atau bercerita dengan menggunakan APE

sesuai kebutuhan.

5. Pendidik mendorong anak untuk aktif

mendiskusikan tema yang sedang dibahas.

6. Pendidik menginformasikan kegiatan main hari

ini, dan menyampaikan gagasan main.

7. Mendiskusikan aturan main.

8. Pendidik memberikan kesempatan pada anak untuk memilih teman main.

9. Anak melakukan kegiatan bermain sesuai minat.

10. Pendidik melakukan observasi (pengamatan) dan membuat dokumentasi

atau catatan tentang perkembangan anak.

11. Pendidik mengingatkan pada anak sisa waktu bermain.

12. Pendidik mengajak anak untuk membereskan alat

(22)

13. Pendidik mengajak anak untuk duduk melingkar dan menanyakan kembali,

pengalaman bermain anak.

14. Anak didorong untuk memberikan unjuk kerja, bisa dalam bentuk gambar,

tulisan, bercerita menggunakan hasil karyanya atau recalling (menceritakan

kembali pengalaman bermainnya).

8. CONTOH SOP MEMBACA BUKU

Prosedur

1. Pendidik menerapkan waktu-waktu rutin untuk membaca, misalnya: pagi hari

saat lingkaran, sebelum tidur, setelah mandi sore atau pada saat-saat

transisi/pergantian kegiatan.

2. Pendidik menyediakan/memilih buku dengan ilustrasi yang menarik.

3. Pendidik membacakan buku dengan cara-cara yang ekspresif, kreatif dan

interaktif dengan anak (membuat anak berpartisipasi).

4. Pendidik membacakan buku dengan intonasi dan ucapan yang jelas.

5. Pendidik menunjukkan cara memperlakukan buku yang benar (misalnya:

membuka halaman dengan hati-hati, tidak melipat halaman, mengembalikan

(23)
(24)

LEMBAR KERJA

Buatlah Standar Operasional Prosedur di Satuan PAUD Anda dengan mengambil dari kegiatan harian yang sudah ditetapkan.

(25)

Puji syukur pedoman yang sederhana ini selesai disusun dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan. Pedoman ini merupakan rankaian dari dokumen penerapan Kurikulum Tahun 2014 Pendidikan Anak Usia Dini. Berarti isi dari pedoman ini ada kaitannya dengan pedoman sebelumnya.

Penyusunan jadwal harian dan standar operasional prosedur penting dilaksanakan untuk membangun layanan PAUD yang lebih berkualitas, terstruktur dan transparan. Oleh karena itu seperti apapun kondisi satuan PAUD, hendaknya menyusun jadwal harian dan standar operasional prosedur yang diterapkan di satuannya masing-masing.

Jika semua pihak dapat berpartisipasi dengan optimal, maka diyakini bahwa penerapan Kurikulum Tahun 2014 PAUD di setiap satuan pendidikan PAUD akan memberi dampak yang positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak yang dititipkan di satuan pendidikan PAUD bersangkutan. Akumulasi dari dampak tersebut akan mengantarkan anak-anak Indonesia kelak menjadi anak yang cerdas secara komprehenship.

Semoga bermanfaat. Amin

24 BAB IV

Referensi

Dokumen terkait

Itu semua dapat dihadirkan dalam kontestasi politik yang terjadi di DKI Jakarta, dimana partisipasi sebagai tujuan sangat terasa hadir dalam kasus tersebut sehingga

Dari definisi ontologi yang dikembangkan oleh Wang, diturunkan beberapa definisi yang relevan untuk pelancong dadakan seperti usia, jenis kelamin, minat (motivasi), waktu,

1 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Rl nomor 25 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Andalas;. 2 Peraturan Menterian Riset,

Dari hasil analisis dan simulasi dengan metode Monte Carlo ini diperoleh bahwa dengan adanya penambahan 1 fasilitas pelayanan pada periode sibuk pengambilan dana pensiun,

Mielosupresija, slabost nefiotoksičnost ter spremembe na koži in nohtih so zaradi toksičnosti citostatikov pogosti spremljevalci kemoterapije.. Ti stranski učinki so posledica

keseharian atau budaya lokal siswa (budaya Bali), (2) melatih kemampuan bernalar dan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui penyajian materi dengan pendekatan

We need to learn how to respect the differences in opinion, as it is a positive sign that both people are prepared to share their ideas and thoughts.. Explore the ideas that are

Many Americans feel that Marijuana is helping fund the war on terror, but making a war on drugs and keeping Marijuana illegal has not stopped millions of Americans from smoking